cover
Contact Name
-
Contact Email
agrolandnasional@gmail.com
Phone
+6285341013266
Journal Mail Official
agrolandnasional@gmail.com
Editorial Address
Jl. Soekarno Hatta No.KM. 9, Tondo, Kec. Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah 94148
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian
Published by Universitas Tadulako
Core Subject : Agriculture,
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian (P-ISSN: 0854-641X ; E-ISSN: 2407-7607) is a scientific journal published by Tadulako University. This journal specializes in the study of agriculture. The managers invite scientists, scholars, professionals, and researchers in the disciplines of Agriculture to publish their research results after the selection of manuscripts, review of partners, and editing process. This journal is published is 3 times a year. Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian welcomes high-quality manuscripts resulted from a research project in the scope of agriculture related to aspects of Soil Science, Food Science, Agricultural Economics, Agronomy, Agricultural Diversification and Plant Protection. The manuscript must be original research, written in Bahasa (Indonesia), and not be simultaneously submitted to another journal or conference.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 30 No 3 (2023): Desember" : 10 Documents clear
Eksplorasi Cendawan Kontaminan Pada Umbi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Lokal Palu Pascapanen Umrah Umrah; Firdasari Firdasari; Mutmainah Mutmainah
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2023): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i3.1719

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan telah dibudidayakan di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu provinsi yang menjadi sentra budidaya adalah Sulawesi Tengah. Cendawan kontaminan pada Bawang merah dapat menyebabkan kehilangan hasil, penurunan kuantitas dan kualitas bawang merah yang berpengaruh pada nilai jual. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui cendawan kontaminan yang ditemukan pada umbi bawang merah (Allium ascalonicum L.) varietas lokal Palu pasca panen. Penelitian terdiri dari penyediaan sampel umbi bawang merah, sterilisasi alat yang digunakan, pembuatan, sterilisasi dan penuangan media PDA, isolasi cendawan dari umbi bawang merah, pemurnian isolat cendawan dan identifikasi cendawan kontaminan. Pengambilan umbi bawang merah dilakukan pada bulan Februari 2020 dengan menggunakan metode stratified random sampling. Isolasi cendawan dilakukan dengan metode penanaman langsung pada media PDA (Potato Dextrose Agar) dan diidenifikasi berdasarkan karakteristik morfologi makroskopis dan mikroskopis. Hasil penelitian pada tahap isolasi menghasilkan 11 isolat yang termasuk ke dalam 3 spesies cendawan terdiri dari Aspergillus niger, Mucor sp, dan Alternaria alternata, ketiga spesies cendawan tersebut merupakan jenis cendawan yang pernah ditemukan pada umbi bawang merah pasca panen
Media Alternatif Perbanyakan Trichoderma sp. dari Berbagai Jenis Limbah Sebagai Agen Pengendali Hayati Muzayyanah Rahmiyah; Novianti Ulia Maesaroh; Putri Laeshita
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2023): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i3.1756

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi dari beberapa limbah sebagai media alternatif perbanyakan Trichoderma sp. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman (LPHP) Temanggung Jawa Tengah, Jalan Raya Kedu-Parakan, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Rancangan penelitian menggunakan RAL non faktorial terdiri dari 5 taraf perlakuan yakni media jagung (M1), media dedak (M2), media limbah kulit singkong (M3), media limbah kulit pisang (M4) dan media limbah ampas tebu (M5). Pada parameter kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskripsi dan parameter kuantitatif dianalisis menggunakan ANOVA dilanjutkan dengan uji BNT0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jenis media perbanyakan Trichoderma sp. berpengaruh sangat nyata terhadap parameter masa inkubasi dan selisih berat media, berpengaruh nyata terhadap parameter kerapatan spora dan tidak berpengaruh nyata terhadap parameter viabilitas spora. Hasil penelitian pada parameter kualitatif bagian pengamatan makroskopis menunjukkan M1, M2, M3, dan M5 mengalami perubahan warna menjadi hijau tua yang tampak merata sedangkan pada bagian pengamatan mikroskopis pada masing-masing media menunjukkan stuktur morfologi mikroskopis Trichoderma sp. Berdasarkan penelitian, media alternatif yang direkomendasikan untuk perbanyakan Trichoderma sp. adalah menggunakan limbah ampas tebu dan limbah kulit singkong.
Uji Ketahanan Varietas Cabai Rawit (Capsicum frutescense L.) Terhadap Serangan Lalat Buah Bactrocera dorsalis (Hendel) (Diptera: Tephritidae) Tamrin Abdullah; Prihatin Prihatin; Abdul Rahman; Nurul Wiridannisa; Melina Melina
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2023): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i3.1759

Abstract

Lalat buah Bactrocera dorsalis (Hendel) (Diptera: Tephritidae) merupakan hama yang menyerang banyak tanaman, termasuk cabai rawit. Ketahanan cabai terhadap serangan lalat buah salah satunya ditentukan oleh varietas yang tahan. Penelitan ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik ketahanan beberapa varietas cabai rawit terhadap serangan lalat buah B. dorsalis di lapangan. Penelitian dilakukan di lahan cabai di Teaching Farm dan Laboratorium Hama, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT), Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar pada bulan Februari sampai Mei 2019. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk percobaan dengan menggunakan rancangan lingkungan yang disesuaikan dengan prosedur Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri atas 6 perlakuan varietas cabai yaitu Dewata F1, Laris, Bara, TM Rawit, Cakra putih, dan Sret. Tanaman sampel dipilih secara purposive sampling yaitu memilih 4 tanaman cabai yang memiliki pertumbuhan dan pembuahan yang seragam. Buah yang menunjukkan gejala serangan lalat buah Bactrocera dorsalis pada tanaman sampel dihitung, disortir berdasarkan varietas, dan dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk dibawa ke laboratorium. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap populasi pupa dan imago lalat buah, persentase pupa yang berkembang menjadi imago, dan lama hidup imago. Hasil pengamatan populasi pupa dan imago, diperoleh rata-rata populasi tertinggi pada varietas Sret (3,84 ekor per buah), dan terendah pada varietas Bara (2,75 ekor per buah) dan Dewata F1 (2,62 ekor per buah), sedangkan persentase pupa menjadi imago dan lama hidup terendah diperoleh varietas TM Rawit (20,90%) dengan lama hidup 1,80 hari dan varietas Bara (30,20%) dengan lama hidup 1,40 hari dan persentase tertinggi pada varietas Laris sebesar 70,61% dan lama hidup 6,00 hari. Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa cabai yang tahan terhadap B. dorsalis adalah varietas Bara dan TM Rawit, sedangkan cabai yang rentan adalah varietas Laris. Informasi ini sangat bermanfaat khususnya bagi petani di Sulawesi Selatan dalam mengelola cabai di lapangan.
Pemberian Pakan Berbentuk Pellet dengan Binder yang Berbeda Terhadap Kualitas Fisik, Kimia dan Mikrobiologi Daging Ayam Pedaging Sugiarto Sugiarto; Nuun Marfuah
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2023): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i3.1811

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menentukan pengaruh pemberian pakan berbentuk pellet dengan binder yang berbeda terhadap kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi daging ayam pedaging. Binder merupakan suatu bahan yang berfungsi untuk mengikat komponen bahan penyusun pakan dalam bentuk pellet sehingga strukturnya tetap kompak dan kuat, sehingga pellet yang dihasilkan lebih baik dan memberikan kualitas daging yang baik. Perlakuan terdiri dari kontrol (P0); BIS tanpa pellet (P1); BIS tanpa binder (P2); binder licndbond (P3); binder tepung durian (P4); binder kanji (P5); dan binder ketan (P6). Parameter penelitian adalah kualitas fisik daging (pH, daya ikat air, dan keempukkan), kualitas kimia (protein, kadar air, karbohidrat, abu, dan lemak daging) dan total mikroba daging. Hasil penelitian menunjukan perlakuan tidak berpengaruh (P<0,05) terhadap kualitas fisik daging: pH 6,11– 6,12, daya ikat air 21,26–22,04% dan keempukkan daging 3,07–3,22. Perlakuan juga tidak berpengaruh (P<0,05) terhadap kualitas kimia: kadar protein 20,76–22,07%, kadar air 68,45–69,79%, karbohidrat 1,02–2,50%, abu 1,12–1,52% dan lemak daging ayam 0,03–2,19%. Total mikroba tidak dipengaruhi (P<0,05) oleh perlakuan yaitu 10,78 cfu/g–11,43 cfu/g. Kesimpulan pembuatan pellet dengan menggunakan binder (bahan perekat) memberi pengaruh yang serupa pada parameter pengamatan karena kualitas pakan yang diberikan ke ayam hampir sama namun demikian ada kecenderungan kualitas kimia daging ayam lebih baik pada perlakuan binder tepung kanji.
Analisis Interaksi Biochar Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan Bakteri Metanotrof Terhadap Peningkatan Produksi Padi Sawah di Kabupaten Morowali Marhani Marhani; Yunus Musa; Asmiaty Sahur; Sartika Laban
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2023): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i3.1823

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi antara dosis biochar TKKS dan konsentrasi bakteri metanotrof dalam meningkatkan produksi padi sawah, jumlah populasi bakteri dan perubahan sifat kimia tanah. Penelitian dilaksanakan di Desa Lantula Kecamatan Witaponda Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah pada bulan Agustus sampai Desember 2021. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terpisah terdiri dari 2 Faktor. Petak utama dosis biochar TKKS terdiri 4 dosis yaitu: B0: tanpa biochar TKKS (kontrol), B1: biochar TKKS dosis 2 ton/ha, B2: biochar TKKS dosis 3 ton/ha, B3: biochar TKKS dosis 4 ton/ha dan Anak Petak konsenterasi bakteri metanotrof terdiri atas 4 konsenterasi yaitu: M0: tanpa bakteri metanotropik (kontrol), M1: sebanyak 5 liter res/ha, M2: bakteri 7,5 liter/ha metanotrof, M3: 10 liter/ha bakteri metanotrof masing masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Data yang diperoleh dianalisis variansnya, dan jika terdapat pengaruh yang otentik dan akurat dilakukan uji lanjutan dengan uji LSD pada taraf (α 0,05). Berdasarkan hasil penelitian bahwa interaksi biochar TKKS 3 ton/ha dan bakteri menotrofik 5 liter/ha menunjukkan hasil terbaik untuk tinggi tanaman. Interaksi 4 ton biochar TKKS per ha dan 7,5 liter/ha bakteri metanotrof menunjukkan hasil terbaik untuk bobot gabah/ha, bobot gabah per petak, jumlah gabah utuh dan persentase gabah kosong terendah. Interaksi biochar TKKS dan bakteri metanotrof dapat meningkatkan pH, C organik, nitrogen, kapasitas tukar kation (KTK), Ca, Mg, Na dan P205. Total populasi bakteri tanah meningkat dari 54,05x106 (Cfu/mL) menjadi 15,85x107 (Cfu/mL) setelah penambahan biochar TKKS dan bakteri metanotrof.
The Strategi Komunikasi Agrowisata Tlogo Tuntang Semarang dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung pada Masa Pandemi Covid-19 Mohammad Farhan Fawwazy; Siwi Gayatri; Joko Mariyono
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2023): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i3.1850

Abstract

Pandemi Covid-19 telah banyak memengaruhi kondisi perekonomian, pariwisata, dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Salah satu industri pariwisata yang mengalami dampak Pandemi Covid-19 adalah Agrowisata Tlogo Tuntang. Banyak hal yang telah dilakukan Agrowisata Tlogo Tuntang eksistensi bisnis yang mereka miliki diantaranya adalah membangun strategi komunikasi dalam kegiatan bisnis. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan stategi komunikasi yang diterapkan oleh Agrowisata Tlogo Tuntang untuk meningkatkan jumlah pengunjung di masa Pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik snowball sampling kepada satu key informant yaitu asisten manajer perusahaan, dua pegawai marketing perusahaan dan satu pegawai senior melalui wawancara mendalam dengan jenis kuesioner yaitu semi-terstruktur. Peneliti melakukan observasi partisipasi pasif dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa perencanaan pesan di dalam strategi komunikasi dibuat berdasarkan hasil musyawarah seluruh karyawan yang berisi tentang promosi produk Agrowisata Tlogo Tuntang serta penerapan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19. Metode komunikasi yang diterapkan oleh Agrowisata Tlogo Tuntang di masa Pandemi Covid-19 dilakukan secara persuasif kepada pengunjung yang datang menggunakan media offline dan metode komunikasi secara redundansi dilakukan melalui akun media sosial yang dimiliki dan khalayak yang dituju adalah keluarga dan individual traveler. Agrowisata Tlogo Tuntang memiliki kendala dalam stategi komunikasi yang mereka lakukan diantaranya ialah keterbatasan jumlah human resources, financial resources yang tersedia serta tampilan dan inovasi produk yang telah usang. Jika dilihat dari keterbatasan yang dimiliki oleh Agrowisata Tlogo Tuntang dalam masa Pandemi Covid-19, pelatihan digital marketing merupakan salah satu solusi alternatif yang direkomendasikan peneliti untuk meningkatkan sumber daya dalam mengelola dan meningkatkan pendapatan Agrowisata Tlogo Tuntang.
Peningkatan Produksi Pakcoy Melalui Modifikasi Jarak Tanam dan Jumlah Tanaman Per Lubang Tanam dengan Sistem Hidroponik Fathurrahman Fathurrahman; Abdul Hadid; Syamsiar Syamsiar; Mustakim Mustakim
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2023): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i3.1859

Abstract

Prospek pengembangan sayuran pakcoy hidroponik sangat menjanjikan dimana permintaan pasar akan sayuran bebas pestisida yang cukup tinggi, hal ini menjadi tantangan bagi para petani pakcoy agar dapat meningkatkan produksi sehingga nantinya dapat memenuhi permintaan yang ada. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan jarak tanam dan jumlah tanaman dalam satu lubang terbaik yang dapat meningkatkan produksi pakcoy secara hidroponik. Penelitian ini telah dilaksanakan di PT Nina Agro Jaya cabang Kalukubula, Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. Penelitian ini dimulai dari bulan Juli – Agustus 2022. Penelitian ini disusun menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dua faktor dimana faktor pertama terdiri atas dua jarak tanam yaitu: 10x20 cm, dan 20x20 cm, sedangkan faktor kedua yaitu jumlah tanaman perlubang tanam yaitu, 1 tanaman, 2 tanaman, 3 tanaman, dan 4 tanaman, setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali sehingga di perolah 48 tanaman percobaan. Perlakuan jarak tanam 20x20 cm dan perlakuan 4 tanaman per lubang tanam menghasilkan tinggi tanaman tertinggi, jumlah daun terbanyak, berat segar tanaman perlubang tanam.
Potensi Pengembangan Agrowisata dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kecamatan Sigi Kota Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah Ali Akrab
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2023): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i3.1864

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji (1) potensi pengembangan agrowisata, (2) hubungan antara industri rumah tangga, ekologi dan sosial budaya dengan pertumbuhan ekonomi dan (3) strategi dan kegiatan pengelolaan potensi pengembangan agrowisata di Kecamatan Sigi Kota Kabupaten Sigi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis potensi, analisis regresi linear berganda, dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) potensi pengembangan agrowisata meliputi tanaman pangan dan hortikultura (padi, jagung, bawang merah lokal Palu, pepaya, mangga, pisang, nangka, dan buah naga), tanaman perkebunan (kakao, aren, kemiri, dan kelor), peternakan (sapi, kambing/domba) dan perikanan ( ikan mujair, ikan mas); (2) industri rumah tangga, ekologi dan sosial-budaya mempunyai hubungan dan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi; dan (3) strategi prioritas dalam pengelolaan potensi pengembangan agrowisata adalah strategi Strenght–Opportunities (S–O) dengan cara memaksimalkan kekekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada melalui kegiatan antara lain seperti : (a) pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, pembangunan irigasi, homestay, hotel, sarana olah raga, rumah makan, (b) melakukan kegiatan usahatani melalui sistem intensifikasi, diversifikasi, dan rehabilitasi, (c) meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi usahatani dan hasil olahan, (d) strategi marketing mix melalui penggunaan media, baik cetak maupun elektronik, (e) Membangun penangkaran benih padi, pemuliaan induk ternak dan ikan, (f) memanfaatkan teknologi berupa alat dan mesin pertanian modern, (g) peningkatan kualitas keterampilan tenaga kerja melalui kursus, magang, dan studi banding, (h) bimbingan teknis dan sekolah lapangan, (i) melakukan pembinaan, pendidikan dan pelatihan terhadap SDM, dan (j) memanfaatkan wisata air panas Bora.
Perbandingan Pertambahan Bobot Badan Kambing Kacang Betina yang Terpapar dan Tidak Terpapar Matahari Sagaf Sagaf; Mustakim AW. Latasiki; Padang Padang
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2023): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i3.1892

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan pertambahan bobot badan kambing kacang betina yang terpapar dan tidak terpapar matahari. Penelitian ini telah dilaksanakan di kandang CV. Prima BREED Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah yang berlangsung dari bulan Juni sampai bulan Agustus 2021. Materi yang digunakan yaitu ternak kambing kacang betina 10–12 bulan sebanyak 9 ekor. Penelitian ini menggunakan analisis statistik Uji-t. Perlakuan yang dicobakan yaitu terpapar matahari selama 2 jam (jam 11.00 sampai jam 13.00 WITA, P1)) dan tidak terpapar matahari (P2). Kandang yang digunakan terdiri atas dua kandang utama yaitu kandang beratap terpal yang bisa dibuka tutup dan kandang beratap seng yang terpasang secara paten. Panicum sarmentosum Roxb diberikan secara ad-libitum pada ternak percobaan sebagai sumber pakan hijauan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi bahan kering pakan dan efisiensi penggunaan pakan.
Adopsi dan Strategi Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Pertanian Cerdas Iklim Abdul Hadid; S Jumiyati; B Toknok; P Dua; Haeruddin Haeruddin
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2023): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i3.1941

Abstract

Konsep Pertanian Cerdas Iklim muncul dari kebutuhan untuk terus meningkatkan produktivitas pertanian di tengah perubahan iklim dalam upaya mempertahankan produksi dan keamanan pangan global. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat adopsi petani untuk menentukan strategi pengembangan Pertanian Cerdas Iklim di Provinsi Sulawesi Tengah. Metode analisis untuk menentukan tingkat adopsi menggunakan metode teknik tertimbang berdasarkan tingkat pengetahuan dan keterampilan petani tentang penerapan Pertanian Cerdas Iklim. Selanjutnya untuk menentukan strategi pembangunan pertanian berkelanjutan berbasis Pertanian Cerdas Iklim dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tingkat adopsi petani terhadap Pertanian Cerdas Iklim melalui kegiatan pengelolaan air menunjukkan tingkat adopsi pada tahap penilaian (37,31%), pengelolaan tanah dan pengelolaan tanaman menunjukkan tingkat adopsi pada tahap pengujian dengan nilai masing-masing sebesar 52,74% dan 59,70% dengan klasifikasi adopsi sedang; 2) nilai perubahan tingkat pengetahuan petani lebih tinggi karena petani yang tergabung dalam kelompok tani memperoleh pengetahuan umum tentang pertanian cerdas iklim melalui kegiatan sosialisasi dan informasi dari media sosial yang dapat diakses. Sementara itu, perubahan tingkat keterampilan petani mengenai Pertanian Cerdas Iklim belum maksimal sehingga diperlukan kegiatan pelatihan berkala terkait Pertanian Cerdas Iklim; dan 3) posisi strategi pengembangan pertanian berkelanjutan berbasis Pertanian Cerdas Iklim berada pada kuadran I yaitu posisi dimana kekuatan yang ada dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

Page 1 of 1 | Total Record : 10