cover
Contact Name
Lilin Rosyanti
Contact Email
jurnaldanhakcipta@poltekkes-kdi.ac.id
Phone
+6281241415239
Journal Mail Official
jurnaldanhakcipta@poltekkes-kdi.ac.id
Editorial Address
Ruang PPM, Gedung Rektorat Lt. 1, Jl. Jendral A.H. Nasution No.14 G, Andounohu, Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, 93231
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya
ISSN : -     EISSN : 28284798     DOI : https://doi.org/10.36990/jspa.v3i1.1431
Core Subject : Health, Education,
The Journal of Coastal Stunting and its Applications is a publication medium for the results of scientific studies in the field of health sciences that focus on the theme of stunting. Scientific studies can take the form of research or community service. JSPA publishes research results, case studies and all forms of reviews. There is no publishing fee (free APC), and the publication copyright remains with the author with a Creative Commons Attribution-NonCommercial-Share Alike 4.0 license. The Journal of Coastal Stunting and its Applications published by Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kendari since 2022.  e-ISSN: 2828-4798
Articles 25 Documents
Depresi Maternal dan Kejadian Stunting pada Anak Purwati, Ani; Ikhssani, Agung
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 1 (2022): Februari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i1.433

Abstract

Depresi adalah penyebab utama kecacatan terkait penyakit pada wanita dan berdampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak-anak mereka. Penelitian telah menunjukkan depresi ibu sebagai faktor risiko untuk pertumbuhan bayi yang buruk. Depresi ibu terutama setelah melahirkan adalah prediktor kuat dari kekurangan gizi bayi diukur sebagai stunting dan kekurangan berat badan. Depresi ibu sangat terkait dengan praktik pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat pada bayi. Peningkatan kunjungan perawatan pascapersalinan harus dipromosikan, dan kesadaran depresi ibu harus diintegrasikan dalam program kesehatan ibu dan bayi dengan melakukan penyuluhan kesehatan dan program pencegahan lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan praktik perawatan dan pemberian makan ibu untuk bayinya. Pedoman perawatan dan pengobatan kesehatan mental ibu terutama untuk depresi pascamelahirkan sangat penting, dan perhatian terhadap kesehatan mental ibu direkomendasikan untuk pentingnya kesehatan masyarakat. Depresi ibu mungkin mendorong gaya hidup yang tidak sehat, perilaku gaya hidup yang buruk, perawatan fisik dan emosional yang kurang dan stimulasi psikososial bayi; danditambah dengan status sosial ekonomi rumah tangga yang rendah mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Depresi diketahui mengurangi minat ibu dalam kegiatan mengasuh dan mengasuh anak Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk membahas tentang stunting pada anak dan peran ibu yang mengalami depresi.
Stunting pada Anak dan Faktor Risiko Infeksi Halimatunisa, Febrina; Ikhssani, Agung
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 1 (2022): Februari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i1.437

Abstract

Stunting dapat didefinisikan dengan antropometri sederhana, yang menangkap berbagai paparan dan faktor risiko infeksi serius selain asupan nutrisi yang tidak memadai. Stunting terjadi akibat pajanan janin dan/atau anak kecil terhadap defisiensi gizi dan penyakit infeksi. Gizi ibu yang kurang menyebabkan hambatan pertumbuhan janin, sedangkan penyakit infeksi pada kehamilan. Ada hubungan dua arah antara stunting dan infeksi; anak-anak yang kekurangan gizi berada pada peningkatan risiko infeksi, dan infeksi kronis, dan berulang sering berkontribusi pada kekurangan gizi. Nutrisi dan penyakit menular saling terkait dalam beberapa aspek. Pertama, nutrisi mempengaruhi perkembangan sistem imun tubuh manusia. Selain itu, gizi dapat mempengaruhi timbulnya penyakit infeksi (misalnya infeksi saluran cerna), keracunan makanan, penyakit usus, dan penyakit infeksi sistemik. Dalam tinjauan ini, aspek-aspek yang disebutkan dari hubungan antara nutrisi dan infeksi dibahas. Selanjutnya, hubungan antara malnutrisi dan penyakit menular, nutrisi pada anak dengan defisiensi imun gabungan yang parah dan hubungan antara makan berlebihan dan infeksi ditinjau. Tinjauan pustaka ini membahas peningkatan infeksi yang terkait dengan stunting dengan melihat faktor risiko yang terjadi pada anak.
Pemberian Gonad Deadema Setosum terhadap Berat Badan dan Panjang Badan Tikus Jantan Wistar (Rattus Norwegiccus) Kurang Gizi Kronik Fathurrahman, Teguh; Wiralis, W; Zakaria, Z; Hariani, H
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 1 (2022): Februari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i1.454

Abstract

Pendahuluan Gizi kurang kronis dapat mengakibatkan stunting. Penambahan gonad Deadema setosum pada pembuatan produk makanan tambahan sebagai alternatif PMT berbasis bahan pangan lokal. Gonad Bulu babi mengandung asam amino esensial, asam lemak esensial, mineral dan vitamin yang dibutuhkan untuk pemeliharaan jaringan pada masa pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan panjang badan dan berat badan setelah pemberian gonad Deadema setosum pada model eksperimen. Metode Penelitian merupakan eksperimen laboratorium menggunakan model tikus jantan wistar (Ratus norwegiccus) kurang gizi kronik. Tikus usia 5 minggu, rancangan penelitian pre-post test with group control. Penelitian dilakukan selama 6 bulan (juli sampai desember 2020). Model eksperimen diinduksi dengan asupan rendah energi selama 24 hari pada 75 ekor sampel tikus untuk menghasilkan sampel tikus wasting. Tikus wasting sebanyak 15 ekor tikus yang dipilih secara random, diberi perlakuan :K+ (pakan standar+injeksi hormon pertumbuhan 1 ml), K- (pakan standar), F1 (pakan standar + tepung gonad 1 gram/hari), F2 (pakan standar + tepung gonad 2 gram/hari) dan F3 (pakan standar + tepung gonad 3 gram/hari) selama 12 hari. Data dianalisis secara deskriptif dan analitik. Hasil pemberian tepung gonad Bulu babi Deadema setosum 3 gram per hari (F3) dapat menambah panjang badan (0,15 cm) lebih cepat dibandingkan F2 : pemberian tepung gonad 2 gram/hari (0,13 cm), 1 gram/hari (0,06 cm) dan kelompok kontrol negatif (0,04 cm). Pemberian tepung gonad 3 gram/hari dapat menambah berat badan sampel sama dengan kontrol positif (0,4 gram) tinggi dibandingkan F2 (0,3 gram) dan F1 sama dengan kontrol negatif (0,1 grm) pada model eksperimen Rattus norwegicus . Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan panjang badan (p= 0,903) dan berat badan (p=0,928) setelah pemberian tepung gonad. Kesimpulan dan Saran Pemberian tepung gonadTidak ada perbedaan panjang badan dan berat badan pada tikus setelah pemberian tepung gonad 1,2 dan 3 gram dengan kelompok yang mendapatkan injeksi hormone dan yang yang tidak mendapatkan suplemen selama 12 hari. Pemberian tepung gonad Bulu babi Deadema setosum diberikan > 3 gram/hari waktu yang lebih lama untuk melihat perubahan berat badan dan panjang badan.
Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil pada Masa Pandemik COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Konawe Kartini, Kartini; H, Mukaddas
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 1 (2022): Februari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i1.455

Abstract

Pendahuluan Kekurangan energi kronik merupakan suatu keadaan yang disebabkan ketidakseimbangan antara asupan gizi antara energi dan protein, sehingga zat gizi tubuh tidak tercukupi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Pendidikan ibu dengan kekurangan energi kronik (KEK) ibu hamil pada masa pandemik covid 19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Konawe.  Metode Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancangan penelitian cross sectional.Instrumen penelitian mengunakan kuesioner dan melakukan observasional pada sejumlah responden. Analisis data menggunakan uji Chi Square pada derajat kepercayaan (CI) 95 % dengan nilai kemaknaan (p<0.05).  Hasil Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah ibu hamil kek sebanyak 42 orang (36,5%), pendidikan terbanyak ibu adalah rendah (SD dan SMP) dan menengah (SMA/Sederajat) masing-masing sebanyak 39 orang (33,9%). Ibu yang berpendidikan rendah yang mengalami kek sebanyak 24 orang (20,9%), menengah sebanyak 14 orang (12,2%), tinggi sebanyak 4 orang (3,5%). Ibu yang berpendidikan rendah yang tidak mengalami kek sebanyak 15 orang (13,0%), menengah sebanyak 25 orang (21,7%), tinggi sebanyak 3 orang (28,7%). Kesimpulan dan Saran Hasil analisis data menunjukkan nilai p value = 0,000. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pendidikan dengan kejadian kekurangan energi kronik (KEK) ibu hamil pada masa pandemik covid 19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Konawe (p<0.05).
Hubungan Pola Makan, Tinggi Badan Ibu dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Status Stunting pada Balita Usia 6-59 Bulan di Wilayah Pesisir Desa Manuru Kabupaten Buton Rosianti, Nur; Sunarsih, S; Banudi, La
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 1 (2022): Februari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i1.456

Abstract

Pendahuluan Salah satu masalah gizi masyarakat yang terus meningkat di Indonesia yakni tentang Stunting bawah lima tahun. Stunting terjadi sebagai akibat gizi kurang terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Umur balita termasuk umur dimana proses tumbuh kembang terjadi dengan pesat. Pada periode ini butuh asupan zat gizi adekuat termasuk kuantitas dan kualitas, hal ini disebabkan oleh aktivitas fisik yang cukup tinggi dan masih terjadi perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pola Makan, Tinggi Badan Ibu dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Status Stunting pada Balita Usia 6-59 Bulan di Wilayah Pesisir desa Manuru Kabupaten Buton. Metode Jenis penelitian ini adalah Analitik Observasional dengan desain cross sectional study. Populasi dari penelitian ini adalahBalita usia 6-59 bulan yang mengalami Stunting (pendek dan sangat pendek) di Desa Manuru sebagai salah satu desa lokus Stunting yaitu sebesar 89 balita.Teknik Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling. Besar sampel sebesar 73 Balita. Analisis data dilakukan dalam dua tahap yaitu analisis deskriftif dan analisis inferensial. menggunakan bantuan aplikasi statistik. Untuk mengetahui hubungan variabel independen satu persatu digunakan uji chi square dengan rumus chi square. Hasil Ada hubungan pola makan dengan Status Stunting pada Balita usia 6-59 bulan di Kabupaten Buton pv=0,000 dan C=0,607). Ada hubungan tinggi badan Ibu dengan Status Stunting pada Balita usia 6-59 bulan di Kabupaten Buton pv=0,000 dan C=0,607 Kesimpulan dan Saran Ada hubungan riwayat penyakit infeksi dengan Status Stunting pada Balita usia 6-59 bulan di Kabupaten Buton pv=0,000 dan C=0,707. Saran penelitian ini adalah perlunya pemberian imunisasi lengkap bagi Balita guna mencegah penularan penyakit. Perlunya keaktifan kader dan petugas gizi di Puskesmas dalam memberikan konseling gizi bagi orangtua. Perlunya peran serta seluruh elemen masyarakat dan lembaga pemerintah dalam penanganan dan pencegahan stunting.
Regurgitasi Gastroesofageal Bukan Faktor yang mempengaruhi Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 0 sampai 6 Bulan: Penelitian Observasional Yanthi, Dwi; Samsuddin, Samsuddin; Nurjannah, Nurjannah; Rundu, Rundu
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i2.653

Abstract

Regurgitation after breastfeeding, if it occurs excessively for a long time can cause nutritional disorders in infants which prolonged inhibit the growth process. This study aims to identify the incidence of gastroesophageal regurgitation on weight gain in infants aged 0-6 months. The implementation of the study used an observational design, and was located at Puskesmas Lepo-Lepo in September-December 2020. The population was 150 infants, and a total sample of 60 infants as respondents. 88.11% of infants who had regurgitation <3 times per day experienced weight gain, as well as 11.6% who experienced regurgitation 3-5 times per day. The incidence of regurgitation did not affect the baby's weight gain.
Pemberdayaan Kelompok Ibu Hamil, Nifas, dan Menyusui dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan dengan Demonstrasi Gizi Lengkap dan MP-ASI sesuai Isi Piringku sebagai Upaya Cegah Stunting Podungge, Yusni; Hikmandayani, Hikmandayani; Igirisa, Yusni; Olii, Nancy; Tompunuh, Magdalena M; Harun, Desrianti; Indriyani, Putry
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i2.672

Abstract

The incidence of short toddlers or commonly referred to as stunting is one of the nutritional problems experienced by toddlers in the world and is a major nutritional problem faced by Indonesia. The first 1000 days of life is a golden period to form a healthy child. One way to prevent stunting is to fulfill nutrition and health services for pregnant women, postpartum mothers and breastfeeding mothers. This community service aims to increase the knowledge of pregnant women, postpartum mothers, breastfeeding mothers and mothers of children under five about nutritional needs and the correct method of processing MP-ASI. Implementation of community service using nutrition education methods, demonstrations of making MP-ASI, and health checks. The average post-test results showed that there was an increase in participants' knowledge after the implementation of community service.
Peran Makanan Laut Sumber Protein dan Anak Stunting di Wilayah Pesisir Nirmala, Intan Ria; Octavia, Lestari
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i2.707

Abstract

This paper explains the importance of using local food from sea catch fish in Southeast Sulawesi as a source of protein and its relation to reducing stunting prevalence in children. The article's source is a literature review related to seafood and stunting in children. This study explains the shift in children's eating patterns, barriers to consuming seafood as a protein source and promoting seafood as a protein source into a sustainable nutrition program. Multisectoral cooperation will aid in reducing the prevalence of malnutrition in vulnerable groups. Recognizing local resources that can be optimized as sources of food intake for vulnerable groups is also a must to be included in program preparation. This paper is confirmed by the results of ongoing studies and observations to help ensure the right program design to reduce stunting in coastal areas.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu, Pola Asuh Gizi dan Pola Makan dengan Status Gizi Balita Gani, Kameriah; Rasmaniar, Rasmaniar; Putri, Intan Regina
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i2.787

Abstract

Latar Belakang : Dari hasil pemantauan status gizi (PSG) tahun 2017 yang dilakukan Ditjen kesehatan Masyarakat (Kemenkes RI, 2019). Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2016 diperoleh persentase balita usia 6 -59 bulan menurut status gizi dengan indeks BB/U sebanyak 13,7% balita gizi kurang, dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 17,30 balita gizi kurang, dan masuk dalam 10 besar provinsi yang memiliki cakupan persentase gizi kurang yang tinggi, dan pada tahun 2018 terjadi penurunan persentase cakupan balita yang menderita gizi kurang sebanyak 16,40% (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Berdasarkan data dari Puskesmas Benu-benua Kota Kendari ditemukan anak balita Gizi Kurang yang berada di Kelurahan Benua-Benua dengan Prevalensi sebanyak 5,4% pada tahun 2020. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah study Observasional Analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah semua anak balita usia 1-5 tahun yang ada di Kelurahan Benu- Benua Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari pada bulan Februari Tahun 2022 sebanyak 54 sampel. Hubungan antara variabel bebas dan terikat di uji menggunakan uji Chi-square. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan gizi ibu sebagian besar (81,5%) memiliki pengetahuan gizi kurang, pola asuh gizi sampel sebagian besar (57,4%) memiliki pola asuh gizi baik, pola makan sampel sebagian besar (75,9%) memiliki pola makan baik. Uji statistik menunjukan tidak terdapat hubungan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi pada anak balita dimana p value (0.739), adanya hubungan pola asuh gizi dengan status gizi pada anak balita p value (0.004), serta adanya hubungan pola makan dengan status gizi pada anak balita p value (0.000). Kesimpulan : Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel yang berhubungan pada status gizi anak balita usia 1-5 tahun adalah pola asuh gizi, pola makan.
Penambahan Tepung Daging Ikan Pogo (Aluterus Monoceros) pada Kreakers Meningkatkan Kadar Protein dan Seng Israwati, Israwati; Wiralis, Wiralis; Fathurrahman, Teguh; Suwarni, Suwarni; Hariani, Hariani; Fatmawati, Fatmawati; Askrening, Askrening
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i2.799

Abstract

Latar belakang : Protein dan seng merupakan zat gizi yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan anak balita. Kreakers telah dikembangkan menggunakan berbagai jenis ikan yang dapat meningkatan kandungan gizi dan daya terimanya. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan kreakers ikan Pogo (Aluterus monoceros) sebagai camilan tinggi protein dan seng.Metode : Jenis penelitian adalah kuantitatif. Pengembangan creakers menggunakan tepung ikan Pogo (Aluterus monoceros) dengan persentase 0%, 15% dan 20%. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23-29 maret 2021 bertempat di Laboratorium ilmu teknologi pangan politeknik kendari jurusan gizi dan Universitas Haluoleo Kendari. Data yang dikumpulkan meliputi daya terima, kadar protein dan seng (Zn). Daya terima diukur dengan uji orgnoleptik menggunakan skala hedonik (1-5), protein kreakers diukur dengan metode Lowry, kadar seng diukur dengan metode Atomic Absorption Spektrophotometer (AAS). Data diolah secara deskriptif.Hasil : Dihasilkan formula creakers dengan penggunaan tepung ikan Pogo F1= 0%, F2 = 15% dan F3 = 20%. Uji daya terima menggambarkan penilaian panelis terhadap parameter warna kreakers dengan katagori sangat suka presentase tertinggi pada formula F2, katagori suka persen tertinggi memilih formula F2. Parameter aroma, menunjukan penilaian panelis dengan katagori sangat suka pada formula F2 dan suka F1. Parameter rasa, panelis menilai katagori sangat suka pada formula F2: 73% dan suka F3 : 90%. Parameter tekstur katagori sangat suka pada F2: 53,3% dan suka F1: 70%. Nilai rata-rata skor daya terima tertinggi adalah F2:3.7, selanjutnya F1: 3.1 dan F3: 3.0. Hasil analisis kadar protein tertinggi adalah pada formula F3: 41%, selanjutnya F2: 27% dan F1: 16%. Kadar seng tertinggi adalah formula F3: 4%, F2: 2% dan F1: 1%.KESIMPULAN: Penambahan tepung ikan Pogo 20% pada kreakres menghasilkan kadar protein dan seng paling tinggi. Daya terima kreakers formula F2 lebih diterima dengan skor 3.7 , dibandingkan F1 (3.1) dan F3 (3.0).

Page 1 of 3 | Total Record : 25