cover
Contact Name
Fusnika
Contact Email
jurnalpekan@gmail.com
Phone
+6281312867627
Journal Mail Official
fusnika804@gmail.com
Editorial Address
Jln. Pertamina Sengkuang Km. 4 Sintang, Kalimantan Barat 78614
Location
Kab. sintang,
Kalimantan barat
INDONESIA
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
ISSN : -     EISSN : 25408038     DOI : https://doi.org/10.31932
Core Subject : Education,
JURNAL PEKAN: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan adalah jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, STKIP Persada Khatulistwa. Terbit 2 kali setahun (April dan Nopember). E-ISSN: 2540-8038. Jurnal ini yang menerima kontribusi tulisan/artikel yang berkaitan dengan studi-studi kependidikan, pengajaran dan evaluasi belajar di bidang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, baik laporan penelitian, maupun tinjauan buku yang belum pernah diterbitkan di media cetak ataupun elektronik. Ruang lingkup bahasan meliputi: 1. Penelitian Tindak Kelas 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Motivasi dan Prestasi Belajar 4. Belajar dan Pembelajaran 5. Hasil Belajar 6. Strategi/Metode/Model Pembelajaran 7. Media Pembelajaran 8. Pengembangan Bahan Ajar 9. Sosial Humaniora.
Articles 133 Documents
UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA KELAS VI SDN 29 SP 1 SKPH MANIS RAYA SEPAUK TERHADAP PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA MELALUI METODE SIMULASI TAHUN 2015 Fransiskus Xaverius Bulau
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 1, No 2 (2016): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v1i2.185

Abstract

Penelitian ini bertujuan penggunaan metode simulasi dalam upaya mempermudah pemahaman siswa kelas VI SDN 29 SP 1 SKPH Manis Rayaterhadap perumusan Pancasila sebagai dasar negara. Masalah dalam penelitian ini adalah 1) Sejauhmana pengaruh model pendekatan simulasi terhadap hasil belajar siswa Kelas VI SDN 29 SP 1 SKPH Manis Raya dalam mata pelajaran PKn? 1) Bagaimana cara menyusun simulasi dalam upaya mempermudah pemahaman siswa Kelas VI SDN 29 SP 1 SKPH Manis Raya terhadap perumusan Pancasila sebagai dasar Negara? 3) Apa saja manfaat dari simulasi dalam upaya mempermudah pemahaman siswa Kelas VI SDN 29 SP 1 SKPH Manis Raya terhadap perumusan Pancasila sebagai dasar negara? Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpul data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah teknik non tes berupa observasi, angket, dan dokumentasi. Pelaksanaan tindakan kelas diperoleh data bahwa minat siswa mengalami kenaikan setelah diadakan PTK pada siklus I persentase keaktifan siswa adalah 71% setelah diadakan PTK pada siklus II menjadi 74,88%. Setelah diadakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model pembelajaran simulasi pada siklus I persentase keaktifan siswa adalah 71 % pada siklus II menjadi 79%. Kata Kunci: Metode Simulasi, Perumusan Pancasila.
NASIONALISME DALAM KEARIFAN LOKAL PADA PERKAWINAN ADAT SUKU DAYAK KEBAHAN DI DESA MAPAN JAYA Mardawani Mardawani; Muisan Jaya
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 4, No 1 (2019): Jurnal PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v4i1.377

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Nasionalisme dalam Kearifan Lokal pada Upacara Perkawinan Adat Suku Dayak Kebahan di Desa Mapan Jaya. Tujuan dari penelitian adalah ingin mengkaji lebih mendalam tentang nasionalisme yang terdapat pada upacara adat perekawinan suku Dayak Kebahan di Desa Mapan Jaya. Seharusnya rasa nasionalisme yang ada pada upacara dan adat istiadat di Indonesia  tetap terpelihara sebagai upaya pelestarian budaya kearifan lokal yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif dan bentuk penelitian studi fenomenologis. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) terdapat nilai-nilai nasionalisme pada uapacara perkawinan adat suku Dayak Kebahan di  Desa Mapan Jaya, 2) Di era modern saat ini upacara perkawinan adat Suku Dayak Kebahan di Desa Mapan Jaya masih dilaksanakan oleh sebagian masyarakat, terutama mereka yang mampu secara ekonomi, dan 3) Terdapat  upaya yang dilakukan untuk melestarikan kearifan lokal perkawinan adat yaitu dengan mengajak seluruh masyarakat Desa Mapan Jaya untuk melaksanakan dan tidak meninggalkan perkawinan adat yang ada di Desa Mapan Jaya dan memberikan semacam kebijakan khusus bahwa bagi yang tidak mampu ada bagian dari adat yang tidak perlu dibayar. Kata Kunci: Nasionalisme, Kearifan Lokal, Perkawinan Adat. 
PERSEPSI MASYARAKAT DALAM MENANGGAPI IKLAN POLITIK DI TELEVISI Fajar Yusuf Abadi; Rohmad Wido; Rose Fitria Lutfiana
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 6, No 1 (2021): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v6i1.1168

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) persepsi masyarakat dalam menanggapi iklan politik di televisi; (2) dampak iklan politik terhadap hak pilih masyarakat. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dilakukan di Desa Setail. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data meliputi beberapa tahap disertai dengan keabsahan data menggunakan prosedur Triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Persepsi masyarakat dalam menanggapi iklan politik di televisi bahwasanya hal tersebut terbilang bagus dan efektif. Terkait dengan persepsi masyarakat bahwasanya iklan politik mampu menambah wawasan, bisa mengenal dan memilah memilih calon peserta, mengetahui visi misi, mengetahui progam yang ditawarkan, serta televisi dengan audio visualnya dapat membentuk citra daya tarik tersendiri (2) Dampak iklan politik di televisi terhadap hak pilih masyarakat bahwasanya iklan politik memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya diantaranya menambah wawasan politik, dapat memilah dan memilih calon peserta, meningkatkan partisipasi, dan penggiringan opini. Kekurangannya diantaranya, isi pesan terkadang kurang jelas, kendala penafsiran, kebenaran isi, dan dapat mempengaruhi kondisi keyakinan. Kesimpulannya ialah bahwa kegiatan iklan politik di televisi efektif karena salah satunya mampu mencakup khalayak luas, terkait dengan hak pilih masyarakat dikatakan meningkatkan partisipasi, namun iklan politik disertai citra serta penggiringan opini dapat mempengaruhi dan menjadi pertimbangan tersendiri bagi masyarakatKata Kunci: Persepsi, Masyarakat, Televisi
IMPLEMENTASI NILAI SILA KETIGA PANCASILA DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER KEBANGSAAN PADA TARIAN ZAPIN MELAYU DI DESA MADANG PERMAI KECAMATAN SUHAID KABUPATEN KAPUAS HULU Mardawani Mardawani; Juri Juri; Sarah Anjenie
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v8i1.2360

Abstract

This research examines the implementation of the value of the third precept of Pancasila in developing national character in the preservation of Zapin Melayu in Desa Madang Permai, Kecamtan Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu. This research uses Qualitative methods and Ethnographic research forms. Data collection techniques using direct observation techniques, interviews and documentation studies. The data collection tool uses observation sheets, interview guidelines, and documentation study guidelines. The results showed that: 1) the impelemation of the value of the third precept of pancasila in the implementation of Zapin Melayu (belangkah) in Desa Madang Permai that is: (a) Pre-Implementation of Zapin Melayu, which includes preparing the equipment used, preparing the forging of the implementation, preparation of dance members. (b) the core performance of the Malayu Zapin dance, namely the gambus player and drummer, entered the first time to the area of the Malayu Zapin dance, then the gambus players plucked the gambus and the dance members. 2) the value of national character in the preservation of Malayu Zapin includes: religious values, social care, creativity, friendship, and love of the motherland. 3) supporting factors and obstacles to the implementation of Zapin Melayu are supported by the village government and support from the community. Desa Madang Permai Kecamatan Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu. Keywords: The Third Precept of Pancasila, Malayu Zapin Dance, Nationality Character.
KESETIAKAWANAN SOSIAL PADA PERKUMPULAN MASYARAKAT ADAT DAYAK HAMO DIRIK LEBANG NADO (HADI LEDO) DI KABUPATEN SINTANG Mardawani Mardawani; Linda Veronika Veronika
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2018): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v3i2.255

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Sintang,  dengan judul “Kesetiakawanan Sosial Pada Perkumpulan Masyarakat Adat Dayak Hamo Dirik Lebang Nado (HADI LEDO) Di Kabupaten Sintang”. Dilatarbelakangi oleh dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia yang sudah semakin jauh dari nilai-nilai luhur yang merupakan kebudayaan asli bangsa Indonesia. Hal ini terindikasi dari bebarapa fenomena seperti semakin memudarnya rasa kekeluargaan, solidaritas, kebersamaan, dan toleransi sesama. Perkumpulan HADI LEDO menjadi wadah suku Dayak  dalam melestarikan nilai-nilai budaya sukunya terutama gotong-royong dan kesetiakawanan sosial yang menjadi ciri khas. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode kualitatif bentuk penelitian studi fenomenologis. Hasil penelitian ditemukan bahwa: Perkumpulan HADI LEDO saat ini memiliki kepengurusan lengkap sebagai sebuah organisasi modern. Dengan jumlah anggota ±200 anggota dan dibina pengurus adat yang disebut Temenggung dan tokoh masyarakat suku Lebang Nado. Perkumpulan HADI LEDO secara umum telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan program kerja organisasi. Terdapat beberapa aktivitas organisasi HADI LEDO yang merupakan aktivitas yang mengandung nilai kesetiakawanan sosial yang dilaksanakan secara rutin sejak berdiri tahun 2015, diantaranya: gawai behido, arisan, rapat pengurus, pertemuan anggota dan kegiatan-kegiatan insidental yang tidak terjadwal. Kata kunci : Kesetiakawanan Sosial, Masyarakat Adat Dayak.
PELAKSANAAN LITERASI LINGKUNGAN DI SD NEGERI 10 KERAPA SEPAN KECAMATAN KAYAN HILIR KABUPATEN SINTANG Patrisiana Patrisiana; Daniel Dike; Dwi Cahyadi Wibowo
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 5, No 2 (2020): Jurnal PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v5i2.939

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan literasi lingkungan di SD Negeri 10 Kerapa Sepan Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang, yang memuat tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi literasi lingkungan sekolah di SD Negeri 10 Kerapa Sepan Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang dan cara penguatan literasi lingkungan di SD Negeri 10 Kerapa Sepan Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang. Teknik pengumpulan data yaitu teknik dokumentasi, teknik observasi dan teknik komunikasi secara langsung. Alat pengumpulan data seperti dokumen, lembar observasi dan lembar wawancara. Ada pun hasil analisis penelitian ditemukan bahwa masih kurangnya sikap peduli siswa terhadap masalah-masalah lingkungan dan guru-guru tidak ada yang berlatarbelakangkan pendidikan literasi lingkungan serta masih kekurangan tenaga pendidik dan kekurangan dana untuk membangun sekolah dengan program adiwiyata. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa literasi lingkungan di SD Negeri 10 Kerapa Sepan Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang  sudah dilaksanakan hanya saja belum terprogram secara khusus menggunakan program sekolah adiwiyata serta penguatan literasi lingkungan dalam hal ini pun sudah dilaksanakan dan sekolah sudah mulai merintis cara-cara untuk memberikan penguatan literasi lingkungan kepada siswa. Kata Kunci: Literasi Lingkungan
NILAI KARAKTER GOTONG ROYONG DALAM TRADISI BEJOPAI PADA MASYARAKAT DESA TANAH MERAH DUSUN BANGAU KECAMATAN KAYAN HULU KABUPATEN SINTANG Fusnika Fusnika; Sapto Purnomo; Rivaldi Andela
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 7, No 2 (2022): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v7i2.2042

Abstract

This research was about how the Bejopai tradition in the Tanah Merah village community, the stages in the Bejopai tradition, and the character values work together in the Bejopai tradition. This study aims to describe the Bejopai tradition, the stages in the Bejopai tradition, and the value of the gotong royong character in the Bejopai tradition. This research uses qualitative methods with descriptive qualitative research. Data collection techniques using direct observation techniques, interviews, and documentation. Data collection tools using observation sheets, interview guides, and document guides. The study results show that: 1) The Bejopai tradition in the Tanah Merah village community has existed since the ancestors' time and is carried out regularly once a year. Usually carried out from the sixth month to the last, namely manyi. Every year it is always carried out in the Bejopai tradition. 2) The stages in the Bejopai tradition are still very thick and often carried out by carrying out stages such as montap, nobas, nobang, nunu, manog, nugal, mabau, manyi, and ngirik padi, so that the Bejopai tradition can be carried out properly without reducing step by step. Step. 3) The character values contained in the bejopai tradition are responsibility, help, justice and unity, togetherness, kinship, volunteering, and the active role of each individual. With mutual cooperation, it will be easier for the community to carry out the Bejopai tradition so that the Bejopai tradition will always be preserved from time to time, generation to generation, and uphold the value of art, culture, or tradition. Carry out cooperation activities, especially in the Bejopai tradition, in the form of the public and individual interests. In addition, the community must interpret the values of cooperation in the Bejopai tradition as a form of togetherness in neighborly life to lighten the workload of each other to make time efficient to achieve more optimal output or results. Keywords: Character Value of Gotong Royong, Bejopai Tradition.
TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA SEMUNTAI TAHUN 2014 Juri Juri; Paulus Jakari Bujang
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 3, No 1 (2018): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v3i1.145

Abstract

Masalah umum yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala desa Semuntai cenderung masih rendah. Padahal, tingkat partisipasi yang tinggi tentu memberikan gambaran positif adanya keterlibatan masyarakat mendukung pesta demokrasi lima tahunan meskipun masih dalam lingkup kecil. Sebab, jika masyarakat dalam lingkup kecil tingkat partisipasinya membaik, besar kemungkinan ketika pemilihan pada tataran luas jauh lebih meningkat dan dengan  demikian memperkecil angka golput. Penelitian ini, pada dasarnya ingin mengungkap seberapa besar tingkat partisipasi masyarakat saat pemilihan kepala desa Semuntai yang dilaksanakan tahun 2014 lalu. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat masyarakat dalam berpartisipasi pada saat pemilihan kepada desa Semuntai tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) partisipasi masyarakat masih relatif rendah walaupun pada dasarnya tidak terlalu significan. 2) faktor pendorong masyarakat berpartisipasi antara lain: keinginan untuk menjadi desa yang maju, mandiri dan sejahtera. Faktor pendukung lainnya adalah sudah relatif banyak masyarakat yang mempunyai kesadaran memberikan hak suara ketika pemilihan berlangsung. 3) faktor penghambat masyarakat berpartisipasi antara lain: kurang maksimal sosialisasi politik yang dilakukan para kandidat kades, ada masyarakat yang merasa kecewa sebab pembangunan yang dinikmati belum sesuai dengan harapan, ada yang tidak bisa meninggalkan pekerjaannya dikarenakan jarak yang jauh dan harus berjalan kaki.Kata kunci: Partisipasi politik masyarakat, pemilihan kepala desa
PERAN MAHASISWA DALAM MENCEGAH DAN MENANGGULANGI BAHAYA NARKOBA MELALUI SOSIALISASI DAN AKSI BNN DI STKIP PERSADA KHATULISTIWA SINTANG Juri Juri; Surya Ishabel; Alvrinaldo Yosa Putra; Marsela Tifani Yolanda
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2024): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v9i1.3465

Abstract

 This article discusses the role of students in preventing and overcoming the dangers of drugs through outreach and action carried out with the National Narcotics Agency (BNN). Students have great potential as agents of social change in efforts to prevent drug abuse. By organizing outreach and action with BNN, students can increase public awareness of the bad effects of drugs, as well as provide information about prevention and rehabilitation. This article also highlights the importance of collaboration between students and BNN to create a campus and community environment that is free from the dangers of drugs. Methods used First, always be alert to technological developments, sophisticated technology means that dealers can easily carry out their intentions to distribute illegal drugs. Second, set an example so that you can provide guidance and encouragement to do better. Third is caring, as well as the most important thing to prevent and eradicate drug abuse. In this case, students must be true pioneers in eradicating drugs, not just as "spectators" or even owners, distributors, dealers or users. Apart from being a propaganda machine capable of destroying untruths, students are expected to become an idealistic mass group that upholds norms and moral values, as well as being agents of change, especially in the world of education. Keywords: Prevention and control, role of students, BNN actions
PENGEMBANGAN KARAKTER KEBANGSAAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI ALTERNATIF PADA PENDIDIKAN INFORMALDI KABUPATEN SINTANG Mardawani Mardawani; Lusiana Lusiana
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 2, No 2 (2017): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v2i2.213

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan hasil pengamatan terhadap fenomena yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia umumnya dan Kalimantan Barat khususnya telah terjadi gejala krisis moral, dan rapuhnya karakter suatu bangsa, dapatterjadi disebabkan oleh rendahnya pendidikan karakter yang berbasis kearifan lokal di bangku sekolah, keluarga, dan di masyarakat.Dalam proses pendidikan karakter peran orang tua sangat diperlukan. Hasil pengamatan dilapangan ditemukan bahwa pada hakikatnya pendidikan penting dalam lingkungan keluarga bagi perkembangan anak-anak menjadi manusia yang berkepribadian dan berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara.Kearifan lokal di masyarakat Sintang lebih kepada nilai-nilai anutan lokal yang telah berkembang menjadi adat-istiadat atau tradisi yang membudaya di tengah masyarakat pada umumnya. Nilai-nilai tersebut terdiri dari lokal wisdom yang kaya dengan pluralitas, toleransi dan gotong royong yang tampak pada bahasa lokal, kebiasaan, upacara keagamaan, adat-istiadat, gotong royong dan kesetiakawanan sosial. Orang tua pada umumnya telah melaksanakan pendidikan berbasis karakter kebangsaan dengan menekankan pentingnya aspek moral dan ke-Tuhan-an. Proses pendidikan informal diupayakan untuk pendidikan nilai sedini mungkin dan agar dapat menjadi bekal dan melekat sepanjang hayat anak. Kata kunci: Karakter Kebangsaan, Kearifan Lokal, Pendidikan Informal.

Page 6 of 14 | Total Record : 133