Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

GLOBALISASI EKONOMI, UU NEOLIBERAL DAN MASA DEPAN KEKAYAAN SDA INDONESIA Lutfiana, Rose Fitria
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 23, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v23i2.1620

Abstract

Negara Indonesia sejatinya merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Bentangan pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke menyimpang kekayaan yang beraneka ragam dengan keunikannya masing-masing. Kondisi buruk bangsa Indonesia sekarang ini lantas menimbulkan pertanyaan, mengapa kekayaan sumber daya alam Indonesia yang melimpah tidak mampu membawa kebaikan bagi negeri bahkan malah diiringi oleh penderitaan-penderitaan? Masalah di atas sungguh pelik dan harus segera ditemukan akar penyebab masalahnya. Tujuannya adalah agar negara Indonesia tidak terpuruk dan menjadi negara yang gagal. Sangat ironis jika memang benar ketakutan itu akan terjadi dimana negara yang kaya SDA tapi miskin prestasi, ibarat pepatah mengatakan mati kelaparan di lumbung padi. Tulisan ini menghadirkan sebuah asumsi bahwa akar dari semua permasalahan ini adalah globalisasi ekonomi yang kini telah membelenggu Indonesia sebagai negara berkembang. Indonesia terjebak arus globalisasi yang menenggelamkan secara perlahan ke dalam jurang kehancuran. Globalisasi disebarkan melalui agen-agen tersebut dengan mempropagandakan “nirwana” bagi negara-negara yang baru bangkit, termasuk juga Indonesia. Namun hingga kini janji itu tidak menemui kenyataan, bahkan sebaliknya bagai virus yang menggerogoti  tubuh negara-negara berkembang. Karena pada dasarnya globalisasi hanyalah kedok ekspansi kapitalisme global yang terus mencari mangsa baru. Kehancuran akibat korosi globalisasi merupakan krisis sejarah dominasi dan eksploitasi manusia atas manusia lain. Salah satu produk dari ekspansi globalisasi ekonomi adalah banyaknya undang-undang yang berbau neoliberal. Secara eksplisit UU tersebut memfasilitasi perusahaan internasional untuk turut mencari keuntungan di Indonesia. Sejak tahun 1999 sampai 2012 terdapat setidaknya 39 UU yang berorientasi sangat liberal. Salah satu konsekuensi kebijakan terbuka terhadap modal asing adalah meningkatnya penguasaan dalam sektor agraria. Pada tahun 2011 investasi asing di dominasi 4 negara: Singapura, Amerika Serikat, Jepang dan Inggris meliputi tambang, listrik, gas, air, transportasi, tanaman pangan dan perkebunan.Kata kunci: globalisasi, ekonomi, neoliberal, Sumber Daya Alam
Use of Two Stay Two Stray Model to Improve Student Learning Achievement in Batu City MAN Lutfiana, Rose Fitria; Widodo, Rohmad; Latifah, Latifah
PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.755 KB) | DOI: 10.29407/pn.v4i2.12614

Abstract

This study aims to implement the Two Stay Two Stray (TSTS) learning model in order to improve student achievement in class XI IPA 2 Batu Aliyah Madrasah in the odd semester of the academic year 2018/2019. The research used is class action research (classroom action research) using the John Elliot model in which each cycle consists of planning, implementation, observation, and reflection. The subjects in this study were students of class XI IPA 2 in the odd semester of 2018/2019 academic year totaling 32. The variables investigated in this study were input variables (students of class XI IPA 2), process variables (Two Stay Two Stray models) and output variables (increased learning achievement). Data collection techniques used in the form of observation, interviews, study documentation and tests. The instruments used are observation assessment rubrics, interview guidelines, documentation study guides, and test questions. While the data analysis techniques used in the form of qualitative and quantitative analysis techniques. The results obtained in this study are the application of the Two Stay Two Stray model can improve the learning achievement of students of XI IPA 2 Human Rights material in the odd semester of the school year 2018/2019 with classical completeness values increased from pre-cycle by 43,1% in cycle I increased to 63.7% and the second cycle increased to 84.6%.
PENINGKATAN CRITICAL THINKING DALAM PEMBELAJARAN PPKn MELALUI MODEL CONTROVERSIAL PUBLIC ISSUES DI KELAS VII MTs NEGERI KOTA BATU Lutfiana, Rose Fitria; Ibrahim, M Mansur; Kurniawan, Saputra Tri
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) Vol 5, No 1 (2019): Mei 2019 IN PROGRESS
Publisher : Lecturer at the Faculty of Education, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jinop.v5i1.7173

Abstract

ABSTRAK Lesson study  ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitas pembelajaran secara sistematis dan kolaboratif antara guru dan dosen; (2) membangun pengetahuan pedagogis antara guru dan dosen; (3) melakukan sosialisasi dan memperkuat kegiatan lesson study berbasis sekolah; (4) memberikan pelatihan kepada guru mata pelajaran PPKn di MTs Negeri Batu; (5) pelaksanaan kegiatan lesson study mata pelajaran PPKn; (6) mendeskripsikan pendapat-pendapat guru model, tim guru lesson study, tim pendamping lesson study terhadap pelaksanaan lesson study; (7) menyusun best practices pembelajaran mata pelajaran PPKn dengan kegiatan lesson study; dan (8) meningkatkan critical thinking peserta didik melalui model controversial public issues. Lesson Study yang digunakan menggunakan empat siklus yang masing-masing terdiri dari plan, do dan see. Berdasarkan lesson study yang dilakukan maka hasilnya yaitu: (1) terdapat peningkatan critical thinking siswa dari siklus 1 ke siklus 2 dan siklus 3 ke siklus 4; (2) proses pembelajaran yang terjadi menjadi semakin menarik, upaya peningkatan critical thinking menyebabkan guru dan dosen menjadi kreatif dan inovatif dalam memecahkan permasalahan pembelajaran yang terjadi dan (3) proses pembelajaran berjalan dengan baik dengan adanya plan, do dan see dalam setiap siklus. Kata Kunci: Critical Thinking, Pembelajaran PPKn, Controversial Public Issues ABSTRACT This lesson study aims to (1) improve the quality of learning systematically and collaboratively between teachers and lecturers; (2) building pedagogical knowledge between teachers and lecturers; (3) disseminating and strengthening school-based lesson study activities; (4) provide training to PPKn subject teachers at Batu Negeri MTs; (5) implementation of lesson study activities in PPKn subjects; (6) describe the opinions of the model teacher, the lesson study teacher team, the lesson study assistant team on the implementation of lesson study; (7) compile learning best practices for PPKn subjects with lesson study activities; and (8) increasing students' critical thinking through the controversial model of public issues. Lesson Study used uses four cycles, each of which consists of a plan, do and see. Based on the lesson study conducted, the results are: (1) there is an increase in critical thinking of students from cycle 1 to cycle 2 and cycle 3 to cycle 4; (2) the learning process that occurs becomes increasingly interesting, efforts to increase critical thinking cause teachers and lecturers to be creative and innovative in solving learning problems that occur and (3) the learning process goes well with the plan, do and see in each cycle.  Keywords: Critical Thinking, Learning of Civic Education, Controversial Public IssuesABSTRAK Lesson study  ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitas pembelajaran secara sistematis dan kolaboratif antara guru dan dosen; (2) membangun pengetahuan pedagogis antara guru dan dosen; (3) melakukan sosialisasi dan memperkuat kegiatan lesson study berbasis sekolah; (4) memberikan pelatihan kepada guru mata pelajaran PPKn di MTs Negeri Batu; (5) pelaksanaan kegiatan lesson study mata pelajaran PPKn; (6) mendeskripsikan pendapat-pendapat guru model, tim guru lesson study, tim pendamping lesson study terhadap pelaksanaan lesson study; (7) menyusun best practices pembelajaran mata pelajaran PPKn dengan kegiatan lesson study; dan (8) meningkatkan critical thinking peserta didik melalui model controversial public issues. Lesson Study yang digunakan menggunakan empat siklus yang masing-masing terdiri dari plan, do dan see. Berdasarkan lesson study yang dilakukan maka hasilnya yaitu: (1) terdapat peningkatan critical thinking siswa dari siklus 1 ke siklus 2 dan siklus 3 ke siklus 4; (2) proses pembelajaran yang terjadi menjadi semakin menarik, upaya peningkatan critical thinking menyebabkan guru dan dosen menjadi kreatif dan inovatif dalam memecahkan permasalahan pembelajaran yang terjadi dan (3) proses pembelajaran berjalan dengan baik dengan adanya plan, do dan see dalam setiap siklus. Kata Kunci: Critical Thinking, Pembelajaran PPKn, Controversial Public Issues ABSTRACT This lesson study aims to (1) improve the quality of learning systematically and collaboratively between teachers and lecturers; (2) building pedagogical knowledge between teachers and lecturers; (3) disseminating and strengthening school-based lesson study activities; (4) provide training to PPKn subject teachers at Batu Negeri MTs; (5) implementation of lesson study activities in PPKn subjects; (6) describe the opinions of the model teacher, the lesson study teacher team, the lesson study assistant team on the implementation of lesson study; (7) compile learning best practices for PPKn subjects with lesson study activities; and (8) increasing students' critical thinking through the controversial model of public issues. Lesson Study used uses four cycles, each of which consists of a plan, do and see. Based on the lesson study conducted, the results are: (1) there is an increase in critical thinking of students from cycle 1 to cycle 2 and cycle 3 to cycle 4; (2) the learning process that occurs becomes increasingly interesting, efforts to increase critical thinking cause teachers and lecturers to be creative and innovative in solving learning problems that occur and (3) the learning process goes well with the plan, do and see in each cycle.  Keywords: Critical Thinking, Learning of Civic Education, Controversial Public Issues
MERUNTUHKAN STATUS QUO: PARTISIPASI POLITIK DAN KEKERASAN DALAM GERAKAN MAHASISWA DI INDONESIA (TINJAUAN SOSIO-HISTORIS) Lutfiana, Rose Fitria; Widianto, Ahmad Arif
Jurnal Civic Hukum Vol 3, No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v3i1.7731

Abstract

ABSTRAKGerakan mahasiswa turut mewarnai perkembangan demokrasi pada lintas orde kekuasaan di Indonesia. Dinamika demokrasi di Indonesia tidak lepas dari beragam aksi gerakan mahasiswa sebagai bentuk aksi moral dan politis untuk memperjuangkan masyarakat dari ketidakadilan dan penindasan. Gerakan mahasiswa merepresentasikan partisipasi politik dalam bentuk konvensional maupun non-konvensional dan sekaligus menyemai praktik demokrasi di Indonesia. Namun dinamika gerakan mahasiswa diwarnai beragam aksi represiberupa kekerasan oleh aparat pemerintah dan oleh mahasiswa sendiri sebagai respon terhadap penindasan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan secara sosio-historis bentukbentuk gerakan mahasiswa sebagai manifestasi partisipasi politik dan kekerasan-kekerasan yang menyertainya. Artikel ini merupakan refleksi kritis terhadap dinamika perjuangan gerakan mahasiswa dalam kancah demokrasi nasional. Gerakan Mahasiswa dalam hal ini merupakan praksis sosial yang berlandaskan pada nilai-nilai moral untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang ideal. Untuk mewujudkan tujuan itu, Mahasiswa melakukankajian ilmiah, membentuk lembaga swadaya masyarakat, mobilisasi massa, demonstrasi atau protes, advokasi sosial dan intervensi kebijakan politis pemerintah. Kekerasan terhadap gerakan mahasiswa merupakan konsekuensi perjuangan mereka yang terkadang menentang kekuasaan dan status quo pemerintah. Perubahan sosial yang diperjuangkan mahasiswa butuh perjuangan dan pengorbanan. Kasus kerusuhan, penculikan dan pembunuhan mahasiwa setidaknya menggambarkan parade kekerasan yang dialami oleh gerakanmahasiswa.Kata Kunci: Demokrasi, partisipasi politik, kekerasan, gerakan mahasiswaABSTRACTThe student movement colored the development of democracy across the order of power in Indonesia. The dynamics of democracy in Indonesia cannot be separated from the various actions of the student movement as a form of moral and political action to fight for society from injustice and oppression. The student movement represents political participation in conventional and non-conventional forms and at the same time sowing the practice of democracy in Indonesia. But the dynamics of the student movement are colored by various acts of repression in the form of violence by government officials and by students themselves in response to oppression. This article aims to explainNomor 1, Meisocio-historically the forms of student movements as manifestations of political participation and the accompanying violence. This article is a critical reflection on the dynamics of the struggle of the student movement in the arena of national democracy. TheStudent Movement in this case is a social praxis based on moral values ?? to realize the ideal community life. To realize this goal, students conduct scientific studies, establish non-governmental organizations, mass mobilization, demonstrations or protests, social advocacy and government policy intervention. Violence against the student movement is a consequence of the struggle of those who sometimes oppose the power and status quo  of the government. The social change fought for by students needs struggle and sacrifice. Cases of riots, kidnappings and student killings at least illustrate the violent parade experienced by the student movementKeywords: Democracy, Political Participation, Violence, Students Movement
PENINGKATAN CRITICAL THINKING DALAM PEMBELAJARAN PPKn MELALUI MODEL CONTROVERSIAL PUBLIC ISSUES DI KELAS VII MTs NEGERI KOTA BATU Rose Fitria Lutfiana; M Mansur Ibrahim; Saputra Tri Kurniawan
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) Vol. 5 No. 1 (2019): Mei 2019
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jinop.v5i1.7173

Abstract

ABSTRAK Lesson study  ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitas pembelajaran secara sistematis dan kolaboratif antara guru dan dosen; (2) membangun pengetahuan pedagogis antara guru dan dosen; (3) melakukan sosialisasi dan memperkuat kegiatan lesson study berbasis sekolah; (4) memberikan pelatihan kepada guru mata pelajaran PPKn di MTs Negeri Batu; (5) pelaksanaan kegiatan lesson study mata pelajaran PPKn; (6) mendeskripsikan pendapat-pendapat guru model, tim guru lesson study, tim pendamping lesson study terhadap pelaksanaan lesson study; (7) menyusun best practices pembelajaran mata pelajaran PPKn dengan kegiatan lesson study; dan (8) meningkatkan critical thinking peserta didik melalui model controversial public issues. Lesson Study yang digunakan menggunakan empat siklus yang masing-masing terdiri dari plan, do dan see. Berdasarkan lesson study yang dilakukan maka hasilnya yaitu: (1) terdapat peningkatan critical thinking siswa dari siklus 1 ke siklus 2 dan siklus 3 ke siklus 4; (2) proses pembelajaran yang terjadi menjadi semakin menarik, upaya peningkatan critical thinking menyebabkan guru dan dosen menjadi kreatif dan inovatif dalam memecahkan permasalahan pembelajaran yang terjadi dan (3) proses pembelajaran berjalan dengan baik dengan adanya plan, do dan see dalam setiap siklus. Kata Kunci: Critical Thinking, Pembelajaran PPKn, Controversial Public Issues ABSTRACT This lesson study aims to (1) improve the quality of learning systematically and collaboratively between teachers and lecturers; (2) building pedagogical knowledge between teachers and lecturers; (3) disseminating and strengthening school-based lesson study activities; (4) provide training to PPKn subject teachers at Batu Negeri MTs; (5) implementation of lesson study activities in PPKn subjects; (6) describe the opinions of the model teacher, the lesson study teacher team, the lesson study assistant team on the implementation of lesson study; (7) compile learning best practices for PPKn subjects with lesson study activities; and (8) increasing students' critical thinking through the controversial model of public issues. Lesson Study used uses four cycles, each of which consists of a plan, do and see. Based on the lesson study conducted, the results are: (1) there is an increase in critical thinking of students from cycle 1 to cycle 2 and cycle 3 to cycle 4; (2) the learning process that occurs becomes increasingly interesting, efforts to increase critical thinking cause teachers and lecturers to be creative and innovative in solving learning problems that occur and (3) the learning process goes well with the plan, do and see in each cycle.  Keywords: Critical Thinking, Learning of Civic Education, Controversial Public IssuesABSTRAK Lesson study  ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitas pembelajaran secara sistematis dan kolaboratif antara guru dan dosen; (2) membangun pengetahuan pedagogis antara guru dan dosen; (3) melakukan sosialisasi dan memperkuat kegiatan lesson study berbasis sekolah; (4) memberikan pelatihan kepada guru mata pelajaran PPKn di MTs Negeri Batu; (5) pelaksanaan kegiatan lesson study mata pelajaran PPKn; (6) mendeskripsikan pendapat-pendapat guru model, tim guru lesson study, tim pendamping lesson study terhadap pelaksanaan lesson study; (7) menyusun best practices pembelajaran mata pelajaran PPKn dengan kegiatan lesson study; dan (8) meningkatkan critical thinking peserta didik melalui model controversial public issues. Lesson Study yang digunakan menggunakan empat siklus yang masing-masing terdiri dari plan, do dan see. Berdasarkan lesson study yang dilakukan maka hasilnya yaitu: (1) terdapat peningkatan critical thinking siswa dari siklus 1 ke siklus 2 dan siklus 3 ke siklus 4; (2) proses pembelajaran yang terjadi menjadi semakin menarik, upaya peningkatan critical thinking menyebabkan guru dan dosen menjadi kreatif dan inovatif dalam memecahkan permasalahan pembelajaran yang terjadi dan (3) proses pembelajaran berjalan dengan baik dengan adanya plan, do dan see dalam setiap siklus. Kata Kunci: Critical Thinking, Pembelajaran PPKn, Controversial Public Issues ABSTRACT This lesson study aims to (1) improve the quality of learning systematically and collaboratively between teachers and lecturers; (2) building pedagogical knowledge between teachers and lecturers; (3) disseminating and strengthening school-based lesson study activities; (4) provide training to PPKn subject teachers at Batu Negeri MTs; (5) implementation of lesson study activities in PPKn subjects; (6) describe the opinions of the model teacher, the lesson study teacher team, the lesson study assistant team on the implementation of lesson study; (7) compile learning best practices for PPKn subjects with lesson study activities; and (8) increasing students' critical thinking through the controversial model of public issues. Lesson Study used uses four cycles, each of which consists of a plan, do and see. Based on the lesson study conducted, the results are: (1) there is an increase in critical thinking of students from cycle 1 to cycle 2 and cycle 3 to cycle 4; (2) the learning process that occurs becomes increasingly interesting, efforts to increase critical thinking cause teachers and lecturers to be creative and innovative in solving learning problems that occur and (3) the learning process goes well with the plan, do and see in each cycle.  Keywords: Critical Thinking, Learning of Civic Education, Controversial Public Issues
ANALISIS IMPLEMENTASI BUDAYA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK Rose Fitria Lutfiana; Aflahul Awwalina Mey R; Trisakti Handayani
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 12, No. 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpka.v12i2.35499

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk budaya sekolah,  implementasi budaya sekolah, dan kendala implementasi budaya sekolah dalam membentuk karakter religius siswa serta solusinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di MAN Kota Batu mulai Juli sampai September 2020. Subjek penelitian terdiri atas Plt. Kepala, Wakil Kepala bidang Kurikulum, guru PPKn, guru Akidah-Akhlak, dan siswa. Pengumpulan data menggunakan Teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 16 budaya sekolah yang diimplementasikan di MAN Kota Batu. Impelementasi budaya sekolah dalam membentuk karakter religius siswa dilakukan melalui tiga aspek, yaitu kegiatan harian, mingguan, dan tahunan dengan berpedoman pada visi dan misi sekolah yang ingin dicapai. Kendala implementasi budaya sekolah dalam membentuk karakter religius siswa di antaranya: (a) karakteristik siswa yang beragam (b) lingkungan yang kurang mendukung, dan (c) kendala yang berasal dari guru. Solusi yang diberikan yaitu melakukan pendekatan khusus kepada siswa, membangun komunikasai dan memberikan pemahaman kepada orang tua, serta membangun komitmen yang kuat untuk keberhasilan pengimplementasi budaya sekolah. Kata kunci: implementasi, budaya sekolah, karakter religius.
STRATEGI PENANAMAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI Moh Wahyu Kurniawan; Rose Fitria Lutfiana
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 8, No 1 (2021): Bhinneka Tunggal Ika: Kajian Teori & Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v8i1.12336

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi nilai-nilai anti korupsi di SMAN 9 Malang yang mecakup dalam proses pembelajaran dan budaya sekolah. Pendekatan dalam penelitian ini kualitatif deskriptif dengan menfokuskan pada analisis implementasi pendidikan anti korupsi yang ada di SMAN 9 Malang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Instumen yang digunakan selain peneliti sebagai key instrument juga pendoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan adalah triangulasi dan teknik keabsahan data yang digunakan menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa implementasikan nilai-nilai antikorupsi terintegrasi setiap mata pelajaran, pada bagian ini guru memberikan penguatan dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Guru cenderung menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dalam penguatan nilai-nilai antikorupsi, selain itu melalui budaya sekolah diwujudkan dengan tindakan pembiasaan (habitulasi) yang didukung dengan kebijakan sekolah.Kata Kunci : Strategi, Nilai-Nilai Antikorupsi, Sekolah Menengah Atas ABSTRACTThis study aims to analyze the implementation of anti-corruption values in SMAN 9 Malang which includes the learning process and school culture. The approach in this research is descriptive qualitative by focusing on the analysis of the implementation of anti-corruption education in SMAN 9 Malang. Data collection techniques using interviews, observation and documentation study. The instrument used in addition to the researcher as a key instrument was also interview guidelines, observation guidelines and documentation study guidelines. The data analysis technique used was triangulation and the validity of the data used technique triangulation. The results obtained show that the implementation of anti-corruption values is integrated in each subject, in this section the teacher provides reinforcement from the preliminary, core and closing activities. Teachers tend to use problem-based learning models in strengthening anti-corruption values, besides that through school culture it is manifested by habitual actions supported by school policies.Keywords: strategies, anti-corruption values, senior high school
PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY (IT) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 BATU Rose Fitria Lutfiana; Moh Wahyu Kurniawan
MINDA BAHARU Vol 5, No 2 (2021): Minda Baharu
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jmb.v5i2.3448

Abstract

Revolusi industri 4.0 membawa dampak cukup besar dalam berbagai aspek kehidupan, baik di bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan lain sebagainya. Salah satu dampak revolusi industri dalam bidang pendidikan adalah penggunaan media pembelajaran berbasis information technology atau IT. Media pembelajaran merupakan alat penyampaian pesan dan informasi dari guru kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pelatihan ini penting dilakukan karena relevan dengan tuntutan pembelajaran saat ini. Hasil pelatihan media pembelajaran inovatif berbasis information technology yaitu (1) 100% guru menguasai media pembelajaran inovatif berbasis information technology yang telah diajarkan; dan (2) 60% guru mengimplementasikan media pembelajaran inovatif berbasis information technology
Kearifan Lokal Kabumi: Media Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Masyarakat Tuban Jawa Timur Ahmad Arif Widianto; Rose Fitria Lutfiana
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 5 No. 1 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v5i1.15929

Abstract

Kearifan lokal berperan penting dalam kehidupan masyarakat, utamanya di tengah gencarnya arus modernisasi. Hal ini berdampak terhadap perubahan sosial di masyarakat. Kabumi sebagai salah satu kearifan lokal menjadi media penting bagi internalisasi nilai-nilai karakter masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kearifan lokal kabumi sebagai media internalisasi pendidikan karakter bagi masyarakat di Desa Bader, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di Desa Bader, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban. Subjek penelitian ini adalah kepala desa, sesepuh desa, dan masyarakat Desa Bader. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Hubberman. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses internalisasi nilai-nilai karakter dilakukan melalui lima tahapan, yaitu penerimaan nilai, respon, seleksi nilai, internalisasi, dan aktualisasi. Di sisi lain, nilai-nilai karakter yang muncul sebagai bentuk internalisasi kearifan lokal kabumi antara lain nilai religius, gotong royong, toleransi, dan peduli lingkungan.   Local wisdom plays an important role in people's lives, especially in the midst of modernization. This phenomenon has an impact on social change in society. Kabumi as one of the local wisdoms is an important medium for internalizing character values ​​in society. This study aims to describe the local wisdom of Kabumi as a medium for internalizing character education for the community in Bader Village, Jatirogo District, Tuban Regency. The research method used is descriptive qualitative. This research was conducted in Bader village, Jatirogo district, Tuban district. The subjects in this study were the village head, village elders and the Bader village community. Data collection was carried out by interview, observation, and documentation. The data analysis technique used the Miles and Hubberman technique. The data validity test used source triangulation. The results showed that the process of internalizing character values ​​was carried out in five stages, namely acceptance of value, providing response, value selection, internalization and actualization. On the other hand, the character values that appear as a form of internalization through local Kabumi wisdom include religious values, mutual cooperation, tolerance, and environmental care.
MENEGUHKAN SPIRIT KEMASLAHATAN: MASJID, PEMBERDAYAAN DAN TRANSFORMASI SOSIAL Ahmad Arif Widianto; Rose Fitria Lutfiana
Asketik : Jurnal Agama dan Perubahan Sosial Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/ask.v5i1.3834

Abstract

Government development programs often encounter obstacles, creating new problems in society. In this context, community empowerment initiatives emerged that took advantage of local institutions that were considered to have bargaining power and were effective in society. Mosques as part of social institutions are also proven capable of carrying out their social functions as facilitators of empowerment. This article aims to map how mosque-based empowerment models and their achievements so far. Through a literature review, this article sorts data from various articles published in 2010-2020 that discuss the topic of mosques and empowerment. This article shows that mosques have various social functions that can fill the void in the role of government in serving the needs of the community. Through their bargaining position, the mosque becomes an effective media or facilitator created social transformation. The models of empowerment by mosques are chosen based on the types of needs and conditions of the community including developing potential, strengthening and protecting the community. This strengthens the social function of mosques which are adaptive and responsive to social needs when government efforts are ineffective.