cover
Contact Name
Mohammad Ali
Contact Email
dedek_ali@yahoo.com
Phone
+6282112741140
Journal Mail Official
ifikotabekasi@gmail.com
Editorial Address
Jalan Arteri Jorr Jatiwarna Bekasi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III, Gedung J Hardjono
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
JPMFKI
ISSN : -     EISSN : 29875013     DOI : https://doi.org/10.59946/jpmfki.v3i01
Jurnal pengabdian masyarakat fisioterapi dan kesehatan Indonesia memfasilitasi hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi para tenaga kesehatan, dan khususnya untuk kegiatan fisioterapi
Articles 25 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 01 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia" : 25 Documents clear
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM DETEKSI PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR) MENUJU LANSIA SEHAT SEJAHTERA DI POSBINDU RW 15 KELURAHAN ARENJAYA KOTA BEKASI JAWA BARAT TAHUN 2023 Safrudin Safrudin; Andy Martahan Andreas Hariandja; Heru Setiawan; Rosidawati Rosidawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 3 No 01 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2024.321

Abstract

ABSTRACT Population projections for 2010 – 2035, Indonesia will enter the elderly period, where 10% of the population will be aged 60 years and over. Elderly people experience many declines and changes in physical and psychological function. As a result of this decrease in functional capacity, elderly people do not respond to various stimuli as effectively as younger people. Decreased capacity to respond to stimuli makes it difficult for elderly people to maintain body homeostasis, causing dysfunction of various organ systems and increasing susceptibility to disease. Homeostatic disorders that often occur are disorders in the regulation of blood uric acid and cholesterol levels. High levels of purine acid and cholesterol in the blood are a serious health problem because these two parameters are risk factors for various non-communicable diseases. Non-Communicable Diseases (NCDs) are one of the causes of death in the world. Indonesia is one of the countries that faces problems with both infectious diseases and non-communicable diseases (NCDs). This PTM usually appears without symptoms and does not show any particular clinical signs, so most people are not aware of the dangers of this non-communicable disease. If the public knows about early detection of this non-communicable disease, then efforts to prevent the occurrence of this disease will be carried out immediately. The aim of this community service is through training Posbindu cadres, providing knowledge about non-communicable diseases and carrying out routine blood pressure checks, blood sugar, uric acid and cholesterol checks to carry out early detection of non-communicable diseases. This community service uses counseling methods and is followed by providing consultations for elderly people who need them. Implementation of activities will be divided into 2 stages, namely the month (Jan - June) 2023 and the month (July - December) 2023. Indicators of the success of these community service activities are measured using pre and post tests for each extension material. Data on the health of elderly service participants will also be collected, especially data on blood uric acid and cholesterol levels. The output of the service is planned to be in the form of scientific articles and educational booklets/leaflets. Keywords: NCDs; blood sugar, uric acid, cholesterol.
Pengabdian Masyarakat PKM TINGKAT PENGETAHUAN SERTA PENGAPLIKASIAN WARMING UP DAN COOLING DOWN DENGAN ANGKA KEJADIAN CEDERA PADA ATLET SILAT PPLP JAWA TENGAH Maya Triyanita; Restu Arya Pambudi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 3 No 01 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2024.323

Abstract

importance of warming up and cooling down before and after carrying out sports activities for Central Java PPLP silat athletes. Physical fitness is a need that must be met so that we can carry out daily life activities well. Another definition, physical fitness is the body's ability to carry out activities without experiencing excessive fatigue. If warming up helps our body make the transition from a state of rest to moderate activity, then cooling down makes it relax and calm again after the body has carried out training or competition activities. To determine the level of heating and cooling knowledge, it can be measured using a questionnaire. This service aims to share knowledge with athletes about what a warm-up and cool-down is so that it can reduce the incidence of injuries in Central Java PPLP martial arts athletes.
PEMBERIAN AEROBIC LOW IMPACT KOMBINASI STRETCHING DALAM UPAYA MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA NAMBO TAHUN 2024 Mohammad Ali; Abdurrahman Berbudi B. L.; Anggi Artha T. D. S.; Arwa Nauly Presticia; Dhia Maharani; Muhammad Irfan Dwi F.; Nilakandhi Atthahira; Pandu Naufal Shidqi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 3 No 01 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2024.324

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang banyak dijumpai dan dialami oleh masyarakat umum di Indonesia bahkan di dunia. Penyakit hipertensi yang dihadapi oleh masyarakat tentu tidak dapat dibiarkan begitu saja sehingga memerlukan banyak upaya yang perlu dilakukan. Pemberian edukasi terkait hipertensi ke masyarakat perlu dilakukan sebagai bagian dari upaya promotif. Upaya lainnya seperti preventif dapat dilakukan dengan latihan aerobic low impact yang dikombinasikan dengan stretching. Latihan aerobic low impact dapat meningkatkan endurance atau daya tahan atau stamina, sedangkan stretching dapat mengurangi kekakuan arteri, stimulasi peregangan berulang dapat mengurangi aktivitas saraf simpatis, sehingga menurunkan kekakuan pada pembuluh arteri. Tujuan: Melihat dan mengukur tingkat pengetahuan dan tekanan darah masyarakat Desa Nambo terkait hipertensi sebelum dan setelah diberikan edukasi dan latihan Aerobic Low Impact. Metode: Kegiatan pemberdayaan ini dilakukan dengan edukasi berupa penyuluhan terkait hipertensi dan latihan aerobic low impact yang dikombinasikan dengan stretching pada masyarakat Desa Nambo di Kecamatan Klapanunggal yang mengalami hipertensi. Hasil: Terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat Desa Nambo terkait hipertensi sebesar 8,6% dan penurunan tekanan darah tinggi sebesar 54,29% setelah diberikan penyuluhan dan latihan aerobic low impact yang dikombinasikan dengan stretching.
PEMBERDAYAAN MANAJEMEN LAKTASI DAN OKSITOSIN DAPAT MENINGKATKAN KELANCARAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA NAMBO Nur Achirda; Erna Sariana; Dede Kurniawan; Khairunnisa Arsy Budiarti; Muhammad Nafis; Nariza Adara Martha; Zahratul Hayah; Zakiah Fathiyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 3 No 01 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2024.325

Abstract

Latar Belakang: Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan pada tahun 2023 jumlah kelahiran di Indonesia sebanyak 4,62 juta, dengan persentase bayi ASI eksklusif nasional di dalam negeri sebanyak 74,72%. Walaupun banyaknya bayi yang mendapatkan ASI, tetapi tidak sedikit ibu yang mengeluhkan ASI nya susah keluar. Ada beberapa faktor yang menyebabkan asi susah keluar yaitu, pola makan ibu yang kurang baik, tekanan psikologis dari ibu menyusui, kurangnya istirahat pada ibu, dan gaya hidup ibu yang kurang baik. Tujuan: Untuk mengetahui dan memahami cara untuk memperlancar ASI pada ibu yang sedang menyusui di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Metodologi: Menggunakan metode Pre-Test, Pemberdayaan 1 , Pemberdayaan 2 dan Post-Test. Hasil : Hasil menunjukan sebelum dilakukan pemberdayaan terdapat 9 dari 61 ibu menyusui mengalami masalah kelancaran ASI. Setelah dilakukan pemberdayaan ibu menyusui yang mengalami masalah pengeluaran ASI berkurang 9(14,8%) orang menjadi 61(100%) orang ibu yang sudah menyusui dengan lancar.
PEMBERDAYAAN LANSIA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN KUALITAS HIDUP DI DESA NAMBO Ganesa Puput Dinda Kurniawan; Liza Laela Abida; Abiyyu Abitama Imawan; Salma Dewantari; Syifa Amalia Putri; Narumi Amirah Maharani; Dita Amelia Safitri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 3 No 01 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2024.326

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kualitas hidup pada lansia di Desa Nambo melalui program pemberdayaan. Metode yang digunakan meliputi kegiatan penyuluhan, senam, dan evaluasi dengan menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah intervensi. Sebanyak 48 lansia berpartisipasi dalam program ini, yang terdiri dari 15 laki-laki dan 33 perempuan dengan rentang usia 45-90 tahun; Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan lansia tentang kualitas hidup. Nilai rata-rata pengetahuan sebelum intervensi adalah 5,23 dan meningkat menjadi 9,79 setelah intervensi, dengan peningkatan sebesar 87%. Lansia dalam kategori usia 60-74 tahun cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan lansia usia 75-90 tahun, karena proses penuaan yang mempengaruhi fisik, mental, dan psikososial; Partisipasi perempuan lebih tinggi (68.8%) dibandingkan laki- laki (31.2%), sejalan dengan data statistik yang menunjukkan usia harapan hidup perempuan lebih tinggi. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat mempengaruhi gaya hidup lansia, membantu mereka menjaga kondisi kesehatan yang lebih baik; Penelitian ini menyimpulkan bahwa program pemberdayaan yang sistematik dan terorganisir dapat meningkatkan pengetahuan dan kualitas hidup lansia secara signifikan. Rekomendasi diberikan untuk menambah sumber pustaka tentang kualitas hidup lansia dan melakukan kajian lebih lanjut terhadap pemberdayaan yang dilakukan.
PENINGKATKAN PENGETAHUAN KADER TENTANG REMAJA SEHAT DI RW 06 KELURAHAN JATIWARNA KOTA BEKASI Nur Fitri Ayu Pertiwi; Maryanah Maryanah; Debbi Y antina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 3 No 01 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2024.327

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kebutuhan penyuluhan mengenai remaja sehat di lingkungan RW 06 Jatiwarna. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kader remaja mengenai definisi remaja sehat. Sebanyak 20 orang subjek berpartisipasi dalam penelitian ini (n=20;perempuan 20). Pengambilan data menggunakan kuesinoner mengenai remaja sehat. Hasil kuesioner menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan kurang sebanyak 20%, cukup 63%, dan baik 17%. Setelah dilakukan penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan kurang sebanyak 12%, cukup 66%, dan baik 22%. Hasil penelitian ini menunjukkan perubahan peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan.
PROGRAM EDUKASI DAN GERAK LANSIA PADA NYERI LUTUT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI DESA NAMBO Ratu K. Lina; R. Trioclarise; Asti T. Cahayani; Ibnu M. Azzuhri; Ikfina Kamalia Rizky Nasution; M. R. Riztan; Renata A. Putri; Sukma R. Qolbu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 3 No 01 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2024.328

Abstract

Latar Belakang: Penurunan fungsi dan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri seiring dengan pertambahan usia mengakibatkan munculnya gangguan psikologis, kemunduran fisik, mental, serta sosial ekonomi. Salah satu kondisi yang sering dijumpai oleh lansia adalah nyeri lutut. Nyeri pada area lutut sering disertai dengan keluhan lutut terasa kaku, dan sulit digerakkan akibat nyeri sehingga lansia cenderung kesulitan dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Tujuan Penelitian: Mengetahui derajat nyeri lutut sebelum dan sesudah diberikan pemberdayaan berupa edukasi dan gerak lansia. Metode: Kegiatan edukasi berupa penyuluhan terkait nyeri lutut dan praktik bersama gerak lansia pada masyarakat. Hasil: Dari 30 orang yang mengalami nyeri lutut, terdapat 10 orang mengalami penurunan dan 20 orang tidak mengalami perubahan skala nyeri yang diukur menggunakan skala VAS setelah dilakukannya edukasi dan praktik bersama gerak lansia sebanyak 1x dalam seminggu selama 2 minggu dengan 8x repetisi dan 2 set pada setiap gerakan. Lansia yang tidak mengalami perubahan skala nyeri disebabkan oleh adanya patologi lain seperti asam urat yang banyak dialami oleh masyarakat lansia. Faktor lain juga disebabkan oleh alat pengukuran yang bersifat subjektif sehingga interpretasi menjadi tidak terukur secara maksimal. Kesimpulan: Adanya penurunan intensitas nyeri yang diukur menggunakan skala vas dan peningkatan pengetahuan lansia dalam menangani nyeri lutut secara mandiri.
PEMBERDAYAAN IBU HAMIL UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR, ENDURANCE, KEKUATAN DAN ELASTISITAS OTOT TAHUN 2024 Roikhatul Jannah; Zahra Sativani; Cut Lola Shakira; Isna Sabrina Rahmi Thamrin; Judith Novita Angelica Hutahaean; Kania Annisa Zahra; Muhammad Hafizh; Rizqiyyah Putrey Husin Asri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 3 No 01 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2024.329

Abstract

Latar Belakang: Selama kehamilan, ibu banyak mengalami perubahan secara fisiologis dan anatomi yang salah satunya disebabkan karena pertambahan ukuran janin diikuti dengan bertambahnya berat badan ibu. Proses tersebut mengakibatkan perubahan postur sehingga ibu hamil mudah merasakan nyeri atau pegal-pegal, kelemahan otot, penurunan elastisitas otot dan penurunan daya tahan jantung paru. Dalam hal ini, fisioterapi memiliki peran dalam penyembuhan gerak dan fungsi tubuh ibu hamil, meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mengenai kesehatan kehamilan dan mengedukasi kelompok ibu hamil. Tujuan: Tujuan kegiatan pemberdayaan ini untuk memberikan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat mengenai postur, endurance, kekuatan serta elastisitas otot pada ibu hamil khususnya yang memiliki gangguan. Metode: Metode kegiatan yang digunakan adalah metode edukasi dengan pemberian penyuluhan dan latihan kepada ibu hamil serta pemeriksaan endurance dengan Six Minute Walking Test (6MWT), kekuatan otot menggunakan Dinamometer Handgrip dan elastisitas otot menggunakan tes meraih kedua tangan. Hasil: Pemeriksaan dilakukan kepada 37 orang ibu hamil dan didapatkan hasil 100% ibu hamil memiliki endurance buruk, 60% HGS kanan dikategorikan lemah, 87% HGS kiri dikategorikan lemah, 19% dikategorikan tidak elastis dan 84% obesitas. Kesimpulan: Kegiatan pemberdayaan ibu hamil di Desa Nambo yang meliputi kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan terlaksana dengan lancar, sistematika dan terorganisir dengan baik.
PEMBERDAYAAN IBU BATITA DALAM UPAYA OPTIMALISASI PERTUMBUHAN ANAK MELALUI PROGRAM BABY MASSAGE DI DESA NAMBO TAHUN 2024 Nuur Falaah Wicaksono; Dwi Agustina; Andy M.A Harianja; Achwan Achwan; Alma Nela Srihandayani; Elita Tiara Putri; Ilham Rafi Syahbana; Haudhi Silmi Mujahidah; Sekar Cipta Agustiani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 3 No 01 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2024.330

Abstract

Pendahuluan: Undernutrition mengacu pada beberapa kondisi meliputi kekurangan gizi akut dan kronis, serta kekurangan zat gizi mikro. Kejadian undernutrition yang umum terjadi pada anak adalah stunting, wasting dan underweight. Hasil identifikasi masalah menunjukkan masalah tumbuh kembang anak yang dihadapi Ibu Batita di Desa Nambo adalah undernutrition. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Ibu batita mengenai tumbuh kembang anak, gizi seimbang, dan baby massage kepada. Metode: Kegiatan pemberdayaan dilaksanakan di RW 004 Desa Nambo pada bulan Februari s/d Maret 2024 dengan sasaran 26 Ibu. Tahapan kegiatan meliputi identifikasi masalah, penyuluhan, praktik, monitoring, dan evaluasi. Hasil: Rerata pengetahuan Ibu sebelum dan sesudah pemberdayaan meningkat dari 7,4 menjadi 9,1. Simpulan: Kegiatan pemberdayaan secara signifikan berhasil meningkatkan pengetahuan Ibu batita.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN DAN KETERAMPILAN ANAK USIA 1-5 TAHUN MELALUI PROGRAM PLAY EXERCISE DAN SENAM BALITA DI DESA NAMBO Yusuf Nasirudin; Toto Aminoto; Mohamad Ramadhan; Nabilah Dhiya Putri; Nadia Ima Wakhidah; Nastia Wafa Azizah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 3 No 01 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2024.331

Abstract

Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang program play exercise dan senam balita dalam meningkatkan kecerdasan dan keterampilan pada anak balita. Masa kanak-kanak merupakan masa yang sangat penting bagi perkembangan kognitif dan motorik. Melibatkan balita dalam kegiatan fisik yang terstruktur dapat meningkatkan kecerdasan dan keterampilan mereka secara signifikan. Senam balita, yang mengintegrasikan gerakan-gerakan yang menyenangkan dan latihan terstruktur, memiliki potensi sebagai pendekatan holistik untuk mendorong perkembangan dini. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah diberikan edukasi dan praktik tentang play exercise dan senam balita dalam meningkatkan kecerdasan dan keterampilan pada anak balita. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pengukuran pre-test dan post-test untuk tingkat pengetahuan. Sampel yang terdiri dari kelompok ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun di Desa Nambo. Analisis data melibatkan perbandingan skor sebelum dan sesudah penyuluhan dengan menggunakan metode statistik untuk menentukan efektivitas program. Hasil: Hasil pengukuran tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudah didapatkan hasil bahwa adanya peningkatan pengetahuan ibu dengan nilai mean pre-test (3.33) dan post-test (5.85). Maka itu adanya peningkatan pengetahuan ibu balita tentang program play exercise dan senam balita dalam meningkatkan kecerdasan dan keterampilan pada anak balita di Desa Nambo.

Page 2 of 3 | Total Record : 25