cover
Contact Name
Ade Herman Surya Direja
Contact Email
adehermansuryadireja@gmail.com
Phone
+6282182997717
Journal Mail Official
admin@journal.mandiracendikia.com
Editorial Address
Jl. Padat Karya No 25 Kelurahan Sumur Dewa Kecamatan Selebar Kota Bengkulu
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia (JKMC)
ISSN : 29644259     EISSN : -     DOI : 10.70570
Core Subject : Health,
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia (JKMC) is the official peer-reviewed research journal of the Nursing Science, and is devoted to the publication of a wide range of research that will contribute to the body of nursing science and inform the practice of nursing, nursing education, administration, and history, on health issues relevant to nursing, and on the testing of research findings in practice.
Articles 65 Documents
Hubungan Penerapan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Kepatuhan Pengobatan pada Penderita Hipertensi di Puskesmas Karang Satria Tahun 2022 Mohamad Rafli; Rotua Suriany Simamora
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jkmc.v1i1.2

Abstract

Hipertensi adalah penyakit pembuluh darah. Hipertensi dikenal sebagai Silent Killer karena seringkali tidak menimbulkan gejala hingga menjadi lebih serius. Hipertensi ditandai dengan hasil pengukuran yang menunjukkan tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg atau tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg. Salah satu cara untuk mencegah hipertensi berulang adalah dengan minum obat secara teratur. Perawat perlu memberikan pelayanan yang dapat mendukung proses penyembuhan pasien melalui komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik perawat sangatlah penting untuk memotivasi pasien menghadapi penyakit yang diderita khususnya pada penderita hipertensi yang melakukan pengobatan rutin di pelayanan kesehatan. Jika penderita hipertensi mendapatkan perlakukan yang kurang baik dalam pelayanan khususnya komunikasi perawat akan membuat penderita hipertensi tidak rutin dalam pengobatannya bahkan sampai memutuskan pengobatanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan komunikasi terapeutik perawat dengan kepatuhan pengobatan pada penderita hipertensi di Puskesmas Karang Satria tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian analitik crossectional. Populasi pada penelitian ini adalah penderita hipertensi di Puskesmas Karang Satria tahun 2022 berjumlah 265 orang. Teknik pengambilan data dengan menggunakan jenis simple random sampling. Hasil Penelitian didapatkan bahwa dengan tingkat signifikan 95% atau nilai α 5% (0,05) hasil uji Fisher’s Exact Test diperoleh p-value (0,000) < nilai α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak. Simpulan penelitian bahwa ada hubungan penerapan komunikasi terapeutik perawat dengan kepatuhan pengobatan pada penderita hipertensi di Puskesmas Karang Satria tahun 2022.
Hubungan Pengetahuan dengan Kemampuan Komunikasi Terapeutik dalam Praktik Klinik Keperawatan Mahasiswa STIKES Medistra Indonesia Tahun 2022 Siti Nurlatifah; Rotua Suriany Simamora
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jkmc.v1i1.3

Abstract

Komunikasi dalam keperawatan disebut dengan komunikasi terapeutik yang merupakan cara dalam membina suatu hubungan terapeutik antara perawat dengan pasien yang memiliki tujuan untuk membantu dalam proses penyembuhan pasien. Kemampuan komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh mahasiswa keperawatan dengan baik dan akan mempermudah terciptanya hubungan baik dengan klien dan akan meminimalisir terjadinya kesalahan komunikasi saat melakukan pelayanan kesehatan pada klien. Dalam pelayanan kesehatan, terdapat mahasiswa keperawatan yang kurang dalam melakukan komunikasi terapeutik. Kemampuan komunikasi terapeutik perlu disadari oleh mahasiswa keperawatan karena sebagai generasi baru yang akan melanjutkan khususnya dalam bidang keperawatan perlu adanya pengembangan atau perbaikan yang harus disadari oleh mahasiswa keperawatan khususnya dalam komunikasi terapeutik. Namun kenyataannya masih ada mahasiswa keperawatan yang  memiliki pengetahuan komunikasi terapeutik yang kurang baik.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kemampuan komunikasi terapeutik dalam praktik klinik keperawatan mahasiswa STIKes Medistra Indonesia Tahun 2022.  Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian analitik crossectional. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa keperawatan STIKes Medistra Indonesia Tahun 2022 berjumlah 196 mahasiswa. Teknik pengambilan data dengan menggunakan jenis stratified random samplin. Didapatkan bahwa dengan tingkat signifikan 95% atau nilai α 5% (0,05) hasil Uji Fisher’s Exact Test diperoleh p value (0,000) < nilai α (0,05). Ada hubungan pengetahuan dengan kemampuan komunikasi terapeutik dalam praktik klinik keperawatan mahasiswa STIKes Medistra Indonesia Tahun 2022. Ada hubungan pengetahuan dengan kemampuan komunikasi terapeutik dalam praktik klinik keperawatan mahasiswa STIKes Medistra Indonesia Tahun 2022.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Implementasi Komunikasi Terapeutik pada Mahasiswa Profesi Ners STIKES Medistra Indonesia Fahmi Abdul Malik; Rotua Suriany Simamora
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jkmc.v1i1.4

Abstract

Salah satu pelayanan yang ada di rumah sakit adalah pelayanan keperawatan, dalam melakukan pelayanan keperawatan perawat tentunya harus memiliki keterampilan khusus untuk melakukan proses keperawatan. Komunikasi dipakai sebagai alat untuk mendapat informasi dari klien dan bisa menentukan apa yang klien inginkan dan klien butuhkan, serta untuk menilai hasil dari tindakan keperawatan yang dilakukan.Komunikasi keperawatan merupakan dasar dan kunci untuk seorang perawat dalam melaksanakan tugasnya. keberhasilan dalam melakukan komunikasi terapeutik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah tingkat pengetahuan. Seseorang dengan dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi akan lebih mudah merespon pertanyaan yang mengandung bahasa verbal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan implementasi komunikasi terapeutik pada mahasiswa profesi ners STIKes Medistra Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian analitik crossectional. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa profesi ners yang berjumlah 131 orang. Teknik pengambilan data dengan menggunakan jenis total sampling. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa dengan tingkat signifikan 95% atau nilai α 5% (0,05) hasil uji Fisher’s Exact Test diperoleh p-value (0,000) < nilai α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak. Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan tingkat pengetahuan dengan implementasi komunikasi terapeutik pada mahasiswa profesi ners STIKes Medsitra Indonesia.
Self Efficacy Berhubungan dengan Kecemasan Pasien Pre Operasi dengan General Anestesi di RSUD Kardinah Tegal Bunga Alam Syafira; Sari Candra Dewi; Sutejo
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jkmc.v1i1.7

Abstract

ABSTRAK Kecemasan dapat menimbulkan respon baik fisiologis maupun psikologis pada pasien. Tindakan operasi akan terhambat jika perubahan-perubahan fisiologis yang ditimbulkan dari kecemasan pasien pre operasi tidak diatasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan pada diri individu adalah self efficacy. Self efficacy memberikan pengaruh secara langsung pada fungsi emosional pasien saat operasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan kecemasan pasien pre operasi dengan general anestesi di RSUD Kardinah Tegal. Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif observasional analitik dengan desain cross sectional. Jumlah reponden 75 orang yang dipilih menggunakan consecutive sampling. Instrumen menggunakan kuesioner modifikasi General Self Efficacy (GSE) dan Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale (APAIS). Analisa data menggunakan uji Korelasi Spearman Rank. Self efficacy pasien dengan kategori sangat tinggi (1,3%), tinggi (41,3%), sedang (20%), rendah (30,7%) dan sangat rendah (6,7%). Kecemasan pasien pre operasi dengan kategori tidak cemas (0%), cemas ringan (18,7%), cemas sedang (62,7%), cemas berat (18,7%) dan panik (0%). Hasil uji Korelasi Spearman Rank nilai p-value 0,000 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan kecemasan pasien pre operasi dengan general anestesi di RSUD Kardinah Tegal. Nilai koefisien korelasi adalah -0,564 dengan tingkat keeratan hubungan sedang. Ada hubungan self efficacy dengan kecemasan pasien pre operasi dengan general anestesi di RSUD Kardinah Tegal. Kata Kunci: Self efficacy; Kecemasan; Pre operasi; General anestesi. ABSTRACT Anxiety can cause both physiological and psychological responses in patients. Surgery will be hampered if the physiological changes caused by preoperative patient anxiety are not addressed. One of the factors that influence anxiety in individuals is self-efficacy. Self efficacy has a direct influence on the patient's emotional function during surgery. The purpose of the study was to knowing the relationship between self-efficacy and anxiety in preoperative patients with general anesthesia at Kardinah Tegal Hospital. This study used a quantitative analytical observational type with a cross sectional design. The number of respondents was 75 people who were selected using consecutive sampling. The instrument uses a modified General Self efficacy (GSE) questionnaire and the Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale (APAIS). Data analysis using Spearman Rank Correlation test. Self efficacy of patients with very high (1.3%), high (41.3%), moderate (20%), low (30.7%) and very low (6.7%). Anxiety preoperative patients with categories not anxious (0%), mild anxiety (18.7%), moderate anxiety (62.7%), severe anxiety (18.7%) and panic (0%). Spearman Rank Correlation test results p-value is 0.000, which means that there is a significant relationship between self-efficacy and anxiety in preoperative patients with general anesthesia at Kardinah Tegal Hospital. The correlation coefficient value is -0.564 with a moderate level of closeness. There is a relationship between self-efficacy and anxiety in preoperative patients with general anesthesia at Kardinah Hospital Tegal. Keywords: Self efficacy, Anxiety, Preoperative, General anesthesia.
Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kondisi Delay Development e.c Pneumonia dengan Modalitas Neuro Denso (NS), Neuro Development Treatment (NDT) dan Massage pada Otot-Otot Pernafasan di YPAC Prof. Dr. Soeharso Surakarta Andung Maheswara Rakasiwi; Devi Salma Ahsani
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jkmc.v1i1.8

Abstract

One of the most common child development problems is Delay Development (DD), which is a significant lag in the physical development, cognitive, behavioral, emotional, or social development of a child when compared to normal children his age, a child with a disorder will be delayed in achieving one or more developmental abilities. Research Objectives: To determine the administration of neuro senso (NS) in improving the sensory system and activating motor programs, to determine the administration of neuro development treatment (NDT) in increasing functional activity, and massage on the respiratory muscles in minimizing the presence of sputum/phlegm. Research Subject : In the condition of Delay development ec Pneumonia, physiotherapy intervention will be given using the neuro senso (NS), neuro delay development (NDT) method, and massage on the respiratory muscles. Methods: In this study, the author uses descriptive analytical method to determine the assessment and changes that can be known. Research Results: After 1 time of therapy, the results were obtained shortly after therapy, the patient's parents felt the patient was more regular in his sleep cycle, and the patient lost sputum/phlegm through feces, and after walking 3 times therapy the child was able to stand for a long time with the help of holding. and weight increased by 0.01 kg. Conclusion: Based on the discussion that has been put forward about Physiotherapy Management in the case of Delay Development ec Pneumonia with a patient on behalf of An V, the age of 1 year 1 month 6 days has several problems, namely 1) the presence of postural muscle hypotonus in the rectus abdominis muscle and gluteus maximus muscle, 2 ) The presence of motor delays and sensory disturbances, 3) The presence of sputum. Key word: Neuro Senso,Developmental Delay, Neuro Development Treatment, Massage on respiratory muscles
Asuhan Keperawatan pada Tn. H dengan Waham Kebesaran di Wisma Abiyasa RSJ. PROF. DR. Soerojo Magelang Fani Try Oktaviani; Ita Apriliyani
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jkmc.v1i1.10

Abstract

ABSTRAK Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang bersifat kronis yang ditandai dengan gangguan komunikasi, gangguan realitas (Waham). Gangguan proses pikir waham ini adalah gejala positif dari skizofrenia dan biasanya orang yang memiliki gejala tersebut akan melakukan hal-hal yang sesuai dengan jenis wahamnya. Tujuan penelitian untuk melakukan asuhan keperawatan SP 1 dan 2.  Proses penulisan artikel ilmiah ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode deskriptif yang diambil dari kehidupan serta pengalaman pribadi penulis. Untuk mengumpulkan data yang berupa artikel, menggunakan beberapa database yaitu Science Direct dan Google Search, penulis juga menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi mulai dari artikel terbitan 5 tahun terakhir dan buku 10 tahun terakhir serta artikel fulltext dengan sumber yang terpercaya. Penulis menganalisa dan mengangkat judul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. H Dengan Waham Kebesaran Di Wisma Abiyasa Rsj. Prof. Dr. Soerojo Magelang”. Klien pada kasus menunjukkan skizofrenia kronik dengan gejala menonjol adalah waham yang menetap. Klien dengan waham dapat dilakukan pelatihan atau terapi SP untuk proses persiapan pulang dan pengembalian kepada masyarakat. Proses keperawatan pada pasien psikiatrik terutama skizofrenia kronik harus berkesinambungan dan terus menerus. Gangguan jiwa berat ini menahun dan akan terjadi kekambuhan sehingga perlu adanya kerjasama antara perawat dengan keluarga klien untuk pelaksanaan terapi. Terapi seperti terapi music, aromaterapi, massage, reflexology, terapi hewan, terapi sinema, yoga dan Social Skill Trainning. Perlu adanya penelitian lanjutan terkait dengan efek terapi SP terkait dengan kasus skizofrenia.
Asuhan Keperawatan pada Ny.K dengan Halusinasi Pendengaran di Wisma Abiyasa RSJ Prof. DR. Soerojo Magelang Farach Aliffatunisa; Ita Apriliyani
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jkmc.v1i1.11

Abstract

ABSTRAK Kesehatan jiwa merupakan isu yang didengungkan, mengingat banyaknya stressor yang akan mempengaruhi kejiwaan seseorang. Gejala skizofrenia terbagi menjadi 2, salah satunya gejala positif yaitu halusinasi dimana sebanyak 70% pasien mengalami halusinasi pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan dan intervensi yang tepat pada pasien skizofrenia yang mengalami halusinasi pendengaran.  Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2022 dengan data yang diperoleh dari observasi, wawancara, pengukuran, dokumentasi elektronik rekam medis (e-rm), dan proses asuhan keperawatan selama 3x24 jam.  Instrumen yang digunakan adalah format pengkajian. Hasil penelitian menunjukkan implementasi SP 1 pada pasien dilakukan dalam 3x24 jam dimana pasien dapat mengenal halusinasi dan menerapkan cara menghardik. Evaluasi proses asuhan keperawatan halusinasi pada SP 1 harus dilakukan berulang untuk mencapai asuhan keperawatan yang optimal.
Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Konsumsi Tablet FE di Puskesmas Padang Guci Hilir Gatot Supriyanto; Yuni Ramadhaniati; Ayu Triyani
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jkmc.v1i1.12

Abstract

ABSTRAK Tablet Fe (zat besi) merupakan mikro elemen yang esensial bagi tubuh yang sangat diperlukan dalam pembentukan darah, yakni dalam Hemoglobin (Hb). Tujuan penelitian yaitu dipelajarinya hubungan pendidikan dan pengetahuan ibu hamil dengan konsumsi tablet Fe di Puskesmas Padang Guci Hilir. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunaka penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil Trimester III akhir di Puskesmas Padang Guci Hilir tahun 2020 yaitu berjumlah 30 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian dengan teknik Total Sampling yaitu 30 orang. Analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square (X2). Hasil analisis univariat yaitu terdapat 10 responden (33,3%) dengan pendidikan tinggi, terdapat 9 responden (30%) memiliki pengetahuan baik, terdapat 21 responden (70%) mengkonsumsi tablet Fe.Hasil analisis bivariat didapatkan nilai ρValue hubungan pendidikan ibu hamil dengan konsumsi tablet Fe adalah 0,001 < α (0,05) dan p-value hubungan pengetahuan ibu hamil dengan konsumsi tablet Fe adalah 0,004< α (0,05).  Diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan kegiatan penyuluhan terhadap ibu hamil mengenai pentingnya konsumsi tablet Fe. Kata Kunci:   Pendidikan, Pengetahuan, Tablet Fe, Ibu Hamil
Asuhan Keperawatan Lansia Pada Tn. S Dengan Masalah Utama Nyeri Akut Di Wisma 3 PPSLU Panti Dewanata Cilacap Lutfiyatul Mutawadingah; Wasis Eko Kurniawan
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jkmc.v1i1.13

Abstract

Nyeri akut merupakan salah satu masalah pada penderita hipertensi yang dapat menyebabkan gangguan rasa nyaman. Tindakan terapi non konvensional bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri yaitu dengan bekam, akupuntur, tanaman tradisional, akupresur, dan pijat (massage). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan dan intervensi yang tepat pada pasien hipertensi yang mengalami nyeri. Penelitian ini menggunakan teknik pendekatan asuhan keperawatan yang mencakup pengkajian, penentuan diagnosa, penentuan intervensi keperawatan, implementasi hingga evaluasi. Keluhan yang paling dirasakan dan mengganggu pasien adalah sakit kepala, pusing, leher cengeng, kaki sakit, nyeri pada skala 6, seperti ditusuk-tusuk, hilang dengan minum obat dan istirahat, badan terasa pegal-pegal dan pinggang sakit, sulit tidur apabila tekanan darahnya tinggi, dan nyeri saat berdiri ataupun jalan. Pemberian terapi relaksasi foot massage (pijat kaki) yang dilakukan dalam jangka 3 hari belum mampu untuk mengatasi masalah nyeri, sehingga perlu diteruskan untuk melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana intervensi. Rekomendasi dari peneliti ini adalah perawat mampu memberikan alternatif penggunaan teknik nonfarmakologi lainnya dalam mengurangi nyeri yang dapat dikombinasikan dengan relaksasi foot massage (pijat kaki). Perawat juga perlu mengkolaborasikan pemberian analgetik beserta teknik non farmakologi.
Pengaruh Self Care Terhadap Tekanan Darah Lansia Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Desti Firgiawanty; Mayasyanti Dewi; Waqid Sanjaya
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jkmc.v1i1.14

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskuler yang paling diderita masyarakat. Penderita hipertensi terbanyak yaitu pada usia 55-64 tahun sebesar 55,2%, termasuk lansia. Self care penting untuk mengontrol tekanan darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh self care terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik lansia hipertensi. Self Care merupakan perilaku individu dalam memelihara kehidupan, kesejahteraan, dan kesehatan. Tekanan darah adalah tekanan yang berasal dari dinding arteri dan merupakan dorongan ke semua arah pada dinding jantung dan pembuluh darah dan digambarkan sebagai rasio sistolik dan diastolic. Jenis penelitian menggunakan kuantitatif desain cross sectional dengan studi korelasi. Diambil sampel 75 dari populasi 103 dengan teknik cluster random sampling. Analisis menggunakan Analisis Regresi Linear Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self care berpengaruh terhadap tekanan darah sistolik lansia hipertensi dengan nilai koefisien regresi -0,801. Dan self care berpengaruh terhadap tekanan darah diastolik lansia hipertensi. Dengan nilai koefisien regresi -0,353. Nilai p-value 0,000 < 0,05. Terdapat pengaruh self care terhadap tekanan darah lansia hipertensi di wilayah kerja puskesmas Baros Kota Sukabumi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait self care terhadap tekanan darah lansia hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi, sehingga self care lansia hipertensi dapat dikelola dengan baik. Peneliti juga dapat bekerja sama dengan pihak puskesmas untuk meningkatkan self care lansia hipertensi misalnya dengan mengadakan jalan santai dan pembagian tabel nutrisi.