cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Research Report - Social Science
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Research Report - Humanities and Social Science merupakan kumpulan laporan penelitian yang dilakukan oleh para dosen Universitas Katolik Parahyangan, Bandung dalam bidang sosial. Penelitian tersebut didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Katolik Parahyangan. Bidang sosial mencakup berbagai disiplin ilmu, diantaranya Managemen, Akuntansi, Ekonomi dan Studi Pembangunan, Hukum, Administrasi Bisnis, Administrasi Publik, Hubungan Internasional dan Filsafat. Research Abstract diterbitkan dua (2) kali setiap tahunnya.
Arjuna Subject : -
Articles 149 Documents
PENGUKURAN KINERJA BISNIS SEBAGAI SUMBER INFORMASI BAGI MANAJEMEN UNTUK MENETAPKAN KEPUTUSAN BISNIS (Suatu Kasus pada Sebuah Perusahaan Tembakau di Solo) Tulis S. Meliala; Elizabeth Tiur Manurung; Paulina Permatasari; Muliawati Muliawati; Atty Yuniawati; Christian C. Henry; Sylvia Fettry; Felisia Felisia
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2011)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5959.209 KB)

Abstract

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan pada umumnya dan perusahaan yang dijadikan obyek penelitian pada khususnya. Kinerja perusahaan dapat diartikan sebagai hasil dari pelaksanaan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seluruh unsur di dalam perusahaan sebagai proses pencapaian tujuan. Kinerja perusahaan yang baik akan terlihat dari tingkat produktivitas, efektivitas, dan efisiensi yang baik pula. Laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu.Kinerja keuangan perusahaan dapat diukur melalui melalui komponen-komponen likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, penggunaan aset (asset utilization), dan ukuran pasar (market measures), dengan alat bantu yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan tersebut adalah melalui analisis laporan keuangan secara comparative, common-size, dan analisis rasio. Hasil dari pengukuran kinerja keuangan ini akan digunakan untuk menentukan keputusan bisnis apa yang sebaiknya diambil perusahaan untuk masa yang akan datang.Data yang dibutuhkan untuk penelitian akan diperoleh melalui studi lapangan. Peneliti juga akan melakukan studi kepustakaan dan analisis paired sample t test-statistic untuk menguji perbedaan kondisi keuangan perusahaan antara periode 2007 – 2008; dengan periode 2008 – 2009; serta periode 2009 – 2010. Dua sampel berpasangan diartikan dengan sebuah sampel (yaitu kondisi keuangan perusahaan) yang dipengaruhi oleh kondisi perekonomian yang berbeda sehingga akan menghasilkan dua kondisi keuangan perusahaan yang berbeda. Perbedaan itulah yang akan dianalisis apakah berbeda secara statistik.Dari hasil penelitian, disimpulkan latar belakang perusahaan menunjukkan kondisi keuangan yang cukup kuat karena merupakan perusahaan afiliasi dari perusahaan-perusahaan besar di dunia. Pada periode yang diteliti, komunitas industri tembakau di Indonesia sedang berkembang karena demand yang besar dan harga yang meningkat. Laporan keuangan disusun oleh perusahaan secara lengkap dan informatif, sehingga dapat dipergunakan dalam melakukan analisa. Keputusan yang akan diambil oleh perusahaan hendaknya menggunakan asumsi bahwa growth di perusahaan sebesar 11,6%. Dengan jumlah free cash flow yang cukup signifikan, perusahaan sebaiknya mencari alternatif investasi lain. Strategi perusahaan untuk tidak membayar dividen dapat dipertahankan karena perusahaan melakukan distribusi kepada pemilik dalam bentuk lain.Pengembangan perusahaan di masa yang akan datang haruslah mempertimbangkan dampak akuisisi perusahaan lain dalam industri sejenis oleh perusahaan afiliasi di luar negeri, baik dari segi supply, proses operasi, maupun market. Di samping itu, berdasarkaan perhitungan intrinsic value perusahaan memiliki nilai Rp.35.855,00 per lembar saham untuk tahun 2008 dan dengan menggunakan P/E ratio diperoleh P/E ratio sebesar 118.46 kali. Hal ini menunjukkan perusahaan dalam kondisi yang sangat stabil.
EFISIENSI PENGELOLAAN EKONOMI DAERAH DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH Ivantia S. Mokoginta; Miryam L. Wijaya
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.909 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efisiensi pengelolaan daerah setelah lebih dari 10 tahun kebijakan desentralisasi dan pemekaran daerah dijalankan. Dengan menggunakan teknik DEA, penelitian ini menyimpulkan, bahwa dari 27 provinsi yang diteliti pada tahun 2010 - 2011, belum semua provinsi beroperasi pada tingkat optimal. Terdapat 13 provinsi atau sekitar 48% yang beroperasi pada kondisi inefisien. Sebanyak 11 provinsi atau 85% dari 13 provinsi di atas adalah provinsi-provinsi yang telah lama terbentuk sebelum kebijakan denstralisasi dan pemekaran daerah dijalankan. Hal ini terjadi, karena adanya pemanfaatan tenaga kerja, modal dan peran pemerintah yang belum optimal. Selain itu, penelitian ini menemukan adanya tingkat skala efisiensi teknis yang beragam, sehingga kebijakan pengembangan daerah provinsi perlu disesuaikan dengan kondisi tersebut.  
PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO DI SEKITAR KAMPUS UNPAR (RW 11) Ria Satyarini; Agus Hasan; Vera Intanie Dewi; Felisca Oriana
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2012)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.264 KB)

Abstract

UNPAR sebagai institusi pendidikan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi, yaitu: pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian. Selama ini UNPAR sebagai institusi pendidikan sudah melaksanakan pendidikan serta pengajaran dengan baik, penelitian yang semakin meningkat, tetapi pengabdian masyarakat yang masih dirasa kurang. Hal ini juga terasa pada Fakultas Ekonomi UNPAR sebagai bagian dari UNPAR. Kegiatan pengabdian masyarakat yang baik adalah kegiatan pengabdian masyarakat yang berkelanjutan, yang dapat memberdayakan masyarakat yang menjadi objek dari pengabdian tersebut. Pemberdayaan berarti bahwa kita berusaha untuk menjadikan masyarakat tersebut menjadi lebih mandiri, bertambah kemampuannya, serta dapat meningkatkan taraf kehidupannya. Yang menjadi objek pengabdian adalah pelaku Usaha Mikro di wilayah RW11, tepat berada di sekitar gedung 9, Fakultas Ekonomi. Terdapat 6 RT dengan ratusan jumlah warganya. Pengabdian yang pertama dilakukan adalah pelatihan pencatatan keuangan serta diskusi tentang usaha mikro, kedepannya pengabdian ini akan berlanjut dengan pengembangan keahlian, perluasan pasar, serta pembukaan jejaring bagi penambahan modal untuk usaha mikro tersebut. Key words: pemberdayaan masyarakat, pelatihan keuangan
RISIKO SISTEMIK PERBANKAN INDONESIA Miryam Lilian Wijaya; Chandra Utama; Charvin Kusuma
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.955 KB)

Abstract

Studi ini menelaah penggunaan Altman Z-score sebagai sebuah indikator untuk menggambarkan kesehatan bank secara individual dalam konteks stabilitas industri perbankan. Terhadap 77 bank umum di Indonesia, masing-masing dengan 96 periode waktu (bulanan 2006 - 2013), dihitung nilai Altman Z-score (ZSCORE). Rasio simpanan suatu bank di bank lain dalam portofolio asset bank tersebut dipakai sebagai indikator keterkaitan bank tersebut dengan bank lain (GIRO), sedangkan rasio simpanan masyarakat di suatu bank dibandingkan dengan total kewajiban bank tersebut menjadi indikator ketergantungan bank dengan pasar input (DPK). Uji stasioneritas terhadap data runtut waktu menghasilkan dua kelompok bank: bank dengan ZSCORE stasioner dan bank dengan ZSCORE tidak stasioner. Rata-rata ZSCORE bank dengan ZSCORE tidak stasioner lebih tinggi dari rata-rata ZSCORE bank dengan ZSCORE stasioner. Dari regresi atas data panel ditemukan bahwa ZSCORE meningkat baik karena GIRO meningkat atau karena DPK turun pada 1 atau 2 bulan sebelumnya. Pengaruh perubahan GIRO terhadap ZSCORE lebih besar di kelompok bank dengan ZSCORE tidak stasioner. ZSCORE dapat menangkap perubahan tingkat kesehatan atau keamanan bank yang diakibatkan oleh perubahan keterkaitan bank dengan bank lainnya dan kerentanan bank di pasar input. Studi lebih lanjut diperlukan untuk menemukan indikator individual bank dalam konteks stabilitas industri perbankan.Kata Kunci: Risiko sistemik, Altman Zscore, risiko perbankan Indonesia.
PERAN BUDAYA TERHADAP KINERJA PENGRAJIN TENUN DI KAMPUNG TENUN GARUT JAWA BARAT Regina Detty; Istiharini Istiharini
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2013)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.519 KB)

Abstract

Ketaatan para Pengrajin Tenun dalam melaksanakan setiap pekerjaan yang berorientasi pada upaya pencapaian target kelompok (organisasi). Sebagai suatu variabel dalam organisasi, budaya dipelajari sebagai bagian dari sistem organisasi secara keseluruhan. Dalam konteks ini, budaya dilihat sebagai sesuatu yang hidup di dalam suatu kelompok yang mengikat seluruh anggota kelompok dalam upaya mencapai tujuan bersama. Budaya juga dapat dilihat sebagian dari suatu lingkungan kelompok yang mempengaruhi perilaku dan penampilan (performance) anggota di dalam kelompok tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya kelompok Pengrajin Tenun memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja para Pengrajin tenun di Kampung Tenun Garut. Setiap kelompok memiliki budaya dan pengaruh yang signifikan terhadap sikap dan perilaku anggotanya. Seringkali budaya dalam suatu kelompok berkembang dengan kuat, sehingga dalam kondisi demikian, setiap anggota mengetahui dengan baik tujuan kelompok yang akan dicapainya. Akhirnya budaya suatu kelompok akan memiliki kekuatan untuk mempengaruhi produktivitas kerja dan kinerja dari kelompok tersebut.
SME’s CLUSTERING AND ITS IMPACTS ON INNOVATION IN INDONESIA: CASE STUDY AT CIBADUYUT, WEST JAVA Gandhi Pawitan; Theresia Gunawan
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2012)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.359 KB)

Abstract

Globalization is becoming an important issue for most businesses in the world. Since globalization changes business trends and shortens product life cycles, it requires companies to be more innovative in developing new ideas, products and processes. Clustering is one of ways to promote innovation by facilitating sharing information and ideas between firms, attracting buyers and suppliers, and providing opportunities for joint training. Many researches in developed countries found that the proximity between companies facilitated collaboration and provided a more conducive environment for R&D and knowledge sharing which can develop culture of entrepreneurship and innovation. Then, the success of clusters in developed countries has led many government and companies to establish new clusters.Since products from China have been dominated Indonesia’s market share with lower price, it is very difficult for Indonesian Small and Medium Enterprises to compete with lower price also. Therefore, to face the competition, innovation is perhaps as an alternative strategy for Indonesian SMEs. In facts, more than 50% of small and medium enterprises in Indonesia are located in clusters and most of them are located in Java, Bali and Nusa Tenggara. Even though they located in cluster but their innovations still very low and judging from technology perspective, most of them have low level of technologies and still remain in the underdeveloped stage. Therefore, in this research, the author tries to find (1). To what extend do cluster Indonesia promote innovation, (2). To find the reasons why clusters in Indonesia has not been working well in promoting innovation and (3). To investigate what aspects can be improved by Indonesian SMEs to boost their innovation.Keywords: clustering, innovation, small and medium enterprises.
Komunikasi Internasional dalam Era Informasi dan Perubahan Sosial di Indonesia Sukawarsini Djelantik; Ratih Indraswari; Albert Triwibowo; Stanislaus Risadi Apresian
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3361.164 KB)

Abstract

Komunikasi Internasional dalam era Informasi, mengalami perubahan yang signifikan dalam dari segi aktor, metoda, dan efek yang ditimbulkan. Hadirnya internet beserta produk-produk informasi telah berhasil menembus hambatan geografis, batasan negara, ras, adat, budaya dll. Aktivitas warga negara sekarang semakin penting, mengingat setiap orang dapat langsung terhubung melalui jaringan informasi global. Kondisi ini juga menurunkan peran negara dalam pengambilan keputusan-keputusan penting. Era media massa elektronik seperti televisi yang khusus mempublikasikan berita (news television) juga perlahan digantikan dengan online media dan keberadaan media-media social dan jurnalisme warga. Perkembangan dalam teknologi komunikasi, beserta pengaruh-pengaruhnya bagi kehidupan bermasyarakat khususnya di Indonesia perlu diinformasikan dan disebarluaskan. Penelitian ini membahas perubahan pada pola Komunikasi Internasional sebagai akibat dari perkembangan teknologi informasi di Indonesia. Pembahasan dilakukan melalui 6 studi kasus yang mewakili pembahasan tentang budaya global, kemunculan jurnalisme warga, keberadaan organisasi internasional, praktek diplomasi,pembentukan opini publik, dan keamanan, khususnya organisasi terorisme internasional. Tujuan penelitian ini agar masyarakat pengguna teknologi komunikasi dan informasi semakin sadar akan perkembangan dunia dewasa ini. Lebih jauh, masyarakat secara umum dapat menyadari dan mengantisipasi perubahan-perubahan tersebut bagi diri, lingkungan keluarga, lingkungan sosial, maupun kehidupan berbegara.Kata-kata kunci: komunikasi, teknologi infromasi, internet, perubahan sosial, Indonesia.
ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN PADA 6 MEREK PAKAIAN WANITA KASUAL (STUDI PADA WANITA USIA 17-39 TAHUN, KELAS MENENGAH ATAS DI BANDUNG) Istiharini Istiharini; L. Retno Adriani
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2010)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.982 KB)

Abstract

Terjadi perubahan selera berpakaian terutama untuk wanita usia 17-30 tahun dengan kelas sosial atas karena umumnya wanita dengan karakteristik ini yang sedang haus akan informasi demi mendapatkan penampilan terbaik. Wanita muda memiliki keinginan yang lebih besar dibandingkan pria dan anak-anak (Sorger dan Udale, 2006:116) terutama untuk pakaian, asesorieries, sepatu, tas. Diharapkan dengan memiliki tampilan secara utuh mereka tampak lebih fashionable. Untuk dikenakan sehari-hari biasanya wanita mengenakan pakaian kasual. Kasual adalah dress code dimana penekanannya adalah pada kenyamanan dan ekspresi personal pada situasi yang tidak formal. Bahkan dalam kamus Wikipedia dinyatakan, “Casual generally means anything goes”. Pakaian kasual adalah pakaian yang tidak formal walaupun belakangan banyak yang meng-kasual-kan pakaian formal biasa disebut semi-casual sehingga pakaian casual bisa dipakai dalam situasi formal. Bandung dijadikan kota untuk diteliti karena dari hasil penelitian pendahuluan penduduk Bandung “fashionable”, Bandung merupakan pusat mode Indonesia, banyak designer kenamaan Indonesia lahir dari Bandung dan di Bandung pula banyak pabrik tekstil dan garment untuk memenuhi animo konsumennya. ada 6 merek yang diteliti yaitu Triset, LOGO, C2, Dust, MANGO dan Giordano. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, kuesioner, observasi dan studi literature. Sampel diambil dengan menggunakan teknik convenience sampling. Data yang telah terkumpul diolah dengan mengambil modus (nilai terbanyak). Objek penelitian dalam penelitian ini adalah wanita muda usia 18-30 tahun kelas menengah atas yang berada di Bandung.Dari penelitian ini didapat kesimpulan profil wanita pengguna pakaian kasual adalah wanita yang peduli penampilan, tidak terlalu peduli merek , suka jalan-jalan ke mall, suka berbelanja pakaian dan referensi pakaian dari majalah atau melihat di toko. Konsumen dalam hal ini responden dalam penelitian ini masih menganggap atribut produk merek luar negeri lebih baik daripada merek dalam negeri. Merek luar negeri masih menjadi acuan ketika membeli pakaian. Positioning merek luar negeri di benak konsumen lebih baik daripada merek lokal.Kata kunci: Wanita muda kelas menengah atas, yang berdomisili di Bandung, pakaian kasual, persepsi
PERILAKU MENABUNG KELOMPOK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH(MBR) DI PERKOTAAN DAN PERDESAAN: SEBUAH KAJIAN AWAL Hilda Leilani Masniarita Pohan; Petrus Canisius Suroso; Judith Felicia Pattiwael; Dian Fordian
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.289 KB)

Abstract

Tabungan keluarga (rumah tangga) memiliki fungsi utama sebagai cadangan untuk membiayai kebutuhan di masa yang akan datang, baik kebutuhan yang sudah dapat diperkirakan maupun yang sifatnya mendadak. Fungsi tersebut semakin nyata bila kita melihatnya dalam konteks masyarakat berpendapatan rendah (MBR), sebab kelompok ini biasanya memiliki akses yang terbatas pada lembaga keuangan formal. Sebagai sebuah kajian awal, penelitian dilakukan secara eksploratif terhadap anggota dua koperasi simpan pinjam yang menjadi mitra Pusat Studi Ilmu Ekonomi dan PSE Keuskupan Bandung. Data sekunder didapat dari kantor koperasi, sedangkan data primer diperoleh dari hasil survei dengan penyebaran kuesioner kepada anggota koperasi. Dengan menerapkan metode kuantitatif, data dianalisis secara deskriptif.Hasil pengolahan data menunjukkan baha keputusan menabung dan jumlah tabungan ditentukan oleh banyak faktor. Hal ini terjadi baik di perkotaan maupun di perdesaan.Kata Kunci: perilaku menabung, kelompok masyarakat berpendapatan rendah.