cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Singuda ENSIKOM
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 310 Documents
Pengembangan Jaringan Switching Clos Menjadi Jaringan Benes Untuk Memperbaiki Probabilitas Blocking Mesakh Marpaung; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.762 KB)

Abstract

Jaringan Clos adalah jaringan switching banyak tingkat yang dibangun untuk mengatasi masalah cost yang mahal untuk sistem switching telepon. Namun seiring perkembangan interkoneksi prosesor-memori dan pengolahan data, ternyata cost dan blocking pada jaringan Clos masih harus dikurangi sehingga jaringan Benes dirancang. Dasar kerja jaringan switching Benes berasal dari penataan kembali susunan dan jumlah switch pada jaringan switching Clos. Jaringan switching Benes adalah jaringan switching banyak tingkat dimana jumlah input dan output pada setiap switch-nya sama (a=b=2). Setelah dilakukan analisis probabilitas blocking pada jaringan Benes, ditemukan bahwa perbaikan kualitas jaringan dapat terjadi dengan merekonstruksi jaringan Clos menjadi jaringan Benes. Jaringan Clos yang sudah diubah menjadi jaringan Benes memiliki probabilitas blocking yang lebih kecil dibanding dengan jaringan Clos yang belum diubah. Untuk jumlah input 16, probabilitas blocking jaringan Benes adalah 0,327107 sedangkan probabilitas blocking jaringan Clos adalah 0,470765. Untuk jumlah input 128, probabilitas blocking jaringan Benes adalah 0, 214282 dan probabilitas blocking jaringan Clos adalah 0,459570.
PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT KOPLING APERTURE DENGAN FREKUENSI 2,45 GHz MENGGUNAKAN ANSOFT HFSS 11 Windu Bastian; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.714 KB)

Abstract

Antena mikrostrip kopling aperture adalah sebuah tipe antena low profile yang dapat diletakkan pada berbagai bidang (planar). Ukurannya yang kecil dan beratnya yang ringan membuat jenis antena ini sederhana untuk dibuat dan mudah untuk diintegrasikan. Pada penelitian ini sebuah antena mikrostrip kopling aperture dirancang dan dianalisa dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Ansoft HFSS 11. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa penambahan panjang aperture dari 11 mm  menjadi 18 mm dapat menurunkan nilai VSWR dari 3,66 menjadi 3,57. Perubahan panjang stub 1 mm menjadi 8 mm mempengaruhi reaktansi pada impedansi masukan (Zin) antena dari 40,53+j52,33 Ω menjadi 49,82+j6,36 Ω  dan juga mengurangi nilai VSWR dari 3,57 menjadi 1,14.  
STUDI KUALITAS LISTRIK DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA BEBAN LISTRIK RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN KAPASITOR Rinaldo Jaya Sitorus; Eddy Warman
Singuda ENSIKOM Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemakaian energi listrik pada beban beban listrik, sering menimbulkan problem karena daya yang dikonsumsi tidak sesuai dengan daya yang dibutuhkan oleh beban. Hal ini disebabkan karena faktor daya pada beban terpasang cukup rendah. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan daya listrik yang tersedia dari PLN, maka keberadaan daya reaktif harus dibuat seminimal mungkin. Beban listrik pada umumnya bersifat induktif, dicirikan dengan arus yang tertinggal terhadap tegangan. Untuk itu haruslah dilakukan perbaikan faktor daya pada instalasi dengan memperhitungkan kapasitas beban terpasang dengan faktor daya yang dihasilkan. Salah satu cara perbaikan faktor daya adalah dengan memasang kapasitor. Dengan perbaikan faktor daya yang mendekati Cos (phi) =1 maka didapat pemakaian daya listrik yang optimum.
ANALISIS PENGARUH FREKUENSI TERHADAP REDAMAN PADA KABEL KOAKSIAL Surya Surya; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.651 KB)

Abstract

Kabel koaksial merupakan salah satu jenis saluran transmisi yang secara praktis mempunyai bidang aplikasi yang luas. Dari struktur penampang kabel, terdapat tiga komponen utama: penghantar dalam, penghantar luar dan dielektrik pengisolir kedua penghantar tersebut. Terdapat dua macam redaman pada kabel koaksial yaitu redaman konduktor dan redaman dielektrik. Dalam paper ini dibahas mengenai analisis pengaruh frekuensi terhadap redaman pada kabel koaksial dengan melakukan perhitungan, didapatkan bahwa semakin tinggi frekuensi yang diberikan pada kabel koaksial maka redaman pada konduktor dan dielektrik akan semakin besar. Seiring kenaikan frekuensi, besar redaman konduktor yang dipengaruhi oleh konduktivitas bahan dan diameter konduktor akan bertambah secara kuadratik sedangkan redaman dielektrik yang besarnya bergantung pada jenis dielektrik bertambah secara linier. Pada frekuensi rendah redaman sangat bergantung pada konstruksi kabel atau diameter kabel, namun pada frekuensi tinggi (biasanya di atas 10 GHz) jenis dielektrik mempunyai pengaruh yang besar terhadap redaman.   Kata Kunci:  frekuensi, redaman konduktor, redaman dielektrik
ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP FAKTOR-K PADA TRANSFORMATOR Eka Rahmat Surbakti; Masykur Sjani
Singuda ENSIKOM Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.037 KB)

Abstract

Abstrak Harmonisa adalah gelombang sinus arus dan tegangan yang mempunyai frekuensi kelipatan integer (bilangan bulat) dari frekuensi dasarnya. Dalam sistem distribusi tenaga listrik harmonisa ini akan menghasilkan nilai faktor-k pada transformator. Nilai faktor-k ini sangat dipengaruhi oleh frekuensi sehingga akan mengakibatkan bertambahnya rugi estimasi pada transformator. Dalam paper ini pengukuran harmonisa dilakukan pada tiga buah trnsformator distribusi milik PT PLN (Persero) Cabang Medan, rayon Kota Medan. Data hasil pengukuran dibandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh IEEE std 519. THD arus dari ketiga transformator telah melebihi standar yaitu diatas 15% untuk orde < 11 dan diatas 7% untuk orde 11≤ h <17 sedangkan THD tegangan dari ketiga transformator tidak melebihi standar yaitu masih dibawah 5%. Nilai faktor-k terbesar yang dihasilkan arus harmonisa terjadi pada transformator MK609 yaitu pada phasa R sebasar 27.918, pada phasa S sebesar 36.461 dan pada phasa T sebesar 19.933.
STUDI PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DAYA (APLIKASI PADA GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR) Junedy Pandapotan; Eddy Warman
Singuda ENSIKOM Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Susut umur transformator dipengaruhi oleh isolasi belitan trafo dan minyak trafo. Salah satu kerusakan atau kegagalan isolasi dari minyak trafo diakibatkan dari perubahan suhu atau suhu sekitar pada transformator daya terendam minyak tersebut. Pada tugas akhir ini meneliti pengaruh pembebanan tranformator tenaga terhadap susut umur, pengaruh suhu lingkungan terhadap susut umur trafo, dan menganalisi susut umur trafo daya di gardu induk Pematangsiantar dengan mengacu pada pada standar IEC 354 tahun 1972. Susut umur transformator daya di gardu induk Pematangsiantar pada pembebanan 100% sebesar 3,6 p.u/hari, pada pembebanan 90% sebesar 0.96 p.u/hari, sedangkan pada pembebanan 80% sebesar 0,29 p.u/hari . Pengaruh suhu sekitar kota Pematangsiantar yang  berubah dari 20 0C sampai 32 0C mengakibatkan susut umur pada pembebanan 100%  berada pada cakupan 1 p.u/hari sampai 3,98 p.u/hari, pada pembebanan 90% berada pada cakupan 0,26 p.u/hari sampai 1,04 p.u/hari sedangkan pada pembebanan 80% berada pada cakupan 0,08 p.u/hari sampai 0,31 p.u/hari.
ANALISIS BIAYA PRODUKSI LISTRIK PER-KWH MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BIOGAS LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT (APLIKASI PADA PLTBGS PKS TANDUN) David Partogi Butar-Butar; M Natsir Amin; Surya Tarmizi Kasim
Singuda ENSIKOM Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan permintaan energi dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera memproduksi dan menggunakan energi terbarukan. Salah satu energi terbarukan yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia adalah biogas, khususnya yang berasal dari limbah cair kelapa sawit. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik. Dengan bahan bakar biogas, akan menghasilkan biaya produksi listrik yang lebih murah dan ramah terhadap lingkungan. Sebagai implementasi studi kasus yang dipilih adalah Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Sawit (PLTBGS) Pabrik Kelapa Sawit Tandun, Riau milik PT. Perkebunan Nusantara V. Pada paper ini akan dilihat analisis biaya untuk memproduksi listrik per kWh dengan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan biogas limbah cair kelapa sawit sebagai bahan bakar, dengan memperhitungkan biaya modal, biaya bahan bakar serta biaya operasional dan perawatan. Sehingga didapat biaya produksi listrik per kWh berdasarkan suku bunga 6%, 9%, 12% adalah Rp 569,13/kWh, Rp 659,34/kWh, Rp 770,89/kWh dan biaya produksi listrik per kWh tanpa memperhitungkan biaya pengembalian modal adalah Rp 250/kWh.
PENGUJIAN PERFORMANSI GENERATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BIOGAS DARI LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT Pryandi Siahaan; M Natsir Amin; Surya Tarmizi Kasim
Singuda ENSIKOM Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.791 KB)

Abstract

Kebutuhan akan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan, terutama untuk pembangkitan tenaga listrik. Namun ternyata cadangan minyak bumi yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan di masa mendatang. Perlu dicari sumber energi alternatif yang dapat dikembangkan sebagai penggantinya. Dari hasil penelitian ternyata biogas berpotensi dijadikan sebagai pengganti bahan bakar fosil, dimana biogas itu sendiri terdiri dari sebagian besar gas CH4 dan CO2 yang dihasilkan dari perombakan anaerobik senyawa-senyawa organik seperti dari kotoran ternak, sampah, dan limbah cair pabrik kelapa sawit serta memiliki nilai kalor yang tinggi. Apabila tidak dimanfaatkan dengan baik, senyawa CH4 dan CO2 yang terkandung bisa menyebabkan efek rumah kaca yang merugikan manusia. Potensi pengembangan pembangkit listrik tenaga biogas sangat prospektif di Indonesia karena Indonesia merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Dari hasil pengujian performansi generator pembangkit listrik tenaga biogas di LP3M USU diketahui bahwa tegangan dan frekuensi yang dihasilkan generator hanya mencapai 215 V dan 35 Hz. Hal ini dikarenakan putaran yang dihasilkan motor hanya sebesar 1000-1100 rpm dan belum mampu memutar generator hingga mencapai 1500 rpm.
ANALISIS PERBANDINGAN PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC PENGUATAN KOMPON PANJANG DENGAN MOTOR DC PENGUATAN KOMPON PENDEK (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) Rizky Hardiansyah; A Rachman Hasibuan
Singuda ENSIKOM Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.199 KB)

Abstract

Pengaturan posisi sikat berpengaruh pada kinerja dari suatu motor DC. Maka dengan mengatur letak sikat pada komutator, akan diperoleh efisiensi dan torsi yang paling baik dari motor DC tersebut sehingga dapat bekerja dengan lebih baik. Pada tulisan ini, penulis menganalisis perbandingan pengaruh posisi sikat terhadap efisiensi dan torsi motor DC penguatan kompon panjang dengan motor DC penguatan kompon pendek. Berdasarkan hasil penelitian, sudut sikat sebesar 30° di sebelah kanan dari posisi tengah menghasilkan efisiensi dan torsi tertinggi pada masing-masing jenis motor DC yang diuji. Pada motor DC penguatan kompon panjang diperoleh efisiensi dan torsi tertinggi sebesar 47,316 % dan 6,747 N-m. Sedangkan pada motor DC penguatan kompon pendek, diperoleh efisiensi dan torsi tertinggi sebesar 46,843 % dan 7,099 N-m.
ANALISIS EFISIENSI MOTOR DC SERI AKIBAT PERGESERAN SIKAT Edi Saputra; Syamsul Amien
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.565 KB)

Abstract

ABSTRAKKinerja suatu motor dikatakan baik jika memiliki karakteristik dan efisiensi yang tinggi. Karakteristik dan efisiensi yang tinggi dapat dicapai dengan mengatur bagian-bagian tertentu dari motor. Pengaturan pergeseran letak sikat dalam mengantisipasi reaksi jangkar ternyata berpengaruh pada kinerja motor serta efisiensi dari motot tersebut. Dalam tugas akhir ini dilakukan penelitian dengan 7 komposisi posisi sikat yaitu diposisi tengah 0° diikuti 3 posisi disebelah kanan ( +10°, +20°, dan +30° dari posisi tengah ) dan 3 posisi disebelah kiri ( -10°, -20°,   dan -30° dari posisi tengah ). Dari hasil pengujian posisi sikat yang berada disebelah kiri dari posisi tengah yaitu -30° memiliki efisiensi motor tertinggi sebesar 61%.

Page 4 of 31 | Total Record : 310