cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Singuda ENSIKOM
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 310 Documents
ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR Aprido Silalahi; Riswan Dinzi
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.038 KB)

Abstract

Abstrak Starting motor induksi dengan tegangan penuh akan menghasilkan arus start dan torsi start yang besar namun putaran rotor membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk mencapai putaran nominal. Dalam paper ini akan dibahas pengaruh persentase nilai tap yang terdapat pada autotransformator terhadap arus start dan torsi start pada pengasutan motor induksi rotor sangkar. Persentase nilai tap pada autotransformator yang akan dianalisis adalah 45%, 55%, 70% dan 85%. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, terlihat bahwa semakin kecil persentase nilai tap pada autotransformator maka nilai arus start dan torsi start pada motor induksi semakin rendah. Namun ada batas nilai tap yang digunakan untuk mengasut motor induksi rotor sangkar dimana dengan menggunakan tap 45% pada Tm =  100 N.m, motor tidak dapat diasut, hal ini terjadi karena torsi start yang dihasilkan tidak dapat memikul torsi beban.
RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH CIRCULAR (2,45 GHZ) DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY SEBAGAI PENGUAT SINYAL WI-FI Neronzie Julardi; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.39 KB)

Abstract

Antena mikrostrip saat ini merupakan salah satu antena yang sangat pesat perkembangannya dalam sistem telekomunikasi, sehingga banyak diaplikasikan pada peralatan-peralatan telekomunikasi modern saat ini. Salah satunya digunakan sebagai WI-FI. Adapun penggunaan antena ini dapat mengakses pada jaringan wi-fi dari ruang kelas keseluruh kampus atau dari kantor ke kantor yang berlainan dan antar gedung. Paper ini merancang bangun sebuah antena mikrostrip patch circular yang disusun secara planar array yang digunakan sebagai penguat WI-FI. Untuk merancang antena ini digunakan Simulator Ansoft High Frequency Structure Simulator (HFSS) V.10. Hasil yang diperoleh dari rancang bangun berupa VSWR dengan nilai 1,23 pada frekuensi 2,45 GHz dan gain dengan nilai 6,75 dBi.
ANALISA PENGARUH TAHANAN ROTOR TAK SEIMBANG TERHADAP PENGEREMAN DINAMIK MOTOR INDUKSI TIGA PHASA ROTOR BELITAN (APLIKASI PADA PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (P4TK) MEDAN) Fauzan Zulqarnain Nasution; Eddy Warman
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.289 KB)

Abstract

Pengereman dinamik motor induksi tiga phasa rotor belitan dapat dilakukan dengan sistem pengereman mekanis dan elektrodinamik. Pada sistem elektrodinamik dapat dibedakan atas beberapa metode diantaranya pengereman regeneratif, plugging dan dinamik. Pada metode dinamik dapat menggunakan sumber arus searah atau kapasitor. Pada motor induksi tiga Phasa terkadang batangan yang rusak pada cangkang rotor dapat menyebabkan belitan motor yang tak seimbang, dan juga belitan pada rotor dapat dilengkapi dengan resistansi eksternal tiga fasa yang mungkin belum seimbang. Hal ini memberikan pengaruh terhadap torsi dan putaran motor tersebut. Penelitian pengaruh tahanan rotor tak seimbang terhadap pengereman dinamik motor induksi tiga phasa rotor belitan ini, menggunakan kapasitor minimum 17,35 μF untuk motor dengan kapasitas 1,1 KW dan faktor daya 0,71. Tahanan yang digunakan masing – masing 20 Ω dengan tahanan tak seimbang konfigurasi 26,4 Ω, 31,3 Ω, 37,7 Ω. Waktu tercepat pengereman diperoleh sebesar 3,69 detik dan waktu terlama pengereman diperoleh sebesar 3,95 detik.
ANALISIS JARINGAN TRANSPORT BACKBONE LINK MEDAN – SUBULUSALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SDH DENGAN SERAT OPTIK Reni reni Risca; Naemah Mubarakah
Singuda ENSIKOM Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.23 KB)

Abstract

Synchronous Digital Hierarchy (SDH) adalah protokol multiplexing standard yang berfungsi mentransfer bit-bit digital melalui serat optik menggunakan Light Amplification by Stimulate  Emition of Radiation (LASER) atau  Light Emiting Diode (LED). SDH merupakan salah satu pendukung dalam  jaringan transport atau perencanaan sebuah desain jaringan Metropolitan Area Network (MAN). Tujuan dari paper ini yaitu menganalisis jaringan transport backbone mulai dari daerah Medan sampai daerah Subulusalam menggunakan teknologi transmisi SDH dengan serat optik dengan cara mengukur parameter Probabilitas Ring dan Link Power Budget dengan menggunakan beberapa alat bantu analisis seperti OTDR dan Power Meter. Link tersebut mencapai target ketersediaan (Availability) yang diinginkan yaitu 99.88 % dengan  nilai total sambungan 85 splice dan nilai total redaman dari hasil pengukuran sebesar 60.4 dB  serta nilai total level margin sebesar 30.5 dB.
ANALISIS KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA TRANSFORMATOR NEON SIGN Melaty Sitanggang; Surya Tarmizi Kasim
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.347 KB)

Abstract

Neon sign memerlukan daya listrik untuk bisa menghasilkan cahaya. Daya listrik tersebut diperoleh dari transformator neon sign. Transformator neon sign menghasilkan tegangan tinggi yang akan digunakan untuk proses ionisasi gas isian tabung neon sign. Tabung neon sign pada umumnya diisi dengan gas Neon dan Argon yang besar energi pengionannya berbeda-beda. Pada percobaan yang dilakukan, digunakan neon sign dengan ukuran diameter dan gas isian yang sama tetapi dengan panjang yang berbeda, yaitu 103 cm, 128 cm, 170 cm, 231 cm, 273 cm, 298 cm dan 401 cm. Dari hasil percobaan, didapat bahwa transformator neon sign mengkonsumsi energi paling banyak dengan panjang tabung 401 cm, dan paling sedikit pada panjang tabung 103 cm.
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON TRANSIEN PEMBUMIAN GRID Fransiscus M.S. Sagala; Zulkarnaen Pane
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.251 KB)

Abstract

Petir memiliki sifat merusak yang sangat tinggi, sehingga perilaku sistem pembumian grid saat kondisi transien akan diselidiki. Metode yang digunakan adalah rangkaian pengganti RLC terpusat. Model Grid pembumian persegi yang ditanam akan dipelajari di dalam kondisi terkena sambaran petir dengan menggunakan softwere ATP-EMTP 4.2 (The Alternative Transient Program – The Electromagnetic Transient Program ). Dari hasil perhitungan dan simulasi diperoleh nilai tegangan dan impedansi transien pada grid pembumian berbanding lurusdengan jumlah mesh dan nilai induktansi lebih berpengaruh terhadap nilai tegangan dan impedansi transien untuk grid pembumian yang memiliki jumlah mesh yang besar. Perubahanan nilai induktansi menyebabkan perubahan sekitar 3 – 6 %, sedangkan untuk perubahan yang diakibatkan resistansi dan kapasitansi sekitar 0.008% saja
ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN Muhammad Khalid Lubis; Maksum Pinem
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.642 KB)

Abstract

Permasalahan jaringan sering dialami oleh operator telekomunikasi. Masalah seperti kepadatan trafik (occupancy) adalah hal biasa ditemui. Analisis performansi RBS dapat diketahui dengan mengukur parameter set up failure ratio, drop ratio, occupancy. Dari hasil data analisis didapat untuk perhitungan paket, nilai SFR ALF dan KPA berada dalam kondisi baik yaitu dibawah 20% sedangkan RBS HEL memiliki nilai diatas 20% disebabkan masalah perangkat, rata-rata drop rate untuk keseluruhan RBS dibawah 30% dan dalam kategori baik. Untuk perhitungan occupancy didapat nilai ALF dan HEL sudah melebihi standart yang ditentukan. Langkah perencanaan yang dilakukan adalah dengan melakukan penambahan kanal trafik dari 29 kanal menjadi 61 kanal didapat jumlah call max dan call rejected setelah penambahan kanal menjadi lebih besar, sedangkan untuk KPA nilai occupancy yang diukur masih dibawah standart operator 70% jadi tidak perlu dilakukan performansi dengan penambahan kanal.
STUDI PROTEKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO (PLTM) SILAU 2 TONDUHAN KABUPATEN SIMALUNGUN Teguh Eko Prasetyo; Zulkarnaen Pane
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.166 KB)

Abstract

Abstrak Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) menjadi pilihan utama dalam meningkatkan kebutuhan listrik masyarakat karena menggunakan sumber air sebagai energi alternatif. PLTM merupakan pembangkit yang berskala kecil. Namun, PLTM memiliki sistem pengontrolan yang kompleks. Salah satu sistem pengontrolan yang penting dalam PLTM adalah sistem pengontrolan proteksi. Pada PLTM proteksi yang digunakan berupa rele. Hasil studi menunjukan bahwa rele yang digunakan dalam mengamankan sebuah pembangkit diantaranya adalah Rele Frekuensi Lebih/Kurang (81), Rele Urutan Negatif (46), Rele Arus Lebih dengan Tundaan Waktu Terbalik tertentu (51), Rele Hilang Eksitasi (40), dan Rele Trip Master (86). Untuk rele arus lebih memiliki setingan 0,8, rele gangguan tanah  0,04, rele frekuensi lebih/kurang sebesar f> 50,5Hz dan f< 49,5 dan rele tegangan lebih/kurang sebesar 1,0 dan 0,9.
CONDITION ASSESSMENT GAS SF6 GIS 150kV GLUGUR MEDAN Royden Zulfai Hutapea; Syahrawardi Syahrawardi
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.226 KB)

Abstract

Sulfur Heksafluorida ( SF6 ) merupakan gas yang dapat digunakan sebagai media isolasi pada peralatan listrik, begitu juga digunakan pada Gas Insulated Switchgear ( GIS ) pada sistem transmisi daya listrik. kondisi isolasi gas SF6 ini akan berkaitan dengan tingkat unjuk kerja GIS secara  keseluruhan dimana tingkat unjuk kerja GIS dapat ditentukan dengan melakukan condition assessment. Condition assessment dapat dibagi menjadi dua bagian utama. Bagian pertama adalah pengidentifikasian resiko  ( risk assessment ). Dalam hal ini, dicari bentuk kegagalan beserta parameter gas SF6 yang terlibat, lalu ditentukan parameter gas apa yang lebih berpengaruh dalam menyebabkan kegagalan tersebut. Bagian kedua adalah monitoring diagnosis yang merupakan cara untuk mengetahui dan mengukur parameter-parameter gas SF6 pada GIS yang diperiksa. Kemudian hasil dari pengidentifikasian resiko dan  monitoring diagnosis akan dikombinasikan untuk menentukan kondisi akhir dari GIS.
ANALISIS PENGARUH JUMLAH PANGGILAN TERHADAP KEGAGALAN PAGING PADA BTS AREA MEDAN KOTA TAHUN 2011 Jhon Henri Zalukhu; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.818 KB)

Abstract

Pada sistem komunikasi bergerak, para pelanggan bisa berada di berbagai tempat. Untuk mengetahui lokasi dari para pelanggan diperlukan fasilitas paging. Paging digunakan untuk mengetahui keberadaan mobile system (MS) di suatu location area (LA), paging biasanya di-trigger ketika ada panggilan atau sms yang akan masuk ke sisi penerima. Agar network dapat memanggil atau mengirim pesan ke sisi penerima, maka network akan melakukan paging terlebih dahulu untuk mengetahui keberadaan MS yang akan dituju. Jumlah panggilan atau call_attempt dapat mempengaruhi kegagalan proses paging itu sendiri.Untuk mengetahui hal itu, akan digunakan sistem hipotesis regresi dan korelasi linier sederhana. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapat bahwa tingkat hubungan antara call_attempt dan kegagalan paging juga berpengaruh sangat besar yaitu 79,7 % dari total paging yang tidak berhasil dan 20.3%  merupakan kegagalan-kegagalan oleh faktor lain.

Page 3 of 31 | Total Record : 310