cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Dinamis
ISSN : 02167492     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 246 Documents
ANALISA RESPON MEKANIK STRUKTUR BATAKO RINGAN DARI BAHAN KOMPOSIT CONCRETE FOAM DIPERKUAT SERAT TKKS TERHADAP BEBAN IMPAK JATUH BEBAS Randy Brayn; Bustami Syam; Syahrul Abda; Muhammad Sabri; Indra .
Jurnal Dinamis Vol 6, No 4 (2018): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.007 KB)

Abstract

Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) memiliki nilai untuk direkayasa menjadi material alternatif yang dapat dimanfaatkan dengan alasan masih berlimpahnya bahan baku, mudah diolah menjadi bentuk serat halus, dapat didaur ulang, bebas korosi, tahan dan mampu menyerap suhu panas, serta ekonomis, seperti untuk pembuatan papan partikel. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa respon mekanik produk batako ringan dari bahan concrete foam diperkuat serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) akibat beban impak jatuh bebas. Pembuatan batako ringan menggunakan mortar; semen = 30%, pasir = 45%, air = 15%. Lalu ditambahkan bahan pengembang = 7%. Bahan concrete foam ini diberi penguat matriks berupa serat TKKS = 3%. Dimensi batako ringan 600×200×100 mm. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian eksperimen. Data diperoleh melalui pengujian makrostruktur dan impak jatuh bebas. Hasil pengujian impak jatuh bebas ketinggian 0,5 m tegangan rata-rata 0,0035 MPa , tegangan lentur 8,1 MPa dan energi impak 105 joule terjadi patah. ketinggian 1 m tegangan rata-rata 0,0057 MPa , tegangan lentur  12,9 MPa dan energi impak 524,5 joule terjadi patah. ketinggian 1,5 m tegangan rata-rata 0,0075 MPa , tegangan lentur 16,4 MPa dan energi impak 1118 joule terjadi patah. Rata-rata area porositas pada specimen batako ringan adalah 15.19%.  
SIMULASI STATIK DAN DINAMIK PARKING BUMPER REDESAIN MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS 12.0 Reyhan Almer; Bustami Syam; Ikhwansyah Isranuri; M. Sabri; Marragi M; Tugiman .; Syahrul Abda
Jurnal Dinamis Vol 4, No 4 (2016): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.997 KB)

Abstract

Penelitian yang telah dilakukan terhadap desain parking bumper memperlihatkan bahwa desain terbaik berbentuk trapesium padat [2]. Namun dalam pengujian yang dilakukan [5] memperlihatkan bahwa desain trapesium padat masih memiliki kelemahan yaitu tidak mampu menahan kecepatan mobil diatas 20 km/jam saat menuju parkir. Bila kecepatan mobil saat parkir lebih tinggi maka akan menyebabkan parking bumper mengalami kerusakan. Oleh sebab itu perlu dilakukan modifikasi desain (redesain) untuk mendapatkan bentuk desain yang lebih maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pemodelan berupa redesain parking bumper dengan geometri trapesium sama sisi yang memiliki dimensi panjang 250 mm, lebar 200 mm, dan tinggi 130 mm. Selanjutnya meneliti hasil pengujian statik dan dinamik pada salah satu sisi miring melalui simulasi menggunakan program Ansys 12.0 Workbench sehingga diperoleh tegangan, regangan dan total deformasi. Berdasarkan uji statik ditentukan modulus elastisitas maksimum redesain parking bumper dan berdasarkan uji dinamik ditentukan gaya impak maksimum yang sanggup diterima parking bumper sesaat sebelum mengalami kerusakan. Terakhir membandingkan hasil penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya [5]. Hasil pengujian statik dan dinamik pada salah satu sisi miring redesain parking bumper melalui simulasi menggunakan program Ansys 12.0 Workbench diperoleh hasil sebagai berikut: (1). Telah berhasil dilakukan redesain parking bumper dengan geometri berupa trapesium berongga yang diisi dengan bahan beton (concrete) dengan sisi miring berbentuk radius, memiliki dimensi panjang 250 mm, lebar 200 mm dan tinggi 130 mm. (2). Hasil simulasi statik dengan tekanan sebesar 2500 MPa selama selang waktu 240 s (4 menit), diperoleh tegangan rata-rata  6.909,9 Mpa, tegangan maksimum 8.884,2 MPa, regangan rata-rata 0.62812 m/m, regangan maksimum 0,80765 m/m, total deformasi rata-rata 0,034563 m, total deformasi maksimum 0,044438 m, dan modulus elastisitas maksimum 11.000 MPa. (3). Hasil simulasi dinamik dengan kecepatan jatuh bebas sebesar 10 m/s yang setara dengan 36 km/jam, diperoleh tegangan dinamik rata-rata 18,957 Mpa, tegangan maksimum 34,122 MPa, regangan impak rata-rata 0,00063424 m/m, regangan maksimum 0,0011416 m/m,total deformasi rata-rata 0,0030385 m, total deformasi maksimum 0,0054693 m dan gaya impak maksimum adalah 34.820 kN. (4). Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa  redesain parking bumper berupa trapesium berongga yang diisi concrete dengan sisi miring radius mempunyai karakteristik yang lebih baik dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya berupa parking bumper berbentuk traperium padat [5].   Kata kunci : redesain parking bumper, Ansys 12.0 Workbench, uji statik, uji dinamik.
ANALISA RESPON MEKANIK GENTENG KOMPOSIT CONCRETE FOAM DIPERKUAT SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) AKIBAT BEBAN IMPAK JATUH BEBAS Suwandy Winata; Bustami Syam; Muhammad Sabri; Marragi M.; Alfian Hamsi
Jurnal Dinamis Vol 6, No 4 (2018): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.769 KB)

Abstract

Perkembangan industri kelapa sawit dewasa ini semakin pesat. Salah satu hasil industri kelapa sawit yang kerap menjadi limbah adalah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). TKKS ini dapat diolah menjadi serat yang akhirnya dapat dimanfaatkan sebagai material engineering. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa mutu fisik dan respon mekanik yang diterima genteng komposit dan genteng komersil akibat beban impak jatuh bebas. Spesmen yang akan di uji berukuran 380 × 235 × 20 mm. kekuatan mekanik material diperoleh dengan cara melakukan pengujian yaitu menggunakan alat uji impak jatuh bebas. Dari hasil analisa mutu fisik, berat genteng dapat direduksi hingga 44,89% dan memiliki berat rata-rata 1,518 kg, rata-rata area porositas pada genteng komposit adalah 55,85%, dan hasil uji rembesan air tidak ditemukan adanya kerusakan struktur dan rembesan air, namun penyerapan air hingga 62%. Pada pengujian impak jatuh bebas diperoleh gaya impak yang diterima genteng komposit pada ketinggian 0,5 m dan 1 m adalah 106,0461 N dan 132,5331 N. Sedangkan pada genteng komersil dengan ketinggian yang sama diperoleh 150,2892 N dan 167,9472 N. Pola kerusakan yang terjadi pada genteng komposit adalah patah matriks namun belum mengalami kegagalan pada serat, sedangkan pada genteng komersil mengalami patah matriks  dan terpisah menjadi beberapa bagian. Perbedaan pola kerusakan ini disebabkan karena genteng komposit memiliki struktur yang berbusa dan memiliki penguat serat yang meredam tegangan yang masuk pada specimen dan membuat sifat genteng menjadi kurang getas daripada genteng komersil. Kata kunci : Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit, Material Engineering, Concrete Foam, Beban Impak Jatuh Bebas, Genteng Komposit.
PEMBUATAN DAN ANALISIS GAYA BADAN PESAWAT TANPA AWAK DARI BAHAN MATERIAL KOMPOSIT YANG DIPERKUAT POLYESTER DAN SERAT ROCK WOOL DENGAN METODE HAND LAY UP Juliono S.; Ikhwansyah Isranuri; Syahrul Abda; M. Sabri; Tugiman .; Mahadi .
Jurnal Dinamis Vol 4, No 4 (2016): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.608 KB)

Abstract

Badan pesawat adalah komponen utama dari sebuah pesawat terbang. Badan pesawat ini sendiri merupakan tempat melekatnya bagian-bagian pesawat seperti wing, elevator maupun roda pendaratan. Panjang badan pesawat tanpa awak ini adalah 2027 mm. Penelitian ini dilakukan untuk membuat dan menganalisis badan pesawat tanpa awak dengan menggunakan bahan komposit campuran resin polyester dengan serat rock wool. Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai titik berat secara teoritis pada badan pesawat tanpa awak serta mendapatkan nilai tegangan regangan  yang terjadi pada badan pesawat tanpa awak melalui simulasi dengan menggunakan software Ansys 14.0. Manfaat utama dari penggunaan material komposit adalah mendapatkan kombinasi sifat kekuatan serta kekakuan tinggi dan berat jenis yang ringan. Pada proses penelitian terdapat langkah-langkah proses pembuatan badan pesawat tanpa awak. Melalui penelitian ini pada proses pembuatan badan pesawat tanpa awak dikatakan berhasil dan diperoleh letak titik berat pada badan pesawat yang dihitung secara teoritis didapat pada  koordinat x= 897,37, y= 77,77. Regangan maksimum yang terjadi sebesar 0.00014584 mm/mm dan regangan minimum  yang terjadi  sebesar 3.2414 x 10-8 mm/mm. Tegangan maksimum sebesar 4.5635 MPa dan tegangan minimum yang terjadi sebesar 0.00045862 Mpa melalui hasil simulasi dengan software Ansys 14.0 Workbench. Kata kunci :   Badan pesawat, software Ansys, pesawat tanpa awak, material  komposit, rock wool
DESAIN DAN ANALISIS PERHITUNGAN RODA PENDARATAN PESAWAT TANPA AWAK T M.R. Aulia; Ikhwansyah Isranuri; M. Sabri; Marragi M.; Syahrul Abda; Pramio G. S
Jurnal Dinamis Vol 4, No 4 (2016): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.883 KB)

Abstract

Landing gear merupakan struktur pesawat yang berfungsi menahan beban statis pesawat dan juga beban dinamis ketika pesawat melakukan pendaratan. Dalam mendesain landing gear dilakukan pemilihan jenis landing gear dan dilakukan analisis perhitungan pada tiap komponen landing gear yang meliputi pusat gravitasi, tinggi pesawat, wheel base, wheel track, dan roda. Desain dan analisis perhitungan dilakukan dengan metode studi pustaka dimana setiap desain dan perhitungan didasarkan pada literatur  pustaka. Jenis landing gear yang digunakan adalah Tail-gear landing gear dengan tinggi badan pesawat dari tanah adalah sebesar 40 cm, pusat gravitasi pesawat berada pada titik X = 94,6 mm, Y = 11,3 mm dari titik paling depan pesawat, jarak wheel base adalah sebesar 128.934 cm, jarak wheel track adalah sebesar 72 cm dengan sudut overturn sebesar 35o, dan ukuran roda depan 10 cm dan belakang 8 cm.   Kata kunci: Desain, Analisis Perhitungan, Roda Pendaratan, Pesawat, Beban.
ANALISA RUMAH VORTEX BERBENTUK LINGKARAN DENGAN VARIASI DIAMETER LUBANG BUANG MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD Stefanus Tobing; Syahril Gultom; Taufiq B. N; Terang UHS Ginting; Suprianto .; A. Husein Siregar; Dian M. Nasution
Jurnal Dinamis Vol 4, No 4 (2016): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.673 KB)

Abstract

Turbin Vortex adalah salah satu jenis turbin mikrohidro yang menggunakan pusaran air sebagai penggerak sudunya. Turbin Vortex mempunyai head yang relatif rendah 0,7m-1,4m dan debit air 0,02 m2/s yang mengalir terus menerus, turbin ini sangat cocok digunakan di aliran sungai. Untuk itu dilakukan analisa dan simulasi secara numerik Turbin Vortex dengan bantuan software Ansy 14 menggunakan CFD. CFD dapat menganalisa atau memprediksi aliran fluida yang ada pada turbin vortex. Dalam proses pembentukan meliputi Preprocessing, Solving, dan Postprocessing. Analisis dilakukan pada aliran tiga dimensi (3D), transient, turbulen dan incompresible. Variabel yang digunakan untuk dianalisa adalah diameter lubang buang air yang terdiri dari tiga ukuran 9 cm, dan 7,5 cm.  Didapat kecepatan aliran yang baik pada rumah turbin dengan lubang buang 7,5cm. Kata kunci: Vortex, CFD, Ansys, Turbin Vortex,  Lubang Buang
ANALISA PROSES MELTING DAN SOLIDIFICATION PADA PHASE CHANGE MATERIAL PADA SOLAR WATER HEATER DENGAN MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC Tri Septian M.; Tulus B. Sitorus; Terang UHS Ginting; Farel H. Napitupulu; Farida Ariani; Dian M. Nasution
Jurnal Dinamis Vol 4, No 4 (2016): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.568 KB)

Abstract

Solar Water Heater Merupakan Pemanas Air Dengan Memanfaatkan Tenaga Surya Sebagai Sumber Energi Penghasil Panasnya. Solar Water Heater Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Menggunakan Sistem Penyimpan Panas Sementara Yaitu Dengan Menggunakan Phase Change Material. Hal Ini Dilakukan Supaya Pemanas Air Dapat Digunakan Hingga Malam Hari. Oleh Karena Biaya Pabrikasi Yang Mahal Maka Perlu Dilakukan Simulasi Dengan Menggunakan Komputer. Penelitian Ini Berfokus Pada Proses Pelelehan Dan Pembekuan Pada Phase Change Material Yang Disinari Matahari Mulai Dari Pagi Hingga Malam Hari Serta Membandingkan Hasil Eksperimen Dan Analisa Numerik Software Fluent Perpindahan Panas Yang Terjadi Pada Solar Water Heater. Solar Water Heater Yang Disimulasikan Dalam Bentuk Dua Dimensi Dengan Ukuran Geometri Sebesar 1025 X 160 Mm Sedangkan Data Radiasi Matahari Yang Digunakan Untuk Mensimulasikan Solar Water Heater Yaitu Pada Tanggal 28 September 2013. Saat Disimulasikan Pada Software Fluent, Kondisi Batas Radiasi Matahari Diberikan Dibagian Atas Plat Absorber Pada  Geometri Solar Water Heater. Hal Ini Dikarenakan Panas Radiasi Matahari Mentranmisikan Panasnya Menembus Kaca Pertama Dan Kaca Kedua Pada Kolektor Hingga Mengenai Plat Absorber. Hasil Penelitian Memperlihatkan Bahwa Bagian Kolektor Yang Paling Tinggi Temperaturnya Adalah Pada Bagian Plat Absorber Dengan Suhu Temperatur Sebesar 95oc Sedangkan Phase Change Material Selaku Sistem Penyimpanan Panas Sementara Pada Kolektor Mulai Meleleh Sekitar Pukul 11.00 Wib Sedangkan Untuk Proses Pembekuan Mulai Terjadi Sekitar Jam 19.00 Wib. Hasil Perbandingan Nilai Eksperimen Dan Analisa Numerik Software Fluent Mengalami Persen Galat Pada Bagian Kaca Pertama, Kaca Kedua Dan Plat Absorber Berturut-Turut Adalah 2.3%, 0.87% Dan 3.59%.   Kata Kunci : Solar Water Heater, Phase Change Material, Cfd
STUDI EFEKTIVITAS PADA MESIN PENCACAH DAUN TEH OPEN TOP ROLLER MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS Muhammad Zulfikri; Alfian Hamsi Siregar; Zulkifli Lubis; Ahmad H. Siregar
Jurnal Dinamis Vol 7, No 1 (2019): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.892 KB)

Abstract

Mesin Open Top Roller (OTR) adalah suatu mesin penggulung daun teh yang terdapat pada pabrik PT Perkebunan Nusantara IV Unit Bah Butong yang berfungsi untuk mengeluarkan cairan sel pucuk layu dengan menggulung teh pucuk layu. Untuk mengetahui tingkat keefektifan dari mesin penggulung Open Top Roller (OTR) maka dilakukan analisa dengan metode OEE (Overall Equipment Effectiveness), Six Big Losses, dan menganalisa tingkat resiko kegagalan pada komponen mesin penggulung Open Top Roller (OTR) digunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) sehingga didapatkan nilai Risk Priority Number (RPN) yang tertinggi sebagai penyebab dominan kegagalan yaitu komponen Silinder penggulung, meja penggiling, Poros engkol, Elektro motor dan V-belt. Berdasarkan analisa didapat hasil perhitungan dengan nilai rata-rata availability 89.74%, performa efficiency 75.79%, rate of quality product 100% dan OEE (Overall Equipment Effectiveness) yaitu 67.99% dan nilai Risk Priority Number (RPN) pada komponen-komponen Silinder penggulung 21, meja penggiling 105, Poros engkol 120, Elektro motor 63 dan V-belt 30. Dengan adanya analisa ini dapat dirancang pencegahan sehingga dapat mengurangi terjadinya breakdown pada mesin penggulung Open Top Roller (OTR).
RANCANG BANGUN MESIN STIRLING TIPE GAMA BERKAPASITAS 157 ML MENGGUNAKAN SISTEM PENDINGIN FLUIDA CAIR Hari S Ritonga; Farel H. Napitupulu; Tulus B. Sitorus; M. Syahril Gultom
Jurnal Dinamis Vol 7, No 1 (2019): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.592 KB)

Abstract

Penelitian tentang pengembangan mesin stirling saat ini sedang berkembang terkusus diakibatkan oleh karakteristik mesin stirling yang dapat mengunakan banyak jenis bahan bakar. Perancangan sistem pendingin pada mesin stirling sangat mutlak diperlukan untuk menigkatkan efisiensi dan ketahahan kerja mesin. Tujuan penelitian ini adalah merancang mesin stirling dengan menggunakan pendingin cairan serta untuk mengetahui performa mesin. Jenis mesin stirling yang digunakan adalah mesin stirling tipe gama yang mempunyai efisiensi lebih tinggi dari jenis mesin stirling lainnya. Mesin stirling yang dirancang berkapasitas 150 ml. Hasil penelitian yang diperoleh dari perancangan mesin stirling menunjukkan bahwa performa mesin maksimum pada penggunaan air,  suhu rata-rata pembakaran 694,05 0C dan suhu rata-rata kompresi 48,29 0C didapat putaran mesin 540 rpm dan daya mesin 24,2 watt. Performa mesin tanpa menggunakan air pada suhu rata-rata pembakaran 561,87 0C dan suhu rata-rata kompresi 50,65 0C didapat putaran mesin 444 rpm dan daya mesin 16,42 watt. Dengan demikian dapat disimpulkan penggunaan pendingin cairan pada mesin stirling akan meningkatkan performa dan daya mesin.
PENGARUH TEMPERATUR TUANG TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN MIKROSTRUKTUR ALUMINIUM A356 MENGGUNAKAN PENGECORAN METODE COOLING SLOPE Bayu Adithya; Tugiman .; Farida Ariani; M. Sabri
Jurnal Dinamis Vol 7, No 1 (2019): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.138 KB)

Abstract

Penggunaan aluminium yang begitu luas dalam bidang teknik dikarenakan memiliki massa jenis yang ringan dan ketahanan korosi yang baik tetapi aluminium memiliki sifat mekanis yang masih perlu ditingkatkan khususnya aluminium yang diproduksi dengan menggunakan metode pengecoran. Pada proses pengecoran sangat banyak variabel yang akan mempengaruhi kekuatan aluminium yang salah satunya adalah temperatur tuang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh temperatur tuang terhadap sifat mekanis aluminium A356 yang meliputi kekerasan,impak,tarik,aus, serta mikrostruktur dengan menggunakan metode pengecoran tipe cooling slope. Cooling slope digunakan untuk mengalirkan alumunium yang sudah mencair ke dalam cetakan. Cooling slope ini sendiri mempunyai 5 sudut kemiringan, yaitu 15˚, 30˚, 45˚, 60˚, dan 75˚.  Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan temperatur tuang 620˚C, 650˚C, 680˚C, 710˚C, dan 740˚C serta sudut dari cooling slope adalah 15˚ menggunakan cetakan permanen. Kekerasan tertinggi diperoleh pada variasi temperatur tuang 680˚C sebesar 52,8 BHN. Nilai impak tertinggi di dapat pada variasi temperatur tuang 710˚C sebesar 0,18 J/mm². Nilai uji tarik tertinggi diperoleh pada variasi temperatur tuang  680˚C sebesar 106,72 Mpa. Pengujian keausan dilakukan dengan metode pin on disk dengan variasi putaran 150 Rpm, 180 Rpm, dan 210 Rpm. Hasil photo mikro terlihat pada temperatur 680˚C distribus silikon di dalam matrik alumunium lebih merata dibandingkan dengan temperatur yang lainnya.