cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran
ISSN : 25805525     EISSN : 25805533     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
The journal publishes articles about the research results in the field of education both in the broad sense (general education) or specific (refers to certain fields of study).
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol. 1, No. 2 (2017)" : 16 Documents clear
AUDIO-VIDEO BASED READING LEARNING MODEL FOR MENTALLY- RETARDED STUDENTS Alexander Dharmawan; Ana Wahyuni
Jurnal Kependidikan Vol. 1, No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.628 KB) | DOI: 10.21831/jk.v1i2.9687

Abstract

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA BERBASIS AUDIO-VIDEO UNTUK SISWA TUNAGRAHITAAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk membangun model pembelajaran membaca untuk siswa SDLB C (tunagrahita) dan menerapkan model tersebut pada siswa dengan media (software) yang telah dibuat. Metode yang digunakan adalah Research and Development dengan tahap prapengembangan, pengembangan, penerapan model, dan revisi serta pengembangan model. Model pembelajaran dibangun berdasarkan penelusuran pustaka, konsultasi dengan psikolog klinis anak berkebutuhan khusus dan wawancara dengan guru SDLB. Penelitian dilakukan sampai pada tahap penerapan model. Penerapan model dilakukan dengan menggunakan media software pembelajaran berbasis audio-video. Subjek penelitian adalah siswa di 6 SDLB kelas 3 sampai 4 dengan indikasi tunagrahita ringan (hasil tes IQ 50-75) yang belum bisa/belum lancar membaca. Kegiatan ini dilakukan dengan metode eksperimen, yaitu melakukan pretest, treatment dengan model pembelajaran yang telah dikembangkan, dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, model pembelajaran membaca berbasis auido-video dapat menunjang pembelajaran membaca pada pendidikan luar biasa tingkat dasar. Kedua, nilai pretest, posttest, dan uji statistik lain menunjukan bahwa model pembelajaran membaca berbasis audio-video sangat signifikan untuk meningkatkan kemampuan membaca anak tunagrahita.Kata kunci: audio-video, pembelajaran membaca, tunagrahitaAbstractThis study was aimed at generating a reading learning model for metally-retarded students in inclusive elementary schools and applying the model using the software that was developed. The study used the Research and Development method with pre-development, development, model implementation, revision, and model development. The learning model was generated from literature review, consultation with clinical psychologists, and interviews with the inclusive school teachers. The application of the model was done by using audio-video based learning media (software). The subjects of this study were the third and fourth grade students in 6 inclusive schools with an indication of mental retardation (IQ test score 50-75) who had not/could not read fluently. The activities were done in an experimental technique consistsing of pretest, treatment with the developed model, and posttest. The results show that first, the model of learning can be one of the solutions that support the learning of reading for the extraordinary level of basic education. Second, the results of pretest, posttest, and statistical test show that the model significantly improve the reading ability of the mental-retarded students.Keywords: audio-video learning media, learningof reading, mental retardation
DEVELOPING E-SCAFFOLDING TO IMPROVE THE QUALITY OF PROCESS AND LEARNING OUTCOMES Hena Dian Ayu; Hestiningtyas Y. Pratiwi; Sentot Kusairi; Muhardjito Muhardjito
Jurnal Kependidikan Vol. 1, No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1993.372 KB) | DOI: 10.21831/jk.v1i2.14863

Abstract

PENGEMBANGAN E-SCAFFOLDING UNTUKMENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJARAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk E-Scaffolding untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Fisika Matematika. mata kuliah fisika yang menjadi pokok bahasan pada penelitian ini adalah Fisika matematika khususnya pada pokok bahasan integral lipat. Metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan e-scaffolding adalah Research and Development. Desain tersebut meliputi 4 tahapan, yaitu analisis kebutuhan, desain model , pengembangan model, validasi, revisi dan uji coba produk Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi dari ahli materi dan ahli media, angket, dan tes. Hasil penelitian menghasilkan sebuah e-scaffolding, yakni produk pendukung pembelajaran online dengan menggunakan website dan fasilitas scaffolding. Hasil uji kelayakan menunjukan menunjukkan nilai yang sangat baik dari ahli media dan sangat layak dari ahli materi. Penggunaan e-scaffolding memang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas pembelajaran di kelas menjadi lebih efektif dan efisien. Hasil analisis kualitas proses pembelajaran dengan menggunakan e-scaffolding juga menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran direct instruction.Kata kunci: E-scaffolding, hasil belajar, Fisika MatematikaAbstractThis study was aimed at developing E-scaffolding to improve the quality of the process and product of students’ learning of Physical Methematics. The physics subject of this study was Physical Mathematics focusing on the topic of repeated integral. The method used to develop the E-scaffolding was Research and Development. The design covered 4 stages, namely need analysis, model design, model development and validation, and revision and product testing. The research instruments used in this study were validation sheets from material and media experts, questionnaires, and tests. The results of the study generates an E-scaffolding, which is a product of online learning aids using website and scaffolding facilities. The feasibility test results show that the E-scaffolding is categorized into the very good category tested by the media experts and the highly feasible category tested by the material experts. The use of E-scaffolding is able to improve the students’ learning outcomes and the quality of the classroom teaching learning process. The results of the quality analysis of the learning process using E-scaffolding also shows an improvement compared to the use of the direct instruction method.Keywords: E-scaffolding, learning outcome, Physical Mathematics
BULLYING PHENOMENA IN SCHOOL SETTING Darmawan Darmawan
Jurnal Kependidikan Vol. 1, No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.27 KB) | DOI: 10.21831/jk.v1i2.9713

Abstract

FENOMENA BULLYING (PERISAKAN) DI LINGKUNGAN SEKOLAHAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan perilaku perisakan di kalangan siswa SMP, persepsi guru, dan siswa terhadap perilaku perisakan dan motif yang melatarbelakangi perilaku perisakan. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner dan wawancara dengan jumlah sampel sebanyak 264 siswa dan 4 guru dari dua sekolah menengah pertama di Kota Palu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, secara umum siswa laki-laki lebih dominan terlibat dalam perisakan dibanding siswa perempuan. Kedua, untuk perisakan dalam bentuk verbal, seperti mengejek dan memanggil nama samaran, siswa perempuan lebih mendominasi dibandingkan dengan siswa laki-laki. Ketiga, perilaku perisakan di kalangan siswa dilatarbelakangi oleh dua motif yaitu pertama, perilaku ini hanya dilakukan dalam rangka candaan dan tidak bemaksud menyakiti korban. Kedua, siswa menunjukkan perilaku perisakan karena merasa lebih senior dan memiliki kekuatan dibanding dengan korban. Berdasarkan hasil penelitian ini, secara umum bentuk perisakan yang terjadi di lingkungan sekolah menengah di Kota Palu belum sampai pada tahap yang membahayakan korban dan tidak memiliki efek negatif terhadap prestasi akademik dan kenyamanan siswa dalam belajar.Kata kunci: perilaku perisakan, kenyamanan siswa, prestasi akademikAbstractThis study was aimed at finding out the prevalence of bullying among students at the junior high school, teachers and students’ perceptions towards bullying behaviors, and motives underlying bullying behaviors. The study used questionnaires and interviews to gather data from 264 students and 4 teachers in two secondary schools in Palu. The results indicate that: first, in general, boys were significantly more involved in bullying than girls. Second, girls seemed more often to take part in verbal bullying (e.g. calling names or teasing) than did boys. Third, the motives underlying the behaviors were: first, students who perform bullying behavior consider themselves as doing it for fun and second, students who perform bullying behavior seek for recognition as being seniors and being stronger than their victims. No serious problems were found in relation to students’ academic achievement and students’ well-being. Keywords: bullying behavior, students’ well-being, academic achievement
SELF-EVALUATION ON THE LEARNING STRATEGIES OF THE GRADUATE STUDENTS OF INDONESIAN LANGUAGE EDUCATION STUDY PROGRAM Kastam Syamsi; Teguh Setiawan; Maman Suryaman
Jurnal Kependidikan Vol. 1, No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.389 KB) | DOI: 10.21831/jk.v1i2.10195

Abstract

EVALUASI DIRI STRATEGI BELAJAR MAHASISWAPROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA INDONESIAAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil evaluasi diri strategi belajar mahasiswa. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Data dikumpulkan melalui instrumen angket evaluasi diri dengan skala likert. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, sebelum perkuliahan, sebagian besar mahasiswa memperhatikan silabus, mencari referensi, dan melaksanakan tugas. Tetapi, sebagian besar mahasiswa jarang membaca referensi dan menyiapkan pertanyaan. Kedua, selama perkuliahan, semua mahasiswa memperhatikan, mendiskusikan, dan melaksanakan tugas perkuliahan. Tetapi, sebagian besar mahasiswa jarang mencatat dan mengajukan pertanyaan. Ketiga, setelah perkuliahan semua mahasiswa mengerjakan tugas. Tetapi, sebagian besar mahasiswa jarang mendiskusikan perkuliahan, membaca berbagai referensi dan mencari artikel jurnal internasional. Sehubungan dengan itu, untuk memperoleh hasil belajar yang baik, pengelola Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta perlu memiliki manajemen yang baik dan mengimplementasikan strategi pembelajaran yang tepat, yakni strategi pemutakhiran metode pembelajaran sesuai kebutuhan pasar dan perkembangan jaman.Kata kunci: evaluasi diri, strategi belajar, perkuliahanAbstractThis study was aimed at describing the results of students’ self-evaluationon their learning strategies. The subjects of the studywere all graduatestudents of the Indonesian Language Education Program at Yogyakarta State University. The data were collected using a questionnaire of self-evaluation using the Likert scale. The data were analyzed through quantitative descriptive techniques. The results show the following. First, before class, most students focus only on the syllabus, search references, and perform tasks. However, most students rarely read references and prepare questions. Secondly, during class, all students pay attention, do discussions, and carry out lecture duties. However, most students rarely take notes and ask questions. Third, after class, all students do the assignments. However, most students rarely discuss lectures, read references and search for international journal articles. In order to obtain a good learning result, the personnel of the Indonesian Education Study Program need to apply good management and implement the right learning strategies in updating the learning method according to market needs and the development of the era.Keywords: self-evaluation, learning strategy, lecture activity
THE CULTURECOMPONENTS OF EXCELLENT SCHOOL Cepi Safruddin AbdulJabar
Jurnal Kependidikan Vol. 1, No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.564 KB) | DOI: 10.21831/jk.v1i2.12515

Abstract

KOMPONEN BUDAYA SEKOLAH UNGGULAbstrak Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi komponen budaya sekolah unggul. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Unit analisis dari penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Yogyakarta. Subjek penelitian terdiri atas Kepala Sekolah, guru, siswa, tenaga kependidikan, dan tenaga penunjang lainnya. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumen. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan model 6 (enam) langkah model Cresswell yang meliputi mengoleksi data, menyiapkan analisis data, menelaah data, mengode data, serta membuat tema dan deskripsi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen budaya unggul yang teridentifikasi di SMA Negeri 1 Yogyakarta meliputi tiga hal. Pertama, nilai-nilai yang memandu aktivitas sekolah dan setiap individu yang terdiri atas: kerendahan hati dan kesederhanaan, hormat sesama dan kasih sayang; kejujuran; kedisiplinan; efisiensi dan produktivitas kerja; serta ketakwaan dan toleransi. Kedua, keyakinan yang berkembang di tengah-tengah warga sekolah yang meliputi keyakinan tentang prestasi dan keyakinan tentang disiplin. Ketiga, artefak budaya yang terdiri atas tugu teladan, slogan “Teladan Jayamahe!”, seragam sekolah, seragam sekolah siswa muslim, pahlawan, dan sejarah penting sekolah.Kata kunci: budaya, sekolah unggul , model CresswellAbstractThe study was aimed at identifying the components of the cultures of excellent schools. The study used a case-study research method. The subjects of the study consisted of the principal, teachers, students, and school staffof SMA Negeri 1 Yogyakarta. The data were collected through interviews, observations, and document techniques. The data were analyzed using Cresswell’s six-step model of collecting data, preparing data analysis, reviewing data, coding data, and creating data themes and descriptions. The results show that three culture components of excellent school were identified as first, the values that guide the activities of the school and each individual consisting of humility and simplicity, respect of others and compassion, honesty, discipline, efficiency and productivity of work, and faith and tolerance. Second, growing belief around the school community consisting of beliefs about achievement and discipline. Third, cultural artifacts consisting of Tugu Teladan with the slogan “Teladan Jayamahe!”, school uniforms, moslem students’ school uniform, heroes, and important historical school events.Keywords: school culture, excellence school, Cresswell model
THE EFFECTS OF CREATIVE PROBLEM SOLVING-BASED LEARNING TOWARDS STUDENTS’ CREATIVITIES Triyono Triyono; Senam Senam; Jumadi Jumadi; Insih Wilujeng
Jurnal Kependidikan Vol. 1, No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.486 KB) | DOI: 10.21831/jk.v1i2.9429

Abstract

PENGARUH PEMBELAJARAN IPA BERBASIS CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP KREATIVITAS SISWA SMPAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis creative problem solving (CPS) terhadap kemampuan kreatif siswa kelas VII SMP di Gunungkidul. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan populasi siswa kelas VII SMP di Kabupaten Gunungkidul yang masih menerapkan Kurikulum 2013 pada Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016. Sampel sebanyak tiga sekolah yang ditentukan berdasarkan stratified cluster random sampling, yakni SMP Negeri 1 Wonosari untuk sekolah kategori tinggi, SMP Negeri 1 Semin untuk sekolah kategori sedang, dan SMP Negeri 1 Paliyan untuk sekolah kategori rendah. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol pada masing-masing sekolah dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Kelas eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran dengan model berbasis CPS dan kelas kontrol diberikan perlakuan pembelajaran dengan model discovery learning. Variabel Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan kreativitas adalah tes uraian terbuka. Data dianalisis menggunakan uji-t sample independent. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif pembelajaran IPA berbasis CPS terhadap kemampuan kreativitas siswa.Kata kunci: creative problem solving, discovery learning,kreativitasAbstractThis study was aimed at analyzing the effects of creative problem solving-based learning on the creative abilitIES of seventh-grade students in Gunungkidul. The study used a quasi experimental method with the population of seventh-grade students of the junior high school in Gunungkidul Regency that applied Curriculum 2013 in Semester 2 of the Academic Year 2015/2016. The samples were determined by stratified cluster random sampling including SMP Negeri 1 Wonosari for the high school category, SMP Negeri 1 Semin for the medium school category, and SMP Negeri 1 Paliyan for the low school category. The determination of the experiment and control class in each school was done by cluster random sampling technique. The experimental classeswere given treatment using creative problem solving-based learning while the control classes were given treatment using the discovery learning model. The instrument was an open-ended test used to measure the creativity level of the students. The data were analyzed qualitatively. The results show that there was a positive effect of creative problem solving-based learning on students’ creative abilities.Keywords: creative problem solving, discovery learning,students’ creativity
COMMUNITY-BASED EDUCATION FOR WOMEN EMPOWERMENT IN TOURISM VILLAGE Sujarwo Sujarwo; Tristanti Tristanti; Fitta Ummaya Santi
Jurnal Kependidikan Vol. 1, No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.816 KB) | DOI: 10.21831/jk.v1i2.12682

Abstract

PENDIDIKAN BERBASIS KOMUNITAS UNTUK PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI DESA WISATAAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan panduan model pembelajaran guna pemberdayaan perempuan pedesaan wisata melalui pendidikan berbasis komunitas di Desa Wisata Bejiharjo. Metode penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Hasil penelitian ini adalah tersusunnya panduan model pemberdayaan perempuan desa wisata melalui kelompok belajar usaha yang mendukung di bidang pariwisata dan pendidikan masyarakat dalam bentuk panduan kegiatan dan Compact Disk (CD) pembelajaran interaktif yang berisikan panduan buku panduan aktivitas dan pembelajaran interaktif. Model yang dikembangkan mulai dari pengumpulan data awal mengenai kondisi, masalah, dan potensi masyarakat sasaran, membuat program, memberikan pelatihan, dan pendampingan program. Desain model pemberdayaan perempuan desa wisata melalui pendidikan berbasis komunitas ini terdiri atas calon peserta, memilih peserta, dan program pendidikan berbasis komunitas dalam bentuk pelatihan. Isi program pendidikan berbasis komunitas dalam bentuk pelatihan, penilaian, sosialisasi program, pelaksanaan program, evaluasi program, dan pendampingan. Berdasarkan data hasil validasi ahli dapat disimpulkan bahwa panduan model pemberdayaan perempuan melalui pendidikan berbasis komunitas memanfaatkan potensi lokal dikategorikan sangat baik.Kata kunci: pemberdayaan perempuan, desa wisata, pendidikan berbasis komunitasAbstractThis study was aimed at generating a women empowerment model through community-based education in the Bejiharjo,tourism village. The study usedthe research and development (R D) method. The results of the study produce a guideline modelin the form of a compact disk (CD) file for women’s empowerment of tourism villages through business learning groups that support tourism and community education containing an activity guideline book and interactive learning activities. Models were developed from the initial data collection on the conditions, problems, and potentials of the target community, programming, training, and program assistance. Stages of the includedata collection for candidates, selection of participants, and community-based education programs in the form of training. The community-based education programs include assessment, program socialization, program implementation, program evaluation, and mentoring. Based on the data of the expert validation, it can be concluded that the guidance model of women empowerment through community based education utilizing local potentials is categorized as very good.Keyword: women empowerment, tourism village, community-based education
ANALYSIS OF STUDENTS’ SOCIAL SKILLS ON COOPERATIVE LEARNING IN SCIENCEEDUCATION Arif Jatmiko; Insih Wilujeng
Jurnal Kependidikan Vol. 1, No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.353 KB) | DOI: 10.21831/jk.v1i2.8408

Abstract

ANALISIS KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA METODE KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPAAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pengaruh pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Team Assisted Individualization (TAI) yang ditinjau dari keterampilan sosial siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bulukerto. Penelitian ini termasuk jenis quasi experimental atau penelitian eksperimen semu, dengan desain penelitian pretest-posttest with nonequivalent group design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Kelas VIII di SMP Negeri 1 Bulukerto, Wonogiri Tahun Pelajaran 2015/2016. Sampel dipilih dua kelas dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Kelas eksperimen pertama diberi perlakuan dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan kelas eksperimen kedua diberi perlakuan dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi. Data dianalisis dengan statistik uji independent t test pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih berpengaruh dibandingkan tipe TAI terhadap keterampilan sosial siswa. Berdasarkan hasil observasi, secara umum pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe TAI memberikan pengaruh terhadap peningkatan keterampilan sosial siswa.Kata kunci: pembelajaran kooperatif, keterampilan social, IPAAbstractThis study was aimed at analyzing the influences of cooperative learning types, namely Jigsaw and Assisted Individualization Team (TAI) in terms of social skills of the eighth-grade students of SMP Negeri 1 Bulukerto. The study used a quasi-experimental method using a pretest-posttest design with nonequivalent groups. The population of this study was grade-eight students of SMP Negeri 1 Bulukerto, Wonogiri, Year 2015/2016. The samples were two classes selected using the cluster random sampling technique. The first experimental class was treated using Jigsaw cooperative learning and the second experimental class was treated using TAI cooperative learning. The data collection technique used was observation. The results show that Jigsaw cooperative learning is more influential than TAI in improving the social skills of the students. Based on the observation, generally, Jigsaw and TAI cooperative learning techniques give influence to the improvement of the studentssocial skills.Keywords: cooperative learning, social skills, science
INTEGRATION OF LIFE SKILLS IN ENVIRONMENT MATERIAL MODULE TO ELEVATE LEARNING ACHIEVEMENT Putri Agustina; Mimien Henie Irawati Al Muhdhar; Mohamad Amin
Jurnal Kependidikan Vol. 1, No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.077 KB) | DOI: 10.21831/jk.v1i2.9581

Abstract

INTEGRASI MUATAN LIFE SKILLS PADA MODUL MATERI LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJARAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran materi Ekosistem dan Pencemaran Lingkungan yang mengintegrasikan muatan life skills dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk siswa kelas X SMA Negeri 3 Surakarta dalam bentuk modul. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengikuti model pengembangan Borg and Gall yang dilaksanakan dalam enam tahapan yaitu: penelitian dan pengumpulan informasi; perencanaan; pengembangan produk awal; uji coba terbatas dan revisi produk; uji coba utama; dan revisi produk. Hasil analisis skor penilaian perangkat pembelajaran baik oleh ahli desain pembelajaran, ahli materi, maupun praktisi menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran telah layak diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas. Hasil uji coba utama yang dilakukan pada dua kelas dari kelas X SMA Negeri 3 Surakarta menunjukkan bahwa berdasarkan nilai gain rata-rata aktual maksimum dapat dikatakan bahwa perangkat pembelajaran bermuatan s dengan model inkuiri terbimbing telah cukup efektif diterapkan dalam pembelajaran. Hasil pretest dan posttest menunjukkan peningkatan rata-rata capaian hasil belajar kognitif siswa.Kata kunci: perangkat pembelajaran, life skill, modul materi lingkunganAbstractThis study was aimed at generating an ecosystem and environmental pollution learning module that integrates life skills using guided inquiry learning for tenth-grade students of State Senior High 3 Surakarta. The study used the Research and Development (RD) method proposed by Borg and Gall which was carried out in six stages, namely: research and information gathering, planning, initial product development, limited trials and product revision, main trial, and product revision. The scoresfrom the learning design experts, materials experts, and practitioners indicate that the learning tools are feasible to be implemented in classroom learning. The results show that, based on the scores of the actual maximum average gained, the integrated life skills in the environmental material module using guided inquiry model are feasible to be applied. The pretest and posttest results show the improvement of the average achievement of cognitive learning outcomes of the students. Keywords: instructional material, life skill, environment material module
IMPROVING MATHEMATICAL WRITTEN COMMUNICATION SKILLS THROUGH THINK-TALK-WRITE STRATEGY Supandi Supandi; Dani Nur Rosvitasari; Widya Kusumaningsih
Jurnal Kependidikan Vol. 1, No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.762 KB) | DOI: 10.21831/jk.v1i2.9928

Abstract

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERTULIS MATEMATIS MELALUI STRATEGI THINK-TALK-WRITEAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan kemampuan komunikasi tertulis matematis siswa pada materi geometri. Indikator dari kemampuan komunikasi tertulis matematis adalah written text, drawing, dan mathematic expression. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu strategi Think-Talk-Write (TTW). Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII A, VIII D, dan IX G SMP Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan desain pretest-posttest control group design. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan tes tertulis. Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal tes tertulis, penskoran tes tertulis dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase ketuntasan siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan strategi TTW telah mencapai 83%, dengan nilai n-gain kelas eksperimen meningkat lebih besar dibanding di kelas kontrol. Hasil tersebut diperkuat dengan rata-rata perolehan skor kemampuan komunikasi tertulis matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran TTW mampu meningkatkan kemampuan komunikasi tertulis matematis.Kata kunci: komunikasi tertulis, komunikasi matematis, Think-Talk-Write (TTW)AbstractThis study was aimed at determining the improvement of students’ written mathematical communication skills on geometry material. The indicators of written mathematical abilitiesarewritten texts, drawing, and mathematic expressions. The learning process used theThink-Talk-Write (TTW) strategy. The sample of the study includedthe students of class VIII A, VIII D, and IX G of SMP Negeri 8 Semarang of the Academic Year 2016/2017. Thestudy useda pretest-posttest control group design. The data were collected using observation and a written test. The research instruments were a written test, written-test scores, and questionnaires. The results show that the percentage of students’ completeness in the experimental class using the TTW strategy reaches 83%, with the n-gain of the experimental class higher than that in the control class. The results are reinforced by the score average of students’ written communication skills which is higher than the control class. The TTW learning strategy is able to improve the ability of mathematical written communication.Keywords: written communication, mathematical communication, Think-Talk-Write (TTW)

Page 1 of 2 | Total Record : 16