Claim Missing Document
Check
Articles

Gamifikasi Berbasis Aplikasi dan Pembelajaran Anak Usia Dini Mukarromah, Tsali Tsatul; Agustina, Putri
Edukids: Jurnal Pertumbuhan, Perkembangan, dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 18, No 1 (2021)
Publisher : Prodi PGPAUD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edukids.v18i1.33338

Abstract

Abstrak Pandemi Covid-19 mendorong penerapan pembelajaran dalam jaringan (daring), dimana ini perlu dukungan akan teknologi digital untuk menunjang pembelajaran pendidikan terus berjalan dan guru dituntut untuk kreatif dalam menyikapi keadaan termasuk permasalahan terkait media pembelajaran. Sementara itu, generasi yang ada saat ini merupakan generasi Alpha dimana karakteristiknya akrab akan adanya teknologi sejak dini. Hal ini yang kemudian mendorong timbulnya alternatif penggunaan media pembelajaran berupa aplikasi game dengan sistem gamifikasi yang perlu dikaji secara mendalam. Metode penelian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kajian pustaka, dimana masalah yang ada dipecahkan dengan mengkaji berbagai kumpulan hasil karya ilmiah yang sudah ada sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan gamifikasi dalam bentuk media game aplikasi teknologi digital merupakan salah satu solusi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran anak usia dini, dimana hal tersebut dapat mengembangkan keterampilan pada anak seperti keterampilan kognitif, bahasa, dan dapat meningkatkan motivasi, partisipasi belajar, dan kerjasama. Selain itu, gamifikasi yang diterapkan kedalam sistem pembelajaran secara tidak langsung membantu guru dalam mengasah keterampilannya.
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Tematik Integratif pada Guru Pendidikan Anak Usia Dini melalui Pelatihan Dan Pendampingan E-Learning Rasmani, Upik Elok Endang; Nurjanah, Novita Eka; Widiastuti, Yuanita Kristiani Wahyu; Mujiyati, Siti; Agustina, Putri
International Journal of Community Service Learning Vol 6, No 1 (2022): February 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v6i1.41000

Abstract

Pembelajaran tematik integratif merupakan pembelajaran tematik teritegrasi dengan mengintegrasikan dan menggabungkan beberapa pelajaran guna memberikan siswa suatu pengalaman yang berharga Keunggulan model pembelajaran ini adalah kemampuan mempersiapkan proses pembelajaran secara sistematis Fakta di lapangan guru tidak mampu menerapkan prosedur yang telah ditetapkan, sehingga pembelajaran tidak dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan karena adanya keterbatasan waktu sehingga guru sama sekali tidak menguasai model pembelajaran tersebut. Model pembelajaran e-learning merupakan suatu model pembelajaran yang menghilangkan jarak dan waktu dengan bantuan platform digital berbasis internet untuk mendukung proses pembelajaran tanpa adanya interaksi fisik. Model pembelajaran ini sudah diterapkan di berbagai jenjang pendidikan sejak Covid-19. Metode pelaksanaan pengabdian adalah memberikan pelatihan dan pendampingan  kepada semua guru dan kepala sekolah. Pengabdian ditujukan untuk mengajarkan tentang e-learning kepada guru Pendidikan Anak Usia Dini agar guru memiliki pengetahuan yang baik tentang e-learning sehingga mampu mengembangkan dan menerapkan pembelajaran tematik integratif secara sistematis, dengan demikian guru dapat membuat peserta didik lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran selama masa sekolah dirumah baik dengan guru maupun dengan orangtuanya.
The Potential of Breadfruit Seed and Jackfruit Seed as Alternative Replacement Medium of Potato Dextrose Agar (PDA) with Seedling F0 Mushrooms Suparti Suparti; Lina Agustina; Putri Agustina; Resti Rahmawati
Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sci and Tech, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/bio.v7i1.6102

Abstract

Potato Dextrose Agar (PDA) is the most media to grow the mushrooms, but the price of this media is expensive. Thus we need alternative media that easy and cheap to get it. This study aims to determine the growth of Aspergillus niger in alternative Artocarpus communis and Artocarpus heterophyllus seeds media. This research was an experimental study using a completely randomized design (CRD) one factor was the type of media is PDA (M0), Artocarpus communis seed media (M1), Artocarpus heterophyllus seed media (M2) and using the test mushrooms A. niger (J1). Inoculation of A. niger used agar block method for 3 days with a temperature of 28°C. Parameter of research was colony diameter and sporulation of A. niger. Data obtained with qualitative and quantitative methods. The result of this research showed that the best growth for Aspergillus niger was after 72 hours incubation. Colony diameter continually in PDA media, Artocarpus communis media, and Artocarpus heterophyllus media is 4.7 cm, 4.3 cm, and 4.1 cm with heavy sporulation. Therefore, Artocarpus communis and Artocarpus heterophyllus seeds media can be utilized as a substitution of PDA media for the growth of mushrooms.
Inventory of Epiphytic Moss in the Tree Trunk Zonation of Jumog Waterfall Ngargoyoso Tawangmangu Karanganyar Central Java, Indonesia Efry Roziaty; Putri Agustina; Siti Naily Rohmah
Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sci and Tech, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/bio.v7i2.6336

Abstract

The concept of epiphytic plants is a critical plant that determines the processes that occur in ecosystems. Epiphytic plants especially Bryophytes or commonly moss is one of primary productivity. This study aims to record any epiphytic moss in their natural habitat in the Jumog Waterfall Forest Ngargoyoso in Karanganyar Tawangmangu Central Java. The method used in this study was purposive sampling, this method using exploration techniques. Field data observed were epiphytic plants from the Bryophyte groups (moss plants). The results showed that there were five moss colonies namely Bryum billardieri, Octoblepharum albidum, Leucobryum aduncum, Heteroscyphus coalitus and Pogonatum neesii, in 3 different zones of phorophytes, name zone I, II and III.
The Observation of Biology Practical in Grade XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta 2015/2016 Based on Biology Practical Implementation Standard Putri Agustina; Ike Wartini Ningsih
Bioeducation Journal Vol 1 No 1 (2017): Bioeducation Journal
Publisher : Universitas Negeri Padang Address: Biology Education Study Program Faculty Mathematics and Natural Science (FMIPA) Jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Barat, Padang-West Sumatera-Indonesia Telp. +62751-7057420 - Fax.+62751-7058772 - Ph. +6281363229286

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/bioedu.v1i1.24

Abstract

Biology learning quality must be supported by practicum in the laboratory. Practicum will done well if all of the component on it standarized as stated in minimum standar of practicum at school. The components are laboratory and its administrator, teacher, learning process, and learning material that used. This research aim to analyze Biology practicum process in SMA Muhammadiyah 1 Surakarta based on Biology practicum processing standar at school. This research conducted in class XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta at second semester year 2015/2016. This research used expositori research design with qualitative approach. The data consist of laboratory condition, laboratory administratif, students worksheet, and practicum process based on observation, documentation, and interview. The result showed that: (1) biology laboratory of SMA Muhammadiyah 1 Surakarta in the good criteria (score: 80); (2) SMA Muhammadiyah 1 Surakarta do not have special laboratory administrator (laborant and laboratory technician); (3) students of SMA Muhammadiyah 1 Surakarta used students worksheet to work at laboratory; and (4) practical feasibility of class XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta in year 2015/2016 in the very good criteria (score: 92).
INTEGRATION OF LIFE SKILLS IN ENVIRONMENT MATERIAL MODULE TO ELEVATE LEARNING ACHIEVEMENT Putri Agustina; Mimien Henie Irawati Al Muhdhar; Mohamad Amin
Jurnal Kependidikan Vol. 1, No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.077 KB) | DOI: 10.21831/jk.v1i2.9581

Abstract

INTEGRASI MUATAN LIFE SKILLS PADA MODUL MATERI LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJARAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran materi Ekosistem dan Pencemaran Lingkungan yang mengintegrasikan muatan life skills dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk siswa kelas X SMA Negeri 3 Surakarta dalam bentuk modul. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengikuti model pengembangan Borg and Gall yang dilaksanakan dalam enam tahapan yaitu: penelitian dan pengumpulan informasi; perencanaan; pengembangan produk awal; uji coba terbatas dan revisi produk; uji coba utama; dan revisi produk. Hasil analisis skor penilaian perangkat pembelajaran baik oleh ahli desain pembelajaran, ahli materi, maupun praktisi menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran telah layak diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas. Hasil uji coba utama yang dilakukan pada dua kelas dari kelas X SMA Negeri 3 Surakarta menunjukkan bahwa berdasarkan nilai gain rata-rata aktual maksimum dapat dikatakan bahwa perangkat pembelajaran bermuatan s dengan model inkuiri terbimbing telah cukup efektif diterapkan dalam pembelajaran. Hasil pretest dan posttest menunjukkan peningkatan rata-rata capaian hasil belajar kognitif siswa.Kata kunci: perangkat pembelajaran, life skill, modul materi lingkunganAbstractThis study was aimed at generating an ecosystem and environmental pollution learning module that integrates life skills using guided inquiry learning for tenth-grade students of State Senior High 3 Surakarta. The study used the Research and Development (RD) method proposed by Borg and Gall which was carried out in six stages, namely: research and information gathering, planning, initial product development, limited trials and product revision, main trial, and product revision. The scoresfrom the learning design experts, materials experts, and practitioners indicate that the learning tools are feasible to be implemented in classroom learning. The results show that, based on the scores of the actual maximum average gained, the integrated life skills in the environmental material module using guided inquiry model are feasible to be applied. The pretest and posttest results show the improvement of the average achievement of cognitive learning outcomes of the students. Keywords: instructional material, life skill, environment material module
Evaluasi Pelaksanaan Praktikum Biologi di SMA Negeri di Klaten pada ditinjau dari Kualitas Laboratorium, Pengelolaan, dan Pelaksanaan Praktikum Putri Agustina; Alanindra Saputra; Eva Khusnul Khotimah; Dwi Rohmahsari; Nunuk Sulistyanti
BIO-PEDAGOGI Vol 8, No 2 (2019): BIO-PEDAGOGI: Jurnal Pembelajaran Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/bio-pedagogi.v8i2.36148

Abstract

Practicum is one of the learning methods that cannot be separated from Biology learning. Practicum becomes a vehicle for training and developing science process skills and scientific attitudes of students. Practicum can run well if it is carried out in accordance with the standards of practicum implementation. This study aims to evaluate the implementation of Biology practicum in Polanharjo Klaten 1 High School covering laboratory quality, management, and the implementation of 2017/2018 Biology semester practicum. This research is a descriptive research. The parameters studied included the quality of the laboratory, management of the lab, and the implementation of the Biology lab. Data collection techniques are carried out by observation, documentation, and interviews. The results showed that: (1) the quality of the Biology laboratory was in the good category with a percentage of 66.5%; (2) Biology practicum management is included in the good category with a percentage of 63.75%; and (3) Biology practicum is included in the excellent category with a percentage of 95.23%.
PENGEMBANGAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA MELALUI SIMULASI PEMBELAJARAN Putri Agustina
Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA Vol 1, No 1 (2015): Available Online in November 2015 (Web of Science Indexed)
Publisher : Department of Science Education, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.313 KB) | DOI: 10.30870/jppi.v1i1.323

Abstract

Pedagogical Content Knowledge (PCK) of 4th Semester Students in Biology Education Department on the Subject of Biology Learning Strategy Putri Agustina
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 12, No 1 (2015): Prosiding Seminar Nasional XII Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to describe the Pedagogical Content Knowledge (PCK) Biology student teachers in designing learning scenarios at the moment to take a course Biology Learning Strategy. This research is descriptive exploratory study. The population were all fourth semester students who take a course in Biology Learning Strategy totaling 140 students. Samples taken at random sampling two classes (63 students). The data were analyzed descriptively. The results showed that 75% of students are still difficulties in determining the appropriate materials with basic competence selected. Selection of many theoretical material, only 25% of students who chose contextual material and are directly related to the lives of learners. 60% of students on average chose teaching media in the form of power point slides and video. Preparation of the average slide is still much in the form of minimal explanation and illustration. The selected videos most movies are full length making it less effective used in the learning process. Selection of quite varied learning methods, 50% chose a lecture and question and answer, 25% choose the method of guided discovery, and others prefer a combination of lecture with methods that emphasize student activity. In general, students are still confused in determining the proper method in accordance with the characteristics of the material being taught. From the analysis of learning scenarios developed generally known that students have a mastery of the knowledge of the content (C) and pedagogy (P) were quite good however, the link between pedagogy with content (PCK) is still lacking, especially in selecting methods and instructional media in accordance with material characteristics and levels
STUDI BIODIVERSITAS TANAMAN POHON DI 3 RESORT POLISI HUTAN (RPH) DI BAWAH KESATUAN PEMANGKU HUTAN (KPH) TELAWA MENGGUNAKAN METODE POINT CENTER QUARTER (PCQ) Joko Ariyanto; Sri Widoretno; Nurmiyati Nurmiyati; Putri Agustina
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis-jenis tumbuhan penutup tanah yang terdapat di KPH Telawa dan mengetahui keanekaragaman dan kemelimpahan (diversitas) tumbuhan penutup tanah di KPH Telawa. Penelitian ini dilaksanakan di beberapa lokasi yang ada di KPH Telawa dalam hal ini digunakan 3 Resort Polisi Hutan (RPH) yaitu RPH Juranggandul, RPH Karengan, dan RPH Rejosari.. Pada tiap RPH ditentukan daerah yang termasuk daerah pertanian (crop area), daerah bebas (free area), dan daerah perumahan (building area). Daerah yang dapat dipakai adalah daerah bebas (free area). Pada tiap RPH dihitung luas total masing-masing RPH. Luas masing-masing RPH yaitu untuk RPH Juranggandul 4062000 m2, RPH Karengan 3311000 m2, dan RPH Rejosari 3817000 m2. Perhitungan yang dilakukan dalam penelitian ini ada 2 yaitu indeks kekayaan dan indeks keragaman (diversitas). Indeks kekayaan yang dihitung adalah indeks Margalef sedangkan indeks diversitas yang dihitung adalah indeks Shanon dan indeks Simpson. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengamatan pada semua titik sampel pada ketiga RPH, ditemukan 20 spesies di RPH Juranggandul, 25 spesies di RPH Karengan, dan 14 spesies di RPH Rejosari. Indeks Kekayaan Pada RPH Juranggandul sebesar 3,22. Sedangkan pada RPH Karengan adalah 4,27 dan RPH Rejosari sebesar 2,41. Berdasarkan perhitungan indeks keragaman (indeks diversitas) diperoleh hasil bahwa indeks diversitas pohon di RPH Juranggandul menurut jika dihitung menggunakan formulasi Shannon (English et al) adalah 2,18. rph Karengan adalah 2,05, dan RPH Rejosari sebesar1,835. Berdasarkan kriteria keanekaragaman tumbuhan pohon modifikasi dari Lee et al (1978) dalam Soegianto (1994) keanekaragaman tumbuhan penutup tanah di RPH Juranggandul masuk dalam kategori keanekaragaman tinggi. Perhitungan indeks dominansi Simpson menunjukkan bahwa indeks dominansi tumbuhan penutup tanah di RPH Juranggandul adalah 0,15. Di Karengan 1,22, dan di Rejosari 0,19.  Berdasarkan nilai indek keragaman dan indeks dominasi maka diperoleh kesimpulan bahwa diversitas tanaman pada RPH Jurunggandul, RPH Karengan, maupun RPH Rejosari adalah tinggi.  Tumbuhan yang dominan pada vegetasi di RPH Jurunggandul dan RPH Rejosari hanya 1 jenis, sedangkan tumbuhan yang mendominasi vegetsi di RPH Karenbgan ada beberapa jenis.   Kata kunci: Diversitas, Tumbuhan Pohon, Free Area
Co-Authors Adam Satya Praba Nugroho Adilla Nur Azizah ALANINDRA SAPUTRA Alanindra Saputra Alanindra Saputra Alanindra Saputra Alanindra Saputra Alanindra Saputra Alanindra Saputra Alanindra Saputra Alanindra Saputra Alanindra Saputra2 Annisa Cahyaning Pamasti Bias Winduargo Che Nidzam Che Ahmad Deasy Farisa Destama Einstein Shodiq Dewi Eri Ardani Dimar Mizanudin Robani Dinar Indriati Satiti Dwi Rohmahsari Dwi Rohmahsari Efri Roziaty Efry Roziaty Eka Larasati Zulfa Pratiwi Eka Pratiwi Nugraheni Endang Setyaningsih Eva Khusnul Khotimah Eva Khusnul Khotimah Farid Nur Yusron Fatimah Muyassarah Haryoto Haryoto Ike Wartini Ningsih Irfan Akbar Iyan Sofyan Joko Ariyanto Joko Ariyanto Laily Maudi Meidiana Lina Agustina, Lina Lina Mufidatun Qonitat Lina Mufidatun Qonitat1 M Maridi MARIDI MARIDI Mimien Henie Irawati Mohamad Amin Mohamad Amin Muhammad Luthfi Hidayat Mujiyati, Siti Mukarromah, Tsali Tsatul Najdah Pertiwi Nizar Nauli Sinangkling Novita Eka Nurjanah, Novita Eka Nunuk Sulistyanti Nunuk Sulistyanti Nurmiyati Nurmiyati Nurmiyati Nurmiyati Peni Indrayudha Puput Novita Putri Puput Putri Kus Sundari Rasmani, Upik Elok Endang Resti Rahmawati RIZKA NURFITRIANTI Rosiana Lestari Runing Dwi Utami Runing Dwi Utami1 Said Affandi Sania Rahayu Sania Rahayu Septi Erma Yuningsih Sinta Nuriyah Siti Naily Rohmah Sofyan Anif Sri Widoretno Sri Widoretno Suparti Suparti Suparti Suparti Teguh Handoko Triyan Rifa'i Nur Rohmah W Riza Alvyah Wan Nasriha Wan Mohamed Salleh Widiastuti, Yuanita Kristiani Wahyu Y Yohana Yanti Setyowati Yanu Prayudani Yasir Sidiq Yohana Yohana1