cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka (Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals) bertujuan untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang radioisotop, radiofarmaka dan bidang terkait, yang diwujudkan dalam bentuk makalah ilmiah hasil penelitian atau tinjauan dan gagasan.
Arjuna Subject : -
Articles 102 Documents
PERHITUNGAN PEMBUATAN IRIDIUM-192 UNTUK RADIOGRAFI MENGGUNAKAN REAKTOR G.A. SIWABESSY Awaludin, Rohadi
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 13, No 2 (2010): Jurnal PRR 2010
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2716.583 KB)

Abstract

ABSTRAKPERHITUNGAN PEMBUATAN IRIDIUM-I92 UNTUK RADIOGRAFI MENGGUNAKANREAKTOR G.A.SIWABESSY. Iridium-In merupakan salah satu radioisotop yang digunakan untukradiografi gamma. Telah dilakukan perhitungan pembuatan radioisotop iridium-In menggunakan fasilitasiradiasi neutron yang ada di reaktor nuklir G.A. Siwabessy BA TAN. Sasaran berupa disk logam iridiumdengan diameter 2,7 mm dan tebal 0,15 mm. Fluks neutron digunakan nilai fluks neutron di centralirradiation position sebesar 1,3 x 10'4 n.s".cm·2• Hasil perhitungan menunjukkan bahwa iradiasi neutronterhadap iridium selama 12 hari diperoleh iridium-192 sebesar 96,8 GBq pada saat akhir iradiasi. Jikairadiasi dilanjutkan setelah jeda operasi selama 16 hari maka diperoleh sebesar 171,2 GBq. Jika iradiasidilakukan secara terus menerus tanpa jeda operasi selama 40 hari, maka diperoleh sebesar 284,5 GBq.Pengotor radionuklida yang dihasilkan hanya iridium-194 dengan waktu paruh 19,15 jam, sehingga meluruhdengan cepat. Untuk radiografi diperlukan sumber radiasi radioaktivitas sebesar 3700 GBq untuk tiapsumber radiasi. Jika iradiasi dilakukan dengan jeda, disk sebanyak 24 buah diperlukan untuk tiap sumberradiasi. Jika reaktor dapat beroperasi kontinyu selama 40 hari, disk diperlukan sebanyak 14 buah untuk tiapsumber radiasi.Kata kunci: iridium-In, radiografi, iradiasi neutron.ABSTRACTCALCULATION OF IRIDIUM-192 PRODUCTION FOR RADIOGRAPHY USING G.A.SIW ABESSY REACTOR.Iridium-In is one of the radioisotopes used in gamma radiography. Calculationfor producing iridium-In using G.A. Siwabessy nuclear reactor has been carried out. The targets were discswith 2.7 mm in diameter and 0.15 mm in thickness. The neutron flux was the value at the central irradiationposition as high as 1.3 x 1014 n.s".cm-2. Calculation results showed that iridium metal irradiation for 12 daysresulted in iridium-l92 with radioactivity of 96.8 GBq per disc at the end of irradiation. If the irradiation wascontinued to the next irradiation period after 16 days of shut down, the irradiation resulted in 171.2 GBq ofiridium-In. If the target was irradiated continuously for 40 days, the irradiation resulted in 284.5 GBq ofiridium-192. The resulted radionuclide impurity was iridium-194 which decayed rapidly with half life of19.15 hours. The initial radioactivity required for effective radiation source for gamma radiography was3700 GBq in a radiation source. If the target was irradiated with shut down, the discs required in a radiationsources were 24 discs. If the target was irradiated continuously, the required discs were 14 discs in aradiation source.Keywords: iridium-192, radiography, neutron irradiation.
THE STOPPING POWER AND RANGE OF ENERGETIC PROTON BEAMS IN NICKEL TARGET RELEVANT FOR COPPER-64 PRODUCTION Kambali, Imam; Suryanto, Hari; Setiawan, Herlan
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 17, No 1 (2014): Jurnal PTRR 2014
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.944 KB)

Abstract

Distribusienergi yang hilang dari sejumlah berkas proton berenergi tinggi telah disimulasikan menggunakan program Stopping and Range of Ion in Matter (SRIM 2013). Hasil data perhitungan jangkauan proton tersebut selanjutnya akan digunakan untuk menentukan ketebalan optimum target Ni untuk produksi radioisotop 64Cu di masa yang akan datang. Secara umum, daya henti dan jangkauan proton sangat tergantung pada energy dan sudut datang berkas proton. Untuk sudut datang 0o (tegak lurus terhadap permukaan target), ketebalan optimum target nikel direkomendasikan sebesar 260 – 350 μm jika target tersebut diiradiasi dengan berkas proton berenergi antara 10 – 12 MeV. Selain itu, ketebalan tersebut hendaknya dikurangi jika berkas proton ditembakkan dengan sudut yang lebih besar dari 0o untuk optimasi hasil radioaktivitas 64Cu. Studi kasus terhadap produksi 64Cu dengan proton berenergi 15,5 MeV menunjukkan bahwa hasil radioaktivitas yang lebih rendah dari perhitungan teori kemungkinan besar disebabkan oleh target Ni yang terlalu tipis.
EVALUASI KIT TSH IMUNOASSAY KOMERSIL DI INDONESIA Darlina, Darlina
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 1, No 1 (1998): Jurnal PRR 1998
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3139.176 KB)

Abstract

EVALUASI KIT TSH IMUNOASSAY KOMERSIL DI INDONESIA. Telah dilakukan perbandingan dan penampilan sejumlah kit TSH komersil di Indonesia sebagai pedoman bagi pemakai dalam memilih metode dan kit yang paling sesuai dengan tujuan penggunaannya. Kit yang dipilih untuk penelitian ini terdiri dari bermacam variasi metodologi imunoassay yaitu; RIA magnetik (Amerlex-M, Amersham), IRMA coated well (Amerwell, Amersham), IRMA coated tube (DPC), IRMA microcellulose particle (Netria), dan ELIA (Amerlite, Amersham). Parameter yang dievaluasi adalah; limit deteksi, working range (kisaran daerah kerja),"recovery", presisi, intra assay dan inter assay, dan kemampuan untuk membedakan hipotiroid, normal, dan hipertiroid. Limit deteksi yang rendah ditemukan pada semua kit IRMA (≤ 0.05 mIU/L). Limit deteksi yang terendah ditemukan pada ELIA (0.012 mIU/L), dan yang tertinggi pada RIA magnetik (0.164 mIU/L). TSH IRMA Amerwell ternyata mempunyai kisaran daerah kerja yang terluas (0 - >500 mIU/L), sedang kisaran daerah kerja yang tersempit ditemukan pada RIA magnetik (3-110 mIU/L). Presisi yang terbaik ditemukan pada RIA magnetik dan ELIA yaitu %CV inter assay < 10% dan intra assay < 8%. Metode yang lain mempunyai presisi yang cukup baik yaitu; %CV inter assay < 15%, dan intra assay < 10%. Semua metode mempunyai kemampuan untuk membedakan hipo, normal, dan hipertiroid kecuali RIA magnetik yang tidak dapat membedakan normal dan hipertiroid secara jelas. Ni1ai "recovery" yang cukup baik ditemukan pada semua metode (90% - 120%) kecuali untuk RIA magnetik yang nilai "recovery' nya hanya 81%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan semua metode yang dievaluasi memberikan hasil yang handal untuk pengukuran sampel dengan konsentrasi yang sangat rendah hingga sangat tinggi, kecuali pada RIA magnetik yang memerlukan pengenceran untuk pengukuran sampel dengan konsentrasi yang sangat tinggi. EVALUATION OF COMMERCIAL TSH IMMUNOASSAY IN INDONESIA. An evaluation and comparison of the performance of a number of commercially available TSH kits in Indonesia have been made to guide the potential users in selecting the methods and kits most suitable for their intended purpose. The kits selected for this study comprise a wide variety of immunology methodology: magnetic RIA (Amerlex-M, Amersham), IRMA coated well (Amerwell, Amersham), IRMA coated tube (DPC), microcellulose particle IRMA (Netria), and ELIA (Amerlite, Amersham). The parameters of performance evaluated are: detection limit, working range, recovery, within and between assay precision, and the capability to distinguish hypothyroid, normal and hyperthyroid subjects. Reasonable detection limits are found with all IRMA kits (<0.05 mIU/L). ELIA showing lowest detection limit (0.012 mIU/L) and magnetic RIA the highest (0.164 mIU/L). Amerwell IRMA TSH was found to have the widest working range (0 - > 500 mIU/L) while magnetic RIA the narrowest (3 - 110 mIU/L). In term of the precision, magnetic RIA and ELIA have the best value, < 10% for between assay and < 8% for within assay, however all other methods also have sufficiently good precision (<15% and 10% respectively for between assay and within assay). All methods have the capability to identify hypothyroid, normal, and hyperthyroid subjects except for magnetic RIA which does not clearly distinguish between normal and hyperthyroid subject. Reasonably good recovery (90% - 120%) was obtained with all methods, except for magnetic RIA with only 81% recovery. It can be concluded that except magnetic RIA, all methods evaluated give useful and reliable results for measuring very low to very high concentration without dilution of sample. Magnetic RIA TSH gives meaningful results only for normal and high TSH concentration with necessary dilution for very high TSH concentration.
EVALUASI PENGELASAN LASER PADAPEMBUATAN MIKROKAPSUL BRAKHITERAPI LAJU DOSIS RENDAH Yoga, Diandono Kuntjoro; Pujiyanto,, Anung; Subechi,, Mochamad; Awaludin, Rohadi
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 15, No 2 (2012): JURNAL PRR 2012
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3755.103 KB)

Abstract

ABSTRAKEVALUASI PENGELASAN LASER PADA PEMBUATAN MIKROKAPSULBRAKllITERAPI LAJU DOSIS RENDAH.Pembuatan mikrokapsul brakhiterapi laju dosis rendahmemerlukan proses yang cukup rumit sehingga perlu dilakukan evaluasi pada setiap tahap pembuatannya.Ukuran mikrokapsul yang sangat kecil dan penggunaan las laser yang memiliki banyak parameter menuntutevaluasi agar mendapatkan teknik pengelasan yang lebih efisien dan produk yang aman ketika diimplan kedalam tubuh pasien. Penelitian ini mengevaluasi penggunaan energi laser, gerakan pengelasan dankemungkinan perubahan komposisi unsur material setelah proses pengelasan. Evaluasi energi laserdilakukan dengan membandingkan pilihan bentuk pulsanya terhadap tembusan pengelasan. Gerakanpengelasan dibandingkan antara memutar pada sumbu vertikal terhadap gerakan memutar menggunakansumbu x dan y. Sedangkan unsur material diamati menggunakan scanning electron microscopy (SEM).Penggunaan bentuk pulsa spike with ramp down dapat menurunkan penggunaanjUll power hingga 40% danhasil pengelasan pada daerah pelelehan terjadi peningkatan persentase C dan 0 namun tidak ditemukanpenambahan unsur Ar dari gas selubung sehingga cukup aman untuk diimplan ke dalam tubuh pasien.Kata kunci: mikrokapsul, brakhiterapi, las laserABTRACTEVALUATION OF LASER WELDING PROCESS IN LOW DOSE RATEBRACHYTHERAPY MICROCAPSULES PRODUCTION.Preparation of low dose rate brachytherapymicrocapsules requires a complicated process that needs to be evaluated at each step of manufacture.Microcapsule size is very small and the use of laser welding has many parameters that should be evaluated inorder to obtain an efficient welding technique and to get safe products that can be implanted into the bodytissues. This study evaluated the use of laser energy, the movement of welding process and possible changesin the elemental composition of the material after the welding process. Evaluation was carried out bycomparing the energy of laser pulse shape option to welding penetration. Welding movement was comparedbetween turning on the vertical axis of the circular motion using x and y axes. The elements of the materialwere observed using scanning electron microscopy (SEM). The use of spike pulse shape with ramp down canreduce power usage up to 40%, the increase in the percentage of C and 0 in melting regions was found,additional elements of argon was not found, and hence microcapsule was safe to be implanted into the bodytissues.Key-words: microcapsule, brachytherapy, laser welding47
SINTESIS 131I-IODOBENZEN MELALUI REAKSI IODINASI BENZENDIAZONIUM KLORIDA Pujianto, Anung; Subechi, Muhammad; Lubis, Hotman
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 7, No 2 (2004): Jurnal PRR 2004
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2552.484 KB)

Abstract

ABSTRAK SINTESIS 131I-IODOBENZEN MELALUI REAKSI IODINASI BENZENDlAZONIUM KLORIDA. Pengujian kebocoran pipa minyak dapat dilakukan dengan murah menggunakan iodobenzen bertanda 131I.Penandaan iodobenzen dengan 131Idi dalam negeri dapat menghemat devisa negara, karena tidak perlu mengimpor 131I-Iodobenzen dari luar negeri. 131I-Iodobenzen dapat disintesis melalui reaksi iodinasi benzen dan diazotasi anilin. Telah dilakukan diazotasi anilin dengan NaN02 dalam HCI pekat, dan kemudian garam benzendiazonium yang dihasilkan diiodinasi dengan campuran KI dan Nal (+ Na131I) dan pemanasan selama 1 jam pada suhu 80°e. lodobenzen yang terbentuk dari reaksi tersebut dimumikan dengan cara destilasi uap. Anilisis FTIR dan indeks bias pada hasil sintesis dingin iodobenzen menunjukkan hasil yang sarna dengan FTIR dan indeks bias pada iodobenzen standar. Hasil penandaan 131I-Iodobenzen menunjukkan rendemen hasil sebesar 32,2% dihitung dari radioaktivitas 131I yang ditambahkan dan bereaksi dengan garam benzendiazonium. Kata kunci : 131I-lodobenzen, lodinasi ABSTRACT SYNTHESIS OF 131I-IODOBENZENE BY IODINATION REACTION OF BENZENEDlAZONIUM  CHLORIDE. The testing of oil pipe leaka~e can be carried out by mean of 131I_lodobenzene labelled compound. Labelling of iodobenzene with 31 I in Indonesia would save cost and importation of 131 I-Iodobenzene. Synthesis of 131 I-Iodobenzene through benzene iodination and aniline diazotation reaction has been carried out. The diazotation of aniline with NaN02 in concentrate HCI resulted benzenediazonium salt and then iodination using mixture of  KI and Nal (+ Na131I) by heating at 80 °c for one hour. The result of iodobenzene compound was purified by vapor distillation. Identification of iodobenzene was carried out by FTIR spectroscopy, refractive index and thin layer chromatography. The analysis of purified iodobenzene showed resemble data with iodobenzene standard. The yield of 131I lodobenzene synthesis was 32.2% . Key Word: 131I-Iodobenzene, Iodination
SINTESA 1,2-BIS(FOSFINO) ETANA UNTUK PREPARASI TETROFOSMIN DAN SENYAWA TURUNANNYA Purwoko, Purwoko; Pardede, Ratlan; Maskur, Maskur; Mutalib, Abdul; Hashimoto, K.
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 9 (2006): jurnal PRR 2006
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.886 KB)

Abstract

SINTESA 1,2-BIS(FOSFINO) ETANA UNTUK PREPARASI TETROFOSMIN DAN SENYAWA TURUNANNYA. Senyawa 1,2-bis (fosfino)etana adalah senyawa khelat bidentat sederhana dengan atom fosfor sebagai donor ligan. Telah dilakukan sintesa 1.2bis(fosfino)etana melalui dua tahap: reaksi trietil fosfit dengan 1,2 dibromo etana didapat senyawa tetra etil etilen difosfonat (fosforan), reduksi fosforan dengan LiAlH4 diperoleh senyawa fosfin 1.2- bis(fosfino)etana. Analisa hasil dari setiap tahap reaksi dilakukan dengan mengamati spektrum infra merah, spektrum massa serta kromatografi cairan dan telah diperoleh hasil senyawa fosfin 1,2 bis-(fosfino) etana sebagai starting material dalam sintesa tetrofosmin dan senyawa turunannya dengan kemurnian lebih 98 % dan rendemen sebesar 34%. Kata kunci: 1,2-bis (fosfino)etana, khelat bidentat, sintesa SYNTHESIS OF 1.2-BIS(PHOSPHINO)ETHANE FOR PREPARATION OF TETROFOSMINE AND DEREVATIVES. 1.2-bis(phosphino)ethane is a simple chelate bidentate based on phosphorous as a donor ligands . The 1.2-bis(phosphino)ethane was synthesized through two steps reaction: triethyl phosphite was coupled with dibromo ethane to give tetra ethyl ethylene diphosphonate (phosphorane), the reduction of phosphorane by LiAlH4 gave the phosphine compound 1.2-bis(fosfino)etana. Investigation of the product every steps reaction by observing infra red spectra, as well as mass spectrometric and high performance liquid chromatographic analysis showed that the product was pure phosphine 1,2 bis-(phosphino) ethane as starting material in the synthesis of tetrofosmine and derivatives, the purity more than 98% and yield was around 34 %. Key words: 1.2-bis(phosphino)ethane, chelate bidentate, synthesis.
SINTESA DAN PENANDAAN SENYAWA 5’-O-(4,4’-DIMETOKSITRITIL)- 2,3-ANHIDROTIMIDIN UNTUK PREPARASI RADIOFARMAKA [ 18 F]FLT Purwoko, Purwoko; Maskur, Maskur; Chaeruman, Chaeruman; Sugiarto, Yono
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 16, No 1 (2013): JURNAL PRR 2013
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1284.797 KB)

Abstract

ABSTRAKSINTESA DAN PENANDAAN SENYAWA 5’-O-(4-4’-DIMETOKSITRITIL)-2,3-ANHIDROTIMIDIN UNTUK PREPARASI RADIOFARMAKA [18F]FLTTelah diketahui bahwasenyawa 3'-deoksi-3'- [18F] Florotimidin  atau [18F]FLT adalah radiofarmaka turunan timidin yangdigunakan untuk deteksi kanker berdasar pada metabolisme DNA. Telah dilakukan kegiatan penelitiantentang sintesa dan penandaan senyawa prekursor 5'-O-(4,4'-dimetoksitritil)-2,3' anhidrotimidin untukpreparasi radiofarmaka [18F]FLT. Sintesa dan penandaan prekursor dilakukan sesuai metoda literatur  dantelah diperoleh produk berupa kristal hablur  84,37 mg (yield  32,4 %) dengan kemurnian kimia lebih dari95 % (HPLC). Karakterisasi dilakukan dengan mengamati hasil pengujian liquid chromatography-massspectrometry LC/MS dan  penentuan1H-NMR,  menunjukkan bahwa produk 5'-O-(4,4'-dimetoksitritil)-2,3' anhidrotimidin dari hasil sintesa tidak berbeda jauh dengan hasil yang diperoleh dari literatur. Penandaansenyawa prekursor dilakukan melalui reaksi florinasi nukleofilik menggunakan18Florida pada suhu 1600Cselama 15 menit dengan katalisator kriptofix 2.2.2, dilanjutkan dengan hidrolisa menggunakan HCl padasuhu 1000C selama 10 menit, kemudian dinetralkan dengan NaOH. Pemurnian [18F]FLT terhadap pengotordilakukan dengan kartrid tunggal Alumina-N sebagai pengganti pemurnian dengan HPLC. Pengujiankualitas [18F]FLT yang dilakukan meliputi kejernihan larutan, pH dan kemurnian radiokimia.Hasilpengujian terhadap empat kali percobaan penandaan menunjukkan bahwa telah  diperoleh senyawa [18F]FLTberupa  larutan jernih tak berwarna dengan pH antara 6,0 – 7,5, kemurnian radiokimia 97,93 ± 1,48 %dengan perolehan 8,18 ± 1,54 % (tanpa koreksi waktu peluruhan) dan waktu proses penandaan selama 73 ± 4menit.Kata kunci : Sintesa - Radiofarmaka - [18F]FLT - Deteksi- KankerABSTRACTSYNTHESIS AND LABELING 5'-O-(4-4'-DIMETOXYTRITYL) -2,3-ANHIDROTHYMIDINE  FORPREPARATION OF RADIOPHARMACEUTICAL [18F]FLT.It is has been known that the compoundof 3'-deoxy-3'-[18F] Fluorothymidine or [18F] FLT is a thymidine derivative radiopharmaceutical used forcancer detection based on DNA metabolism. Synthesis and labeling of 5'-O-(4,4 '-dimetoxytrityl) -2,3'anhidrothymidine precursor for preparation of the radiopharmaceutical [18F]FLT was carried out. Theprecursor was synthesized in similar manner and procedure literature and it have been obtained a crystallineproduct with total yield of 32,4 %. The chemical purity of the product which determined by HPLC wasfound to be more than 95%. Characterization of the product was done by observing the results of the LC /MS and1H-NMR test, the resulted data were found to be very closed to those reported in the literature.Labeling of the precursor was done by nucleophilic fluorination reactions using18Fluoride at 1600C for 15minutes with kryptofix 2.2.2 catalyst followed hydrolysis using HCl at 1000C for 10 minutes and thenneutralized with NaOH. Purification [18F]FLT was performed by single cartridge Alumina-N as a substituteHPLC methods. The results have been obtained a label compound [18F]FLT with high purity as a bulk forpreparation of the radiopharmaceutical [18F]FLT. The label compound of [18F]FLT undergone a quality testwhich included a clarity, pH and a radiochemical purity. The results of quality control on four batches of[18F]FLT showed that these products were colorless clear solution with pH between 6.0-7.5, andradiochemical purity 97.93 ± 1,48% and showed that the label compounds have been obtained [18F]FLTfree particles form a clear solution with a pH between 6,0 - 7,5, radiochemical purity of 97.93 ± 1,48 %,radiochemical yields 8.18 ± 1.54% (decay uncorrected ) and processing time 73 ± 4 minutes.Keywords: Synthesis - Radiofarmaka - [18F]FLT - Detection-CancerSintesa dan Penandaan Senyawa 5’-O-(4,4’-Dimetoksitritil)- 2,3-Anhidrotimidin untuk Preparasi Radiofarmaka [1
PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN PRODUK RADIOISOTOP Suparman, Ibon; Lubis, Hotman
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 12 (2009): JurnaL PRR 2009
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3610.841 KB)

Abstract

ABSTRAK   PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN PRODUK RADIOISOTOP.   Pemanfaatan radioisotop untuk berbagai bidang, seperti bidang industri, hidrologi dan kedokteran nuklir menunjukkan  kecendrungan yang terus meningkat. Pusat Radio-isotop dan Radiofarmaka salah satu tugas pokoknya melakukan pengembangan dan pendayagunaan teknologi produksi radioisotop. Pada dekade terakhir (tahun 1999 sampai 2009) kegiatan pengembangan dan pendayagunaan -teknologi produksi radioisotop difokuskan pada kegiatan yang bisa langsung dimanfaatkan di berbagai bidang. Antara tahun 1999 and 2009 beberapa jenis radioisotop telah dikembangkan dan didayagunakan untuk berbagai bidang, antara lain 1251,153Sm, 203Hg, 86Rb, 1921r ( hair pin dan single pin), 166Ho, 186Re,60Co and 58CO(sebagai Co- Hexa-yancobaltate), 86Rb, 65Zn, 141Ce,46SC,35S, 198Au,45Ca, 41Ar (gas), dan 18p (radioisotop yang diproduksi melalui siklotron). I Untuk  preparasi 18p_PDG, fasilitas di PRR telah dilengkapi dengan 18p_PDG module. Dalam 5 tahun terakhir permintaan radioisotop 1-125 meningkat secara signifikan. Radioisotop 1-125 banyak digunakan untuk penelitian panas bumi, pembuatan kit radioimmunoassay (RIA) dan untuk brachytherapy kanker prostat dan kanker serviks. Ini berarti penyediaan radiosiotop 1-125 yang berkesinambungan merupakan faktor yang sangat penting. Untuk peme- nuhan kebutuhan radioisotop di dalam dan di luar negeri maka akan terus dilakukan pengembangan yang kontinu, baik untuk radioisotop yang dihasilkan dari siklotron maupun reaktor. Telah dikembangkan pula bebeberapa program komputer untuk sistem pemrosesan data dan dokumentasi, seperti program komputer untuk perhitungan iradiasi, radioaktivitas, spektrometri gama dan produk radioisotop 1-125. Dengan memanfaatkan program komputer ini operator yang berkaitan dengan proses radioisotop bisa bekerja lebih efisien dan terhindar dari kemungkinan kesalahan dalam pemrosesan data, juga data bisa diproses dan didokumentasikan lebih cepat dan akurat. Kata kunci: Pengembangan, pendayagunaan, produk radioisotope ABSTRACT DEVELOPMENT AND UTILIZATION OF RADIOISOTOPE PRODUCTS. The application of  radioisotopes in industry, hydrology and nuclear medicine increases year to year. One of the main tasks of the Center for Radioisotopes and Radiopharmaceuticals (PRR) is to develop and utilize radioisotope production technology. Por last decade (1999 up to 2009) the R & D activities at the PRR were focused on radioisotope production technology that can be applied directly in various fields. Between year 1999 and 2009 several radioisotopes have been developed and utilized e.g. 1251,153Sm,203Hg,86Rb, 1921r(hair pin and single pin) , 166Ho, 186Re, 60COand 58CO(as Co-Hexacyanocobaltate) , 86Rb, 65Zn, 141C,e 46SC, 35S, 198Au, 45Ca, 41Ar (gas), and 18p (cyclotron produced radioisotopes). Por 18p_PDG preparation, facility is already equipped  with 18p_PDGmodule. In last 5 years the demand of radioisotope 1-125 increased significantly. Radioisotope  1-125 is widely used for research on geothermal, preparation of radioimmunoassay (RIA) kit and for brachytherapy of prostate and cervix cancer. It means its continuity production is very important factor. Pulfilling domestic and overseas demand means continuity research for better products and progressive production techniques through R & D for cyclotron and reactor produced radioisotopes. Several computer program have been developed for data processing and documentation system, such as computer program for calculation of irradiation, radioactivity, gamma spectrometry and radioisotope 1-125 product. By applying this developed computer programs, the operator can work effectively and the data will be processed and documented accurately. Keywords: Development, utilization, radioisotope products
CHROMATOGRAPHIC BEHAVIOUR OF CADMIUM-(II) IN HYDROUS CERIC OXIDE COLUMN Soenarjo, Sunarhadijoso; Yantih, Novi; Sinambela, James; Pujianto, Anung; Sarwono, Daya Agung
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 3, No 1 (2000): JURNAL PRR 2000
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3079.627 KB)

Abstract

CHROMATOGRAPHIC BEHAVIOUR OF CADMIUM-(II) IN HYDROUS CERIC OXIDE COLUMN. The potential of hydrous ceric oxide (HCO) in the immobilization of cadmium ions enables the compound to be used as an adsorbent for recovering 112Cd target in the production of medical radioisotope 111ln. Since the enriched-112Cd is very expensive, the dynamic sorption of 112Cd in HCO column needs to be evaluated. In the presented work, the HCO was synthesized through the reaction of ceric Sulphate and ammoniac solution. The reaction product was then heated and dried at 1000C to give HCO. A series of Cd(II) standard solutions was loaded onto HCO columns followed by fractional elution and determination of Cd(II)-content in each eluate fraction. The quantitative determination of Cd(II) content was performed by UV-spectrophotometry at 301 nm with a standard regression curve expressed as A = O.OOO1C - 0.0002. The chromatographic behaviour of Cd(II) in HCO column was characterized by dynamic sorption capacity, elution profile, recovery yield and total volume of the eluent. It appears that the dynamic sorption of Cd(II) increases if the HCO was treated with ammoniac solution instead of with 0.1 M HCL solution. By using NH4OH solutions (5 %, 10 % and 20 %) as eluents, it is shown that the concentration of NH4OH does not significantly affect the Cd(II)-elution profile. The recovery yield was obtained in the range of 94 to 100 %, while most the eluted Cd(II) was collected in the first and second- 2 mL fractions. PERILAKU KROMATOGRAFI KADMIUM-(II) DALAM KOLOM RESIN SERIUM OKSIDA. Potensi resin anorganik serium oksida (HCO) untuk mengikat ion kadmium mendorong kemungkinan pemanfaatan HCO dalam proses pemungutan ulang bahan sasaran 112Cd diperkaya yang digunakan dalam proses produksi radioisotop medis 111ln. Karena mahalnya bahan sasaran 112Cd tersebut, maka fenomena penyerapan dinamik 112Cd pada kolom resin HCO dipelajari dengan menggunakan Cd alam. Di dalam percobaan ini HCO disintesis melalui reaksi antara serium sulfat dengan larutan amonia. Produk reaksi dipanaskan dan dikeringkan pada suhu 100°C untuk mengubahnya menjadi HCO. Larutan standard Cd(II) dengan variasi konsentrasi dimasukkan ke dalam kolom HCO dan kemudian dilakukan elusi berfraksi diikuti dengan pemeriksaan kandungan Cd(II) dalam masing-masing fraksi eluat. Penentuan kuantitatif Cd(II) dilakukan dengan metoda spektrofotometri UV pada panjang gelombang 301 nm dengan persamaan regresi standar yang dinyatakan sebagai A = O,OOO1C - 0,0002. Sifat kromatografi Cd(II) dalam kolom HCO dipelajari melalui pengamatan terhadap 4 aspek yaitu kapasitas penyerapan dinamik, profil elusi, efisiensi elusi dan volume total eluen yang diperlukan. Didapatkan bahwa penyerapan dinamik Cd(II) pada kolom HCO yang diaktivasi dengan larutan HCL 0,1 M lebih rendah dibandingkan pada kolom HCO yang diaktivasi dengan larutan NH4OH (5 %, 10 % dan 20 %). Hasil percobaan menunjukkan bahwa penggunaan eluen NH4OH dengan konsentrasi 5 %, 10 % dan 20 % tidak memberikan perbedaan profil elusi Cd(II) yang signifikan. Dengan elusi berfraksi sebanyak 2 mL per fraksi eluat, didapatkan akumulasi Cd(II) terelusi pada 2 fraksi eluat pertama dengan efisiensi elusi antara 94 - 100 %.
PREPARASI DAN UJI STABlLlTAS I77Lu-DOTA-NIMOTUZUMAB SEBAGAI RADIOFARMAKA TERAPI. Human, Titis Sekar; Ramli, Martalena; Rustendi, Cecep Taufik; Subur, Muhammad
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 13, No 1 (2010): Jurnal PRR 2010
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK PREPARASI DAN UJI STABlLlTAS I77Lu-DOTA-NIMOTUZUMAB SEBAGAI RADIOFARMAKA TERAPI. Nimotuzumab adalah humanized monoclonal antibody  (mAb) yang spesifik terhadap epidermal growthfoctor receptor (EGFR), sasaran kunci dalam pengembangan obat terapi kanker. Dalam penelitian ini telah dilakukan preparasi dan uji stabilitas I77Lu-DOTA -Nimotuzumab sebagai  radiofarmaka  terapi yang diharapkan  lebih paten dibandingkan dengan penggunaan nitozumab atau radiasi secara sendiri- sendiri. Preparasi I77Lu-DOTA-Nimotuzumab, diawali dengan penyiapan immunokonjugat DOTA -  Nimotuzumab yang kemudian dilanjutkan dengan  proses  penandaan 77Lu dan proses pemurnian dengan kolom Sephadex G-25M, berhasil  memberikan I77Lu-DOTA-Nimotuzumab dengan kemurnian rad iokim ia > 99%. Untuk memonitor kualitas dan stabilitas hasil penandaan system kromatografi lapis tipis (KLT), dengan fase diam dan fase gerak masing-masing adalah ITLC-SG dan salin telah berhasil dikembangkan. Hasil uji stabilitas I77Lu-DOT A-Nimotuzumab memperlihatkan bahwa  radiommunokonjugat ini masih tetap utuh. Kemurnian radiokimia radioimmunokonjugat ini setelah penyimpanan selama 96 turut jam pada suhu kamar, pada suhu 4°C dan dalam serum pad a suhu 37°C berturut adalah 97,42 ± 0,59, 96,27 ± 0,08 dan 99,46 ± 0,07%. Kata kunci : I77Lu-DOTA-Nimbtuzumab, epidermal growth factor receptor (EGFR), radiofarmaka terapi ABSTRACT PREPARATION  AND  STABILITY TEST OF  I77Lu-DOTA-NIMOTUZUMAB  AS RADIOPHARMACEUTICAL  FOR  THERAPY. Nimotuzumab is a humanized monoclonal antibody (mAb) that targets the epidermal growth factor receptor (EGFR), a key target in the development of cancer therapeutics. In this research project a preparation and stability test of a potential therapeutic radiopharmaceutical, 177Lu-DOT A-Nimotuzumab, which was expected to be more potent than the use of Nimotuzumab or radiotherapy alone, had been carried out. Preparation of I77Lu-DOT A-Nimotuzumab, which was initiated by preparing of immunoconjugate DOTA-Nimotuzumab then followed by radiolabelling with  I77Lu and purification process using Sephadex G-25M column, resulted in a I77Lu-DOTA-Nimotuzumab with radiochemical purity I77Lu-DOTA77Lu -Nimotuzumab > 99%. A Thin-Layer Chromatography (TLC) system , where ITLC-SG used as static phase and saline as mobile phase, for monitoring   of quality and  stability of 177Lu-DOT A-Nimotuzumab, had also been developed Successfully. The Stability test  177Lu-DOT A-Nimotuzumab  showed that this radioimmunoconjugate was still intact for 96 hours. The radiochemical purity of  I77Lu-DOT A-Nimotuzumab ehich kept at room temperature, at 4 oC   in serum at 37°C  for  96  hours  was  found to be 97,42 ± 0,59, 96,27 ± 0,08 dan 99,46 ± 0,07%. Kaywords :  l77Lu-DOT A-Nimotuzumab, epidermal growth factor receptor (EGFR), therapeutic  radiopharmaceutical.  

Page 2 of 11 | Total Record : 102