cover
Contact Name
Muhammad Syahrir
Contact Email
m.syahrir7406@unm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
nurkhasanah@pharm.uad.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta, Indonesia Kode pos 55164
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Pharmaciana: Jurnal Kefarmasian
ISSN : 20884559     EISSN : 24770256     DOI : 10.12928
Core Subject : Health,
Pharmaciana is a scientific journal published by the University of Ahmad Dahlan worked closely with Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Pharmaciana published three times a year, namely March, July and November. with ISSN 2088-4559 and e-ISSN 2477-0256. The article published in the Journal Pharmaciana selected by editors and reviewed by the reviewer. Articles published in Pharmaciana must not be published in other journals or have been previously published. Pharmaciana is indexed in google scholar, ACI (Asean Citation Index), Dimension (Crossreff), Garuda, Sinta, Sherpa Romeo, Index Copernicus International, DOAJ, and BASE. Pharmaciana is accredited by DIKTI (DGHE) of Indonesia No. 105/E/KPT/2022 April 07, 2022
Articles 675 Documents
ISOLASI DAN UJI PENANGKAPAN RADIKAL BEBAS DPPH OLEH ISOLAT-1, FRAKSI ETIL ASETAT, DAN EKSTRAK ETANOL AKAR PASAK BUMI (Eurycoma longifolia Jack) Nurani, Laela Hayu
PHARMACIANA Vol 3, No 1: Mei 2013
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Radikal bebas dihasilkan pada waktu menjalankan proses-proses metabolit atau melawan infeksi maupun sewaktu tubuh mencerna makanan. Radikal bebas yang tidakstabil dapat dinetralisi dengan antioksidan. Akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack.) diketahui mengandung senyawa flavonoid, yang diketahui mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan aktivitas penangkapan radikal bebas fraksi air dan fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Akar pasak bumi diekstraksi dengan etanol 70% menggunakan maserasi. Ekstrak etanol dilarutkan dalam etil asetat, fraksinasi dengan etil asetat sehingga diperoleh fraksi etil asetat. Konsentrasi ekstrak etanol dan fraksi etil asetat yang digunakan adalah 2; 4; 8; 16 ug/mL dan isolat-1 yaitu: 0,8; 1,6; 3,2; dan 6,4 ug/mL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan mempunyai aktivitas sebagai penangkap radikal bebas. Hasil analisis statistika dengan metode Kruskal Wallis pada taraf kepercayaan 95% yang dilanjutkan dengan uji Mann whitney menunjukkan adanya perbedaan aktivitas penangkapan radikal bebas yang signifikan antara masing-masing kelompok perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah diperolehnya harga ES50 ektrak etanol (15,64 ug/mL) lebih besar daripada fraksi etil asetat (13,948 ug/mL) lebih besar daripada isolat 1 (3,961).
REAKSI PENATAAN ULANG FRIES PADA EUGENIL ASETAT Kusmiyati, .; Matsjeh, Sabirin; Jumina, .
PHARMACIANA Vol 1, No 1: Mei 2011
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Telah dilakukan reaksi penataan ulang Fries pada eugenil asetat yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh gugus allil yang terdapat dalam eugenil asetat. Reaksi penataan ulang Fries eugenil asetat dilakukan dengan pemanasan menggunakan katalis AlCl3, pelarut diklorometana pada temperatur 120 °C selama 3 jam. Identifikasi struktur hasil sintesis dilakukan dengan menggunakan Spektrometri inframerah (IR) dan GC-MS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa reaksi penataan ulang Fries pada eugenil asetat tidak terjadi, namun membentuk dimer eugenil asetat yang berupa cairan kental coklat kehitaman.
KAJIAN PERESEPAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN DEWASA DI SALAH SATU PUSKESMAS KOTA YOGYAKARTA PERIODE JANUARI – APRIL 2010 Muhlis, Muhammad
PHARMACIANA Vol 1, No 1: Mei 2011
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Untuk mencapai keberhasilan terapi penggunaan antibiotika salah satu factor penunjangnya adalah ketepan dalam peresepan antibiotika itu sendiri, kesalahan dalam peresepan dapat menyebabkan ketidak rasionalan dalam penggunaan antibiotika. Ketidakrasionalan dalam peresepan antibiotika kemungkinan terjadi tidak hanya di puskesmas ataupun di dokter praktek swasta, namun juga di pusat-pusat pelayanan kesehatan lain seperti poliklinik dan rumah sakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pola peresepan antibiotika dan tingkat kerasionalan penggunaan antibiotika pada pasien dewasa di salah satu Puskesmas Kota Yogyakarta berdasarkan data peresepan obat. Penelitian ini dirancang secara deskriptif dengan data retrospektif. Pengumpulan data dilakukan selama 4 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan bulan April 2010. Sumber data adalah resep antibiotika pada pasien dewasa. Peresepan di kaji berdasarkan pemilihan antibiotika, tepat dosis, tepat frekuensi dan tepat durasi penggunaan antibiotika. Hasil penelitian didapat sebanyak 320 pasien mendapatkan antibiotika, dengan 6 jenis antibiotika yang digunakan yaitu amoksisilin 64,5%, ampisilin 11,3 %, kontrimoksazol 15,9%, kloramfenikol, 0,6 %, metronidazol 2,8 %dan tetrasiklin 4,9 %. Pasien mendapat antibiotika tunggal sebanyak 97,9 % dan pasien mendapat kombinasi antibiotika sebanyak 2,1 %.. Semua peresepan memenuhi ketepatan dosis dan frekuensi, kecuali kotrimoksasol tepat dosis 98 % dan Ampisilin tepat dosis 49 %. Semua peresepan (100%) tidak memenuhi ketepatan durasi penggunaan antibiotika. Secara umum karasionalan peresepan antibiotika untuk pasien dewasa di salah satu Puskesmas Kota Yogyakarta adalah sudah baik sesuai dengan standar penggunaan antibiotika di puskesmas, hanya perlu kajian lebih mendalam dalam hal durasi penggunaan antibiotika, sehingga dapat dibuat kebijakan baru untuk mendapatkan hasil terapi yang lebih baik
UJI SITOTOKSISITAS DAN ANTIPROLIFERATIF FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa, Lour) TERHADAP SEL MIELOMA Hayu Nurani, Laela
PHARMACIANA Vol 1, No 2: November 2011
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Kanker merupakan penyakit karena sel yang berproliferasi secara pesat dan terus-menerus (proliferasi). Jinten hitam (Nigella sativa, L.) merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksisitas dan antiproliferasi ekstrak etanol dari biji jinten hitam (Nigella sativa, L.) terhadap sel Mieloma. Ekstrak etanol diperoleh dari serbuk biji jinten hitam dengan metode penyarian maserasi yang selanjutnya dilakukan fraksinasi dengan etil asetat. Uji sitotoksisitas dilakukan dengan menginkubasi sel Mieloma dengan perlakuan ekstrak etanol biji jinten hitam (Nigella Sativa, L.) dengan beberapa seri kadar yaitu 2000; 1000; 500; 250 dan 62,5 ?g/ml. Pengujian dilakukan dengan metode MTT kemudian dihitung persen kematiannya. Nilai LC50 dihitung dengan menggunakan analisis probit. Penelitian dilanjutkan dengan uji antiproliferasi dengan menentukan doubling time pada perlakuan sampel kadar 125 ?g/ml dan 62,5 ?g/ml dengan kontrol sel pada jam ke-24, 48, dan 72. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji jinten hitam bersifat sitotoksik terhadap sel Mieloma dengan harga LC50 sebesar 177,01 ?g/ml. Hasil uji antiproliferasi menunjukkan adanya penghambatan pertumbuhan. Nilai doubling time sebesar 253 jam pada kadar 62,5 ?g/ml, 298,4 jam pada kadar 125 ?g/ml sedangkan pada kontrol sel adalah 54,52 jam,
OPTIMASI KOMPOSISI TEPUNG BERAS DAN FRAKSI ETANOL DAUN SENDOK (Plantago major, L) DALAM FORMULASI TABIR SURYA DENGAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN Sugihartini, Nining
PHARMACIANA Vol 1, No 2: November 2011
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Oktil metoksisinamat (OMS) merupakan bahan aktif tabir surya yang akan mengalami degradasi setelah mendapat paparan sinar matahari. Di lain pihak, antioksidan memiliki potensi sebagai fotoprotektor sehingga dalam penelitian ini digunakan fraksi etanol daun Plantago major, L untuk mendukung potensi OMS. Selain itu ditambahkan juga tepung beras karena memiliki kemampuan untuk memantulkan cahaya matahari. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi optimum keduanya berdasarkan efektifitas OMS. Pada penelitian ini digunakan tiga formula berdasarkan metode simplex lattice design dengan perbandingan fraksi etanol daun Plantago major, L dan tepung beras sbb: FI (100%:0%), formula II (50%:50%), formula III (0%:100%). Ketiga formula dipaparkan cahaya matahari selama 5 jam (pukul 09.00-14.00 WIB) dengan setiap interval satu jam sampel diambil untuk ditetapkan nilai % transmisi eritema (%Te) dan pigmentasi (%Tp). Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk ditetapkan komposisi optimum yaitu yang memberikan nilai respon tertinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 100% tepung beras merupakan penambahan yang paling optimum untuk mendukung aktivitas OMS sebagai tabir surya dengan penurunan % transmsisi eritema sebesar 200% dan pigmentasi sebesar 75%.
EFEK PROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) TERHADAP PEMBENTUKAN KATARAK TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI SODIUM SELENIT Yuliani, Sapto
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Katarak adalah penyakit multifaktorial, stres oksidatif diduga sebagai factor utama pemicu terjadinya katarak. Adanya senyawa yang mempunyai aktfitas antioksidan diharapkan dapat mencegah terjadinya katarak. Pegagan (Centela asiatica) mengandung senyawa asiatikosid yang memiliki sifat antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek protektif ekstrak etanol herba pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap pembentukan katarak tikus Wistar yang diinduksi sodium selenit. Penelitian ini menggunakan tikus Wistar umur 9 hari. Tikus dikelompokkan menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok 5 ekor. Kelompok pertama (kontrol sehat) disuntik aquabides. Kelompok ke-dua (kontrol sakit) disuntik larutan CMC-Na 1%. Kelompok ke-tiga disuntik Vitamin E dosis 378 IU/kg BB, kelompok ke-empat disuntik ekstrak etanol herba pegagan dosis pegagan 100 mg/ kgBB secara. Kelompok ke-lima disuntik ekstrak etanol herba pegagan dosis 200 mg / kgBB. Kelompok ke-enam disuntik ekstrak etanol herba pegagan dosis 400 mg / kgBB. Pemberian perlakuan setiap hari selama 3 hari secara intraperitoneal. Empat jam kemudian, semua tikus diberi suntikan sodium selenit dosis tunggal 25 ug / kgBB secara intraperitoneal. Setelah 7 hari (pada waktu tikus pertama kali membuka matanya) mata diamati secara makroskopis pada semua kelompok. Kemudian tikus dikorbankan, dan mata diambil untuk pembuatan preparat histopatologi lensanya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa herba pegagan (Centela asiatica) memiliki efek protektif untuk mencegah terjadinya katarak pada tikus yang diinduksi sodium selenit. Di antara dosis yang digunakan pada penelitian ini yaitu dosis 100 mg/kg BB 200 mg/kgBB dan 400 mg/kg BB, dosis yang menunjukkan kejadian katarak paling kecil adalah dosis 200 mg/kg BB.
POTENSI PERAN FARMASIS DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PASIEN LANJUT USIA: PERSPEKTIF RAWAT RUMAH Perwitasari, D.A.; Muttaqien, A.
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Program Home Health Care untuk pasien lanjut usia semakin diminati dan salah satu parameter yang menunjukkan berhasil atau tidaknya program ini adalah peningkatan kualitas hidup pasien. Program Home Health Care merupakan program multidisipliner, dimana peran farmasis juga dibutuhkan di dalamnya. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi peran farmasis dalam meningkatkan kualitas hidup pasien lanjut usia yang mengikuti program Home Health Care. Penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara prospektif. Instrumen penelitian adalah kuesioner kualitas hidup World Health Organization Quality of Life yang sudah tersedia dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan selama 13 minggu pada tahun 2009 di rumah pasien lanjut usia yang mengikuti program Home Health Care RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Data dianalisis secara deskriptif. Sejumlah 7 pasien bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini dan rata-rata kualitas hidup mereka adalah rendah (46,1± 4,4). Semua pasien lanjut usia mendapatkan polifarmasi dan ditemukan adanya ketidakpatuhan minum obat dalam penelitian ini. Peran farmasis sangat diperlukan dalam program ini untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, terutama dalam meningkatkan kepatuhan pasien, memonitor efek terapi dan efek samping obat yang masuk dalam kategori polifarmasi. Peningkatan dan modifikasi teknik komunikasi, informasi dan edukasi perlu dilakukan oleh farmasis untuk pasien lanjut usia program Home Health Care.
STUDI KAPASITAS ADSORPSI-REDUKSI ION Au(III) PADA ASAM HUMAT HASIL ISOLASI DARI TANAH GAMBUT RAWA PENING Prasasti, Dian; Juari, Sri; Sudiono, Sri
PHARMACIANA Vol 2, No 2: November 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Isolasi asam humat dan aplikasinya untuk adsorpsi-reduksi ion Au(III) telah dilakukan. Asam humat diisolasi dari tanah gambut yang diambil dari Rawa Pening, Jawa Tengah. Isolasi asam humat dari tanah gambut didasarkan pada metode ekstraksi tradisional basa. Isolasi asam humat dilakukan dengan mengekstraksi asam humat dari tanah gambut dengan 0,1 M NaOH dan mengendapkan dengan 0,1 M HCl kemudian dilakukan pencucian dengan 0,1 M HCl/0,3 M HF 1/1. Asam humat dikarakterisasi dengan spektroskopi Fourier-Transform Infrared (FTIR) kemudian diaplikasikan untuk adsorpsi-reduksi ion Au(III). Kapasitas adsorpsi menggunakan model isoterm adsorpsi terhadap proses adsorpsi reduksi ion Au(III) juga telah dipelajari. Logam Au yang terbentuk dikonfirmasi dengan difraktogram XRD dan foto mikroskop optik. Hasil perhitungan kapasitas adsorpsi dengan model isotherm Langmuir asam humat adalah 192 mg/g. Pembentukan logam Au ditunjukkan oleh munculnya puncak pada 2_ = 38, 44, dan 64 dalam difraktogram XRD.
IDENTIFIKASI POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN RAWAT INAP PENYAKIT DALAM DI RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO DENGAN METODE OBSERVASIONAL RETROSPEKTIF PERIODE NOVEMBER 2009 - JANUARI 2010 Sari, Andriana; Wahyono, Djoko; Raharjo, Budi
PHARMACIANA Vol 2, No 2: November 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Potensi interaksi obat adalah potensi aksi suatu obat diubah atau dipengaruhi oleh obat lain yang diberikan bersamaan. Interaksi obat didefinisikan sebagai fenomena yang terjadi ketika efek farmakodinamik dan farmakokinetik dari suatu obat berubah karena adanya pemberian obat yang lain. Interaksi obat dapat menyebabkan advers drug reaction apabila potensi terjadinya interaksi tersebut tidak diketahui sebelumnya upaya optimalisasi tidak dapat dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi interaksi obat pada pasien rawat inap penyakit dalam RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Metode penelitian adalah observasional retrospektif (November 2009 - Januari 2010) dengan menggunakan metoda deskriptif untuk analisa data. Hasil penelitian menunjukkan potensi interaksi obat pada pasien rawat inap penyakit dalam RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto sebesar 56,76% (n = 259). Berdasarkan kategori signifikansi yang dikemukakan Tatro (2006), terdapat potensi interaksi obat kategori signifikansi 1 pada pasien rawat inap penyakit dalam RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto sebesar 16,60%. Penggunaan obat berpotensi interaksi yang masuk kategori signifikansi 1 sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan pasien akan obat, risk and benefit serta dilakukan upaya optimalisasi.
STANDARISASI PARAMETER NON SPESIFIK DAN PERBANDINGAN KADAR KURKUMIN EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK TERPURIFIKASI RIMPANG KUNYIT Azizah, Barokati; Salamah, Nina
PHARMACIANA Vol 3, No 1: Mei 2013
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa kurkumin dengan berbagai aktivitas. Pemanfaatan kurkumin dari rimpang kunyit yang banyak digunakan adalah dalam bentuk ekstrak etanol,namun masih terdapat zat ballast sehingga menyebabkan rendahnya kadar kurkumin.Hal ini dapat diupayakan dengan standarisasi ekstrak etanol yang terpurifikasi. Ekstrak etanol rimpang kunyit dibuat dengan metode maserasi menggunakan etanol 96 %. Ekstrak etanol direndam dengan heksan hingga fase heksan terlihat jernih dan diperoleh ekstrak terpurifikasi yaitu fase tak larut heksan. Kadar kurkumin ditetapkan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fase diam silika gel 60 Fdan fase gerak kloroform : etanol : asam asetat glasial (94 : 5 : 1) dan analisis kuantitatif menggunakan densitometri dengan panjang gelombang maksimum 426 nm.Kadar air ekstrak ditetapkan menggunakan metode destilasi toluen, kadar abu dan kadar abu tidak larut asam ditetapkan menggunakan metode gravimetri. Hasil statistik dengan LSD menunjukkan perbedaan yang bermakna kadar kurkumin dan beberapa nilai parameter non spesifik pada ekstrak etanol dan ekstrak terpurifikasi

Page 2 of 68 | Total Record : 675


Filter by Year

2011 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 1 (2024): Pharmaciana Vol 13, No 3 (2023): Pharmaciana Vol 13, No 2 (2023): Pharmaciana Vol 13, No 1 (2023): Pharmaciana Vol 12, No 3 (2022): Pharmaciana Vol 12, No 2 (2022): Pharmaciana Vol 12, No 1 (2022): Pharmaciana Vol 11, No 3 (2021): Pharmaciana Vol 11, No 2 (2021): Pharmaciana Vol 11, No 1 (2021): Pharmaciana Vol 10, No 3 (2020): Pharmaciana Vol 10, No 2 (2020): Pharmaciana Vol 10, No 1 (2020): Pharmaciana Vol 9, No 2 (2019): Pharmaciana Vol 9, No 1 (2019): Pharmaciana Vol 8, No 2 (2018): Pharmaciana Vol 8, No 2 (2018): Pharmaciana Vol 8, No 1 (2018): Pharmaciana Vol 8, No 1 (2018): Pharmaciana Vol 7, No 2 (2017): Pharmaciana Vol 7, No 2 (2017): Pharmaciana Vol 7, No 1 (2017): Pharmaciana Vol 7, No 1 (2017): Pharmaciana Vol 6, No 2 (2016): Pharmaciana Vol 6, No 2 (2016): Pharmaciana Vol 6, No 1 (2016): Pharmaciana Vol 6, No 1 (2016): Pharmaciana Vol 5, No 1 (2015): Pharmaciana Vol 5 No 1, 2015 Vol 5, No 2 (2015): Pharmaciana Vol 5, No 2 (2015): Pharmaciana Vol 5, No 1 (2015): Pharmaciana Vol 5, No 1 (2015): Pharmaciana Vol 4, No 2 (2014): Pharmaciana Vol 4, No 2 (2014): Pharmaciana Vol 4, No 1 (2014): Pharmaciana Vol 4, No 1 (2014): Pharmaciana Vol 3, No 2 (2013): Pharmaciana Vol 3, No 2 (2013): Pharmaciana Vol 3, No 1 (2013): Pharmaciana Vol 3, No 1: Mei 2013 Vol 3, No 1 (2013): Pharmaciana Vol 2, No 2 (2012): Pharmaciana Vol 2, No 2: November 2012 Vol 2, No 2 (2012): Pharmaciana Vol 2, No 1: Mei 2012 Vol 2, No 1 (2012): Pharmaciana Vol 2, No 1 (2012): Pharmaciana Vol 1, No 2: November 2011 Vol 1, No 2 (2011): Pharmaciana Vol 1, No 2 (2011): Pharmaciana Vol 1, No 1: Mei 2011 Vol 1, No 1 (2011): Pharmaciana Vol 1, No 1 (2011): Pharmaciana More Issue