cover
Contact Name
widyasari putranti
Contact Email
widyasari@pharm.uad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
mediafarmasi@pharm.uad.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Media Farmasi : Jurnal Ilmu Farmasi (Journal Of Pharmaceutical Science)
ISSN : 14127946     EISSN : 25035223     DOI : 10.12928
Core Subject : Health, Science,
Media Farmasi is a scientific journal published by the University of Ahmad Dahlan worked closely with Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Media Farmasi published two times a year, namely in March and September since 2002 with ISSN 1412-7946 and e-ISSN 2503-5223. The article published in the Journal Media Farmasi selected by editors and reviewed by the reviewer. Articles published in Media Farmasi must not be published in other journals or have been previously published. Media Farmasi publishes a review article, original article, as well as short communication in all scopes of Pharmaceutical Science.
Arjuna Subject : -
Articles 260 Documents
OPTIMASI FORMULA MATRIK PATCH MUKOADHESIF EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) MENGGUNAKAN MENTOL DAN PEG 400 SEBAGAI PERMEATION ENHANCER DAN PLASTICIZER Setyawan, Eka Indra; Dewantara, IGN Agung; Putra, IMD Dwi
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11, No 2: September 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3922.328 KB) | DOI: 10.12928/mf.v11i2.1872

Abstract

Daun sirih (Piper betle L) adalah tanaman obat tradisional yang secara empirik dimanfaatkan masyarakat untuk pengobatan antiinflamasi gusi. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi ekstrak etanol daun sirih ke dalam sistem penghantaran obat baru yakni patch mukoadhesif.    Ekstrak daun sirih sebagai bahan aktif dibuat dengan teknik maserasi sedangkan formulasi patch dibuat menggunakan sistem matrix controlled. Bahan tambahan yang dipergunakan dalam pembuatan patch antara lain; hidroksipropil metilselulosa, polietilenglikol 400, dan mentol. Komposisi pemakaian polietilenglikol 400 dan mentol dalam formula ditentukan dengan menggunakan metode simplex lattice design. Evaluasi matrik patch meliputi; bobot matrik patch, ketebalan matrik patch, folding endurance dan loss on drying. Hasil penelitian memperlihatkan bobot matrik berkisar antara 0,510 - 2,837 g, tebal matrik antara 0,28 – 1,00 mm, folding endurance antara 60 - > 500 lipatan dan loss on drying antara 0,063% - 0,099%. Formula optimal dihasilkan oleh kombinasi mentol dan PEG 400 dengan perbandingan 2:0 atau dengan nilai desirability 0,931. Kata kunci : ekstrak daun sirih, mentol, PEG 400, mukoadhesif matrik patch 
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN LEUKEMIA AKUT DEWASA DENGAN FEBRILE NEUTROPENIA SETELAH PEMBERIAN KEMOTERAPI AGRESIF DI RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS JAKARTA Nurbaety, Baiq; Perwitasari, Dyah Aryani; Andalusia, Rizka
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11, No 2: September 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5012.078 KB) | DOI: 10.12928/mf.v11i2.1877

Abstract

Pasien dengan penyakit leukemia pada umumnya rentan terhadap infeksi dan apabila terkena infeksi seringkali sulit diatasi. Pemilihan antibiotika harus berdasarkan hasil kultur, pola resistensi serta guideline yang ada karena mikroorganisme dan sensitivitasnya terhadap antibiotika senantiasa berubah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika pada pasien dewasa dengan leukemia akut yang mengalami febrile neutropenia setelah pemberian kemoterapi di RS Kanker Dharmais Jakarta. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional deskriptif dengan pengambilan data pasien secara retrospektif dan prospektif periode bulan Januari - Mei 2014. Data semua pasien yang memenuhi kriteria inklusi diambil dari catatan rekam  medis pasien. Pada penelitian ini terdapat 18 episode febrile neutropenia pada pasien dewasa dengan  leukemia akut. Pengggunaan antibiotika empirik monoterapi ditemukan sejumlah 10 episode (55,56%) dan yang terbanyak digunakan adalah sefepim (27,78%) sedangkan penggunaan antibiotika empirik kombinasi ditemukan sejumlah 8 episode (44,44%) dan yang terbanyak adalah kombinasi sefepim dengan amikasin (22,22%). Pada 16 episode (88,89%)  regimen antibiotika yang digunakan telah sesuai dengan guideline terbaru dari IDSA, NCCN dan Panduan  Tatalaksana Febrile Neutropeni / Demam Neutropenia pada Pasien Kanker. Antibiotika empirik yang digunakan sesuai dengan hasil kultur adalah sebesar 66,67%. Durasi antibiotika yang diberikan pada pasien febrile neutropenia adalah 6 sampai 34 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien yang mengalami keberhasilan terapi sebanyak 16 episode (88,89%). Kata kunci : febrile neutropenia, antibiotika, leukemia akut
PENGEMBANGAN BASIS COLD CREAM EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) YANG MEMENUHI SIFAT FARMASETIS Dewantara, IGN Agung; Setyawan, Eka Indra
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11, No 2: September 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4246.234 KB) | DOI: 10.12928/mf.v11i2.1873

Abstract

Ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.), telah diteliti memiliki aktivitas anti luka bakar. Formula cold cream dirancang dengan menggunakan ekstrak tersebut dan diharapkan dapat mempermudah pengaplikasian. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sifat fisik farmasetis sediaan cold cream.  Pencampuran cold cream dilakukan pada suhu 60oC kemudian dilakukan pengujian sifat fisik farmasetis sediaan pada hari ke-0 sampai hari ke-28 setelah sediaan jadi. Pengujian sediaan meliputi uji homogenitas, distribusi ukuran droplet, tipe krim, rheologi, dan derajat pemisahan fase, secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sifat fisik yang baik, krim homogen, dengan ukuran droplet  <10µm, tipe krim a/m, dengan rheologi tiksotropik dan derajat pemisahan 1.  Kata kunci : Cold Cream, Sifat Fisik, Ekstrak Kulit Buah Manggis,
Aktivitas Antifungi Fraksi Etil Asetat Ekstrak Daun Pacar Kuku terhadap Candida Albicans Resisten Flukonazol Mulangsri, Dewi Andini Kunti; Nurani, Laela Hayu
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12, No 1: Maret 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.157 KB) | DOI: 10.12928/mf.v12i1.3017

Abstract

Infeksi kandidiasis meningkat selama dekade terakhir di dunia. Peningkatan ini menandai munculnya isolat Candida albicans resisten Flukonazol. Diperlukan obat baru untuk mengatasi permasalahan resistensi ini.  Daun pacar kuku (L. inermis L.) secara empiris mempunyai aktivitas sebagai antijamur. Kandungan kimia daun pacar kuku larut dalam etil asetat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi dari fraksi etil asetat ekstrak daun pacar kuku (L. inermis L.) terhadap strain C. albicans sensitif Flukonazol dan C. albicans resisten Flukonazol. Fraksi etil asetat ekstrak daun pacar kuku (L. inermis L.)dibuat dengan memfraksinasi ekstrak etanol dengan  pelarut etil asetat.Konsentrasi fraksi etil asetat ekstrak daun pacar kuku yang digunakan terhadap C. albicans sensitif Flukonazol dan C. albicans resisten Flukonazol sebesar 10%; 5%; 2,5%; 1,25% dan 0,625%. Pengujian aktivitas antifungi fraksi etil asetat ekstrak daun pacar kuku menggunakan metode mikrodilusi cair dengan parameter pengukuran Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan Minimum Fungicidal Concentration (MFC). Nilai MIC dan MFC yang diperoleh sama yaitu sebesar 1,25% untuk C. albicans resisten Flukonazol dan 0,625% untuk C. albicans sensitif Flukonazol. Rasio MFC terhadap MIC yang diperoleh sebesar 1 yang menyatakan bahwa fraksi etil asetat ekstrak daun pacar kuku memiliki daya fungicide. Skrining fitokimia fraksi etil asetat ekstrak daun pacar kuku mengandung fenolik dan kuinon.Kata kunci : Kandidiasis, pacar kuku, mikrodilusi cair, MIC dan MFC
Aktivitas Inhibisi A-Amilase Ekstrak Karagenan dan Senyawa Polifenol dari Eucheuma denticulatum Samudra, Agung Giri; Nugroho, Agung Endro; Husni, Amir
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12, No 1: Maret 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.437 KB) | DOI: 10.12928/mf.v12i1.3023

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui kemampuan karagenan dan polifenol dariEucheuma denticulatum terhadap karbohidrat enzim α-amilase secara in vitro. Ekstrasi karagenan menggunakan larutan kalium hidroksida 0,5%. Polifenol diekstraksi dengan 50% (v/v) metanol. Identifikasi karagenan ditentukan dengan Fourier Transform Infrared (FTIR). Kandungan total fenol ekstrak ditentukan menurut metode Folin-Ciocalteu. Kemudian hasil ekstraksi diuji daya hambat aktivitas α-amilase. Ekstrak karagenan dan polifenol mempunyai kemampuan menghambat aktivitas IC50  α-amilase yaitu 12,16 dan  11,64 mg/mL. Ekstrak Polifenol   memiliki daya hambat α-amilase lebih tinggi dari pada ekstrak karagenan.Kata Kunci: Eucheuma denticulatum, karagenan, polifenol, α-amilase.
The Influence of Polyvinyl Pyrrolidone (PVP) on Piroxicam Absorption with Everted Intestinal SAC Method Prihapsara, Fea; Artanti, Anif Nur; Murrukmihadi, Mimiek
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12, No 1: Maret 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.006 KB) | DOI: 10.12928/mf.v12i1.3028

Abstract

Oral drug absorption was highly influenced by dissolution rate, especially for poorly and insoluble drugs. Piroxicam is a nonsteroidal anti-inflammatory drug that is practically insoluble in water. The oral absorption rate of piroxicam is dependent on its dissolution rate in the GI tract. Polyvinyl Pyrrolidone (PVP) as surfactant can increase drug solubility by means of a micelle forming mechanism. The aim of the study was to know the influence of addition and variation of Polyvinyl Pyrrolidone (PVP) on Piroxicam absorption with everted intestinal sac method.  The  concentration of piroxicam solution was prepared by PVP in  1.0,2.0 and 3.0 % respectively. Crane and Wilson tube containing 75 ml of themucosal fluid was taken at 37 0 C in waterbath. Than, serosal solution of 1.5 mlwas added to intestinal sac by turned upside down and tied to a cannula, then put into the tube containing the mucosal fluid and constantly flowing oxygen gas.Serosal solution of 1 ml were taken every 15 minutes and then diluted with 2 ml of Ba (OH) 2 and 2 ml of ZnSO4 then centrifuge until 25 minute. The absorbant of supernatant was measured by UV spectrophotometer and data analyse wascalculated by one-way ANAVA.  PVP at 1%,2% and 3% increased piroxicamabsorption from the phosphate buffer pH 7.5 compared with negative control.According to P app , the values were 2.52 ± 0.43 cm/minute (negative control), 3.41 ± 2.17 cm/minute (1% PVP), 2.75 ± 1.14 cm/minute (2% PVP) and 4.77 ± 4.93 cm/minute (3% PVP) respectively. In conclusion. Lower doses of the surfactant (1%, 2%, and 3% PVP) significantly increased absorption of the drug by altering the membrane permeability. Keywords: Piroxicam, absorption, in vitro, PVP  
Uji Perbandingan Aktivitas Antijamur Pityrosporum ovale dari Kombinasi Ekstrak Etanol Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan Daun Sirih (Piper betle) dengan Ketokonazol 2% Sakinah, Siti; Nur'aini, Nur’aini; Ratu, Ayu Permata
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12, No 1: Maret 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.402 KB) | DOI: 10.12928/mf.v12i1.3018

Abstract

Pityrosporum ovale adalah mikroorganisme yang diduga sebagai penyebab utama ketombe. Daun sirih mengandung minyak atsiri dimana komponen utamanya terdiri atas fenol dan senyawa turunannya seperti kavikol, kavibetol, karvakrol, eugenol, estragol, metileugenol, terpinen, seskuiterpen, fenilpropan, dan tanin. Daun sirih juga mengandung karoten, tiamin, riboflavin, asam nikotinat, vitamin C, gula, pati, dan asam amino. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas antijamur dari buah belimbing wuluh terhadap Pityrosporum ovale. Ekstrak buah belimbing wuluh mengandung flavonoid dan triterpen saponin. Dilakukan penelitian untuk meningkatkan efek antijamur daribahan alam tersebut dengan mengkombinasikan ekstrak daun sirih dan buah belimbing wuluh terhadap Pityrosporum ovale. Jenis penelitian ini mengikuti rancangan penelitian eksperimen dengan menggunakan subjek Pityrosporum ovale dan ekstrak etanol Buah Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan Daun Sirih (Piper betle). Metode yang digunakan dengan potensi antibiotik metode difusi penentuan zona hambat pada perbandingan 1:1 dengan konsentrasi 1%, 5%, 10%, 15%, dan 20% dibandingkan dengan Ketokonazol 2%. Tahapan penelitian dimulai dengan determinasi tanaman, pembuatan ekstrak belimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L.) dan daun sirih (Piper betle) secara maserasi, identifikasi senyawa metabolit sekunder dengan cara pengujian alkaloid, tannin dan flavonoid, dilakukan pengenceran ekstrak berbagai konsentrasi, lalu dilakukan uji konsentrasi hambat minimum (KHM) dibandingan dengan ketoconazole 2%. Hasil zona hambat paling besar terdapat pada konsentrasi 5% dengan zona hambat 12,0 mm, namun masih kecil dibandingkan dengan ketokonazol 2%.  Kata kunci : buah belimbing wuluh, daun sirih, antijamur, ketokonazole 2%, Pityrosporum ovale
Layanan Pesan Singkat Pengingat untuk Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat dan Kontrol Glikemik Pasien Diabetes Melitus di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Alfian, Riza
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12, No 1: Maret 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.525 KB) | DOI: 10.12928/mf.v12i1.3024

Abstract

Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glikemik darah di atas nilai normal. Ketidakpatuhan merupakan faktor kunci yang menghalangi pengontrolan glikemik darah sehingga membutuhkan intervensi untuk meningkatkan kepatuhan terapi. Pemberian layanan pesan singkat pengingat diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan terapi demi mencapai kontrol glikemikdarah yang diinginkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan pesan singkat pengingat yang diberikan farmasis terhadap kepatuhan minum obat dan kontrol glikemik pasien diabetes melitus rawat jalan di Poliklinik penyakit dalam RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan kuasi eksperimental dengan pengambilan data secara prospektif pasien rawat jalan selama bulan April-Mei 2015. Subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 65 pasien. Pasien diberikan intervensi layanan pesan singkat pengingat selama 7 hari berturut-turut.Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner kepatuhan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) dan data glikemik darah diambil dari rekam medik. Uji statistik Wilcoxon digunakan untuk menganalisis data pre dan post penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian layanan pesan singkat  pengingat dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pasien diabetes melitus dimana kepatuhan pre pengukuran hanya 6,01±1,81 sedangkan post meningkat menjadi 7,30±0,99 (p<0,05). Kadar glikemik darah puasa dan kadar glikemikdarah 2 jam post prandial mengalami penurunan dengan rata-rata penurunan untuk kadar glikemik darah puasa sebesar 14,66 ± 43,19 mg/dl dan 2 jam post  prandial sebesar 25,09 ± 67,17 mg/dl (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan pesan singkat pengingat oleh farmasis dapat meningkatkan kepatuhan pasien minum obat, hal ini ditunjukan dengan penurunan kadar glikemik darah pasien diabetes melitus di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin (p<0,05).Kata Kunci: DM, Layanan pesan singkat pengingat, Kepatuhan, Glikemik darah
Formulasi dan Evaluasi Masker Wajah Peel-Off Mengandung Kuersetin dengan Variasi Konsentrasi Gelatin dan Gliserin Rahmawanty, Dina; Yulianti, Nita; Fitriana, Mia
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12, No 1: Maret 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.835 KB) | DOI: 10.12928/mf.v12i1.3019

Abstract

Kuersetin dapat menjadi salah satu alternatif bahan aktif anti jerawat danpencegah penuaan dini karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes dan memiliki aktivitas antioksidan pada konsentrasi 0,05%. Masker wajah peel off adalah salah satu jenis masker wajah yang memiliki keunggulan dalam penggunaannya yaitu mudah diangkat atau dilepaskan seperti membran elastis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh penambahan variasi konsentrasi gelatin dan gliserin terhadap sifat fisika dan kimia masker wajah peel off kuersetin. Variasi konsentrasi gelatin yang digunakan adalah10%, 15% dan 20%, variasi konsentrasi gliserin yang digunakan adalah 2%, 6% dan 12%. Evaluasi sediaan masker wajahpeel off kuersetin meliputi karakteristik organoleptis (warna, konsistensi, bau), waktu mengering, viskositas, pH, homogenitas, daya sebar dan daya lekat. Data  hasil evaluasi sediaan masker wajah peel off  kuersetin dianalisis dengan program Design Expert 8.0.7. dengan desain faktorial dan Kruskal Wallis. Hasil menunjukkan bahwa variasi konsentrasi gelatin dan gliserin secara signifikan mempengaruhi organoleptis, waktu mengering, homogenitas, viskositas, daya lekat dan daya sebar sediaan (p<0,05), variasi konsentrasi gelatin dan gliserin secara signifikan tidak mempengaruhi pH dari sediaan (p>0,05). Kata Kunci: Masker wajah peel off, kuersetin, gelatin, gliserin
Proportion and Factors Predicted Self- Medication in Elderly Population in Yogyakarta Sari, Andriana; Supadmi, Woro; Perwitasari, Dyah Aryani
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12, No 1: Maret 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.48 KB) | DOI: 10.12928/mf.v12i1.3025

Abstract

Pharmacists should give more attention in giving pharmaceutical care services to the elderly patients, because the decrease of physiological function could result more drug related problems. Currently, elderly patients are interesting to do self- medication before visiting the physician. Thus, our study was aimed to understand  the proportion of elderly patients who are interesting to do the self-medication and to explore the factors predicted self-medication behavior. This study was carried out by cross-sectional design. Data was collected by doing interview and giving questionnaire to the 544 elderly patients in the pharmacies of YogyakartaProvince which were chosen by proportional area sampling method. Data was analyzed descriptively and using the chi square test to understand factors which could be influenced self medication behavior. Most of the patients choose to do the self medication (63.6%) rather than directly went to the physician (36.4%).  There were 3 predictors of self medication behavior in our study, which were occupation, income and type of disease with the RR were; 0.823 (95% CI:0.7010.965), 1.433 (95% CI:1.173-1.751) and 1.027 (95% CI: 1.059-1.376), respectively.The occupation, income and chronic disease could predict of self medication behavior in elderly patients.Keywords: self medication, elderly, predictor

Page 4 of 26 | Total Record : 260