cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Intuisi
ISSN : 25412965     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah is the scientific publication media to accommodate ideas and innovation research results of psychology academicians and other experts who are interested in the field of Psychology. Vision intuition is to encourage the development of science-based psychology, indigenous psychology.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 3 (2019): November 2019" : 20 Documents clear
Fenomena Cyberslacking pada Mahasiswa Anam, Khoirul; Prastomo, Gilang Arista
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 11, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v11i3.23378

Abstract

Pada zaman sekarang ini Internet telah menjadi kebutuhan yang tak terhindarkan dalam kehidupan sehari-hari terutama pada kalangan mahasiswa. Hal ini menimbulkan perilaku cyberslacking pada mahasiswa. Cyberslacking dapat ditemukan ketika mereka mengakses internet untuk hal yang tidak berkaitan dengan kelas yang sedang berlangsung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku cyberslacking pada mahasiswa jurusan psikologi Universitas Negeri Semarang. Cyberslacking terdiri atas lima aspek yaitu sharing, shopping, real time updating, accessing online content, dan gaming. Data dikumpulkan dari 42 mahasiswa dengan menggunakan skala cyberslacking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat cyberslacking pada mahasiswa psikologi  berada pada kategori sedang atau sebesar 50% (mean=74,67, SD=19,444), sementara 50% sisanya berada pada kategori rendah.Nowadays Internet has become an unavoidable necessity in daily life, especially among students. This raises cyberslacking behavior in students. Cyberslacking can be found when they access the internet for things not related to the ongoing class. The purpose of this study was to determine the description of cyberslacking behavior in psychology students at Semarang State University. Cyberslacking consists of five aspects, namely sharing, shopping, real time updating, accessing online content, and gaming. Data were collected from 42 students using the cyberslacking scale. The results showed that the level of cyberslacking in psychology students was in the moderate category or at 50% (mean = 74.67, SD = 19.444), while the remaining 50% was in the low category.
E-DARLINK Guru AUD (Upaya untuk Meningkatkan Perilaku Kesadaran Lingkungan pada Anak Usia Dini) Rizki, Binta Mu'tiya; Delia, Sri Maryati; Andromeda, Andromeda; Narendra, Aura
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 11, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v11i3.23665

Abstract

Persoalan lingkungan merupakan salah satu isu terpenting di Indonesia. Persoalan tersebut tentunya tidak terlepas dari perilaku kesadaran individu terhadap pelestarian lingkungan. Kegiatan untuk meningkatkan perilaku sadar lingkungan sejak dini perlu untuk diupayakan, salah satunya yaitu melalui E-Darlink (Edukasi Sadar Lingkungan). Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi lingkungan dan kesempatan pada guru untuk berdiskusi terkait metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada anak usia dini. Subjek dalam kegiatan ini adalah guru-guru anak usia dini yaitu guru TK (Taman Kanak-Kanak) dan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)/ KB (Kelompok bermain). Metode yang digunakan adalah psikoedukasi, yang terdiri dari beberapa sesi, diantaranya adalah pretest, pemberian materi, diskusi, simulasi alat peraga sadar lingkungan dan posttest. Instrumen pengukuran yang digunakan dalam kegiatan ini berupa alat tes untuk mengetahui kemampuan peserta terkait masalah kesadaran lingkungan dan metode belajar yang nantinya dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan pada anak usia dini. Hasil analisis data diperoleh adanya perbedaan yang signifikan pada pengetahuan tentang kesadaran lingkungan antara sebelum dan sesudah kegiatan. Dengan menggunakan software statistik, uji perbedaan menggunakan uji t (paired test), diketahui nilai t= 6,424 dan p= 0,000 (p<0,001), dengan taraf signifikansi p < 5%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kegiatan E-Darlink berlangsung efektif untuk meningkatkan pengetahuan guru mengenai kesadaran lingkungan. Manfaat lain dari kegiatan ini para Guru juga mengalami peningkatan pengetahuan tentang metode belajar untuk menanamkan kesadaran lingkungan pada anak usia dini.Environmental issues are one of the most important issues in Indonesia. The issue is certainly inseparable from the behavior of individual awareness of environmental preservation. Environmental awareness behavior needs to be sought early, one of which is through E-Darlink (Environmental Awareness Education). The purpose of this study was to determine the effectiveness of the E-darlink Activity in increasing the environmental awareness of the Early Childhood Teachers. Subjects in this study were early childhood teachers, namely kindergarten teachers (kindergarten) and PAUD (Early Childhood Education) / KB (playgroup). The method used in this study is a quantitative experiment with one group pretest posttest design. The treatment given is in the form of psychoeducation, which consists of several sessions, including pretest, giving material, discussion, simulation of environmental conscious props and posttest. The instrument used to determine the effectiveness of this activity was in the form of tests to measure participants' knowledge related to environmental awareness and learning methods to increase environmental awareness in early childhood. The sampling technique uses purposive sampling, with data analysis techniques using the t test (paired test). The results of data analysis using data processing software obtained the value of t = 6.424 and p = 0,000 (p <0.001), with a significance level of p <5%. Based on the results of data analysis, there are significant differences in knowledge about environmental awareness between before and after the activity, so it can be concluded that the E-Darlink activity can increase teacher knowledge about environmental awareness and learning methods which can later be used to increase environmental awareness in Early Childhood.
Studi Korelasi Happiness pada Ibu yang Bekerja Ditinjau dari Work Family Conflict Anugrahany, Adhik Arum
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 11, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v11i3.18807

Abstract

Perubahan peran yang dialami oleh ibu menyebabkan kerumitan dan ketika tidak dapat memenuhi peran dari keduanya  maka ibu akan mengalami work family conflict. Dimana konflik peran yang terjadi ini mengakibatkan kelelahan emosional, keletihan, kegelisahan  serta frustasi. Akibat dari terkumpulnya emosi negatif ini akan menyebabkan semakin menjauhnya diri mencapai kebahagiaan (happiness). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara work family conflict dengan happiness pada ibu yang bekerja. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Subjek penelitian adalah 91 orang ibu yang bekerja rutin , minimal 8 jam sehari, bekerja dalam intitusi formal (terikat tuntutan organisasi),  memiliki minimal 1 anak, dan tidak dibantu siapapun dalam mengurus keluarga. Metode pengambilan data menggunakan skala Work Family Conflict dan skala Authentic Happiness Questionnaire. Uji analisis menggunakan korelasi product moment pearson. Hasil penelitian menunjukkan nilai (r) sebesar -0,183 dengan p sebesar 0,041 < 0,05. Hal ini menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara work family conflict dengan happines.Yang berarti semakin rendah work family conflict maka akan semakin tinggi happiness begitupun sebaliknya semakin tinggi work family conflict makan akan semakin rendah happiness. Changes in the role of experienced by mother cause due to the complexity of and when were not able to fulfill the role of both so mother will experience work family conflict. Where conflict the role of this resulting in emotional exhaustion, weariness, uneasiness and frustrated. Results of negative emotions this will cause the more get themselves reached for happiness. The purpose of this study is to find the relationship between work family conflicts with happiness upon the mother who works. The sampling method of collecting samples using purposive technique. Participants in this study 91 mother whose work is routine, and have minimum one child. A method of the data using a scale work family conflict and scale of authentic happiness questionnaire. The analysis using correlation product moment pearson. Research shows the (r) of -0,183 with p of 0,041 <0,05. This is shows that there was significant negative relationship between work family conflicts with happiness. This, means the lower work family conflict and to the higher happiness including on the contrary the high work family conflict eat the low happiness. 
Sistem Kepercayaan (Belief) Masyarakat Pesisir Jepara pada Tradisi Sedekah Laut Fitriyani, Sofia Nurul; Stanislaus, Sugiyarta; Mabruri, Mohammad Iqbal
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 11, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v11i3.20673

Abstract

Masyarakat pesisir Jepara percaya jika tidak melakukan tradisi sedekah laut atau melakukan tradisi sedekah laut tetapi ada sesaji yang tidak komplit maka akan terjadi musibah dan hasil tangkapan laut tidak melimpah. Keyakinan masyarakat pesisir Jepara tersebut menjadi salah satu faktor terpenting bagi bertahannya tradisi sedekah laut. Tradisi sedekah laut membuat perasaan masyarakat Jepara nyaman dan merasa aman pada saat melaut. Hal ini membuat peneliti tertarik ingin mengetahui bagaimana sistem kepercayaan (belief) masyarakat pesisir yang berprofesi sebagai nelayan mengenai tradisi yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika masyarakat pesisir di daerah Jepara terhadap tradisi sedekah laut dan untuk mengetahui gambaran sistem kepercayaan (belief) masyarakat pesisir di daerah Jepara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada 5 subjek masyarakat pesisir yang berprosesi sebagai nelayan yang tinggal di desa Jobokuto, kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara yang selanjutnya di transkrip. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa tema besar berkaitan dengan pelaksanaan tradisi sedekah laut yaitu alasan, dampak, tujuan, keyakinan, prosesi, hukum, pelaksanaan, pihak yang terlibat, dan emosi masyarakat pesisir Jepara.The Jepara coastal community believes that if they do not carry out the tradition of sea alms or carry out the culture of sea alms, but there are incomplete offerings, disaster will occur, and the sea catch will not be abundant. The belief of the Jepara coastal community is one of the most critical factors for the survival of the sea alms tradition. The tradition of sea alms makes the Jepara people feel comfortable and feel safe when going to sea. This makes the researcher interested to know how the belief system (belief) of coastal communities who work as fishermen about the traditions carried out. This study aims to determine the dynamics of the seaside village in the Jepara area ofthe sea alms tradition and to find a picture of the belief system (belief) of coastal communities in the Jepara area. This type of research is qualitative research. This research was conducted on five subjects of coastal communities who process as fishermen living in the village of Jobokuto, Jepara sub-district, Jepara Regency. Data collection uses interview techniques, which are then transcribed. The results showed that there were several significant themes related to the implementation of the sea alms tradition, namely reason, impact, goals, beliefs, procession, law, execution, parties involved, and emotions of the Jepara coastal community.
Ide dan Upaya Bunuh Diri pada Mahasiswa Idham, Azmul Fuady; Sumantri, M. Arief; Rahayu, Puji
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 11, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v11i3.20705

Abstract

Agar suatu kematian bisa disebut dengan bunuh diri (suicide), maka harus disertai dengan adanya niat untuk bunuh diri (suicide intent), sehingga percobaan bunuh diri (suicide attempt) merupakan hal yang cukup berbeda namun memiliki hubungan yang kompleks dengan bunuh diri (berhasil). Salah satu ahli teori bunuh diri, David Emile Durkheim meyakini bahwa penyebab terbesar terjadinya bunuh diri adalah akibat pengaruh dari integrasi sosial. Durkheim telah mengklasifikasikan bunuh diri dalam beberapa jenis, yaitu egoistic, anomic, altruistic serta fatalistic. Perilaku bunuh diri merupakan sebuah realitas sosial yang menunjukkan kekhawatiran  dan cukup memprihatinkan. Melalui penelitian ini, kami bertujuan mengeksplorasi fenomena “suicide” pada mahasiswa, salah satunya dengan melihat tingkat kecenderungan ide bunuh diri (suicide ideation) dalam pikiran mereka. Tipe penelitian yang kami gunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling, untuk pengumpulan data menggunakan skala psikologi berupa angket kuisioner. Skala yang kami gunakan mengadaptasi skala The Suicidal Behaviors Questionnarie-Revised (SBQ-R) untuk mengukur ide dan upaya untuk melakukan bunuh diri.In order for a death to be called suicide, it must be accompanied by suicide intent, so suicide attempts are quite different but have a complex relationship with suicide (succeed) . One suicide theorist, David Emile Durkheim believes that the biggest cause of suicide is due to the influence of social integration. Durkheim has classified suicide in several types, namely egoistic, anomic, altruistic and fatalistic. Suicidal behavior is a social reality that shows concern and is quite alarming. Through this research, we aim to explore the phenomenon of "suicide" in students, one of them by looking at the level of suicidal ideation in their minds. The type of research we use is descriptive research with a quantitative approach, sampling using accidental sampling techniques, for collecting data using a psychological scale in the form of questionnaire questionnaires. The scale we use adapts the scale of The Suicidal Behavior Questionnaire-Revised (SBQ-R) to measures ideas and attempts to commit suicide.
Dukungan Sosial dengan Strategi Koping Religius pada Janda Polisi (Warakawuri) Anjani, Vega Meiryska Dwi
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 11, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v11i3.18814

Abstract

 Tergantikannya peran suami dalam sebuah keluarga karena meninggal dunia, mengharuskan janda polisi (warakawuri) menghadapi masalah perubahan hidup yang dapat menjadi sumber stres. Strategi koping religius dilakukan saat menghadapi situasi yang menekan yakni penyelesaian masalah dengan pendekatan keagamaan seperti berdoa, berdzikir serta mendengarkan ceramah, dan salah satu faktor yang mempengaruhi strategi koping religius yaitu dukungan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan strategi koping religius. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Teknik pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah subjek sebanyak 57 janda polisi (warakawuri) di kota Sumenep. Instrumen yang digunakan yaitu skala IRCOPE (Iran Religiousitas Coping) dan Multidimensional Scale Of Perceived Social Support. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data korelasi product momen. Hasil analisis data diperoleh nilai (r) = 0,390, (p) = 0.003 (sig < 0.05). Sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan strategi koping religius. Implementasi dari penelitian adalah agar janda polisi (warakawuri) mengikuti banyak kegiatan positif yang dapat membangkitkan semangat dan rasa optimis, serta tidak merasa malu dan menutup diri untuk bersosialisasi dengan orang lain.When the husband's role in a family is replaced because he has died, it makes police widow (warakawuri) required to play a dual role in her family. The problem of life changes that are felt after a husband died can be a source of stress for police widow (warakawuri). To overcome all issues (problems) due to changes in life after the husband died, police widow (warakawuri) used coping strategies is religious coping strategies, religious coping strategies is used to overcome the issues with a religious approach such as pray (sholat), dhikr and listen to sermons. One of the factors that affect religious coping strategies is social support. The availability of social support acts as a deterrent (preventive) to stress tendency (indication). The aim of this research is to know the relationship between social support and religious coping strategies. This research employed quantitative method with correlational design. Purposive sampling technique was opted to pick out the sample. The partisipants of this research were 57 police widows (warakawuri) in Sumenep, East Java. The instruments used were the scale of IRCOPE (Iran Coping Religiousity) and Multidimensional Scale of Perceived Social Support. The results of data analysis showed that (r) value = 0.390, (p) = 0.003 (sig < 0.05). Therefore, it can be concluded that there is a positive relationship between social support with religious coping strategies. The implementation of the research is so that police widow (warakawuri) follow many positive activities that can arouse enthusiasm and sense of optimism, and not feel ashamed and close themselves to socializing with others.
Gambaran Orientasi Kewirausahaan Siswa SMA Ditinjau dari Variabel Demografi Tanjung, Firza Yusani; Kadiyono, Anissa Lestari
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 11, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v11i3.22149

Abstract

Kenaikan angka angkatan kerja setiap tahunnya menimbulkan beberapa dampak, salah satunya peningkatan angka pengangguran jika tidak tersedia lapangan pekerjaan yang cukup. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah meningkatkan jumlah wirausahawan. Upaya untuk meningkatkan perilaku berwirausaha adalah menumbuhkan orientasi wirausaha yang akan mendorong individu untuk dapat memiliki motivasi berwirausaha. Orientasi berwirausaha sebaiknya ditumbuhkan sejak dini, yaitu sejak individu berada pada bangku sekolah. Gambaran orientasi wirausaha pada siswa SMA perlu untuk diketahui, sebagai bentuk tolak ukur upaya untuk menumbuhkan semangat wirausaha sejak dini telah berhasil. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian kuantitatif dan sampling menggunakan simple randomized sampling untuk menentukan sampel dari populasi siswa SMA X di Sumedang. Penelitian ini melakukan tiga uji beda orientasi kewirausahaan dengan variabel demografi seperti orang tua yang berwirausaha, kelas dan jenis kelamin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin menunjukkan perbedaan yang signifikan (p=.042), sementara untuk orang tua yang berwirausaha (p=.077) dan perbedaan kelas (p=.060) tidak memiliki perbedaan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pada siswa SMA, perempuan memiliki orientasi wirausaha yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki meski keduanya masih berada pada level yang sama yaitu sedang. Dibutuhkan upaya yang lebih matang dalam meningkatkan orientasi wirausaha SMA karena secara internal, orientasi wirausaha siswa masih berada pada level menengah sehingga masih memerlukan peningkatan lebih lanjut.An increase in the labor force every year has several impacts, one of which is an increase in unemployment if there are not enough jobs available. One way to overcome this is to increase the number of entrepreneurs. Efforts to improve entrepreneurial behavior is to foster entrepreneurial orientation that will encourage individuals to have entrepreneurial motivation. Entrepreneurial orientation should be grown early, namely since individuals are in school. The description of entrepreneurship orientation in high school students needs to be known, as a form of measurement of efforts to foster entrepreneurial spirit early on has been successful. The research method used is quantitative research methods and sampling using simple randomized sampling to determine the sample of the population of high school students X in Sumedang. This study conducted three different tests of entrepreneurial orientation with demographic variables such as entrepreneurial parents, class and gender. The results showed that gender showed significant differences (p = .042), while for parents who were entrepreneurs (p = .077) and class differences (p = .060) did not have significant differences. This shows that in high school students, women have a higher entrepreneurial orientation than men even though both are still at the same level, that is, moderate. More mature efforts are needed in improving the orientation of high school entrepreneurs because internally, the entrepreneurial orientation of students is still at the middle level so it still needs further improvement. 
Ketangguhan Mental Atlet Basket SMA yang Mengikuti Detection Basketball League Hardiansyah, Yadi; Masturah, Alifah Nabilah
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 11, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v11i3.18118

Abstract

Permainan basket membutuhkan keterampilan, fokus, dan kerjasama yang baik antar pemain. Untuk mendapatkannya dibutuhkan ketangguhan mental yang tinggi oleh setiap atlet. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran ketangguhan mental atlet basket yang berkompetisi dalam pertandingan Detection Basketball League (DBL). Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 90 atlet basket dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengukuran ketangguhan mental dilakukan dengan menggunakan Mental Toughness Quisionaire (MTQ). Analisa data menggunakan one sample t-test. Hasil menunjukkan preferensi ketangguhan mental adalah komponen motivation (M = 19.48). Selain itu, perempuan (M = 80.33)  memiliki ketangguhan mental lebih tinggi daripada laki-laki (M = 79.06). Terakhir, kelas X (M = 80.36) memiliki ketangguhan mental paling tinggi dibandingkan dengan kelas XI (M = 79.00) dan XII (M = 78.25).Basketball games require skill, focus, and good cooperation between players. To get it, it requires high mental toughness by every athletes. The aim of this study was to describe of the mental toughness of basketball athletes who competed in the DBL match. The study used a descriptive quantitative approach. The subjects in this study were 90 basketball athletes using purposive sampling technique. Measurements of mental toughness were carried out using Mental Toughness Quisionaire (MTQ). Data analysis used one sample t-test. The result showed that preference of mental toughness was motivation component (M = 19.48). In addition, women (M = 80.33) had higher mental toughness than men (M = 79.06). Finally, class X (M = 80.36) has the highest mental toughness compared to class XI (M = 79.00) and XII (M = 78.25).
Henge’dho Seni Mengungkapkan Isi Hati Bangngu, Harini Edgina Mariana; Pudjibudojo, Jatie K
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 11, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v11i3.19617

Abstract

Sabu adalah sebuah pulau yang terletak di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Masyarakat ini memiliki sebuah tradisi unik dalam menjalin dan mempertahankan hubungan antar sesama tanpa memandang jenis kelamin, suku, ras, agama, status, usia serta strata sosial yang disebut  henge’dho (cium hidung). Henge’dho merupakan bentuk komunikasi nonverbal dan menjadi indikasi penyelesaian konflik, pengikat tali persaudaraan, tanda penghormatan, penerimaan dan rasa terimakasih. Filosofinya adalah hidung menggambarkan kehidupan, mata menggambarkan kejujuran dan ketulusan, tangan menggambarkan relasi harmonis dirajut kembali atau dipertahankan. Tujuan penulisan untuk mengkaji tradisi henge’dho dari perspektif psikologis. Manfaatnya sebagai  upaya mengembangkan dan mempertahankan nilai-nilai persaudaraan yang terkandung dalam budaya lokal. Teori interpersonal, Sullivan mengatakan manusia mengembangkan kepribadian dalam konteks sosial. Perkembangan manusia yang sehat  bergantung pada kemampuannya untuk mencapai keintiman dengan  orang lain. Bagi masyarakat Sabu, cara menjalin hubungan dengan orang lain yaitu dengan henge’dho. Aspek psikologis dalam tradisi henge’dho adalah forgiveness, affection, intimacy, dan belief.Savu is an island located in East Nusa Tenggara Province. The Savu community has a unique tradition of establishing and maintaining relationships between people regardless of gender, ethnicity, race, religion, status, age and social strata called henge'dho (kissed nose). Henge'dho is a form of nonverbal communication and is an indication of conflict resolution, ties of kinship, signs of respect, acceptance and gratitude. The philosophy is the nose depicts life, the eyes depict honesty and sincerity, the hands describe harmonious relations knitted back or maintained. The purpose of writing is to examine the henge'dho tradition from a psychological perspective based on the results of a literature review. The benefits are as an effort to develop and maintain the values of brotherhood contained in local culture. In this literature review, the authors use articles sourced from electronic data bases in the form of unpublished electronic newspapers, theses and interview. Data that has been obtained, reviewed, compared, systematically arranged and discussed. Sullivan's interpersonal theory states that humans develop personalities in the context of social development. Healthy human development depends on its ability to achieve intimacy with others. For Savu people, the way to build relationships with others is by henge'dho. From several sources it is found that there are four psychological aspects in the tradition of henge'dho, namely forgiveness as a form of releasing anger or the desire to take revenge and revenge against those who have hurt us, affection states a form of affection for others, and belief is based on a tribal religious belief system that exists on the island of Sabu, namely Jingitiu..
Perlukah Perencanaan Karier pada Siswa SMA? Studi Korelasi Konsep Diri dan Perencanaan Karier Siswa SMA Negeri 1 Sulang Nisa', Dewi lissa Ahlun; Budiningsih, Tri Esti
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 11, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v11i3.21738

Abstract

Perencanaan karir merupakan tindakan yang dilakukan individu dalam menyusun langkah yang akan diambil dalam bidang karir dengan memanfaatkan peluang, kesempatan dan mengkorelasikan antara kemampuan diri yang meliputi keterampilan pribadi, kemampuan intelektual, potensi, bakat dan minat serta pengetahuan dalam menetapkan rencana guna mencapai tujuan karir yang diinginkan.  Siswa SMA Negeri 1 Sulang,  memiliki perencanaan karir yang tergolong kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan perencanaan karir siswa SMA Negeri 1 Sulang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XII. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitusimple random sampling. Teknik ini dilakukan melalui undian pada 238 subjek penelitian. Jumlah sampel yang dijadikan subjek dalam penelitian ini yaitu 70% atau 168 siswa. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan skala perencanaan karir dengan jumlah item valid 52 item dengan reliabilitas 0,925 dan skala konsep diri dengan jumlah item valid sebanyak 42 item dengan reliabilitas 0,894 dengan teknik analisis data yaitu product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan karir siswa SMA Negeri 1 Sulang berada pada kategori tinggi. Hasil analisis data pada penelitian ini menunjukkan bahwa F hitung sebesar 135,793 dengan taraf signifikansi (p < 0,05), sehingga hipotesis diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa konsep diri siswa memiliki hubungan yang positif dengan perencanaan karir siswa, artinya semakin tinggi konsep diri siswa maka semakin baik pula perencanaan karirnya.      Career planning is an action taken by an individual in preparing the steps to be taken in the career field by utilizing opportunities, opportunities and correlating between personal abilities including personal skills, intellectual abilities, potential, talents and interests as well as knowledge in setting plans to achieve desired career goals . Student Senior high school in Sulang 1 where career planning is classified as lacking. This study aims to determine the relationship of self-concept with the career planning of students of SMA Negeri 1 Sulang. This research uses a correlational quantitative approach. The population in this study were students of class XII. The sampling technique used is simple random sampling. This technique was carried out by lottery on 238 research subjects. The number of samples used as subjects in this study were 70% or 168 students. The data of this study were taken using a career planning scale with a total of 52 items with a reliability of 0.925 and a self-concept scale with a total of 42 items with a reliability of 0.894 with data analysis of product moment. The results of this study indicate that the career planning of SMA Negeri 1 Sulang students is in the high category. The results of data analysis in this study indicate that the F count of 135.793 with a significance level (p <0.05), so the hypothesis is accepted. So it can be concluded that the students' self-concept has a positive relationship with student career planning, meaning that the higher the student's self-concept, the better the career planning. 

Page 1 of 2 | Total Record : 20