cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Intuisi
ISSN : 25412965     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah is the scientific publication media to accommodate ideas and innovation research results of psychology academicians and other experts who are interested in the field of Psychology. Vision intuition is to encourage the development of science-based psychology, indigenous psychology.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 3 (2020): November 2020" : 20 Documents clear
Apakah Mahasiswa Yang Tidak Resilien Rentan Mengalami Kesepian Selama Masa Pandemi Covid-19? Hardiani, Riska; Andromeda, Andromeda
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 12, No 3 (2020): November 2020
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v12i3.26201

Abstract

Virus Corona (covid-19) saat ini masih menyebar luas sehingga menyebabkan pemerintah menerapkan kebijakan stay at home dan social distancing kepada seluruh masyarakat termasuk para mahasiswa untuk belajar di rumah. Kebijakan tersebut tentu berdampak pada berbagai aspek kehidupan mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga kesejahteraan psikologis masyarakat. Salah satu permasalahan psikologis yang muncul adalah kesepian. Menurut beberapa literatur psikologi, ketahanan yang baik dibutuhkan untuk menghadapi kondisi yang sulit dan mengubahnya menjadi suatu hal yang wajar untuk diatasi. Inilah yang disebut sebagai resiliensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dan kesepian pada mahasiswa selama masa social distancing pandemi Covid-19. Survei online dilakukan dengan menggunakan dua skala, yaitu skala kesepian dan skala resiliensi. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik convenience sampling. Subjek yang terlibat adalah sebanyak 355 mahasiswa. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan teknik korelasi Rank Spearman, diperoleh koefisien korelasi antar variabel sebesar -0,558 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 sehingga p<0,01. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara resiliensi dan kesepian pada mahasiswa selama masa social distancing yang mereka jalani. Maknanya adalah semakin tinggi resiliensi maka akan semakin rendah kesepian pada mahasiswa di masa social distancing pandemi Covid-19, dan begitupun sebaliknya.The corona virus (covid-19) is currently still widespread, its causing the government has implemented to stay at home and social distancing for the entire community including students to study at home. This policy certainly has an impact on various aspect of life from the economy, education, to the psychological well-being of society. One of the psychological problems that emerge is loneliness. According to some psychological literature, good resilience is needed to face difficult conditions and turn them into something that is normal to overcome. This is what known as resilience. This study aimed to determine the relationship between resilience and loneliness in students during the social distancing period of the covid-19 pandemic. The online survey conducted using two scales; they were the loneliness and the resilience scale. The technique used in this study was the convenience sampling technique. The participants were 355 subjects. According to the results of data analysis performed using the Spearman Rank correlation technique, the correlation coefficient of -0.558 with a significance value of 0,000 so that p<0.01. The result showed that there was a significant negative relationship between resilience and loneliness in students during the social distancing they live. The negative direction of the relationship means that the higher the resilience, the lower the loneliness of students during the social distancing of the Covid-19 pandemic, and vice versa.
Tiga Faktor Bahasa Cinta Berdasarkan Sumber Bukti Empirik pada Individu Yang Telah Menikah di Bali, Indonesia Surijah, Edwin Adrianta; Swari, Ni Putu Kris Pradnya; Supriyadi, Supriyadi
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 12, No 3 (2020): November 2020
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v12i3.27326

Abstract

Lima Bahasa Cinta merupakan konsep yang memahami pengalaman merasa dicintai seseorang, namun penelitian yang komprehensif berdasarkan konteks Indonesia belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini mengungkap keunikan pengalaman merasa dicintai individu yang telah menikah di Bali, Indonesia. Studi terbagi menjadi tiga bagian. Studi pertama merupakan uji awal reliabilitas dan penelusuran sumber bukti isi dengan melibatkan penilaian pakar. Studi kedua adalah wawancara dengan teknik Cognitive Interviewing untuk memperoleh sumber bukti proses respon. Studi ketiga adalah survey terhadap empat ratus individu yang telah menikah untuk menguji sumber bukti konsistensi internal. Analisis pakar dan wawancara menunjukkan perspektif yang detil terkait waktu yang dihabiskan bersama keluarga (Family Time) dan pemaknaan terhadap pentingnya nafkah lahir/batin pada relasi suami-istri. Analisis faktor dan measurement invariance menunjukkan tiga faktor khas penyusun bahasa cinta di Indonesia yaitu karakter pasangan, ekspresi rasa sayang, dan waktu yang dihabiskan bersama keluarga. Temuan ini menunjukkan keunikan bahasa cinta orang Indonesia yang berbeda dengan teori asal Lima Bahasa Cinta. Orang Indonesia merasa dicintai tidak terbatas pada perlakuan yang diterima pada diri mereka sendiri namun juga dari penilaian mereka terhadap karakter maupun perlakuan yang diberikan kepada orang lain seperti anggota keluarga.Five Love Languages discusses the experience of feeling loved; however, a comprehensive study in Indonesian context has never been done previously. This study uncovered the uniqueness of feeling loved by married individuals who lived in Bali, Indonesia. The study involved three different parts. The first study evaluated the initial reliability and obtained the content-based evidence through the expert judgment. The second study was the Cognitive Interviewing to acquire the process-response-based evidence. The third study was a survey toward four hundred married individuals to gather the internal structure-based evidence.The expert judgment and interview analysis showed a more detailed perspective on the time spent with the family (Family Time) and the meaning of the spiritual/physical needs’ fulfillmen’. Factorial analysis and measurement invariance showed that there was three solutions factor of love languages in the Indonesian context. Those factors are feeling loved because of the spouse’s character, expressive affection, and time spent with family. This finding exhibited the uniqueness of Indonesian love languages and its differences to the original Five Love Languages. Indonesian feel loved not restricted to the treatment they receive but also based on their evaluation of their partner’s characters and their partner’s treatments to the others, such as family members.
Kontrol Diri Anak dalam Mengakses Youtube Astriningsih, Salvia; Saptandari, Edilburga Wulan
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 12, No 3 (2020): November 2020
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v12i3.24846

Abstract

Telepon pintar merupakan hasil dari perkembangan teknologi modern yang dapat diterima di masyarakat dan keberadaannya sangat dibutuhkan manusia untuk memudahkan komunikasi dan digunakan sebagai alat berselancar di jejaring internet. YouTube termasuk salah satu program video berbasis internet terpopuler di dunia yang dapat diakses melalui telepon pintar. Peran pengawasan orang tua dan kontrol diri anak menjadi kunci utama untuk meminimalisir penggunaan telepon pintar yang berlebihan, sebab penggunaan telepon pintar yang berlebihan dapat mengganggu berbagai aspek perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pengawasan orang tua terhadap kontrol diri anak Sekolah Dasar dalam mengakses YouTube. Partisipan yang terlibat adalah 402 siswa sekolah dasar negeri. Penelitian dilakukan melalui survei kuesioner. Instrumen pengumpulan data ialah skala pengawasan orang tua dan skala kontrol diri. Analisis data dilakukan dengan teknik regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan orang tua berperan negatif terhadap kontrol diri anak dengan sumbangan efektif sebesar 4,9% terhadap kontrol diri anak Sekolah Dasar dalam mengakses YouTube. Selain itu, ditemukan perbedaan pengawasan orang tua terhadap anak berjenis kelamin perempuan atau laki-laki dan kontrol diri anak perempuan lebih baik dibanding anak laki-laki, namun tidak berperan secara signifikan.Smartphone is becoming increasingly popular and essential in our daily life. Smartphone has a sizeable impact on society and almost all aspects of human life. Smartphone’s addiction among children has been growing since smartphone’s technological evolution and its high accessibility. YouTube is one of the most popular internet based video platforms that can be accessed via a smartphone. The role of parenting monitoring and children self-control is very important in minimizing smartphone’s addiction effects considering all relevant influencing factors. The study aims to determine the role of parenting monitoring towards the self-control of elementary school children in accessing YouTube. Participants in this study were 402 elementary school students. This study was conducted through the use of questionnaire survey method using scale of parenting monitoring and scale of self-control. The technical analysis used in this study was simple linear regression analysis. The results of this study showed that parenting monitoring had a negative effect on self-control of children with an effective contribution of 4.9% to elementary school children’s self-control in accessing YouTube. In addition, differences was found on parenting monitoring towards the children gender between female and male, and the results indicated that self- control of female children is better than male children, although it does not significantly contribute to the results.
Work Engagement dengan Intensi Turnover pada Karyawan Cahyana, Krisna Satya; Prahara, Sowanya Ardi
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 12, No 3 (2020): November 2020
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v12i3.24073

Abstract

Ketidaksanggupan suatu perusahaan untuk mempertahankan karyawan dapat berdampak pada tingginya tingkat intensi turnover pada karyawan yang pada akhirnya akan merugikan perusahaan. Karyawan dengan kualitas yang baik tetapi tidak didukung oleh perusahaan dengan memberikan masa depan yang baik, membuat karyawan keluar dari pekerjaanya. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap keterkaitan work engagement dengan intensi turnover pada karyawan. Metode purposive sampling dipilih sebagai cara yang digunakan untuk mengambil subjek penelitian. Skala Work Engagement dan Skala Intensi Turnover digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson. Hasil koefisien korelasi (rxy) antara variabel work engagement dan internsi turnover sebesar -0,328 (p<0,005). Hipotesis dalam penelitian ini diterima, hal ini ditunjukkan dari hasil tersebut. Artinya work engagement dengan intensi turnover pada karyawan memiliki hubungan yang negatif.The inability of a company to retain employees can have an impact on the high level of turnover intention for employees which in turn will harm the company. Employees with good quality but not supported by the company by providing a good future, make employees quit their jobs. The purpose of this study was to reveal the relationship between work engagement and turnover intentions in employees. The purposive sampling method was chosen as the method used to take research subjects. The Work Engagement Scale and the Turnover Intention Scale were used to collect research data, then analyzed using Karl Pearson's product moment correlation technique. The result of the correlation coefficient (rxy) between work engagement and internal turnover variables is -0.328 (p <0.005). The hypothesis in this study is accepted, this is indicated by these results. This means that work engagement with employee turnover intentions has a negative relationship.
“Sanggupkah Kita Bertahan?”: Studi Fenomenologi Penyesuaian Diri pada Dewasa Muda yang Berpacaran Beda Agama Kerta Yasa, Sotya Paramarta; Pratiwi, Pradipta Christy
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 12, No 3 (2020): November 2020
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v12i3.27289

Abstract

Relasi beda agama merupakan tema yang mudah mendapat sorotan dan pro kontra. Relasi cinta beda agama kerap kali terjadi di tahap pranikah. Keanekaragaman agama, latar belakang, dan budaya di Indonesia, membuat peluang besar terciptanya relasi cinta beda agama. Seperti pasangan pada umumnya, relasi pacaran beda agama juga rentan akan mengalami konflik. Situasi konflik dipicu adanya perbedaan prinsip hidup yang mendasar pada individu berupa perbedaan agama. Dengan demikian, penting bagi pasangan dalam relasi cinta beda agama untuk mampu penyesuaian diri agar dapat mempertahankan hubungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyesuaian diri yang dimiliki oleh individu dalam relasi pacaran beda agama. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan pendekatan penelitian fenomenologi. Pada penelitian ini terdapat dua narasumber primer dan empat narasumber sekunder. Hasil penelitian ini yaitu pada narasumber primer pertama, keyakinan diri menjadi faktor penting agar dapat menyesuaikan diri sehingga mampu mempertahankan relasi cinta beda agamanya saat ini. Pada narasumber kedua, faktor adanya penerimaan diri membantunya untuk dapat menyesuaikan diri sehingga bertahan dalam relasi pacaran beda agama. Oleh karena itu, kedua narasumber primer dalam penelitian ini mampu mempertahankan hubungannya dengan cara memiliki keyakinan diri dan penerimaan diri agar dapat menyesuaikan diri terhadap pasangannya.Interfaith relations are a theme that easily gets the spotlight and the pros and cons. Love relations between religions often occur at the pre-marriage stage. The diversity of religions, backgrounds and cultures in Indonesia creates great opportunities for the interfaith love relationships. Like couples in general, dating relationships of different religions are also prone to conflict. Conflict situations are triggered by differences in basic life principles for individuals in the form of religious differences. Thus, it is important for couples in interfaith love relationships to be able to adjust in order to maintain their relationship. This study aims to determine the description of self-adjustment possessed by individuals in dating relationships of different religions. The research method used is qualitative, with a phenomenological research approach. In this study, there were two primary sources and four secondary sources. The results of this study are that for the first primary resource person, self-confidence is an important factor in order to adapt so that they are able to maintain current interfaith love relationships. In the second resource person, the factor of self-acceptance helped her to be able to adjust so that she survived in a relationship between different religions. Therefore, the two primary sources in this study were able to maintain their relationship by having self-confidence and self-acceptance in order to adapt to their partners.
Pengaruh Work Life Balance dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru SMA di Kota Semarang pada Saat Pandemi Covid-19 lestari, Pitri; violinda, Qristin; Goeltom, Henry Casandra
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 12, No 3 (2020): November 2020
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v12i3.26777

Abstract

Pandemi Covid-19 memaksa guru yang ada di Indonesia untuk dapat berkompetisi menjadi guru yang dapat menyesuaikan diri dengan kondisi yang penuh dengan tantangan berbagai macam perubahan. Menurut beberapa hasil penelitian work life balance, disiplin kerja serta kinerja guru saling berkaitan disaat individu menghadapi kondisi yang penuh dengan tantangan perubahan. Saat individu memiliki work life balance yang baik maka akan diikuti dengan disiplin dan kinerja yang baik juga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh work life balance dan disiplin kerja terhadap Kinerja Guru pada saat pandemi Covid-19. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh guru yang sedang menghadapi pandemi Covid-19 di Kota Semarang, sedangkan sampel pada penelitian ini yaitu 158 responden. Dalam melakukan pengumpulan data penelitian ini menggunakan skala Likert, dengan 5 kriteria penilaian serta untuk mengukur 35 item pertanyaan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan jenis probability sampling. Teknik analisis data yaitu analisis regresi linear berganda. Hasil analisis menyatakan bahwa work life balance berpengaruh positif secara parsial terhadap kinerja guru yaitu sebesar 64.6%, disiplin kerja berpengaruh positif secara parsial terhadap kinerja guru sebesar 39.2% pada saat pandemi Covid-19. Guru diharapkan mampu menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan kehidupan kerja supaya antara keduanya tidak terjadi konflik dan disiplin kerja guru harus ditingkatkan supaya meningkatnya kinerja guru guna tercapainya tujuan dari sekolah menciptakan generasi bangsa yang unggul.The Covid-19 pandemic forces teachers in Indonesia to be able to compete to become teachers who can adjust to challenging conditions. According to several research results, work life balance, work discipline and teacher performance are interrelated when individuals face conditions that are full of challenges. When individuals have a good work-life balance it will be followed by discipline and good performance as well. This study aims to determine the effect of work life. balance and work discipline on teacher performance during the Covid-19 pandemic. The population in this study were all teachers who were facing the Covid-19 pandemic in Semarang City, while the sample in this study was 158 respondents. In collecting the data, this research uses a likert scale, with 5 assessment criteria and to measure 35 question items. The sampling technique in this study uses a type of probability sampling. The data analysis technique is multiple linear regression analysis. The results of the analysis state that work life balance has a partial positive effect on teacher performance, namely 64.6%, work discipline has a partial positive effect on teacher performance by 39.2% during the Covid-19 pandemic. Teachers are expected to be able to balance between personal life and work life so that there is no conflict between the two and teacher work discipline must be improved so that teacher performance increases in order to achieve the goals of the school to create a nation that has good achievements.
Kontrak Psikologis, Keterlibatan Kerja, dan Intensi Turnover Generasi Milenial Putro, Taufik Achmad Dwi; Yani, Luthfina; Aini, Bunga Nur; Qomariyah, Oom
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 12, No 3 (2020): November 2020
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v12i3.24461

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran kontrak psikologis dan keterlibatan kerja terhadap intensi turnover pada tenaga kesehatan generasi milenial. Penelitian ini menggunakan dua dimensi kontrak psikologis yaitu dimensi transaksional dan relasional. Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat peran kontrak psikologis dan keterlibatan kerja terhadap intensi turnover pada tenaga kesehatan generasi milenial di rumah sakit. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 118 tenaga kesehatan generasi milenial. Alat ukur yang digunakan yaitu Skala Intensi Turnover, Psychological Contract Inventory, dan Skala Keterlibatan Kerja. Analisis regresi ganda dilakukan untuk mengolah data yang diperoleh. Hasil uji regresi berganda menunjukkan nilai F=25.273 pada taraf signifikansi (p<0.01). Hal ini menunjukkan hipotesis penelitian ini diterima, bahwa terdapat peran yang signifikan dari kontrak psikologis dan keterlibatan kerja terhadap intensi turnover. Kontrak psikologis dan keterlibatan kerja memiliki nilai sumbangan efektif dalam memprediksi intensi turnover sebesar 39,9%. Kontrak psikologis dan keterlibatan kerja dapat dijadikan sebagai usaha bagi perusahaan untuk mengurangi intensi turnover pada karyawan generasi milenial. Perusahaan dapat mengurangi intensitas turnover tenaga kerja generasi milenial dengan lebih memperhatikan pemenuhan kontrak psikologis karyawan baik transaksional maupun relasional.This study aims to examine the role of psychological contracts and job involvement in turnover intention in millennial generation health workers in hospitals. This study uses two psychological contracts dimensions, namely the transactional and relational dimensions. The hypothesis in this study is the role of psychological contracts and job involvement in turnover intention in millennial generation health workers in hospitals. Participants in this study totalled 118 millennial generation health workers. Measuring instruments used are Turnover Intention Scale, Psychological Contract Inventory and Work Engagement Scale. Multiple regression analysis was performed to process the data obtained. The results of multiple regression tests showed the value of F=25,273 at the significance level (p<0.01). This shows that the research hypothesis is accepted, there is a significant role of psychological contracts and work involvement towards turnover intention in millennial generation health workers. Psychological contracts and work involvement have an effective contribution value in predicting the turnover intention of 39.9%. Psychological contracts and work involvement can be used as an effort for companies to reduce turnover intentions on millennial generation employees. Companies can reduce the turnover intensity of millennial generation by paying more attention to fulfilling employees’ psychological contracts, both transactional and relational.
Apakah Kecerdasan Spiritual Memberi Pengaruh Terhadap Stress Tolerance? Studi Pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Sari, Andina Felyana; Rizki, Binta Mu’tiya; Haris, Ajeng Octaviani Insani
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 12, No 3 (2020): November 2020
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v12i3.15958

Abstract

Proses penyesuaian diri, manajemen waktu, dan beban akademik merupakan stressor bagi mahasiswa Pendidikan Dokter di tahun pertama. Beberapa penelitian sebelumnya juga menyebutkan tingkat stres pada mahasiswa kedokteran tergolong tinggi dibanding dengan program studi lainnya di sektor non-medis. Hal tersebut tentunya akan meningkatkan stres/permasalahan besar bagi mereka apabila tidak berusaha untuk meningkatkan kemampuan individu dalam menghadapi stres (stress tolerance). Usaha individu dalam meningkatkan stress tolerance dapat dilakukan melalui kecerdasan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan spiritual terhadap stress tolerance mahasiswa tahun pertama Pendidikan Dokter. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dan subjek dalam penelitian ini adalah 167 mahasiswa tahun pertama Pendidikan Dokter di Semarang. Data diambil dengan menggunakan skala stress tolerance dan skala kecerdasan spiritual. Data diolah menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil analisis data menunjukkan taraf signifikansi 0.000 (p < 0.05). Hipotesis penelitian ini diterima yaitu kecerdasan spiritual memberikan pengaruh terhadap stress tolerance mahasiswa Pendidikan dokter di Semarang. Selanjutnya, hasil perhitungan R Square menunjukkan kontribusi kecerdasan spiritual adalah sebesar 31,3% terhadap toleransi stres.Problem in adaptation, time management, and academic load are stressors that are experienced by many medical students in their first year. Several previous studies also stated that stress on medical students was high compared to other study programs in the non-medical sector. This certainly will increase stress/ problem for them if they didn't try to improve their individual's ability to deal with stress (stress tolerance). Individual efforts to increase stress tolerance can be done through spiritual intelligence. This study aims to determine the effect of spiritual quotient on stress tolerance in first year students of the Medical Education. This research employs correlational quantitative methodology and the subjects in this study are 167 first-year students of medical education in Semarang. Data were collected using a stress tolerance scale and a spiritual quotient scale. The data were processed using simple regression analysis. The results of data analysis showed significance level of 0.000 (p <0.05), meaning that the hypothesis is accepted, that spiritual quotient has an effect on stress tolerance of first year students of the Faculty of Medicine in Semarang. Furthermore, the results of the calculation of R Square shows that the spiritual quotient contributes 31.3% to the stress tolerance. 
Validasi Platform Rising Life untuk Meningkatkan Mental Health First Aid Retreival Knowledge pada Remaja Amalia, Putri; Mahanani, Fatma Kusuma
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 12, No 3 (2020): November 2020
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v12i3.24489

Abstract

Salah satu penyebab rendahnya mental health first aid retrieval knowledge pada remaja yaitu belum adanya media informasi kesehatan mental yang tervalidasi secara empirik dan fungsional untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan mental. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui validitas isi dan fungsional platform Rising Life untuk meningkatkan mental health first aid retrieval knowledge. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen kuasi Nonrandomized Pretest-Postest Control Group Design. Subjek penelitian ini merupakan siswa SMA Negeri 12 Semarang yang memiliki kategori mental health first aid retrieval knowledge rendah. Subjek terbagi dalam kelompok eksperimen (10 orang) dan kelompok kontrol (10 orang). Penelitian ini menggunakan instrumen mental health fist aid retrieval knowledge test. Penelitian validasi dilakukan melalui uji validitas isi dan validitas fungsional. Validitas isi menggunakan teknik Aiken’s V. Hasil validitas isi menunjukkan kisaran antara 0,75 hingga 0,86 yang berarti bahwa platform Rising Life memiliki validitas isi yang berkisar antara kategori sedang hingga sangat valid. Validitas fungsional diperoleh melalui uji empirik dengan metode eksperimen. Data penelitian diolah menggunakan teknik Wilcoxon Rank Test dan Mann Whitney U Test dengan bantuan software pengolahan data. Hasil uji validitas fungsional menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen, dengan hasil uji beda sebesar -2,807 dan taraf signifikansi 0,005 (p<0,05). Selain itu, skor post-test pada kelompok eksperimen lebih unggul dibandingkan dengan kelompok kontrol, dengan hasil uji beda sebesar -3,797 dengan taraf signifikansi 0,000 (p<0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa platform Rising Life valid untuk meningkatkan mental health first aid retrieval knowledge pada siswa SMA Negeri 12 Semarang.One cause of low mental health first aid knowledge acquisition in adolescents is there is no mental health information media which empirically and functionally validated to improve mental health knowledgement. The purpose of this study is to find out content and functionally validity of Rising Life platform to improve mental health first aid. This research used quantitative approach with quasi experimental design Nonrandomized Pretest-Postest Control Group Design. Subjects in this study were students of SMA Negeri 12 Semarang who had low mental health first aid retrieval knowledge category. Subjects were divided into the experimental group (10 subject) and the control group (10 subject). This study used a mental health test instrument. This validation research is counted by content validity and functional validity test. The content validity used Aiken’s V technique. The result of validity shows a range between 0,75 until 0,86 which means that the Rising Life platform has a content validity in a rangesfrom moderate to strong validity categories. Functional validity was obtained throught empirical tests with experimental methods. Researh data was processed using Wilcoxon Rank Test and Mann Whitney U Test in data processing software. Functional validity test results shows there were differences on the pretest and posttest scores in the experimental group with different -2,807 and significance level 0,005 (p<0,05). In addition, the posttest score in the experimental group was superior compared to the control group with difference result is -3,797 and the significant level is 0,000 (p<0,05). Based on this baseline, it can be concluded that Rising Life plaform is valid to improve the mental health first aid retrieval knowledge for students of Senior High School 12 Semarang.
Pelatihan Pancacara Temuan Makna dalam Menurunkan Depresi Lansia Setiawan, Arif Budi; Anganthi, Nisa Rachmah Nur; Purwandari, Eny
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 12, No 3 (2020): November 2020
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v12i3.24887

Abstract

Aspek kehidupan yang dialami lansia mengalami beberapa penurunan di beberapa aspek. Kondisi yang semakin menurun ini semakin parah ketika para lanjut usia tinggal di lingkungan yang jauh dari keluarganya, kemudian muncul tanda-tanda depresi. Logoterapi adalah salah satu psikoterapi untuk menangani penderita depresi, khususnya pada lansia yang mengalami penurunan fungsi intelektual yang menyebabkan terapi perilaku kognitif berjalan lebih lambat dari yang diharapkan. Logoterapi berbentuk pelatihan yang disesuaikan dengan kebudayaan Indonesia yang menganut kepercayaan kepada Tuhan YME yaitu Pelatihan Pancacara Temuan Makna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efek Pelatihan Pancacara Temuan Makna berkonsep Logoterapi dalam menurunkan depresi lansia di Panti Werdha Dharma Bhakti Surakarta. Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu dengan quota pusposive sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa skala depresi geriatri 15 (GDS15). Subjek penelitian memiliki karakteristik berupa lansia usia 60-85 tahun, berpendidikan SD hingga SLTP, skor GDS15 termasuk dalam kategori depresi. Pelatihan dilakukan oleh para pelatih yang merupakan psikolog, dibantu oleh 8 orang asisten yang saat ini sedang menempuh pendidikan magister di bidang psikologi. Sesi pelatihan meliputi sesi pemahaman diri, bertindak positif, mempererat keintiman, memperdalam catur nilai, dan menyembah Tuhan. Analisis data menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dan Mann Whitney U. Hasil dari penelitian ini adalah ada efek Pelatihan Pancacara Temuan Makna Berdasarkan Konsep Logoterapi pada depresi lansia.The elders are already experiencing a decline in some aspects of their life. these conditions get worse when they are separated from families, then depression might be happened. logotherapy as one approach to psychotherapy to depression, especially for elderly who are decreased of intellectual function which causes cognitive behavioral therapy to go slower than expected. Elders are given training with logotherapy themed that has been adapted to the indonesian cultures who adhere to belief in god, namely Pelatihan Pancacara Temuan Makna based on logotherapy methods. The research aims was to know the effect of depression in the elderly at social residential of Dharma Bhakti Surakarta. design research is experimentral research with purposive quota sampling. Measuring instrument used in this research is the Geriatric Depression Scale 15 (GDS15). The characteristics of the subject aged 60-85 years old, educated elementary school up to high school, GDS15 score in the category of depression. The training is carried out by trainers who are psychologists, assisted by 8 assistants who are currently undergoing professional psychology masters education. training sessions include self-understanding sessions, acting positively, familiarity of aaaazzxxrelationships, deepening the four values, and worship of God. Data analysis using wilcoxon signed rank test and Mann Whitney U. The conclusion from this study is Pelatihan Pancacara Temuan Makna Logotherapy Themed can reduce the degree of depresion in elderly.

Page 1 of 2 | Total Record : 20