cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Agrotek
ISSN : 19782276     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Agro-UPY ISSN : 1978-2276 dierbitkan oleh Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas PGRI Yogyakarta. Fokus : Budidaya tanaman pertanian, Budidaya tanaman pangan, Budidaya tanaman hortikultura, Budidaya tanaman perkebunan, Pengendalian OPT
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Kajian Penampilan Varietas Padi Hibrida di Lahan Tadah Hujan dengan Pengelolaan Tanaman Terpadu di Gunungkidul Yogyakarta Sutaryo, Bambang
Agro-UPY Vol 7, No 1 (2015): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

INTISARI   Kajian penampilan teknologi varietas unggul baru padi pada pengelolaan tanaman terpadu menggunakan lima varietas unggul baru yaitu Hipa 8, Hipa 9, Hipa Jatim 2, Hipa 18 and Hipa 19 dilaksanakan di Kelompok Tani Kalangan, Ngipah, Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta selama musim hujan (MH) 2014/2015. Bibit berumur 15 hari dengan satu bibit per lubang ditanam secara jajar legowo (tajarwo) 4:1, jarak tanam 25 x 12,5 x 50 cm, dengan 256.000 populasi tanaman. Luas plot per varietas adalah 2000 m2. Varietas tersebut digunakan sebagai perlakuan. Ciherang dan Situ Bagendit sebagai varieties popular yang ditanam dengan populasi yang sama oleh petani digunakan sebagai pembanding. Data dianalisis dengan uji t. Hipa 19 dan Hipa 8 merupakan varietas dengan hasil tertinggi (7,7 dan 7,6 t/ha) dibandingkan dengan varietas pembanding maupun varietas yang diuji lainnya. Hasil tertinggi pada Hipa 19 dan Hipa 8 tersebut didukung oleh komponen hasil utama yaitu jumlah gabah isi, jumlah gabah total, dan jumlah anakan produktif. Semua varietas yang dikaji berumur genjah sampai sedang, kecuali Hipa Jatim 2 dengan umur tanaman 125 hari. Hipa 19 memberikan keuntungan yang paling tinggi dibandingkan dengan varietas unggul baru lainnya yang diuji dan paling disukai petani karena lebih pulen, lebih putih, lebih berkilap, dan lebih wangi. Kata kunci : Hipa, Ciherang, Situ Bagendit, jajar legowo
Pengaruh Jumlah Daun dan Jenis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Melon (Cucumis melo L.) Ifantri, Johan
Agro-UPY Vol 7, No 1 (2015): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah daun yang ideal dan jenis pupuk kandang yang paling baik serta dosisnya yang optimum agar mendapatkan pertumbuhan dan hasil tanaman melon yang maksimal. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian Desa Dagen, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan April–Juni 2015. Jenis tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah gromusol. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap kelompok (RALK) yang terdiri dari 3 faktor. Faktor pertama adalah jumlah daun yang terdiri dari 3 aras yaitu 20, 25 dan 30 helai daun. Faktor kedua adalah jenis pupuk kandang yang terdiri dari 2 aras yaitu pupuk kandang kambing dan pupuk kandang itik. Faktor ketiga adalah dosis pupuk kandang yang terdiri dari 4 aras yaitu 0, 500, 1000 dan 1500 g. Data dianalisis dengan analisis keragaman pada taraf nyata 5% dan untuk mengetahui beda nyata antar perlakuan menggunakan uji jarak berganda Duncan pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kandang kambing dengan dosis 1000 g per tanaman dan jumlah daun sebanyak 30 helai memberikan hasil terbaik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman melon. Kata kunci: melon, jumlah daun, jenis pupuk kandang, dosis pupuk kandang
Pengaruh Jenis Tanah dan Pupuk Anorganik NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Cabai (Capsicum annum L.) Setiyono, Tri Joko; Kusumastuti, C. Tri
Agro-UPY Vol 7, No 1 (2015): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tanah serta jenis pupuk an organic NPK yang dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2015 di Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Dan Hortikultura (BPPTPH) Jl. Kaliurang km. 23, Ngipiksari, Hargobinangun, Pakem, Sleman dengan menggunakan percobaan faktorial 3 x 3.yang disusun rancangan acak lengkap kelompok (RALK). Faktor pertama adalah jenis tanah yang terdiri dari 3 aras yaitu tanah lempung, tanah pasir dan tanah kapur. Faktor kedua adalah dosis pupuk yang terdiri dari 3 aras yaitu tanpa pupuk, 30 dan 60 g/tanaman. Data dianalisis dengan sidik ragam pada taraf nyata 5% dan untuk mengetahui perbadaan antar perlakuan menggunakan uji jarak berganda Duncan’s multiple range test pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis tanah lempung dan dosis pupuk an organik 60 g/tanaman memberikan pengaruh terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman cabai Kata kunci: Tanah, pupuk NPK, cabai
Analisis Pertumbuhan Varietas Lokal dan Unggul Padi Sawah pada Budidaya Secara Organik Aziez, Achmad Fatchul; Indradewa, Didik; Yudono, Prapto; Hanudin, Eko
Agro-UPY Vol 6, No 1 (2014): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari Penerapan pertanian organik pada padi sawah pada umumnya menggunakan varietas lokal, sedangkan varietas unggul jarang digunakan. Varietas lokal dan varietas unggul padi sawah mempunyai karakter agronomis yang berbeda-beda sehingga apabila dibudidayakan secara organik pertumbuhannya akan berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pertumbuhan varietas lokal dan unggul padi sawah yang dibudidayakan secara organik. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah beririgasi dengan jenis tanah Inceptisol, ketinggian tempat 114 m dpl., dan iklim tropis di desa Kebonagung, kecamatan Imogiri, kabupaten Bantul pada  15 September 2013 sampai dengan 1 Januari 2014  dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial 2 faktor perlakuan dan diulang 4 kali. Faktor I adalah cara budidaya yaitu budidaya organik dan budidaya konvensional dan faktor II adalah macam varietas padi sawah yaitu Mentikwangi, Pandanwangi dan Cianjur yang merupakan varietas lokal  dan IR64 dan Cisedane yang merupakan varietas unggul. Parameter yang diamati meliputi indeks luas daun (ILD), umur luas daun (ULD), bobot daun khas (BDK), laju assimilasi bersih (LAB), laju pertumbuhan nisbi (LPN), dan laju pertumbuhan tanaman (LPT). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) dengan meningkatnya umur tanaman, maka rasio ILD, ULD, LAB, LPN, dan LPT antara budidaya organik dengan budidaya konvensional semakin mengecil, (2) LAB terdapat hubungan erat dengan BDK, (3) LPN terdapat hubungan erat dengan ULD, BDK dan LAB, (4) LPT terdapat hubungan erat dengan BDK  dan LAB. Kata kunci: Pertanian organik, varietas: lokal, unggul, analisis pertumbuhan
Analisis Margin Pemasaran Semangka di daerah Istimewa Yogyakarta Astuti, Ari
Agro-UPY Vol 6, No 1 (2014): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari Penelitian Mengenai Marjin Pemasaran Semangka Di Daerah Istimewa Yogyakarta, di lakukan di Kecamatan Panjatan  dan penelusuran pasar dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian mulai bulan September 2013 sampai dengan Februari 2014. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pelaksanaan menggunakan metode survey. Lokasi penelitian untuk daerah produsen (petani) ditentukan secara purvosive yaitu Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulonprogo. Pedagang pengumpul, pengecer dan konsumen diambil dengan cara menelusuri jalur pemasaran semangka dan dibatasi sampai kota Yogyakarta. Hasil pengamatan diketahui terdapat tiga macam alur pemasaran semangka yaitu: 1). petani-pedagang pengumpul, 2). petani–pedagang pengumpul – pengecer dan 3). petani–pedagang pengumpul–pengecer–konsumen. Hasil perhitungan diketahui marjin  pemasaran  terbesar  terjadi  pada  alur  pemasaran  ketiga sebesar Rp. 2.987,5,-/kg. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa harga ditingkat petani, alur/tahap pemasaran dan lokasi pengecer mempunyai pengaruh nyata terhadap besar kecilnya marjin pemasaran. Kualitas dan kuantitas semangka tidak mempunyai pengaruh nyata terhadap besar kecilnya marjin pemasaran semangka.
Penuaan Daun, Kandungan Klorofil Daun dan Hasil Biji Sorgum Manis (Sorghum bicolor L. Moench) di Bawah Kondisi Cekaman Kekeringan Kristanto, Budi Adi; Indradewa, Didik; Ma'as, Azwar; Sutrisno, R. Djoko
Agro-UPY Vol 6, No 1 (2014): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari Cekaman kekeringan adalah salah satu cekaman abiotik utama di bidang pertanian yang mempengaruhi proses fisiologi dan hasil panen.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh cekaman kekeringan padakarakteristik kandungan klorofil, fotosintesis, penuaan daun dan hasil dalam empat kultivar sorgum manis (Sorghum bicolor L. Moench).Penelitian dilkakukan di dalam rumah kaca Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Percobaan pot dengan dua rezim irigasi dilakukan dalam rancangan acak lengkap pola faktorial dengantiga ulangan. Empat kultivar sorgum manis yaitu Sorgama5, langkaketo, kotabun dan numbu diperlakukan cekaman kekeringan. Perlakuan cekaman kekeringan melalui pendekatan selang waktu penyiraman, yaitu 5 dan 20 hari, sehingga diperoleh lengas tanah  sebesar 39,83 dan 22,82%  atau 92,75 dan 53,12% kapasitas lapang, setiap saat sebelum penyiraman berikutnya. Parameter stabilitas membran sel ditentukan berdasarkan prosedur Sairam et al. (1997), kebocoran elektrolit ditentukan berdasarkan prosedur Valentovic et al. (2006) yang dimodifikasi. Kandungan klorofil daun ditentukan berdasarkan metode spektrometri menurut prosedur Arnon (1949), laju penuaan daun dihitung dengan menggunakan metode Dwyer et al. (1991) yang dimodifikasi. Berat daun spesifik dihitung dengan menggunakan metode Pearce et al. (1968). Hasil penelitian menunjukkan bahwa cekaman kekeringan menyebabkan penurunan stabilitas membran sel daun, kandungan klorofil daun, stabilitas klorofil daun, laju fotosintesis, kebutuhan air,  biomasa tajuk,  hasil biji, berat 1000 biji dan efisiensi penggunaan air, namun meningkatkan kebocoran elektrolit membran sel daun dan laju penuaan daun empat kultivar sorgum manis. Karakter fisiologis yang diamati dapat dipergunakan sebagai penanda ketahanan kekeringan. Sorgama 5 dan langkaketo merupakan kultivar tahan kekeringan serta kotabun dan numbu merupakan kultivar rentan kekeringan. Kata kunci: cekaman kekeringan, penuaan daun, klorofil, hasil biji, sorgum manis.
Pengkayaan Kandungan Bahan Aktif Tanaman Biofarmaka Pegagan (Centella asiatica L.) dengan Aplikasi Mineral Zeolit, Pupuk Anorganik P dan Penggunaan Media Tanam Abu Volkan Merapi Riyanto, Damasus; Sunarminto, Bambang Hendro; Tohari, Tohari; H.U, Sri Nuryani
Agro-UPY Vol 6, No 1 (2014): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari Semboyan kembali ke alam sudah banyak disosialisasikan mulai dari perilaku hidup, pola makan, hingga sampai ke hal pengobatan. Sehingga tanaman obat (biofarmaka) telah mulai banyak diminati kembali oleh masyarakat, karena selain aman, biaya yang harus dikeluarkan relatif murah dibandingkan dengan pengobatan medis berbahan baku sintetis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar bahan aktif tanaman biofarmaka pegagan banyak mengandung unsur penyusun P, K, C dan N. Selanjutnya hasil analisa lab mineralogi menyatakan bahwa tanah abu volkan G. Merapi mempunyai kandungan mineral feldspar dan unsur silika yang tinggi. Mineral tersebut mudah lapuk menjadi unsur-unsur yang tersedia dan dapat diserap oleh tanaman.  Di sisi lain walaupun tanah abu volkan G. Merapi secara potensial mampu menyediakan unsur-unsur alkali dalam jumlah cukup, namun ketersediaan unsur fosfat adalah terbatas, karena terikat kuat dalam kompleks jerapan organo-mineral lempung amorf. Oleh karena itu perlu adanya kajian untuk meningkatkan ketersediaannya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kandungan unsur hara dan mineral pada tanah yang berkembang dari abu volkan dan mengetahui pengaruh aplikasi mineral zeolit dan media tanam abu volkan dari 3 lokasi dengan tingkat kesuburan berbeda. Kegiatan penelitian dilakukan dalam 2 tahapan : pertama, mengamati karakteristik sifat kimia, fisika dan mineralogi tanah abu volkan di 3 toposequen (800 , 400 dan 100 m dpl) lereng selatan Merapi dengan metode survei dan analisis sampel tanah di laboratirium. Kedua, menguji tingkat keefektifan dari pengaruh media tanah yang berkembang dari abu volkan serta dosis pupuk anorganik P dan amelioran zeolit terhadap serapan unsur hara P dan alkali tanah (Ca, Mg, K). Penelitian tahap 2 dilakukan di rumah kaca  fakultas pertanian UGM.  Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan 3 kali ulangan. Uji DMRT taraf nyata 5% dilakukan apabila terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan. Untuk menentukan hubungan antara perlakuan dan dan berbagai parameter pertumbuhan serta serapan hara dianalisis dengan  metode analisa korelasi-regresi Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah abu volkan yang berasal dari lokasi Kaliurang (800 m dpl) dan Cangkringan (400 m dpl) memiliki sifat-sifat  kimia tanah yang  cukup baik, serta kaya akan kandungan unsur P potensial, mineral alkali  K paling banyak terkandung pada lokasi dengan ketinggian 100 m dpl. Kadar bahan ajtif triterpenoid/asiatikosida dapat ditingkatkan lebih dari 20% dengan  pemberian mineral zeolit dan media tanam pada tanah yang mengandung mineral belum terlalu lanjut perkembangannya (ketinggian 800 m dpl). Dengan  perbaikan sistem budidaya serta  aplikasi  bahan  amelioran  yang  sesuai  (mineral zeolit dan  pupuk  kompos)  pada  tanah  abu volkan  lereng  Merapi mampu  meningkatkan  berat kering  (simplisia) tanaman pegagan sebesar 24,42%, serapan  hara  mineral  alkali  maupun ketersediaan unsur fosfat sebesar 20,64% serta efisiensi pemberian pupuk anorganik P sebesar 17,4%. Kata kunci:   pegagan, bahan aktif, mineral  alkali, fosfat tanah
Pengujian Beberapa Jenis Insektisida Nabati terhadap Mortalitas dan Aktivitas Makan Hama Ulat Daun (Plutella xylostella L.) Kusumastuti, C. Tri
Agro-UPY Vol 6, No 1 (2014): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari Penelitian tentang pengujian beberapa jenis insektisida nabati terhadap mortalitas dan aktifitas makan hama ulat daun (Plutella xylostella) telah dilaksanakan dilaboratorium Fakultas pertanian Universitas PGRI Yogyakarta dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari dua faktor, faktor pertama jenis insektisida nabati yaitu mahoni, mengkudu, dan campuran (mahoni + mengkudu), sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi insektisida 6,  8 dan 10%. Masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun jenis insektisida nabati dan konsentrasi berpengaruh terhadap mortalitas dan aktifitas makan hama ulat(Plutella xylostella). Jenis insektisida nabati mengkudu dengan konsentrasi 10% memberikan pengaruh terbaik pada mortalitas dan aktifitas makan hama ulat daun (Plutella xylostella) Kata kunci: insektisida, mortalitas, Plutella xylostella
Profil Usahatani Kedelai di Kabupaten Banyumas Karim, Akhmad Rizqul; Widarawati, Rosi; Tini, Etik Wukir
Agro-UPY Vol 6, No 1 (2014): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari Kedelai (Glycine max (L.) Meril) merupakan komoditas pangan utama ketiga setelah padi dan jagung mengingat peranannya sebagai sumber protein nabati bagi masyarakat, bahan baku industri, dan bahan baku ternak. Tujuan Penelitian yaitu mengidentifikasi profil usahatani kedelai di wilayah Kabupaten Banyumas dan menghitung pendapatan beberapa varietas kedelai melalui demplot. Metode yang digunakan adalah analisis diskriptif dengan pendekatan survey dan demplot beberapa varietas kedelai di lahan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan profil usahatani kedelai di wilayah Kabupaten  Banyumas bahwa pendapatan petani kedelai dalam satu musim tanam dengan luas lahan satu hektar adalah sebesar Rp.4.961.170,28. Perhitungan usahatani tersebut diasumsikan pada pengeluaran biaya hanya untuk kegiatan off farm dan sewa lahan tidak dihitung. Berdasarkan demplot penelitian, varietas Kedelai Gema memiliki potensi pendapatan Rp.5.397.801 per hektar dengan jarak tanam 25 x 25 cm, sedangkan varietas lainnya cenderung tidak menguntungkan. Kata Kunci : pendapatan, usahatani kedelai, varietas, pupuk E-Plus 101
Respon Pertumbuhan dan Hasil Jagung Hibrida pada Lahan Pasir dan Tegalan Wijananto, Aji; Ardiyanta, Ardiyanta
Agro-UPY Vol 6, No 1 (2014): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan lahan pasir dan tegalan terhadap pertumbuhan dan hasil jagung hibrida. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2014. Tempat penelitian ini dilaksanakan di dua lokasi yaitu lahan pasiran yang terletak di pantai Samas, yang berada di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ketinggian tempat 4 m dpl dan lahan tegalan, jenis tanah lempung berdebu yang berada di Jl. Palagan Tentara Pelajar, km. 11, Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan dengan ketinggian 410 m dpl. Penelitian ini adalah penelitian menggunakan metode survei, pengambilan sampel dengan purposive sampling yang dilakukan pada lahan pasir dan tegalan. Pada masing-masing lahan diambil 30 tanaman secara acak. Lahan pasir memberikan pertumbuhan dan hasil lebih tinggi dibanding lahan tegalan. Pengamatan meliputi komponen pertumbuhan dan hasil. Hasil penelitian menunjukkan berat tongkol jagung lebih berhubungan erat dengan parameter berat brangkasan tanaman, panjang tongkol, diameter tongkol pada lahan pasir, sedangkan pada lahan tegalan lebih berhubungan dengan parameter diameter batang, berat brangkasan, berat brangkasan kering, panjang akar, panjang tongkol, dan diameter tongkol. Kata kunci: lahan pasir, lahan tegalan, jagung hibrid

Page 2 of 3 | Total Record : 30