cover
Contact Name
Andy Budiarto
Contact Email
arskosonglapan@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
arskosonglapan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Desiminasi Teknologi
ISSN : 2303212X     EISSN : 25035398     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 248 Documents
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI DI DESA TELUK TENGGIRI, DESA PADANG REJO DAN DESA SEBUBUS KABUPATEN BANYUASIN, SUMATERA SELATAN Yusro Hakimah
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 6 No. 1 JANUARI 2018
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (996.445 KB) | DOI: 10.52333/destek.v6i1.382

Abstract

Prakiraan kebutuhan energi listrik tida saja diperlukan sebagai data masukan bagi proses perencanaan pembanguna suatu system kelistrikan, tetapi juga diperlukan untuk pengoperasia system tenaga listrik dalam penyediaan anergi sesuai dengan kebutuhan. Demond Forecast atau prakiraan kebutuhan energy listrik di Desa Teluk Tenggiri, Desa Padang Rejo dan Desa Sebubus terbagi dalam dua sektoral yaitu  rumah tangga umum. Variable yang mempengaruhi tiap sector merupakan data lima tahun sebelumnya. Hasil untuk perkiraan kebutuhan energy total yang harus diproduksi pada tahun 2015 adalah 790.323,761 KWh.  Kebutuhan beban listrik di Teluk Tenggiri sebesar 152,8 KVA, di Desa Padang Rejo sebesar 98,1 KVA dan di Desa Sebubus sebesar 93,1 KVA. Pertumbuhan penduduk juga menyebabkan peningkatan kebutuhan energy listrik. Diperlukan pembangunan fisik jaringan saluran udara sepanjang 14 km. Dalam perencanaan jaringan saluran udara tegangan menengah (SUTM) 20 KV dengan system pola jaringan radial menggunakan tiang penyangga beton dengan tinggi 12 meter dengan kekuatan tiang 200 daN sebanyak 233 batang. Jarak antar gawang sepanjang 60 meter dengan total lebar andongan 60,010 meter. Menggunakan kawat penghantar AAAC dengan luas penampang 70 mm2 KHA 255 Ampere, panjang kawat penghantar ditambah andongan didapat 14090 meter untuk 1 kawat penghantar sepanjang 14 Km.Kata kunci: perencanaan jaringan distribusi SUTM, metode peramalan, prakiraan, kebutuhan listrik
PERANCANGAN MODEL GENERATOR TURBIN ANGIN TYPE AXIAL DENGAN DUAL ROTOR-STATOR Dyah Utari Yusa W.
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 4 No. 2 JULI 2016
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v4i2.283

Abstract

Abstrak: Angin sebagai sumber energi alternatif yang terbarukan dapat dimanfaatkan untukmemenuhi kebutuhan listrik. Oleh karena itu, dibuatlah rancang bangun generator turbin angin tipeaxial. Perancangan ini menggunakan dual rotor-stator. Pada rancang bangun generator turbin angintipe axial yang dibahas ini penulis menyajikan hasil perancangan, pembuatan dan pengujian generatorturbin. Generator turbin angin ini beroperasi pada putaran rendah (< 100 rpm). Berdasarkan data hasilpengujian, pada kecepatan angin 3 m/s tegangan, arus, dan daya yang dihasilkan sebesar 0,48 V, 81mA, dan 0,0389 W, ketika kecepatan angin ditingkatkan menjadi 6 m/s tegangan, arus, dan daya yangdihasilkan sebesar 1,15 V,  135 mA, dan 0,1553 W,  dan pada kecepatan 9 m/s tegangan, arus, dandaya yang dihasilkan semakin besar yaitu 1,30 V, 202 mA, dan 0,2626 W. Hasil pengujian generatorturbin angin ini dibandingkan dengan generator turbin yang menggunakan dual rotor-1 stator dan 3rotor-1 stator untuk mengetahui mana yang lebih baik menghasilkan putaran turbin dan denganharapan untuk lebih dikembangkan atau dimanfaatkan. Setelah dibandingkan, TASV dual rotor-statormenghasilkan tegangan, arus, dan daya paling kecil dibandingkan dengan TASV dual rotor-1 statordan TASV 3 rotor-2 stator. Hal ini dikarenakan jarak (gap) antar rotor lebih jauh dibandingkan 2 jenisTASV yang telah dibuat, karena terdapat 2 buah stator di antara rotor tersebut. Sehingga dapatdisimpulkan bahwa kecepatan angin, kecepatan putaran turbin, jarak antar rotor dan jumlah lilitanpada stator dapat mempengaruhi kinerja generator turbin dan juga mempengaruhi tegangan, arus, dandaya output yang dihasilkan.Kata kunci: energi alternatif, generator, turbin angin, rotor, stator
PERENCANAAN ALAT BANTU UNTUK MEMASANG TORAK (PISTON INSTALLER) Fatoni, Zulkarnain; ., Sukarmansyah
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 6 No. 1 Januari 2018
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.193 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian yang dilakukan dalam perencanaan alat ini menggunakan metode observasipengumpulan data bahan yang digunakan dengan mendatangi objek secara langsung agar didapatdata yang akurat. Metode literatur untuk memperkuat data di lapangan, didapat dengan caramenghimpun buku yang terkait di dalam perencanaan, menyusun data yang diperoleh kemudiandiinterprestasikan dan dianalisa sehingga mampu memberikan informasi yang lengkap untukpenggunaan dan Special Service Tool (SST). Kesimpulan perencanaan alat bantu ini spesifikasi alat,momen pada tuas pemutar = 17,6 kg/cm, tegangan pada paku keling = 6,8 kg/????????????, tegangan geserizin paku keling = 33,3 kg/????????????, dalam pengunaan alat bantu ini disarankan agar selalu menjagakebersihan alat bantu dan juga setiap pengunaan alat agar melakukan pelumasan pada objek ringpiston dan setiap selesai digunakan clamp pada alat bantu diharapkan dibuka secara penuh.Kata kunci: special service tool (SST), ring piston
PENGARUH CAMPURAN AIR HUJAN DAN BAKING SODA TERHADAP GAS BUANG MOTOR BAKAR HONDA SUPRA FIT 100 CC Fauzie, Muhammad Amin; ., Sukarmansyah; ., Iswahyudi
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 5 No. 2 Juli 2017
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.193 KB)

Abstract

Abstrak: Motor bakar torak dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu motor bakar Otto dan motor bakar diesel. Perbedaannya yang utama terletak pada sistem penyalaannya. Bahan bakar pada motor bensin dinyalakan oleh loncatan api listrik diantara kedua elektroda busi, karena itu motor bensin dinamai juga ”Spark Ignation Engines”. Untuk motor diesel bisa juga disebut dengan ”Compression Ignation Engines”, terjadi proses penyalaan sendiri karena bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder berisi udara yang bertemperatur dan bertekanan tinggi.Perbandingan campuran bahan bakar dan udara berkisar antara     0,06 – 0,12. Untuk menyalakan campuran bahan bakar dan udara yang miskin diperlukan perbedaan tekanan yang relatif lebih besar daripada campuran yang kaya. Terdapat perbedaan kadar emisi gas buang antara campuran kaya dan campuran miskin.Perlu tes untuk melihat pengaruh dari campuran air hujan dan baking soda terhadap emisi mesin. Motor Supra Fit yang dibangun pada tahun 2005 ini digunakan untuk menguji emisi mesin.Kata kunci: motor bakar, baking soda, emisi mesin
PERENCANAAN BESARAN RUANG PADA BANGUNAN METROLOGI LEGAL DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN Andy Budiarto
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 6 No. 1 JANUARI 2018
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1099.035 KB) | DOI: 10.52333/destek.v6i1.390

Abstract

Jumlah pelaku usaha setiap tahunnya mengalami peningkatan, dan para pelaku usaha maupun konsumen perlu dilindungi hak dan kewajibannya agar terdapat iklim usaha yang kondusif, dalam hal ini jaminan kebenaran pengukuran. Metrologi legal adalah pelayanan pengujian pada alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP). Perlu dihitung besaran ruang yang diperlukan untuk mengakomodasi kegiatan pengguna dan peralatan secara efektif dan efisien dengan mempertimbangkan jumlah pengguna dan peralatan yang akan dipakai. Untuk menghitung besaran ruang tersebut digunakan perhitungan standar kebutuhan ruang dan analisa aktivitas rutin dalam ruangan untuk kegiatan metrologi dengan melibatkan pengguna ruang dan peralatan yang akan dipakai. Hasil dari penelitian diperoleh bahwa dengan asumsi pengguna bangunan sebanyak 39 orang, maka besaran ruang yang dibutuhkan adalah seluas 533m2 dengan kebutuhan lahan seluas 799,5 m2.Kata kunci: pelaku usaha, metrologi legal, besaran ruang
OPTIMASI PROSES PENGGERINDAAN PERMUKAAN Zulkarnain Fatoni; Sukarmansyah .
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 4 No. 2 JULI 2016
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v4i2.290

Abstract

Abstrak: Mesin gerinda merupakan suatu alat yang digunakan untuk meratakan permukaan,mengasah, memotong benda kerja. Dalam penelitian ini mesin gerinda yang digunakan mesin gerindadatar dan bahan yang digunakan yaitu baja karbon HQ 705. Pengujian terlebih dahulu dilakukanproses pemesinan dengan variasi ketebalan makan batu gerinda yaitu 0.05 mm, 0.1 mm, 0.15mm.Setiap proses pemesinan akan dihitung waktu dan kecepatan untuk setiap satu produk. Ketebalanpemakanan terhadap permukaan baja karbon HQ 705 dalam penelitian ini akan menghasilkan datayang berbeda dari setiap variasi tebal pemakanan. Karena waktu, kecepatan, dan biaya yangdikeluarkan tiap  benda uji berbeda-beda. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa tebalpemakanan 0.05 mm akan lebih lama  produk untuk diselesaikan tapi hasil akhir dari penggerindaanlebih halus dibandingkan tebal pemakanan 0.1 mm dan 0.15 mm. Berdasarkan data yang diperolehdari hasil penelitian, bahwa optimasi proses penggerindaan yang baik dilihat dari harga produk, waktu,kecepatan adalah proses penggerindaan dengan tebal pemakanan 0.05 mm yang paling baik hasilnyadan halus, tapi untuk kecepatan pengerjaannya 0.1 mm dan 0.15 mm lebih cepat menyelesaikannya.Kata kunci: Proses pemesinan, HQ 705, Optimasi.
PERENCANAAN KEBUTUHAN DAYA LISTRIK PADA GEDUNG BUSINESS SCHOOL PALEMBANG Yusa Wardhani, Dyah Utari
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 6 No. 1 Januari 2018
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.193 KB)

Abstract

Abstrak: Kemajuan dan perkembangan Kota Palembang sekarang ini sangat pesat. Terlihat dari banyaknyapembangunan-pembangunan yang dilakukan di Kota Palembang. Dari sekian banyak pembangunan itu, salah satunyaadalah rencana pembangunan gedung sarana pendidikan untuk Business School Palembang. Gedung ini membutuhkanperencanaan kebutuhan daya listrik sehingga dapat diketahui berapa besar daya yang dibutuhkan untuk menyuplaikelistrikannya. Dari hasil perhitungan, didapat besar daya yang digunakan untuk operasional pada gedung BusinessSchool Palembang yaitu sebesar 687970 VA. Hasil perhitungan kebutuhan daya tersebut dapat digunakan sebagai acuanpemasangan trafo PLN dan juga sebagai acuan pemilihan daya genset jika terjadi pemadaman listrik dari PLN.Kata kunci: beban listrik, daya listrik, perencanaan
KAJI ULANG SISTEM TERMOELEKTRIK UNTUK PEMANAS-PENDINGIN AIR MINUM DENGAN KAPASITAS 500 ML Try Satrio Putra; M. Ali; Sukarmansyah .; M. Amin Fauzie
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 4 No. 1 Januari 2016
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v4i1.263

Abstract

Abstrak: Water dispenser merupakan salah satu perlengkapan rumah tangga dan perkantoran yang berfungsi untuk menampung air minum, baik air panas maupun air dingin. Air panas yang dihasilkan oleh water dispenser biasanya menggunakan heater. Pemakaian alat pemanas dan pendingin sekarang masih banyak terdapat berbagai kelemahannya.Teknologi Termoelektrik dapat menjawab kebutuhan dari alat pemanas dan pendingin tersebut. Termoelektrik memiliki dua sisi yang berbeda temperatur, sisi satu merupakan sisi panas sedangkan sisi lainnya merupakan sisi dingin. Perbedaan temperatur tersebut terjadi akibat pergerakan elektron dari tembaga-semi konduktor tipe p ke semi konduktor tipe n. Dalam penelitian ini dibuat alat uji berbentuk persergi empat dari bahan plastik piber, dengan menggunakan coolsink pada sisi dingin dan heatsink pada sisi panas. Sedangkan media yang akan dipanaskan dan didinginkan menggunakan media air. Penelitian ini difokuskan pada perhitungan beban pemanas dan pendinginan, pada termoelektrik. Kotak penampung air/ box mempunyai ukuran 10 cm x 10 cm x 15 cm. Beban pemanas air dari sebesar 66860,8 J dan untuk beban pendingin air sebesar 29313,2 J. Untuk Perpindahan kalor yang terjadi pada Heatsink dalam proses pemanasan air sebesar Error! Reference source not found. 1,1878 Watt, dan Error! Reference source not found.Perpindahan kalor yang terjadi pada Coolsink dalam proses pendinginan air dalam box sebesar : 0,5339 Watt. Tegangan yang digunakan pada sistem termoelektrik ini adalah sebesar 12 V DC 10 Amper. Jenis termoelektrik yang digunakan adalah termoelektrik jenis TEC1-12706 dengan ukuran dimensi 40 mm x 40 mm x 3,9 mm. Kata kunci: Termoelektrik, Heatsink, Coolsink. Perpindahan Panas
ANALISA RUGI DAYA SALURAN PADA PENYULANG ARWANA SEBELUM DAN SETELAH PERBAIKANMENGGUNAKAN ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSIS PROGRAM (ETAP) 7.5.0 DI PT. PLN (PERSERO) AREA PALEMBANG Hermawan, Redho; Wardhani, Dyah Utari Yusa
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 5 No. 2 Juli 2017
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Sistem distribusi tenaga listrik merupakan salah satu bagian dari suatu sistem tenaga listrik yang dimulai dari PMT incoming di Gardu Induk sampai dengan Alat Penghitung dan Pembatas (APP) di instalasi konsumen yang berfungsi untuk menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik. Dalam menyalurkan tenaga listrik dari sumber tenaga ke pusat-pusat beban yang letaknya jauh selalu mengalami kerugian baik rugi-rugi daya maupun rugi tegangan sehingga menyebabkan rendahnya tegangan terima yang berada diujung saluran. Untuk mengatasi permasalahan ini dilakukan perhitungan dan analisa dengan pemecahan beban penyulang arwana ke penyulang baru dengan menggunakan Electrical Transient Analisys Program (Etap) 7.5.0 sebagai alat bantu serta perhitungan manual denga parameter-parameter yang tersedia. Dari hasil analisa dan pembahasan diperoleh hasil rugi daya dan drop tegangan sebelum perbaikan sebesar : 1,81 MW , 9,6 kV dan sesudah perbaikan 0,8 MW, 16,1 kV. Sehingga pelayanan diujung saluran sudah mendekati tegangan standar pelayanan (18 kV).Kata kunci: drop tegangan, ETAP, rugi daya
KAJIAN PREFERENSI PENGGUNA JASA ANGKUTAN DARAT UNTUK PINDAH KE ANGKUTAN LAUT (Studi Kasus: Truk Angkutan Barang Jawa – Sumatera) Alfaritzie, Hariman
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 5 No. 2 Juli 2017
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.193 KB)

Abstract

Abstrak: Angkutan darat multimoda (kapal ferry) di pelabuhan Merak – Bakauheni merupakan satu – satunya pilihan moda bagi pengemudi angkutan barang (Truck) untuk mengakomodir perjalanan angkutan barang tersebut dari Jawa – Sumatera dan sebaliknya. Untuk mengatasi fenomena ini pengembangan sistem transportasi perlu dilakukan untuk mengurangi beban angkutan jalan  khususnya pada angkutan darat multimoda (kapal ferry) di pelabuhan Merak – Bakauheni dengan meningkatkan peran angkutan laut. Terkait hal tersebut diatas, maka perlu dilakukan kajian preferensi pemilihan moda bagi pengguna jasa angkutan darat multimoda (kapal ferry) khususnya truck angkutan barang untuk berpindah ke angkutan laut Jawa – Sumatera apabila disediakan kapal cepat di setiap pelabuhan terdekat dari asal dan tujuan pelaku perjalanan. Dimana untuk membangun perumusan model digunakan pendekatan teori model pemilihan diskrit (discrete choice models) pada level disagregat dengan model logit biner.Berdasarkan proses estimasi parameter model logit biner dengan analisis regresi logistik diperoleh hasil estimasi parameter variabel yang signifikan membentuk model, yaitu: Δcost (selisih biaya total perjalanan), Δtime (selisih waktu total perjalanan). Sedangkan persamaan model fungsi selisih utilitas pemilihan moda yang digunakan untuk memprediksi probabilitas pemilihan moda angkutan laut (kapal cepat) dan moda angkutan darat (kapal ferry) Jawa – Sumatera yaitu:U(AL - AD) = 1,316 – 1,633 Δcost – 1,633 Δtimedimana: U(AL – AD) : fungsi selisih utilitas moda angkutan laut dan angkutan darat, Δ cost : selisih biaya total perjalanan, Δ time : selisih waktu total perjalanan.Berdasarkan analisis sensitivitas masing-masing variabel pembentuk model terhadap probabilitas pemilihan moda, maka variabel yang paling sensitif berpengaruh terhadap peningkatan pangsa pasar moda Angkutan Laut (kapal cepat) adalah variabel selisih biaya total perjalanan. Untuk mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar moda Angkutan Laut (kapal cepat) nantinya maka variabel tersebut perlu menjadi perhatian utama oleh pihak regulator maupun operator apabila disediakan moda Angkutan Laut (kapal cepat) di setiap pelabuhan terdekat dari asal dan tujuan perjalanan pengemudi truck angkutan barang Jawa - Sumatera.Kata kunci: angkutan barang, moda angkutan darat, moda angkutan laut, multimoda, truk, pemilihan moda dan model logit biner.

Page 10 of 25 | Total Record : 248