cover
Contact Name
Zaqlul Iqbal, STP, M.Si
Contact Email
zaqluliqbal@ub.ac.id
Phone
+62341580106
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 2656243X     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jkptb
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem (JKPTB) (ISSN: 2656-243X) has published the state-of-art articles which focus on both fundamental studies and applied engineering including Power and Agricultural Machinery, Mechatronics and Agro-industrial Machinery, Food and Post-Harvest Technology and Soil and Water Engineering. By providing an update issue and current topic in agricultural technology field, JKPTB becomes the reference for many scientist and stakeholders who work on Agricultural Engineering
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 3 (2022)" : 10 Documents clear
Penghitungan Evapotranspirasi Aktual (ETc) Tanaman Melon pada Fase Vegetatif di Greenhouse Adel Aulia; Intan Kusuma Wardani; Annisa Nur Ichniarsyah
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.03.01

Abstract

Pemenuhan kebutuhan air memiliki peran yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Fase vegetatif pada umumnya membutuhkan lebih banyak air dibandingkan pada fase generatif, sedangkan pada fase pematangan maka kebutuhan air kembali meningkat. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menghitung nilai evapotranspirasi aktual (ETc) di greenhouse dengan menggunakan metode evaporasi panic (Ep). Nilai ETc digunakan untuk memprediksi kebutuhan irigasi tanaman melon pada fase vegetatif. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan regresi. Hasil yang diperoleh yaitu rata−rata suhu pada panci evaporasi lokasi 1 dan 2 di dalam greenhouse adalah 29.86 dan 32.42 °C dan kelembaban relatif (RH) yaitu 76.26 dan 68.90%. Sedangkan nilai ETc lokasi 1 dan 2 rata-rata sebesar 0.93 mm dan 0.80 mm. Nilai evaporasi panci berpengaruh terhadap nilai ETc secara signifikan pada panci evaporasi lokasi 1 dan 2 dengan R2 yaitu sebesar 0.951 dan 0.936. Kebutuhan air irigasi untuk tanaman melon pada fase vegetatif di Greenhouse Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor iantara 217.36−253.94 ml/hari per tanaman.
Pemetaan Daya Dukung Jasa Ekosistem Penyedia Pangan di Kabupaten Banyuwangi Abdul Holik; Riza Rahimi Bachtiar; Halil Halil
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.03.02

Abstract

Kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia perlu untuk terus diawasi guna menjamin keseimbangan antara aktivitas manusia dengan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sebaran kemampuan lingkungan dalam mendukung penyediaan pangan di Kabupaten Banyuwangi. Metode yang dilakukan adalah dengan cara pembobotan dan tumpang susun dari data spasial dan data tabular tata guna lahan, bentang alam, dan tutupan vegetasi alami. Hasil penelitian dikelompokkan kedalam lima kelas kategori mulai dari sangat rendah hingga sangat tinggi. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa daya dukung jasa ekosistem penyedia pangan Kabupaten Banyuwangi masih didominasi oleh kategori tinggi seluas 2,269.34 km2 atau 63% sedangkan kategori sedang seluas 1,216.84 km2 atau 34% dari total luasan. 
Pengaruh Pupuk Anorganik dan Gandasil terhadap Pertumbuhan dan Hasil Umbi Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Muchdar Soedarjo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.03.03

Abstract

Seperti pada tanaman lainnya, pemupukan dengan NPK, hara makro dan mikro lainnya dimaksudkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil umbi porang. Unsur hara mikro biasanya diberikan dalam bentuk pupuk yang diberikan melalui penyemprotan, seperti Gandasil. Kajian dilaksanakan di rumah paranet dan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk NPK dan pupuk Gandasil terhadap pertumbuhan dan hasil umbi porang di tanah Alfisol. Kajian menggunakan dosis pupuk NPK + ZA dan kombinasi pupuk NPK + ZA dengan Gandasil sebagai perlakuan dan masing-masing perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok dengan 4 kali ulangan. Data dari semua parameter pengamatan dianalisis dengan menggunakan standar deviasi (SD) dari 4 ulangan. Hasil kajian menunjukkan bahwa tinggi tanaman dan diameter batang pada umur 25 hari setelah tanam (HST) dan 50 HST tidak dipengaruhi oleh pemupukan. Pemupukan dengan 200 kg NPK/ha dan 400 kg ZA/ha menghasilkan bobot kering daun, bobot kering batang, diameter umbi, ketebalan umbi dan bobot basah umbi porang tertinggi. Penggunaan pupuk Gandasil melalui tanah tidak diperlukan karena tidak meningkatkan pertumbuhan dan hasil umbi porang di tanah Alfisol.
Pengaruh Jarak dan Warna Lampu Led (Light Emitting Diode) Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Microgreen Brokoli (Brassica oleracea L.) Musthofa Lutfi; Siti Hamidah Hanum; Ekoyanto Pudjiono
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.03.08

Abstract

Microgreen merupakan kelas baru sayuran yang dipanen dalam waktu 7-14 hari setelah semai, memiliki banyak potensi gizi dan menjadi tren terbaru dalam industri makanan. Penyinaran sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Pendapatan cahaya yang optimum pada budidaya tanaman secara indoor sangat mempengaruhi proses fotosintesis tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh warna dan jarak vertikal lampu LED terhadap pertumbuhan dan produktivitas microgreen brokoli, sehingga mendapatkan warna dan jarak vertikal lampu LED yang baik untuk budidaya microgreen brokoli. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF), terdiri dari 3 kali pengulangan dan 2 faktorial. Faktor pertama adalah jarak vertikal/tinggi lampu LED (T) yang digunakan yaitu 20 cm (T1), 40 cm (T2) dan 60 cm (T3), faktor kedua yaitu warna cahaya lampu LED (W) yang digunakan berwarna warm white (W1), merah (W2) dan biru (W3). Selain itu ada 3 tanaman pembanding (kontrol) pada jarak vertikal lampu 20 cm (T1) dengan lampu LED putih (W0). Parameter yang diamati yaitu intensitas cahaya, energi lampu LED, tinggi tanaman, jumlah daun, tingkat kehijauan daun dan berat basah microgreen brokoli. Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk budidaya sayuran microgreen brokoli dilakukan pada warna lampu LED putih (W0) atau warm white (W1), menggunakan jarak vertikal lampu LED terhadap tanaman 20 cm (T1) dengan lama penyinaran 16 jam/hari agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Kajian Penambahan Madu dan Pati Kimpul (Xanthosoma sagittifolium) pada Snack Bar Buah Kering dan Serealia Dedin Finatsiyatull Rosida; Anugerah Dany Priyanto; Devi Wahyu Ristanti
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.03.04

Abstract

Snack bar merupakan camilan berbentuk batangan yang sehat dengan kandungan gizi cukup tinggi dan minimum kalori sebesar 129 kkal. Pembuatan snack bar membutuhkan bahan buah-buahan seperti pisang dan pepaya, serealia berupa emping jagung untuk memperkaya gizi serta bahan pengikat berupa pati kimpul dan madu agar tekstur semakin kompak. Pati kimpul memiliki kandungan amilosa yang cukup tinggi sehingga mampu mengurangi penyerapan air dan membuat tekstur sedikit lebih keras. Sedangkan madu memiliki kandungan monosakarida berupa glukosa dan fruktosa yang mampu memberi rasa manis lebih tinggi dari sukrosa serta tekstur lunak dan chewy pada snack bar. Penggunaan bahan-bahan tersebut dinilai mampu mempengaruhi kualitas snack bar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan madu dan pati kimpul terhadap kualitas snack bar yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama proporsi pati kimpul 15, 20 dan 25%. Faktor kedua adalah proporsi madu 10, 15, dan 20%. Data dianalisis menggunakan ANOVA taraf 5%. Jika ada perbedaan dilanjutkan dengan Uji Duncan (DMRT) 5%. Hasil penelitian dengan perlakuan optimal berdasarkan nilai tertinggi pada uji organoleptik disertai kandungan gizi yang memenuhi adalah pada perlakuan proporsi pati kimpul dan madu 15:15. Pada perlakuan ini didapatkan kadar air 16%, kadar abu 1.62%, kadar protein 7.71%, kadar lemak 5.89%, kadar karbohidrat 68.70%, tekstur 23.48 mm/g.s, kalori 362.18 kkal, kadar serat pangan 5.76%, dan uji organoleptik (rasa, aroma, warna, tekstur) menunjukkan nilai rasa 4.16 (suka), aroma 4.04 (suka), warna 4.28 (suka), dan tekstur 4.40 (suka).
Perubahan Karakteristik Fisik Anggur Merah (Vitis vinivera) dengan Pelapisan Kitosan Selama Penyimpanan Lusi Yana Sari; David Septian Sumanto Marpaung; Nova Anika; Setyadi Gumaran; Ni Wayan Arya Utari; Tamrin Tamrin
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.03.09

Abstract

Anggur merah (Vitis vinivera) adalah salah satu jenis buah yang banyak digemari masyarakat di Indonesia. Salah satu cara yang digunakan untuk menjaga mutu buah anggur merah adalah dengan pengaplikasikan bahan pelapis buah menggunakan kitosan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pelapisan kitosan terhadap mutu buah anggur merah (Vitis vinivera). Penelitian ini dilakukan dengan variasi konsentrasi kitosan 2, 3, dan 4%. Setiap perlakuan menggunakan metode pencelupan selama 5 menit dan diamati selama 7 hari dengan waktu pengamatan hari ke 0, 3, dan 7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelapisan kitosan dapat menyebabkan perubahan susut bobot dan tekstur selama penyimpanan, yang berpotensi digunakan sebagai pelapis untuk memperpanjang umur simpan anggur merah.
Pengaruh Waktu dan Konsentrasi Ozon Terhadap Residu Pestisida dan Umur Simpan Buah Melon Fresh-Cut dengan Metode Ozonated Water Atik Dwi Wijayanti; Yossi Wibisono; Putu Tessa Fadhila; Nurwahyuningsih Nurwahyuningsih
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.03.07

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu dan konsentrasi ozon terhadap residu mankozeb buah melon fresh-cut. Memberikan penanganan yang baik dari segi kualitas pada buah melon fresh-cut menggunakan metode ozonated water dan untuk mengetahui jenis mikroba yang ada pada buah melon fresh-cut. Metodologi penelitian menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan software minitab 2016 dengan perlakuan pada konsentrasi larutan ozon 1.6 ppm, 0.8 ppm, 0.4 ppm, waktu perendaman 10 menit dan 20 menit, serta masa simpan pada suhu kamar selama 3 hari dan 5 hari, dengan 3 kali ulangan. Parameter dalam penelitian adalah kadar residu pestisida dan identifikasi mikroba dengan 16S rRNA. Hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan ozonasi pada berbagai kadar ppm tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata terhadap residu Mankozeb, tetapi berbeda nyata dengan kontrol (tanpa ozonasi) dan hasil identifikasi mikroba menunjukkan hasil galur Kocuria rhizophila (gram positif) sangat mendominasi buah melon fresh-cut karena resistensi jamur dari bahan aktif pestisida sehingga dapat menyebabkan kualitas buah menurun dan buah mudah terkontaminasi oleh mikroba.
Analisis Performansi Solar Water Heater pada Rangkaian Instalasi Pengering Kabinet Retno Damayanti; Affan Zahirul Fawazi; Gunomo Djoyowasito
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.03.10

Abstract

Energi matahari sebagai sumber energi terbarukan dapat dimanfaatkan menjadi energy termal untuk proses pengeringan. Pengeringan menggunakan instalasi solar water heater, penukar panas, dan ruang pengering bahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data temperatur air keluar dari solar water heater dan menghitung energi dan efisiensi penyerapan panas pada kolektor solar water heater. Penelitian dilakukan dengan mengukur temperatur, intensitas cahaya matahari, debit air dan kecepatan angin selama proses pengeringan. Penelitian dilakukan selama 7 hari dimulai pada pukul 08.00-16.00 WIB. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata temperatur fluida air keluar dari solar water heater sebesar 51.3 °C, rata-rata temperatur yang didapatkan ruang pengering sebesar 36.7 °C. Hasil energi rata-rata tertinggi pada sistem solar water heater terjadi pada hari pertama dengan nilai 927.5 J. Energi rata-rata tertinggi pada kolektor terjadi pada hari pertama dengan nilai 478.2 J dengan efisiensi kolektor 41.94%.
Experimental Research on Optimization Extruder Process Parameters for Pineapple Pomace-Based Fish Feed Oluwafemi Babatunde Oduntan; Adeleke Isaac Bamgboye; Abosede Oluwakemi Oduntan
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.03.05

Abstract

A single screw water-cooled jacketed extruder has been proposed to produce the fruit waste extrusion process of fish feed because of its superficial characteristics. This research mainly examined the effects of various extrusion conditions: feeding rate, screw speed, feed moisture, barrel temperature, cutting speed, and die open surface area. While maintaining the feed specifications (38% proteins and 5% lipids), four formulations with different pomace inclusions were obtained. The processing methodologies (with mash moisture and varied extruder parameters) were then based on three fundamental aspects (machine torque, apparent viscosity, and efficiency). They were studied using Response Surface Methodology (RSM). The influence of screw speed, moisture, and pomace inclusion was most significant. Optimum extrusion conditions were found at a feed rate of 1.47 kg.min-1, screw speed of 356.44 rpm, humidity of 16.04%, temperature of 60 °C, cutting speed of 1300 rpm, pomace inclusion rate of 10.59%, and an open surface die obtained 88.63%. The maximum desirable value of 0.61 resulted in 444.16 Nm-1 torque, 1008.98 Pa-s apparent speed, and 75.21% efficiency. The extruder evaluation demonstrated remarkable performance in producing pineapple pomace extrudates without impeding machine operating principles, redefining the robustness of extrusion process factors and their interactions in the process state.
Kemampuan Laju Transmisi Uap dan Biodegradasi Edible Straw Dari Pati Umbi (Ganyong, Garut, Kimpul) dan Gelatin Ikan Linda Anggraini; Dedin Finatsiyatull Rosida; Luqman Agung Wicaksono
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.03.06

Abstract

Indonesia tergolong negara beriklim tropis yang memiliki keunggulan dalam keragaman sumber pati yang berasal dari umbi-umbian. Sedotan edible dari pati umbi-umbian ini dapat menjadi salah satu solusi alternatif mengatasi permasalahan degradasi sedotan, pengembangan produk dari komoditas umbi-umbian, dan dapat menambah nilai ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pati umbi (ganyong, garut, kimpul) dan konsentrasi gelatin ikan terhadap karakteristik edible straw. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap-Faktorial. Variasi perlakuan dari dua faktor yaitu jenis pati umbi (U), jenis pati umbi yang digunakan adalah pati ganyong, pati garut, pati kimpul, dengan masing-masing konsentrasi sebesar 4% (b/v) dan konsentrasi gelatin ikan (G) sebesar 1, 3, dan 5% (b/v). Perlakuan terbaik dari hasil analisis diperoleh pada formulasi jenis pati umbi garut 4% dengan konsentrasi gelatin ikan 5%. nilai rata-rata kadar air 11.02%, ketahanan terhadap air 56.85%, laju transmisi uap air 0.09 g/m2.jam, dan biodegradasi 93.74%.

Page 1 of 1 | Total Record : 10