cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Dinamika Penelitian Industri
ISSN : 20888996     EISSN : 24774456     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Menyajikan karya tulis ilmiah yang berkualitas yang telah terseleksi dan direview untuk penelitian dan perekayasaan bidang teknologi industri karet, tekstil, pangan, lingkungan dan kimia lingkungan.
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI" : 16 Documents clear
Karakteristik kimia dan fisika semen pozolan kapur yang diperkaya silika abu sekam padi Assa, Asma; Adinata, Erwin
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.099 KB)

Abstract

Development of infrastructures intensively in the last decades has increased the demand for building materials, such as cement. This also causes the prices of Portland Cement, the most common type of cements has also increased and sometimes it is difficult to find it in the markets. Another type of cement namely Lime Pozolan Cement (SPK) may be used to substitute for Portland Cement for building construction which receives relatively low loads. The SPK is produced from pozolan materials and lime without heating process. The common pozolan materials used is tras. This research is aimed to investigate chemical and physical characteristics of the SPK enriched with silica of rice hull ash (ASP). The ASP is intended to reduce the use of trace as the source of silica. Methods used included experiments and testing. Supplements of the ASP in the SPK were varied at the levels of 0, 5, 10, 15, and 20% (w/w). The results of the research indicated that without ASP supplement (control treatment), SiO2 contents was 53.94%. By 5 to 20% ASP supplement increased SiO2 content to 59.54 - 65.87%. However SO3 content was reduced from 3.43% to 2.04 - 1.11% and MgO content from 2.36% to 2.29 - 1.64%. Furthermore, as the ASP supplement in SPK increased the compresive strength of concrete samples also increased, except at 15% and 20% ASP supplement after 21 and 28 days storage of the samples. Therefore, the optimum ASP supplement in SPK in this study was 15% with compressive strength of 103 x105 kg/m2 after 21 days storage and 128 x105 kg/m2 after 28 days storage.Keywords : chemical and physical characteristics, lime pozolan cement, rice husk ash silikaAbstrakKemajuan pembangunan sarana dan prasarana konstruksi yang sangat pesat pada beberapa dekade terakhir ini menyebabkan kebutuhan akan bahan bangunan termasuk semen juga meningkat bahkan kadang-kadang sulit ditemukan di pasaran. Salah satu jenis semen yaitu Semen Pozolan Kapur (SPK) dapat digunakan untuk mensubsitusi semen portland untuk konstruksi bangunan yang menerima beban relatif lebih kecil. SPK diproduksi dari bahan pozolan dan kapur padam tanpa proses pemanasan. Bahan pozolan yang sering digunakan adalah tras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia dan fisika SPK yang diperkaya silika dari Abu Sekam Padi (ASP). ASP ini dimaksudkan untuk mengurangi pemakaian tras sebagai sumber silika. Metode penelitian meliputi eksperimen dan pengujian. Penambahan ASP didalam SPK divariasikan pada level 0, 0,5, 10, 15 dan 20% (w/w). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanpa penambahan ASP (kontrol), kandungan SiO2 SPK sebesar 53,94%. Dengan penambahan 5 sampai 20% ASP kandungan SiO2 meningkat menjadi 59,54 - 65,87%. Sebaliknya kandungan SO3 yang semula 3,43% turun menjadi 2,04 - 1,11% dan kandungan MgO turun dari 2,36% menjadi 2,29 - 1,64%. Selanjutnya penambahan ASP didalam SPK meningkatkan kuat tekan beton, kecuali pada penambahan 15% dan 20% setelah umur beton 21 dan 28 hari. Karena itu penambahan optimum ASP untuk sifat fisika SPK adalah 15% dengan kuat tekan 103 x 105 kg/m2 sesudah 21 hari dan 128 x 105 kg/m2 sesudah 28 hari.Kata kunci : abu sekam padi, karakteristik kimia dan fisika, semen pozolan kapur
Minyak biji ketapang (Terminalia catappa L) sebagai bahan pelunak dalam pembuatan kompon karet ., Rahmaniar
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.534 KB)

Abstract

Plasticizers is one of the chemical of compound manufacturing for finished rubber goods. Rubber compound will harden if it hasnt sufficient plasticizers. Plasticizers is currently being derived from crude oil (petroleum oil) which is a type of mineral oil, it has a weakness, among others, are not environmentally friendly, irritating, corrosive and carcinogenic. Therefore the need for alternative use of other plasticizers such as renewable one that derived from plant materials. This study aims to get the right formula in the rubber compound with addition of Terminalia Catappa L seed oil extract (TCE) as a plasticizer for handgrip motorcycles rubber that meet the standards of SNI 06-7031 -2004. The Design Research id using completely randomized design (CRD) with 2 ( two) factor and 2 (two) replications. The first factor variation plasticizers concentration (P), P1: TCE 5 phr and P2: TCE 15 phr. The second factor variation filler concentration (C), C1: Carbon Black (CB N 330) 40 phr and C2: Carbon Black (N 330) 60 phr. Results showed that the best formula treatment is combination of 5 phr TCE and CB N 330 60 phr, that meet the standard requirements SNI 06-7031-2004 and the test results are hardness 69 shore A, tensile strength 147 kg/cm2, elongation at break 605%. The best test results for aging as decreasing tensile strength is formula III 126 kg/cm2, decreasing elongation at break is formula II 134% and decreasing Hardness is formula I 65 Shore A.Keywords : grip handle, minyak ketapang, plasticizer, rubber compoundAbstrakBahan pelunak merupakan salah satu bahan kimia inti sebagai penyusun struktur molekul yang banyak digunakan dalam pembuatan kompon untuk barang jadi karet. Bahan pelunak pada pembuatan kompon karet banyak digunakan berasal dari minyak bumi (petroleum oil) yaitu jenis minyak mineral tetapi mempunyai kelemahan, antara lain tidak ramah lingkungan, menyebabkan iritasi, korosif dan bersifat karsinogenik. Oleh karena itu perlu adanya alternatif penggunaan bahan pelunak yang lain yang dapat diperbarui yaitu minyak yang berasal dari bahan nabati. Bahan pelunak alternatif yang berasal minyak nabati seperti minyak biji ketapang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi yang tepat dalam kompon karet dengan penambahan minyak biji ketapang, untuk pembuatan karet pegangan setang sepeda motor yang memenuhi standar SNI 06 – 7031 – 2004. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor, 2 (dua ) kali ulangan. Faktor pertama variasi konsentrasi bahan pelunak (P), yaitu : P1 : Minyak ketapang 5 phr dan P2 : Minyak ketapang 15 phr. Faktor kedua variasi konsentrasi bahan pengisi (C), yaitu : C1: Carbon Black (N 330) 40 phr dan C2 : Carbon Black (N 330) 60 phr. Hasil uji formula 2 untuk parameter kekerasan 69 shore A, tegangan putus 147 kg/cm2 dan perpanjangan putus 605%. Sedangkan hasil uji pengusangan nilai kemunduran tegangan putus yang baik diperoleh pada formula 3 yaitu 126 kg/cm2, nilai kemunduran perpanjangan putus setelah pengusangan yang baik diperoleh pada formula 2 yaitu 134 % dan kekerasan kompon karet setelah pengusangan yang baik diperoleh pada formula 1 yaitu 65 shore.Kata kunci : Minyak ketapang, kompon karet, grip handle, pelunak
Optimasi pengolahan limbah cair karet remah menggunakan Mikroalga Indigen dalam menurunkan kadar BOD, COD, TSS Nurhayati, Chasri; Hamzah, Basuni; Pambayun, Rindit
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.846 KB)

Abstract

A study of waste water treatment technology using indigenous microalgae from waste water crumb rubber industry was done. This aims of study to use the isolated microalgae in variously pH (7, 8, 9) and concentration 5%, 10%, 15%, 20% of indigenous microalgae as a degradating Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) and Total Suspended Solid (TSS). Stages of sewage treatment conducted in this study with comprehensive solution methode was isolation and screening indigenous microalgae ot treated waste sites, characterization microalgae, cultivation doubling microalgae and test performance of microalgae from liquid industrial waste crumb rubber. The isolate of microalgae with pH variation and concentration of indigenous microlagae has potency to reduce waste water crumb rubber. The result show that the type of microalgae as a result of identification is Chlorella vulgari. In pH variation (7, 8, 9 ) and concentration of indigenous microalgae (5%, 10%, 15%, 20%), we found that the the best result to degradated BOD, COD, and TSS as namely as pH 7 with concentration of microalga 15% was 36.84 mg/l (83.48%) for BOD, pH 7 with concentration of microalgae 20% was 88.20 mg/l (76.91%) for COD, pH 8 with concentration of microalgae 5% was 0.91 mg/l (92.67%) for TSS.Keywords : BOD, COD, crumb rubber, indigenuos microalgae, TSSAbstrakTelah dilakukan penelitian teknologi pengolahan limbah cair karet remah menggunakan mikroalga indigen. Penelitian ini untuk memanfaatkan mikroalga hasil isolasi dengan memvariasikan pH dan konsentrasi mikroalga dalam menurunkan kadar Biologycal Oxygen Demand (BOD), Chemycal Oxygen Demand (COD) dan Total Suspended Solid (TSS). Tahapan pengolahan limbah yang dilakukan pada penelitian ini dengan metode Comprehensive Solution adalah isolasi dan skrining mikroalga indigen dari limbah yang diolah, karakterisasi mikroalga, pengembangbiakan, penggandaan dan menguji kinerja mikroalga terhadap limbah cair industri crumb rubber. Mikroalga hasil isolasi diperlakuan pada pH dan konsentrasi mikroalga berturut turut yaitu 7, 8, 9 dan 5%, 10%, 15%, 20% untuk pengolahan limbah. Hasil isolasi mikroalga diperoleh satu jenis mikroakga indigen yaitu Chlorella vulgari dan perlakuan pH dan konsentrasi mikroalga mampu menurunkan kadar BOD, COD, TSS, dimana perlakuan terbaik yaitu pada pH 7 dengan konsentrasi mikroalga 10% yaitu 36,84 mg/l (32,84%) untuk BOD, perlakuan pH 7 dan konsentrasi 20% untuk 88,20 mg/l (60%) untuk BOD, dan perlakuan pH 8 dan konsentrasi 5% yaitu 0.91 mg/l (15%) untuk TSS.Kata kunci : BOD, COD, karet remah, mikroalga indigen, TSS
Kajian mutu bahan baku rumput laut (Eucheuma SP.) dan teknologi pangan olahannya Alamsyah, Rizal; Lestari, Nami; Hasrini, Reno Fitri
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.75 KB)

Abstract

Seaweed is one of the strategic commodities in fisheries revitalization program in Indonesia. The problems faced by seaweed producers are the low quality and products diversification of seaweeds due to traditional post-harvest handling and unknown critical factors as quality benchmark of seaweeds products. This study was aimed to determine the condition of the quality of raw materials and end products that have been produced on the market and give recommendations for better seaweed processing technology. The steps taken were the collection of data and information, purchase of raw materials and seaweed based food products, analysis of various seaweed products purchased from the survei areas, process improvement based on the results of analysis, and product analysis as the results of process improvement results. Raw material quality of seaweed of Echeuma cottoni in the market are generally not eligible to be qualified as Dried Seaweed (SNI 2690 2:2009) which has the moisture content above 30%, the value of anhydrous weed below 30%, the level of foreign objects above 5% and microbial contamination was sufficiently high (max 1.0 X102 TPC colonies / gram and E.coli maxKeywords : Eucheuma sp, seaweed sweets, seaweed jam, seaweed sweet cake , seaweed crackers, seaweed cheese stickAbstrakRumput laut merupakan salah satu komoditas strategis dalam program revitalisasi perikanan di Indonesia. Permasalahan yang dihadapi adalah rendahnya mutu rumput laut dikarenakan masih tradisionalnya penanganan pascapanen serta tidak diketahuinya kritikal faktor yang dijadikan tolak ukur mutu produk rumput laut. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kondisi mutu bahan baku dan produk jadinya yang telah diproduksi yang beredar di pasaran, serta memberikan rekomendasi teknologi pengolahan rumput laut yang lebih baik. Tahapan yang dilakukan adalah pengumpulan data dan informasi, pembelian bahan baku dan produk pangan berbasis rumput laut, analisis berbagai produk rumput laut yang dibeli dari daerah survei, perbaikan proses berdasarkan hasil analisis, dan analisis produk hasil perbaikan proses. Mutu bahan baku rumput laut jenis Echeuma cottoni di pasaran umumnya belum memenuhi syarat Rumput Laut Kering (SNI 2690 2:2009) yaitu kadar air masih diatas 30%, nilai anhydrous weed dibawah 30%, kadar benda asing di atas 5% dan cemaran mikrobanya cukup tinggi (ALT maks 1,0x102 koloni/gram dan E.coli maksKata kunci : Eucheuma sp, manisan basah rumput laut, selai rumput laut, dodol rumput laut, kerupuk rumput laut, kertas keju rumput laut
Perlakuan awal serpih kayu karet tidak produktif untuk Pulp Sulfat Haroen, Wawan Kartiwa; AL, Sudarmin; Prasetya, Hari Adi
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.202 KB)

Abstract

Pre-treatment of chips rubber wood non-productive as a raw material pulp used hot water and solution NaOH 3-10%, temperature 25-100 °C for 1-2 hours. Has showed a positive influence for quality of pulp if compared with chips without pre-treatment. Result is shown the extractive decreased levels 1 to 1.5 times and lignin content decreased 9-12%. Effect of pre-treatment chips can be increase the pulp yield and Kappa number equal to brightness of pulp. Another effect of chips treatment can be improved to physical properties bleached pulp for tear index, tensile index, folding indurance and brightness if compared with pulp from chips without a treatment. The physical properties pulp of rubber wood with chips pretreatment can produce bleach pulp sulphate have a requirements the quality to SNI Leaf bleach kraft pulp.Keywords : Rubber wood, pre-treatment, sulphate pulp, quality of pulpAbstrakPerlakuan awal serpih kayu karet tidak produktif yang diperuntukan sebagai bahan pulp menggunakan air panas, larutan NaOH 3-10% dan suhu 25-100 oC, selama 1-2 jam. Menunjukkan pengaruh yang positif terhadap kualitas pulpnya dibandingkan dengan pulp yang serpihnya tanpa perlakuan. Hasilnya ditunjukkan oleh menurunnya kadar ekstraktif 1- 1,5 kali dan kadar lignin turun 9-12%. Perlakuan awal serpih dapat meningkatkan rendemen pulp dengan bilangan Kappa setara dengan pulp putihnya. Pengaruh lain dari perlakuan awal serpih kayu karet dapat meningkatkan sifat fisik lembaran pulp sulfat putih terhadap indek sobek, indek tarik, indeks lipat dan kecerahan pulp (derajat putih) dibandingkan dengan kekuatan pulp dari serpih tanpa perlakuan. Sifat fisik pulp kayu karet tidak produktif yang mengalami perlakuan awal serpihnya dapat menghasilkan kualitas pulp sulfat putih yang memenuhi persyaratan SNI pulp sulfat putih kayu daun.Kata kunci : Kayu karet, perlakuan awal, pulp sulfat, kualitas pulp
Pengaruh suhu dan waktu vulkanisasi terhadap karakteristik kompon sol karet cetak berbahan pengisi arang cangkang sawit Pireno, Cahyo Adi; Wijaya, Agus; Pambayun, Rindit
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.625 KB)

Abstract

The purpose of this research was to study the effect of temperature and time of vulcanization in rubber sole compound manufacturing by utilizing palm shell charcoal as filler. The research was carried out at Industrial Research and Standardization Laboratory Palembang on May to November 2012. Experimental design used in this study was factorial completely randomized design (CRD). Two factors were investigated, namely temperature (designed as T with the following three levels: 130, 140 and 150 °C) and vulcanization time (designed as W with the following levels, 10, 12 and 14 minutes). The observed physical parameters were according to SNI 0778: 2009, including tensile strength, elongation at break, hardness and tear strength. The results showed that temperature and time of vulcanization significantly affected all physical parameters. The best physical properties result was obtained in the treatment T1W1 (vulcanization temperature of 130 °C and vulcanization time of 10 minutes) with the following values: tensile strength of 17.567 N/mm2, elongation at break of 578.33%, hardness of 59 Shore A and tear strength of 5.167 N/mm2 with all physical parameters met SNI quality standard.Keywords : Vulcanization, compound, filler, palm shell charcoalAbstrakTujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh suhu dan waktu vulkanisasi pada pembuatan kompon sol karet cetak dengan memanfaatkan arang cangkang sawit sebagai bahan pengisi. Penelitian dilaksanakan di Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang dan dilaksanakan bulan Mei sampai November 2012. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan tiga variasi suhu (T1: 130 °C, T2: 140 °C, T : 150 °C) dan tiga variasi waktu vulkanisasi (W1: 10 menit, W2: 12 menit, W3: 14 menit). Parameter yang diuji adalah parameter uji sesuai dengan SNI 0778:2009 tentang sol karet cetak yaitu tegangan putus, perpanjangan putus, kekerasan dan ketahanan sobek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan waktu berpengaruh nyata terhadap semua parameter uji fisik. Perlakuan yang memberikan hasil terbaik diperoleh pada perlakuan suhu vulkanisasi 130 °C dan waktu vulkanisasi 10 menit (T1W1) dengan nilai parameter uji tegangan putus sebesar 17,567 N/mm2, perpanjangan putus 578,33%, kekerasan sebesar 59 Shore A dan ketahanan sobek 5,167 N/mm2 dengan semua parameter uji fisik memenuhi syarat SNI.Kata kunci: Vulkanisasi, kompon, bahan pengisi, arang cangkang sawit
Pengaruh Nitrile Butadiene Rubber (NBR) terhadap mutu bantalan mesin Bahri, Syamsul; Susanto, Tri
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.092 KB)

Abstract

This study aimed to determine the effect of NBR as a substitute for NR to improve the quality engine mounting i.e. oil resistance. Engine mounting compound made by a mixture of natural rubber (NR) with synthetic rubber (NBR) on the ratio NR: NBR the 20:80 formulae I, formula II 40:60, formula III 60:40 and formula IV 80:20. The results showed that the formulation III NR:NBR 60:40. Testing results show that the rubber engine mounting vulcanizates has hardness 64 ShoreA, tensile strength 112 kg/cm2, Elongation at break 550%, Compression set 26.87%, Swelling (OIL, SAE40, 70 °C, 2 x 24 hours) 29.44%, change in weight 39.68%, while the value of resistance obsolete (Aging, 70 °C, 2 x 24 hours) as seen from the voltage drop of 3% decline and deterioration extension -40% drop that meets the quality requirements of SNI 06-1540-1989 Rubber Bearing Motor Vehicle Engineering.Keywords : engine mounting, NBR, quality, rubber, vehicleAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan NBR dalam pembuatan bantalan mesin untuk meningkatkan mutu bantalan mesin ditinjau dari parameter ketahanan usang, ketahanan minyak dan pengembangan volume dan berat vulkanisat. Kompon karet bantalan mesin yang dibuat dari campuran karet alam (NR) dan karet sintetis (NBR) dengan variasi perbandingan NR:NBR yaitu formula I 20:80, formula II 40:60, formula III 60:40 dan formula IV 80:20. Hasil penelitian menunjukan bahwa formulasi III 60:40 adalah formula terbaik pembuatan kompon. Hasil pengujian menunjukkan bahwa bantalan mesin memiliki nilai Kekerasan 64 Shore A, Tegangan Putus 112 kg/cm2, Perpanjangan Putus 550%, Pampatan Tetap 26,87%, Pengembangan (OIL, SAE40,70 oC, 2 x 24 jam) volume 29,44% dan peningkatan berat 39,68%, sedangkan nilai ketahanan usang (Aging, 70 oC, 2 x 24 jam) yang dilihat dari penurunan tegangan putus 3% dan penurunan perpanjangan putus -40% yang memenuhi persyaratan SNI 06-1540-1989 untuk Karet Bantalan Mesin Kendaraan Bermotor.Kata kunci : bantalan mesin, karet, kendaraan bermotor, mutu, NBR
Pemanfaatan alginat dari alga laut untuk meningkatkan stabilitas kompon lateks bahan baku souvenir karet Nurhayati, Chasri; Yulita, Eli; Andayani, Oktavia
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.691 KB)

Abstract

This study aimed to determine the effect of adding sodium alginate as a stabilizer agent for latex goods preparation, such as rubber compound latex rubber raw material for souvenirs. Best alginate extraction temperature is obtained at a temperature of 60 °C with alginate to yield test results were 8.20%, ash content of 24.5%, the water content of 7.855% and 1.615 cps viscosity. Quality of the best liquid latex compound found in treatment 4 with the addition of 0.20 phr alginate as indicated by the test results of 119 cp viscosity money and time for testing mechanical stabilizer 597 Sec. The results showed that the compound latex mooney viscosity resulting in treatment 5 for 37, mooney scorch average of 0.27, the average hardness 38.5, tensile strength 38 kg/cm2, 20 kg/cm2 modulus 300%, elongation at break is 508%, tear resistance treatment 5 is 62 kg/cm2.Keywords : Alginate, colloids, latex compoundAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan natrium-alginat sebagai bahan penstabil kompon lateks untuk bahan baku barang jadi lateks, dalam hal ini dicoba souvenir karet. Suhu ekstraksi alginat terbaik diperoleh pada suhu 60 oC dengan hasil pengujian alginat untuk rendemen adalah 8,20%, kadar abu sebesar 24,5%, Kadar air 7,855% dan viscositas 1,615 cps. Mutu kompon lateks cair yang terbaik terdapat pada perlakukan 4 dengan penambahan alginat sebanyak 0,20 phr yang ditunjukan dengan hasil uji viscositas money sebesar 119 cp dan uji mechanical stabilizer time sebesar 597 Sec. Hasil penelitian terhadap kompon lateks menunjukkan bahwa viscositas mooney yang dihasilkan pada perlakuan 5 sebesar 37, mooney scorch rata-rata 0,27, hardness rata-rata 38,5, Shore A, tegangan putus 38 kg/cm2, tegangan tarik 20 kg/cm2, perpanjangan putus adalah 508%, ketahanan sobek perlakuan 5 adalah 62 kg/cm2.Kata kunci : Alginat, koloid, kompon lateks
Pengaruh Nitrile Butadiene Rubber (NBR) terhadap mutu bantalan mesin Syamsul Bahri; Tri Susanto
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.092 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v24i1.650

Abstract

This study aimed to determine the effect of NBR as a substitute for NR to improve the quality engine mounting i.e. oil resistance. Engine mounting compound made by a mixture of natural rubber (NR) with synthetic rubber (NBR) on the ratio NR: NBR the 20:80 formulae I, formula II 40:60, formula III 60:40 and formula IV 80:20. The results showed that the formulation III NR:NBR 60:40. Testing results show that the rubber engine mounting vulcanizates has hardness 64 ShoreA, tensile strength 112 kg/cm2, Elongation at break 550%, Compression set 26.87%, Swelling (OIL, SAE40, 70 °C, 2 x 24 hours) 29.44%, change in weight 39.68%, while the value of resistance obsolete (Aging, 70 °C, 2 x 24 hours) as seen from the voltage drop of 3% decline and deterioration extension -40% drop that meets the quality requirements of SNI 06-1540-1989 Rubber Bearing Motor Vehicle Engineering.Keywords : engine mounting, NBR, quality, rubber, vehicleAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan NBR dalam pembuatan bantalan mesin untuk meningkatkan mutu bantalan mesin ditinjau dari parameter ketahanan usang, ketahanan minyak dan pengembangan volume dan berat vulkanisat. Kompon karet bantalan mesin yang dibuat dari campuran karet alam (NR) dan karet sintetis (NBR) dengan variasi perbandingan NR:NBR yaitu formula I 20:80, formula II 40:60, formula III 60:40 dan formula IV 80:20. Hasil penelitian menunjukan bahwa formulasi III 60:40 adalah formula terbaik pembuatan kompon. Hasil pengujian menunjukkan bahwa bantalan mesin memiliki nilai Kekerasan 64 Shore A, Tegangan Putus 112 kg/cm2, Perpanjangan Putus 550%, Pampatan Tetap 26,87%, Pengembangan (OIL, SAE40,70 oC, 2 x 24 jam) volume 29,44% dan peningkatan berat 39,68%, sedangkan nilai ketahanan usang (Aging, 70 oC, 2 x 24 jam) yang dilihat dari penurunan tegangan putus 3% dan penurunan perpanjangan putus -40% yang memenuhi persyaratan SNI 06-1540-1989 untuk Karet Bantalan Mesin Kendaraan Bermotor.Kata kunci : bantalan mesin, karet, kendaraan bermotor, mutu, NBR
Pemanfaatan alginat dari alga laut untuk meningkatkan stabilitas kompon lateks bahan baku souvenir karet Chasri Nurhayati; Eli Yulita; Oktavia Andayani
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.691 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v24i1.655

Abstract

This study aimed to determine the effect of adding sodium alginate as a stabilizer agent for latex goods preparation, such as rubber compound latex rubber raw material for souvenirs. Best alginate extraction temperature is obtained at a temperature of 60 °C with alginate to yield test results were 8.20%, ash content of 24.5%, the water content of 7.855% and 1.615 cps viscosity. Quality of the best liquid latex compound found in treatment 4 with the addition of 0.20 phr alginate as indicated by the test results of 119 cp viscosity money and time for testing mechanical stabilizer 597 Sec. The results showed that the compound latex mooney viscosity resulting in treatment 5 for 37, mooney scorch average of 0.27, the average hardness 38.5, tensile strength 38 kg/cm2, 20 kg/cm2 modulus 300%, elongation at break is 508%, tear resistance treatment 5 is 62 kg/cm2.Keywords : Alginate, colloids, latex compoundAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan natrium-alginat sebagai bahan penstabil kompon lateks untuk bahan baku barang jadi lateks, dalam hal ini dicoba souvenir karet. Suhu ekstraksi alginat terbaik diperoleh pada suhu 60 oC dengan hasil pengujian alginat untuk rendemen adalah 8,20%, kadar abu sebesar 24,5%, Kadar air 7,855% dan viscositas 1,615 cps. Mutu kompon lateks cair yang terbaik terdapat pada perlakukan 4 dengan penambahan alginat sebanyak 0,20 phr yang ditunjukan dengan hasil uji viscositas money sebesar 119 cp dan uji mechanical stabilizer time sebesar 597 Sec. Hasil penelitian terhadap kompon lateks menunjukkan bahwa viscositas mooney yang dihasilkan pada perlakuan 5 sebesar 37, mooney scorch rata-rata 0,27, hardness rata-rata 38,5, Shore A, tegangan putus 38 kg/cm2, tegangan tarik 20 kg/cm2, perpanjangan putus adalah 508%, ketahanan sobek perlakuan 5 adalah 62 kg/cm2.Kata kunci : Alginat, koloid, kompon lateks

Page 1 of 2 | Total Record : 16


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 33, No 1 (2022): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 32, No 2 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 32, No 1 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 31, No 2 (2020): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 31, No 1 (2020): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 30, No 2 (2019): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 30, No 1 (2019): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 29, No 2 (2018): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI0 Vol 29, No 2 (2018): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 29, No 1 (2018): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 29, No 1 (2018): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 28, No 2 (2017): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 28, No 2 (2017): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 28, No 1 (2017): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 28, No 1 (2017): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 27, No 2 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 27, No 2 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 27, No 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 27, No 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 26, No 2 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 26, No 2 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 26, No 1 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 26, No 1 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 25, No 2 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 25, No 2 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 25, No 1 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 25, No 1 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 24, No 2 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 24, No 2 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 23, No 2 (2012): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 23, No 2 (2012): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 23, No 1 (2012): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 23, No 1 (2012): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 22, No 2 (2011): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 22, No 2 (2011): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 22, No 1 (2011): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 22, No 1 (2011): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 21, No 2 (2010): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN Vol 21, No 2 (2010): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN Vol 21, No 1 (2010): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN Vol 21, No 1 (2010): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN More Issue