cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
SPASIAL
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 435 Documents
BANGKITAN DAN POLA PERJALANAN TRANSPORTASI DAERAH PERUMAHAN KOTA MANADO Soleman, Indri Dizka Sapriyanti; Franklin, Papia J.C.; Timboeleng, James A
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perumahan Malendeng Residence Manado merupakan salah satu perumahan di Pinggiran Kota Manado yang sebagian besar penduduknya bekerja di Kota Manado, sehingga akan terjadi bangkitan perjalanan yang akan membebani jalur – jalur jalan menuju pusat Kota Manado. Dalam hal ini penelitian diarahkan pada bangkitan dan pola perjalanan transportasi daerah Perumahan Malendeng Residence Manado. Pengumpulan data untuk keperluan analisa dilakukan dengan menggunakan sampel Untuk menganalisa data dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif, dengan menggunakan Analisis Deskriptif kualitatif untuk mengetahui karakteristik perilaku  perjalanan dan pembebanan pola jaringan jalan yang ada dan Analisis Kuantitatif dengan Analisis Regresi Sederhana untuk mengetahui model bangkitan perjalanan di Kawasan Perumahan Malendeng Residence. Dari hasil analisis deskriptif kuantitatif dibagi menurut kegiatannya sehari – hari yaitu bekerja, bersekolah dan berbelanja. Bekerja, dari Prosentase sebaran tempat kerja, terlihat bahwa Kelurahan Bumi Beringin mempunyai prosentase terbesar (50 %), hal ini karena di Kelurahan Bumi Beringin adalah area perkantoran Kota Manado. Bersekolah, dari hasil analisa sebagian penduduk Perumahan Malendeng bersekolah 101 Orang di Kelurahan Teling dan Perkamil.Disini muncul faktor penting dalam pemilihan sekolah, yaitu faktor jarak dan kemudahan untuk mencapai sekolah tersebut.Berbelanja, diketahui lokasi berbelanja dengan prosentase terbesar adalah wilayah pusat Kota Manado di Kecamatan Sario (Kel.Titiwungen Selatan) dan Kecamatan Wenang (Titiwungen Utara) tepatnya di Kawasan B on B sampai kawasan pasar 45, karena area tersebut adalah area perdagangan dan jasa. Pengembangan transportasi di Perumahan Malendeng Residence Manado untuk masa yang akan datang sebaiknya diarahkan untuk lebih meningkatkan interaksi dengan Kabupaten Minahasa Utara dengan melihat potensi – potensi yang dapat dikembangkan, sekaligus mengurangi ketergantungan kawasan perumahan tersebut dengan Kota manado sehingga interaksi tersebut akan memberikan manfaat ekonomi yang lebih bagi Kabupaten Minahasa Utara. Kata Kunci : Bangkitan, Pola Perjalanan, Transportasi, Perumahan
KAJIAN SPASIAL KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN PINELENG, KABUPATEN MINAHASA Manullang, Jerry S. R. K.; Gosal, Pierre; Karongkong, Hendriek
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu faktor penting dalam keberlangsungan pembangunan di suatu wilayah perkotaan adalah ketersediaan sumber daya alam yang mencukupi guna memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya.Salah satu sumber daya alam yang memiliki peran vital di wilayah perkotaan adalah sumber daya air bersih. Yang menjadi fokus dari penelitian ini yakni mengkaji fungsi spasial wilayah Kecamatan Pineleng, memproyeksi kebutuhan air bersih dalam jangka waktu 10 tahun kedepan (2013-2023), serta mengetahui rasio ketersediaan sumber air (kapasitas produksi) terhadap proyeksi kebutuhan air selama 10 tahun kedepan. Lingkup dari penelitian ini adalah Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa.Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif-kualitatif dengan menggunakan analisis spasial GIS dan analisis proyeksi geometrik.Analisis spasial GIS mencakup kajian tentang kelerengan, topografi, perkembangan kawasan terbangun dan tidak terbangun, pola pemanfaatan lahan, dan kajian sumber air.Sedangkan analisis proyeksi geometrik mencakup proyeksi tentang kependudukan 10 tahun kedepan, proyeksi kebutuhan sektor domestik, dan proyeksi kebutuhan sektor non domestik.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara spasial Kecamatan Pineleng terletak pada kelerengan 15-25 % dan terletak pada ketinggian 77-429 mdpl.kemudian untuk proyeksi kebutuhan air domestik dan non domestik selama 10 tahun mendatang mencapai 38,963 liter/detik atau meningkat sebesar 34,10 %. Kemudian total ketersediaan air bersih dari seluruh sumber air di Kecamatan Pineleng sebesar 154,45 l/dtk. Sedangkan untuk rasio ketersediaan sumber air dengan proyeksi kebutuhan air diperoleh hasil bahwa sumber air di Kecamatan Pineleng masih dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun kedepan.   Kata kunci : Kajian spasial, kebutuhan air bersih, Kecamatan Pineleng
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA DI PULAU SALIBABU KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Timburas, Mainart Aramana; Malik, Andi; Rompas, Leidy M
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pariwisata merupakan kegiatan yang strategis untuk dikembangkan. Pengembangan  pariwisata ini tidak terlepas dari keberadaan sumber daya alam maupun sumber daya buatan sebagai potensi daerah yang dimilikinya. Pulau Salibabu merupakan salah satu Pulau yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Talaud yang memilki potensi akan pariwisata, yang diantaranya terdapat empat obyek wisata yang berpotensial untuk bisa terus dikembangkan yaitu Obyek wisata Pulau Sara besar dan Sara kecil, Pantai Sereh, Pantai Tiwuda, dan Goa Wuidduanne. Namun keberadaan infrastruktur, sarana dan prasarana, serta fasilitas pendukung lainnya pada obyek wisata yang masih kurang dan belum cukup memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik obyek wisata yang ada di Pulau Salibabu Kabupaten Kepulauan Talaud yang kemudian merumuskan usulan pengembangan kawasan obyek wisata di Pulau Salibabu Kabupaten Kepulauan Talaud. Analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis SWOT  dengan menggunakan Matriks IFAS dan EFAS, Matriks SWOT serta analisis kebijakan. Hasil analisis deskriptif menemukan karakterisik dari pada empat obyek wisata yang ada di Pulau Salibabu. Hasil analisis Matriks IFAS dan EFAS menunjukkan potensi dari semua obyek  wisata yang ada sangat layak untuk bisa dikembangkan. Hasil analisis kebijakan menunjukkan jenis wisata alam dan bahari sangat berpeluang untuk terus dikembangkan di kawasan obyek wisata Pulau Salibabu. Matriks SWOT menunjukan arahan dan usulan terhadap pengembangan potensi wisata yang ada di Pulau Salibabu.     Kata kunci: Pariwisata, Pulau Salibabu, Pengembangan Potensi Wisata
Studi Kemacetan Lalu Lintas Di Pusat Kota Ratahan Margareth, Melisa; Franklin, Papia; Warouw, Fela
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ratahan merupakan ibukota Kabupaten Minahasa Tenggara, yang memiliki luas 6.163 Ha. Sebagai ibukota, Ratahan menjadi pusat pemerintahan dan pusat kegiatan perdagangan dan jasa sebagaimana terdapat dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Minahasa Tenggara yang menetapkan Kota Ratahan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah Perkotaan (PKWp). Oleh karena itu, terdapat faktor-faktor yang menimbulkan kemacetan di kota Ratahan. Untuk mencari faktor-faktor yang menyebabkan kemacetan di pusat kota Ratahan, digunakan analisis deskriptif kualitatif, dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada responden yang biasa melakukan perjalanan ke pusat kota Ratahan. Berdasarkan hasil analisis lokasi dan analisis wilayah ditemukan faktor internal dan faktor eksternal yang menyebabkan kemacetan di pusat kota Ratahan. Faktor internal yang ditemui adalah kapasitas jalan yang tidak memenuhi standar pemerintah. Pengaruh penggunaan lahan di pusat kota yang menyebabkan tingginya arus lalu lintas dan menimbulkan hambatan samping. Sedangkan faktor eksternalnya adalah jalan provinsi adalah satu-satunya akses utama untuk menuju dan keluar dari wilayah kabupaten Minahasa Tenggara. Aksesibilitas yang menghubungkan antar wilayah dan pusat-pusat kegiatan kawasan di Minahasa Tenggara hanya melalui jalan provinsi. Oleh sebab itu, diharapkan kepada pemerintah agar memikirkan pembukaan jalan alternatif, penyebaran fungsi kawasan secara merata di setiap kecamatan, mengurangi hambatan samping seperti parkir liar di sisi jalan.   Kata Kunci: Kemacetan, Faktor Penyebab, Ratahan
KAJIAN KENYAMANAN TERMAL BAGI PEJALAN KAKI PADA JALUR PEDESTRIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI Sangaji, Yusrin; -, Sangkertadi; Sembel, Amanda
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenyamanan pejalan kaki pada jalur pedestrian kampus Unsrat merupakan kebutuhan dasar guna menunjang aktivitas perkuliahan dimana jalur pedestrian berfungsi sebagaimedia penghubung dari satu fasilitas pendidikan ke fasilitas pendidikan lainnya.Jalur pedestrian yang ada di kampus Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) ada yang ternaungi dengan vegetasi pohon adapula yang tidak ternaungi atau terbuka menghadap langit yang secara lansung terkena radiasi sinar matahari. Kenyamanan termal pada jalur pedestrian merupakan salah satu komponen dari syarat kenyamanan pejalan kaki. Kenyaman termal ruang luar pada intinya merupakan korelasi antara respon rasa nyaman-termal, aspek fisiologis tubuh manusia, akivitas dan variabel iklim (gerakan udara,  suhu udara, suhu radiatif, serta kelembaban udara). Pengumpulan data dan masukan untuk analisis, dilakukan melalui pengukuran iklim mikro dengan menggunakan alat ukur antara lain,thermometer, anemometer, globe thermometer, hygrometer,ukuran fisiologis responden (berat dan tinggi badan) serta hasil respon tingkat kenyamanan termal oleh para responden melalui pengisian kuesioner.Melalui penelitian ini diperoleh berbagai macam respon kenyaman termal pejalan kaki pengguna jalur pedestrian pada beberapa titik ruang luar di Universias Sam Ratulangi. Penelitian dilakukan pada pagi hingga sore hari, saat tidak turun hujan dan situasi langit cerah.Tatanan vegetasi (pepohonan, rerumputan) sebagai salah satu pengendali iklim mikro menunjukan peran yang signifikan untuk mencapai kenyamanan termal pada kasus ini sehingga penting untuk dijadikan pertimbangan dalam perencanaan jalur pedestrian.   Kata Kunci : Iklim Tropis Lembab, Ruang Luar, Pedestrian, Manado
PENGEMBANGAN SEKTOR INFORMAL BERBASIS PARIWISATA TERHADAP PEREKONOMIAN KOTA KOTAMOBAGU Yasin, Rizky Yuliansar; Van Rate, Johannes; Warouw, Fela
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar-belakangi oleh keberadaan aktivitas sektor informal di Kota Kotamobagu khususnya di Kecamatan Kotamobagu Barat.Para pelaku sektor informal sering kali berjualan dengan berpindah-pindah karena belum ada kejelasan lokasi berdagang yang jelas dan belum adanya penanganan yang optimal terhadap sektor informal tersebut.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah a).Mengidentifikasi karateristik sektor informal di Kotamobagu. b). Mengembangkan potensi sektor informal berbasis pariwisata dalam perekonomian Kota Kotamobagu. Metode penelitian  menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dan analisis data menggunakan analisis SWOT dan konsep 4A.Kedua analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana mengembangkan sektor informal berbasis pariwisata terhadap perekonomian Kota Kotamobagu dengan potensi yang ada.Karakteristik sektor informal dikotamobagu terdiri dari jenis jualan, sarana berjualan, lokasi berjualan dan luas lokasi berjualan.Sedangkan untuk pengembangan sektor informal berbasis pariwisata sudah terdapat beberapa strategi pengembangan dari analisis yang perlu diimplementasikan langsung ke lapangan.Perlu peran aktif dari pelaku sektor informal itu sendiri, pemerintah setempat maupun pihak-pihak lainnya yang dapat membantu dalam pengembangan sektor informal di Kota Kotamobagu. Kata Kunci : Sektor Informal, Karateristik, Pengembangan.
PENGARUH KEBERADAAN MINIMARKET TERHADAP “WARONG” DI KECAMATAN MALALAYANG Arif Wibowo, Triyan; Rengkung, Michael; Mastutie, Faizah
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan minimarket di Indonesia beberapa tahun ini telah mengalami perkembangan yang pesat. Pertumbuhannya tidak hanya berada di pusat kota saja tapi sudah menyebar hingga ke daerah pinggiran kota. Hal inipun yang terjadi di Kota Manado, pertumbuhan minimarket yang mulai berkembang hingga ke daerah pinggiran kota menyebabkan penyebarannya yang tidak beraturan antara satu minimarket dengan minimarket lainnya. Serta keberadaan minimarket yang berdekatan dengan warong yang berada dalam satu area jangkauan pelayanan akan sangat mempengaruhi preferensi masyarakat dalam berbelanja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui persepsi dan preferensi masyarakat terhadap minimarket maupun warong, dan juga untuk mengetahui pengaruh keberadaan minimarket terhadap warong berkaitan dengan jarak jangkauan pelayanannya.metode yang digunakan adalah analisis IPA (Importance Performance Analysis) dan juga analisis overlay jangkauan pelayanan. Masing-masing fasilitas perdagangan, baik minimarket maupun warong memiliki kelebihan dan kekurangan berdasarkan variable-variabel yang dinilai oleh konsumen pengunjung.Terdapat perubahan kecenderungan pada preferensi pemilihan tjuan berbelanja sebelum dan sesudah berdirinya minimarket di kawasan Kecamatan Malalayang. Berdasarkan jangkauan pelayanan, dapat diketahui bahwa semakin besar jangkauan minimarket, maka akan semakin banyak warong yang terfriksi dengan jangkauan pelayanannya. Satu minimarket berdampak terhadap 5 warong.Berdasarkan penelitian semakin jauh warong yang berada di dalam lorong terhadap minimarket maka pengaruh yang ditimbulkan akan semakin kecil. Sedangkan warong yang berada di pinggir jalan Wolter Monginsidi tidak terlalu berpengaruh akan jarak yang berdekatan dikarenakan rata-rata konsumen mereka berada pada jarak pelayanan yang jauh. Kata kunci : Pengaruh, Minimarket, Warong, Jangkauan pelayanan.
ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA DAN SARANA PARIWISATA DI KAWASAN TAMAN NASIONAL BUNAKEN KECAMATAN BUNAKEN KEPULAUAN KOTA MANADO Agusbushro, Raden; Makarau, Vicky H; Sembel, Amanda
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi sudah tidak diragukan lagi, menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan di dalam perolehan devisa, penciptaan lapangan kerja, maupun pengentasan kemiskinan. Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan Kota Manado, yang terdiri dari tiga pulau. Pertama Pulau Bunaken, kedua Pulau Siladen, dan ketiga Pulau Manado Tua, merupakan salah satu tujuan wisata andalan di Kota Manado. Namun kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata sebagai penunjang kegiatan ditempat wisata kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan, sampai saat ini dapat dikatakan masih belum terpenuhi secara maksimal. Penelitian ini mengkaji tentang ketersediaan prasarana dan sarana pariwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan dan kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode anilisis statistik deskriptif yaitu mencari frekuensi (presentase), serta angka-angka yang disusun dalam tabel. Analisis kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata bertujuan untuk mengetahui apa saja kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan dan analisis SWOT digunakan untuk mengetahui perkembangan pariwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan. Dari hasil penelitian di dapat bahwa ketersediaan prasarana dan sarana pariwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan belum terpenuhi secara maksimal. Sehingga pelayanan kepada para wisatawan belum terlayani dengan baik dan maksimal dalam hal kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata. Oleh sebab itu, perlu adanya penyediaan prasarana dan sarana pariwisata secara baik dan maksimal agar dapat memenuhi kebutuhan wisatawan yang berwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan. Kata kunci: Prasarana dan sarana pariwisata
ANALISIS SISTEM TRANSPORTASI BITUNG – PULAU LEMBEH Prasetyo, Septian; Makarau, Vicky H; Takumansang, Esly
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan Negara berkembang, dalam menunjang perkembangan di Indonesia, maka diperlukan pula sistem transportasi yang memadai.Seiring dengan perubahan iklim (climate change) transportsi berkelanjutan menjadi sesuatu hal yang wajib dipatuhi dalam setiap perencanaan siatem transportasi. Sistem transportasi berkelanjutan (sustainable transportasion) menjadi sebuah jawaban dari tantangan yang dihadapi planner dan menjadi trend dalam dewasa ini, sehubungan dengan itu mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang hampir separuh daratannya terpisah oleh laut memerlukan sistem transportasi yang terhubung baik tranportasi air, darat, dan udara. Mayarakat Pulau Lembeh menggunakan dua moda transportasi sehari – hari untuk melakukan berbagai aktivitas, yaitu transportasi darat dan air, tujuan penelitian ini untuk menganalisis bagaimana sistem transportasi yang ada sekarang di pulau lembeh dengan menggunakan metode peneltian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sistem transportasi yang ada sekarang sudah baik namun belum cukup memadai, seperti jam operasional yang tidak teratur dan tertumpuknya pusat pelayanan di satu lokasi yang menyebabkan masyarakat yang tinggal jauh dari pusat pelayanan sulit untuk menjangkaunya.   Kata Kunci : Sistem transportasi, Bitung – Pulau Lembeh, Transpotrasi Berkelanjutan
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP RELOKASI PASAR TRADISIONAL DI KELURAHAN GENGGULANG KECAMATAN KOTAMOBAGU UTARA Mokoginta, Syobrian; Gosal, Pierre; Supardjo, Suryadi
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan sektor ekonomi Kota Kotamobagu yang begitu pesat. Menyebabkan terbentuknya pusat pertumbuhan yang baru,sehingga meningkatnya aktivitas kota. Hal ini juga berdampak pada kemacetan kususnya pasar 23 maret dan pasar serasi, Hal ini membuat pemerintah Kota Kotamobagu memutuskan untuk merelokasi Pasar 23 maret dan pasar serasi ke Pasar Tradisional Genggulang di kecamatan Kotamobagu Utara. Tetapi setelah pelaksanaan relokasi dilaksanakan, masih terlihat aktivitas perdagangan yang ramai di Pasar 23 maret dan serasi, sedangkan di Pasar Tradisional Genggulang terlihat aktivitas perdagangan yang masih tampak sepi.Tujuan Penelitian untuk mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat dan pedagang mengenai masalah relokasi pasar tersebut dan strategi apa saja yang bisa meramaikan pasar baru serta apa sebenarnya yang diinginkan masyarakat dan pedagang terkait dengan masalah ini. Dengan demikian yang menjadi sumber informasi dari penelitian ini yaitu masyarakat sekitar kususnya kecamatan Kotamobagu Utara dan Pedagang Pasar Tradisional Genggulang. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Berdasaran hasil analisis dari penelitian ini, kesimpulan yang didapatkan yaitu mayoritas pedagang dan masyarakat sekitar menolak pelaksanaan relokasi, karena tidak tersedianya terminal di lokasi pasar yang baru yaitu Pasar Tradisional Genggulang serta lokasi pasar yang baru tidak strategis.   Kata Kunci: Persepsi, Relokasi, Pasar Tradisional

Page 4 of 44 | Total Record : 435