cover
Contact Name
Riinawati
Contact Email
journalantasari@gmail.com
Phone
+6285377799989
Journal Mail Official
riinawati@uin-antasari.ac.id
Editorial Address
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Antasari Banjarmasin Jl. Kebun Bunga, Kec. Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70237
Location
Kota banjarbaru,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Management of Education: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
ISSN : 24424048     EISSN : 2808408X     DOI : 10.18592/moe
Core Subject : Education,
Management of Education adalah jurnal Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin. Management of Education terbit berkala enam bulan sekali (bulan Februari dan Agustus), sebagai wahana komunikasi insan akademik dalam bidang manajemen, organisasi pendidikan dan kepemimpinan pendidikan Islam
Articles 62 Documents
KEPEMIMPINAN WANITA DALAM MANAJEMEN KEPENDIDIKAN Halilah, Halilah
977-2442404
Publisher : Management of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Leadership of the principal is really crucial to the development of a harmonious teamwork of teachers, staff and students in the school. A good school leadership can influence the work environment to be pleasant and comfortable, the teachers can teach students very well and the student can enjoy their study -that ultimately influence the professional development among teachers. The key to success of a school lies in the efficiency and effectiveness of the appearance of a school principal. Leadership style of women is able to create an effective leadership because women have a special quality to create organizational effectiveness. Keywords: Leadership, Leadership Style, Womens Leadership as a School Principals Kepemimpinan seorang kepala sekolah sangat menentukan berkembangnya semangat kerjasama yang harmonis bagi para guru, staf maupun siswa. kepemimpinan kepala sekolah yang baik dapat mempengaruhi suasana kerja yang menyenangkan dan nyaman, para guru dapat menjalankan tugas mengajar dengan baik dan siswa dapat belajar dengan senang dan tertib yang akhirnya berpengaruh terhadap perkembangan profesional diantara guru. Kunci keberhasilan suatu sekolah pada hakikatnya terletak pada efisiensi dan efektivitas penampilan seorang kepala sekolah. Gaya kepemimpinan kepala sekolah wanita mampu mewujudkan kepemimpinan yang efektif karena wanita mempunyai keunggulan dalam memerankan dan menciptakan efektivitas organisasi. Kata Kunci: Kepemimpinan, Gaya Kepemimpinan, Kepemimpinan Kepala Sekolah Wanita
HUBUNGAN PERILAKU PENGAWAS, KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA MADRASAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU DENGAN EFEKTIVITAS ORGANISASI MADRASAH ALIYAH SE-KOTA BANJARMASIN Salabi, Ahmad
977-2442404
Publisher : Management of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan sebagai salah satu kebutuhan dan tututan masyarakat diharapkan mampu mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas. Pendidikan secara formal diselenggarakan di sekolah dan madrasah, hal ini berarti madrasah merupakan salah satu organisasi untuk mewujudkan penyelenggaraan pendidikan. Efektivitas organisasi merupakan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam usaha mencapai tujuan atau sasaran yang telah diprogramkan. Di antara faktor yang menentukan dan terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di madrasah yaitu pengawas, kepala madrasah dan guru. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif korelasional, yang menjadi populasi adalah guru-guru Madrasah Aliyah se Kota Banjarmasin yang berjumlah 228 orang, termasuk di dalamnya kepala madrasah. Pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling dengan jumlah 144 orang. Kata Kunci:     Perilaku pengawas, keterampilan manajerial, motivasi berprestasi, efektivitas organisasi
FAKTOR DAN INDIKATOR MUTU PENDIDIKAN ISLAM Mubarak, faisal
977-2442404
Publisher : Management of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mutu pendidikan adalah kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara operasional dan efisien terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan sekolah sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut norma/standar yang berlaku.Manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah adalah suatu metode peningkatan mutu yang bertumpu pada pendidikan sekolah itu sendiri, mengaplikasikan sekumpulan teknik, mendasarkan pada ketersedian data kuantitatif dan kualitatif, dan pemberdayaan semua komponen sekolah untuk secara berkesinambungan meningkatkan kapasitas dan kemampuan organisasi sekolah guna memenuhi kebutuhan peserta didik dan masyarakat.Penerapan manajemen mutu terpadu berarti pula adanya kebebasan untuk berpendapat. Kebebasan berpendapat akan menciptakan iklim yang dialogis antara siswa dan guru, antara siswa dan kepala madrash, singkatnya adalah kebebasan berpendapat dan keterbukaan antara seluruh warga madrasah. Pentransferan ilmu tidak lagi bersifat satu arah, akan tetapi melibutkan siswa hingga terjadi komunikasi dua arah antara siswa dan guru. Kata Kunci: Manajemen, Mutu dan Pendidikan
MANAJEMEN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DI SMP SMIP 1946 BANJARMASIN Putri, Nora Sunaryo
977-2442404
Publisher : Management of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan manajemen bantuan operasional sekolah dalam peningkatan kesejahteraan di SMP SMIP 1946 Banjarmasin baik dilihat dari tingkat kinerja peraspek manajemen maupun analisis SWOT, yakni Pelaksanaan manajemen operasional sekolah dilihat dari tingkat kinerja per aspek manajemen yang meliputi: Stabilitas Organisasi yang berkaitan dengan layanannya apakah bisa secara konsisten dihantarkan dan organisasi bisa terus bertahan. Menurut data pengamatan yang penulis dapat dalam pelaksanaan manajemen bantuan Operasional sekolah dapat dikatakan berjalan dengan baik karena dalam pelaksanaanya dapat secara continu atau berkelanjutan karena sekolah mendapat dana BOS dari pemerintah, selain itu juga sekolah mendapat dana dari penyewaan kios, SPP, Donatur, para dermawan, pengusaha, dan pihak-pihak yang ingin membantu pihak sekolah. Sehingga dengan dana-dana yang didapat tersebut sekolah dapat terus menerus menjalankan fungsinya. Stabilitas Finansial yang terkait dengan kemampuan organisasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, semisal, kemampuan untuk membayar tagihan-tagihan. Dalam hal ini penulis berpendapat bahwa stabilitas finansial menyangkut masalah keuangan/kas sekolah sebagai arus keluar masuk dana untuk peningkatan mutu sekolah yang mana pendapatan sekolah sudah sesuai dengan rincian pengeluaran sehingga dana tersebut jelas pembukuannya sehingga nantinya dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak-pihak yang ingin meminta rincian dana tersebut. Selain itu dengan adanya rincian dana tersebut sekolah semakin dipercaya orang karena memiliki bukti pembukuan yang baik sehingga sekolah jauh dari pemikiran negatif orang dari luar maupun dari dalam sekolah itu sendiri.Kualitas Program (produk dan layanan) yaitu yang didasarkan pada indikator dampak, termasuk riset memadai tentang bagaimana program yang efektif serta sistem pengelolaan hasil keluaran. Seiring dengan adanya dana Bantuan Operasional Sekolah menurut data pengamatan penulis banyak kegiatan penunjang dan pelatihan baik untuk siswa atau pendidik dan tenaga kependidikan tersebut sehingga kualitas tersebut berjalan sangat baik dengan adanya feedback (timbal balik) serta tepat sasaran sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak. Pertumbuhan organisasi sekolah yang didasarkan pada kemampuan mendapatkan sumberdaya dan menyediakan lebih banyak layanan. Secara sendiri, pertumbuhan bukanlan suatu indikator kerja. Menurut penulis pertumbuhan organisasi sangat menentukan input dan output sekolah baik itu dari dalam tenaga pendidik yang bersemangat dan berkulitas dengan adanya bantuan dana tersebut. Serta menghasilkan lulusan atau sumber daya manusia yang berkualitas. Kata Kunci: Manajemen, Bantuan, Stabilitas, Finansial dan Kualitas
IMPLEMENTASI CLASS ROOM ACTION RESEARCH (PTK) PASCA SERTIFIKASI GURU-GURU PAIS PADA MAN SE-KOTA BANJARMASIN Masyithah, Masyithah
977-2442404
Publisher : Management of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi PTK bagi guru-guru PAIS pasca sertifikasi bagi guru guru di MAN Kota Banjarmasin tercatat dari 23 orang hanya satu orang guru yang mengimplementasikan PTK yakni guru mata pelajaran SKI pada MAN 3 Banjarmasin. Bentuk Implementasi dari satu orang guru tersebut adalah PTK dengan model: Kurt lewin terdiri dari empat komponen, yaitu: a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting). Tahap-tahap tersebut yang membentuk satu siklus, dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya dengan rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi ulang berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus sebelumnya.Kendala yang dihadapi pada Implementasi PTK bagi guru-guru PAIS pasca sertifikasi yakni belum ada kesempatan melaksanakan PTK karena terbentur waktu beban mengajar sebanyak 24 jam dalam seminggu. Belum menjadi syarat dan kewajiban bagi kenaikan pangkat dan pencairan tunjangan profesi. Adanya kesulitan PTK mengingat pengalaman teori yang diperoleh saat PLPG hanya 6 jam itupun baru sampai sebatas menyusun proposal dan belum pernah ke tahap praktik yang sesungguhnya. Belum adanya insentif dana yang mendukung untuk melakukan PTK. Belum adanya tindak lanjut pelatihan dan pembinaan guru dalam bentuk PTK pasca sertifikasi oleh pihak pengambil kebijakan dalam hal ini Kementerian Agama Repuplik Indonesia. Kata Kunci: Implementasi, Action, Research, dan Kendala
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS AVA (AUDIO VISUAL AIDS) MATA PELAJARAN ALQURAN HADITS PADA MIN DI KOTA BANJARMASIN Suraijiah, Suraijiah
977-2442404
Publisher : Management of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terdapat beberapa penerapan alternatif strategi pembelajaran pada mata pelajaran Alquran hadits, yaitu reading aloud, tanya jawab, attach picture, talking stick, complete in the blank, manual reading dan make a match, dengan basis media AVA yang dipakai seperti LCD, Video, Laptop, Slides serta kartu-kartu mufradat yang dilaksanakan pada siswa MIN di Kota Banjarmasin Tahun Akademik 2014/2015.Kendala penerapan alternatif strategi pembelajaran berbasis AVA pada pelajaran Alquran hadits pada siswa MIN di Kota Banjarmasin Tahun Akademik 2014/2015 meliputi: 1) keterbatasan waktu, hanya 2 x 35 menit untuk setiap dua jam pelajaran. Meskipun waktunya ada empat jam dengan materi yang ada serta keharusan menggunakan alternatif strategi pembelajaran dengan menggunakan basis AVA masih terkendala keterbatasan waktu untuk mencapai hasil yang maksimal. 2) Adanya ketergantungan dengan media IT maka penerapan alternatif strategi pembelajaran berbasis AVA sangat tergantung oleh listrik. 3) Keterbatasan Media AVA yang digunakan tidak tersedia di setiap kelas jadi untuk menggunakannya harus menyiapkan terlebih dahulu, ini tentu menyita waktu pembelajaran. 4) Keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dalam praktik alternatif strategi pembelajaran yang dimiliki, karena pada pelatihan PLPG materi alternatif strategi pembelajaran yang diberikan hanya 6 jam meskipun pada awalnya ada 12 jam. Itupun juga masih sangat terbatas dari sekian ratusan alternatif pembelajaran yang harus dipelajari dan diperaktikan. 5) Belum ada pelatihan lanjutan pasca PLPG yang menyebabkan strategi yang dipakai terbatas dan tidak ada penambahan dan pengembangan. Kata Kunci: Strategi, Pembelajaran, Berbasis dan Kendala
MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT PADA SMAN 7 KOTA BANJARMASIN Manaf, Abdul
977-2442404
Publisher : Management of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat di SMAN 7 Kota Banjarmasin dapat terlihat dari dari indikator yakni: Pertama, Jenis-jenis hubungan sekolah dengan masyarakat yang terdiri dari: Hubungan edukatif yang dijalin dengan membentuk komite madrasah dan terus menerus melakukan pertemuan antara pihak sekolah dengan para orangtua siswa dilaksanakan secara rutin setiap satu bulan sekali. Hubungan kultural dibina dengan cara menyesuaikan sebagian pendidikan yang diberikan pihak sekolah kepada siswa pada sebagian kegiatan ekstrakurikuler dan muatan lokal disesuaikan dengan keadaan masyarakat sekitar seperti musik panting tari tradisional Banjar peragaan busana lokal dan nasional, mengundang masyarakat menghadiri acara di sekolah pada hari-hari besar keagamaan, dan ikut bela sungkawa bagi masyarakat yang mengalami musibah. Hubungan institusional yang dilakukan oleh SMAN 7 Kota Banjarmasin dengan instansi yaitu dengan pihak BNN, kepolisian dan puskesmas, Kemenag, perbankan Kediknas, Kecamatan, maupun hubungan antar sekolah tidak terkecuali perguruan tinggi. Kedua, Teknik-teknik hubungan sekolah dengan masyarakat terdiri dari: Teknik tertulis yang digunakan SMAN 7 Kota Banjarmasin yaitu dengan pamflet. Teknik lisan yang digunakan SMAN 7 Kota Banjarmasin yaitu kunjungan rumah, panggilan orangtua, dan pertemuan. Teknik peragaan yaitu dengan menampilkan keterampilan siswa. Teknik elektronik yang digunakan yaitu telepon dan internet. Ketiga, faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat di SMAN 7 Kota Banjarmasin, yaitu tenaga pelaksana, media informasi dan lingkungan. Kata Kunci: Manajemen, Hubungan, Jenis, Teknik dan Faktor
SISTEM DAN KELEMBAGAAN PENDIDIKAN ISLAM PERIODE MADINAH Surawardi, Surawardi
977-2442404
Publisher : Management of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem dan Lembaga pendidikan Islam pada masa periode Madinah berawal dari periode Makkah. Sistem dan lembaga pendidikan Islam periode Madinah yang dimaksud baik dalam konsep fisik dan non fisik. Sistem kelembagaan yang bersifat fisik terdiri dari adanya lembaga pendidikan Dar al Arqam, shufiah dan Masjid. Sistem kelembagaan yang berisifan non fisik terdiri dari: Kebijakan pendidikan Islam, tujuan, materi, metode/strategi, sarana/media, sistem evaluasi, lingkungan pendidikan dan kurikulum pendidikan Islam. Kebijakan pendidikan yang dilakukan Rasulullah Saw pada masa periode Madinah meliputi: Membangun masjid di Madinah dan mempersatukan berbagai potensi yang semula saling berserakan bahkan saling bermusuhan. Langkah ini dituangkan dalam dokumen yang lebih popular disebut piagam Madinah. Pokok pembinaan pendidikan Islam di kota Madinah dapat dikatakan sebagai pendidikan sosial dan politik yang disinari nilai-nilai tauhid. Tujuan pendidikan Islam pada periode Madinah bertolak dari tujuan periode makkah yaitu pendidikan tauhid. Materi Pendidikan periode Madinah secara spesifik: Pembentukan dan pembinaan masyarakat baru, menuju satu kesatuan sosial dan politik. Pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan. Metode/strategi periode madinah metode Istima’ dan Tahfizh untuk materi Alquran sedangkan muhadharah dan mudzakarah untuk penyampaian materi bidang muamalah, sosial dan politik. Disamping itu dalam bidang keimanan: melalui tanya jawab dengan penghayatan yang mendalam dan di dukung oleh bukti-bukti yang rasional dan ilmiah yang dikuatkan pula oleh mu’jizat Rasulullah Saw Materi ibadah: disampaikan dengan metode demonstrasi dan uswah sehingga mudah diikuti masyarakat. Bidang akhlak: Nabi menitik beratkan pada metode Uswah.Sarana/media pembelajaran hanya tertupu pada media sentra Masjid. Sementara Evaluasi dilakukan dalam bentuk hafalan para sabahat dengan cara menyuruh para sahabat membacakan ayat-ayat Alquran dihadapannya dengan membetulkan hafalan dan bacaan mereka yang keliru. Rasulullah juga dievaluasi oleh Allah melalui malaikat Jibril. Sebagaimana kisah kedatangan Malaikat Jibril kepada Nabi SAW ketika beliau sedang mengajar sahabat di suatu majelis. Malaikat Jibril menguji Nabi dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut pengetahuan beliau tentang rukun Islam dan jawaban Nabi selalu dibenarkan oleh Malaikat Jibri.Lingkungan pendidikan Pada masa awal-awal perkembangan Islam, masyarakat Islam menampilkan diri sebagai masyarakat alternatif, yang memberi warna tertentu pada kehidupan manusia. Karakter yang paling penting yang ditampilkan oleh masyarakat Islam ketika itu adalah kedamaian dan kasih sayang. Kurikulum pendidikan Islam periode Madinah menggunakan pendekatan Teacher Sentris.  Kata Kunci: Sistem, Kelembagaan, Pendidikan dan Teacher Sentris
PENDIDIKAN ISLAM DI PAKISTAN Surawardi, Surawardi
977-2442404
Publisher : Management of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan pendidikan antara Pakistan dan Indonesia hampir sama yakni menjadikan pen­didikan wajib belajar bagi warga negaranya. Hanya saja Pakistan wajib belajarnya hingga tingkat SLTA sementara di Indonesia hanya sampai tingkat SLTP. Sementara lembaga pendidikan yang terdapat di Pakistan dan Indonesia juga hampir sama yakni adanya lembaga pendidikan Umum dan Agama/Madrasah serta sekolah tinggi/universitas baik umum dan keagamaan.Problematika pendidikan yang terjadi di Pakistan adalah adanya senyalemen yang mengindentifikasikan sebagian lembaga pendidikan Agama/Madrasah yang terlibat dalam gerakan teroris. Sementara di Indonesia juga ada terendus isu yang mengidentifikasikan hal yang serupa sebagaimana yang terjadi di Pakistan. Problematika lainnya yang hampir sama dengan di Indonesia adalah masih banyaknya anak putus sekolah di Pakistan demikian pula halnya dengan di Indonesia, padahal ada undang-undang yang mengatur wajib belajar bagi anak-anak namun pihak negara belum banyak berbuat untuk melayani amanat undang undang tersebut terbukti tidak adanya punishment bagi orang tua yang tidak melaksanakan wajib belajar sebagaimana yang diamanatkan oleh masing-masing undang-undang wajib belajar baik di Pakistan dan demikian pula di Indonesia.Penanganan pendidikan umum dan agama di Pakistan dan Indonesia juga hampir sama yakni pemerintah, swasta dan LSM. Akan tetapi pendidikan perempuan tentu saja di Indonesia lebih baik jika dibandingkan dengan yang dilakukan oleh pemerintahan Pakistan. Kata Kunci: Pendidikan, Kebijakan, Belajar dan Problematika
PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM (Sebuah Perbandingan dalam Konsep Teori Pendidikan Islam dan Barat) Rianie, Nurjannah
977-2442404
Publisher : Management of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan sebuah Negara sangat tergantung kepada kemajuan pendidikannya (termasuk di dalamnya pendidikan Islam), dan dalam pendidikan itu erat kaitannya dengan penggunaan pendekatan dan metode yang dilakukan selama proses belajar mengajar terjadi. Pendekatan dan metode selayaknya dikuasai oleh seorang pengajar supaya bisa mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Penggunaan pendekatan dan metode yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran serta situasi dan kondisi yang ada akan mengantarkan anak didik ke dalam penguasaan isi pelajaran yang diharapkan.Begitu pentingnya pendekatan dan metode dalam pendidikan, maka pendidik dituntut profesionalitasnya dalam mengembangkan pendekatan dan metode tersebut. Pendidik harus mengetahui keunggulan dan kelemahan dari masing-masing pendekatan dan metode yang akan diguna-kan serta menentukan pilihan yang paling tepat sehingga peserta didik lebih aktif dan kritis dalam proses pembelajaran. Dan yang paling terpenting adalah dengan pendekatan dan metode itu, peserta didik sampai kepada tujuan yang diinginkan. Kata Kunci: Pendekatan, Metode, Pendidikan Islam