cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2: November 2014" : 15 Documents clear
PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD NEGERI 62 KOTA BANDA ACEH Ihsan .; Djailani AR; Sakdiah Ibrahim
Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 2, No 2: November 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.84 KB)

Abstract

Abstract: School-based management is school management system that gives the school the authority and power to regulate school in accordance with school’s potential, demand and the need. This research aimed to find out principal’s leadership in improving the quality of education, implementation, and obstacles faced in implementing school-based management. To achieve these objectives, this research employed qualitative approach. Data was collected through interview, observation, and documentation study. The procedures of data analysis were data reduction, data display, and verification. The research subjects were principal, vice-principal, and teachers. The results showed that; (1) principal leadership in improving the quality of education was implemented by adjusting the policy rules and school’s objectives, combining the work system with school’s resources in order to obtain high achievement with a focus on improving the learners’ quality. (2) The implementation of school-based management to achieve education programs was implemented by formulating the socialization stages, vision, mission, school’s objectives, school’s challenges, and SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, and Threats) analysis. (3) The obstacles were not arisen in implementing school-based management if it was viewed from staff/employees condition. The teacher condition was not good in discipline and responsibility and the school was not good in government transportation.Keywords: School Based Management, and Quality of Education.Abstrak: Peneli­tian ini bertujuan untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, implementasi manajemen berbasis sekolah dalam pencapaian program pendidikan, dan kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam menerapkan manajemen berbasis sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Prosedur analisis data adalah reduksi data, display data, dan verifikasi. Sedangkan subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dilakukan dengan menyesuaikan aturan kebijakan dan tujuan pokok sekolah, memadukan sistem kerja dengan sumber daya sekolah agar memperoleh prestasi yang tinggi dengan fokus pada pengembangan mutu peserta didik; (2) Implementasi manajemen berbasis sekolah dalam pencapaian program pendidikan dilakukan dengan tahapan sosialisasi, merumuskan visi, misi dan tujuan sekolah, mengidentifikasi tantangan sekolah, dan melakukan Analisis SWOT; dan (3) Kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam implementasi manajemen berbasis sekolah tidak memiliki kendala bila dilihat dari kondisi staf/karyawan sekolah, kondisi guru di sekolah masih terkendala dengan kedisiplinan dan tanggungjawab, sedangkan kondisi lingkungan sekolah terkendala dengan ketidaknyamanan kendaraan dan sarana transportasi pemerintah.Kata kunci : Manajemen Berbasis Sekolah, dan Mutu Pendidikan.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DALAM PEMBERDAYAAN SEKOLAH PADA SD KEMALA BHAYANGKARI KOTA BANDA ACEH Fitriyani .; Nasir Usman; Djailani AR
Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 2, No 2: November 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.988 KB)

Abstract

Abstract: This study aims to determine implementation, role ofthe principal,and factors thataffect the implementationof quality improved of school based managementin school empowerment. To achieve these objectives, this study uses a qualitative approach. Data was collected through interviews, observation, and documentation. The procedure of data analysis is data reduction, data display, and verification. While the subject of research is the principal, vice principal, and teacher. The results showed that: (1) Implementationof school based managementquality improvement done through: (a) stages ofsocialization, (b) formulation ofvision, missionandschool goals, (c) involvea number ofeducational resourcesfor theachievement school progam, (d) doSWOTanalysisof educationalprogramsthat have beenimplemented, (e) preparation of plansandprogramsto improve qualityof work, and(f) implementationprogram andevaluation; (2) The principal’s rolein implementationof school based managementis enabledproperly, only educationalaspects ofpersonnelmanagementandfinancialmanagementandfinancingrolehas notrunoptimally; and(3) Dominantfactoraffectingthe implementation ofschoolautonomy on school based management quality improvement includebudget managementandmanagementhas not beenimplementedin a transparentandaccountable.Keywords: School Based ManagementQuality Improvement, andSchool Empowerment.Abstrak: Peneli­tian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan, peran kepala sekolah, dan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen peningkatan MBS dalam pemberdayaan sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Prosedur analisis data adalah reduksi data, display data, dan verifikasi. Sedangkan subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan manajemen peningkatan MBS dilakukan melalui: (a) tahapan sosialisasi, (b) perumusan visi, misi dan tujuan sekolah, (c) melibatkan sejumlah sumber daya pendidikan untuk ketercapaian prorgam sekolah, (d) melakukan analisis SWOT terhadap program pendidikan yang sudah dilaksanakan, (e) penyusunan rencana dan program kerja peningkatan mutu, dan (f) pelaksanaan program dan evaluasi; (2) Peran kepala sekolah dalam implementasi manajemen berbasis sekolah sudah difungsikan dengan baik dan benar, hanya saja dalam aspek manajemen tenaga kependidikan dan manajemen keuangan dan pembiayaan perannya belum dijalankan secara optimal; dan (3) Faktor yang dominan yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah antara lain kemandirian sekolah dan manajemen pengelolaan anggaran belum dilaksanakan secara transparan dan akuntabel.Kata Kunci: Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, dan Pemberdayaan Sekolah
SUPERVISI PENGAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 12 BANDA ACEH Cut Adian Farida; Murniati AR; Khairuddin .
Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 2, No 2: November 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.817 KB)

Abstract

Abstract: Supervise instruction represent one of activity able to improve teacher performance. This research aim to for the mendeskripsikan of process compilation program, program execution and factors influencing execution supervise instruction by headmaster at SMPN 12 Banda Acheh. This Research use approach qualitative. Data collecting observation, documentation and interview. Source of data headmaster, curriculum area headmaster proxy, student and teacher. Result of research indicate that (1) Compilation program supervise instruction every early school year, in the form of activity class observation, individual meeting, staff meeting, senior tuition, workshop, permit and training learn. (2) Execution supervision; activity Observation class by headmaster visit class to see directly ability teacher teach. Individual meeting at the time of there teacher discipline collision, good intern conflict teacher with sejawat or teacher with student. Activity Workshop scheduled and packed into Cost Estimate Plan School. Activity Training usually learn only as participant, where headmaster send delegation learn to follow various activity training, hereinafter the teacher obliged to socializing in the form of activity staff meeting. Headmaster also always give recommendation to continue education to teacher according to regulation going into effect, (3) Factors influencing execution supervise instruction by headmaster in improving performance learn SMP Country 12 Banda Acheh, that is: fund supporting activity supervise not yet is adequate, (b) support On duty Education to activity supervise not yet is optimal, (c) essence supervise not yet been comprehended by all teacher so that activity supervise kadangkala interpreted as effort look for weakness teacher, (d) teachers owning old year of service or almost pension not too care to make-up of its profession development and performance.Keywords :Abstrak: Supervisi pengajaran merupakan salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kinerja guru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses penyusunan program, pelaksanaan program dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan supervisi pengajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah pada SMPN 12 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penyusunan program supervisi pengajaran dilakukan setiap awal tahun ajaran, dalam bentuk kegiatan observasi kelas, pertemuan individu, rapat staf, bimbingan senior, workshop, pelatihan dan izin belajar. (2) Pelaksanaan supervisi; Kegiatan observasi kelas dilakukan dengan cara kepala sekolah mendatangi kelas untuk melihat secara langsung kemampuan guru mengajar. Pertemuan individu dilakukan pada saat ada guru yang melakukan pelanggaran disiplin, konflik intern baik antara guru dengan sejawat atau antara guru dengan siswa. Kegiatan workshop dijadwalkan dan dimasukkan dalam Rencana Anggaran Belanja Sekolah. Kegiatan pelatihan biasanya guru hanya sebagai partisipan, dimana kepala sekolah mengirim perwakilan guru untuk mengikuti berbagai kegiatan pelatihan, selanjutnya guru tersebut diwajibkan untuk mensosialisasikannya dalam bentuk kegiatan rapat staf. Kepala sekolah juga selalu memberikan rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan bagi guru sesuai peraturan yang berlaku, (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan supervisi pengajaran oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Negeri 12 Banda Aceh, yaitu; (a) penyediaan dana yang mendukung kegiatan supervisi belum memadai, (b) dukungan Dinas Pendidikan terhadap kegiatan supervisi belum optimal, (c) hakekat supervisi belum dipahami oleh semua guru sehingga kegiatan supervisi kadangkala diartikan sebagai upaya mencari kelemahan guru, (d) guru-guru yang memiliki masa kerja lama atau hampir pensiun tidak terlalu peduli terhadap peningkatan kinerja dan pengembangan profesinya.
MANAJEMEN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM PADA MTSN BAMBONG KABUPATEN PIDIE Ismail .; Cut Zahri Harun; Sakdiah Ibrahim
Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 2, No 2: November 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.325 KB)

Abstract

Abstract: Learning management has a big role in providing contribution for the moral coaching of the students in school. This study aimed to find out: planning, organization, implementation, evaluation, and supporting factors of Islamic religious learning in Bambong Islamic State Junior High School of Pidie Regency. This study used descriptive method and qualitative approach. Data were collected by using observation, interview, and documentation study technique. Subject of the study were principal, Islamic religious education teachers, students, and school supervisors. The results of the study showed that: 1) Planning prepared by Islamic religious Education teachers were in the form of annual program, semester program, syllabus, and lesson plan which were well prepared and documented. Planning related to student coaching such as the addition of learning materials in Arabic learning (local content subject), citation of Yasin at the beginning of every month on Friday, Dhuhur prayer in congregation, Ramadan activities, and religious competition at the end of every semester were not going well. 2) Organization of Islamic religious learning was in good direction so that there were no overlapped and wasted time in learning process in the class. Good learning organization enabled the achievement of efficiency in the school. 3) The implementation of learning was in compliance with the applicable curriculum but the learning implementation was not optimal because teacher did not implement the learning based on the lesson plan. 4) Evaluations carried out by the teacher in the class were pretest and posttest in the form of oral, written (multiple choice and essay), and practice test.Keywords: Management, Islamic Religious, Bambong Islamic State Junior High SchoolAbstrak: Manajemen pembelajaran memiliki peran besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembinaan moral siswa di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, dan faktor pendukung pembelajaran agama Islam pada MTsN Bambong Kabupaten Pidie. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik: observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari: kepala sekolah, guru pendidikan Agama Islam, siswa, dan pengawas sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru agama Islam berupa program tahunan, program semester, silabus, dan rencana pembelajaran (RPP) telah tersusun dengan baik dan terdokumentasi. Perencanaan yang berkaitan dengan pembinaan siswa meliputi penambahan materi pelajaran Bahasa Arab (Mulok), baca Yasin setiap awal bulan pada hari Jumat, shalat Zuhur berjama’ah, kegiatan Ramadhan, serta perlombaan keagamaan setiap akhir semester belum berjalan dengan baik; 2) Pengorganisasian pembelajaran agama Islam pada MTsN Bambong sudah berjalan ke arah yang lebih baik, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dan pemboroson waktu dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Melalui pengorganisasian pembelajaran yang baik, memungkinkan tercapainya efisiensi dalam lembaga MTsN Bambong; 3) Pelaksanaan pembelajaran telah dilaksanakan sesuai dengan kurikulum yang berlaku, pelaksanaan pembelajaran belum berjalan optimal, dikarenakan guru belum menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan bukti fisik tertulis sebagaimana tercantum dalam rencana pembelajaran (RPP); dan 4) Evaluasi yang dilaksanakan oleh guru agama Islam dalam kegiatan tatap muka meliputi pretest dan post test, jenis tes yang dilaksanakan tes secara lisan, tulisan (pilihan ganda dan uraian), dan tes perbuatan atau praktik.Kata kunci: Manajemen, Agama Islam, dan MTsN Bambong
PELAKSANAAN MANAJEMEN KEUANGAN DI IAIN AR-RANIRY BANDA ACEH Darmawati .; Djailani .; Jamaluddin Idris
Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 2, No 2: November 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.695 KB)

Abstract

Abstract: Financial Management of Higher Education is one of the major components for the continuity of the educational process at universities. The research objective was to Describe and analyze matters relating to planning, and financial accountability in the use of IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. Description of the methods used by using a qualitative approach. Techniques of data collection through interviews and documentation studies. Head of research subjects Public Administration, Academic and Student Affairs, Chief Financial Officer and Treasurer. The results showed that: (1) planning based on needs analysis, set priorities and budget activities and programs outlined in the budget program activities IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. (2) The use of the budget is for expenditures: salaries / vakasi, faculty salaries are not fixed, daily necessities, material procurement seminars, shopping goods supports the basic tasks and functions, and (3) accountability, accountability to the treasurer delivered direct supervisor, make news Events (BA) on KPPN Reconciliation, reconciliation report to the Regional Office of Religious Affairs. Prov. NAD each month and quarter, then delivered to the Bureau of Financial Affairs. RI in Jakarta, according to the stipulated in Law Number 15 Year 2004 Audit of the Management and Financial Responsibilities of the State.Keywords : Financial ManagementAbstrak: Manajemen keuangan Perguruan Tinggi merupakan salah satu komponen utama untuk kelangsungan proses pendidikan pada perguruan tinggi. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsi dan menganalisis hal-hal yang berkenaan dengan perencanaan, penggunaan dan pertanggungjawaban keuangan pada IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. Metode yang digunakan deskripsi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan studi dokumentasi. Subjek penelitian Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan, Kepala Bagian Keuangan dan Bendahara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan disusun berdasarkan analisis kebutuhan, ditetapkan prioritas program kegiatan anggaran dan kemudian dituangkan dalam program kegiatan anggaran IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. (2) Penggunaan anggaran yaitu untuk belanja: honor/vakasi, honor dosen tidak tetap, keperluan sehari-hari, pengadaan bahan seminar, belanja barang mendukung tugas pokok dan fungsi, dan (3) pertanggungjawaban, bendaharawan menyampaikan pertanggungjawaban kepada atasan langsung, membuat Berita Acara (BA) Rekonsiliasi pada KPPN, melaporkan hasil rekonsiliasi tersebut ke Kanwil Depag. Provinsi NAD setiap bulan dan triwulan, selanjutnya disampaikan ke biro Keuangan Depag. RI di Jakarta, sesuai dengan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara.Kata kunci : Manajemen Keuangan
PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU Herman .; Djailani AR; Sakdiah Ibrahim
Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 2, No 2: November 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.983 KB)

Abstract

Abstract: Organizational climate and job satisfaction is one of the factors that affect the performance of the teacher. The level of teacher performance related to organizational climate and job satisfaction of teachers in performing their duties. The purpose of this study was to determine the effect of organizational climate on teacher performance, to determine the effect of job satisfaction on teacher performance and to determine the effect of organizational climate and job satisfaction on the performance of teachers. The method used in this study are correlational survey, while data collection used questionnaires to variable organizational climate, job satisfaction and performance of teachers in Madrasah Tsanawiyah Lhokseumawe. The sampling technique is stratified random sampling of 51 respondents. The results of this study it can be concluded that the organizational climate is directly significant effect on the level of teacher performance. The amount of direct influence of organizational climate on teacher performance is (0.7401 0.2759) = 55%. Job satisfaction is directly significant effect on the level of teacher performance. The amount of job satisfaction directly influences the performance of teachers is (0.7192 2.759) = 51.73%. Organizational climate and job satisfaction jointly direct and significant impact on the level of teacher performance. The magnitude of the effect of organizational climate and job satisfaction together with the teacher's performance in school is (0.7994 0.2759) = 63.9% theoretical The model developed in this study turned out to have been tested empirically on a junior secondary school in Lhokseumawe at significant level, meaning an empirical model of organizational climate and job satisfaction can be received as a model teacher performance.Keywords: Organizational Climate, Job Satisfaction and Teacher Performance.Abstrak: Iklim organisasi dan kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang mempengruhi kinerja guru. Tinggi rendahnya kinerja guru berhubungan dengan iklim organisasi dan kepuasan kerja guru dalam menjalankan tugasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja guru, untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru dan untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah survei korelasional, sedangkan pengumpulan datanya dipergunakan kuisioner terhadap variabel iklim organisasi, kepuasan kerja dan kinerja guru di madrasah tsanawiyah se Kota Lhokseumawe. Teknik pengambilan sampel adalah stratifietrandom sampling terhadap 51 responden. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi secara langsung berpengaruh signifikan terhadap tinggi rendahnya kinerja guru. Besarnya pengaruh iklim organisasi secara langsung terhadap kinerja guru adalah (0,7401 0,2759) = 55 %.Kepuasan kerja secara langsung berpengaruh signifikan terhadap tinggi rendahnya kinerja guru. Besarnya pengaruh kepuasan kerja secara langsung terhadap kinerja guru adalah (0,7192 2,759) = 51,73%.Iklim organisasi dan kepuasan kerja secara bersama-sama berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap tinggi rendahnya kinerja guru. Besarnya pengaruh iklim organisasi dan kepuasan kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru di sekolah adalah (0,7994 0,2759) = 63,9%.Model teoritik yang dikembangkan dalam penelitian ini ternyata telah teruji secara empiris pada Madrasah Tsanawiyah di Kota Lhokseumawe pada taraf signifikan, berarti model empiris iklim organisasi dan kepuasan kerja dapat terima sebagai model kinerja guru.Kata Kunci:Iklim Organisasi, Kepuasan Kerja dan Kinerja Guru
THE INNOVATIVE LEARNING MANAGEMENT IN ECONOMICS TO IMPROVE STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT AT STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 OF BANDA ACEH Cut Hayatun Zohra; Djailani AR; Khairuddin .
Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 2, No 2: November 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.2 KB)

Abstract

Abstract: Innovative learning management on Economics in Senior High School is a right choice for teacher because Economics should be managed professionally including planning, implementation and evaluation. This study aimed to find out the planning, implementation, evaluation, and problems faced by teachers when implemented Innovative Learning Management in Economic at Senior High School 1 of Banda Aceh. The research method used was descriptive method with qualitative approach. Techniques of data collection used were observation, interview, and documentation study. The research subjects were principal, Economic teachers, and students. The results showed that the innovative lesson plan, which was planned by teachers through observing, ask, collect data, associate and communicate material that has been determined, was oriented to the curriculum in 2013 and arranged in the form of Learning Implementation Plan (RPP) and learning orientation was adjusted to the level of education (Senior High School). In arranging the Lesson Implementation Plan of curriculum in 2013, teachers referred to four core competencies including religious affective, social affective, cognitive and psychomotor aspects that should be by every student. Learning was implemented by using learning innovative concept with a variety of learning in the inside and outside classroom, as well asusing contextual learning model. Evaluation of innovative learning was conducted witht wo evaluations, learning process evaluation and the learning outcomes evaluation. There are two inhibiting factors in implementing innovative learning, namely: the variety ability of learners and the teachers do not maximize the use of learning media to support the learning process.Keywords: Learning management and Innovative learning concept.Abstrak: Manajemen pembelajaran inovatif pada mata pelajaran ekonomi di Sekolah Menengah Atas merupakan suatu pilihan yang tepat dilakukan oleh guru, karena mata pelajaran ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikelola secara profesional yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru ketika melaksanakan proses pembelajaran inovatif pada pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Banda Aceh. Metode penelitian adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru mata pelajaran ekonomi, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran inovatif direncanakan oleh guru melalui mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan materi yang telah ditentukan. Semua kegiatan tersebut direncanakan guru sesuai dengan pedoman kurikulum 2013, dan orientasi pembelajaran disesuaikan dengan tingkat pendidikan (Sekolah Menengah Atas). Dalam penyusunan RPP Kurikulum 2013, guru mempedomani empat kompetensi inti yang hendak dicapai dalam pembelajaran yang meliputi kompetensi tentang sisi afektif keagamaan, sisi afektif prilaku sosial, sisi kognitif dan sisi psikomotor yang harus dimiliki oleh setiap siswa. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan konsep pembelajaran inovatif yang dilakukan oleh guru dengan pembelajaran yang bervariasi di luar dan di dalam kelas, serta menggunakan model pembelajaran kontekstual. Evaluasi pembelajaran inovatif dilaksanakan dengan dua evaluasi, yaitu evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Ada dua faktor yang menghambat pelaksanaan pembelajaran inovatif, yaitu: kemampuan peserta didik yang beragam dan guru yang belum memanfaatkan media pembelajaran secara maksimal untuk mendukung proses pembelajaran.Kata Kunci: Manajemen Pembelajaran dan Konsep Pembelajaran Inovatif.
MANAJEMEN KURIKULUM DALAM PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN PADASMK NEGERI 1 SABANG Hanifah Djafar Murniati; Murniati AR; Sakdiah Ibrahim
Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 2, No 2: November 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.916 KB)

Abstract

Abstract: This study will talk about how the curriculum management based School Based Curriculum (SBC) may be walking in vocational schools have a curriculum that is more complex than the other high school. The method used in this study is a qualitative method. This study took place in Public Vocational High School I Sabang which is the only vocational school in Sabang. Although it can be run, after evaluation of the implementation of curriculum management SBC apparently having some problems in the absence of which Congress Subject Teacher (CST) forum to expand the horizons of teachers, lack of media practices and tools, and limited the location of industry practices and qualifications of teachers are not qualified.Keywords: Curriculum, Management and Learning.Abstrak: Studi ini akan berbicara mengenai bagaimana manajemen kurikulum yang berbasis KTSP dapat berjalan di sekolah kejuruan yang memiliki kurikulum lebih kompleks dibandingkan sekolah menengah atas lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian ini mengambil lokasi di SMKN I Sabang yang merupakan satu-satunya sekolah kejuruan di Sabang. Meskipun dapat berjalan, setelah melalui evaluasi ternyata pelaksanaan manajemen kurikulum KTSP mengalami beberapa kendala di antaranya ketiadaan forum MGMP untuk memperluas wawasan guru, kekurangan media dan alat praktik, serta terbatasnya lokasi prakerin dan kualifikasi guru yang belum mumpuni.Kata Kunci : Manajemen, Kurikulum, dan pembelajaran
IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN PADA SMAN 10 FAJAR HARAPAN Ulfah Irani Z; Murniati AR; Khairuddin .
Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 2, No 2: November 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.405 KB)

Abstract

Abstract: Quality education can be achieved if school implements appropriate strategic management. Based on the assumption and the weakness of school management nowadays, the writer is interested in conducting a study with the objective to describe and analyze the profile, implementation, and evaluation of strategic management in the effort to improve education quality in SMAN 10 Fajar Harapan State Senior High School. Subjects of the study were principal, vice principal, treasurer, school administrative office personnel, school committee, and teachers. Data were collected through observation, interview, and documentation study. The results of the study showed that the profile of the school described the visions, missions, goals, targets and school resources. The strategies were implemented through internal and external school activities described through school structural organization, teamwork, and the distribution of job, day and time of study, cost asset, curriculum, school promotion, new student enrollment, school culture, ethic code, school policy, geographical environment, demography, environment culture and community appreciation, government regulation, development of science and technology, involvement of school committee, partner institution and alumni, and strategy implementation in achieving national education standard. The evaluation was conducted continuously by involving top management and all personnel either in short, medium, or long term by using school and teacher self-evaluation instruments, and benchmarking in order to improve school performance and education quality.Keywords: strategic management and quality of education.Abstrak: Pendidikan bermutu dapat terlaksana bila sekolah mengimplementasikan manajemen strategi yang tepat. Beranjak dari asumsi tersebut dan permasalahan lemahnya manajemen sekolah dewasa ini, penulis tertarik melakukan penelitian dengan tujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis profil, implementasi dan evaluasi manajemen strategik dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan pada SMAN 10 Fajar Harapan dimana yang menjadi subyek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, bendahara, tenaga tata usaha, komite sekolah dan guru. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil SMAN 10 Fajar Harapan mendeskripsikan visi, misi, tujuan, sasaran dan profil sumber daya sekolah. Implementasi strategi pada SMAN 10 Fajar Harapan dilakukan melalui aktivitas lingkungan internal dan eksternal sekolah yang dideskripsikan melalui struktur organisasi sekolah, teamwork dan pembagian tugas sekolah, hari dan waktu belajar, aset pembiayaan, kurikulum, promosi sekolah, penerimaan siswa baru, budaya sekolah, kode etik, kebijakan sekolah, keberadaan lingkungan geografis, demografis, lingkungan budaya dan apresiasi masyarakat, regulasi pemerintah, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, keterlibatan komite sekolah, lembaga mitra, alumni dan implementasi strategik dalam upaya memenuhi standar pendidikan nasional. Pelaksanaan evaluasi pada SMAN 10 Fajar Harapan dilakukan secara terus menerus melibatkan manajemen puncak dan seluruh personil sekolah baik jangka pendek, menengah dan panjang melalui instrumen evaluasi diri sekolah, guru dan Benchmarking untuk meningkatkan kinerja sekolah dan mutu pendidikan.Kata kunci: manajemen strategik dan mutu pendidikan
STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN PADA MIN BUENGCALA KECAMATAN KUTA BARO KAB ACEH BESAR Muhammad Hadi; Djailani AR; Sakdiah Ibrahim
Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 2, No 2: November 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.068 KB)

Abstract

Abstract: Strategies of principal is an important factor in determining the success of the improvement of school quality. This study aimed to describe the strategies of principal from the planning, implementation, supervision, and obstacles in improving education quality. To achieve the goal, this study used qualitative approach and descriptive method. Data collection through observation, interview, and documentation study. Data analysis procedure were data reduction, data display, and data verification. Subjects of this study were principal, vice principal, and teachers. The results of the study showed that (1) The strategies of principal in improving learning effectiveness conducted by teachers with the suggestion that teachers’ discipline should be improved and teachers should prepare lesson plan, (2) The strategies of principal in improving teacher potential by conducting various trainings and technical guidance, and teacher have to equip themselves with quality reading, (3) There was no obstacle in the condition of school staff/personnel and teachers but there were obstacles in facility and infrastructure especially the classrooms condition which were inadequate, the school did not have multipurpose building, and the school environment condition was plagued by inconvenient vehicles and public transportations. Keywords: Strategies of Principal and Education Quality. Abstrak: : Strategi kepala madrasah merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan peningkatan mutu dimadrasah. Penelitian ini bertujuan mendesripsikan strategi kepala madrasah dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan hambatan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui Observasi, Wawancara dan Studi Dokumentasi. Prosedur analisis data adalah Reduksi Data, Penyayian Data, dan Verifikasi. Sedangkan subjek penelitian adalah Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, dan Guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Strategi kepala madrasah dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan anjuran kedisiplinan guru harus ditingkatkan serta perangkat pembelajaran harus di miliki oleh setiap guru (2) Strategi kepala madrasah dalam meningkatkan potensi guru dengan melakukan berbagai pelatihan dan bimtek serta guru membekali diri dengan bacaan yang bermutu (3) Kendala yang dihadapi kepala madrasah dalam implementasi strategi kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan tidak memiliki kendala bila dilihat dari kondisi staf/karyawan madrasah, kondisi guru di madrasah tetapi masih terkendala dengan sarana dan prasana terutama ruang kelas yang belum memadai serta gedung serbaguna yang belum ada sama sekali, sedangkan kondisi lingkungan madrasah terkendala dengan ketidak nyamanan kendaraan dan sarana transportasi pemerintah.Kata kunci : Strategi Kepala Madrasah, dan Mutu Pendidikan

Page 1 of 2 | Total Record : 15