cover
Contact Name
INTEKNA
Contact Email
intekna@poliban.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
intekna@poliban.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Articles 694 Documents
DESAIN SISTEM HONORARIUM KARYAWAN SURAT PERJALANAN DINAS PADA KANTOR CABANG PLN DI BANJARBARU Irawan, Agus
INTEKNA Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. PLN (Persero) Wilayah Kalsel & Kalteng Banjabaru sudah menggunakan sistem in-formasi, namun masih manual. Pekerjaan menjadi kurang efektif dan efisien. Dalam pembuatan laporan dan perhitungan biaya SPPD karyawan diperlukan akurasi dan arsip data yang baik dengan alat Bantu program computer.Penelitian ini menggunakan teknik Field Research (Penelitian Lapangan) dan devolop-ment. Data dikumpulkan mulai teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan penulis adalah teknik analisa data non-uji statistik. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah  rancang bangun tersebut dapat dijadikan awal dalam pembuatan progam aplikasi dibagian secretariat kantor PT. (Per-sero) PLN Wilayah KalselTeng.
PEMANFAATAN LUMPUR MARMER, LIMBAH STYROFOAM DAN ABU LAYANG BATUBARA UNTUK PEMBUATAN BATA BETON BERLUBANG Mizwar, Andy; Agustini, Erika; Samudra, Gilang; Auliannoor, M.
INTEKNA Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah padat berupa lumpur marmer, limbah styrofoam dan abu layang batubara telah menjadi masalah lingkungan, khususnya di Kalimantan Selatan. Salah satu alternatif pe-nanganan limbah tersebut adalah dengan cara memanfatkannya menjadi bata beton ber-lubang. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan lumpur marmer, limbah styrofoam dan abu layang batubara sebagai bahan pembuatan bata beton berlubang yang murah dan ra-mah lingkungan. Dalam penelitian ini lumpur marmer dan styrofoam digunakan sebagai agregat halus pendamping pasir sedangkan abu layang batubara digunakan sebagai ba-han perekat pendamping semen.Data penelitian diambil dengan melakukan eksperimen uji kuat tekan di laboratorium ter-hadap 12 sampel bata beton berlubang dengan komposisi campuran antara semen (sn), abu layang batubara (ab), lumpur marmer (mr), styrofoam (st) dan pasir (ps) yang ber-beda. Juga dilakukan uji karakteristik bahan untuk mengetahui kandungan logam berat (Cu, Cd, Cr dan Zn) dalam sampel bata beton berlubang, serta analisa harga produksi masing-masing sampel untuk mengetahui nilai ekonomi bata yang dihasilkan. Seluruh hasil uji dan analisa dibandingkan dengan standar PU dan pasaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bata beton berlubang yang dihasilkan memiliki berat yang lebih ringan dari standar PU dan pasaran, biaya produksi lebih murah dari standar PU dan pasaran, dan bata beton berlubang dengan komposisi 3 sn:1 ab:10 mr:2 st:3 ps memiliki kuat tekan lebih besar daripada standar pasaran dan memenuhi baku mutu lingkungan.
PENDIDIKAN KARAKTER BAGI BANGSA INDONESIA ., Muhdi
INTEKNA Vol 12, No 2 (2012)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan karakter kini menjadi isu utama pendidikan. Selain menjadi bagian dari pro-ses pembentukan akhlak anak bangsa, pendidikan karakter ini pun diharapkan mampu menjadi pondasi utama dalam mensukseskan Indonesia Emas 2025. Pendidikan karak-ter bangsa ini haruslah bermuara pada dasar falsafah sendiri, yakni Pancasila baik pada tataran konsep maupun aplikasinya. Sesuai dengan tata urutan Pancasila, sila pertama Ketuhanan yang maha Esa menjadi titik awal pendidikan karakter. Dengan ini diharapkan karakter yang muncul benar-benar bersifat laten, kuat, dan fungsional dalam kehidupan nyata sebab merupakan ekspresi dari kesadaran teologis yang telah ada pada hati sanu-bari manusia yang terdalam. Kesuksesan internalisasi pendidikan karakter untuk anak bangsa ini sangat ditentukan oleh integritas tiga kutub l,yakni kutub pendidikan formal (sekolah/kampus), kutub keluarga, dan kutub masyarakat.
PEMAHAMAN SIFAT- SIFAT GEOTEKSTIL DALAM REKAYASA GEOTEKNIK PADA BANGUNAN SIPIL Rozi, Fathur
INTEKNA Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kata kain (fabric) dan geotekstil (geotextile) dapat saling tertukar. Umumnya kain dari ba-han polymer yang dipakai untuk aplikasi proyek pembangunan ini sering disebut geotek-stil. Karena tipe geotekstil yang sangat banyak, maka aplikasi harus mempertimbangkan fungsi dari material ini terhadap macam struktur yang akan dirancang. lima sifat polymer sebagai bahan dasar material geosintetik meliputi: sifat fisik, sifat mekanik, sifat hidrolik, sifat ketaharian, dan sifat degradasi. Dalam tulisan ini akan membahas pemahaman si-fat-sifat geotekstil dalam rekayasa geoteknik pada bangunan sipil.
DESAIN SISTEMINFORMASI AKUNTANSI PIUTANG PADALPUK KHUSUSKANTORGUBERNUR DI BANJARMASIN Noer, Muhamad
INTEKNA Vol 14, No 1 (2014)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

LPUKKhususadalahlembagapembiayaanusahakecilyangberada di kantorGubernurBanjarmasin. LPUK KhususkantorGubernur di Banjarmasin bekerja samadenganpemerintahprovinsidanmengelola dana pemerintah propinsi danmeminjamkanyakepadapegawai negeri sipil. Sistem akuntansi piutang dan Sistempengendalian intern yang berjalan padaLPUKKhususKantorGubernurBanjarmasininimasihlemah, sehingga perlu alat bantu komputeruntuk akurasi data dan arsip data.Penelitian ini menggunakan teknik Field Research (Penelitian Lapangan) dandevelopment. Data dikumpukan mulai teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.Teknik analisa data yang digunakan penulis adalah teknik analisa data non uji statistik.Penelitian inimerupakan penelitian studikasuspada LPUK KhususKantorGubernurdiBanjarmasindenganmenggunakansampeldata transaksibulan Januarisampai denganApril2013.SIAyangdisarankandibuatberdasarkan analisis SIA yang berjalan.Hubungandarisemua tabelyang diperlukan dibuat berdasarkan bentuk normal ke-3 (3NF).
TRANSFORMASI AKUNTANSI INDONESIA MELALUI KONVERGENSI IFRS ., Sirajudin; Farida, Lea Emilia
INTEKNA Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam SMO (Statement of Member Obligations) part 2, (yang merupakan sebuah ren-cana yang berisi program pengadopsian dan jadwal implementasi IFRS yang wajib dibuat oleh setiap anggota IFAC) pemerintah Indonesia melalui IAI telah memutuskan konvergensi atau pengadopsian secara penuh IFRS (International Financial Reporting Standard) di tahun 2012. Konvergensi tersebut tentunya akan membawa dampak bahwa seluruh standar atau aturan praktek profesi akuntansi (termasuk auditing) yang harus tunduk dengan prinsip, norma dan nilai pengukuran fair value (FV) yang ada dalam IFRS. Dengan mengadopsi IFRS tersebut maka pengguna laporan keuangan di berbagai be-lahan dunia dapat dengan mudah membandingkan informasi keuangan entitas antar ne-gara. Terhitung sejak 1 Januari 2012, pelaporan keuangan di Indonesia akan merujuk pada IFRS. Makalah ini berusaha menjelaskan bahwa proses transformasi akuntansi In-donesia (konsep Historical Cost menjadi Fair Value) melalui konvergensi IFRS sudah ter-jadi sebelum proses legalnya.
PELAKSANAAN RETRIBUSI PASAR DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (STUDI KASUS PADA PASAR KURIPAN BARU KOTA BANJARMASIN KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR) Shintia, Novi
INTEKNA Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Yaitu penelitian yang menganalisis permasalahan dengan mengumpulkan data, fakta, dan informasi serta memahami fenomena-fenomena yang terjadi kemudian mendes-kripsikannya. Informan kunci terdiri Kepala Dinas Pendapatan Pasar, Kepala Dinas Pe-ngelolaan Pasar, Kepala UPTD Pasar Sektor II, Petugas Pemungut, dan para peda-gang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem dan prosedur pemungutan retribusi pasar di Pasar Kuripan Baru secara umum dinilai sudah sesuai antara keinginan dan ha-rapan khususnya dari wajib retribusi pasar yaitu berdasarkan peraturan daerah yang ber-laku dimana para pedagang menyetorkan tagihannya setiap hari dan setiap bulan de-ngan sistem jemput langsung dari petugas pemungut. Maksud dan tujuan dari pemu-ngutan retribusi adalah untuk meningkatkan pelayanan dan ketertiban terhadap para pe-dagang dan konsumen sebagai salah satu sumber penerimaan pendapatan asli daerah yang kontribusinya cukup diandalkan. Sebagai salah satu dari Pendapatan Asli Daerah, retribusi pasar telah memberikan sumbangan terhadap pembiayaan pembangunan di Ko-ta Banjarmasin. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pemungutan retribusi pasar ada-lah pedagang yang sering menunggak, tidak adanya fasilitas pendukung bagi petugas pemungut, kurangnya petugas dari UPTD Pasar dan ketidakcakapan petugas dalam ber-interaksi dengan pedagang. Oleh karena itu agar pelaksanaan dalam pemungutan re-tribusi pasar dapat berjalan lancar disarankan agar Dinas Pengelolaan Pasar Kota Ban-jarmasin melakukan penambahan anggota di dalam UPTD Pasar agar dalam melakukan pemungutan oleh petugas yang sah, serta melakukan penanganan khusus untuk pe-mungutan retribusi pasar bagi pedagang yang tidak mempunyai tempat permanen, se-hingga dapat menghindari terhambatnya peningkatan kontribusi retribusi pasar.
PENURUNAN NILAI KEKENTALAN AKIBAT PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR PADA BEBERAPA MEREK MINYAK PELUMAS Effendi, M. Syafwansyah; Adawiyah, Rabiatul
INTEKNA Vol 14, No 1 (2014)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak pelumas adalah salah satu produk minyak bumi yang masih mengandungsenyawa-senyawa aromatik dengan indek viskositas yang rendah. Hampir semua mesinmesindipastikan menggunakan minyak pelumas. Fungsi minyak pelumas adalahmencegah kontak langsung antara dua permukaan yang saling bergesekan. Minyakpelumas yang digunakan mempunyai jangka waktu pemakaian tertentu, tergantung darikerja mesin, minyak pelumas merupakan sarana pokok dari suatu mesin untuk dapatberoperasi secara optimalViskositas dari suatu pelumas dipengaruhi oleh perubahan suhu dan tekanan, apabila suhusuatu pelumas meningkat, maka viskositasnya akan menurun, begitu juga sebaliknyaapabila suhu suatu pelumas menurun, maka viskositasnya akan meningkat ini berartipelumas akan mudah mengalir ketika pada suhu panas dibandingkan pada saat suhudingin. Viskositas pada pelumas akan meningkat seiring meningkatnya juga tekanan yangada di sekitar pelumasTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah ada perbedaan penurunankekentalan pelumas setalah ada kenaikan temperature dari beberapa merek pelumas yangdiambil sebagai sampel serta berapa rata-rata prosentasi penurunan kekentalan masingmasingmerek pelumas tersebut.Kesimpulan yang didapat adalah bahwa rata-rata perubahan kekentalan pada kenaikantemperature 70 derajat Celsius ke enam merek pelumas adalah sama secara signifikanRata-rata prosentasi penurunan kekentalan minyak pelumas adalah SGO SAE 20w-5062%, AHM Oil MPX1 SAE 10w-30 76%, Yamalube SAE 20w-40 69%, Shell Helix HX5SAE 15w-50 76%, Castrol Active SAE 20w-50 66% dan Top One Prostar SAE 20w-4073%
MODIFIKASI SPESIFIKASI UMUM TIMBUNAN PILIHAN BIDANG JALAN DAN JEMBATAN TAHUN 2010 Marzuki, Ahmad; Fauzi, Muhammad; Norhadi, Ahmad
INTEKNA Vol 13, No 2 (2013)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan material alami sebagai subgrade badan jalan sangat tergantung pada kondisi terbatasnya ketersediaan volume material alam setempat yang memenuhi syarat mutu sesuai spesifikasi yang disyaratkan.  Hal ini terjadi karena mutu material yang ada tidak seluruhnya mampu memenuhi syarat properties fisis dan mekanis timbunan pilihan. Ber-dasarkan hasil uji laboratorium Mekanika Tanah dan Transportasi Politeknik Negeri Ban-jarmasin terhadap uji material setempat di Kalimantan Selatan menunjukkan bahwa se-bagian besar Plastis Indeks ( PI ) material aktual lebih besar dari syarat minimum PI < 6% namun syarat kekuatan/ daya dukung material dapat terpenuhi yaitu nilai CBR > 10% (laboratorium geoteknik dan transportasi Poliban 2012 – 2013).Kondisi tersebut menunjukkan adanya ketidakkonsisten syarat mutu material timbunan pilihan sesuai spesifikasi umum pada bidang jalan dan jembatan tahun  2010. Oleh se-bab itu perlu dilakukan modifikasi terhadap spesifikasi timbunan pilihan. Modifikasi terse-but dilakukan dengan melakukan serangkaian pengujian di laboratorium terhadap ke-mungkinan variasi PI alami terhadap nilai CBR yang terjadi.Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut, perlu dilakukan penelitian dengan merancang modifikasi Job Mix Formula (JMF) Timbunan Pilihan dengan membuat variasi PI material setempat terhadap nilai CBR. Variasi nilai PI dibuat seperti kondisi PI material alami se-tempat yaitu lebih besar dari nilai PI dalam Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jemba-tan tahun  2010 (PI max 6 %). Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa ; 1) Nilai PI ma-terial alami tidak selalu menentukan terhadap nilai daya dukung CBR timbunan pilihan. Variasi nilai CBR ini juga dipengaruhi variasi prosentase berat lolos > 40; 2) Nilai PI > 6%  dengan variasi berat lolos 40 ≈ 60% sd. 70% yang bersesuaian dengan berat lolos 40 sampel uji rencana yaitu = 65,21% masih memenuhi syarat spesifikasi CBR yaitu 10% sd. 17%; 3) Hasil pengujian komposisi material terhadap nilai PI menunjukkan bahwa de-sain komposisi prosentase berat yang dipilih adalah (pasir/lolos 40 alami) : (20/80)-PI = 11% ; (30/70)-PI = 10% ; (40/60)-PI = 9% ; (45/55)-PI = 8%; 4) Peningkatan prosentase pasir berbanding lurus dengan peningkatan γdmax. Hal ini menunjukkan bahwa stabilisa-si pasir sesuai dengan peningkatan prosentasenya mampu meningkatkan γdmax dan menurunkan nilai PI serta OMC; 5) Material alami yang memiliki prosentase berat lolos > 40 ≈ 65,21%  dengan variasi penambahan pasir 33% sampai dengan 40% mampu me-nurunkan nilai PI dari 12,54%  menjadi 9,7% dan mampu mencapai nilai CBR minimum = 10%.; 6) Penentuan nilai CBR maximum 17% berdasarkan hasil uji trial penambahan prosentase pasir maximum 40%, penambahan melebihi nilai tersebut mengakibatkan material cenderung bersifat plastis. Dari rentang nilai CBR tersebut diambil suatu ba-tasan nilai usulan PI untuk material timbunan pilihan yaitu PI = 8 ± 2%.
SIMULASI PENGONTROLAN PINTU GARASI OTOMATIS Wibowo, Sunu Hasta
INTEKNA Vol 14, No 2 (2014)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Garasi adalah suatu tempat atau ruangan untuk menyimpan mobil dan perlengkapanlainnya, agar terhindar dari pencurian dan untuk melindungi mobil dari cuaca terikmatahari ataupun air hujan yang dapat merusak/memperpendek usia kendaraan.Dalam pembuatan atau perancangan kontrol pembukaan pintu garasi otomatisdibutuhkan komponen seperti motor induksi, zelio smartrelay, sensor gerak, limit switch,relay, MCB (miniature cicuit breaker), push button, selector switch, dan lampu indicator.Pengoperasian garasi dapat dilakukan dengan dua cara, pengoperasian pertama dapatdilakukan dengan otomatis tanpa harus turun dari kendaraan dan yang kedua dapat jugadilakukan dengan menekan push button yang tersedia dipanel untuk membuka danmenutup pintu tersebut.Dalam merancang dan merakit sistem kerja pintu garasi otomatis dapat dibagi menjaditiga tahap yaitu perancangan software atau perangkat lunak, perancangan hardware atauperangkat kerasnya, dan perakitan komponen.

Page 10 of 70 | Total Record : 694


Filter by Year

2008 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 23 No 1 (2023): Jurnal INTEKNA, Volume 23, No. 1, Mei 2023 Vol 22 No 02 (2022): Jurnal INTEKNA, Volume 22, No. 2, Nov 2022: 76 - 162 Vol 22 No 01 (2022): Jurnal INTEKNA, Volume 22, No. 1, Mei 2022: 01 - 75 Vol 21 No 2 (2021): Jurnal INTEKNA, Volume 21, No. 2, Nov 2021: 54 - 111 Vol 21 No 1 (2021): Jurnal INTEKNA, Volume 21, No. 1, Mei 2021: 1 - 53 Vol 20 No 2 (2020): Jurnal INTEKNA, Volume 20, No. 2, Nov 2020: 53 - 110 Vol 20 No 01 (2020): Jurnal INTEKNA, Volume 20, No. 1, Mei 2020: 01-52 Vol 19 No 1 (2019): Vol 19 No 1 (2019): Jurnal INTEKNA, Volume 19, No. 1, Mei 2019: 1-68 Vol 19 No 2 (2019): Jurnal INTEKNA, Volume 19, No. 2, Nov 2019: 69-133 Vol 18 No 2 (2018): Vol 18 No 2 (2018): Jurnal INTEKNA, Volume 18, No. 2, Nov 2018: 67-131 Vol 18 No 1 (2018): Vol 18 No 1 (2018): Jurnal INTEKNA, Volume 18, No. 1, Mei 2018: 1-66 Vol 17 No 2 (2017): Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 2, November 2017: 79-147 Vol 17 No 1 (2017): Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 1, Mei 2017: 1 - 78 Vol 16 No 2 (2016) Vol 16 No 1 (2016) Vol 15 No 2 (2015) Vol 15 No 1 (2015) Vol 14, No 2 (2014) Vol 14 No 2 (2014) Vol 14 No 1 (2014) Vol 14, No 1 (2014) Vol 13, No 3 (2013) Vol 13 No 3 (2013) Vol 13, No 2 (2013) Vol 13 No 2 (2013) Vol 13, No 1 (2013) Vol 13 No 1 (2013) Vol 12, No 2 (2012) Vol 12 No 2 (2012) Vol 12 No 1 (2012) Vol 12, No 1 (2012) Vol 11 No 2 (2011) Vol 11, No 2 (2011) Vol 11 No 1 (2011) Vol 11, No 1 (2011) Vol 10 No 2 (2010) Vol 10, No 2 (2010) Vol 9 No 2 (2009): Jurnal Intekna, Volume IX, Nomer 2, Nopember 2009 Vol 8, No 1 (2008) Vol 8 No 1 (2008) More Issue