cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Biomedika
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016" : 18 Documents clear
PERBEDAAN KEBERADAAN JENTIK AEDES AEGYPTI ANTARA BAK MANDI DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KECAMATAN WONOGIRI Romadhon, Yusuf Alam; Sidiq, Muhamad Nur; Iskandar, Iskandar
Biomedika Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i1.2901

Abstract

Pemeriksaan jentik Aedes aegypti dilakukan dalam mengurangi angka kesakitan demam berdarah dengue. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan jumlah jentik Aedes aegypti antara bak mandi di perdesaan dan perkotaan .Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah Kecamatan Wonogiri pada bulan Oktober-November 2015. Besar sampel adalah 100 responden di wilayah Kecamtan Wonogiri yang tersebar di 15 kelurahan dan desa. Uji statistik yang digunakan adalah Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah jentik Aedes aegypti di perkotaan lebih banyak daripada di perdesaan (42% vs 14%) dengan p= < 0,002. Kesimpulan: jumlah jentik Aedes aegypti di perkotaan lebih banyak daripada di perdesaan di kecamatan Wonogiri. Kata kunci. Keberadaan jentik, Aedes aegypti, Bak mandi, Perdesaan, Perkotaan
PERBEDAAN NILAI RERATA KVP % PREDIKSI DAN KV % PREDIKSI ANTARA ORANG DENGAN INDEKS MASSA TUBUH NORMAL DAN DI ATAS NORMAL Basuki, Sri Wahyu; Primasakti, Irkhamyudhi; Sari, Riana
Biomedika Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i1.3022

Abstract

Kapasitas vital paksa (KVP) dan kapasitas vital (KV) merupakan parameter dalam pemeriksaan spirometri untuk mengetahui kelainan restriksi paru. Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa orang IMT di atas normal memiliki kelainan restriksi pada paru mereka. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan nilai rerata KVP % prediksi dan KV % prediksi antara orang dengan IMT normal dan di atas normal di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel 35 orang laki-laki 18-25 tahun tiap kelompoknya. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Perbedaan nilai rerata KVP % prediksi dan KV % prediksi dianalisis menggunakan uji hipotesis yaitu uji t dua kelompok tidak berpasangan dan Mann-Whitney dengan program SPSS 20.0 for windows.Hasil penelitian terdapat perbedaan yang signifikan nilai rerata KVP % prediksi dan KV % prediksi pada orang dengan indeks massa tubuh normal (KVP 83,9580 % dan KV 112,8063 %) dan IMT di atas normal (KVP 70,4734% dan KV 79,7374%). Hasil hipotesis uji t dua kelompok tidak berpasangan didapatkan significancy 0,000 (p<0,05) dan Mann-Whitney didapatkan significancy 0,001 (p<0,05). Terdapat perbedaan yang signifikan nilai rerata KVP % prediksi dan KV % prediksi antara orang dengan IMT normal dan IMT di atas normal.Kata kunci: KVP % prediksi dan KV % prediksi, IMT normal dan di atas normal
EKSPRESI INTERLEUKIN-1 (IL-1) Β PADA ENDOMETRIOSIS, KARSINOMA ENDOMETRIOID DAN KARSINOMA SEROSUM OVARIUM Lestari, Nadia Nur; Amarwati, Siti; Sadhana, Udadi; Puspasari, Dik
Biomedika Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i1.3016

Abstract

Endometriosis ovarium memiliki resiko keganasan epithelial ovarium (resiko relatif 1.9 sampai 4.2). Karsinoma endometrioid adalah salah satu jenis keganasan yang paling sering berhubungan dengan endometriosis, sementara karsinoma serosum merupakan keganasan epitelial terbanyak pada ovarium.Serum sitokin pro-inflamasi interleukin-1 (IL-1) β telah ditemukan berperan pada endometriosis dan karsinogenesis.Penelitian Keita, 2010, menemukan bahwa karsinoma endometrioid memiliki kadar IL-1β yang lebih tinggi secara bermakna dibandingkan jenis lainnya. Penelitian ini bertujua untuk mengetahui perbedaan ekspresi IL-1β pada jaringan endometriosis, karsinoma endometrioid dan karsinoma serosum ovarium. Desain penelitian ini adalah cross sectional design. Sampel adalah tiga puluh 33 blok parafin yang telah didiagnosis dan dire-evaluasi sebagai endometriosis (kelompok A), karsinoma endometrioid (kelompok B) dan karsinoma serosum ovarium (kelompok C) dan dilakukan pemeriksaan imunohistokimia IL-1β. Data ekspresi IL-1β dianalisis uji One Way ANOVA, dilanjutkan dengan uji beda rerata Post Hoc. Hasil uji One Way ANOVA kelompok A, B dan C, p = 0,037, menunjukkan adanya perbedaan bermakna. Uji beda rerata Post Hoc didapatkan kelompok A vs kelompok B dan C (p = 0,034 dan p = 0,020) bermakna. Sedangkan kelompok B vs kelompok C (p =0,805) tidak bermakna. Dari penelitian ini dapat disimpulkan terdapatperbedaan yang bermakna ekspresi IL-1β antara endometriosis dengan karsinoma endometrioid dan karsinoma serosum ovarium, namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna ekspresi IL-1β antara karsinoma endometrioid ovarium dan karsinoma serosum ovarium.Kata kunci: Endometriosis, interleukin-1β, karsinoma endometrioid, karsinoma serosum
EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L.) DALAM MEMPERPENDEK WAKTU PERDARAHAN DAN WAKTU PEMBEKUAN PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS Aisyah, Riandini; Gunawan, Ryan Budi; Sutrisna, EM
Biomedika Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i1.3023

Abstract

Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) mengandung senyawa tannin dan flavonoid yang berefek sebagai agen hemostatik/penghentian perdarahan melalui mekanisme vasokonstriksi dan astringent. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak topikal kembang sepatu terhadap penghentian perdarahan luar pada mencit. Penelitian bersifat eksperimental laboratoris dengan rancangan post test only with control group design. Subyek penelitian adalah daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dan menggunakan 24 ekor mencit jantan galur Swiss yang dibagi dalam 6 kelompok yaitu : kontrol negatif (aquadest), kontrol positif (Epinefrin), dan kelompok III, IV, V, VI : diberikan ekstrak daun kembang sepatu dengan konsentrasi 5%, 10%, 20% dan 40% diberikan secara topikal. Ekor tikus diberi perlukaan kemudian dicelupkan pada tiap-tiap kelompok untuk diamati dan dihitung waktu perdarahan dan waktu pembekuan. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistic Oneway Anova dan uji statistic LSD (Least significant Difference). Terdapat perbedaan bermakna dari bleeding timeantara kontrol negatif dengan perlakuan (p.0,000, sementara tidak terdapat perbedaan dalam cotting time  (p,0,313.Kesimpulan: ekstrak etanol 70% daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) konsentrasi 5%, 10%, 20% dan 40% mampu memperpendek waktu perdarahan, namun, tidak berefek memperpendek waktu pembekuan.Kata kunci : ekstrak daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), waktu perdarahan, waktu pembekuan
THE EFFECTIVENESS OF 70% METHANOLIC EXTRACT OF AVOCADO LEAF (Persea americana Mill) IN DECREASING BLOOD SUGAR LEVELS IN MALE RATS (Rattus norvegicus) WISTAR STRAIN INDUCED ALLOXAN Sintowati, Retno; Handayani, Anindita Putri; Aisyah, Riandini
Biomedika Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i1.3018

Abstract

Tanaman alpukat (Persea americana Mill) merupakan tanaman tradisional yang memiliki kandungan flavonoid dan tannin yang dapat menurunkan kadar gula darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak metanol 70% daun alpukat (Persea americana Mill) terhadap penurunan kadar gula darah.Metode penelitian menggunakan eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pretest – posttest with control group design. Hewan uji yang digunakan 25 ekor tikus jantan galur Wistar, umur 2-3 bulan, dan berat badan 150-200 gram yang dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok I: kontrol negatif (aquades), kelompok II: kontrol positif (glibenklamid), kelompok III, IV, V : ekstrak metanol 70% daun alpukat dengan dosis berturut-turut adalah sebagbai berikut: 100 mg/ 200 grBB, 150 mg/ 200 grBB, 200 mg/ 200 grBB. Gula darah diukur dengan alat spektrofotometer. Berdasarkan hasil uji ANOVA, data penurunan kadar gula darah hari ke-7 pemberian ekstrak nilai probabilitas signifikan p = 0, 000 dengan demikian p < 0, 05 maka terdapat perbedaan penurunan kadar gula darah yang bermakna. Berdasarkan uji LSD dari semua kelompok didapatkan nilai p < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan penurunan kadar gula darah yang signifikan antara2 kelompok. Kesimpulan: Ekstrak metanol 70% daun alpukat (Persea americana Mill) dosis 200 mg/200; 100 mg/200 and 150 mg/ 200 gram/berat badan dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit jantan galur wistarKata Kunci : Ekstrak metanol 70%, Alpukat (Persea americana Mill), gula darah, diabetes mellitus.
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEBERADAAN ESCHERICHIA COLI PADA MAKANAN DI TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN (TPM) BUFFER AREA BANDARA ADI SOEMARMO SURAKARTA Romanda, Fitka; Priyambodo, Priyambodo; Risanti, Erika Diana
Biomedika Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i1.2899

Abstract

Keberadaan Escherichia coli dalam sumber air atau makanan merupakan indikasi pasti terjadinya  kontaminasi tinja manusia. Kontaminasi ini dapat berdampak pada Kejadian Luar Biasa keracunan makanan di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Adanya kontaminasi Escherichia coli pada makanan dapat disebabkan faktor personal hygiene penjamah makanan yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan personal hygiene penjamah makanan dengan Escherichia coli. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian adalah 65 penjamah makanan dan 65 sampel makanan di 22 tempat pengolahan makanan buffer area Bandara Adi Soemarmo Surakarta. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan personal hygiene dengan keberadaan Escherichia coli pada makanan di Tempat Pengolahan Makanan Buffer Area Bandara Adi Soemarmo Surakarta dengan uji statistik dengan Chi Square didapatkan p value (0,000) dan kekuatan hubungan sedang dengan nilai C (0,477). Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan terdapat hubungan personal hygiene penjamah makanan dengan keberadaan Escherichia coli pada makanan di tempat pengolahan makanan (TPM) buffer area Bandara Adi Soemarmo Surakarta. Kata kunci. Personal Hygiene, Escherichia coli, Buffer Area
PERBEDAAN STATUS GIZI BAYI BERUMUR 4–6 BULAN PADA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN ASI NON EKSKLUSIF Dasuki, Muh. Shoim; Karuniawati, Mira Candra; Candrasari, Anika
Biomedika Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i1.3020

Abstract

Cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia hanya 42%. Survey tahun 2013, menemukan sekitar 19,6% balita Indonesia menderita kekurangan gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan status gizi bayi berumur 4–6 bulan yang diberikan ASI eksklusif dengan yang tidak diberikan ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sejumlah 80 bayi berusia 4-6 bulan diambil dengan teknik purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) yang artinya terdapat perbedaan signifikan antara status gizi bayi berumur 4–6 bulan yang diberikan ASI eksklusif dengan yang tidak diberikan ASI eksklusif. Diperoleh dari 40 bayi yang diberikan ASI eksklusif mempunyai status gizi lebih baik dibandingkan dengan tidak berikan ASI eksklusif. Status gizi buruk lebih banyak ditemukan pada kelompok bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif. Terdapat perbedaan status gizi bayi berumur 4–6 bulan yang diberikan ASI eksklusif dengan yang tidak diberikan ASI eksklusif.Kata Kunci: ASI Eksklusif, ASI Non Eksklusif, status gizi
PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA 3-6 TAHUN DENGAN PENDIDIKAN USIA DINI DAN TANPA PENDIDIKAN USIA DINI DI KECAMATAN PETERONGAN JOMBANG Wulandari, Retno; Ichsan, Burhannudin; Romadhon, Yusuf Alam
Biomedika Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i1.2900

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya stimulasi perkembangan dan faktor lingkungan dari anak. Pendidikan anak usia dini merupakan suatu bentuk stimulasi yang pada dasarnya adalah upaya-upaya intervensi yaitu menciptakan lingkungan sekitar anak usia dini agar mampu menstimulasi seluruh aspek perkembangan anak. Penelitian ini observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik random sample (probability samples) dengan pendekatan cluster sampling. Uji statistik yang digunakan uji Chi-Square (nilai expected<5, maksimal 20% dari jumlah sel). Terdapat perbedaan perkembangan sosial pada anak usia 3-6 tahun dengan pendidikan usia dini dan tanpa pendidikan usia dini secara signifikan (p.0,002). Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara perkembangan sosial pada anak usia 3-6 tahun dengan pendidikan usia dini dan tanpa pendidikan usia dini di Kecamatan Peterongan Jombang. Kata kunci.Perkembangan sosial, pendidikan usia dini, anak usia 3-6 tahun
PERBEDAAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DAN TANPA DIABETES MELITUS TIPE 2 Nurhidayati Mahmuda, Iin Novita; Maulana, Yudrik; Oktoviano R, Indriyati
Biomedika Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i1.3021

Abstract

Peningkatan kadar asam urat memegang peranan penting pada terjadinya morbiditas pasien hipertensi. Diabetes mellitus (DM) merupakan komorbid yang sering ditemukan pasien hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar asam urat pada penderita hipertensi dengan DM tipe 2 dan tanpa DM tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Sayidiman Magetan. Penelitiian ini merupakan melakukan penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Subjek penelitian adalah penderita hipertensi dengan DM tipe 2 dan tanpa DM tipe 2 di RSUD Dr. Sayidiman. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Data diperoleh dari data rekam medik pasien periode Januari 2012 hingga Juni 2015. Penelitian ini menggunakan 54 sampel, terdiri dari 27 pasien pada kelompok hipertensi dengan DM tipe 2 dan 27 pasien pada kelompok hipertensi tanpa DM tipe 2. Pada uji t, didapatkan bahwa rerata kadar asam urat pada kelompok hipertensi dengan DM (6,559±2,2560 mg/dl) lebih besar dibandingkan dengan kelompok hipertensi tanpa DM tipe 2 (4,922±1.3051 mg/dl) secara signifikan (p=0,002). Kesimpulan: Rerata kadar asam urat pada kelompok hipertensi dengan DM tipe 2 lebih besar dibandingkan dengan kelompok hipertensi tanpa DM tipe 2.Kata kunci: Kadar asam urat, Hipertensi, DM tipe 2
EKSPRESI INTERLEUKIN-1 (IL-1) Β PADA ENDOMETRIOSIS, KARSINOMA ENDOMETRIOID DAN KARSINOMA SEROSUM OVARIUM Nadia Nur Lestari; Siti Amarwati; Udadi Sadhana; Dik Puspasari
Biomedika Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i1.3016

Abstract

Endometriosis ovarium memiliki resiko keganasan epithelial ovarium (resiko relatif 1.9 sampai 4.2). Karsinoma endometrioid adalah salah satu jenis keganasan yang paling sering berhubungan dengan endometriosis, sementara karsinoma serosum merupakan keganasan epitelial terbanyak pada ovarium.Serum sitokin pro-inflamasi interleukin-1 (IL-1) β telah ditemukan berperan pada endometriosis dan karsinogenesis.Penelitian Keita, 2010, menemukan bahwa karsinoma endometrioid memiliki kadar IL-1β yang lebih tinggi secara bermakna dibandingkan jenis lainnya. Penelitian ini bertujua untuk mengetahui perbedaan ekspresi IL-1β pada jaringan endometriosis, karsinoma endometrioid dan karsinoma serosum ovarium. Desain penelitian ini adalah cross sectional design. Sampel adalah tiga puluh 33 blok parafin yang telah didiagnosis dan dire-evaluasi sebagai endometriosis (kelompok A), karsinoma endometrioid (kelompok B) dan karsinoma serosum ovarium (kelompok C) dan dilakukan pemeriksaan imunohistokimia IL-1β. Data ekspresi IL-1β dianalisis uji One Way ANOVA, dilanjutkan dengan uji beda rerata Post Hoc. Hasil uji One Way ANOVA kelompok A, B dan C, p = 0,037, menunjukkan adanya perbedaan bermakna. Uji beda rerata Post Hoc didapatkan kelompok A vs kelompok B dan C (p = 0,034 dan p = 0,020) bermakna. Sedangkan kelompok B vs kelompok C (p =0,805) tidak bermakna. Dari penelitian ini dapat disimpulkan terdapatperbedaan yang bermakna ekspresi IL-1β antara endometriosis dengan karsinoma endometrioid dan karsinoma serosum ovarium, namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna ekspresi IL-1β antara karsinoma endometrioid ovarium dan karsinoma serosum ovarium.Kata kunci: Endometriosis, interleukin-1β, karsinoma endometrioid, karsinoma serosum

Page 1 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 2 (2022): Biomedika Agustus 2022 Vol 14, No 1 (2022): Biomedika Februari 2022 Vol 13, No 2 (2021): Biomedika Agustus 2021 Vol 13, No 1 (2021): Biomedika Februari 2021 Vol 12, No 2 (2020): Biomedika Agustus 2020 Vol 12, No 1 (2020): Biomedika Februari 2020 Vol 11, No 2 (2019): Biomedika Agustus 2019 Vol 11, No 1 (2019): Biomedika Februari 2019 Vol 11, No 1 (2019): Biomedika Februari 2019 Vol 10, No 2 (2018): Biomedika Agustus 2018 Vol 10, No 2 (2018): Biomedika Agustus 2018 Vol 10, No 1 (2018): Biomedika Februari 2018 Vol 10, No 1 (2018): Biomedika Februari 2018 Vol 9, No 2 (2017): Biomedika Agustus 2017 Vol 9, No 2 (2017): Biomedika Agustus 2017 Vol 9, No 1 (2017): Biomedika Februari 2017 Vol 9, No 1 (2017): Biomedika Februari 2017 Vol 8, No 2 (2016): Biomedika Agustus 2016 Vol 8, No 2 (2016): Biomedika Agustus 2016 Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016 Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016 Vol 7, No 2 (2015): Biomedika Agustus 2015 Vol 7, No 2 (2015): Biomedika Agustus 2015 Vol 7, No 1 (2015): Biomedika Februari 2015 Vol 7, No 1 (2015): Biomedika Februari 2015 Vol 6, No 2 (2014): Biomedika Agustus 2014 Vol 6, No 2 (2014): Biomedika Agustus 2014 Vol 6, No 1 (2014): Biomedika Februari 2014 Vol 6, No 1 (2014): Biomedika Februari 2014 Vol 5, No 2 (2013): Biomedika Agustus 2013 Vol 5, No 2 (2013): Biomedika Agustus 2013 Vol 5, No 1 (2013): Biomedika Februari 2013 Vol 5, No 1 (2013): Biomedika Februari 2013 Vol 4, No 2 (2012): Biomedika Agustus 2012 Vol 4, No 2 (2012): Biomedika Agustus 2012 Vol 4, No 1 (2012): Biomedika Februari 2012 Vol 4, No 1 (2012): Biomedika Februari 2012 Vol 3, No 2 (2011): Biomedika Agustus 2011 Vol 3, No 2 (2011): Biomedika Agustus 2011 Vol 1, No 1 (2009): Biomedika Februari 2009 Vol 1, No 1 (2009): Biomedika Februari 2009 Online First More Issue