cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan
ISSN : 23032677     EISSN : 25409239     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 278 Documents
AKSENTUASI BIBLIOTHERAPY DI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI Rodiah, Saleha
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.962 KB) | DOI: 10.24198/jkip.v1i2.11008

Abstract

College libraries in helping to educate the nation in all aspects of life can play an active role in serving pemustakanya, in this case the student through bibliotherapy activities or therapy literature. Bibliotheraphy an old concept of librarianship. Bibliotherapy services performed in high library implemented to help problem students the nature of academic and non-academic, suspected to disrupt the continuity of studies, with facilitators trained librarians as biblioterapis. Bibliotherapy activities can be applied in the college library with attention to aspects that support the implementation of effective bibliothetrapy. Perpustakaan perguruan tinggi dalam membantu mencerdaskan bangsa dalam segala aspek kehidupan dapat berperan aktif dalam melayani pemustakanya, dalam hal ini mahasiswa melalui kegiatan bibliotherapy atau terapi pustaka. Bibliotheraphy merupakan konsep lama kepustakawanan. Layanan bibliotherapy dilakukan di perpustakaan tinggi dilaksanakan untuk membantu masalah mahasiswa yang bersifat akademik maupun non akademik yang ditengarai dapat mengganggu kelangsungan studinya, dengan fasilitator  pustakawan terlatih sebagai biblioterapis. Kegiatan bibliotherapy dapat diterapkan di perpustakaan perguruan tinggi dengan memperhatikan aspek-aspek yang mendukung terselenggaranya bibliothetrapy secara efektif.
LITERASI INFORMASI KESEHATAN LINGKUNGAN PADA MASYARAKAT PEDESAAN: STUDI DESKRIPTIF DI DESA NAGROG KECAMATAN CICALENGKA Saepudin, Encang
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.106 KB) | DOI: 10.24198/jkip.v1i1.9614

Abstract

This study examines the Environmental Health Information Literacy in Rural Communities in the District Nagrog village Cicalengka Bandung regency. The purpose of this study was to determine the factors that motivate environmental health information needs, information seeking behavior, and patterns of environmental health information search in the village community Nagrog Cicalengka District of Bandung regency. The method used is descriptive with quantitative approach. Data collection techniques used were questionnaires, interviews, observation, and literature. Data analysis used the interactive analysis. Outcome results of this study are tergambarnya environmental health information literacy in the village on the District Nagrog Cicalengka Bandung regency. The results showed that the factors that encourage people to seek health information environment that extrinsic factors. Public information seeking behavior has not sitstematis in searching for information, and the information search patterns, there are three that concern passive, passive search, and the search is on.Penelitian ini mengkaji tentang Literasi Informasi Kesehatan Lingkungan pada masyarakat Pedesaan di Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui faktor yang memotivasi kebutuhan informasi kesehatan lingkungan, perilaku pencarian informasi, dan pola pencarian informasi kesehatan lingkungan di masyarakat Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, observasi, dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan yakni analisis interaktif. Luaran hasil kajian ini adalah tergambarnya literasi informasi kesehatan lingkungan yang terjadi di Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung. Hasil kajian menunjukkan bahwa faktor yang mendorong masyarakat dalam mencari informasi kesehatan lingkungan yakni faktor ekstrinsik. Perilaku pencarian informasi masyarakat belum sitstematis dalam mencari informasi, dan pola pencarian informasinya terdapat tiga yakni perhatian pasif, pencarian pasif, dan pencarian aktif.
PROTEKSI ARSIP VITAL PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH DI YOGYAKARTA Musrifah, Musrifah
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.773 KB) | DOI: 10.24198/jkip.v4i2.10025

Abstract

Vital archives are vital records and also records the class that requires special treatment both in terms of security and protection, because the information it has is closely related to the existence and survival of the organization. Therefore, there is no reason whats over for the organization to ignore the existence of these vital records. Vital records protection is a preventive action performed before the occurrence of an event that affects the damaged and destruction of records. This is what lies behind the author to reveal about the protection of vital records at the National Library and Regional Archives in Yogyakarta. As this study aims to determine the general protection of vital records at the National Library and Regional Archives in Yogyakarta. Based on the results of this study concluded that, protection of archives vital conducted by the National Library and Regional Archives in Yogyakarta, which prefer the physical archive vital itself to remain intact saved and survived the disaster, and archive vital is stored on each work unit always use it.Arsip vital merupakan arsip dinamis dan juga arsip kelas satu yang memerlukan perlakuan khusus baik dalam hal pengamanan maupun perlindungan, karena informasi yang dimilikinya sangat terkait dengan keberadaan dan kelangsungan organisasi. Oleh karenanya, tidak ada alasan apapun bagi organisasi untuk mengabaikan keberadaan arsip vital ini. Proteksi arsip vital merupakan tindakan preventif yang dilakukan sebelum terjadinya suatu peristiwa yang berdampak kepada rusak dan musnahnya arsip. Inilah yang melatarbelakangi penulis untuk mengungkap tentang proteksi arsip vital pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah di Yogyakarta. Adapun penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui proteksi arsip vital pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah di Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, proteksi arsip vital yang dilakukan oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah di Yogyakarta, yaitu lebih mengutamakan fisik dari arsip vital itu sendiri supaya tetap utuh tersimpan dan selamat dari berbagai bencana, dan arsip vital tersebut disimpan pada setiap unit kerja yang selalu memanfaatkannya.
KEGIATAN PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA PASCA GEMPA DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATRA BARAT Adeliny, Nani; Damayanti, Ninis Agustini; Khadijah, Ute Lies Siti
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.726 KB) | DOI: 10.24198/jkip.v1i1.9591

Abstract

This study aims to find out about how the preservation activities of library materials after the earthquake in the Library and Archives (CPA) of West Sumatra province. There are two forms of preservation in this study, namely Policy Curative Conservation and Preservation Event. The method used in this research is descriptive qualitative, where the collected data compiled and analyzed with data collection conducted through interviewing, direct observation, and literature study. As for the key informants in this study were employees and staff at the National Library and Archives (CPA) of West Sumatra province. The results of the study provide information that the implementation of the policy of preservation of library materials after the earthquake in the Library and Archives (CPA) of West Sumatra province has not had a policy in writing, but has carried out a policy outside decree governor of West Sumatra by the head of the library to save materials library. In addition, it also found that the curative conservation activities covering search and sorting of library materials that can be salvaged from the aftermath of the earthquake, improve library materials such as Patching and connecting, binding, media control and fumigation. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana kegiatan pelestarian bahan pustaka pasca gempa di Badan Perpustakaan dan Kearsipan (BPA) Propinsi Sumatera Barat. Terdapat dua bentuk pelestarian dalam penelitian ini, yaitu Kebijakan Pelestarian dan Kegiatan Pelestarian Kuratif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana data yang terkumpul disusun dan dianalisis dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui teknik wawancara, observasi langsung, dan studi kepustakaan. Adapun yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini adalah para pegawai dan staf di Badan Perpustakaan dan Kearsipan (BPA) Propinsi Sumatera Barat. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa pelaksanaan kegiatan kebijakan pelestarian terhadap bahan pustaka pasca gempa di Badan Perpustakaan dan Kearsipan (BPA) Propinsi Sumatera Barat belum mempunyai kebijakan secara tertulis, namun telah dilakukan kebijakan di luar surat keputusan Gubernur Sumatera Barat oleh kepala perpustakaan untuk menyelamatkan bahan-bahan pustaka. Di samping itu juga ditemukan bahwa kegiatan pelestarian kuratif meliputi penelusuran dan penyortiran bahan pustaka yang dapat diselamatkan dari pasca gempa, memperbaiki bahan pustaka seperti penambalan dan menyambung, penjilidan, alih media, serta fumigasi. 
PENGARUH POLA KOMUNIKASI PIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MATARAM Lubis, Lubis; Silvana, Tine; Siti Khadijah, Ute Lies
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.7 KB) | DOI: 10.24198/jkip.v3i2.9993

Abstract

Communication pattern is the pattern of relationship between two or more people in sending and receiving messages in an appropriate manner so that the message is understood. Each leader has a different communication patterns application in moving the organization to achieve the goals of the organization and every leader will establish communication patterns each according to what they understand. This study examines communication patterns leaders formally, informally, processes and forms of communication on the performance of employees in library University of Mataram. The method used in this research is descriptive survey approach and explanatory survey, the data collection techniques used were questionnaires, interviews, observation, and literature study. Population suggestions in this study were employees of the libraries in the University of Mataram as many as 126, then sampling by using Slovin formula with an error tolerance of approximately 0,005 samples in dapatakan so that as many as 90 people and hypothesis testing using path analysis (Path Analysis). These results indicate that the communication patterns leader both formal communication, informal, processes and forms of communication influence on employee performance Mataram University library. So, there are significant positive communication patterns leader in the independent variable formal communication, informal communication, communication processes, and forms of communication, to the dependent variable of employee performance. That is, when a formal communication, informal communication, communication processes, and forms of comm-unication increases, so increasing employee performance. When the formal communication, infor-mal communication, communication process, and the forms of communication decreases, then the em-ployees performance to be decreased as well.Pola komunikasi adalah pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Setiap pemimpin memiliki pola komunikasi yang berbeda secara pengaplikasian dalam menggerakan organisasinya untuk mencapai tujuan organisasi dan setiap pemimpin akan membangun pola komunikasinya masing-masing sesuai dengan apa yang mereka pahami. Penelitian ini mengkaji tentang pola komunikasi pemimpin secara formal, informal, proses dan bentuk komunikasi terhadap kinerja pegawai di perpustakaan Univesitas Mataram. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survey descriptive dan survey explanatory, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Populasi saran pada penelitian ini adalah pegawai perpustakaan yang ada di Universitas Mataram sebanyak 126, kemudian penarikan sampel dengan menggunakan rumus Slovin dengan toleransi kesalahan sekitar 0,005 sehingga sampel yang di dapatakan sebanyak 90 orang dan pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola komunikasi pemimpin baik komunikasi formal, informal, proses dan bentuk komunikasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai perpustakaan Universitas Mataram. Jadi, terdapat pengaruh pola komunikasi pemimpin secara positif variabel bebas komunikasi formal, komunikasi informal, proses komunikasi, dan bentuk komunikasi, terhadap variabel terikat kinerja pegawai. Artinya, bila komunikasi formal, komunikasi informal, proses komunikasi, dan bentuk komunikasi meningkat, maka kinerja pegawai jadi meningkat. Bila komunikasi formal, komunikasi informal, proses komunikasi, dan bentuk komunikasi menurun, maka kinerja pegawai jadi menurun juga.
PERILAKU INFORMASI PARA PENGGALI EMAS TRADISIONAL (GURANDIL) DALAM MELAKUKAN KEGIATAN EKSPLORASI DAN PENGOLAHAN TAMBANG EMAS Silvana, Tine; Winoto, Yunus
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.527 KB) | DOI: 10.24198/jkip.v3i1.9487

Abstract

In this study researchers are interested to examine how the behavior of information among the traditional gold mining or "gurandil" in the know and perform a search for information about the new gold mining location area that is done by the group pengalian sedan other gold. The method used in this research is a qualitative method with fenomenologi approach. In the use of the channel information that is done by the gold mining Districts Cineam Tasikmalaya District to obtain information about the development of gold digging other groups they use the channel in the form of media phone or HP to ask the condition and development of other gold digging groups either do pengalian saloon in other areas or on the new mining come from other areas. In addition, the probing this gold also usually using traditional channels, means the pengali gold that is located in the area of the Sub-district Cineam venom orally ask probing the gold that chance arrived or on the family/kin about the development of gold digging in other areas.Dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana perilaku informasi di kalangan para penggali emas tradisional atau “gurandil” dalam mengetahui dan melakukan pencarian informasi mengenai daerah lokasi penggali emas baru yang sedan dilakukan oleh kelompok pengalian emas lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Dalam penggunaan saluran informasi yang dilakukan para penggali emas di Wilayah Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya dalam memperoleh informasi tentang perkembangan penggalian emas kelompok lainnya mereka menggunakan saluran yang berupa media telepon atau HP untuk menanyakan kondisi dan perkembangan kelompok penggalian emas lainnya baik yang sedan melakukan pengalian di daerah lain atau pada para penggali yang baru datang dari daerah lain. Selain itu, para penggali emas ini juga biasanya mengunakan saluran secara tradisional, artinya para pengali emas yang sedang berada di wilayah Kecamatan Cineam bisanya secara lisan menanyakan kepada para penggali emas yang kebetulan baru datang atau pada keluarga/kerabatnya mengenai perkembangan penggalian emas di daerah lainnya.
KETERBUKAAN KOMUNIKASI DALAM MENCIPTAKAN IKLIM KOMUNIKASI YANG KONDUSIF DI PERPUSTAKAAN Suparna, Putu; Rachmawati, Tine Silvana; Winoto, Yunus
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.429 KB) | DOI: 10.24198/jkip.v1i2.11006

Abstract

The research objective to: 1) determine the openness of communication in creating a climate conducive communication in Kapusipda Buleleng of aspects of communication supervisor; 2) know the openness of communication in creating a climate conducive communication in Kapusipda Buleleng of the communication aspect of subordinates; 3) the implications openness of communication in creating a climate conducive communication in Kapusipda Buleleng. Qualitative research methods using a case study approach. The key informant was manager Kapusipda Buleleng, ten speakers. The results showed as follows: 1) based on the communication aspect boss has not been fully implemented because there are some bosses who never communicate to subordinates, such as the results of the meeting. Ie, the section chief supervisor should have to provide information or to bridge between subordinate to a higher leadership position in the organization; 2) based on the communication aspect subordinate seen already run effectively, which means their communication relationships between subordinates and superiors are effective according to environmental conditions and balanced. The willingness of employers to listen to complaints or difficulty of the work and receive suggestions or ideas presented subordinates by opening the door wide for subordinates; 3) the implications of open communication in creating a climate conducive communication in Kapusipda Buleleng seen their trust, closeness, support, and are willing to listen to the problem, and be willing to accept advantages and disadvantages. Conclusions of research as follows: 1) based on the communication aspect boss has not been fully implemented because there are still some employers at the level of section chief who has not communicating information to a subordinate, for example, the results of the meeting; 2) based on the communication aspect of subordinates seen their communication relationships between subordinates and superiors are effective according to environmental conditions and balanced. The willingness of employers to listen to complaints or difficulty of the work and receive suggestions or ideas presented subordinates by opening the door wide for subordinates; 3) the implications of open communication in creating a climate conducive communication in Kapusipda Buleleng seen their trust, closeness, support, and are willing to listen to the problem, and be willing to accept advantages and disadvantages. Tujuan penelitian untuk : 1) mengetahui keterbukaan komunikasi dalam menciptakan iklim komunikasi yang kondusif di Kapusipda Kabupaten Buleleng dari aspek komunikasi atasan; 2) mengetahui keterbukaan komunikasi dalam menciptakan iklim komunikasi yang kondusif di Kapusipda Kabupaten Buleleng dari aspek komunikasi bawahan ; 3) mengetahui implikasi keterbukaan komunikasi dalam menciptakan iklim komunikasi yang kondusif di Kapusipda Kabupaten Buleleng. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif pendekatan studi kasus. Informan kunci adalah pengelola Kapusipda Kabupaten Buleleng, sebanyak sepuluh narasumber. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: 1) berdasarkan aspek komunikasi atasan belum sepenuhnya dilaksanakan karena masih terdapat beberapa atasan yang tidak pernah mengkomunikasikan pada bawahan, misalnya hasil rapat. Seyogyanya atasan yakni kepala seksi harus menyediakan informasi atau dapat menjembatani antara bawahan dengan pimpinan yang lebih tinggi lagi kedudukannya dalam organisasi tersebut; 2) berdasarkan aspek komunikasi bawahan terlihat sudah berjalan efektif yang berarti adanya hubungan komunikasi antara bawahan dan atasan yang efektif sesuai kondisi lingkungan dan seimbang. Adanya kesediaan atasan mendengarkan keluhan atau kesulitan pekerjaan dan menerima saran atau gagasan yang disampaikan bawahannya dengan cara membuka pintu lebar-lebar bagi bawahan; 3) implikasi keterbukaan komunikasi dalam menciptakan iklim komunikasi yang kondusif di Kapusipda Kabupaten Buleleng terlihat adanya kepercayaan, kedekatan, dukungan, dan bersedia mendengarkan masalah, serta bersedia menerima kelebihan dan kekurangan. Simpulan penelitian sebagai berikut: 1) berdasarkan aspek komunikasi atasan belum sepenuhnya dilaksanakan karena masih terdapat beberapa atasan pada tingkatan kepala seksi yang belum mengkomunikasi kan informasi ke bawahan, misalnya hasil rapat; 2) berdasarkan aspek komunikasi bawahan terlihat adanya hubungan komunikasi antara bawahan dan atasan yang efektif sesuai kondisi lingkungan dan seimbang. Adanya kesediaan atasan mendengarkan keluhan atau kesulitan pekerjaan dan menerima saran atau gagasan yang disampaikan bawahannya dengan cara membuka pintu lebar-lebar bagi bawahan; 3) implikasi keterbukaan komunikasi dalam menciptakan iklim komunikasi yang kondusif di Kapusipda Kabupaten Buleleng terlihat adanya kepercayaan, kedekatan, dukungan, dan bersedia mendengarkan masalah, serta bersedia menerima kelebihan dan kekurangan.
MEMBANGUN KOMUNIKASI PARTISIPATIF MASYARAKAT UPAYA MELESTARIKAN TANAMAN SALAK LOKAL DI MANONJAYA TASIKMALAYA Sinaga, Dian; Winoto, Yunus; Perdana, Fitri
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.959 KB) | DOI: 10.24198/jkip.v4i2.10174

Abstract

The purpose of this study was to determine the communications community participation in the preservation of local barking plant in the district of Tasikmalaya regency Manonjaya. The focus of the study include mental engagement and sense of community in an effort to preserve local plant Manonjaya bark; peoples willingness to make a move replanting barking in their respective communities; responsibilities of members of the public in maintaining and sustaining the plant bark and participatory communication activities were made public in building awareness of the importance of conserving plant bark. The method used in this research using mixed methods (mixed method). The combined method is essentially a strategy that uses quantitative and qualitative research in a single study. The results of this research note that 1). Mental and feeling of community involvement Salak farmers in the district and subdistrict Manonjaya Cineam seen from the fear of loss of crops barking in the area that has become the hallmark of their area. 2). Regarding the willingness of society, especially farmers replant barking to start barking. 3). As a form of community responsibility in maintaining the plant bark is to keep and maintain their plants. As for other measures that do well is to find the seeds of the plant bark with trying to combine local salak with pondoh. 4). Then the communication process of public participation in the preservation of local bark visible with the more active farmers in the bark and community leaders to discuss and determine the ideas for solving the problem of the scarcity of plants barking in the District and Sub-district Manonjaya Cineam.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian tanaman salak lokal di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Fokus penelitian ini meliputi keterlibatan mental dan perasaan masyarakat dalam upaya melestarikan tanaman salak lokal Manonjaya; kesediaan masyarakat untuk melakukan gerakan penanaman kembali salak di lingkungannya masing-masing; tanggungjawab anggota masyarakat dalam memelihara dan mempertahankan tanaman salak serta kegiatan komunikasi partisipatif yang dilakukan masyarakat dalam membangun kesadaran akan pentingnya melestarikan tanaman salak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan metode campuran (mixed method). Hakekatnya metode gabungan adalah merupakan strategi yang mengunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa 1). Keterlibatan mental dan perasaan masyarakat petani Salak di Kecamatan Manonjaya dan kecamatan Cineam terlihat dari adanya rasa kekhawatiran akan hilangnya tanaman salak di daerahnya yang telah menjadi ciri khas daerah mereka. 2). Mengenai kesediaan masyarakat khususnya para petani salak untuk mulai menanam kembali salak. 3). Sebagai wujud tanggungjawab masyarakat dalam mempertahankan tanaman salak yaitu dengan tetap menjaga dan memelihara tanaman mereka. Adapun upaya lain yang dilakukan juga adalah dengan mencari bibit tanaman salak dengan mencoba memadukan antara tanaman salak lokal dengan salak pondoh. 4). mengenai proses komunikasi partisipasi masyarakat dalam pelestarian salak lokal terlihat dengan semakin aktifnya para petani salak dan tokoh masyarakat dalam membicarakan dan menentukan ide untuk pemecahan masalah mengenai kelangkaan tanaman salak di wilayah Kecamatan Manonjaya dan Kecamatan Cineam. 
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KOMPETENSI TERHADAP KINERJA TENAGA PERPUSTAKAAN Trianggoro, Cahyo; Yusup, Pawit M; Erwina, Wina
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.593 KB) | DOI: 10.24198/jkip.v1i1.9610

Abstract

This study examined the influence of factors on the performance of library personnel competence at Padjadjaran University Library Unit CISRAL. The purpose of this study to find out how big the contribution made by the competence factors consisting of knowledge, Skills, and attitude on the performance of library personnel. Techniques in gathering data using questionnaires, observation, interviews, and literature. Respondents in this study are the power CISRAL of unit Library at the University of Padjadjaran (UPT). The results of this study indicate that the competence factors have a significant influence on the performance of library personnel.Penelitian ini menguji pengaruh faktor–faktor kompetensi terhadap kinerja tenaga perpustakaan pada UPT Perpustakaan CISRAL Universitas Padjadjaran. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh faktor–faktor kompetensi yang terdiri atas Pengetahuan (Knowledge), Keterampilan (Skills), dan Sikap (Attitude) terhadap kinerja tenaga perpustakaan. Teknik dalam pengumpulan data menggunakan angket, observasi, wawancara dan studi pustaka. Responden dalam penelitian ini adalah para tenaga Perpustakaan pada UPT Perpustakaan CISRAL Universitas Padjadjaran. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa faktor–faktor kompetensi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja tenaga perpustakaan.
KEGIATAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN BATU API (Studi Kasus Mengenai Proses Pelayanan Perpustakaan Dan Jenis Pelayanan Di Perpustakaan Batu Api) Rukmana, Evi Nursanti; Damayani, Ninis Agustini; Yusup, Pawit M
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.816 KB) | DOI: 10.24198/jkip.v3i2.10000

Abstract

Batu Api Library is one of the personal library in the sub-district Jatinangor. In this research done to know the process of library services, quality of service and Library Promotion elements with the case study research method. The results of the study showed that in the process of the ministry has 4 categories, including the questions and a search through the tool telusur done by members of the library and the help of the owner of the library and the acceptance of the information through the collection of the owner of the library and the discussion fellow members of the library, request from the members of the library, allocation by the owner of the library. The quality of service has 3 categories, including in the affect of service owner of libraries have an open attitude and provide recommendations, in information control no provision of the catalog and have a collection of lent, purchased and given in the U.S. libraray place no service share space. Promotion elements have 4 categories, advertising (advertising) using the writing to the mass media and library bulletin, sales personal selling) using social media facebook, twitter, instagram and forsquare, sales promotion (promotion selling) using flyers and posters, publicity (leading) using their own activities and activities that work with outside parties.Perpustakaan Batu Api merupakan salah satu perpustakaan pribadi di Kecamatan Jatinangor. Pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses pelayanan perpustakaan, kualitas pelayanan perpustakaan, dan unsur promosi dengan metode penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses pelayanan memiliki 4 kategori, diantaranya pertanyaan dan pencarian melalui alat bantu telusur dilakukan oleh anggota perpustakaan dan bantuan pemilik perpustakaan, penerimaan informasi melalui koleksi, pemilik perpustakaan dan diskusi sesama anggota perpustakaan, permintaan dari anggota perpustakaan, alokasi oleh pemilik perpustakaan. Kualitas pelayanan memiliki 3 kategori, diantaranya dalam affect of service pemilik perpustakaan memiliki sikap terbuka dan memberikan rekomendasi, dalam information control tidak ada penyediaan katalog dan memiliki koleksi yang dipinjamkan, dibeli dan diberikan, dalam libraray as place ada layanan berbagi ruang. Unsur promosi memiliki 4 kategori, periklanan (advertising) menggunakan tulisan ke media massa dan buletin perpustakaan, penjualan pribadi (personal selling) menggunakan  media sosial facebook, twitter, instagram dan forsquare, promosi penjualan (promotion selling) men-ggunakan pamflet dan poster, publisitas (publicity) menggunakan kegiatan yang dilakukan sendiri dan kegiatan yang bekerja sama dengan pihak luar.

Page 3 of 28 | Total Record : 278


Filter by Year

2013 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 11, No 2 (2023): Accredited by Ministry of Education, Culture, Research and Technology of the Re Vol 11, No 1 (2023): Accredited by Ministry of Education, Culture, Research and Technology of the Re Vol 10, No 2 (2022): Accredited by Ministry of Education, Culture, Research and Technology of the Re Vol 10, No 1 (2022): Accredited by Ministry of Education, Culture, Research and Technology of the Re Vol 9, No 2 (2021): Accredited by Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Repub Vol 9, No 1 (2021): Accredited by Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Repub Vol 8, No 2 (2020): Accredited by Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Repub Vol 8, No 1 (2020): Accredited by Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Repub Vol 7, No 2 (2019): Accredited by Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Repub Vol 7, No 1 (2019): Accredited by Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Repub Vol 6, No 2 (2018): 2018 Vol 6, No 1 (2018): 2018 Vol 6, No 1 (2018): 2018 Vol 5, No 2 (2017): 2017 Vol 5, No 2 (2017): 2017 Vol 5, No 1 (2017): 2017 Vol 5, No 1 (2017): 2017 Vol 4, No 2 (2016) Vol 4, No 2 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 1 (2013) Vol 1, No 1 (2013) More Issue