cover
Contact Name
Johanis A. Jermias
Contact Email
jpmp.politanikoe@gmail.com
Phone
+6281246637792
Journal Mail Official
jpmp.politanikoe@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Peternakan, Poiteknik Pertanian Negeri Kupang Jl. Prof. DR. Herman Yohanis Kel. Lasiana Kupang - NTT, Indonesia 85011
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
ISSN : -     EISSN : 25025392     DOI : https://doi.org/10.35726/jpmp
Core Subject : Health, Agriculture,
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan merupakan jurnal online yang memuat hasil-hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat khususnya dalam bidang peternakan. Jurnal ini adalah open access journal sehingga dapat secara gratis diakses oleh publik. Dengan demikian, diharapkan jurnal ini dapat memfasilitasi pelaku kegiatan pengabdian pada masyarakat untuk saling bertukar informasi dan pengalaman. Bahkan bagi masyarakat terutama peternak dalam mengakses teknologi-teknologi tepat guna. Bidang fokus pengabdian: Produksi Ternak besar dan Kecil Produksi Ternak Unggas Teknologi Pakan Nutrisi dan Makanan Ternak Kesehatan Hewan Teknologi Hasil Peternakan Mekanisasi Pertanian-Peternakan
Articles 81 Documents
PEMANFAATAN GULMA SEMAK BUNGA PUTIH (Chromolaena odorata) SEBAGAI BAHAN PEMBUAT PUPUK ORGANIK BOKHASI DALAM RANGKA MENGATASI PENYEMPITAN PADANG PEMGGEMBALAAN DAN MENCIPTAKAN PERTANIAN TERPADU BERBASIS ORGANIK Johanis A. Jermias; Vinni Denivita Tome; Tri Anggarini Foenay
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.347 KB) | DOI: 10.35726/jpmp.v1i1.129

Abstract

Dua masalah dalam bidang peternakan dan pertanian yang dihadapi oleh Kelompok Tani Moin Fe’u  dan Kelompok Wanita Tani Moin Fe’u di Kelurahan Nonbes Kabupaten Kupang adalah: 1) invasi gulma semak bunga putih di padang penggembalaan yang mengancam ketersediaan pakan hijauan bagi ternak sapi; dan 2) ketergantungan terhadap pupuk anorganik untuk usaha pertanian tanaman hortikultura. Untuk membantu menyelesaikan kedua persoalan tersebut maka telah dilaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan memanfaatkan gulma tersebut sebagai bahan pembuat pupuk organik bokhasi bersama dengan feces sapi  dan limbah pertanian lainnya. Kegiatan ini telah dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan demonstrasi plot. Selanjutnya pupuk organik tersebut telah diaplikasikan pada tanaman hortikultura yang ditanam di pekarangan rumah dan lahan percontohan. Luaran yang diperoleh dari kegiatan ini adalah: i) penurunan gulma di padang penggembalaan sehingga meningkatkan ketersediaan pakan bagi ternak sapi milik mitra yang dipelihara secara ekxtensif; ii) terciptanya pemahaman mitra akan manfaat dari gulma semak bunga putih; iii) pemanfaatan feces sapi menjadi bahan dasar pembuatan pupuk organik; iv) penurunan tingkat ketergantungan mitra terhadap pupuk anorganik; v) keterampilan mitra dalam pembuatan pupuk organik; vi) produk berupa pupuk organik bokhasi; vii) lahan percontohan pertanian organic; dan viii) produk pertanian organikKata Kunci: bokhasi, organik, hortikultura, semak bunga putih
PENERAPAN TEKNOLOGI IB TERNAK BABI SECARA MANDIRI DI DESA BAUMATA KECAMATAN TAEBENU KABUPATEN KUPANG Cardial L.O. Leo-Penu; Defrys R. Tulle; Yonas Lino
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.779 KB) | DOI: 10.35726/jpmp.v1i1.130

Abstract

Kegiatan pengabdian ini merupakan salah satu upaya mengoptimalisasi pemberdayaan masyarakat pinggiran kota melalui program pembibitan ternak babi yang mencakup perbaikan manajemen pemeliharaan induk-anak dan penyediaan pejantan unggul yang akan digunakan dalam pendirian pos pelayanan inseminasi buatan di kelompok tani Tunfe’u dan Nevotuan, Desa Baumata Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang, NTT. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan adalah 1) melakukan pertemuan dengan para anggota kedua kelompok tani yang juga dihadiri oleh pihak pemerintahan desa untuk mensosialisasikan rencana kegiatan pengabdian yang telah disetujui oleh DIKTI untuk dilakukan dan juga merencanakan jadwal pertemuan dan kerja; 2) Pertemuan yang membicarakan pekerjaan teknis persiapan lokasi dan pembangunan kandang ; 3) Gotong-royong membangun kandang pejantan dan kandang penampungan semen; 4) Pelatihan terstruktur dengan leboh menggunakan metode hands on training.  Secara umum kegiatan IbM dinilai berjalan dengan baik walaupun. Mitra kegiatan sangat antusias dalam mengikuti pelatihan maupun kerjasama membangun kandang. Luaran yang dihasilkan antara lain 2 pos pelayan IB ternak babi yang dilengkapi dengan fasilitas 2 kandang pejantan, 2 kandang penampung, 2 dummy, 2 set perlengkapan penampungan semen dan IB dan juga paling tidak 3 orang yang terampil dalam melakukan IB. Key word: Baumata, pembibitan, pengabdian, semen, Taebenu
PENINGKATAN MANAJEMEN KESEHATAN BABI DAN PERTANIAN TERPADU DI KELOMPOK MAWAR DAN KELOMPOK LOROSAE Hermilinda Parera; Jois M. Jacob
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.199 KB) | DOI: 10.35726/jpmp.v1i1.131

Abstract

Kelompok Mawar dan Lorosae adalah dua kelompok tani ternak yang berada di RT III desa Manusak Kabupaten Kupang yang sebagian besar anggotanya adalah warga eks Timor-Timur. Anggota kelompok ini bermata pencaharian bertani dan beternak, dengan komoditi utama sayuran dan usaha beternak babi. Model usaha peternakan masih bersifat tradisonal sehingga peternakan masih dianggap sebagai usaha sampingan. Tujuan yang akan dicapai dari rencana implementasi IbM ini adalah: a) menjalin kerjasama dengan kelompok Lorosae dan Mawar; b) meningkatkan produktivitas ternak babi melalui perbaikan manajemen pemeliharaan dan kesehatan, seperti pembuatan kandang babi yang memenuhi standar, menerapkan pelayanan kesehatan melalui vaksinasi, pemberian obat cacing, vitamin dan pengobatan penyakit; c) pemeberdayaan kelompok dalam memanfaatkan limbah pertanian untuk usaha beternak ikan air tawar melalui pembuatan kolam lele dan pembuatan pakan lele dengan teknologi ramah lingkungan; e) meningkatkan nilai ekonomis limbah peternakan melalui pembuatan bokasi; f) perbaikan manajemen usaha beternak babi dan lele melalui model pertanian terpadu. Perbaikan manajemen pemeliharaan dan kesehatan ternak babi dan penerapan teknologi yang ramah lingkungan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan melalui peningkatan pendapatan keluarga. Kata kunci: kelompok Lorosae dan Mawar, pertanian terpadu, ikan lele dan kesehatan ternak babi.
PEMANAFAATAN JERAMI PADI DAN PUTAK SEBAGAI PAKAN INDUK SAPI BALI DI KELOMPOK TANI KUINBES Arnold Ch. Tabun; Novianti N. Toelle; Rikka W. Sir; Cardial L.O. Leo-Penu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.459 KB) | DOI: 10.35726/jpmp.v1i1.132

Abstract

Kelompok tani Kuinbes berada di Desa Oeteta wilayah Kecamatan Sulamu dengan jarak lokasi dari pusat pemerintahan Kabupaten Kupang kurang yang memelihara ternak Sapi Bali dengan sistem semi intensif sehingga ternak tidak mendapat pakan sesuai dengan kebutuhan. Induk sapi Bali sangat membutuhkan pakan dengan jumlah dan mutu yang berkualitas. Jerami padi belum dimanfaatkan secara baik oleh peternak dan hanya dibakar setelah panen dan pemberian putak pada ternak sapi dalam bentuk potongan-potongan. Pengabdian ini dilaksanakan selama 8 bulan dengan metode yang digunakan adalah penyuluhan, demplot (kandang, Pengawetan pakan, Pemberian pakan putak) dan bantuan mesin pengiling putak. Peningkatan pengetahuan peternakan tentang pemeliharaan ternak sapi Bali betina dengan sistem pemelihraan semi intensif, pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak dan pengawetan pakan dengan cara amoniasi dan haylase dan pemberian pakan tambahan berupa putak. Peningkatan pendapatan kelompok tani dengan produksi tepung putak.Kata Kunci: Sapi Bali Induk, Jerami padi, Amoniasi, Haylase, Putak.
PENERAPAN TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DAN PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN DI DESA OELTUA KABUPATEN KUPANG Catootjie L. Nalle; Marlin R.K. Yowi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.183 KB) | DOI: 10.35726/jpmp.v1i1.135

Abstract

The long term objective of this activity is to improve the income of farmers (partner) in Dusun Binilaka, Oeltua Village, Kecamatan Taebenu District, Kupang Regency, East Nusa Tenggara. The special target is to improve the production performance of pigs and cows of farmers the implementation of feed technology, housing by product processing. Method used is survay, extension, and plot demonstration. This activity is expected to contribute to the implementation of feed technology to improve animal performance and to solve feed shortage in dry season in and to reduce feed cost. Key words: income, feed technology, housing by product, pigs, cows
PENGENDALIAN THELAZIASIS PADA TERNAK SAPI DENGAN MENGGUNAKAN REBUSAN DAUN SIRIH DI DESA OEFAFI Ni Sri Yuliani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.246 KB) | DOI: 10.35726/jpmp.v1i2.143

Abstract

 Oefafi village located in East Kupang district, there are two groups of animals: Tun Feu consisting of 5 people and Aim HIF Nao consisted of 6 people. Each member has a tail with 3-5 cattle pasture ± 5 hectares. Endemic disease that infects cattle: Septicemia epizootika and Thelaziasis. Supporting factors: the limited knowledge of farmers on the management of animal health, such as vaccination, sanitation cage. Rotational grazing, cattle feces processing into organic fertilizer and the eradication of the flies as mechanical vectors Thelaziasis not been implemented. Target outcomes: skilled workers formed 50% of the total number of members, in the areas of: vaccination, manufacture neem extract, betel leaf decoction manufacture, processing feces. The presence of a pilot cage every group. Specific target, the target group is expected to be an example for cattle farmers in the province of NTT. Based on observations and information, since the vaccination SE until December 2015 is clinically undiscovered Septicemia epizootika and generated 7 vaccinators. Fly population can be controlled as has been done cage sanitation, rotation grazing, available ± 11 liter extract of neem production (exterminating flies) and the resulting 5 person skilled workers. Thelaziasis incidence decreases gradually because there is a skilled labor 9 in control using betel leaf decoction. There Demplot cage, fertilizer bokasi each group of skilled labor and 4 of the planned target 5 people.       Keywords : Vaccination, Herbs, Bali Cattle
Desain Kandang Babi di Perkotaan Redempta Wea; Aholiab Aoetpah; Bernadete Barek Koten
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.138 KB) | DOI: 10.35726/jpmp.v1i2.146

Abstract

ABSTRAK Usaha pemeliharaan babi  merupakan usaha berpotensi ekonomi  dan banyak dipelihara oleh masyarakat, namun menjadi masalah jika pemeliharaanya dilakukan pada daerah perkotaan. Solusinya adalah dibangun perkandangan yang baik.  Tujuan pengabdian adalah menghasilkan desain kandang yang dilengkapi tempat penampungan limbah yang baik di perkotaan. Metode kegiatan adalah penyuluhan tentang manajemen pemeliharaan ternak babi, demplot desain perkandangan , pemberian ransum menggunakan limbah dapur dan pakan komplit sebagai contoh untuk mengetahui pertumbuhannya,  serta penyebaran kuisioner guna mengetahui dampak pelaksanaan kegiatan, pendampingan, dan evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan yang dilakukan diawali dengan  rapat bersama antara pemilik ternak babi dan pemerintah setempat (RT), kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan tentang manajemen pemeliharaan ternak babi, pembangunan kandang sesuai desain pada 3 lokasi mitra, pembangunan penampungan limbah pada 8 lokasi mitra dan masyarakat serta pembagian EM4 untuk meminimalisir bau. Dampak dari kegiatan ini adalah tersedianya kandang dan tempat penampungan limbah sehingga 100% peternak babi sudah mengalirkan limbahnya sehingga polusi bau yang ditimbulkan menjadi berkurang serta tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk memberi makan babi dengan mencampurkan limbah dapur dan bahan pakan lainnya. Kesimpulannya, tingkat ketercapaian kegiatan 100% untuk perkandangan dan dampak polusi yang sudah berkurang menjadi 90% serta disarankan pemeliharaan  selanjutnya pada lokasi lain dan  menggunakan juga produk EM4 untuk menghilangkan bau. Kata Kunci :  Limbah dapur, Ransum, Demplot, Penyuluhan 
Lumbung Pakan Ruminansia Bernadete Barek Koten
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.193 KB) | DOI: 10.35726/jpmp.v1i2.147

Abstract

Sebuah kegiatan IbM dalam upaya mengatasi masalah ketidakstabilan ketersediaan pakan ruminasia pada kelompok wanita tani Oehau dan kelompok  Mitra Ternak, bertujuan memperkenalkan dan menerapkan desain lumbung pakan  sebagai sumber pakan  ruminansia yang memenuhi standar selama setahun, dan memperkenalkan dan menerapkan teknologi pengolahan hijauan sehingga mampu mengolah dan memanfaatkan bahan pakan untuk ternak ruminasia yang ada di lahan pertanian dan lingkungan sekitarnya, dilaksanakan selama 8 bulan. Metode yang digunakan adalah pendekatan secara personal dengan tokoh kunci dan anggota kelompok tani, bersama-sama anggota kelompok melakukan identifikasi potensi pakan berdasarkan ketersediaan pada masing-masing anggota kelompok,  survei lokasi untuk lumbung pakan, penyuluhan/ceramah tentang pentingnya lumbung pakan hijauan untuk menjamin kesinambungan ketersediaan pakan hijauan bagi peningkatan produktivitas ternak sapi dan kambing, pembuatan desain lumbung pakan hijauan yang ideal. Selanjutnya bersama anggota kelompok mendemonstrasikan  pembuatan lumbung  pakan, pengolahan hijauan yang berasal dari limbah pertanian dan hijauan lain, menyimpanan hijauan hasil olahan dalam lumbung pakan, mengatur pemanfaatan hijauan dalam lumbung pakan hijauan sebagai pakan ternak sapi dan kambing serta  melakukan evaluasi pemanfaatan hijauan yang disimpan bagi  ternak milik kelompok tersebut serta memantau kondisi ternak yang mengkonsumsinya. Hasil IbM yang telah dilakukan  adalah pembuatan lumbung pakan, penyuluhan, pengolahan hijauan, dan pengisian lumbung pakan dengan hijauan yang diolah, pemanfaatan isi lumbung serta pendampingan peternak agar mandiri. Luaran yang telah  dihasilkan adalah model lumbung pakan berukuran 5 x 7 m, hijauan yang telah diolah,  pakan konsentrat dengan materi yang akan mengisi lumbung pakan tersebut berasal dari  limbah pertanian dari lahan pertanian yang telah diolah dan hijauan dan materi  lain yang berada disekitar lokasi pemukiman  anggota kelompok, transfer teknologi tepat guna tentang metode pengolahan, penyimpanan dan pengaturan pemanfaatan hijauan sepanjang tahun, dan pendampingan keberlanjutan program IbM ini.  Disimpulkan bahwa lumbung pakan bagi ternak ruminasia telah didesain bersama kelompok wanita Tani Oehau serta Mitra ternak, diisi dan dimanfaatkan sebagai sumber pakan berkualitas bagi ternak ruminasia, telah terjadi transfer teknologi serta terjadi peningkatan ekonomi akibat adanya program ini.
Pemberdayaan Ekonomi Anggota Usaha Bersama Leraboleng Melalui Kegiatan Beternak Dan Membuat Aneka Olahan Makanan Yosefina Lewar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.408 KB) | DOI: 10.35726/jpmp.v1i2.151

Abstract

Mitra kegiatan IbM adalah anggota Usaha Bersama Leraboleng Inamalake (mitra 1) dan UB Leraboleng Inawae (Mitra 2). Mitra 1 memiliki usaha ternak babi dan ayam broiler dalam skala kecil dengan kualitas ternak yang rendah sehingga apabila dijual masih belum mampu bersaing di pasaran. Mitra belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang benar dan tepat tentang manajemen beternak babi pedaging dan ayam broiler. Usaha tersebut juga tidak dilakukan secara kontinyu, karena selain sering mengalami kegagalan juga karena tidak cukupnya modal usaha. Sedangkan mitra 2 merupakan kaum ibu rumah tangga yang berkeinginan untuk menambah keterampilannya dalam membuat aneka produk olahan makanan. Tujuan kegiatan adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang 1) beternak babi pedaging  dengan pakan berkualitas dan ayam broiler, dan 2) membuat aneka produk olahan berbahan baku tanaman. Hasil kegiatan menunjukan bahwa mitra sangat berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan penyuluhan, pelatihan dan demplot. Pengetahuan dan keterampilan mitra bertambah, hal ini dibuktikan dengan kegiatan demplot yang dilakukan mitra 1 berhasil dengan baik. Ternak babi yang dipelihara telah berumur 3 bulan dengan berat mencapai 20 kg. Ayam broiler telah diproduksi 2 kali atau sebanyak 400 ekor ayam. Produksi pertama dari 200 ekor ayam dengan harga jual Rp. 40.000/ekor sehingga diperoleh pendapatan Rp. 8.000.000. Sedangkan produksi kedua ayam 200 ekor dengan pendapatan Rp. 8.000.000.  Mitra 2 membuat aneka olahan yakni VCO, cake labu kuning dan ubi jalar ungu, es cream ubi jalar ungu, jagung manis dan labu kuning, keripik singkong balado dan pisang manis. Kegiatan telah dilakukan sebanyak 4 kali dan dipasarkan pada saat pertemuan usaha bersama, diorder oleh konsumen serta di pasarkan dalam kegiatan Politani Expo 2016.  Dampak kegiatan IbM adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pendapatan anggota sehingga meningkatkan kesejahteraan keluarga
PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI DESA PENFUI TIMUR KECAMATAN KUPANG TENGAH Ni Sri Yuliani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.91 KB) | DOI: 10.35726/jpmp.v1i2.159

Abstract

Desa Penfui Timur berada dekat pinggiran wilayah perkotaan, dengan mata pencaharian sebagai petani yang mengelola lahan pertanian musiman, seperti lahan sawah tadah hujan dan menanam aneka tanaman hortikultura serta usaha sambilan memelihara ternak. Gangguan penyakit pada ternak sapi dan babi masih sering dijumpai di Dusun ini,  setiap peralihan musim yakni penyakit Ngorok atau  SE, Hog Cholera, serta gangguan parasit baik ektoparasit maupun endoparasit. Penerapan teknologi yang dilakukan yaitu: penyuluhan, pelayanan kesehatan hewan dan pendampingan melalui: penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan menejemen kesehatan hewan dalam meningkatkan produktivitas ternak., vaksinasi, pemberian multivitamin pada ternak, pengobatan ternak yang sakit, serta  pendampingan. Berdasarkan hasil kegiatan pada masyarakat yang telah dilaksanakan oleh Program  Studi Kesehatan Hewan antara lain: program peyuluhan ke masyarakat  sudah berjalan dengan baik  tentang penerapan manajemen kesehatan ternak (perkandangan dan  pencegahan penyakit), masyarakat mau turut serta berdiskusi secara aktif.  Pelayanan kesehatan hewan yang diterapkan kemasyarakat  melalui program  vaksinasi (vaksinasi SE pada sapi dan babi) dan pengobatan hewan (pemberian obat cacing dan antibiotik untuk ternak sapi, babi dan kambing), pemberian vitamin (untuk ternak hewan besar dan unggas).  Pelayanan yang diberikan tersebut sudah berjalan baik, dengan didasari informasi dari masyarakat kejadian penyakit pada ternak dapat berkurang.Â