cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Medika Tadulako
Published by Universitas Tadulako
ISSN : 23551933     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Kedokteran FKIK Universitas Tadulako.
Arjuna Subject : -
Articles 124 Documents
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG SKISTOSOMIASIS DI KECAMATAN LINDU KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH TAHUN 2015 Sulistin, Anggun Wiwi; Widajadnya, I Nyoman
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Salah satu penyakit yang merupakan suatu fenomena kompleks yang berpengaruh terhadap kehidupan suatu komunitas adalah skistosomiasis. Skistosomiasis di Indonesia hanya ditemukan di Sulawesi Tengah, yaitu di Dataran Tinggi Lindu, Napu dan Bada. Perilaku masyarakat dalam mendukung ataupun mencegah terjadinya penularan penyakit sangat dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat terhadap penyakit tersebut. Tujuan penelitian ini adalah  untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap masyarakat  tentang skistosomiasis  di Kecamatan Lindu Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah.Metode : Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif pendekatan analitik. Sampel penelitian 98 responden. Analisis data  menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square versi 20.0.Hasil : Tingkat pengetahuan masyarakat tentang skistosomiasis sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu 59 responden (60,2%), 36 responden (36,7%) memiliki pengetahuan cukup, dan 3 responden (3,1%) memiliki pengetahuan kurang. Sikap masyarakat baik tentang skistosomiasis yaitu 92  responden (93.9 %) dan 6 Responden (6.1 %) memiliki sikap cukup. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap masyarakat tentang skistosomiasis, p value =0,003Kata kunci : pengetahuan, sikap, skistosomiasis
Obstructive Sleep Apnea (OSA) Rasjid HS, Mariani; Yogiarto, Mohammad
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obstructive sleep apnea (OSA) is a disease characterized by periodic upper airway collapse during sleep, which could result in either apnea, hypopnea or both. OSA is very often undetected but it is strongly associated with variety of medical complication, among others cardiovascular diseases. A good understanding can help physicians to diagnose, manage and prevent cardiovascular complication that caused by OSA. Keywords: Obstructive sleep apnea, cardiovascular
PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2018 Nurfadila, Nurfadila; Munir, Muhammad Ardi; Rasyid, Mariani
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTBacground : Organization is the students’ means and mode of developing talents, interests, and self-potential. Being active in organization will significantly affect the students’ insight, mindset, knowledge, and leadership skill. Students participating actively in organization shall definitely maintain a good time management, for it affect their study time and later affecting their academic achievement. Objective: To find out the impact of organizational activities towards students’ grade point average at faculty of medicine tadulako university year 2018. Methods: This is an observational research with a cross sectional approach. Sampling is done by purposive sampling technique with 200 students as respondents and analyzed by using chi square. Results: Based on statistical analysis researcher obtain the value of p<a at 0,002 meaning the approval H1 and the independent variable does affect the dependent variable. Researcher obtain the value of risk ratio at 2,1, meaning students’ actively participating in organization have 2,1 bigger opportunity in achieving better grade point average than those who are not. Conclusion: There is an impact of organizational activities towards students’ grade point average at Faculty of Medicine Tadulako University with significant positive impact. Keywords: Organization, Grade Point Average, Students     ABSTRAK Latar Belakang : Organisasi adalah suatu sarana dan wahana untuk mengembangkan bakat, minat, dan potensi diri bagi mahasiswa. Aktif dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan akan berefek pada perubahan yang signifikan terhadap wawasan, cara berpikir, pengetahuan, dan manajemen kepemimpinan. Mahasiswa yang aktif dalam beberapa organisasi tentunya harus melakukan manajemen waktu dengan baik, karena akan mempengaruhi waktu belajar dan akan berpengaruh pada hasil prestasi belajarnya.Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap indeks prestasi mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako tahun 2018.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 200 responden dan di analisis menggunakan uji chi square. Hasil : Berdasarkan analisis statistic didapatkan nilai p<a yaitu = 0,002 yang berarti H1 diterima menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan dari hasil penelitian didapatkan nilai risk ratio 2,1, sehingga mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki peluang sebesar 2,1 kali lebih besar untuk mendapatkan nilai indeks prestasi yang baik dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi.Kesimpulan : Terdapat pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap indeks prestasi mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako dengan pengaruh signifikan positif. Kata Kunci : Organisasi, Indeks Prestasi, Mahasiswa
SKORING INDEKS ENDOSKOPI NASOFARING HONGKONG PADA KEGANASAN NASOFARING DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG Nayoan, Christin Rony; Resmi, Ayu Citra; Suryaningrum, Dina
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Keganasan nasofaring bisa berasal dari epitel maupun dari jaringan limfoid. Jumlah penderita keganasan nasofaring semakin meningkat dari tahun ke tahun. Endoskopi nasofaring merupakan pemeriksaaan awal untuk menegakkan keganasan nasofaring. Skor indeks endoskopi nasofaring Hong Kong merupakan salah satu alat yang dapat dipakai untuk mendeteksi keganasan nasofaring secara dini. Tujuan: Untuk memberikan gambaran skoring indeks endoskopi nasofaring Hong Kong pada keganasan nasofaring di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Metode: Sampel diambil secara berurutan di bagian endoskopi Clinical Diagnosis Centre (CDC) dan One Day Surgery (ODS) RSUP Dr. Kariadi selama bulan Juni-Juli 2014. Peneliti memeriksa nasofaring secara sistematis dan teliti dengan endokopi rigid atau flexibel. Tampilan nasofaring dinilai menggunakan indeks endoskopi nasofaring Hong Kong yang terdiri 44 variabel. Biopsi massa nasofaring dilakukan pada satu tempat atau lebih tergantung pada kondisi klinis penilaian endoskopi. Hasil: Jumlah subyek penelitian 10 pasien terdiri dari 6 orang laki-laki dan 4 orang perempuan. Skor endoskopi nasofaring pada penelitian ini berada pada rentang 12-39 dan hasil histopatologi didapatkan 100 % ganas. Skor rerata indeks endoskopi nasofaring berdasarkan hasil histopatologi didapatkan skor endoskopi nasofaring pada LNH (36) lebih besar dibandingkan pada KNF (24.25). Simpulan : Skor indeks endoskopi nasofaring Hong Kong merupakan salah satu alat yang dapat dipakai untuk mendeteksi keganasan nasofaring secara dini. Skoring indeks endoskopi nasofaring Hong Kong pada penelitian ini berada pada rentang 12-39 dan 100% hasil pemeriksaan histopatologi adalah ganas. Kata Kunci : Keganasan nasofaring, Skor indeks endoskopi nasofaring Hong Kong
ANALISIS FAKTOR RISIKO UTAMA TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH PUSKESMAS KAMPUNG BARU LUWUK TAHUN 2013-2015 M. Gusti Talombo, Unun Budiarti; Munir, Muhammad Ardi; Ratih Lintin, Gabriella Bamba
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat didunia termasuk Indonesia. Gejala klinis penyakit malaria khas dan mudah dikenali, karena demam yang naik turun dan teratur disertai menggigil. Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah yang masih terjadi transmisi malaria (Berisiko Malaria/Risk-Malaria), dimana pada tahun 2014 terdapat 4.211 kasus. Tahun 2014 penderita Malaria Klinis di Kabupaten Banggai sebesar 8.513 penderita dan positif malaria sebesar 1,78 % dan diobati sebesar 100 %. Jumlah penderita Malaria Klinis tertinggi berada diwilayah kerja Puskesmas Toili II sebesar 1.187 penderita, sedangkan pada Puskesmas Kampung Baru terdapat 765 penderita. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor risiko utama kejadian Malaria di Wilayah Puskesmas Kampung Baru Luwuk tahun 2013 – 2015. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analisis observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 130 yang terdiri dari 63 penderita Malaria dan 67 bukan penderita Malaria. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chisquare (α=0,05). Hasil: Berdasarkan 130 sapel data yang telah di teliti, kemudian di analisis dan di dapatkan faktor-faktor yang terbukti sebagai faktor risiko terjadinya malaria adalah tingkat pendidikan (OR: 6.11; 95% CI : 2.748 – 13.592), tindakan pencegahan (OR: 4.04; 95% CI : 1.501 – 10.887), sikap responden (OR: 2.65; 95% CI : 1.295 – 5.428), pekerjaan (OR: 1.62; 95% CI : 0.807 – 3.289), tingkat pengetahuan (OR:1.18; 95% CI : 0.583 – 2.389). Kesimpulan: Faktor risiko utama pada kejadian Malaria di Puskesmas Kampung Baru yang signifikan yaitu tingkat pendidikan. Kata Kunci: Malaria, Faktor Risi
EFEK AIR KELAPA (Cocos Nucifera Linn) DALAM MENCEGAH DEMAM Nayoan, Christin Rony; Fitriani, Junjun; Pakaya, David
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Tanaman kelapa (Cocos nucifera lin) memiliki banyak unsur-unsur yang bermanfaat untuk tubuh, dan air kelapa muda digunakan masyarakat untuk mengobati demam. Diperlukan uji untuk membuktikan bahwa air kelapa berkhasiat sebagai antipiretik. Tujuan: Untuk mengetahui efek antipiretik Air kelapa muda (Cocos nucifera lin), pada mencit yang diinduksi demam dengan vaksin DPT-Hb. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap, dengan sampel 25 ekor mencit jantan, berusia 8 minggu, berat badan (BB) 20–30 gr, yang dibagi menjadi 5 kelompok. K1: Kelompok Kontrol Negatif, K2: Kelompok Kontrol Positif (terapi paracetamol dosis 1,3 mg/20 grBB), K3: Kelompok Terapi Air Kelapa 0,5 cc, K4: Kelompok Terapi Air Kelapa 1 cc, K5: Kelompok Terapi Kelapa 1,5 cc. Mencit diinduksi vaksin DPT–Hb secara intraperitoneal, dilakukan pengukuran suhu rektal 2 jam dan 4 jam pasca induksi vaksin DPT–Hb. Analisis hasil penelitian menggunakan SPSS versi 22. Data yang didapat dilakukan uji Friedman. Hasil: Terdapat perbedaan suhu yang bermakna pada kedua waktu pengukuran suhu (p=0,003)dan terdapat penurunan suhu yang setara antara kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan yang diterapi dengan air kelapa dosis 0,5 cc. Kesimpulan: Air kelapa (Cocos nucifera L.) mampu mencegah terjadinya demam setelah induksi DPT-Hb pada mencit. Kata Kunci: cocos nucifera L., antipiretik
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA WANITA USIA 20-45 TAHUN DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU Thaha, Rahma; Hutasoit, Gina Andyka
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Kanker payudara adalah pertumbuhan sel payudara yang tidak terkontrol karena perubahan abnomal dari gen yang bertanggung jawab atas pengaturan pertumbuhan sel. Terdapat cara yang murah dan sederhana untuk mendeteksi secara dini adanya kanker payudara yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh diri sendiri, yang disebut dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Akibat dari tingginya tingkat insiden kanker payudara salah satunya adalah masih rendahnya pengetahuan atau pemahaman masyarakat akan bahayanya kanker payudara dan kesadaran pentingnya melakukan pemeriksaan dini. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui adanya hubungan tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada wanita usia 20-45 tahun di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional cluster random sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini 100 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil Penelitian: Hasil penelitian tingkat pengetahuan responden di Desa Sidera adalah tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 53 orang (53,0%), dan tingkat pengetahuan rendah sebanyak 47 orang (47,0%). Perilaku SADARI responden adalah perilaku cukup baik sebanyak 59 orang (59,0%), perilaku baik sebanyak 39 orang (39,0%) dan perilaku tidak baik sebanyak 2 orang (2,0%). Hasil uji statistik adalah koefisien korelasi π = 0,715 dengan tingkat signifikansi 0,00 (P < 0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan positif dan signifikan antara tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada wanita usia 20-45 tahun di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru. Kata kunci: Tingkat pengetahuan, kanker payudara, perilaku, SADARI
DIFFERENCE IN SERUM LIPID PROFILE VALUE IN PREGNANCY AND POSTPARTUM ON SEVERE PREECLAMPSIA White, I Putu F.I; Wantania, John J.E; Mewengkang, Maya E.
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Objective: Uncovering the connection of serum lipid profile (total cholesterol, triglyceride, HDL, LDL, VLDL) with preeclampsia in pregnancy and postpartum, and its outcome. Method: This is a cross-sectional comparative analytic study Result: From 28 preeclampsia subject were found, mean value of systole 165.36 mmHg and 105.71 diastole. Serum lipid profile in pregnancy and postpartum has a significant differences and correlated with preeclampsia, total cholesterol 234.5 mg/dl and 192.71 mg/dl, p=0.000; medium positive in pregnancy with systole r=0.461; p=0.013, weak positive with diastole r=0.380; p=0.046; postpartum with systole medium positive r=0.615; p=0.001, and weak positive with diastole r=0.317; p=0.100. LDL 140.5 mg/dl and 102.5 mg/dl, p=0.000; pregnancy and systole r=0.446; p=0,017; and postpartum were medium positive r=0.546; p=0.003. HDL 51.5 mg/dl and 43.5 mg/dl, p=0.003; not correlated with BP. Triglyceride 268.89 mg/dl and 208.96 mg/dl, p=0.000; pregnancy r=0.516; p=0.005; postpartum r= 0.515; p=0.005 has medium correlation with systole. VLDL 53.78 mg/dl and 41.79, p=0.000; pregnancy r=0.461; p=0.013 systole medium positive; r=0.380; p=0.046 diastole weak positive; postpartum r=0,615; p=0,001 systole strong positive. Conclusion: All parameter of serum lipid profile in pregnancy and postpartum has significant differences and related with severe preeclampsia. Total cholesterol, LDL, triglyceride, and VLDL correlated with BP in severe preeclampsia. Key word: endothelial dysfunction, lipid profile, preeclampsia
HUBUNGAN DYSMENORRHOE DENGAN IMT (INDEKS MASSA TUBUH) PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO Tuweno, Erdiansyah Taher; Syamsi, Nur
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTBackgrounds. In Indonesia it is estimated that productive women who were tortured by dysmenorrhoe were 55%. The incidence (prevalence) of dysmenorrhoe ranges from 45-95% among women of childbearing age. According to data from the Palu City Health Office (Health Care Care for Youth) report recorded the number of teenagers who came to visit since April 2011 to March 2012 as many as 1016 people with cases of menstrual disorders as many as 29 people, including 24 people who had dysmenorrhoea and 5 others experienced amenorrhoe. This is the background to the conduct of this study where this study aims to determine whether there is a relationship between BMI (Body Mass Index) and the incidence of dysmenorrhoe..Method. The study design used cross-sectional with a study population of 126 people with a sample of 110 people. Sampling was done by purposive sampling based on inclusion and exclusion criteria. Then primary data collection was carried out using a questionnaire and measurement of body weight and height in the sample.Results. The results showed that of the 110 respondents, who had dysmenorrhoe as many as 96 respondents (87.3%), those who did not experience dysmenorrhoe were 14 respondents (12.7%), normal BMI were 26 respondents (23.6%), and those who had Abnormal BMI as many as 84 respondents (76.4%). Based on the Chi Square test, the relationship between BMI and the incidence of dysmenorrhea obtained p = 0.001 (p <0.05).Conclusion. Statistically there is a relationship between BMI and the incidence of dysmenorrhea. Keywords: dysmenorrhoe, BMI (Body Mass Index, teenager, menstruation           ABSTRAKLatar Belakang. Di Indonesia diperkirakan perempuan produktif yang tersiksa oleh dysmenorrhoe angkanya 55%. Angka kejadian (prevalensi) dysmenorrhoe berkisar 45-95% di kalangan wanita usia produktif. Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Palu laporan PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) tercatat jumlah remaja yang datang berkunjung sejak bulan April 2011 sampai Maret 2012 sebanyak 1016 orang dengan kasus gangguan haid sebanyak 29 orang, diantaranya 24 orang yang mengalami dysmenorrhoe dan 5 orang lainnya mengalami amenorrhoe. Hal inilah yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan kejadian dysmenorrhoe.Metode. Desain penelitian menggunakan cross-sectional dengan populasi penelitian sebanyak 126 orang dengan sampel penelitian sebanyak 110 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Kemudian dilakukan pengambilan data primer menggunakan kuesioner serta pengukuran berat  badan dan tinggi badan pada sampel.Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 110 responden, yang mengalami dysmenorrhoe sebanyak 96 responden (87,3%), yang tidak mengalami dysmenorrhoe sebanyak 14 responden (12,7%), IMT normal sebanyak 26 responden (23,6%), dan yang  memiliki IMT tidak normal sebanyak 84 responden (76,4%). Berdasarkan uji Chi Square, hubungan antara IMT dengan kejadian dysmenorrhea didapatkan nilai p = 0,001 (p < 0,05).Kesimpulan. Secara statistik terdapat hubungan antara IMT dengan kejadian dysmenorrhea.Kata kunci : IMT, dysmenorrhoe, remaja, menstruasi
HIPEROKSALURIA PRIMER Harun, Haerani
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTPrimary hyperoxaluria is an autosomal recessive disorder that involves excessive production of oxalate. Primary hyperoxaluria consists of three types based on the definition of hereditary enzymes namely PH1, PH2, PH3. Hyperoxaluria and CaOx crystals are the main symptoms of all types of PH with urinary oxalate levels> 0.8 mmol / 1.73 m2 per day. Systemic oksalosis occurs at the critical point of plasma supersaturation ie> 30 µmol / L, usually occurring at the onset of renal insufficiency. Oxalate deposits can occur in various organs except the liver and can cause morbidity. A definitive diagnosis for patients with clinical symptoms PH requires genetic testing. PH treatment includes high fluid consumption, diet modification, pharmacological treatment, kidney stone removal and organ transplantation.Keyword: Primary hyperoxaluria, Oxalate, Systemic oksalosis  ABSTRAKHiperoksaluria primer adalah suatu kelainan resesif autosomal yang melibatkan produksi berlebihan oksalat. Hiperoksaluria primer terdiri atas tiga jenis berdasarkan defieinsi enzim herediter yaitu PH1, PH2, PH3.Hiperoksaluria dan kristal CaOx adalah gejala utama semua tipe PH dengan kadar oksalat urin >0.8 mmol/1.73 m2 perhari. Oksalosis sistemik terjadi pada titik kritis supersaturasi plasma yaitu >30 µmol/L, biasanya terjadi pada awal insufisiensi ginjal. Deposit oksalat dapat terjadi pada berbagai organ kecuali hati dan dapat menyebabkan morbiditas. Diagnosis defenitif  untuk pasien dengan gejala klinis PH memerlukan pemeriksaan genetik. Pengobatan PH antara lain dengan konsumsi cairan yang tinggi, modifikasi diet, pengobatan farmakologi, pengangkatan batu ginjal dan transplantasi organ.Kata Kunci: Hiperoksaluria Primer, Oksalat,Oksalosis Sistemik

Page 8 of 13 | Total Record : 124