cover
Contact Name
Ichsan Rizany
Contact Email
ichsan.r.psik@ulm.ac.id
Phone
+62511-4772745
Journal Mail Official
jdk.keperawatan@ulm.ac.id
Editorial Address
Jalan A.Yani Km.36 Fakultas Kedokteran, PSIK-Gedung III, Banjarbaru 70714, Indonesia. Tel. (0511) 4772745; e-mail: jdk.keperawatan@ulm.ac.id
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Dunia Keperawatan : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
ISSN : 23378212     EISSN : 25415980     DOI : http://dx.doi.org/10.20527
Core Subject : Health,
Dunia Keperawatan is a nursing and health journal published by the Nursing Science Study Program, Faculty of Medicine, University of Lambung Mangkurat three time a year in March, july, and November. The journal receives manuscripts from research and literature studies in the fields of nursing and health including child nursing, maternity nursing, medical surgical nursing, emergency nursing, critical nursing, mental nursing, nursing management, community nursing, gerontik and family, and health research.
Articles 261 Documents
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU BERISIKO PADA REMAJA DAERAH TAMBANG Mrs. Devi Rahmayanti
Dunia Keperawatan Vol 7, No 1 (2019): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 7 NOMOR 1, Maret 2019
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.291 KB) | DOI: 10.20527/dk.v7i1.5677

Abstract

ABSTRAKMasa remaja merupakan suatu periode dalam lingkaran kehidupan diantara masa anak-anak dan masa dewasa. Selama masa remaja awal, mulai timbul tingkah laku impulsif secara bertahap, tanpa kemampuan kognisi untuk memahami penyebab tingkah laku tersebut yang mengakibatkan remaja bertingkah laku. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku yang berisiko adalah faktor predisposisi lingkungan endogen seperti keadaan efektif mencari sensasi, agresifitas, perkembangan psikologik dan fisiologik yang tidak sinkron, kognisi, pemicu perkembangan selama remaja, jenis kelamin, efek hormon internalisasi keterlibatan teman sebaya, harga diri yang rendah, faktor lingkungan eksoden seperti faktor keluarga, kurangnya pengetahuan tentang konsekuensi tingkah laku, tingkah laku teman sebaya, transisi sekolah, penyangkalan sosial dan tidak berespon. Penelitian dilaksanakan pada salah satu SMA di Tambang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah 40 remaja pada daerah tambang Tanah Bumbu. Cross-sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor dengan efek, dengan cara pencekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approad) pemilihan sampel (sampling) dengan cara stratified random sampling. Variabel bebas atau independent penelitian adalah faktor-faktor lingkungan yang meliputi faktor keluarga, faktor perilaku teman sebaya, faktor transisi sekolah, dan faktro penyangkalan sosial. Variabel terikat atau dependent penelitian adalah tanda-tanda fisik perilaku berisiko. Uji korelasi spearman menunjukkan terdapat hubungan antara faktor keluarga dengan perilaku berisiko remaja tambang (sig. 0,02), faktor teman sebaya menunjukkan terdapat hubungan antara faktor  teman sebaya dengan perilaku berisiko remaja tambang (sig. 0,00), faktor transisi sekolah menunjukkan terdapat hubungan antara faktor transsi sekolah dengan perilaku berisiko remaja tambang (sig. 0,08), sedangkan faktor penyangkalan sosial tidak menunjukkan adanya hubungan dengan perilaku berisiko reaja tambang (sig. 0.963). Analisis Multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik menunjukkan bahwa faktor keluarga mempengaruhi perilaku berisiko remaja tambang dengan nilai signifikansi 0,031. Kata-kata kunci: Perilaku berisiko, Remaja, Faktor keluarga, Faktor teman sebaya, transisi sekolah, penyangkalan sosial.  ABSTRACTAdolescence is a period in the circle of life between childhood and adulthood. During early adolescence, impulsive behavior begins to emerge gradually, without the ability of cognition to understand the causes of behavior that causes adolescents to behave. Factors that influence risky behavior are endogenous environmental predisposing factors such as effective conditions for sensation, aggressiveness, asynchronous psychological and physiological development, cognition, triggers for development during adolescence, gender, the effects of hormone internalisation of peer involvement, self-esteem low, exodent environmental factors such as family factors, lack of knowledge about behavioral consequences, peer behavior, school transition, social denial and not responding. The research was conducted in one of the high schools in the Mine. This study was an analytic observational study with a cross-sectional approach. The sample of this study was 40 teenagers in the Tanah Bumbu mining area. Cross-sectional is a study to study the dynamics of correlation between factors and effects, by way of sticking, observation or collecting data at one time (approad point time) selection of samples (sampling) by means of stratified random sampling. The independent or independent variables of the study are environmental factors which include family factors, peer behavior factors, school transition factors, and social denial factors. Dependent or dependent variables are physical signs of risky behavior. Spearman correlation test shows there is a relationship between family factors and risk behavior of juvenile mines (sig. 0.02), peer factors indicate there is a relationship between peer factors and risk behavior of juvenile mines (sig. 0.00), school transition factors indicate there are the relationship between school transition factors and risk behavior of juvenile mines (sig. 0.08), while social denial factors do not indicate a relationship with risky risk management behavior (sig. 0.963). Multivariate analysis using logistic regression tests showed that family factors influence the risk behavior of juvenile miners with a significance value of 0.031.Key words: Risk behavior, Adolescence, Family factors, Peer factors, school transition, social denial.
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SEKOLAH DASAR (SD) Widiantoro Saputro; Lia Yulia Budiarti; Herawati Herawati
Dunia Keperawatan Vol 1, No 1 (2013): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 1 NOMOR 1, Maret 2013
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.778 KB) | DOI: 10.20527/dk.v1i1.1652

Abstract

ABSTRAK Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang kurang pada anak sekolah menyebabkan munculnya berbagai penyakit, salah satunya adalah diare. Kejadian diare di Kota Banjarbaru pada tahun 2011, didapatkan sebagai 5 besar daerah tertinggi kejadian diare di Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan PHBS anak sekolah dengan kejadian diare di SD wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah responden adalah 200 anak secara Cluster sampling dengan menggunakan uji statistik Chi-square dengan α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan anak PHBS baik yaitu 161 anak, dengan diare sebanyak 57 (35,4%) dan tidak diare sebanyak 104 (64,6%). Anak PHBS tidak baik yaitu 39 anak dengan diare sebanyak 34 (87,2%) dan  tidak diare sebanyak 5 (12,8%). Hasil uji Chi-square didapatkan nilai p-value = 0,000. Nilai Odds Ratio (OR) = 0,081 (0,030-0,218). Dapat disimpulan bahwa terdapat hubungan yang antara PHBS anak sekolah dengan kejadian diare pada sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Utara. Kata-Kata Kunci: anak sekolah dasar, diare, perilaku hidup bersih dan sehat   ABSTRACT The lack of Healthy and Hygienic Life Behavior (HHLB) in schoolchild has caused the emergence of various disease, means diarrhea. Diarrhea incidence in Banjarbaru City 2011, occupies five major areas with the highest diarrhea in South Kalimantan. This study aimed to determine the correlation between Healthy and Hygienic Life Behavior (HHLB) of schoolchild and diarrhea incidence among, Elementary School in working area of North Banjarbaru Public Health Center. This study was an observational analytic with cross-sectional approach. The number of respondent which taken was 200 children by cluster sampling, which in used to analyze the correlation was Chi-square test with α = 0.05. The research found that there were 161 children with the good PHBS in which 57 children (35,4%) of them  had diarrhea and 104 children (64,6%) have never got diarrhea. There were 39 children with bad PHBS in which 34 (87,2%) children of them have got diarrhea and 5 children (12,8%) have never experienced diarrhea. The result of test with Chi-square has got p-value=0,000. Value Odds Ratio (OR) = 0.081 (0.030 to 0.218). It can be concluded that is a significant correlation between PHBS of schoolchild with diarrhea incidence among, Elementary School in working area of North Banjarbaru Public Health Center. Keyword: diarrhea, healthy and hygienic life behavior, the schoolchild of elementary school,  
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kepercayaan Diri Remaja di SMK Borneo Lestari Banjarbaru Linda Kamelia Saputri; Dhian Ririn Lestari; Rika Vira Zwagery
Dunia Keperawatan Vol 8, No 1 (2020): MARCH 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.292 KB) | DOI: 10.20527/dk.v8i1.7245

Abstract

Kepercayaan diri merupakan aspek yang sangat penting dalam perkembangan remaja. Kepercayaan diri tumbuh dari lingkungan pola asuh di keluarga. Jika remaja memiliki kepercayaan diri yang rendah, maka remaja akan mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh dengan kepercayaan diri remaja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional dengan desain cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 87 remaja di SMK Borneo Lestari Banjarbaru. Pemilihan subjek dengan teknik stratified random sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner pola asuh dan kuesioner kepercayaan diri dengan analisis data menggunakan korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pola asuh dalam kategori demokratis sebanyak 74 responden (85,1%) dan sebagian besar kepercayaan diri dengan kategori tinggi adalah 54 responden (62,1%). Hasil analisis data menemukan ada hubungan antara pola asuh dengan kepercayaan diri remaja di SMK Borneo Lestari Banjarbaru (p-Value = 0,001). Hasil ini menunjukkan pendekatan orang tua kepada remaja melalui pola asuh yang sesuai sangat penting untuk perkembangan remaja, salah satunya adalah kepercayaan diri. Remaja akan memiliki kepercayaan diri yang baik jika orang tua memberikan pola asuh yang sesuai.
PENGARUH LUMATAN DAUN PLETEKAN (Ruellia Tuberosa L) TERHADAP LAMA PENUTUPAN LUKA PADA TIKUS PUTIH (Rattus Novergicus) Ria Susana; Rismia Agustina; Abdurahman Wahid
Dunia Keperawatan Vol 4, No 2 (2016): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 4 NOMOR 2, SEPTEMBER 2016
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.254 KB) | DOI: 10.20527/dk.v4i2.2513

Abstract

ABSTRAKLuka didefinisikan sebagai gangguan pada fungsi dan integritas jaringan tubuh. Penyembuhan luka merupakan proses yang kompleks dari perbaikan dan remodeling jaringan sebagai respon terhadap cedera. Pletekan (ruellia tuberosa l) mengandung flavonoid, glikosida, phenol, saponin dan nutrisi yang diharapkan mempercepat penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh  lumatan daun pletekan (ruellia tuberosa l) terhadap lama penutupan luka pada tikus putih (rattus novergicus). Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan rancangan posttest only control, menggunakan teknik simple random sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 40 ekor tikus jantan dengan luka insisi bersih sepanjang 3 cm yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Data yang diukur adalah rata-rata lama penutupan luka. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji mann-whitney dengan derajat kepercayaan 95% menunjukkan perbedaan yang signifikan rata-rata lama penutupan luka antara kelompok kontrol (8,45) dan kelompok perlakuan (3,75) dengan p-value 0,000 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh lumatan daun  pletekan (ruellia tuberosa l) terhadap lama penutupan luka pada tikus putih (rattus novergicus).Kata-kata kunci: luka insisi bersih, pletekan (ruellia tuberosa l), lama penutupan luka.ABSTRACTWounds is defined as disruption of the function and integrity of body tissues. Wound healing isa complex process of tissue repair and remodelling in response to injury. Pletekan (ruellia tuberosa l) contains flavonoids, glycosides, phenols, saponins and nutritive value that suppose to accelerate wound healing. The purpose of this study was to identify the effect of pletekan leaves (ruellia tuberosa) to wound closure time in rats (rattus novergicus). This research was an experimental study with post- test design using the simple random sampling technique. The samples were 40 male rats with a clean incision wound along 3 cm which were divided into two groups, control group and treatment group. The measured data were the average of wound closure time. Data were analyzed using the mann- whitney test with 95 % confidence level showed a significant difference between the control group (8,45) and the treatment group (3,75) with p-value 0,000 (p<0,005). There was significant effect of ruellia tuberosa l to wound closure time in rattus novergicus.Keywords: wounds, ruellia tuberosa , wound closure time.
Model Kognitif Sosial Bandura dalam Edukasi Menyusui: Literature Review Nyimas Sri Wahyuni; Yeni Rustina
Dunia Keperawatan Vol 8, No 2 (2020): July 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143 KB) | DOI: 10.20527/dk.v8i2.7741

Abstract

Pemberian edukasi menyusui kepada ibu memerlukan metode yang efektif untuk mencapai keterampilan ibu dalam menyusui. Salah satu metode pembelajaran menggunakan video dengan menerapkan model Kognitif Sosial Bandura. Pencarian literature melalui web site Scopus, Ebsco, Science direct dan Proquest dengan kata kunci : ibu, video, menyusui.  Tujuan studi literatur ini adalah untuk mengetahui efektifitas edukasi menyusui menggunakan video dan mendiskusikan penerapannya dengan pendekatan model Kognitif Social Bandura untuk praktik keperawatan. Review ini mengidentifikasi duapuluh artikel untuk dikritisi, kriteria inklusi artikel yang diterbitkan dari tahun 2010 sampai 2020; penelitian eksperimen; intervensi berupa video; fokus hasil penelitian adalah pengetahuan dan keterampilan menyusui ibu; dan ditulis dalam bahasa Inggris. Edukasi menyusui menggunakan video menjadi persuasif untuk ibu  dan intervensi yang efektif. Metode pembelajaran ini melibatkan interaksi antara ibu dan perawat, sehingga perawat dapat membantu mereka menganalisa video yang mereka terima dan dapat memberikan dukungan yang lebih kuat dan terarah untuk ibu menyusui.
HUBUNGAN ANTARA SIKAP PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN INFORMED CONSENT DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA Herry Setiawan; Endang Pertiwiwati; Nor Azizah Dwi Subekti; Herry Setiawan
Dunia Keperawatan Vol 2, No 2 (2014): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 2 NOMOR 2, MARET 2014
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2652.904 KB) | DOI: 10.20527/dk.v2i2.3088

Abstract

ABSTRAKPerawat harus mempunyai sikap dan perilaku yang baik dalam melakukan tindakan agar dapat membuat pasien merasa senang dan puas serta dapat meningkatkan kualitas pelayanannya, terutama kualitas pelayanan keperawatan, salah satunya dalam pemberian informed consent. Sikap perawat yang dapat ditunjukkan pada pelaksanaan informed consent yaitu perawat ikut serta dan menyaksikan dalam proses pelaksanaan informed consent mengenai tindakan medik yang akan dilakukan dokter, memfasilitasi pasien dan keluarga dalam mengambil keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap perawat dengan pelaksanaan informed consent di RSUD Ratu Zalecha Martapura. Penelitian menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian dilaksanakan bulan Maret-Agustus 2013 dengan subjek penelitian 35 responden, Analisis data menggunakan uji Spearman dengan hasil didapatkan nilai yang berarti p<0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara sikap perawat dengan pelaksanaan informed consent di RSUD Ratu Zalecha Martapura.Kata-kata kunci: informed consent, perawat,sikap ABSTRACTNurses must have good attitude and behavior in to make patient feeling happy and satisfied also it can improve quality of service, especially the quality of nursing services, one of them when giving informed consent. The attitude of nurses can be shown on the implementation of informed consent that nurses participate in it and looks on informed consent application about medical action's doctor, giving facilitation for patient and family on making decision. This research aims to determine the relationship between nurses' attitudes to implementation of informed consent at RSUD Ratu Zalecha Martapura. The study uses cross-sectional design. This research was conducted in March-August 2013 on the subject of the study 35 responders. Data analysis was using the Spearman test with the results p value = 0.000, which means p<0.05, so it can be concluded that there is a significant relationship between nurses' attitudes to the implementation of informed consent at RSUD Ratu Zalecha Martapura. Keywords: attitude, informed consent, nurses
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA PROPINSI KALIMANTAN SELATAN Paul Joae Brett Nito; Adenan Adenan; Herawati Herawati
Dunia Keperawatan Vol 1, No 2 (2013): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 7 NOMOR 2, SEPTEMBER 2013
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3727.715 KB) | DOI: 10.20527/dk.v1i2.3183

Abstract

ABSTRAK Populasi lanjut usia (lansia) di dunia pada tahun 2025 akan mengalami peningkatan dari 11% menjadi 27%. Indonesia pada satu dekade terakhir ini mengalami peningkatan jumlah lansia. Data Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah lansia di Indonesia pada tahun 2002 berjumlah 16 jutajiwa. Tahun 2010 jumlah lansia sekitar 9, 77% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia dan diproyeksikan akan bertambah menjadi 28, 8 juta pada tahun 2020 atau sebesar I I , Peningkatan proporsi populasi Ian sia dapat menimbulkan banyak permasalahan yang akan berkembang menjadi masalah yang lebih komplek, khususnya masalah pada lansia itu sendiri. Permasalahan tersebut salah satunya adalah peningkatan kualitas hidup lansia, dimana kemandirian menjadi salah satu faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini mencari hubungan kemandirian dengan kualitas hidup lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Propinsi Kalimantan Selatan. Lansia yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 orang. Dari 40 lansia yang dijadikan sampel didapatkan lansia dengan kategori tergantung berjumlah 25 orang (62%), dan lansia dengan kategori mandiri berjumlah 15 orang (38%) Lansia dengan kategori kualitas hidup tinggi berjumlah 14 orang (35%), sedang 25 orang (65%), dan rendah 1 orang (2%). Menggunakan Chi Square Test didapatkan nilai significancy sebesar 0.425 (> 0,05) yang berarti Ho diterima dan Hi ditolak yang artinya hubungan antara tingkat kemandirian dengan kualitas hidup lansia adalah tidak bermakna (tidak ada hubungan).Kata-kata kunci : lanjut usia, kemandirian, kualitas hidup.ABSTRACT The population of elderly in the world in 2025 will he increased from 11% to 27%. Data Biro Pusat Statistik (BPS), population of elderly in 2002 is 16 millions people. In 2010, population of elderly is 9.77% and will predicte 10 he 28,8 millions people or Il, in 2020. This increase will lead to many complex problems in the elderly. One of these problem is to improve the quality of life of elderly. Where functional ability was one factor that influenced it. This research looks at rhe relarionship off fuctional ability with the quality of life the elderly in Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera South Kalimantan Province. Elderly sampled in this study was 40 peoples. Of the 40 sampled elderly are category dependent elderly totaled 25 people (62%), and elderly with a category independent totaled 15 people (38%). Elderly with a calegory high quality oflife total of 14 people (35%), intermedier 25 people (65%), and low I person (2%). Using lhe Chi square test significancy values 0.425 (0.05) that Ho is accepted and H1 is rejected, which means the relationship between the degree off fuctional ability ofthe quality oflife of!he elderly is not signficant (no relation).Keywords: elderly functional ability, quality of life.
PERBANDINGAN REPELLENSI ANTI MOSQUITO SOFTWARE 1.02 DENGAN LOTION ANTI NYAMUK TERHADAP NYAMUK AEDES AEGYPTI Noor Diani; Kurnia Rachmawati
Dunia Keperawatan Vol 2, No 1 (2014): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 2 NOMOR 1, Maret 2014
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2352.829 KB) | DOI: 10.20527/dk.v2i1.3384

Abstract

ABSTRAK Penyakit demam berdarah yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti merupakan penyakit yang terjadi tiap tahun di Indonesia.Upaya pengendalian demam berdarah yang dirasa efektifadalah dengan mengendalikan vektor penyebab penyakit (nyamuk Aedes aegypti).Salah satu upaya tersebut adalah menggunakan repellent. Gold standard repellent yang diakui Center for Desease. Control saat iniadalah DEET (NN-diethyl-meta-toluamide) yang disinyalir dapat mengganggu kesehatan. Disisi lain pengembangan repellent non kimia banyak dilakukan, seperti repellent ultrasound yang salah satunya terdapat dalam Anti Mosquitos Software 1.02. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiperbandingan repelensi Anti Moquiros Software 1.02 dengan losion anti nyamuk terhadap nyamuk Aedes aegypfi. Penglitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Postest Only Control Group Design yang dilakukan di laboratorium entomologi Lokalitbang Tanah Bumbu. Sebanyak 180 ekor nyamuk Aedes cregypti betina hasil biakan dibagi menjadi kelompok kontrol, kelompokperlakuan dengan Anti Mosquitos Software 1.02, dan kelompok perlakuan dengan losion anti nyamuk, kemudian diuji repellensinya dengan menghitungjumlah nyamuk yang hinggap pada area uji Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata repellensi Anti Mosquitos Software 1.02 sebesar 50, 3% sedangkan rata-rata repellensi losion anti nyamuk sebe.sar 96,67 %. Berdasarkan hasil analisa data menggunakW1 uji Independent Sample T-Testdidapatkan perbedaan yang bermakna antara repellensi Anti Mosquitos Software 1.02 dengan losion anti nyamuk Kaga kunci: Repellensi, Software, Losion Anti Nyamuk, Aedes Aegypti ABSTRACT Dengue fever contributes to the burden of disease in hidonesia every year. Controlling its vector (Aedes aegypfi), in particular by using repellent, should be the cornerstone of preventive strategies. The DEET (NN-diethyl-meta. toluamide), a chemical repellént which is recognized as the gold standard of repellent by the CDC, contains substances that may detriment human health. It is. imperative to develop a non chemical repellent that is as effective as the DEET. This study aimed to test a non chemical repellentcalled Anti Moquitos Software 1.02 againts standard DEET lotion. The design was an experimental with a post-test only and control group design which was carried out in the laboratory of entomolou Lolcalitbang Tanah Bumbu. A total of 180 female Aedes aeopti mosquitoes were divided into 3 groups; a control group, a treatment group with Anti Mosquitos Software 1.02 and a treatment group with standard DEET lotion. The repellency of each group was tested by counting the number of mosquito landed in the tested areas. The results showed the average repellency Manti mosquitos software 1.02 was 50.3% while the staulard DEET lotion was 96.67%. Ba.sed on statistic test using independent sample T-rest, it was found a significant difference of yepellency between Anti Mosquitos Software 1.02 and standard DEET lotion. Keywords: Repellency, Software, Lotion Anti Mosquito, Aedes Aegypti
KEPERCAYAAN AKSEPTOR KB WANITA DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI DESA LOK BESAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIRAYANG KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH Dewi Risma Nurmayanti; Agustine Ramie; Herawati Herawati
Dunia Keperawatan Vol 5, No 2 (2017): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 5 NOMOR 2, SEPTEMBER 2017
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.85 KB) | DOI: 10.20527/dk.v5i2.4109

Abstract

ABSTRAKPemilihan metode kontrasepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah niat yang muncul dari sikap yang berdasarkan pada kepercayaan, aturan di masyarakat dan aturan pokok yang ada dalam lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepercayaan akseptor KB wanita dengan pemilihan metode kontrasepsi di Desa Lok Besar wilayah kerja Puskesmas Birayang Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden berjumlah 66 orang yang diambil secara simple random sampling dengan instrumen berupa kuesioner kepercayaan akseptor KB wanita dan ceklist pemilihan metode kontrasepsi. Penelitian menunjukan bahwa kepercayaan akseptor KB wanita yang positif sebanyak 48 orang (72,7%) dan kepercayaan akseptor KB wanita yang negatif sebanyak 18 orang (27,3%). Analisis data hasil penelitian ini menggunakan uji Fisher’s Exact Test didapatkan nilai p=1,000, α=0,10, yang berarti tidak ada hubungan antara kepercayaan akseptor KB wanita dengan pemilihan metode kontrasepsi di Desa Lok Besar wilayah kerja Puskesmas Birayang Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kepercayaan akseptor KB wanita tidak berhubungan dengan pemilihan metode kontrasepsi. Bagi akseptor KB wanita agar lebih meningkatkan kesadaran dalam hal menggunakan kontrasepsi, baik kontrasepsi MKJP ataupun Non-MKJP.Kata-kata kunci: Kepercayaan, Akseptor KB Wanita, Pemilihan Metode Kontrasepsi.ABSTRACTSelection of contraceptive method is influenced by several factors, one of which was the intention arising from the attitude based on the belief, the rules in society and the basic rules that exist in the environment. The purpose of this research was to know the relation of belief woman KB acceptor with the contraception method selection in Lok Besar Village work area of Puskesmas Birayang of Hulu Sungai Tengah Regency. This research used analytic observational method with cross sectional approach. Respondents amounted to 66 people taken by simple random sampling with instruments in the form of a questionnaire of women's KB acceptor trust and checklist of selection of contraceptive method. Research showed that positive female family planning acceptor acceptance was 48 people (72,7%) and negative woman acceptor acceptance is 18 people (27,3%). Data analysis result of this research using Fisher's Exact Test obtained p value = 1,000, α = 0,10, meaning there is not relation of belief of woman KB acceptor with selection of contraception method in Lok Besar Village work area of Puskesmas Birayang of Hulu Sungai Tengah Regency. The beliefs of female FP acceptors are not related to the choice of contraception methods. For female KB acceptor to increase awareness in contraception, either LTCM or Non-LTCM contraception.Keywords: Belief, Acceptors KB Women, Contraception Method Selection.
Peran Komite Keperawatan terhadap PEningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan Endang Pertiwiwati; Alfianur Alfianur
Dunia Keperawatan Vol 6, No 1 (2018): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 6 NOMOR 1, MARET 2018
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.05 KB) | DOI: 10.20527/dk.v6i1.5084

Abstract

AbstrakKedudukan komite berada dalam struktur oleh peran fungsional rumah sakit yang tujuannya menghimpun,merumuskan,dan mengkomunikasikan pendapat dan ide- ide perawat sehingga memungkinkan penggunaan Tujuan penelitian menganalisis hubungan peran komite keperawatan terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan di rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin. Metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, Sampel dalam penelitian ini seluruh perawat yang bertugas di rawat Inap di rumah sakit umum daerah Ulin Banjarmasin Teknik sampel dengan metode Simple Random Sampling. jumlah sample ada 92 orang. Hasil penelitian Peran komite keperawatan dalam pelayanan keperawatan di RSUD ULIN Banjarmasin menunjukkan bahwa 79 responden atau 85,9% dikategorikan perannya optimal.,Mutu Pelayanan Keperawatan di rawat inap RSUD Banjarmasin sebanyak 70 responden atau 76,1%,dikategorikan baik. Hasil analisis hubungan optimalisasi peran komite keperawatan terhadap peningkatan mutu pelayana keperawatan di rumah sakit umum daerah ulin Banjarmasin(p value = 0,043 < 0.05 ). Optimalisasi peran komite keperawatan dapat mempengaruhi peningkatan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien dengan mempertahankan kompetensi dan menerima segala tanggung jawab setiap tindakan dan keputusan yang telah dibuat.Kata - kata kunci : komite keperawatan, mutu pelayanan, peranAbstractThe position of the committee is in structure by the functional role of the organization whose purpose was to collected, formulated, and communicated the opinions and ideas of the nurse. The purpose of the study was to analyzed the optimization of the role of nursing committee toward the improvement of nursing service quality at the inpatient of Ulin Banjarmasin General Hospital. The research method was analytical descriptive with cross sectional approached. The samples in this research were all nurses who served in Inpatient at Ulin Banjarmasin general hospital. The sample technique using Simple Random Sampling method. the number of samples were 92 people. The result of this research is Role of nursing committee in nursing service in RSUD ULIN Banjarmasin shows that 79 respondent or 85,9% is categorized its role optimally. Quality of Nursing Service in RSUD Banjarmasin as many as 70 respondents or 76.1%, categorized well. Result of analysis of relationship of optimization of nursing committee role to improvement of quality of nursing service in ulin general hospital of Banjarmasin (p value = 0,043 <0.05). Optimizing the role of the nursing committee can affect the quality improvement of nursing services provided to the patient by maintaining the competence and accepting the responsibilities of every action and decision made. Keywords: nursing committee, roles, service quality

Page 2 of 27 | Total Record : 261