cover
Contact Name
Khomarudin
Contact Email
oemarbakrie0231@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
oemarbakrie0231@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi
ISSN : 22529942     EISSN : 25485008     DOI : -
Edueksos: Jurnal Pendidikan Sosial dan Ekonomi is a peer-reviewed journal that focuses on critical studies of basic education. It investigates the dynamics of teaching and learning of social education, social and economic problems in the society context of the primary, senior, and high education level. Besides focusing on the development of studies issues of basic education, Edueksos also covers the critical view and comprehensive mind in the economic and social education. The scope is related to social and economics education, such as: Social Science (Economic, Sociologi, History, Citizenship, Study Gender) in Education Perspective Learning Innovation in Social Education Cultural Values in Education Multicultural education Humanities issues in education
Arjuna Subject : -
Articles 216 Documents
PERAN ORANG TUA, SEKOLAH DAN MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN MASYARAKAT KEWARGAAN (CIVIL SOCIETY) DI SMA NEGERI 4 KUPANG efraim semuel nalle
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 6, No 2 (2017): Multikultural
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.385 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v6i2.2189

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya penyimpangan–penyimpangan  dalam masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi karakteristik masyarakat itu sendiri. Hasilnya, apa yang masyarakat lihat, alami dan rasakan, memberikan pengaruh terhadap perkembangan masyarakat , baik pengaruh positif maupun negatif. Karena itu, diperlukan modal kajian masyarakat kewaragaan (Civil Society) sebagai  tolok ukur dalam membangun masyarakat. Penelitian kualitatif  dengan metode fenomenologi dan budaya  ini dilakukan di SMA Negeri 4 Kupang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumnetasi. Data yang diperoleh dari informen, selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis model interaktif,  hasilnya sebagai berikut : 1) Kurang optimalnya peran orang tua dalam membangun masyarakat kewargaan (Civil Society), 2) Sekolah secara baik menanamkan konsep masyarakat pada peserta didiknya namun perlu penguatan karakter pada pesertadidik, 3) Tidak dijalankan secara baik konsep masayarakat kewargaan (Civil Society) dalam kehidupan bermasyarakat, 4) kendala yang mengakibatkan tidak terbentuknya masyarakat kewargaan (Civil Society) secara baik meliputi kurang obtimalnya pendidikan karakter, sifat ketergantungan masyarakat yang begitu tingi kepada pemerintah, kurangnnya fasilitas dalam pengembangan anak di sekolah, kurangnnya pendidikan politik dan komunikasi politik serta, dan adanya praktik nepotisme dan kepentingan dalam pelaksanaan keadilan sosial.
MENELAAH TEORI KRITIS JÜRGEN HABERMAS Iwan Iwan
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.651 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v3i2.360

Abstract

Abstrak Banyak pemikir menyalahkan bahwa usaha-usaha yang didasarkan pada semangat Pencerahan untuk mencari kebenaran dan rasio universal atas nama kebebasan dapat membawa pada penyingkiran dan penekanan terhadap paradigma pikir yang lain. Efek negatif semangat pencerahan yang mendorong eksploitasi alam dan penindasan manusia memang dapat dibaca sebagai ‘bencana’, namun ‘jiwa murni’ dari pencerahan, sebagaimana dibaca dengan jernih oleh Habermas, adalah emansipasi. Teori besar Habermas berbicara tentang kolonisasi dunia-hidup oleh sistem, dan halangan komunikasi yang bebas dan terbuka. Dunia hidup adalah kenyataan komunikasi keseharian. Sistem bersumber pada dunia hidup, namun kemudian mengembangkan strukturnya sendiri yang tumbuh semakin berjarak dan terpisah dari dunia hidup. Sekalipun terdapat persoalan ‘ontoepistemis’ yakni terkait dengan ‘ketidakmungkinan’ bahwa partisipan dalam argumen dapat secara lengkap menghilangkan kepentingan pribadi, pemikiran kritis tetaplah produktif dalam usaha mereka untuk membawa unsur-unsur tak terkatakan dari pemikiran ke dalam realitas pertimbangan dan diskursus. Terdapat beberapa masalah yang masih terbuka, termasuk tuduhan ‘inkonsistensi’ Habermas terhadap ‘semangat emansipatoris’ yang muncul dalam Between Facts and Norms. Juga beberapa isu tentang globalisme dan identitas budaya.Kata Kunci : Teori Kritis, Jürgen Habermas, Emansipasi
HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN KREATIVITAS SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMPN 1 GREGED KABUPATEN CIREBON Yogi Gunawan; Nuryana Nuryana
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 8, No 1 (2019): Pedagogik dan Kajian Gender
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.836 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v8i1.4847

Abstract

AbstrakEfikasi diri dan kreativitas sangat penting dimiliki oleh setiap siswa dalam proses pembelajaran. Ketika siswa memiliki efikasi diri yang rendah maka siswa akan kesulitan dalam proses pembelajaran. Kesulitan tersebut meliputi kurang percaya diri ketika presentasi di depan kelas, mudah putus asa ketika menemukan tugas-tugas yang sulit, serta perilaku mencontek ketika ulangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi diri yang dimiliki siswa, kreativitas siswa, dan prestasi belajar siswa dan untuk mengetahui apakah ada hubungan efikasi diri dan kreativitas siswa dengan prestasi belajar siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Greged. Prestasi belajar siswa merupakan suatu tolak ukur penilaian dalam proses pembelajaran.Untuk mendapatkan kesuksesan dalam pembelajaran berupa prestasi belajar yang ideal. Siswa harus memiliki efikasi diri yang tinggi. Jenis penelitia n adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Sebanyak 127.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan angket.Teknik analisis data menggunakan uji presentase, uji Normalitas, uji Homogenitas,uji korelasi sederhana dan uji korelasi berganda. Hasil penelitian adalah hasil analisis angket efikasi diri berdasarkan angket positif sebesar 85,95% (baik) dan berdasarkan angket negatif efikasi diri sebesar 23,99% (tidak baik). Sedangkan Kreativitas siswa berdasarkan angket positif sebesar 83,16% (baik) dan berdasarkan angket negatif kreativitas siswa sebesar 25% (tidak baik). Hasil analisis korelasi diperoleh r1y = 0,378. Hal ini menunjukan ada hubungan yang rendah dan positif antara efikasi diri dengan prestasi belajar siswa. Sedangkan nilai r2y = 0,229, hal ini menunjukan ada hubungan yang rendah dan positif antara kreativitas siswa dengan prestasi belajar siswa. Besarnya koefisien korelasi berganda diperoleh angka R sebesar 0,453, dan hasil uji koefisien regresi secara bersama-sama diperoleh Fhitung > Ftabel (3,752 > 3,328). Hal ini menunjukan ada hubungan yang cukup kuat dan positif antara Efikasi Diri dan Kreativitas Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa. Kata Kunci: Efikasi Diri, Kreativitas, Prestasi Belajar Siswa
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SOSIOLOGI DENGAN BAHAN AJAR MODUL MELALUI METODE QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS X MAN 2 MAJALENGKA euis noeraini; Ahmad Fauzi; Masdudi Masdudi
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 6, No 1 (2017): Motivasi dalam Pembelajaran
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.239 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v6i1.1940

Abstract

ABSTRAKBahan ajar merupakan sumber belajar yang paling dasar, memiliki bahan ajar akan memudahkan siswa dan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Menggunakan bahan ajar diperlukan kreativitas, yaitu menggunakan model pembelajaran namun yang terjadi di lapangan bahan ajar yang digunakan terbatas dan sangat minim ditambah belum maksimalnya guru dalam menerapkan model pembelajaran yang kooperatif sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa rendah dengan demikian dalam penelitian ini akan diterapkan bahan ajar modul menggunakan metode Quantum Teaching.Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Sosiologi.Kerangka pemikiran ini bertolak bahwa proses belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah melalui pengalaman belajar..Proses kegiatan belajar menggunakan modul merupakan salah satu alternatif jenis sumber belajar yang dapat membantu guru membelajarkan pembelajaran mandiri kepada siswa. Di dalam mengggunakan modul, guru hanya sebagai fasilitator. Kata Kunci: Metode, Motivasi belajar, Quantum Teaching ABSTRACTMaterials Teaching represent source learn most elementary, owning teaching materials will facilitate teacher and student to reach the target of study better. Using teaching materials needed [by] creativity, that is using study model but that happened [in] limited used teaching materials field and very minim added [by] not yet is maximal [of] him learn in applying study model which [is] co-operative so that result and activity learn low student thereby in this research will be applied [by] materials teach module use method of Quantum Teaching. Target of this research public is to improve result and activity learn student [at] subject of IPS Sociology while peculiarly this research aim to for the mendeskripsikan of applying of materials teach module use method of Quantum  Teaching. this Framework Idea leave for that process learn to represent activity [done/conducted] by educative participant in reaching the target of study, while result learn to represent abilitys had by student after passing experience learn. Assessment of result learn used educative to be participant also to know domination of interest taught by teacher, progress and growth of result learn educative participant as according to potency had, at the same time as feed back to teacher utilize to complete study process and planning.Process activity learn to use module represent one of [the] type alternative of[is source of learning able to assist teacher learn self-supporting study to student. In module mengggunakan, learn only as fasilitatorKeyword :Method, Motivation to study, Quantum Teaching
PERAN SOSIAL GURU AGAMA DALAM MEMBINA KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI MASYARAKAT YANG MAJEMUK Asep Kurniawan
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/edueksos.v2i2.644

Abstract

Abstrak Social conditionsare determined by education. There is a strong relationship between education and society, and vice versa.It makes the position of the teachers, as part of the education and the public,are very important, especially in building religious harmony in a pluralistic society.In fact, it is not uncommonthat the use of religion in conflict and violence based on errors in interpreting and understanding the teachings of religion, and then obviously it is related to education.Means that education (in this case is religious education) has failed to fulfill its role and functions to generate religious man correctly and mutual respect.Therefore, pluralisticlife in the community - no doubt - should be a harmonization of life with the involvement of the social competence of Islamic teachers.He must be able to act as religious leaders as well as community leaders who educate, resolve conflicts, mediate, and being a role model, so that inter-religious harmony can be built up and maintained. Key Words: guru agama, masyarakat, plural, kerukunan, pembinaan  
PERAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN DAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA SMP DI WILAYAH PESISIR MUNDU KABUPATEN CIREBON indri wardiani; H.D Suryatman
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 7, No 2 (2018): Perilaku Sosial
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.132 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v7i2.3165

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi karena minimnya pendidikan orangtua dan masyarakat dalam mendidik anak serta orangtua yang kurang memberi perhatian kepada  anaknya  dikarenakan  sibuk  bekerja  dan  kurang  menanamkan  aqidah akhlak sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lingkungan keluarga dalam membentuk kepribadian dan perilaku sosial anak usia SMP di wilayah pesisir Mundu Kabupaten Cirebon, dan untuk mengetahui lingkungan masyarakat dalam membentuk kepribadian dan perilaku sosial anak usia SMP di wilayah pesisir Mundu Kabupaten Cirebon serta untuk mengetahui peran lingkungan keluarga dan masyarakat dalam membentuk kepribadian dan perilaku sosial anak usia  SMP  di  wilayah  pesisir  Mundu  Kabupaten  Cirebon.Peran  lingkungan keluarga dan masyarakat sangat penting dalam membentuk kepribadian dan perilaku sosial anak karena keluarga merupakan lingkungan pertama anak dalam memperoleh pendidikan dan lingkungan masyarakat dimana anak tersebut bersosialisasi dengan teman sebaya, tetangga serta masyarakat lainnya sehingga peran lingkungan keluarga dan masyarakat sangat berperan dalam membentuk kepribadian dan perilaku sosial anak sehingga dapat menghasilkan kepribadian dan perilaku sosial anak yang baik.Penelitian menggunakan metode kualitatif fenomenologi dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperlukan dalam penelitian ini  berupa  data  teoritik  dan  data  empirik.  Teknik analisis  data  melalui  tahap reduksi  data,  penyajian  data,  dan  penarikan  kesimpulan.Hasil  Penelitian  : (1) Lingkungan keluarga di Desa Mundupesisir adalah kurang adanya komunikasi antara anak dan orangtua. Di lingkungan keluarga tersebut terlihat bahwa orangtua menggunakan pola asuh situasional yaitu keluarga tidak menetapkan salah satu tipe saja dalam mendidik anak.(2) Lingkungan masyarakat di Desa Mundupesisir selalu menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan memberikan pengaruh yang baik terhadap anak serta memiliki rasa solidaritas yang tinggi saling tolong menolong. (3) Peran lingkungan keluarga dan masyarakat sudah lebih baik dari sebelumnya, ditunjukan dengan adanya sosialisasi terhadap anak. Orangtua memberikan perhatian dan kasih sayang terhadap anaknya serta masyarakat yang ikut serta dalam mengajak anak untuk mengikuti organisasi kegiatan yang positif. Kata   Kunci:   Lingkungan   Keluarga,Masyarakat,   Kepribadian,   PerilakuSosial Anak.
Peran Tradisi Seren Taun Dalam Upaya Meningkatkan Pewarisan Nilai-Nilai Sosial Dan Budaya Di Kalangan Remaja Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan annisa utami; asep mulyana; itaristanti itaristanti
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 5, No 1 (2016): Pendidikan Karakter
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.956 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v5i1.992

Abstract

Penelitian ini berangkat dari studi awal di Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang. Hal ini berdampak negatif bagi masyarakat Cigugur, khususnya pada kalangan remaja. Remaja telah banyak melupakan tradisi seren taun. Padahal Tradisi seren taun bertujuan untuk memelihara kerukunan masyarakat dan mengajarkan sikap gotong-royong, kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan antara manusia dan alam, nasehat-nasehat dalam mengarungi kehidupan yang diisyaratkan melalui simbol-simbol yang digunakan dalam upacara tradisi seren taun. Kenyataannya pada saat ini para remaja lebih mudah menyerap budaya luar. Sehingga mereka sudah tidak peduli lagi pada tradisi seren taun yang semestinya harus dilestarikan, karena mereka kurang mengetahui nilai-nilai sosial dan budaya yang diambil dari berbagai tiap rangkaian kegiatan yang dilakukan. Karena fenomena itulah penulis merasa tertarik untuk meneliti tradisi seren taun.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan tradisi seren taun, mendeskripsikan nilai-nilai sosial dan budaya yang terkandung dalam tradisi seren taun di Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, dan mengetahui bagaimana proses pewarisan nilai-nilai sosial dan budaya dalam tradisi seren taun di kalangan remaja Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Harapan ideal agar budaya seren taun itu tetap lestari dan menjadi alat kebanggaan bagi bangsa Indonesia, dan masyarakat Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan.Sebagai kerangka pemikir pewarisan budaya umunya dilaksanakan melalui saluran lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, lembaga pemerintahan, perkumpulan, institusi resmi, dan media massa. Melalui proses pewarisan budaya maka akan terbentuk manusia-manusia yang memiliki kepribadian selaras dengan lingkungan alam, sosial dan budayanya. Manusia dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan, karena manusia merupakan pendukung kebudayaaan. Jika manusia akan mati, kebudayaan yang dimilikinya akan selalu diwariskan kepada keturunannya, dan seterunya (Poerwanto 2008: 86).jenis penelitian ini adalah kualitatif. penelitian ini dilakukan menggunakan studi lapangan. pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi secara menyeluruh, wawancara dan dokumentasi untuk mendapatkan informasi mengenai masalah yang diteliti. Desa yang dijadikan sebagai tempat penelitian yaitu di Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat (Kepala Kelurahan Cigugur, Ketua Adat, dua orang panitia, dua orang sesepuh, dan enam remaja). Adapun prosedur dalam menganilisis data kualitatif menurut (Sugiyono, 2013: 337—345) adalah reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.Berdasarkan analisis diatas, dapat disimpulkan hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tradisi seren taun adalah ungkapan rasa syukur masyarakat Sunda yang dilakukan tiap tahun seraya berharap hasil pertanian mereka di tahun yang akan datang meningkat. Proses pelaksanaan tradisi seren taun ada tiga tahapan yaitu  damar sewu, pesta dadung, dan tari buyung. Dalam  perayaan tradisi seren taun mengandung nilai-nilai positif untuk manusia dan kebudayaannya. Nilai-nilai sosial dan budaya yang terkandung dalam tradisi seren taun di Kelurahan Cigugur antara lain adanya nilai kebersamaan, nilai kesatuan, nilai kegotong royongan, nilai religiousitas tercermin dalam doa bersama yang dilakukan masyarakat Cigugur terdiri dari berbagai pemeluk ajaran agama, adanya nilai pelestarian budaya, saling menghargai, dan saling menghormati satu sama lain. Proses pewarisan nilai-nilai sosial dan budaya tradisi seren taun di kalangan remaja Kelurahan Cigugur yaitu melalui masyarakat, melalui keluarga, dan melalui media massa.                                  Kata Kunci : Pewarisan Nilai-Nilai Sosial dan Budaya di Kalangan Remaja
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS Di SD Pagotan I Kecamatan Geger Madiun Sodiq Anshori
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.013 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v2i1.623

Abstract

AbstrakPerbaikan praktik pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas merupakan alternatif bagi pengembangan kualitas pembelajaran yang berorientasi kemaslahatan peserta didik. Disisi lain bisa meningkatkann profesionalisme guru.Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang kemampuan guru dalam penerapan asesmen portofolio dalam Pembelajaran IPS di kelas VI melalui penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan kelas ini di kelas VI SD Negeri Pagotan 01, Geger, Madiun. Manfaat hasil penelitian secara teoritis, dapat memberikan sejumlah informasi guna meningkatkan profesionalisme guru.Tipe penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) menggunakan ” Model Spiral dari Kemmis dan Taggart ”. Pengambilan sampel menggunakan sampel bertujuan (purposive sample) dengan subyek penelitian adalah guru dan siswa yang duduk di kelas VI Sekolah Dasar Negeri Pagotan I Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui Penelitian Tindakan Kelas, dari Siklus 1 ke Siklus 2 nampak adanya peningkatan, nilai rata-rata per kelas untuk siklus 1 adalah 6,75, nilai tertinggi 8 dan terendah 6. Siklus 2 nilai rata-rata 7,5, nilai tertinggi 8,5 dan terendah 6,5, sedangkan untuk Siklus 3 yaitu  9,29 (nilai rata-rata), 10 (nilai tertinggi) dan 8,5 (nilai terendah).Penelitian tindakan kelas sebagai pendukung dalam mengembangkan  Profesionalisme Guru perlu diwujudkan. Karena dengan melalui PTK proses pengembangan Profesionalisme guru dalam pengajaran sangatlah nampak.Kata Kunci : Penelitian Tindakan Kelas, Profesionalisme Guru, Pembelajaran IPSDaftar PustakaHopkins. 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research. Philadelphia. Open University Press.Kemmis, S. and McTaggart, R.1988. The Action Researh Reader. Victoria, Deakin University Press. Komara, Endang , Peran Penelitian Tindakan Kelas (Ptk) Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru, diakses 21 Januari 2011 dari http://khoirulanwari. wordpress.com/about/peran-penelitian- tindakan-kelas-ptk-dalam-meningkat kan-profesionalisme-guru/Yamin, Martinis, (2011), Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta, Gaung Persada Press.Wardani, IGAK. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Modul UT. Jakarta. Universitas Terbuka.
BENTUK DAN METODE TERAPI TERHADAP ANAK AUTISME AKIBAT BENTUKAN PERILAKU SOSIAL Jaja Suteja
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.925 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v3i1.325

Abstract

Abstrak Autis adalah gangguan perkembangan perpasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, dan interaksi sosial. Jumlah anak yang terkena autis semakin hari semakin meningkat pesat. Dengan adanya metode diagnosis yang kian berkembang hampir dipastikan jumlah anak yang terkena autisme akan semakin besar. Bahkan jumlah penderita autis semakin hari semakin menghawatirkan, baik bagi orang tua, masyarakat maupun pemerintah. Autisme adalah gangguan perkembangan pada anak yang gejalanya sudah timbul sebelum anak itu mencapai usia tiga tahun. Penyebab autisme adalah gangguan neurobiologis berat yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif. Penderita autis diharapkan mendapatkan diagnosis lebih awal sehingga mendapatkan terapi lebih dini dan mampu mengobati dan menyembuhkan terhadap anak-anak yang memiliki keterbelakangan mental tersebut. Upaya deteksi dini yang optimal memerlukan kerjasama dari semua pihak dari mulai orang tua, tim ahli dalam hal ini dokter maupun dari instansi pemerintah itu sendiri. Kata kunci: metode, autisme, perilaku sosial
KARAKTERISTIK TEORI-TEORI BELAJAR DALAM PROSES PENDIDIKAN (PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS DAN APLIKASI) Etty Ratnawati
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.254 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v4i2.658

Abstract

Abstrak Beberapa aliran dalam teori belajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda, ada yang menekankan pada “hasil” dari pada proses belajar. Salah satu contohnya aliran kognitif yang menekankan “proses” belajar. Aliran humanistik menekankan pada “isi” atau apa yang dipelajari. Aliran sibernetik menekankan pada “sistem informasi” yang dipelajari dan masih banyak beberapa teori yang mempunyai karakteristik tertentu sesuai jenis dan pengelompokannya. Perbedaan-perbedaan yang terdapat antara karakter berbagai teori belajar itu disebabkan karena perbedaan jenis-jenis belajar yang diselidiki. Belajar ada yang bertahap dan berkarakter rendah dan ada yang bertahap dan berkarakter tinggi; ada belajar yang bersifat skill atau keterampilan dan ada yang bersifat rasional. Jadi dalam hal menilai benar tidaknya pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh berbagai teori belajar itu, kita harus memandangnya dari segi-segi karaktersitik tertentu yang sesuai dengan jenis-jenis belajar yang diselidikinya. Kata Kunci : teori belajar, pendidikan, karakteristik, aplikasi

Page 10 of 22 | Total Record : 216