cover
Contact Name
Khomarudin
Contact Email
oemarbakrie0231@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
oemarbakrie0231@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi
ISSN : 22529942     EISSN : 25485008     DOI : -
Edueksos: Jurnal Pendidikan Sosial dan Ekonomi is a peer-reviewed journal that focuses on critical studies of basic education. It investigates the dynamics of teaching and learning of social education, social and economic problems in the society context of the primary, senior, and high education level. Besides focusing on the development of studies issues of basic education, Edueksos also covers the critical view and comprehensive mind in the economic and social education. The scope is related to social and economics education, such as: Social Science (Economic, Sociologi, History, Citizenship, Study Gender) in Education Perspective Learning Innovation in Social Education Cultural Values in Education Multicultural education Humanities issues in education
Arjuna Subject : -
Articles 216 Documents
DEVIASI PERILAKU ANAK DAN POLA DIDIK ORANG TUA (KOMPARASI BIMBINGAN DAN PERKEMBANGANNYA) Mahdi Mahdi
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.795 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v4i1.648

Abstract

AbstrakCara atau pola didik orang tua akan mempengaruhi perilaku anak. Apabila cara atau pola didik yang digunakan orang tua baik dan tepat sesuai dengan pemikiran anakmaka  akan berdampak positif pada diri anak. Sebaliknya,  apabila orang tua mendidik anak dengan cara yang salah maka berakibat buruk pada dirianak, yaitu anak dapat melakukan perilaku-perilaku menyimpang. Maka dari itu, orang tua sebagai pendidik yang mempunyai pengaruh sangat besar dalam menentukan masa depan anak, harus pandaimemilih cara atau pola yang tepat dan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga kelak anak tersebut mempunyai perilaku yang baik dan terhindar dari perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang (deviasi) adalah gambaran dari kepribadian antisosial atau gangguan tingkah laku remaja yang ditandai dengan tiga atau lebih kriteriaatau gejala-gejala seperti membolos, mabuk, mencuri, merusak fasilitas umum sehingga penyimpangan bukanlah kualitas dari suatu tindakan yang dilakukan orang, melainkan konsekuensi dari adanya peraturan dan penerapan sangsi yang dilakukan oleh orang lain terhadap perilaku tindakan tersebut.          Kata Kunci :perilaku, pola didik, bimbingan
PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGANTISIPASITINDAKKRIMINALITAS SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMKN)1 SINDANG INDRAMAYU ahmad abdali; aris suherman
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 7, No 2 (2018): Perilaku Sosial
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.627 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v7i2.3171

Abstract

ABSTRAK Masalah kenakalan remaja, khususnya remaja usia sekolah atau remaja yang masih duduk dibangku sekolah mulai memasuki tingkat menghawatirkan karena sudah masuk ranah kriminalitas. Masalah ini bukan hanya tanggung jawab orang tua dan masyarakat saja tetapi juga tanggung jawab guru dan sekolah untuk mengatasi masalah tersebut, karena sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang diangap paling bertanggung jawab terhadap hasil pendidikan karakter seorang siswa. Oleh karena itu perlu adanya perhatian dan upaya sekolah untuk menanggulangi masalah tindak kriminalitas siswa secara dini. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang bagaimana peran pendidikan karakter dalam mengatasi tindak kriminalitas, serta peran pendidikan karakter dalam membentuk perilaku social siswa yang disiplin dan baik di SMKN I Sindang Indramayu.Dalam proses pendidikan harus bisa memahami fungsi sebuah tanggung jawab yang mesti dijalani dan tidak bisa ditinggalkan untuk orientasi memberikan bimbingan yang maksimal kepada peserta didik serta sesuai dengan makna pendidikan itu sendiri mencerdaskan anak bangsa juga memiliki sebuah etika dan akhlak yang baik.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian metode kualitatif deskriptif, sedangkan dalam pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi untuk mendapatkan informasi mengenai masalah yang diteliti. Sedangkan menganalisis data yang digunakan adalah data reduction (reduksi data), data display (penyajian data) dan conclusion drawing / verification (penarikan kesimpulan).Berdasarkan analisis untuk penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, peran pendidikan karakter dalam mengantisipasi tindak kriminalitas siswa sangat relevan, disebabkan melalui kegiatan proses pendampingan dalam pembelajaran secara etika dan akhlak yang disempurnakan lebih baik. Menanamkan nilai-nilai perilaku sosial dilakukan melalui beberapa unsur pendidikan yang meliputi adanya tahap perencanaan, pelaksanaan, keteladanan, dan kegiatan ekstrakurikuler di SMK Negeri 1 Sindang Indramayu dengan melalui kegiatan yang rutin, kegiatan yang spontan, dan kegiatan yang terprogram. Hal tersebut bisa dilihat dari sebuah aktifitas keseharian di lingkungan sekolah bertahap memiliki etika dan akhlak yang baik. Kata Kunci : Peran Pendidikan Karakter, Sikap Sosial
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PLANTED QUESTIONS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS jubaedah jubaedah; aris suherman; yeti nurizzati
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 5, No 2 (2016): Inovasi Pembelajaran IPS
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.378 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v5i2.1169

Abstract

Dalam suatu proses belajar mengajar, salah satu yang terpenting adalah adanya strategi atau metode pembelajaran. Penggunaan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar seharusnya dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa. Namun kondisi di lapangan memperlihatkan bahwa penggunaan metode konvensional masih digunakan seperti halnya metode ceramah dan tanya jawab kurang mampu untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu perlu adanya penggunaan strategi atau metode yang terbaru agar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa tersebut. Sebagai hasil pengkajian, maka dalam penelitian ini digunakanlah strategi pembelajaran aktif Planted Questions. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas.  Subyek pada penelitian ini ialah siswa kelas VIII B MTs Negeri 2 Kota Cirebon dengan jumlah 40 siswa. Adapun pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Pengamatan pada pelaksanaan penelitian menunjukan terjadinya peningkatan. Hasil belajar siswa meningkat dari pra siklus dengan rata-rata kelas 71,12 dengan ketuntasan belajar 47,5% menjadi rata-rata kelas 75,25 dan ketuntasan belajar 67,5% pada siklus I dan siklus II rata-rata kelas menjadi 80,37 dengan ketuntasan belajar 82,5% adapun pada siklus III rata-rata kelas menjadi 86,75 dan ketuntasan belajar 90%. Aktivitas guru meningkat pada siklus I yaitu 52% menjadi 70% pada siklus II dan 94% pada siklus III. Aktivitas siswa mengalami peningkatan yaitu pada siklus I 50% menjadi 70% pada siklus II dan 94% pada siklus III. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelaajaran aktif Planted Questions dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas pembelajaran. Kata Kunci : Hasil Belajar, Planted Questions, Penelitian Tindaan Kelas
PENDEKATAN BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI MASALAH DAN MEMAKSIMALKAN POTENSI SISWA DI SEKOLAH Jaja Suteja
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.648 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v2i1.638

Abstract

Di sekolah, upaya untuk menangani siswa yang bermasalah, khususnya yang terkait dengan pelanggaran disiplin sekolah dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu (1) pendekatan disiplin dan (2) pendekatan bimbingan dan konseling.Penanganan siswa bermasalah melalui pendekatan disiplin merujuk pada aturan dan ketentuan (tata tertib) yang berlaku di sekolah beserta sanksinya.Tetapi yang harus diingat, bahwa sekolah bukan “lembaga hukum” yang harus mengobral sanksi kepada siswa yang mengalami penyimpangan perilaku sosial.Sebagai lembaga pendidikan, justru kepentingan utamanya adalah bagaimana berusaha menyembuhkan segala penyimpangan perilaku sosial yang terjadi pada para siswanya.Oleh karena itu, pendekatan yang kedua perlu digunakan yaitu pendekatan melalui Bimbingan dan Konseling.Pendekatan ini, berbeda dengan pendekatan disiplin yang memungkinkan pemberian sanksi untuk menghasilkan efek jera, penanganan siswa bermasalah melalui Bimbingan dan Konseling justru lebih mengutamakan pada upaya penyembuhan dengan menggunakan berbagai layanan dan teknik yang ada. Penanganan siswa bermasalah melalui Bimbingan dan Konseling sama sekali tidak menggunakan bentuk sanksi apa pun, tetapi lebih mengandalkan pada terjadinya kualitas hubungan interpersonal yang saling percaya di antara konselor dan siswa yang bermasalah, sehingga setahap demi setahap siswa tersebut dapat menyadari kesalahannya, serta dapat mengarahkan dirinya untuk memaksimalkan potensi yang dimilikinya guna tercapainya penyesuaian diri yang lebih baik. Kata kunci : bimbingan konseling, masalah siswa, potensi siswa 
IMPLEMENTASI MODEL PENDEKATAN COLLABORATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN Tati Sri Uswati
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.775 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v3i1.358

Abstract

Abstrak Sebagian besar guru juga menuntut siswa untuk menyelesaikan masalah, tapi jarang mengajarkan bagaimana siswa seharusnya menyelesaikan masalah. Dengan demikian dibutuhkan suatu pendekatan dengan mengadaptasikan dan mengintegrasikan strategi-strategi terbaik dari pendekatan Pengajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Intruction) dan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) menjadi Pendekatan Collaborative Problem Solving (CPS) atau Pemecahan Masalah Secara Kolaboratif. CPS akan sangat diperlukan pada sebuah sistem pengetahuan yang kompleks yang dapat dikombinasikan dalam berbagai cara atau ketika suatu pemahaman yang dalam diperlukan. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia, salah satu pembelajaran yang tepat untuk menerapkan teori pendekatan CPS adalah pembelajaran menulis dan mempresentasikan karya ilmiah (PMMK). Kata kunci: pembelajaran, kolaborasi, problem solving
STRATEGI KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DALAM MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS IX UNTUK MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) DI MTs NEGERI 10 MAJALENGKA arien nur rahmanita; Etty Ratnawati
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 7, No 1 (2018): Evaluasi Pembelajaran
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.854 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v7i1.3100

Abstract

This research is motivated Many students who experienced a confidence crisis when following (USBN). Like the feeling of disbelief, insecure, fearful, restless and anxious that experienced by students so feel unable to yourself to do the USBN problem. It takes communication skills by teachers to build a sense of confidence in students through interpersonal communication. The purpose of this research are: (1). To know the confidence of class IX students in the face of USBN, (2). To know the interpersonal communication strategy of teacher to build confidence of class IX students facing USBN, (3). To know the supporting factor of teacher interpersonal communication strategy to build confidence of class IX students facing USBN, (4). To know the inhibiting factor of teacher interpersonal communication strategy in building confidence of class IX students to face USBN. Confidence is one of the most important aspects of personality in human life. As for building confidence required a good communication strategy between teachers and students. For. By using the theory of human communication strategy that is, openness, empathy, supportive attitude and positive attitude. It is expected that this interpersonal communication strategy can foster students' self-confidence. This study used qualitative research methods. Research subjects are: IPS Class IX Teachers, Class IX students are taken from each representative class 3 people MTsN, (junior high school) and Principal. Instument data collection interview, observation and documentation. Data analysis uses data reduction, data presentation, and conclusions. The result of research stated that Interpersonal Communication Strategy conducted by teachers at MTsN , (junior high school) 10 Majalengka to develop self-confidence of class IX students is done with openness, empathy, support and positive feeling. Supporting factors of interpersonal communication strategy to foster self-confidence of class IX students provide support in the form of motivation, direction and active learning for students. In this limiting factor is the limitations of existing media in schools such as LCD-Projector, social interaction, and culture or language used by many students who do not understand. So that the interpersonal communication of teachers and students become obstructed. Keywords: Master's Interpersonal Communication Strategy, Student Self Confidence, USBN
KELUARGA DALAM LINGKUNGAN PENDIDIKAN MANUSIA MANDIRI Nasehudin Nasehudin
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 5, No 1 (2016): Pendidikan Karakter
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.392 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v5i1.535

Abstract

Keluarga merupakan suatu kesatuan dan pergaulan hidup terkecil di dalam masyarakat. Dikatakan sebagai sebagai kesatuan hidup. Karena keluarga adalah kumpulan orang-orang yang diikat oleh tujuan bersama. Tujuan bersama yang tidak pernah dirumuskan namun terpatri di hati setiap anggotanya. Interaksi diantara anggota berlangsung secara tidak resmi (informal) Salah satu komponen dari proses pendidikan adalah masukan lingkungan. Keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dan utama yang berada dan terjadi di dalam lingkungannya. Oleh karena itu, lingkungan  keluarga punya andil besar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, apalagi untuk mewujudkan kemandirian sasaran didik. Mewujudkan proses pemandirian, membutuhkan wadah untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensinya. Wadah tersebut manusia dapat melakukan aktifitas serta hubungan dengan orang lain dalam sistem sosial. Kata Kunci: Keluarga, lingkungan, pendidikan, mandiri
IMPLEMENTASI TQM (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) PADA PERGURUAN TINGGI nuryana nuryana
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.135 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v1i2.617

Abstract

Kualitas merupakan tujuan dan sekaligus harapan bagi semua pihak yangmendambakan kemajuan dan keberhasilan. TQM merupakan salah satu bentuk upayapencapaian kualitas. Dengan penerapan TQM pada sebuah perguruan tinggi diharapkankiranya dapat membangun sebuah system perguruan tinggi yang mampu menampilkansikap open manajemen dalam berbagai diminesi. Sehingga kepuasan yang menjadi ukurandan harapan semua stakeholder yang ada dapat terwujud dengan sebaik-baiknya.Kehadiran TQM pada perguruan tinggi berdampak pada perubahan manajemenkonvensional. Dalam hal ini ada enam tantangan pokok yang perlu dikaji dan dikelolasecara strategik dalam rangka menerapkan konsep TQM dalam perguruan tinggi.Pertama, berkenaan dengan kualitas. Kedua, berfokus pada pelanggan. Ketiga,kepemimpinan. Keempat, perbaikan berkesinambungan. Kelima, manajemen SDM.Keenam, menajemen berdasarkan fakta.Dalam konteks TQM, penilaian atau evaluasi befungsi untuk mengetahui seberapajauh tingkat kualitas yang telah dicapai oleh sebuah perguruan tinggi. Namun demikian,pada saat ini biasanya diproyeksikan oleh sebuah Badan Akreditasi Nasional (BAN) PT.
KEEFEKTIFAN KALIMAT DALAM TEKS PADA BUKU PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SD/MI Itaristanti Itaristanti
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.605 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v4i1.653

Abstract

Abstrak Tulisan ini mendeskripsikan hasil analisis terhadap keefektifan kalimat dalam teks pada buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI. Penulis melakukan analisis baik terhadap bentuk kalimat, tanda baca, unsur kalimat, maupun diksi yang digunakan. Hal ini dilakukan karena penyusunan kalimat yang efektif sangat membantu siswa dalam memahami gagasan yang disampaikan oleh penulis. Kalimat yang efektif mampu menyampaikan gagasan secara jelas sehingga pembaca dapat mengambil makna secara tepat.  Kata kunci: kalimat efektif, teks, buku pelajaran 
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI IPS DALAM PENDIDIKAN ALTERNATIF BAGI ANAK NELAYAN DI KOTA CIREBON Ratna Puspitasari
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.592 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v1i2.378

Abstract

ABSTRAKPada umumnya puluhan juta masyarakat di sepanjang pantai atau daerah pesisir,mengalami kehidupan ekonomi dan social yang sulit karena tidak mendapatkankesempatan untuk memperoleh layanan pendidikan dan sarana publik lainnya. Hal iniperlu mendapat perhatian dari mereka yang berkecimpung di dunia pendidikan, mengingatbelajar merupakan proses yang sangat penting dalam menghadapi tantangan-tantangandi masyarakat. Guru perlu mengetahui lebih banyak tentang cara mendesain danmengembangkan model pembelajaran, agar proses belajar siswa dapat lebih efektif,efisien, dan menarik. Dengan adanya program pembelajaran yang telah dirancang dandikembangkan sesuai kebutuhan dengan baik, maka perubahan-perubahan yang cepatdalam masyarakat yang disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologidiharapkan akan dapat ditanggulangi.Kata Kunci: Nilai, Budaya, Nelayan

Page 9 of 22 | Total Record : 216