cover
Contact Name
Ni Luh Gde Sumardani
Contact Email
-
Phone
+6281338996609
Journal Mail Official
fapetmip@gmail.com
Editorial Address
Gd. Agrokompleks Lt.1 Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Jl. PB. Sudirman Denpasar, Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Majalah Ilmiah Peternakan
Published by Universitas Udayana
ISSN : 08538999     EISSN : 26568373     DOI : https://doi.org/10.24843/MIP
Majalah Ilmiah Peternakan (MIP) diterbitkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Udayana. MIP terbit secara berkala, tiga kali dalam setahun, pada bulan Februari, Juni dan Oktober. MIP merangkum berbagai manuskrip di bidang peternakan seperti nutrisi, produksi, reproduksi, pasca panen (pengolahan dan tekhnologi) serta sosial ekonomi bidang peternakan. Manuskrip terbuka untuk para dosen dan peneliti yang berkaitan dengan bidang peternakan, serta terbuka untuk mahasiswa S1, S2, dan S3, dengan mengikuti kaidah yang telah ditetapkan oleh MIP.
Articles 344 Documents
KUALITAS FISIK TELUR AYAM KAMPUNG YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG PROBIOTIK Ardika I N.; N. W. Siti; N. M. S. Sukmawati; I M. Wirapartha
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 20 No 2 (2017): Vol 20, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.411 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2017.v20.i02.p06

Abstract

Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik telur ayam kampung yang diberi ransummengandung probiotik. Penelitian dilaksanakan di lapangan dan di Laboratrium Nutrisi dan Makanan TernakFakultas Peternakan Universitas Udayana Denpasar selama empat bulan. Rancangan yang digunakan adalahrancangan acak kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan empat kelompok, masing-masing kelompokmenggunakan 3 ekor ayam kampung umur 24 minggu. Variabel yang diamati meliputi: produksi telur, tebalkulit telur, berat kulit telur, tinggi albumin, warna kuning telur, panjang telur, dan lebar telur. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa produksi telur, berat telur, tinggi albumin, warna kuning telur, hough unit, tebal kulit telur,panjang kulit telur, dan lebar kulit telur pada keempat perlakuan secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05).Namun pada variabel tinggi kuning telur dan indeks telur perlakuan B, C dan D nyata lebih tinggi (P<0,05)dibandingkan dengan perlakuan A. Panjang telur pada perlakuan B, C dan D nyata lebih panjang (P<0,05) daripada perlakuan A. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan probiotik dari level 10%-30% dapatmeningkatkan tinggi kuning telur, indeks kuning telur dan panjang telur. Kata kunci: ayam kampung, kualitas fisik telur, probiotik, ransum
RESPONS RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum Schumach) TERHADAP APLIKASI PUPUK UREA, KOTORAN AYAM, DAN KOTORAN SAPI SEBAGAI SUMBER NITROGEN (N) Putra Wibawa A. A. P.; Adi Parwata I G. B.; Wirawan I W.; Sumardani N. L. G.; Suberata I W.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 17 No 2 (2014): Vol 17, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.137 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2014.v17.i02.p01

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons rumput gajah terhadap pupuk urea, pupuk kotoran ayam, dan pupuk kotoran sapi sebagai sumber nitrogen. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu P0 (tanpa pupuk), P1 (pupuk urea), P2 (pupuk kotoran ayam) dan P3 (pupuk kotoran sapi) dan setiap perlakuan diulang empat kali. Variabel yang diamati terdiri dari tinggi rumput, jumlah anakan, jumlah daun, warna daun, luas daun, berat kering (daun, batang, akar, total rumput), T/R (Top Root) ratio, LSR (Leaf Steam Ratio), LWR (Leaf Weight Ratio), LAR (Leaf Area Ratio), SLA (Spesifik Leaf Area), kadar protein kasar dan serat kasar. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dengan pemberian pupuk urea memberikan hasil yang tertinggi secara nyata (P<0,01) pada variabel tinggi rumput, jumlah anakan, jumlah daun, warna daun, luas daun, berat kering (daun, batang, total rumput), T/R ratio, dan kadar protein kasar, sedangkan pada variabel LSR, LWR, LAR, SLA memberikan nilai yang berbeda tidak nyata (P>0,05) di antara semua perlakuan. Disimpulkan bahwa perlakuan pupuk urea memberikan respons yang terbaik pada pertumbuhan, produksi, karakteristik produksi dan kualitas hijauan rumput gajah yang dihasilkan.
SIRE EFFECT ON CARCASS TRAITS OF JAPANESE BROWN COW SRI RACHMA. A. B
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 8 No 3 (2005)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.222 KB)

Abstract

SUMMARY The present research aims to obtain more fundamental knowledge of genetic effect (sire effect) on carcass traits of the Japanese Brown cow. This experiment was done at Kumamoto Prefecture, Japan. The field data of ultrasonic estimates of carcass traits of 9468 heads of Japanese Brown cows, which were born from January 3rd 1988 to December 25th 1993, representing 88 heads of sire were collected. All data was included of pedigree status. Cows data of ultrasonic estimates of carcass traits was taken at the first registration examination (?d15 months of age or ?T 40 months of age). The carcass traits were estimated by ultrasound were Musculus longissimus thoracis area (MLTA) between the 6th and 7th ribs on the left side of each animal, Subcutaneous Fat Thickness (SFT), Intermuscular Fat Thickness (IMFT), Rib Thickness (RT) and Marbling Score (MS). The data obtained was statistically analyzed by the LSMLMW procedure and the Duncan test. The average age of cows in this study was 22.7 months. The mean of MLTA was 32.4 cm2 while the means of SFT, IMFT and RT were 10.5 mm, 18.3 mm and 44.9 mm, respectively. The mean of MS was 0.52. Sire effects were significant for all ultrasonic estimates of carcass traits (P<0.01). Cows sired by Mitsushige ET, Mitsutake, Mitsumaru, Dai 5 Harutama, Dai 10 Mitsumaru and Namimaru tended to have large MLTA, high MS and optimum SFT, IMFT and RT compared to other sires. Mitsushige ET had the highest genetic quality and might be considered as a breeding sire in selection.
PENGARUH ME/CP RATIO RANSUM TERHADAP PERFORMANS BABI BALI Sumadi I K; Suasta I M; Ari Astawa I P; Puger A W
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 19 No 2 (2016): Vol 19, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.888 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2016.v19.i02.p06

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai imbangan energi-protein ransum (ME/CP ratio, ME (kkal/kg) danCP(%) pada babi bali. Tingkat imbangan sebagai perlakuan adalah ME/CP ratio: 2805kkal/16,08% (perlakuanA); 2955kkal/17,96% (perlakuan B); 3120kkal/19,84% (perlakuan C) dan 3242kkal/22,28% (perlakuan D) yangdiberikan kepada babi bali jantan lepas sapih dengan berat badan awal 9,5 – 12 kg selama 8 minggu. Penelitiandirancang dengan rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan sehingga anak babibali jantan yang diperlukan sebanyak 12 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa babi-babi yang mendapatperlakuan B (ME/CP ratio = 2955kkal/17,96%) memiliki BB akhir, PBB dan konsumsi ransum paling tinggidibandingkan yang mendapat perlakuan A, C dan D (P<05), sedangkan nilai FCR yang paling rendah terdapatpada babi-babi yang mendapat perlakuan A (ME/CP = 2805 kkal/16,08 %) dibandingkan dengan yang mendapatperlakuan B, C dan D (P<0,05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa babi-babi yang mendapat imbanganME/CP ratio : 2805kkal/16,08% menggunakan pakan paling efisien, memberikan pertambahan bobot tertinggipada imbangan ME/CP 2955kkal/17,96% .
KECERNAAN BAHAN KERING DAN NUTRIEN RANSUM PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH YANG DIBERI HIJAUAN BERAGAM DENGAN ARAS KONSENTRAT “MOLMIK” BERBEDA I G. L. O. CAKRA; M. A. P. DUARSA; S. PUTRA
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 17 No 1 (2014): Vol 17, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.742 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2014.v17.i01.p07

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian hijauan beragam dengan suplementasi konsentrat “Molamix” terhadap kecernaan bahan kering dan nutrien ransum. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan dan tiga kelompok/blok sebagai ulangan. Ternak yang digunakan sebanyak sembilan ekor (unsex) dengan kisaran berat badan awal 19,57 ± 2,4 kg. Ketiga perlakuan tersebut adalah perlakuan A: 70% hijauan (rumput lapangan) + 30% konsentrat ”molamix”; perlakuan B: 80% hijauan (40% rumput lapangan + 60% gamal) + 20% konsentrat ”molamix”; dan perlakuan C: 90% hijauan (20% rumput lapangan + 60% gamal + 20% waru) + 10% konsentrat ”molamix”. Air minum diberikan secara ad libitum. Penelitian menyimpulkan bahwa pemberian 90% pakan hijauan beragam (rumput, gamal, dan waru) dengan 10% konsentrat ”Molamix” dapat menghasilkan peningkatan kecernaan bahan kering, bahan organik, protein kasar, dan kecernaan serat kasar.
BALI PIGS PREFERENCE AS RAW MATERIALS FOR SUCKLING PIG SUKANATA I W.; B. R. T. PUTRI; SUCIANI .
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 21 No 2 (2018): Vol 21, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.483 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2018.v21.i02.p05

Abstract

This study aims at observing the main attributes of bali pigs that prefer as a raw material suckling pig producer.Farmers have to know this thing in order to increase consumer satisfaction and their loyality. The data usedinterview and observation as primary data collected to fifty producers of suckling pig which is located in Bali. Theywere interviewed using questionnaires and analyzed with chi square and multiatribut Fishbein analysis. It showedthat preferences of producers based on attributes of color, gender, body size and body condition significantly differwithin 95% level of interest. Bali pig attributes that preferred by the producer as a raw material of roasted pig isbali pig with balck colour, sex of male, 10 up to 15 kg of body weight and fat body condition. The bali pig attributesconsidered by the producer in making decision to buy from the most consideration to the minimum such as bodysize, body condition, gender, and color. Body condition attribute was considered to be less satisfying for producersindicated with satisfaction score 2.9 from the maximum score of 5. So, it is important that farmers should payattention to these attributes in the future.
KAJIAN KUALITAS FISIK DAGING KAMBING YANG DIPOTONG DI RPH TRADISIONAL KOTA DENPASAR N. L. P. Sriyani; I. N. Tirta A.; S. A. Lindawati; I. N. S. Miwada
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 2 (2015): Vol 18, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.806 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i02.p03

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah daging kambing yang di potong di RPH Tradisional di kota Denpasar layak di konsumsi di lihat dari aspek kualitas fisik daging. Data yang diperoleh di tabulasi dan dianalisis menggunakan metode diskriptif. Dari hasil penelitian ini, didapat rata-rata kualitas fisik daging kambing yang di potong di RPH tradisional di kota Denpasar adalah nilai pH 5,59, nilai warna daging adalah 5,14, nilai susut masak 39,74% dan nilai daya ikat air daging 30,90%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas fisik daging kambing yang dipotong di RPH tradisional di Denpasar masih dalam keadaan baik/normaldilihat dari variable pH yang ada dalam kisaran pH ultimat dan variable lain seperti warna, susut masak dan daya ikat air daging dalam angka yang normal.
PENGARUH SERAT KASAR RANSUM TERHADAP PERTUMBUHAN, PRODUKSI, DAN PENYERAPAN “VOLATILE FATTY ACIDS” PADA ITIK TEGAL ISTNA MANGISAH; MAULANA HAMONANGAN NASOETI0N; WISNU MURNINGSIH; ARIFAH ARIFAH
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 10 No 3 (2007)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.095 KB)

Abstract

RINGKASAN Penelitian bertujuan untuk mengkaji peran serat kasar (SK) ransum terhadap pertumbuhan, produksi dan penyerapan (VFA) pada itik Tegal jantan. Materi yang digunakan adalah itik Tegal umur sehari. Penelitian disusun memakai pola rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah kadar SK dalam ransum, yaitu 5, 10, dan 15%. Data yang diperoleh dianalisis ragam dan uji lanjut dengan uji wilayah ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kadar serat kasar yang berbeda dalam ransum tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi ransum, PBBH, produksi VFA sekum – kolon, dan kadar VFA darah. Rata-rata konsumsi ransum untuk P1 = 71,53; P2 = 69,54; dan P3 = 66,19 g/ekor/hari. Selanjutnya, PBBH itik pada masing-masing perlakuan adalah P1 = 19,75; P2 = 19,07; dan P3 = 18,83 g/ekor/hari . Rata-rata kadar VFA cairan sekum dan kolon adalah P1 = 1019,98; P2 = 1053,21; dan P3 = 1103,18 ?mol/l. Lebih lanjut, rata-rata kadar VFA darah adalah P1 = 230,15; P2 = 251,97; dan P3 = 266,17 ?mol/l. Kesimpulan penelitian ini adalah kadar serat kasar ransum sampai 15% masih dapat ditolerir oleh itik, dilihat dari konsumsi ransum dan PBBH. SK sampai 15% tidak meningkatkan produksi dan penyerapan VFA. EFFECT OF CRUDE FIBER ON GROWTH PERFORMANCE, VFA PRODUCTION AND VFA ABSORBTION OF TEGAL DUCK ABSTRACT The objective of this research was to evaluate the effect of crude fiber on growth performance, production and absorption of VFA on Tegal duck. Material in this research was day old duck. This research was designed following completely randomized design of one-way pattern. Treatments were level of crude fiber at 5, 10 and 15% of ration dry matter. Data were analyzed with analysis of variance and when there was an effect of treatments, then it was continued by Duncan multiple range test. Result of this research showed that the treatments did not significantly effect diet consumption (P1 = 71,53, P2 = 69,54 and P3 = 66,19 g/day) and growth performance (P1 = 19,75, P2 = 19,07 and P3 = 18,83 g/day). Levels of crude fiber in duck rations did not significantly influence the VFA production (P1 = 1019,98, P2 = 1053,21 dan P3 = 1103,18 ?mol/l) and VFA absorption (P1 = 230,15 , P2 = 251,97 and P3 = 266,17 ?mol/l.). It can be concluded that the level of crude fiber up to 15% can be tolerated by Tegal duck without influencing the diet consumption and growth performance. Crude fiber 15% did not increase VFA production and absorption VFA. 1) Staf Pengajar Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fapet, UNDIP 2) Mahasiswa Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fapet, UNDIP
PENGARUH SUPLEMENTASI MULTI NUTRIENT BLOCK TERHADAP STATUS HEMATOLOGI KELINCI LOKAL Puger A. W.; I M. Nuriyasa; I M. Mastika; I M. Suasta
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 20 No 1 (2017): Vol 20, N0 1 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.999 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2017.v20.i01.p05

Abstract

Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui status hematologi kelinci diberi pakan rumput yang disuplementasiMulti Nutrient Block (MNB). Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok, dengan lima kali ulangan.Perlakuan terdiri dari kelinci diberi rumput lapangan sebagai kontrol (R0), ransum kontrol yang disuplementasiMNB 5 g/ekor/h (R1), ransum kontrol yang disuplementasi MNB 10 g/ekor/h (R2), ransum kontrol yang disuplementasiMNB 15 g/ekor/h (R3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan eritrosit, leukosit, hematokrit, glukosadan trigiserida darah kelinci tidak dipengaruhi oleh tingkat suplementasi MNB (P<0,05), namun kandungan haemoglobindarah kelinci semakin meningkat dengan meningkatnya suplementasi MNB (P>0,05). Dapat disimpulkanbahwa suplementasi MNB berpengaruh positif terhadap status haemoglobin darah kelinci. Kata kunci; MNB, status hematologi, Lepus negricollis
KAJIAN WAKTU CURING ASAM ASETAT DAN RASIO KOMBINASI KLOROFORM-ETANOL UNTUK EKSTRAKSI PROTEIN KULIT CEKER I N. S. MIWADA; SIMPEN -
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 16, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.221 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2013.v16.i01.p06

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menentukan waktu curing asam asetat dan rasio kloroform-etanol dalam upaya memisahkan komponen lemak dalam gelatin. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), yaitu, sebagai kelompok yakni waktu curing (sebelum ektraksi pelarut dan setelah ektraksi pelarut) dan sebagai perlakuan yakni 3 jenis rasio ekstraksi pelarut jenis kloroform dan etanol yakni (1:1), (1:3), dan (3:1). Setiap unit perlakuan diulang 3 kali.Variabel penelitian yang diamati meliputi penentuan kadar air, protein, dan lemak gelatin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan waktu curing asam asetat dan perlakuan rasio ektraksi tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar air dan protein gelatin. Sementara kadar lemak gelatin dipengaruhi secara nyata (P<0,05). Curing kulit ceker dengan asam asetat sebelum diekstraksi kloroform-etanol menghasilkan kadar lemak yang jauh lebih tinggi (3,42%) dibandingkan dengan proses curing asam asetat dilakukan setelah ekstraksi klorofom-etanol (2,75%) dan secara statistik berbeda nyata (P<0,05). Sementara, Kloroformetanol pada rasio (3:1) menghasilkan kemampuan mereduksi kandungan lemak gelatin lebih tinggi dibandingkan dengan kedua perlakuan lainnya. Kesimpulan penelitian bahwa curing asam asetat pada kulit ceker (konsentrasi 1,5%) lebih baik dilakukan setelah diekstraksi kloroform- etanol dan rasio kloroform : etanol yang ideal yakni 3:1.

Page 5 of 35 | Total Record : 344


Filter by Year

2004 2023