cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus)
ISSN : 25411462     EISSN : 25491717     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) publishes the research relate to the development of social studies and Overseas Education as a form of intellectual property. This journal is published 2 times a year in February and August.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2022)" : 10 Documents clear
PELATIHAN TATA RIAS KECANTIKAN DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN WARGA BELAJAR DI BALAI LATIHAN KERJA (BLK) KARAWANG Novi Revitasari; Dadang Danugiri; Tika Santika
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i1.15307

Abstract

Tujuan mendeskripsikan pelaksanaan pelatihan, dan bagaimana cara menumbuhkan kemandirian warga belajar melalui pelatihan tata rias kecantikan di balai latihan kerja (BLK) karawang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu proses pelaksanaan pelatihan yang berlangsung dan mengetahui bagaimana cara peserta pelatihan menumbuhkan kemandirian melalui pelatihan tata rias kecantikan. Pendekatan yang digunakan pendekatan Kualitatif. Subyek penelitian ini terdiri dari 4 orang yaitu 1 orang pengelola, 1 orang instruktur dan 2 orang peserta pelatihan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengumpulan data ini merupakan instrumen dalam penelitian dan dibantu dengan pedoman wawancara dan observasi. Kesimpulan dari peneliti ini yaitu dimana proses pelatihan tata rias kecantikan ini dilaksanakan dengan cukup baik dan sesuai dengan prosedur yang ada. Dalam melaksanakan proses pelatihan instruktur menjelaskan materi serta memberi bahan ajar seperti modul tentang tata rias kecantikan sesuai dengan tema, setelah itu peserta pelatihan melaksanakan praktek langsung kepada orang atau sesama warga belajar. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini Learning by doing. Dimana perkembangan kemandirian memiliki tingkat yang berbeda-beda dan bertahap, dari hasil pelatihan ini peserta pelatihan sangat senang dan merasakan perbedaan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan tersebut. banyak hal positif  yang di dapatkan dalam pelatihan ini, selelu diberikan motivasi agar semakin bersemangat dalam kedepannya mendapatkan pekerjaan atau membuka lapangan pekerjaan dan juga berwirausaha.Kata Kunci : Pelatihan, Tata Rias Kecantikan, Kemandirian.
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SMALL STEP SYSTEM DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA DI LEMBAGA biMBA AIUEO (Studi Kasus di biMBA AIUEO Nagasari Kabupaten Karawang) Vilda Agusiani Sevik; Safuri Musa; Sutarjo Sutarjo
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i1.15299

Abstract

Bertujuan mendeskripsikan proses serta hasil metode pembelajaran small step system lembaga pendidikan anak usia dini nonformal. Konsep Abdurrahman Ginting (2014:42) “cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri peserta didik.”. Pedekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subyek penelitian satu orang kepala lembaga, satu orang guru, dan perwakilan dua orang tua peserta didik biMBA AIUEO Nagasari Karawang. Hasil penelitian, Proses pembelajaran diawali stimulus, peserta didik diberikan modul – modul yang berisikan soal membaca, menghitung, menulis dan mewarnai dikerjakan berulang secara cepat dan tepat sampai terampil. Hasil metode pembelajaran small step system peningkatan minat baca dan kemampuan belajar peserta didik dalam membaca, menghitung dan menulis. Analisa penelitian yang diperoleh terdapat dua tahapan dalam proses pembelajaran, memfokuskan pada kemauan minat belajar peserta didik, kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik berkembang. Kesimpulan peserta didik dapat memiliki minat baca dan belajar sejak dini sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Saran lembaga membuat laporan perkembangan  anak masuk di aplikasi komputer.Kata Kunci : Metode Pembelajaran Small Step System, Minat Baca, biMBA AIUEO.
MANAJEMEN PENDIDIKAN NONFORMAL MELALUI PESANTREN DALAM MEMELIHARA TRADISI KEARIFAN LOKAL ( Studi di Pesantren Miftahul Huda Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya) Lulu Yuliani; Lilis Karwati; Ahmad Hamdan
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i1.15330

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya Pesantren yang belum bisa mengelola Pendidikannya  secara optimal, belum memiliki fokus strategi terarah,  dominasi personal terlalu besar, dan pengembangan cenderung jalan ditempat. Terdapat Pesantren yang belum mampu memelihara tradisi  kearifan lokal yang telah dibangun olah pendiri Pesantren, baik tradisi keagamaan dan tradisi ke ilmuan. Oleh Karena itu diperlukan manajemen pendidikan Nonformal yang efektip dan efesien agar tradisi  pesantren  yang merupakan  budaya kearifan  lokal menjadi karakteristik Pesantren dapat terpelihara dengan baik. Pesantren merupakan  salah satu  bagian dari Program Pendidikan Nonformal. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui  manajemen Pendidikan Nonformal melalui Pesantren dalam memelihara tradisi kearifan lokal di Pesantren Miftahul Huda Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini berdasarkan teori manajemen Stephen P Robbins yang menyakan bahwa fungsi manajemen terdiri dari Perencanaan, Pengorganisasian, Kepemimpinan dan Pengendalian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Peneliti mengadakan pengamatan dan mencari data deskriptif  berupa kata-kata tertulis atau lisan dari responden yang diamati. Peneliti secara terus menerus melaksanakan wawancara dengan informan secara mendalam untuk mengumpulkan data dengan menggunakan tahap analisis Triangulasi Data yaitu Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Manajemen Pendidikan Nonformal Melalui Pesantren Dalam Memelihara Tradisi  Kearifan lokal menunjukkan bahwa Manajemen Pendidikan Pesantren miftahul Huda memiliki orientasi dalam pengembangan akhlak mulia. Melaksanakan Pengorganisasian dengan baik, kepemimpinan kiyai yang kharismatik dan transformasional. Pengendalian Pesantren yang terstruktur, tradisi pesantren diaktualisasikan melalui tradisi keilmuan dengan penerapan kurikulum yang fokus pada pengembangan wawasan keislaman, dan akhlak mulia serta para santri didorong untuk memiliki keterampilan tertentu melalui kegiatan ekstra kurikuler. Sedangkan tradisi keagamaan dilakukan melalui berbagai ritual keagamaan yang dilaksanakan melalui tradisi keagamaan harian, mingguan, bulanan, tahunan dan temporer, manajemen pendidikan Nonformal melalui Pesantren dalam memelihara tradisi budaya kearifan lokal dilakukan dengan cara melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian.Kata kunci: Manajemen, Pendidikan, Nonformal, Pesantren
OPTIMALISASI MANAJEMEN HOMESCHOOLING SEBAGAI ALTERNATIF PENDIDIKA BERKUALITAS DI KOTA SERANG Nandang Faturohman
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i1.15303

Abstract

Homeschooling merupakan pendidikan non-formal yang menjadi pilihan bagi orang tua yang ingin mengaktualisasikan perkembangan aspek kognisi, psikomotorik bahkan aspek sosial yang lebih fleksibel dan pembelajaran yang kondusif sehingga orang tua dapat memantau secara langsung dan orang tua dapat mengetahui perkembangan anak secara berkesinambungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana manajemen diterapkan oleh lembaga lembaga homeschooling di Kota Serang dan bagaimana langkah langkah manajemen yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan sistem homeschooling sehingga menjadi alternatif pendidikan berkualitas di Kota Serang.  Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menggambarkan suatu masalah. Dalam penelitian ini, objek penelitian yang diambil adalah lembaga lembaga homeschooling di kota Serang. Sedangkan pengumpulan data diperoleh dengan metode observasi dan wawancara. Setelah data diperoleh, langkah selanjutnya adalah menganalisis data.  Hasil penelitian ini adalah bahwa proses pembelajaran homeschooling yang diselenggarakan oleh lembaga homeschooling  tetap mengacu pada standar kompetensi yang telah ditentukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang yang juga diterapkan pada lembaga pendidikan formal. Standar proses pada pendidikan nonformal termasuk homeschooling tidak diatur secara khusus, sehingga proses homeschooling justru dapat disesuaikan dengan kebutuhan, keunikan, serta bakat dan minat siswa. Langkah langkah manajemen yang dapat dilakukan oleh lembaga homeschooling agar dapat mengoptimalkan hasil pembelajaran secara homeschooling adalah menerapkan prinsip prinsip manajemen yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi, dengan tetap membangun sarana komunikasi yang sistematis antara guru, murid dan orang tua sehingga proses belajar dapat diarahkan secara efektif untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Langkah lain yang direkomendasikan adalah dengan menguatkan secara kelembagaan agar mindset masyarakat lebih terbentuk bahwa siswa homeschooling juga merupakan siswa yang dapat bersaing terbuka dengan siswa lain yang bersekolah pada lembaga pendidikan formal. Dengan demikian maka lembaga homeschooling dapat menjadi lembaga yang berkualitas.Kata Kunci: Homeschooling, Manajemen
PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) IBNU KAMIL KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI Rukoyah Haqiqi
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i1.15331

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui persiapan proses pembelajaran, Pelaksanaan proses pembelajaran, Hasil atau Evaluasi proses pembelajaran. Metode yang digunakan yaitu teknik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara, dan perekaman, analisis data bersifat kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini Langkah-langkah persiapan, Pelaksanaan, Hasil atau evaluasi proses pembelajaran pendidikan kesetaraan paket C di PKBM Ibnu Kamil diantaranya : (1) Tahap persiapan proses pembelajaran, (2) Tahap pelaksanaan proses pembelajaran dan (3) Tahap akhir hasil atau evaluasi proses pembelajaran. Hasil tersebut siswa dapat memahami materi pembelajaran secara baik, menggunakan metode ceramah. secara keseluruhan Proses pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Paket C di PKBM Ibnu Kamil sudah berjalan dengan baik.  karena setiap Tutor sudah memiliki Modul, Lks dan memiliki RPP untuk bahan materi pembelajaran dalam Proses pembelajaran. dan sudah sesuai dengan tahap-tahap proses pembelajaran sebagaimana mestinya.Kata kunci : proses pembelajaran pendidikan kesetaraan paket C  
PENERAPAN MODEL SELF-DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PAKET B DI WINDSOR HOMESCHOOLING JAKARTA BARAT Ila Rosmilawati; Syadeli Hanafi; Elysa Rizky Wijayanti
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i1.15304

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran self-directed learning pada komunitas homeschooling dan kontribusinya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di Windsor Hsomeschooling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Penerapan model self-directed learning pada komunitas homeschooling dilakukan dengan tahapan-tahapan yang berurutan oleh siswa homeschooling untuk mengatur otonomi belajar siswa yaitu meliputi tahap perencanaan dimana siswa merencanakan aktivitas belajar, tahap pengawasan dimana siswa melakukan pengamatan dan pengobservasian dalam kegiatan belajar dan tahap evaluasi dimana siswa mengevaluasi hasil belajar yang dilakukan melalui umpan balik, (2) Motivasi belajar siswa homeschooling yaitu motivasi belajar intrinsik yang meliputi semangat belajar, belajar untuk mengembangkan potensi diri, adanya rasa keingintahuan terhadap hal baru serta ulet dalam menghadapi kesulitan, serta motivasi belajar ekstrinsik yakni meliputi adanya penghargaan belajar, motivasi tumbuh karena penggunaan metode team quiz dan adanya lingkungan belajar yang nyaman, dan (3) Kontribusi model self-directed learning pada peningkatan motivasi belajar siswa homeschooling yaitu metode penugasan mandiri dalam SDL, mengelola diri dalam SDL, mampu bersosialisasi dengan baik, model SDL dapat membangkitkan minat belajar siswa, dan kontrol diri dalam SDLKata Kunci: Homeschooling, Model Pembelajaran, Self-directed Learning
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP KESIAPAN KERJA PESERTA PELATIHAN DI UPTD LATIHAN KERJA KABUPATEN TANGERANG Dadan Darmawan; Wanda Febryanti; Herlina Siregar
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i1.15332

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara disiplin belajar terhadap kesiapan kerja peserta pelatihan pada gelombang 4 di UPTD Latihan Kerja Kabupaten Tangerang. Adapun latar belakang penelitian ini yaitu disebabkan oleh terjadinya penurunan antara tingkat pelatihan dan penempatan dan kesiapan kerja yang belum optimal. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 90 responden yang berasal dari gelombang 4, teknik pengumpulan datanya adalah dengan kuesioner atau angket yang disebarkan atau dibagikan kepada para responden. Adapun dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dan untuk menguji tingkat reliabilitasnya dengan menggunakan Cronbanch Alpha dan kemudian data diolah dengan melalui beberapa pengujian, diantaranya uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi berganda, uji T, serta koefisien determinasi. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa secara parsial disiplin belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan keja.Kata kunci : Disiplin Belajar, Kesiapan Kerja 
MODEL PEMBELAJARAN DARING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR WARGA BELAJAR PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C Sudadio Sudadio; Rosmiyati Rosmiyati; Ahmad Fauzi
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i1.15306

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) penerapan model pembelajaran daring (2) hasil penerapan pembelajaran daring (3) faktor pendukung dan penghambat penerapan model pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar warga belajar paket C di PKBM Sekar Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun teknik dan pedoman pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Sumber data penelitian ini terdiri dari 13 orang, yaitu 3 tutor dan 10 warga belajar. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa (1) penerapan model pembelajaran daring di PKBM Sekar telah dilakukan dengan cukup baik dilihat dari tahapan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran daring meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran (2) hasil pembelajaran daring menunjukkan adanya peningkatan terhadap hasil belajar warga belajar yang dilihat berdasarkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik (3) faktor pendukung penerapan model pembelajaran daring paket C di PKBM Sekar terdiri atas peran tutor dalam mendampingi warga belajar dan sarana dan prasarana sedangkan faktor penghambatnya terdiri atas kurangnya kemampuan peserta didik dalam mengatasi permasalahan website belajar dan jaringan internet.Kata Kunci: Hasil Belajar, Pembelajaran Daring
PELATIHAN DESAIN GRAFIS DI UPTD BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN KARAWANG Risma Damayanti; Dadang Danugiri; Tika Santika
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i1.15333

Abstract

Tujuan dari pembuatan artikel ini adalah untuk : Untuk mengetahui bagaimana Proses Pelatihan Desain Grafis di Balai Latihan Kerja Kabupaten Karawang. Untuk mengetahui Faktor Penghambat dan Pendukung Pelatihan Desain Grafis di Balai Latihan Kerja Kabupaten Karawang. Untuk menjawab rumusan masalah penelitian yang telah dirumuskan, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan di lembaga BLK Balai Latihan Kerja Kabupaten Karawang. Subjek yang dipakai dipenelitian ini yaitu : Sumber informasi yaitu dua orang peserta pelatihan,  Sumber informan yaitu satu orang pengelola dan satu orang instruktur. Data penelitian diperoleh dari teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan menggunakan teknik kolesi data, redukasi data, display data, dan verifikasi. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa proses pelatihan itu diawali dari modul dan internet beserta materinya yang diberikan, selain itu ada media ajar yang digunakan yaitu infocus, white boor, handphone, dan komputer. Metode yang digunakan adalah ceramah, tutorial, tanya jawab, dan praktek. Dan untuk penilaiannya melalui tugas, praktek dan teori. Ada juga faktor penghambatnya nya itu mesin percetakannya belum ada berikutnya komputer masih keluaran lama dan intrnetnya masih kurang stabil. Untuk faktor pendukungnya yaitu pelatihan desain grafis ini tidak dipungut biaya (gratis) itu semua udah ditanggung oleh APBN atau APBD beserta makan, baju seragam, sertivikat, dan uang trasport. Lalu sarana dan praarana terdiri dari komputer, printer, kursi, meja, wifi, alat kesehatan, infocus, baju seragam. Untuk kompetensi instruktur desain grafis ini sudah ditunjau angat baik. Mampu menguasai kompetensi pendidik dengan baik.Kata kunci : pelatihan, desain grafis. 
PELATIHAN TATA BOGA UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERWIRAUSAHA DI BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA (BBPLK) BEKASI Addiniya Anwaliya; Nia Hoerniasih; Ratna Sari Dewi
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i1.15297

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan pelaksanaan pelatihan tata boga untuk menumbuhkan kemampuan berwirausaha di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bekasi. (2) Mendeskripsikan faktor penghambat pelatihan tata boga untuk menumbuhkan kemampuan berwirausaha di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bekasi. (3) Mendeskripsikan hasil pelatihan tata boga untuk menumbuhkan kemampuan berwirausaha di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bekasi.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bekasi. Adapun subjek penelitiannya adalah: (1) Sumber informan: satu orang ketua jurusan dan satu orang instruktur, (2) Sumber informasi: tiga orang peserta pelatihan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Tahap-tahap penelitian yang dilakukan yaitu orientasi, eksplorasi, dan member check. Analisis data menggunakan koleksi data, redukasi data, penyajian data, dan kesimpulan verifikasi.  Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Pelaksanaan pelatihan tata boga untuk menumbuhkan kemampuan berwirausaha di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bekasi berjalan dengan baik diawali dengan apel pagi untuk melatih kedisiplinan peserta pelatihan sebelum memulai pembelajaran. (2) Faktor penghambat internal tidak adanya minat dan motivasi dalam diri peserta pelatihan, faktor penghambat eksternal kurangnya instruktur dan sarana dan prasarana yang kurang memadai. (3) Hasil yang didapatkan setelah mengikuti pelatihan tata boga peserta pelatihan dapat meningkatkan sikap disiplin diri, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan berwirausahaKata kunci: Pelatihan Tata Boga, Wirausaha, BBPLK.

Page 1 of 1 | Total Record : 10