Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Edukasi Pada Anak Usia Sekolah tentang Covid - 19 dan Penerapan Cuci Tangan di Puskesmas Sungai Panas: Edukasi Pada Anak Usia Sekolah tentang Covid - 19 dan Penerapan Cuci Tangan di Puskesmas Sungai Panas Larasuci Arini; Setiadi Syarli; Afif D. Alba; Inke Asmika; Dewi Gita
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.84 KB) | DOI: 10.53770/amjpm.v1i1.29

Abstract

Covid-19 has affected all age groups, although it appears to be milder in the pediatric population than adults. Covid-19 is a group of viruses that can cause disease, both in humans and in animals, in humans it can cause respiratory tract infections. Hand washing is one of the sanitation measures by cleaning hands and fingers using water and soap to be clean. The method in implementing this service goes through several stages, namely first, by reviewing the location to be addressed and then conducting discussions with the management. After being given education and application of hand washing, it was found that 11 people or 73.3% understood. Most school-age children already understand about COVID-19 and the application of hand washing after being given education. Covid-19  telah  memengaruhi  semua kelompok usia, meskipun tampaknya lebih ringan pada populasi anak daripada orang dewasa. Covid-19 adalah kelompok virus yang bisa menyebabkan penyakit, baik itu pada manusia maupun pada hewan, pada manusia bisa menyebabkan infeksi saluran pernafasan. Cuci Tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari-jemari menggunakan air dan sabun untuk menjadi bersih. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk  memberikan edukasi pada anak usia sekolah tentang covid - 19 dan penerapan cuci tangan. Metode  dalam pelaksanaan pengabdian ini melalui beberapa tahapan yaitu pertama, dengan meninjau lokasi yang akan dituju dan selajutnya melakukan diskusi dengan pengurus. Hasil setelah diberikan edukasi dan penerapan cuci tangan didapatkan sudah paham sebanyak 11 orang atau 73,3%, terdapat peningkatan sudah paham kepada anak usia sekolah setelah diberikan edukasi. Pemahaman covid-19 dan penerapan mencuci tangan dapat diterapkan secara terus menerus guna memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Studi Komparatif Efektifitas Model Pembelajaran Klinik One Minute Preceptor (Omp) Dan Snapps Terhadap Pencapaian Kompetensi Mata Kuliah Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan Mahasiswa Profesi Ners Fkep Unand Setiadi Syarli; Yulastri Arif; Rika Fatmadona; Larasuci Arini
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 5 No 1 (2020): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v5i1.4657

Abstract

Introduction: The problem that is happening right now is the level of national nurse competency test passing which is currently still low. Various factors are believed to influence, among others, clinical learning strategies that are ineffective and do not meet the different learning needs such as in leadership and nursing management subjects. Various effective models have been studied and developed including the One Minute Preceptor (OMP) mode and SNAPPS. Objective: to assess and compare the effectiveness of the OMP and SNAPPS models on the achievement of students' cognitive, affective, psychomotor and critical thinking competencies in the nursing management phase. Method: quasi-experiment with pretest and posttest group design. Total sampling (n = 13) and grouped n1 = 6 (OMP) and n2 = 7 (SNAPPS). Data analysis with paired t-test and independent t-test. Results: There were differences in the mean of competence (P <0.05) before and after the OMP treatment (cognitive; 18.3, affective; 7.8, critical thinking; 11.6) and SNAPPS (cognitive; 19.28, affective; 3.14, critical thinking; 5.0. There is a difference (P <0.05) the difference between the average competence before and after the treatment of OMP and SNAPPS (cognitive; 21,31 and 20,35) and (critical thinking: 0,96 and 7,61) Conclusion: OMP clinical learning model is considered more effective in the cognitive domain, critical thinking and psychomotor while the SNAPPS model is effective in the affective domain
Asuhan Keperawatan Pada Lansia Diabetes Mellitus dengan Ketidakstabilan Kadar Glukosa Yulia Devi Putri; Larasuci Arini; Setiadi Syarli; Rani Nur Alif Tarigan
Jurnal Pustaka Keperawatan (Pusat Akses kajian Keperawatan) Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Pustaka Keperawatan
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakakeperawatan.v1i1.156

Abstract

Prevalensi diabetes mellitus didunia merupakan salah satu dari sepuluh penyebab kematian tertinggi di dunia, pada tahun 2016 sebanyak 21,3 juta lansia dengan diabetes mellitus, pada tahun 2019 sebanyak 300 juta orang berusia 60-79 tahun hidup dengan diabetes mellitus (WHO,2019). Prevalensi lansia dengan diabetes mellitus di Indonesia menduduki 10,3 juta dan meningkat pada tahun 2045 sebesar 16,7 juta (IDF,2020). penerapan rebusan daun sirih merah ini ditujukan pada pasien dengan diabetes mellitus guna penurunan kadar gula darah dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Sekupang kota Batam. Metode yang digunakan berupa asuhan keperawtaan ini adalah studi kasus. Hasil pengkajian diperoleh klien mengatakan sering pusing, mudah lelah, sering merasa lapar, dan berkeringat, sering haus, dan sering BAK, Gula Darah 221 mg/dl dengan diagnosa keperawatan utama yaitu Ketidakstabilan Kadar Glukosa. Intervensi dan implementasi yang diberikan berupa terapi rebusan daun sirih merah selama 7 hari. Diperoleh hasil evaluasi akhir asuhan keperawatan pada pasien dengan Diabetes Mellitus yang didapatkan setelah dilakukan implementasi keperawatan adalah Ketidakstabilan Kadar Glukosa membaik, klien dapat mengontrol diet gula, gula darah menurun 108 mg/dL. Melalui terapi Rebusan Daun Sirih Merah ini diharapkan pada penderita Diabetes Mellitus dapat menjadi salah satu terapi nonfarmakologi yang tepat membantu menurunkan kadar gula darah pada lansia.
Implementasi Terapi Inhalasi Uap Minyak Kayu Putih Pada Anak dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Larasuci Arini; Setiadi Syarli
Jurnal Pustaka Keperawatan (Pusat Akses kajian Keperawatan) Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Pustaka Keperawatan
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakakeperawatan.v1i2.350

Abstract

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada anak di negara sedang berkembang. Infeksi saluran pernapasan akut ini menyebabkan empat dari 15 juta perkiraan kematian pada anak berusia di  bawah 5 tahun pada setiap tahunnya. Jumlah kematian pada balita Indonesia sebanyak 151.000 kejadian, dimana 21.140 (14%) dari kejadian tersebut disebabkan oleh ISPA. Di Sumatera Barat pada tahun 2022 kasus ISPA pada balita meningkat menjadi 130.390 kasus. Kabupaten Padang Pariaman menduduki peringkat ke 8 sebagai daerah penderita ISPA balita terbanyak. Prevalensi ISPA pada balita di Puskesmas Kampung Dalam ISPA 2022  terdapat 268 kasus (Puskesmas Kampung Dalam, 2022). Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk menerapkan asuhan keperawatan pada An.N yang mengalami ISPA melalui terapi inhalasi uap minyak kayu putih di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Dalam tahun 2022. Metode penulisan ini adalah Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan bentuk deskriptif yang dilakukan berdasarkan tahap-tahap asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, evaluasi keperawatan dan pengukuran parameter kepatenan jalan nafas, tanda-tanda vital, intensitas batuk serta suara nafas. Intervensi diberikan sebanyak 2 kali selama 3 hari berturut-turut. Dari analisa kasus pada pasien ISPA didapatkan adanya peningkatan bersihan jalan napas dan dapat menurunkan frekuensi pernafasan pada pasien. Karya ilmiah ini dapat menjadi masukan bagi perawat untuk menggunakan terapi inhalasi uap minyak kayu putih pada pasien ISPA terhadap balita sebagai salah satu intervensi keperawatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Dalam.
Pengetahuan dan Sikap Klien diabetes Mellitus Dalam Pengaturan Diet Larasuci Arini; Mechi Silvia Dora; Setiadi Syarli
Jurnal Pustaka Keperawatan (Pusat Akses kajian Keperawatan) Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Pustaka Keperawatan
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakakeperawatan.v2i1.522

Abstract

Penyakit Diabetes mellitus (DM) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dihadapi dunia. Penyakit Diabetes mellitus (DM) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dihadapi dunia. Diabetes mellitus menempati  urutan ke empat dari prioritas penelitian nasional untuk penyakit degenerative. Angka penyakit Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan di lakukan pada tanggal 24-15 april 2023 di puskemas sungai geringging. Populasi dari penelitian ini berjumlah 72 orang dengan teknik pengambilan samel total sampling yang artinya semua populasi dijadikan sampel. dapat dilihat bahwa 60 responden yang memiliki sikap positif tentang Diabetes Mellitus, 42 responden dengan persentase 0,7% sesuai melakukan pengaturan diet, sedangkan 12 responden yang memiliki sikap negative sebanyak 10 responden dengan persentase 0,84% responden.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan responden yang tinggi tentang diabetes mellitus dalam pengaturan diet 43 responden, sedangkan 43 responden dengan persentase 81,9% melakukan tindakan pengaturan diet yang sesuai terhadap pengaturan diet diabetes mellitus. Hal ini dikarenakan responden telah mendapatkan informasi lewat media dan penyuluhan yang didapat di pusat pelayanan kesehatan sebelumnya