Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU Gita Sekar Prihanti1; Sulistiyawati .; Ina Rahmawati
Saintika Medika Vol. 11 No. 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v11i2.4207

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang masih menjadi masalah utama kesehatan secara global di dunia dan menyebabkan tingkat morbiditas pada jutaan orang setiap tahunnya. Provinsi Jawa Timur memiliki kasus TB terbanyak kedua pada tahun 2011 dengan kasus mencapai 41.404.Peningkatan infeksi TB tidak luput dari berbagai faktor, yaitu usia, jenis kelamin, status gizi, tingkat kebersihan, ventilasi, suhu, pencahayaan, kepadatan penghuni dan pendidikanTujuan:Mengetahui pengaruh faktor-faktor resiko tehadap kejadian tuberkulosis paru di wilayah Puskesmas Pesantren II Kota Kediri Metode: Menggunakan metode campuran antara kualitatif melalui Focused Group Discussion (FGD) dan kuantitatif,secara observasional analitik dengan desain studi case control. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Jumlah sampel kasus 33 orang dan sampel kontrol 33 orang.Hasil Penelitian: Hasil uji regresi logistik biner menunjukkan bahwa terdapat delapan variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kejadian TB paru, yaitu BMI (p = 0,002; OR = 8,785; CI = 1,153-66,93), tingkat pendidikan (p = 0,0026 OR = 2,944; CI = 0,183-47,29 ), riwayat imunisasi BCG (p = 0,001; OR = 0,048; CI =0,002-1,308), riwayat kontak dengan penderita TB (p = 0,004; OR = 13,269;CI = 0,737-238,96), ventilasi (p = 0,000; OR = 0,041; CI =0,001-1,432), kepadatan hunian (p = 0,000; OR = 0,113; CI 0,001-1,301), sumber air (p = 0,03; OR = 9,143; CI = 0,273-306,7), dan riwayat merokok (p = 0,000; OR = 11,706; CI = 0,746-183,66). Nilai adjusted R square menunjukkan bahwa faktor tersebut berpengaruh terhadap kejadian TB paru sebesar 85,9%. Sedangkan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian TB paru adalah BMI. Kesimpulan:Faktor resiko yang mempengaruhi tingkat kejadian TB meliputi BMI, tingkat pendidikan, riwayat imunisasi BCG, riwayat kontak dengan penderita TB, ventilasi, kepadatan hunian, sumber air dan riwayat merokok.Kata Kunci: TB paru, faktor resiko
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera lam.) TERHADAP SEL KARDIOMIOSIT PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus strain wistar) DENGAN DIET ATEROGENIK Cindy Alverina; Desy Andari; Gita Sekar Prihanti
Saintika Medika Vol. 12 No. 1 (2016): JUNI 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v12i1.5257

Abstract

ABSTRAK Hiperkolesterolemia akan menyebabkan aterosklerosis yang menjadi faktor resiko yang kuat terhadap penyakit kardiovaskular yang ditandai dengan kerusakan kardiomiosit. Penyakit kardiovaskular menjadi salah satu penyebab kematian terbesar pada usia produktif. Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera lam.) dengan kandungan vitamin C dan beta karoten diduga mencegah nekrosis kardiomiosit sehingga menurunkan resiko penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam.) terhadap sel kardiomiosit jantung pada tikus putih (Rattus novergicus strain wistar) dengan diet aterogenik. Penelitian ini menggunakan metode post test only control group design  yang terbagi dalam 4 kelompok acak yaitu kelompok kontrol (diet aterogenik) dan 3 kelompok perlakuan (ekstrak daun kelor 200mg/KgBB, 400mg/KgBB dan 600mg/KgBB). Setiap kelompok terdiri 5 hewan coba dengan perlakuan selama 35 hari. Setiap kelompok dibuat preparat histologi jantung (pewarnaan HE) dan diamati dibawah mikroskop(400x) dengan bimbingan ahli patologi anatomi. Hasil uji one-way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan antar kelompok tikus (p<0,05). Hasil uji post hoc menunjukkan dosis 600mg/KgBB yang paling signifikan dalam mencegah nekrosis kardiomiosit. Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera lam.) berpengaruh sebesar 78,5% terhadap jumlah nekrosis kardiomiosit, hal ini diduga disebabkan adanya kandungan vitamin C, beta karoten, beta sitosterol, flavonoid dan polyphenol.Kata Kunci : Ekstrak daun kelor, Diet Aterogenik, Nekrosis Kardiomiosit.
HUBUNGAN SKALA KEPRIBADIAN MINESSOTA MULTIPHASIC PERSONALITY INVENTORY TEST-2 (MMPI-2) dengan IPK MAHASISWAKEDOKTERAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Nur Aini Yunike Bahari Margarini; Gita Sekar Prihanti; dr Suharto
Saintika Medika Vol. 12 No. 1 (2016): JUNI 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v12i1.5264

Abstract

Kepribadian seorang mahasiswa terutama di bidang pendidikan dokter sangat berpengaruh terhadap cara menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa dengan baik. Oleh karena itu dilakukan teskepribadian.Salah satunyauntuk mengetahui kepribadiannya, berupa tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2 (MMPI-2). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Skala Kepribadian Minessota Multiphasic Personality Inventory Test-2 (Mmpi-2) Dengan IPK Mahasiswa Kedokteran Semester 4 Fakultas KedokteranUniversitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 112 mahasiswa. Sumber data menggunakan data primer dan analisa data menggunakan uji spearman’s rho. Hasil uji spearman’s rho pada 10 skala kepribadian Minessota Multiphasic Personality Inventory Test-2 (MMPI-2) dengan IPK Mahasiswa Kedokteran menunjukkan seluruh nilai signifikansi lebih dari 0,05 sehingga tidak ada hubungan yang bermakna.Kata kunci : Skala MMPI-2, IPK, Mahasiswa Kedokteran
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS X KOTA KEDIRI Gita Sekar Prihanti; Mia Puteri Rahayu; Mochamad Najib Abdullah
Saintika Medika Vol. 12 No. 2 (2016): DESEMBER 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v12i2.5276

Abstract

Latar belakang :Pemberian imunisasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Berdasarkan data di Puskesmas X Kediri tahun 2015, didapatkan beberapa jenis imunisasi yang belum mencapai target misalnya imunisasi HB 0-7 hari (target 91% dengan pencapaian sebesar 90,5%), imunisasi DPT/HB 1 (target 95% dengan pencapaian 89,5%), Imunisasi DPT/HB 3 (target 90% dengan pencapaian sebesar 79%), dan imunisasi campak (target 90% dengan pencapaian 83,7%). Angka dropout imunisasi DPT/HB 1 – Campak ditargetkan sebesar ± 5%, namun pencapaiannya sebesar – 14,9%. Sedangkan Angka dropout DPT/HB 1 – DPT/HB 3 juga ditargetkan ± 5%, namun pencapaiannya sebesar – 14,9%. Pada anak usia kelas 1 SD dilakukan imunisasi DPT dengan target sebesar 98% dari 409 jiwa,  pencapaiannya masih kurang dari target yaitu sebesar 398 jiwa atau 97,3%. Imunisasi campak pada anak kelas 1 SD juga ditargetkan mencapai 98% dari 402 jiwa namun pencapaiannya masih kurang yaitu sebesar 388 jiwa atau 96,5%. Tujuan :Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar di Wilayah kerja Puskesmas X Kediri.Metode :Desain case-control. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel 84 orang. Data diperoleh register kohort bayi tahun 2015 – Juli 2016 Pasien  Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas X  Kota Kediri. Hasil penelitian ::Hasil uji regresi logistik biner menunjukkan bahwa terdapat empat variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kelengkapan imunisasi dasar, yaitu usia (p=0,029; CI=0,012-0,955; OR=0,106),pekerjaan (p=0,026; CI=1,300-9,539; OR=3,521), Pengetahuan (p=0,019; CI=0,054-0,928; OR=0,224), dan kehadiran balita (p=0,00; CI= -; OR= -).Berdasarkan nilai adjusted R square yaitu 0,354 (35,4%). Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kelengkapan imunisasi, ditunjukkan oleh nilai β tertinggi, yaitu faktor pekerjaan (β = 1,590).Sedangkan faktor yang tidak signifikan diantaranya pendidikan (p=0,309), Pendapatan (p=0,378), Sikap (p=0,057), dan Peran petugas (p=constant). Kesimpulan :Faktor-faktor yang mempengaruhi status kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas X  Kota Kediri meliputi faktor predisposisi(predisposing) yaitu usia, pekerjaan dan pengetahuan.Tidak ada hubungan antara faktor penguat (reinforcing) dan faktor pemungkin (enabling) denganstatus kelengkapan imunisasi dasar. Kata Kunci: Faktor yang mempengaruhi status kelengkapan imunisasi dasar, wilayah kerja Puskesmas X  Kota Kediri.
HUBUNGAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KUALITAS PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP KUNJUNGAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS X KOTA KEDIRI Gita Sekar Prihanti; Genio Rachmadana; Irvia Widya Ramadani
Saintika Medika Vol. 13 No. 1 (2017): JUNI 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v13i1.5414

Abstract

Latar Belakang : Pembangunan kesehatan yang merupakan salahsatu program prioritas dalam mewujudkan agenda pembangunan nasional mempunyai arah kebijakan yaitu meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya angka harapan hidup, meningkatkankesejahteraanhidup, dan meningkatkan kesehatan masyarakat terutama, masyarakat lansia. Metode : Desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Jumlah sampel 81 orang. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Bulan Mei 2016. Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan laki-laki 13 orang (16%) dan wanita 68 orang (84%). Dari penelitian di dapatkan dimensi kualitas pelayanan empathy mempunyai pengaruh paling besar dengan rata-rata terbanyak sebesar 3.96. Hasil analisis multivariate regresi logistik didapatkan hubungan yang signifikan antara dimensi kualitas pelayanan empathy terhadap kunjungan posyandu lansia yaitu dengan (p =0,022). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara persepsi masyarakat tentang kualitas pelayanan Posyandu Lansia terhadap kunjungan lansia lansia di Puskesmas X Kota Kediri. Kata Kunci: persepsimasyarakat, kualitaspelayanan, posyandulansia, Puskesmas X.
ANALISIS FAKTOR PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN DI RUMAH SAKITPADA IBU HAMIL Gita Sekar Prihanti; Ekky Dwi Rahmawan; Lusiana Kusuma Wardhani
Saintika Medika Vol. 13 No. 2 (2017): DESEMBER 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v13i2.5521

Abstract

Angka Kematian Ibu(AKI) merupakansalah satu indikator yang peka dalam menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara (Kementerian Kesehatan RI, 2016). AKI dinilai mulai dari masa kehamilan, persalinan, dan nifas (Fitrayani dkk, 2015; Parenden RD dkk, 2016).Ibu hamil yang sudah mengalami tanda-tanda persalinan diberikan kebebasan untuk meminta pertolongan persalinan ke tenaga kesehatan yang menyediakan pelayanan persalinan, namun ibu hamil yang tinggal di daerah urban lebih memilih persalinan di fasilitas kesehatan yang modern yang lebih baik seperti di rumah sakit. (Baba K et al, 2016). Hal inipun tentunya disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi (Envuladu EA et al, 2013; Juley, 2014). Puskesmas XKota Y memiliki lima kelurahan yang meliputi, Bangsal, Betet, Blabak, Banaran, dan Pesantren. Sedangkan dari kelima kelurahan cakupan persalinan yang sangat rendah dari tahun ke tahun dimiliki oleh kelurahan Bangsal (Data Primer, 2016).Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan tempat persalinan di kelurahan Bangsal wilayah kerja Puskesmas Pesantren periode Januari-Juli 2016.Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang sudah melahirkan dalam kurun waktu Januari sampai dengan Juli 2016  yang bertempat tinggal di  kelurahan Bangsal yang terletak di wilayah kerja Puskesmas XKota Y.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode total sampling sebanyak 67 orang.Analisis ini menggunakan uji univariat, uji bivariat, multivariat serta uji regresi logistik. Dari uji multivariat didapatkan hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan (p value = 0,000), pekerjaan (p value = 0,002), ekonomi (p value = 0,000), dan umur (p value = 0,011) terhadap pemilihan tempat bersalin.Dari hasil uji multivariat, variabel yang paling berpengaruh terhadap pemilihan tempat bersalin adalah tingkat umur Ibu (OR = 0,027 dan p value = 0,003). Besarnya kekuatan hubungan dari tingkat umur Ibu terhadap pemilihan tempat bersalin pada penelitian ini dapat dilihat melalui besarnya R square sebanyak 84,2% sedangkan sisanya sebanyak 15,8% dapat dijelaskan oleh berbagai faktor lain. Sehingga terdapat pengaruh dan hubungan antara tingkat umur ibu terhadap pemilihan tempat bersalin di rumah sakit. Kata Kunci: pendidikan, pekerjaan, ekonomi, umur, pemilihan tempat bersalin, rumah sakit
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PONED X Gita Sekar Prihanti; Lista D. A.; Habibi R; Arsinta I. I.; Hanggara S. P.; Galih R. P.; Sinta F.
Saintika Medika Vol. 14 No. 1 (2018): JUNI 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.Vol14.SMUMM1.6644

Abstract

Latar Belakang: PHBS merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan kesehaatan. Faktorfaktoryang mempengaruhi perilaku hidup sehat yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin dan Faktor penguat. Laporantahunan pada tahun 2015 di puskesmas X, didapatkan data cakupan rumah tangga yang melakukan kegiatan Perilaku HidupBersih dan Sehat (PHBS) di wilayah kerja puskesmas poned X sekitar 48,2% masih belum mencapai target nasional padatahun 2014 sebesar 70%Metode: Desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling.Jumlah sampel 380 orang. Pelaksanaan penelitian dilakukan di 5 kelurahan di wilayah kerja puskesmas X. HasilPenelitian:Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan jumlah responden yang tidak berprilaku PHBS rumah tangga sebanyak227 orang (59.7%), sedangkan jumlah berprilaku PHBS rumah tangga sebanyak 153 orang (40.3%). Hasil analisis multivariateregresi logistik didapatkan hubungan yang signifikan antara usia dengan tingkat perilaku PHBS rumah tangga (p =0,003)serta tingkat pengetahuan dengan tingkat perilaku PHBS rumah tangga (p =0,000), dan tidak didapatkan hubungan yangsignifikan antara pendidikandengan tingkat perilaku PHBS rumah tangga(p = 0,206). Kesimpulan: Terdapat hubunganantara usia dan tingkat pengetahuan dengan perilaku PHBS rumah tangga, sedangkan tidak terdapat hubungan antarapendidikandengan perilaku PHBS rumah tangga.Kata Kunci : PHBS rumah tangga, usia, pengetahuan, pendidikan
Analysing Factor Affecting Measles Immunization Gita Sekar Prihanti; Tita Wisata; Rofwiun Rofwiun; Mariyah Giptiyah; Tira Anna Kasih; Nasrul Nasehati; Ulil Amri Pramadani; Mochamad Bilal
Saintika Medika Vol. 16 No. 2 (2020): December 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.Vol16.SMUMM2.15028

Abstract

Background: Immunization development program is one of the priority issues in national health that an effort to reduce the morbidity and mortality on children. East Java is one of province the number of incomplete children immunization that has reach 21% and children did not get immunization has reach 2.08 %. Objective: Knowing factors mother age, tradition, education, knowledge, income, work, attitude, siblings, family support, and health facilities has affect to the completeness of measles immunization in X public health center at Y city, Methods of the Research: This study used analytic observational with cross sectional design. Data analysis used Chi-Square test and logistic regression. The study involving 218 respondent consist of 114 mothers with children who have measles immunization and 104 mothers with children who do not immunize measles. Result and Discussion: There was a correlation between tradition (p = 0.020, OR = 4,428, CI = 95%), attitude (p = 0.00, OR = 5,616, CI = 95%), and maternal education (p = 0.000, OR = 0,236, CI = 95 %) on measles immunization with R value 0,234 in the amount of 23,4%. Conclusion:  There exist a need of health education and counseling for improving maternal education, tradition, and attitude. Support from family, public health center and community was necessary to increase completeness of children immunization especially measles vaccine
Pregnant Women’s Factor toward Motherto-Child Transmission of HIV practice Prihanti Gita Sekar; Irma Nur Sukmawati; Firman Arief; Qonita Prasta A; Enggar Ayu S; Jeanny Dwi Adriyanti; Iqbal Margi S
Saintika Medika Vol. 17 No. 2 (2021): December 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.Vol17.SMUMM2.18536

Abstract

In 2005 , there are 700.000 people infected with HIV each day around the world. Among those 200.000 are children under 15 with the highest mortality rate within those under 1 year old. According to the official guideline of released by Indonesian Ministry of Health 2011, strategies to prevent vertical infection of HIV has to be done comprehensively in order to reduce the risk to a minimum. This study aim to identify the factors of pregnant women toward mother-to-child transmission (MTCT) of HIV practice. A Cross-Sectional study design with observational analytic was conducted in this study and involving 138 pregnant woman. Data analysis used Chi-Square, Kruskal Wallis,  Mann Whitney andLogistic Regression Analysis. Multivariate analysis showed age variable, education, and attitude affect the MTCT of HIV practice significantly(age p: 0.012, OR: 0.057, CI: 0.006-0.533; education p: 0.027, OR: 0.137, CI: 0.023-0.802; attitude p: 0.012, OR: 0.224, CI: 0.069-0.725). The data showed R2 31.6% that means the MTCT of HIV practice affected by age, education and attitude, meanwhile the rest (68.4%) is affected by another factors that did't identified yet in this study.
The Effect Of Counseling On The Adherence Of Therapeutic Hypertension Patients Gita Sekar Prihanti; Novi Puspita Sari; Nur Indah Septiani; Laura Putri Risty L. Tobing; Annisa Rahayu Adrian; Nihayatuz Rahayu Ayu; Muhammad Zainul Abidin; Husni Puspita Farid
Jurnal Keperawatan Vol. 11 No. 2 (2020): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.411 KB) | DOI: 10.22219/jk.v11i2.11943

Abstract

Failure of therapy is a result of bad adherence  medication. Non-adherence to therapy is a major factor that is suspected to result in uncontrolled blood pressure in hypertensive patients resulting in more serious complications. Therefore it is important to increase the adherence rate of treatment in patients with hypertension in the treatment process. For this reason, the need for interventions to improve  adherence  with several aspects that can be changed. This study uses One Group Pretest-Posttest Design using 100 samples. Data derived from questionnaires containing 25 items of adherence to therapy, 5 items of knowledge, 4 items of trust, 3 items of motivation, 10 items of family support with nonparametric statistical tests used were Mc Nemar test. Mc Nemar test results indicate that there is a significant difference between adherence at the pre-test and at the post-test after counseling with a significance value (p = 0,000). The results also showed that there was a difference in knowledge with a significance value (p = 0.001), motivation with a value (p = 0.031) and family support with a value (p = 0,000). The education with counseling about knowledge, trust, motivation and family support is effective in increasing compliance. There are other changeable factors such as lifestyle education, patient doctor relationships, and the use of smartphone applications for self-reported therapy can improve adherence in patients thereby minimizing therapy failure. Other educational methods that can be used besides counseling are counseling and dissemination of social media information.
Co-Authors ., Sulistiyawati A., Lista D. Abdullah, Mochamad Najib Aditya Hendra Sasmita Adrian, Annisa Rahayu Ailani, Achmad Fauzan Aldi Nurfahmi Alverina, Cindy Amalia Hidiana Amira Tauhida Anastasyia Carolina Annisa Rahayu Adrian Annisa Setyautami Ardi Findyartini Ari Pratiwi, Devita Arsinta I. I. Ayu, Nihayatuz Rahayu Cindy Alverina Cynthiana, Mutiara Vallentin Debby Rosyida Desy Andari Devita Ari Pratiwi Devita Ari Pratiwi Diah Hermayanti Diah Hermayanti Diajeng Septi A Dian Yuliartha Lestari Diantha Soemantri dr Suharto Dwi Hutami Sekarwangi Ekky Dwi Rahmawan Eko Setyo Herwanto, Eko Setyo Enggar Ayu S Erika Yuli Susanti F., Sinta Faiz Zulkifli Faradilla, Alifa Farid, Husni Puspita Febri Endra Budi Setyawan Firman Arief Firmansyah, Wildan Fitriana, Yulanda Fujaya, Muhammad Yasirto Galih R. P. Genio Rachmadana Ghesa, Cha Cha Astrid Habibi R Hadiyanti, Lisa Aprilia Hanggara S. P. Humaira, Azkia Akbari Husni Puspita Farid I., Arsinta I. Ina Rahmawati Iqbal Margi S Irma Nur Sukmawati Irvia Widya Ramadani Isnaini, Faradila Isnaini, Faradilla Jeanny Dwi Adriyanti Juwita Rayhana Kurniawan, Iga Karisma Laily Putri Mabruukah Laura Putri Risty L. Tobing Lista D. A. Lusiana Kusuma Wardhani Mabruukah, Laily Putri Margarini, Nur Aini Yunike Bahari Mariyah Giptiyah Masyithoh, Rizdianis Devi Mia Puteri Rahayu Mochamad Bilal Mochamad Najib Abdullah Muhammad Yasirto Fujaya Muhammad Zainul Abidin Muhammad Zainul Abidin, Muhammad Zainul Mutiara Vallentin Cynthiana Nasrul Nasehati Nihayatuz Rahayu Ayu Nilam Rizki Julianto Nindya Puspita Sari Novi Puspita Sari Nur Aini Yunike Bahari Margarini Nur Indah Septiani Nur’aini Fatmawati Oktavin, Hiolda Lubvianda P., Galih R. P., Hanggara S. Pandya, Gusti Gandha Prakoso, Galih Bayu Pratiwi, Devita Ari Qonita Prasta A R, Habibi Rachma Ferdiana Rachmadana, Genio Rahayu, Kartika Puji Rahayu, Mia Puteri Rahman, Masita Rahmawan, Ekky Dwi Rahmawati, Ina Ramadani, Irvia Widya Rizdianis Devi Masyithoh Rofwiun Rofwiun Ruby Riana Asparini Santoso, Shabrina Rahma Sari, Nindya Puspita Sari, Novi Puspita Sekarwangi, Dwi Hutami Septiani, Nur Indah Silvia Aruma Lestari Sinta F. Siti Dewi A Suharto, dr Sulistiyawati . Susanti, Erika Yuli Thontowi Djauhari Thontowi Djauhari Tiara Muslimawaty Tira Anna Kasih Tita Wisata Tobing, Laura Putri Risty L. Ulil Amri Pramadani Umar Wardhani, Lusiana Kusuma Widya Wahyuningtias Wildan Firmansyah Wilyani, Dwi Yudistia, Rieka Zatil Aqmar