Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Bio-Inoved : Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan

Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa SMA di Kawasan Pesisir, Kalimantan Selatan Irwandi Irwandi; Hery Fajeriadi
BIO-INOVED : Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan Vol 1, No 2 (2019): December 2019
Publisher : Master Program of Biology Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.433 KB) | DOI: 10.20527/binov.v1i2.7859

Abstract

Lingkungan dapat digunakan sebagai sumber belajar langsung. Proses pembelajaran yang mempertemukan siswa dengan objek yang dipelajari dapat meningkatkan produktivitas belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan minat dan hasil belajar siswa dengan memanfaatkan potensi lingkungan sebagai sumber belajar. Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan saintifik di lingkungan pesisir. Data minat belajar siswa dianalisis secara deskriptif dari angket observasi respon siswa sebanyak 5 orang dari masing-masing sekolah. Peningkatan hasil belajar siswa dianalisis berdasarkan hasil hitung N-gain skor evaluasi. Respon siswa di sekolah A memperoleh skor persentase 85,5% (positif) dan sekolah B memperoleh skor persentase 87,5% (positif). N-gain peningkatan hasil belajar kognitif siswa di sekolah A adalah 0,42 (sedang) dan siswa di sekolah B adalah 0,79 (tinggi). Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar mampu meningkatkan minat dan hasil belajar kognitif siswa SMA.
Feasibility of the Prototype of Teaching Materials on the Topic of Classification of Living Things Based on the Advantage of Local Wetland Fahmi Fahmi; Hery Fajeriadi; Yudha Irhasyuarna
BIO-INOVED : Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan Vol 3, No 2 (2021): JUNE 2021
Publisher : Master Program of Biology Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.189 KB) | DOI: 10.20527/bino.v3i2.10322

Abstract

Competition in the field of education globally is increasingly competitive, but it has not been directly proportional to the development of education in several regions in Indonesia. Students still have difficulty in critical thinking, including the concept of classification of living things, because the teaching materials used are not fully related to the experience and environment of students. This study aims to develop teaching materials for the concept of classification of living things based on local potential. The development is carried out using Tessmer's formative model which includes five stages; 1) self-evaluation (self-evaluation); 2) expert opinion (expert review); 3) Individual trial (one to one); 4) small group trial; and 5) field test. The results showed that by developing a prototype of contextual teaching materials based on local advantages, it was able to increase students' interest, activity, and thinking skills which could be measured by increasing their learning outcomes.Abstrak Persaingan di bidang pendidikan secara global semakin kompetitif, namun belum berbanding lurus dengan perkembangan pendidikan di beberapa daerah di Indonesia. Peserta didik masih mengalami kesulitan dalam berpikir kritis, diantaranya pada konsep klasifikasi makhluk hidup, karena bahan ajar yang digunakan belum sepenuhnya berkaitan dengan pengalaman dan lingkungan hidup peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengambangan bahan ajar konsep klasifikasi makhluk hidup berbasis potensi lokal. Pengembangan dilakukan dengan menggunakan model formatif Tessmer yang meliputi lima tahapan; 1) evaluasi diri (self-evaluation); 2) pendapat pakar (expert review); 3) Uji coba perorangan (one to one); 4) uji coba kelompok kecil (small group); dan 5) uji lapangan (field test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan dilakukan pengembangan prototype bahan ajar kontekstual berbasis keunggulan lokal mampu meningkatkan minat, aktivitas, dan kemampuan berpikir siswa yang dapat diukur diantaranya dengan meningkatnya hasil belajarnya.
Integrated science teaching materials with local wisdom insights to improve students' critical thinking ability Yudha Irhasyuarna; Muhammad Kusasi; Fahmi Fahmi; Hery Fajeriadi; Wahyu Redha Aulia; Saidatun Nikmah; Zulfa Rahili
BIO-INOVED : Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan Vol 4, No 3 (2022): October 2022
Publisher : Master Program of Biology Education, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bino.v4i3.14148

Abstract

Critical thinking in science learning emphasizes students' knowledge and understanding of scientific concepts and processes needed to make decisions in real conditions. Students who have the ability to think critically are expected to be able to face problems and make decisions intelligently and based on information to live a better life. This study aims to improve students' critical thinking skills by developing teaching materials based on local wisdom. The results showed that the learning carried out significantly affected the level of critical thinking of students, both viewed as a whole (z=-4.731; p-value=0.000<0.05) or based on three aspects of critical thinking separately (p-value=0.000<0.05). The results of this study recommend that the use of teaching materials with local wisdom in science learning materials, especially materials that make up the ecosystem, must be optimized, both at the school and university levels.Abstrak Berpikir kritis dalam pembelajaran sains menekankan pada pengetahuan dan pemahaman mahasiswa terhadap konsep-konsep ilmiah dan proses yang diperlukan untuk mengambil keputusan dalam kondisi nyata. Mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis diharapkan mampu menghadapi masalah serta mengambil keputusan secara cerdas dan berbasis informasi agar dapat menjalani kehidupan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa dengan mengembangkan bahan ajar berwawasan kearifan lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan mempengaruhi tingkat berpikir kritis mahasiswa secara signifikan, baik dilihat secara keseluruhan (z=-4,731; p-value=0,000<0,05), maupun berdasarkan tiga aspek berpikir kritis secara terpisah (p-value=0,000<0,05). Hasil penelitian ini merekomendasikan agar penggunaan bahan ajar berwawasan kearifan lokal dalam materi pembelajaran sains khususnya materi yang membentuk ekosistem perlu dioptimalkan, baik dalam level sekolah maupun pada tingkat perguruan tinggi.