Basuki, Nur
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENGARUH PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merr) Shaumiyah, Fauzah; Damanhuri, Damanhuri; Basuki, Nur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.78 KB) | DOI: 10.21776/122

Abstract

Kedelai adalah salah satu dari beberapa sumber makanan di Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksii kedelai dalam negeri dibutuhkan serangkaian proses produksi kedelai yang baik. Dalam hal ini pengolahan benih menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas produksi kedelai, dii antaranya yaitu proses pengeringan. Penelitian bertujuan untuk mempelajari mutu benih kedelai (Glycine max (L.) Merr) varietas Wilis dan Anjasmoro setelah dikeringkan dengan berbagai suhu pengeringan. Penelitian dilakukan di laboratorium Pemuliaan Tanaman dan laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, pada bulan Mei hingga Oktober 2013. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 ulangan. Faktor pertama yaitu suhu pengeringan, faktor kedua yaitu varietas, dan faktor ketiga yaitu masa simpan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara suhu pengeringan, varietas dan masa simpan terhadap daya berkecambah dan keserempakan tumbuh. Suhu pengeringan yang paling baik untuk varietas Wilis yaitu jemur, oven suhu 35 °C dan oven suhu 45 °C. Suhu pengeringan yang paling baik untuk varietas Anjasmoro yaitu jemur dan oven suhu 45 °C. Kata kunci: pengeringan benih, kedelai, daya simpan, viabilitas, vigor
OPTIMASI ENZIM RETRIKSI (ECORI, HINDIII, TASI) DALAM METODE CAPS (CLEAVED AMPLIFIED POLYMORPHICS SEQUENCE) DENGAN MENGGUNAKAN MARKA MTSSR UNTUK IDENTIFIKASI GENETIK POPULASI JERUK F1 HASIL FUSI PROTOPLASMA Setyawan, Erlangga; Martasari, Chaerani; Ainurrasjid, Ainurrasjid; Basuki, Nur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 8 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.483 KB) | DOI: 10.21776/161

Abstract

Marka molekuler merupakan alat efektif untuk mendeteksi keberhasilan hasil fusi protoplasma antara jeruk siam madu dan satsuma mandarin berdasarkan variasi genetik, yang tidak dipengaruhi lingkungan. Sehingga metode ini digunakan untuk mendeteksi adanya variasi mitokondria pada tanaman hasil fusi protoplasma menggunakan metode CAPS (Cleaved Amplified Polymorphism Sequences) dengan dibantu enzim retriksi(ecoRI, hindIII, dan tasI). Analisis efektifitas waktu inkubasi mempengaruhi hasil informasi genetik yang didapatkan, oleh karena itu diperlukan percobaan untuk analisis efektifitas dari waktu inkubasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi kombinasi dari primer dan enzim retriksi yang paling tepat berdasarkan waktu inkubasi tertentu yang memunculkan frekuensi pola fragmen yang polimorfis pada tanaman sampel baik parentalnya maupun F1 hasil fusi protoplasmanya berdasarkan penanda molekuler mitokondria (mtSSR) dengan metode CAPS. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2013 di laboratorium pemuliaan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO) Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan menganalisis hasil visualisasi DNA tanaman yang diberi perlakuan. Parameter yang diamati meliputi waktu inkubasi, jumlah dari frekuensi band yang polimorfis berdasarkan tipe enzim retriksi dan tipe primer, informasi, identifikasi penurunan sifat berdasarkan visualisasi DNA parental dan F1 hasil fusi protoplasma. Hasil terbaik adalah kombinasi antara enzim retriksi tasI dengan primer 18S_rRNA_F/R dan primer nad 1 exon C/B, hal ini dikarenakan konsistensinya memunculkan pola fragmen DNA sampel dengan baik pada kedua pasangan primer pada perlakuan T1(3 jam) dan T2(6 jam), hasil analisis visualisasi antara tanaman parental dan F1 jeruk menunjukkan bahwa pola fragmen DNA mitokondria tanaman parental identik dengan fragmen DNA mitokondria tanaman F1 jeruk hasil fusi protoplasma. Kata kunci : enzim retriksi, marka molekuler, metode CAPS, jeruk
KARAKTERISASI BEBERAPA GALUR INBRIDA JAGUNG PAKAN (Zea mays L.) Siswati, Anini; Basuki, Nur; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.759 KB) | DOI: 10.21776/164

Abstract

Saat ini, masih terdapat beberapa kendala yang menghambat produksi maksimum jagung. Penggunaan varietas unggul adalah salah satu upaya untuk peningkatan produksi. Karakterisasi merupakan salah satu tahapan penting dalam pembentukan varietas unggul yang bertujuan untuk mengetahui karakter-karakter penting yang bernilai ekonomis dan sebagai penciri dari varietas yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejumlah galur jagung hasil dari proses seleksi yang akan digunakan sebagai tetua dalam pembuatan varietas hibrida. Pelaksanaan penelitian di Kebun Percobaan Jatikerto, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Nopember 2013 sampai Pebruari 2014. Penelitian dilakukan dengan RAK sederhana sebanyak 3 ulangan dengan cara menanam 4 galur jagung yang disusun dengan pola persilangan. Penanaman dua baris Seri A (tetua jantan) diselang satu baris dengan G6, G3-34 dan G 10 (tetua betina). Data pengamatan terdiri dari karakter kuantitatif dan kualitatif yang mana masing-masing karakter dibedakan menjadi dua yaitu komponen morfologi tanaman (Seri A, G6, G3-34 dan G10) dan komponen hasil (G 6, G3-34 dan G 10). Hasil penelitian dari 4 galur jagung yang diuji, secara umum karakter morfologi dan karakter komponen hasil telah menunjukkan karakteristik yang khas. Bahkan pada beberapa galur telah menunjukkan karakter umur berbunga betina, tinggi tanaman, tinggi tongkol, letak tongkol, panjang tangkai, panjang kelobot, tip filling, diameter tongkol, jumlah baris tongkol-1 dan bobot 100 butir yang menunjukkan potensi untuk dipilih sebagai galur tetua pembuatan varietas hibrida. Kata kunci : jagung, Zea mays L., karakterisasi, karaker kualitatif dan kuantitatif
KARAKTERISASI BEBERAPA GALUR INBREED GENERASI S5 PADA FASE VEGETATIF TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) Draseffi, Deka Ludia; Basuki, Nur; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.689 KB) | DOI: 10.21776/188

Abstract

Jagung merupakan tanaman pangan strategis sebagai bahan pangan, sumber bio energi dan bahan baku industri. Jagung termasuk sumber utama karbohidrat dan protein.. Karakteristik tanaman jagung dapat dilihat berdasarkan ciri vegetatif maupun ciri generatif. Karakteristik sangat berguna untuk mendapatkan deskripsi dan klasifikasi tanaman jagung sehingga masyarakat dengan mudah dapat menentukan kultivar tanaman jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakter vegetatif dan mengetahui tingkat ke-seragaman pada beberapa galur jagung inbrida. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober–Desember 2013 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang terletak di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan 21 galur jagung dengan masing-masing galur terdiri dari 60 tanaman yang digunakan sebagai sampel. Berdasarkan analisis varian antar galur untuk 5 karakter kualitatif yang diamati memiliki keseragaman sehingga dilakukan deskripsi terhadap karakter warna koleoptil, karakter bentuk ujung daun, karakter sudut antara daun dan batang, arah helaian daun, dan bentuk tepi daun. Dilakukan juga pengamatan 5 karakter kuantitatif yaitu karakter tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun dan diameter batang. Hasil yang diperoleh yaitu adanya keseragaman pada karakter kualitatif dengan didominasi oleh warna koleoptil kemerahan, karakter bentuk ujung daun bulat, sudut antara daun dan batang pada kategori sedang ±50º, karakter arah helaian daun yaitu sedikit melengkung dan karakter bentuk tepi daun yaitu agak bergelombang. Kemudian terdapat keseragaman pada seluruh galur yang diuji pada karakter kuantitatif antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun dan diameter batang. Kata Kunci: Koleoptil, Inbrida, Karakterisasi, Jagung
ANALISIS DAYA GABUNG GALUR MANDUL JANTAN DAN HETEROSIS PADA 12 PADI HIBRIDA (Oryza sativa L.) Sholekha, Ummatus; Kuswanto, Kuswanto; Basuki, Nur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.698 KB) | DOI: 10.21776/189

Abstract

Padi hibrida yang memiliki nilai heterosis tinggi merupakan hibrida unggul. Pemuliaan varietas hibrida memerlukan galur-galur murni yang unggul sebagai tetua. Pendugaan nilai daya gabung umum (DGU) dan daya gabung khusus (DGK) mampu mengklasifikasikan kemampuan galur-galur murni dalam menghasilkan hibrida yang memiliki kombinasi dari tetua-tetuanya. Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui nilai DGU pada galur-galur mandul jantan (GMJ) dan DGK pada hibridanya, 2. Untuk mengetahui nilai heterosis dan heterobeltiosis pada beberapa padi hibrida. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan. Perlakuan meliputi 19 genotip yaitu 12 padi hibrida hasil persilangan 4 GMJ/3 penguji (restorer) beserta 7 tetuanya. Penelitian dilaksanakan di Desa Tunggulwulung, Lowokwaru, Malang dengan ketinggian + 450 mdpl, dan suhu rata-rata harian 23-290C. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 – Mei 2014. Berdasarkan hasil penelitian, karakter hasil dari gmj CGMJ14P02F menunjukkan nilai DGU terbaik, nyata, dan positif. Selain karakter hasil, nilai DGU positif dan nyata juga ditunjukkan pada jumlah gabah total per malai. Nilai DGK pada karakter hasil menunjukkan bahwa hibrida CGMJ14P02F/R114002R memiliki nilai DGK tertinggi dan nyata dan pada karakter lain, jumlah gabah isi per malai juga menunjukkan nilai nyata DGK. Nilai heterosis karakter hasil menunjukkan bahwa CGMJ14P02F/R114002R memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis terbaik dan didukung oleh tingginya nilai heterosis dan heterobeltiosis jumlah gabah isi per malai dan persentase gabah isi per malai. Kata kunci : Hibrida, Galur Mandul Jantan, Heterosis, Daya Gabung.
KERAGAMAN FENOTIPIK GENERASI F2 EMPAT CABAI HIBRIDA PADA LAHAN ORGANIK (Capsicum annuum L.) Rommahdi, Mukhammad; Soegianto, Andy; Basuki, Nur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.054 KB) | DOI: 10.21776/198

Abstract

Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman hortikultura yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia. Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat pada dampak negatif dari penggunaan bahan kimia pertanian yang berlebihan tersebut, kini perhatian masyarakat perlahan mulai bergeser ke pertanian organik yang berwawasan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman fenotipik generasi F2 empat cabai hibrida pada lahan organik yang dilaksanakan di Desa Torongrejo, Kec. Junrejo, Kota Batu dari Agustus 2013 - Januari 2014. Penelitian disusun dengan menggunakan metode deskriptif terdiri dari empat genotipe yang diulang enam kali sehingga didapatkan dua puluh empat petak percobaan dengan total populasi 480. Plot merupakan satu bedengan yang terdiri dari dua baris tanaman. Budidaya dilakukan secara organik dengan menggunakan pestisida organik dan tumpangsari dengan seledri. Keragaman pada karakter waktu berbunga, umur panen, tinggi tanaman, tinggi dikotomus, lebar kanopi, diameter batang, jumlah panen dan panjang buah berkategori rendah untuk keempat varietas. Pada jumlah buah pertanaman, HotChilli memiliki kategori tinggi. Sementara ketiga lainnya memiliki kategori agak rendah. Pada bobot buah per tanaman, Gada memiliki kategori rendah. Sementara ketiga lainnya memiliki kategori agak rendah. Untuk diameter buah, Gada memiliki kategori agak rendah.Sementara ketiga lainnya memiliki kategori rendah. Untuk tebal daging buah, Superhot memiliki kategori agak rendah. Sementara ketiga lainnya memiliki kategori rendah. Untuk ketahanan penyakit genotipe Gada dan Jenggo memiliki daya tahan yang lebih baik daripada Superhot dan HotChilli. Kata Kunci : Cabai Merah, Keragaman Fenotipik, Ketahanan Penyakit, Lahan Organik.
IDENTIFIKASI PERUBAHAN FENOTIP PADA EMPAT GALUR INBRED JAGUNG PAKAN (Zea mays L.) AKIBAT PERLAKUAN KOLKISIN Kamukten, Prihanti Panditia; Sugiharto, Arifin Noor; Basuki, Nur; Saptadi, Darmawan
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/285

Abstract

Induksi poliploidi pada tanaman dengan mutagen kimiawi kolkisin memberikan peluang bagi peningkatan produksi jagung pakan yang sampai saat ini masih belum dapat terpenuhi di Indonesia. Perlakuan kolkisin pada tanaman diharapkan dapat meningkatkan dosis gen sehingga tanaman memiliki penampilan yang lebih baik dan produksi yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan fenotip pada empat galur inbred jagung pakan (Zea mays L.) akibat perlakuan kolkisin. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai September 2014 di Laboratorium Sentral Jurusan Budidaya Pertanian FP-UB dan lahan yang bertempat di Desa Ampel Dento, Karangploso, Malang. Penelitian ini menggunakan empat genotip jagung pakan, yaitu SM (G1), SH (G2), SJB (G3) dan SF (G4). Pada masing-masing genotip diberi dua perlakuan, yaitu kontrol (K0) dan kolkisin (K1). K0 ialah kecambah jagung yang direndam dalam aquades (0 ppm kolkisin) selama 12 jam dan K1 ialah kecambah jagung yang direndam dalam larutan kolkisin 400 ppm selama 12 jam. Penelitian menggunakan metode single plant dan pengamatan dilakukan pada seluruh individu tanaman. Data kualitatif dianalisis menggunakan pendekatan statistika deskriptif, sedangkan data kuantitatif dianalisis menggunakan uji t-Student pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kolkisin dengan konsentrasi 400 ppm dapat menyebabkan perubahan fenotip di sebagian besar karakter tanaman pada keempat genotip. Perubahan fenotip yang muncul bersifat spesifik genotip.
PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP PERUBAHAN FENOTIPIK TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.) Meliala, Jubleam Haris Sembiring; Basuki, Nur; Soegianto, Andy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 7 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/332

Abstract

Padi (Oriza sativa L) ialah makanan pokok penduduk indonesia. Penduduk indonesia yang meningkat tiap tahun menuntut adanya pengembangan produktivitas tanaman padi khususnya padi gogo. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perubahan fenotipik padi gogo akibat iradiasi sinar gamma dengan dosis 0 Gy (D0), 100 Gy  (D1), 150 Gy (D2), 200 Gy (D3) dan 250 Gy (D4). Penelitian dilaksanakan bulan Mei 2013 - Oktober 2013, iradiasi sinar gamma dilakukan di Pusat Aplikasi Isotop dan radiasi, BATAN. Penyemaian benih dilakukan di Lab. Biotek FP Universitas Brawijaya, aklimatisasi bibit dilakukan di greenhouse BBPP (Balai Besar Pelatihan Pertanian), penanaman bibit dilaksanakan di Kebun Percobaan BBPP, Lawang, Malang, Jawa Timur. Benih padi gogo kultivar Wangkariri diiradiasi sinar gamma dengan lima taraf dosis, yaitu 0, 100, 150, 200 dan 250 Gy. D0 digunakan sebagai kontrol. Setiap dosis terdiri 100 tanaman (ulangan). Penelitian menggunakan metode Single Plant, pengamatan dilakukan pada setiap 100 tanaman per dosis. Berdasarkan hasil penelitian pengamatan rata rata karakter tanaman terjadi perubahan fenotipik tanaman akibat iradiasi sinar gamma. Analisis ragam berpengaruh nyata pada semua karakter pengamatan kecuali pada karakter hasil total tanaman tidak berpengaruh nyata.
UJI DAYA HASIL PENDAHULUAN 19 GALUR TOMAT F6(Lycopersicon esculentum Mill.) Merintan, Sisca Febriana; Basuki, Nur; Purnamaningsih, Sri Lestari
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 8 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/341

Abstract

Tomat merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki prospek yang baik dalam pemasaran. Hal ini ditunjukkan dari tingginya permintaan tomat namun tidak seimbang dengan pasokannya dikarenakan produktivitas tomat masih rendah. Usaha untuk meningkatkan hasil komoditas tomat selain harus terpenuhinya syarat-syarat kultur teknis yang baik, juga harus dilakukan perakitan varietas baru sebagai upaya meningkatkan variasi genetik. Perakitan varietas baru diarahkan untuk meningkatkan potensi hasil dan mutu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi hasil 19 galur tomat pada populasi F6..Uji daya hasil 19 galur tomat F6 dan varietas mirah sebagai pembanding diuji di Randuagung-Lumajang dengan ketinggian tempat 113 m dpl mulai bulan juli hingga September 2014. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua ulangan. Hasil penelitian menunjukkan potensi hasil yang beragam. Lima dari 19 galur yang diuji memiliki potensi hasil per hektar lebih tinggi, yaituGT11 (32,23 ton ha-1), GT7 (31,46 ton ha-1), GT12 (30,68 ton ha-1) , GT9 (30.49 ton ha-1), GT5 (26.93 ton ha-1). Maka galur tersebut berpotensi untuk dikembangkan sehingga dapat dilepas sebagai varietas baru.
PENGARUH PEMBERIAN AIR KELAPA SEBAGAI ZPT TERHADAP ADAPTASI 3 VARIETAS TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae Var. acephala) DI DATARAN RENDAH Setyaningrum, Retna; Herlina, Ninuk; Basuki, Nur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/352

Abstract

Kailan (Brassica oleraceae Var. acephala) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomis relatif tinggi. Produksi kailan mengalami pasang surut pada beberapa tahun terakhir ini dikarenakan menurunnya luas lahan pertanian di dataran tinggi. Sebagai upaya peningkatan produksi kailan, perlu dilakukan suatu upaya intensifikasi dan ekstensifikasi dengan menanam kailan didataran rendah dan upaya diversifikasi dengan memilih varietas yang memiliki daya adaptasi luas serta meningkatan kualitas menggunakan ZPT, yang berasal dari bahan alami salah satunya air kelapa. Penelitian yang ditujukan untuk mengetahui pengaruh pemberian air kelapa sebagai ZPT pada tiga varietas kailan, yang telah dilaksanakan di Desa Baron, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk pada bulan April-Juni 2013.      Penelitian dilakukan dalam Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor. Faktor 1 berupa dosis pemberian air kelapa 0% (kontrol), 25%, 50%, 75%, dan 100%. Faktor 2 berupa 3 varietas kailan yaitu Round Leaf, OP dan Nova. Penelitian diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan adanya interaksi antara dosis pemberian air kelapa dengan varietas yang diteliti. Perlakuan ZPT air kelapa dengan konsentrasi 25% memberikan hasil terbaik pada varietas Round Leaf dan Nova, sedangkan pada varietas OP membutuhkan pemberian konsentrasi 75% air kelapa untuk memperoleh pertumbuhan dan hasil yang terbaik. Varietas Nova memiliki daya adaptasi paling baik di dataran rendah dibandingkan varietas Round Leaf dan OP.