Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Analisis Status Gizi Balita (Studi Faktor Internal dan Eksternal) di Puskesmas Kota Banjarmasin: Analysis of Nutritional Status of Toddlers (Study of Internal and External Factors) at the Puskesmas in Banjarmasin City Agus Jalpi; Achmad Rizal
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 3: SEPTEMBER 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.383 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v4i3.1604

Abstract

Masalah gizi kurang disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persedian pangan, sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi dan kesehatan, sedang masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada masyarakat disertai dengan kurangnya pengetahuan gizi dalam kesehatan. Disamping itu juga dipengaruhi pola asuh ibu, balita terserang penyakit infeksi, dan bahkan tingkat ekonomi juga menjadi penyebab masalah gizi khusunya di kota Banjarmasin. Penelitian bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis status gizi balita dengan pola asuh, penyakit infeksi dan tingkat ekonomi di Puskesmas Kota Banjarmasin. Metode penelitian menggunakan survei analitik dengan rancangan cros sectional. Populasi penelitian adalah semua ibu yang mempunyai balita di Puskesmas kota Banjarmasin, sedangkan sampel sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan wawancara. Analisis data menggunakan uji schi square, yaitu menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan nilai kemaknaan p-value < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi sebagian besar gizi baik yaitu 42 balita (42,0%). Analisis chi sqaure pola asuh diperoleh p-value = 0,018, penyakit infeksi p-value = 0,018, sedangkan tingkat ekonomi p-value = 0,000, artinya ada hubungan dengan status gizi balita di Puskesmas kota Banjarmasin. Diharapkan ibu senantiasa mengasuh balita dengan baik dan benar serta mencari informasi terkait asupan gizi guna memantau tumbuh kembang balita, dan bagi petugas Puskesmas perlunya meningkatkan pemantauan status gizi balita di setiap posyandu sehingga balita dengan status gizi kurang terjaring secara dini dan mendapat penanganan segera.
ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT DEGENERATIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA BANJARMASIN Achmad Rizal; Agus Jalpi
AL-ULUM: JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.301 KB) | DOI: 10.31602/ajst.v7i2.6588

Abstract

Degenerative disease is a contributor to death from non-communicable diseases (NCD) in the last 10years which has increased from 41.7%. The latest survey in Indonesia shows PTM dominates the top 10 causes ofdeath in all age groups, with stroke, which is a complication as the number one cause of death. This studyaims to determine the relationship between length of smoking and coffee drinking habits with the incidenceof hypertension in the working area of the Banjarmasin City Health Center which was carried out in 2019.This type of research is an analytical survey with a cross-sectional research design. The subjects in this studyamounted to 57 respondents, consisting of male active smokers and consuming coffee. Data were obtainedthrough questionnaires and direct interviews as well as physical examination in the form of blood pressuremeasurements by puskesmas officers, which were then analyzed by chi-square test (α=0.05). The results ofthe statistical test showed that there was a relationship between length of smoking and the incidence ofhypertension (P=0.000), and the habit of drinking coffee with the incidence of hypertension (P=0.002).Suggestions that can be given in research are for puskesmas to further increase public knowledge abouthealth through counseling, especially about the incidence of hypertension, for health workers to optimizecounseling about the incidence of hypertension, especially for men who smoke and consume coffee.experience and add insight, and for other researchers can be used as basic data for further research.
ANALISIS PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT UNISKA MAB BANJARMASIN Putri Maulidawati Ikhsan; Khairul Anam; Achmad Rizal; M. Bahrul Ilmi
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 9, No 1 (2022): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (JUNI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v9i1.6864

Abstract

Penyalahgunaan NAPZA merupakan salah satu isu kesehatan yang sangat diperhatikan di seluruh dunia, dengan akses internet yang mudah diakses pun membuat permasalahan semakin serius. Tahun 2019, Kalimantan Selatan memiliki prevalensi penyalahgunaan narkotika diusia populasi 10-59 tahun sebanyak 55,598 Jiwa (1,98%). Jumlah pengguna Instagram di Indonesia pada November 2019 sebanyak 61 juta terdiri dari 50,8% perempuan dan 49,2% laki-laki. Sebanyak 41% pengguna media sosial berumur dewasa awal memiliki koleksi foto dan pesan membahas NAPZA. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan antara media sosial, pengetahuan dan sikap terhadap penyalahgunaan NAPZA di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin Tahun 2021. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari berjumlah 1.391 orang dengan sampel sebanyak 95 orang menggunakan teknik Simple Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah google form, dianalisis menggunakan uji chi square (p <  0,05). Hasil penelitian menunjukkan media sosial tidak memiliki hubungan terhadap penyalahgunaan NAPZA (p value = 1,000), tidak ada hubungan antara pengetahuan dan penyalahgunaan NAPZA (p value = 0,345), serta tidak ada hubungan antara sikap dan penyalahgunaan NAPZA (p value= 1,000). Mahasiswa diharapkan untuk menghindari menggunakan NAPZA maupun berhenti menggunakan dengan pergi ke orang yang memiliki profesi sesuai seperti psikiater.
ANALISIS PEMANFAATAN PUSKESMAS OLEH KEPALA KELUARGA DI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN TAHUN 2015 Achmad Rizal
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 3, No 1 (2016): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.125 KB) | DOI: 10.31602/ann.v3i1.838

Abstract

Puskesmas selama ini menjadi sarana pelayanan kesehatan yang menjadi andalan atau tolak ukur dari pembangunan kesehatan dan pelayanan pertama yang menyeluruh dari suatu daerah. Dalam 3 tahun terakhir Puskesmas Kelayan dalam menurut data kunjungan mengalami penurunan. penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan analisis yang dipakai uji chi- square. Hasil penelitian yang didapati sebagian besar responden memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas yaitu 52,72%. Berdasarkan usia, kategori tua lebih banyak memanfaatkan puskesmas 76,9% dengan p value 0,271. Berdasarkan pendidikan, kategori pendidikan dasar lebih banyak memanfaatkan puskesmas 73,9% dengan p value 0,158. Berdasarkan pendapatan, kategori tinggi lebih banyak memanfaatkan puskesmas 82,6% dengan p value 0,009. Berdasarkan tingkat pengetahuan, kategori rendah lebih banyak memanfaatkan puskesmas 61,3% dengan p value 0,024. Variabel pendapatan, pengetahuan, dan promosi kesehatan memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Sedangkan sebaliknya variabel yang tidak berghubungan atau tidak signifikan dengan pemanfaatan layanan kesehatan di Puskesmas, usia dan pendidikan.
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN Achmad Rizal; Yeni Riza
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 1, No 1 (2014): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.928 KB) | DOI: 10.31602/ann.v1i1.105

Abstract

AbstrakSeiring dengan meningkatnya keadaan sosial masyarakat dimana masyarakat semakin sadar akan kualitas, maka diperlukan peningkatan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan yang lebih baik ,beberapa pasien yang berkunjung ke Puskesmas Kelayan Dalam menyatakan kurang puas dengan sarana dan pelayanan petugas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien di BP.Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan studi cross sectiona study. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disertai pengamatan dan wawancara. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menyatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien mempunyai hubungan (p < 0,05) Saran yang dibertikan adalah memberikan informasi dan perhatian tentang sarana dan prasarana tentang pelayanan tenaga kesehatan, untuk menunjang keluasan pasien secara umum serta menambah wawasan dan pengetahuan khususnya tentang hubungan sarana dan pelayanan serta tingkat kepuasan pasien.Kata Kunci : dimensi kualitas pelayanan, kepuasan pasien
HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PARTISIPASI IBU BALITA KE POSYANDU DI KOTA BANJARMASIN Agus Jalpi; Achmad Rizal
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 7, No 2 (2020): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v7i2.3546

Abstract

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat dalam menyelanggarakan pembangunan kesehatan. Tujuan penelitian adalah mengetahui dan menganalisis partisipasi ibu balita dalam Kegiatan Posyandu kota Banjarmasin. Rancangan penelitian menggunakan survei analitik dengan  rancangan  Cross Sectional. Sampel diambil 3 bulan terakhir (Oktober – Desember 2018) yang datang ke posyandu yaitu sebanyak 100 responden. Analisis data menggunakan uji chi square test derajat kepercayaan 0,05. Hasil penelitian dengan uji statistik bahwa ada hubungan antara partisipasi ibu balita terhadap kegiatan posyandu di Kota Banjarmasin yaitu pendidikan tinggi diperoleh p-value = 0,000, pengetahuan ibu diperoleh p-value = 0,001, sedangkan dukungan teman sebaya diperoleh p-value = 0,004. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan membantu Puskesmas dan Dinas kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan, dan dukungan teman sebaya terhadap partisipasi ibu ke posyandu. Diharapkan kepada ibu yang mempunyai balita mencari informasi kesehatan dan aktif berpartisipasi ke Posyandu di kota Banjarmasin serta supaya dapat memantau tumbuh kembang anak balita.
PERBEDAAN STATUS GENDER DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN MENIKAH DINI PADA REMAJA PUTERI DI KOTA BANJARMASIN Nurul Indah Qariati; Netty Netty; Yeni Riza; Achmad Rizal; Norsita Agustina
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 7, No 2 (2020): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v7i2.3401

Abstract

Prevalensi tinggi kasus pernikahan pada usia dini tercatat di Nigeria (79%), Kongo (74%), Afganistan (54%), dan Bangladesh (51%), sedangkan negara Amerika Latin dan Karabia, 29% perempuan muda menikah saat mereka berusia 18 tahun. Secara umum pernikahan dini lebih sering terjadi pada anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki, sekitar 5% anak laki-laki menikah sebelum mereka berusia 19 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko status gender dan social ekonomi terhadap menikah dini di kota Banjarmasin.. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain case control. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 responden. 30 responden kasus dan 30 responden kontrol. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square (α=0,05). Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara status gender dengan menikah dini (p-value=0,0005, Nilai OR= 15,167, status ekonomi dengan menikah dini (p-value= 0,000) OR= 10,000. Saran untuk KUA memberikan informasi kepada pasangan baru terkait dampak pernikahan usia dini, selain itu untuk masyarakat yaitu pemberian informasi pendidikan kesehatan bagi remaja.
ANALISIS PERILAKU, DUKUNGAN KELUARGA DAN RIWAYAT COVID 19 DENGAN MINAT MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN VAKSIN COVID 19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANUA LAWAS KABUPATEN TABALONG TAHUN 2021 Khadijah Khadijah; Achmad Rizal; Akhmad Fauzan
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 9, No 2 (2022): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v9i2.7236

Abstract

Tingginya kasus positif virus Covid 19 tercatat sebanyak 770 kasus dengan jumlah penderita meninggal dunia 9 orang disebabkan oleh rendahnya cakupan Vaksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dan riwayat Covid 19 dengan minat masyarakat melakukan vaksin Covid 19. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu seluruh masyarakat yang berjumlah 621 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan porpusive sampling sebanyak 88 orang yang berusia 20-50 tahun dengan cara door to door atau menemui masyarakat langsung ke rumah mereka di wilayah kerja Puskesmas Banua Lawas Kabupaten Tabalong. Pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner/angket yang dianalisis menggunakan uji Chi Square dengan tingkat signifikasi sebesar 90% (α=0,05) Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki minat yang kurang dalam melakukan vaksin Covid 19. Ada hubungan pengetahuan masyarakat, sikap masyarakat, dukungan keluarga dan riwayat penyakit Covid 19 dengan minat masyarakat melakukan vaksin Covid 19 di wilayah kerja Puskesmas Banua Lawas Kabupaten Tabalong Tahun 2021. Diharapkan agar masyarakat mencari informasi tentang pentingnya melakukan Vaksin Covid 19 serta menjaga jarak sosial telah terbukti efektif mengurangi penularan penyakit
Hubungan Pengetahuan, Sikap Petugas dan Sarana Prasarana dengan Pengelolaan Limbah Medis Padat di Puskesmas Berangas Kabupaten Barito Kuala Tahun 2023 Marlena Marlena; Rizal Achmad; Edy Ariyanto; Jalpi Agus; Fauzan Akhmad; Riza Yeni
Health Research Journal of Indonesia Vol 2 No 1 (2023): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Limbah medis dalam bentuk padat dihasilkan dari kegiatan yang berasal dari ruangan perawatan seperti poliklinik gigi, poliklinik umum, poliklinik gigi, poliklinik Ibu dan anak, laboratorium dan apotek, berbagai jenis limbah medis yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan Kesehatan dapat membahayakan dan menimbulkan gangguan Kesehatan terutama pada saat pengumpulan, pemilahan, penampungan, penyimpanan, pengangkutan dan pemusnahan serta pembuangan akhir. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap petugas dan sarana prasarana dengan pengelolaan limbah medis padat. Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode survey analitik secara kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan teknik total sampling, jumlah sampel sebanyak 50 responden, terdiri dari semua petugas kesehatan dan petugas kebersihan. Uji statistik menggunakan chi square pada taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat responden yang baik dalam pengelolaan limbah medis padat sebanyak 29 responden (58%), pengetahuan kurang sebanyak 21 responden (42%) sedangkan mempunyai sikap negatif sebanyak 27 responden (54%) dan sarana prasarana baik sebanyak 36 responden (72%). Hasil: Hasil uji statistik menggunakan chi square didapatkan nilai pengetahuan (p-value = 0,004)   sedangkan sikap (p-value = 0,017) dan sarana prasarana (p-value = 0,003). Kesimpulan: Diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan pengelolaan limbah medis padat dan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan limbah medis padat dan mengikuti pelatihan tentang pengelolaan limbah medis padat.
Analisis Penatalaksanaan Petugas Kesehatan Balita Diare Di Puskesmas Lanjas Muara Teweh Kabupaten Barito Utara Tahun 2016 Achmad Rizal
Jurnal Kesehatan Indonesia Vol 7 No 2 (2017): Maret
Publisher : HB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Total morbidity of diarrhea in children under five has increased each years. In Puskesmas Lanjas Kabupaten Barito Utara in 2011 there were 272 cases (69.6 %) diarrhea of toddler, in 2012 there wan an increasing to 312 cases (77.2 %), and in 2013 there was an significant increasing to 153 cases (110.8 %) exceeding the target of 138 %. The aimed of this research was to analyze the knowledge and attitudes of health workers in the management of diarrhea in toddler through analytical survey research in order to analyze the relationship between variables which are cross-sectional study in collected data in September 2016. The sample used are 30 respondents. The collection of the data used the form of interviews those were questionnaires and analysis used to distribute the independent and dependent variables. Analysis of the statistical tests used to learn the overall relationship with the Chi Square test. From this study showed the category less of knowledge and less of management health worker were 14 health workers (87,5% ). Attitude towards management of health workers of diarrhea in toddler less the most is 11 officers (73,3.%). There was correlation between knowledge and management of diarrhea in toddler (p=0,009) and there was no correlation between attitude and management of diarrhea in toddler (p=0,635). It was needed to increase the skills of health worker in the management of diarrhea in toddler so that the health worker was able to apply the treatment of diarrhea and can disseminate standards on the management of health workers to all who served in Puskesmas lanjas even household level as efforts to reduce morbidity and prevent mortality due to diarrhea