Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JEPA (Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis)

Rekomendasi Pengelolaan Perkebunan Kopi Rakyat di Kabupaten Kepahiang Ela Hasri Windari; Paisal Ansiska; Andika Prawanto
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.03.27

Abstract

Komoditas kopi sebagai salah satu komoditas ekspor penghasil devisa negara memerlukan strategi pengelolaan yang tepat untuk dapat menjaga kontinuitas disamping juga meningkatkan kualitas dan kuantitias hasil produksi. Salah satunya adalah dengan pengembangan teknik pertanian yang lebih efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap pengetahuan petani di Desa Taba Tebelet tentang pengelolaan perkebunan kopi dan memberikan prioritas rekomendasi pengelolaan yang baik. Data Primer meliputi observasi, wawancara mendalam dan terstruktur dan data sekunder meliputi data penunjang di dalam penelitian ini diperoleh melalui metode survey. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik snowball yang didasarkan pada metode pemilihan sampel acak. Fokus rekomendasi pengelolaan perkebunan kopi masyarakat Taba Tebelet Kabupaten Kepahiang diperoleh dari hasil analisis SWOT, selanjutnya untuk menentukan prioritas rekomendasi pengelolaan perkebunan kopi masyarakat Taba Tebelet menggunakan analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Analisis SWOT menghasilkan 4 fokus rekomendasi pengelolaan perkebunan kopi, yaitu proses budidaya yang intensif dan organik (TAS 1.36), mengadakan pelatihan/penyuluhan tentang manajemen keorganisasian dan pengelolaan perkebunan (TAS 0.63), legalitas mutu produk kopi (TAS 0.22), dan bantuan dari instansi terkait pengadaan saprodi perkebunan kopi (TAS 0.46). Prioritas strategi pengelolaan perkebunan kopi masyarakat Taba Tebelet ditentukan berdasarkan urutan nilai TAS (Total Attractive Score) dimana skor tertinggi harus lebih didahulukan implementasinya dalam mengatasi kekurangan dan ancaman yang terjadi di perkebunan kopi.