Claim Missing Document
Check
Articles

KELIMPAHAN, FISIOGNOMI, DAN PERIODISITAS VEGETASI TANAMAN MANGGA DI DESA DEPEHA, KECAMATAN KUBUTAMBAHAN, KABUPATEN BULELENG ., Ni Luh Pt. Cariastini; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) besarnya kelimpahan vegetasi tanaman mangga yang ada di Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, (2) fisiognomi vegetasi tanaman mangga yang ada di Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, (3) periodisitas vegetasi tanaman mangga yang ada di Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif. Populasi penelitian ini adalah seluruh vegetasi tanaman mangga di Desa Depeha. Sampel penelitian ini adalah beberapa kebun mangga yang ada di Desa Depeha yang terkaver oleh kuadrat sepanjang line transect. Metode yang digunakan dalam pengambilan data kelimpahan adalah Point Centered Quarter Method dengan teknik pengambilan sampel yaitu sistematik sampling. Sedangkan fisiognomi dan periodisitas digunakan metode observasi dan wawancara. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) kelimpahan tanaman mangga yang ada di Desa Depeha secara keseluruhan adalah 268.500 pohon. Nilai penting yang tertinggi adalah Mangga Arummanis (282.0494 %) dan nilai penting yang terkecil adalah Mangga Kebo (0.1614%), (2) fisiognomi tanaman mangga secara umum menunjukkan pola yang sama, (3) periodisitas tanaman mangga mulai dari perubahan warna daun (90-180 hari), pembungaan (10-28 hari), masa berbuah (45-125 hari) sampai dengan panen (10-45 hari). Kata Kunci : Kelimpahan, Fisiognomi, Periodisitas, Tanaman Mangga The purpose of this research was to determine (1) the magnitude of the mango plant vegetation abundance in Depeha village, Kubutambahan district, Buleleng regency, (2) physiognomy of the mango plant vegetation in the Depeha village, Kubutambahan district, Buleleng regency, (3) periodicity of the mango plant vegetation in the Depeha village, Kubutambahan district, Buleleng regency. This kind of research was exploratory research. The population of this research was around the mango plant vegetation in the Depeha village. Samples of this research were some mango orchard in the Depeha village that covered by the square along the line transect. The method used in this research to pick up the abundance data was Point Centered Quarter Method with a sampling technique that was systematic sampling. While the physiognomy and periodicity used observation and interview methods. The collected data was then analyzed descriptively. The results shows (1) the abundance of mango plant in the Depeha village as a whole is 268.500 trees. The highest important value is Mango Arummanis (282.0494%) and the smallest importance value is Mango Kebo (0.1614%), (2) physiognomy of mango plants generally show the same pattern, (3) the periodicity of mango plants is start from leaf color changes (90-180 days), flowering (10-28 days), fruiting period (45-125 days) until the harvest (10-45 days). keyword : Abundance, Physiognomy, Periodicity, Mango Plants
PEMBERIAN KOMBINASI BIOURINE SAPI DAN KOMPOS CAIR KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminata) MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM PETIK (Amaranthus sp.) ., Ni Luh Seri Eka Desi Susanti; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.; ., Prof. Dr. I Made Sutajaya,M.Kes.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pemberian biourin sapi mengakibatkan perbedaan peningkatan pertumbuhan tanaman bayam (Amaranthus sp.) (2) pemberian kompos cair kulit pisang kapok (Musa acuminata) mengakibatkan perbedaan peningkatan pertumbuhan tanaman bayam (Amaranthus sp.) (3) pemberian kombinasi biourin sapi dan kompos cair kulit pisang kapok (Musa acuminata) mengakibatkan perbedaan peningkatan pertumbuhan tanaman bayam (Amaranthus sp.). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen sungguhan (true experimental). Dengan rancangan factorial 3 x 3 sampel yang digunakan adalah tanaman bayam petik (Amaranthus sp.) dengan ciri morfologi yang sama yaitu dengan tinggi 6 cm dan jumlah daun 3 s.d 4 helai. Data dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis dengan uji lanjut Mann Whitney taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan yang signifikan pada peningkatan pertumbuhan tanaman bayam petik akibat pemberian biourin sapi (p
PEMBERIAN KOMBINASI LIMBAH AMPAS KELAPA DAN CANGKANG TELUR AYAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM CABUT (Amaranthus tricolor L.) ., PUTU PRIMA DHARMAPATNI; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.; ., Prof. Dr. I Made Sutajaya,M.Kes.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pemberian limbah ampas kelapa mengakibatkan perbedaan pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus tricolor L.) (2) pemberian limbah cangkang telur ayam mengakibatkan perbedaan pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus tricolor L.) (3) variasi media tanam limbah ampas kelapa dan cangkang telur ayam mengakibatkan perbedaan pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus ticolor L.). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen sungguhan (True experimental). Sampel yang digunakan adalah tanaman bayam cabut (Amaranthus tricolor L.) diambil secara acak dengan ciri morfologi yang sama yaitu dengan panjang 5 cm. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Kruskal-Wallis dan Uji Lanjut dengan Uji Mann-Whitney pada taraf siginifikansi 5% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan peningkatan pertumbuhan tanaman bayam cabut akibat pemberian limbah ampas kelapa. Perlakuan pada pemberian limbah ampas kelapa 25 gram menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam cabut yang paling efektif, yaitu dengan rerata berat kering sebesar 2,17 gr (2) terdapat perbedaan peningkatan pertumbuhan tanaman bayam cabut akibat pemberian limbah cangkang telur ayam. Perlakuan pada pemberian limbah cangkang telur 25 gram menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam cabut yang paling efektif yaitu dengan rerata berat kering sebesar 2,60 gr (3) terdapat perbedaan peningkatan pertumbuhan tanaman bayam cabut akibat pemberian variasi media tanam limbah ampas kelapa dan cangkang telur ayam. Perlakuan dengan variasi pemberian limbah ampas kelapa 25 gram dan limbah cangkang telur ayam 25 gram menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam cabut paling efektif dengan rerata berat kering sebesar 3,30 gr. Simpulannya adalah pemberian limbah ampas kelapa dan cangkang telur ayam serta kombinasinya dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus tricolor L.) dilihat dari berat keringnya. Kata Kunci : Limbah ampas kelapa, Limbah Cangkang Telur Ayam, Pertumbuhan, Amaranthus tricolor L. The aim of this research to determine: (1) giving of coconut waste resulting the differences of growth spinach plant (Amaranthus tricolor L.) (2) giving of chicken egg shell waste resulting difference the growth of spinach plant (Amaranthus tricolor L.) (3) variation planting media of coconut waste and chicken egg shell resulting the differences of growth spinach plant (Amaranthus tricolor L.). This research was a true experimental research. The sample that used was spinach plant (Amaranthus tricolor L.) with the same morphological characteristics that is 5 cm long. Data were analyzed by using Kruskal-Wallis statistic test and Advanced Test with Mann-Whitney Test at 5% significance level (α = 0,05). The results showed that: (1) there was a difference in the growth of spinach plant due to coconut waste waste. The treatment of 25 grams of coconut waste resulting was the most effective growth of spinach plant, with a dry weight average of 2.17 gr (2). There was a difference in the growth of spinach plant due to chicken egg shell waste. The treatment of 25 gram chicken egg shell waste resulting the most effective growth of spinach plant with dry weight average of 2.60 gr. (3) there was a difference in the growth of spinach plant due to the variation of planting media of coconut waste and chicken egg shell. Treatment with variation of 25 grams coconut waste and 25 gram chicken egg shell waste resulting the most effective growth of spinach plant with dry weight average of 3.30 gr. The conclusion is giving the waste of coconut waste and eggshell shell also its combination can increase the growth of spinach plants (Amaranthus tricolor L.) showed by the dry weight.keyword : Amaranthus tricolor L Chicken Egg Shell Waste, Coconut waste, Growth
Environmental Conservation through Study Value of Bali Aga Tenganan Pegringsingan Community Culture Wijana, Nyoman; Setiawan, I Gusti Agung Nyoman; Mulyadiharja, Sanusi; Wesnawa, I Gede Astra; Rahmawati, Putu Indah
Media Komunikasi Geografi Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v20i2.21903

Abstract

This research aimed to know the implementation of environmental conservation in terms of cultural value orientation, including humanistic nature orientation, man-nature orientation, time orientation, activity orientation, and relational orientation. The population of this research was the entire community in traditional village Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali. This research sample amounted to 25 people, consisting of the conventional village apparatus, community leaders, and the general public. Methods of data collection were the method of observation, interview, questionnaire, and checklist. The collected data were analyzed descriptively. This research indicated that the orientation of cultural values of humanistic nature orientation and man-nature orientation had an excellent quality. The time orientation, activity orientation, and relational orientation parameters had good quality. Culture in the study community generally showed a positive thing, so the impact of culture on the quality of the environment, in general, was excellent. The results of observations in the field revealed that there were all community activities at Tenganan Pegringsingan that could not cause environmental pollution. Therefore, the role of traditional regulation or awig-awig to regulate environmental and social-culture.
STUDI TENTANG KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN ECHINODERMATA SERTA FAKTOR-FAKTOR EKOLOGI YANG MEMPENGARUHINYA DI PANTAI GEGER, SAWANGAN, BADUNG ., Ni Kadek Mita Purnama Yanti; ., Prof. Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis Echinodermata, keanekaragaman dan kemelimpahan Echinodermata serta faktor-faktor ekologi yang mempengaruhi kehidupan Echinodermata di pantai Geger, Sawangan, Badung. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh Echinodermata yang hidup di Pantai Geger. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Echinodermata yang tercakup pada 15 kuadrat yang diletakkan di Pantai Geger. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif eksploratif dengan rancangan penelitian survei lapangan (field study) dan penelitian laboratorium. Metode pengumpulan data keanekaragaman dan kemelimpahan Echinodermata yaitu menggunakan metode observasi dengan memasang line transect. Sedangkan metode pengumpulan data terhadap faktor-faktor ekologi yang mempengaruhi kehidupan Echinodermata yaitu menggunakan metode pengukuran dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Komposisi jenis Echinodermata yang hidup di pantai Geger yaitu sebanyak 19 spesies dengan jumlah total sebanyak 238 individu. (2) Indeks keanekaragaman spesies Echinodermata yang hidup di pantai Geger sebesar 2,56 dengan kategori sedang; Indeks kekayaan spesies sebesar 3,29 dengan kategori rendah; Indeks kemerataan spesies sebesar 0,87 dengan kategori tinggi dan Indeks dominansi spesies sebesar 0,10 dengan kategori tinggi. (3) Kemelimpahan relatif spesies Echinodermata tertinggi diperoleh sebesar 19,33 dari spesies Echinometra mathaei, sedangkan kemelimpahan terendah diperoleh sebesar 0,84 dari spesies Actinopyga echinites. Kepadatan spesies tertinggi yaitu Echinometra mathaei sebesar 3,06 Ind/m2, sedangkan kepadatan spesies terendah yaitu Actinopyga echinites sebesar 0,13 Ind/m2. (4) Faktor-faktor ekologi yang mempengaruhi kehidupan Echinodermata di Pantai Geger yaitu sumber makanan, suhu, pH, salinitas dan kadar oksigen terlarut.Kata Kunci : Keanekaragaman, Kemelimpahan, Kepadatan, Echinodermata, Pantai Geger This study aims are to determine the composition of species Echinodermata, diversity and abundance of Echinodermata and ecological factors that affecting at the Geger Beach, Sawangan, Badung. Population in this research that is all Echinodermata species that live at Geger Beach. The sample in this research is all Echinodermata covered in 15 squares placed at Geger Beach, Sawangan, Badung. This type of study is a descriptive explorative research using field survey and laboratory research. Method of collecting data on diversity and abundance of Echinodermata is using observation method by installing line transect. While the method of collecting data on ecological factors affecting the life of Echinodermata is using measurement method and literature study. The results of this study show (1) Echinodermata type composition identified throughout the squares at Geger Beach as many as 19 species with the total amount as many as 238 individuals. (2) The index of diversity of Echinodermata species that live at Geger Beach of 2.56 it is the medium category; The index species richness of 3.29 is in the low category; The index species evenness of 0.87 is in the high category and the index dominance of species of 0.10 is in the high category. (3) The relative abundance of the highest Echinodermata species is obtained by 19.33 from species Echinometra mathaei, while the lowest abundance is obtained by 0.84 from species Actinopyga echinites. The highest species density is Echinometra mathaei of 3.06 Ind/m2, whereas the lowest density of the species is Actinopyga echinites of 0.13 Ind/m2. (4) Ecological factors affecting the life of Echinodermata at the Geger Beach, Sawangan, Badung are food sources, temperature, pH, salinity and dissolved oxygen. keyword : diversity, abundance, density, Echinodermata, Geger Beach
PENGARUH PENYIRAMAN AIR CUCIAN BERAS DAN PUPUK UREA DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) ., Ni Wayan Yeti Ratnadi; ., Drs.I Nengah Sumardika,M.Pd.; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh penyiraman air cucian beras dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman pacar air (Impatiens balsamina L), (2) pengaruh penyiraman pupuk urea dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman pacar air, dan (3) interaksi antara penyiraman air cucian beras dan pupuk urea dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman pacar air. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan desain penelitian faktorial 5 x 4 dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 20 perlakuan dan 3 kali ulangan. Populasi dari penelitian ini adalah tanaman pacar air sedangkan sampelnya adalah 60 tanaman pacar air yang diambil dengan menggunakan teknik random sederhana. Variabel bebas yaitu air cucian beras dengan konsentrasi 0%, 25%, 50%, 75%, 100%, dan pupuk urea dengan konsentrasi 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm dan 15 ppm, sedangkan variabel terikatnya adalah pertumbuhan tanaman pacar air yang diukur dari berat kering tanaman. Analisis data terdiri dari uji normalitas (Kolmogorov Smirnov dan Shapiro wilk), uji homogenitas (Levene test), uji hipotesis menggunakan ANAVA dua arah, sedangkan uji lanjut dengan uji beda nyata jujur (BNJ) pada taraf signifikansi 5% dengan bantuan SPSS 16.00 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh penyiraman air cucian beras dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman pacar air dan konsentrasi air cucian beras yang memberikan berat kering yang paling besar adalah konsentrasi 100%, (2) ada pengaruh penyiraman pupuk urea dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman pacar air dan konsentrasi pupuk urea yang memberikan berat kering yang paling besar adalah konsentrasi 5 ppm, dan (3) ada pengaruh interaksi antara penyiraman air cucian beras dan pupuk urea dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman pacar air dan interaksi terbaik yaitu penyiraman air cucian beras dengan konsentrasi 100% dan pupuk urea dengan konsentrasi 5 ppm dengan rata-rata berat kering 1,7 gram.Kata Kunci : Air cucian beras, Pupuk urea, Pertumbuhan, Tanaman pacar air (Impatiens balsamina L.) The purpose of this research are (1) to determine the effect of rice water on the growth of Impatiens balsamina, (2) the effect urea fertilizers on the growth of Impatiens balsamina, and (3) the interaction between rice water and urea fertilizers with different concentrations on the growth of Impatiens balsamina. This research is an experimental study using a factorial study design with a 5 x 4 completely randomized design (CRD), which consists of 20 treatments and 3 replications. Population of this research are Impatiens balsamina And the sample are 60 Impatiens balsamina which taken with simple random technique. Independent variable is the rice water with a concentration of 0%, 25%, 50%, 75%, 100%, and the urea concentration of 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm and 15 ppm, while the dependent variable is the growth of Impatiens balsamina of the dry weight of the plant. Data analysis consist of normality test (Kolmogorov Smirnov and Shapiro Wilk), homogeneity (Levene test), test hypotheses using two-way ANOVA, while test continue with honest significant difference test (HSD) at 5% significance level by SPSS 16.00 for windows. The results showed that (1) There are influence of rice water with different concentrations on the growth Impatiens balsamina and rice water concentration that gives the greatest dry weight is 100% concentration, (2) There are influence of urea fertilizers with different concentrations on growth of Impatiens balsamina and urea fertilizers concentration that gives the greatest dry weight is the concentration of 5 ppm, and (3) there is an interaction effect between rice water and urea fertilizers with different concentrations on growth of Impatiens balsamina and the best interaction is rice water with a concentration of 100% and the urea concentration of 5 ppm with an average dry weight of 1.7 grams.keyword : Rice water, Urea fertilizer, Growth, Impatiens balsamina L.
PEMANFAATAN TUMBUHAN PSIKOAKTIF DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL DI DESA TENGANAN PEGRINGSINGAN, MANGGIS, KARANGASEM, BALI ., I Putu Eka Suakarya Utama; ., Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si.; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan, cara pemanfaatan dan efek psikoaktif yang ditimbulkan dalam pengobatan tradisional di desa Tenganan Pegringsingan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mereduksi, memaparkan, mengklasifikasi, disajikan secara deskriptif. Jenis tumbuhan psikoaktif yang dimanfaatkan mencakup 23 spesies yang berasal dari 16 familia. Familia yang banyak anggota spesiesnya dimanfaatkan adalah Piperaceae, Arecaceae, Convolvulaceae, Poaceae, Solanaceae, dan Zingiberaceae. Spesies yang banyak dimanfaatkan adalah Cocos nucifera L.f., Foeniculum vulgare Mill., Acorus calamus L., Piper betle L., dan Erythrina variegata L. Organ yang banyak dimanfaatkan adalah daun, akar, dan buah. Cara pemanfaatan tumbuhan terutama pada pengaplikasian obat yang banyak adalah diparemkan (boreh), disembur (simbuh), diminum (loloh), diusapkan (uap) dan diteteskan pada mata. Khasiat obat yang banyak adalah sebagai anti bengkak, obat pemali, lumpuh, kencing nanah dan mata merah. Potensi efek psikoaktif yang ditimbulkan berupa stimulan, depresan dan hallusinogen.Kata Kunci : Desa Tenganan Pegringsingan, Pemanfaatan tumbuhan psikoaktif, Pengobatan tradisional. This study aims to determine the types of plants, ways of utilization and psychoactive effects caused in traditional medicine in the village of Tenganan Pegringsingan. The approach used is a qualitative approach. Data collection using observation, interviews, and documentation techniques. Data analysis is done by reducing, exposing, classifying, display in descriptive. The types of psychoactive plants utilized include 23 species from 16 families. Familia that many members of their species used are Piperaceae, Arecaceae, Convolvulaceae, Poaceae, Solanaceae, and Zingiberaceae. The most widely used species are Cocos nucifera L.f., Foeniculum vulgare Mill., Acorus calamus L., Piper betle L., and Erythrina variegata L. Organ that is widely used are leaves, roots, and fruit. The most method of utilization of plants, especially in the application of drugs is rubbed (boreh), sprayed (simbuh), drunk (loloh), diusapkan (uap) and dripped on the eyes. The most efficacy of drugs are as anti-swelling, cure for pemali, paralysis, gonorrhea and red eyes. Potential psychoactive effects caused is stimulants, depressants and hallucinogens.keyword : Psychoactive plants usage, Tenganan Pegringsingan village, Traditional medicine.
PERBEDAAN KOMPOSISI MEDIA TANAM PASIR DAN HUMUS TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH Adenium obesum ., Kadek Agus Priady Wahyu Winantha; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.; ., Ida Ayu Putu Suryanti, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui perbedaan komposisi media tanam pasir dan humus terhadap pertumbuhan benih tanaman Adenium obesum yang dapat dilihat dari berat kering tanaman. 2) Mengetahui Pada komposisi media tanam pasir dan humus yang mana paling efektif dalam pertumbuhan benih Adenium obesum. Jenis penelitian ini termasuk penelitian sungguhan (true experimental). Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap yaitu rancangan percobaan yang menggunakan pengawasan setempat dengan pembatasan pengacakan. Percobaan ini menggunakan 7 kelompok perlakuan yang mana setiap kelompok mempunyai perbandingan campuran pasir dan humus yang berbeda yaitu pasir saja, perbandingan pasir dan humus 1:3, 1:2, 1:1, 2:1, 3:1 dan media tanam humus , namun sebelum memberikan perlakuan benih Adenium diberikan preetest berupa penyetaraan benih Anlisis data pada penelitian ini menggunakan ANOVA satu arah dengan taraf signifikansi 5% dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan tanaman pada perbandingan pasir dan humus 1 : 2 memiliki biomassa tertinggi dari semua perlakuan, dan terdapat beda nyata terkecil dengan media tanam pasir saja dengan beda rerata 0,339 gram. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nyata pada media tanam pasir dan humus dengan perbandingan yang berbeda. Komposisi media tanam yang paling baik untuk proses pertumbuhan benih tanaman Adenium obesum yaitu pada komposisi media tanam pasir dan humus 1 : 2.Kata Kunci : Adenium obesum, Pasir, Humus, dan Komposisi This study aims to 1) determine the differences in the composition of sand and humus growing media on the growth of Adenium obesum plant seeds which can be seen from the dry weight of plants. 2) Knowing the composition of sand and humus growing media which is most effective in the growth of Adenium obesum seeds. This type of research includes real research (true experimental). The design of the study used in this study was a completely randomized design which was a trial design that used local supervision with restrictions on randomization. This experiment uses 7 treatment groups where each group has a different mixture of sand and humus, namely sand, sand and humus ratio 1: 3, 1: 2, 1: 1, 2: 1, 3: 1 and humus growing media, but before giving the treatment of Adenium seeds the preetest was given in the form of equalization of seed Anlisis data in this study using one-way ANOVA with a significance level of 5% and continued with the Smallest Significant Difference test (LSD). The results showed that the plants in the sand and humus 1: 2 ratio had the highest biomass of all treatments, and there was the smallest significant difference with the sand planting media with an average difference of 0.339 grams. It can be concluded that there are significant differences in sand and humus growing media with different comparisons. The best composition of planting media for the growth process of Adenium obesum seeds is the composition of sand planting media and humus 1: 2keyword : Adenium sp., Sand, Humus, and Comparison
EKSPLORASI SPESIES TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT DALAM GEGALIHAN USADA TARU PRAMANA SEBAGAI KAJIAN ETNOBOTANI DAN EKOLOGI DI HUTAN WISATA MONKEY FOREST UBUD, KABUPATEN GIANYAR ., Komang Adi Purnama Putra; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Jumlah spesies tumbuhan berkhasiat obat yang terdapat di Hutan Wisata Monkey Forest Ubud, Kabupaten Gianyar sesuai dengan Usada Taru Pramana; (2) Organ tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan; (3) Cara pengolahan tumbuhan obat; (4) Kegunaan setiap spesies tumbuhan berkhasiat obat; (5) Faktor edafik dan klimatik di Hutan Wisata Monkey Forest. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif dan deskriptif. Lokasi penelitian dilakukan di Hutan Wisata Monkey Forest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua spesies tumbuhan yang hidup di seluruh area hutan wisata Monkey Forest. Populasi juga menyangkut sosial masyarakat setempat yang nantinya berhubungan dengan pengumpulan data local genius. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh spesies tumbuhan yang ada di hutan wisata Monkey Forest dengan kuadrat ukuran 10x10 m2 sebanyak 36 kuadrat. Sampel untuk sosial masyarakat ini adalah tokoh masyarakat, pemangku/penglingsir, balian, dan masyarakat umum. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan sistematik sampling dan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Dari 3.600 m2 luas Hutan Wisata Monkey Forest, komposisi spesies tumbuhan tersusun oleh 63 spesies dengan jumlah total spesies tumbuhan obat sebanyak 28 spesies. Berdasarkan Usada Taru Pramana sebanyak 12 spesies tumbuhan obat, sedangkan hasil wawancara dari masyarakat sebanyak 26 spesies (diantara keduanya terdapat beberapa kesamaan dan perbedaan sehingga menjadi 28 spesies); (2) Pada spesies tumbuhan obat yang terdata, jika organ yang bisa digunakan sejumlah 1 organ, maka yang memiliki jumlah spesies terbanyak adalah daun dengan jumlah 8 spesies dan persentase sebesar 28,6%. Sedangkan jika organ yang digunakan sejumlah 2 organ, maka yang memiliki jumlah spesies terbanyak adalah daun dan buah dengan jumlah spesies 4 spesies dan presentase sebesar 14,3%. Dan jika organ yang bisa digunakan sejumlah 3 organ, maka yang memiliki jumlah spesies terbanyak adalah akar, batang dan daun dengan presentase 7,1 %. (3) Cara pengolahan tumbuhan obat dapat diolah dengan beberapa cara yaitu dibuat jamu, lulur atau boreh, dikunyah kemudian disembur, diusap atau dioleskan dan dibakar kemudian dihirup asapnya; (4) Kegunaan spesies tumbuhan yang terdata dapat dipakai sebagai obat luar misalnya yaitu obat luka bakar, luka memar atau lebam, lumpuh, bengkak atau tuju brahma, dan lainnya. Sedangkan sebagai obat dalam yaitu obat pusing, diare, disentri, liver, darah tinggi dan lainnya; (5) Faktor klimatik diantaranya suhu udara 31,60C, intensitas cahaya 368,1 dan lainnya, sedangkan faktor edafik diantaranya pH tanah 7,1, BOT 28% dan lainnya.Kata Kunci : Monkey Forest, Tumbuhan berkhasiat obat, Usada Taru Pramana The purpose of this research was to know (1) The species of herbs which is located in Tourism Forest that is Monkey Forest Ubud, Gianyar in accordance with Usada Taru Pramana; (2) The organ of herbs that is used; (3) How the processing of herbs; (4) The use of each species of herbs; (5) The edafik and climatic factors in Tourism Forest that is Monkey Forest. The type of this research was explorative and descriptive research. The research location is at Monkey Forest-Tour Forest. The population of this research are all the species of plants that live in the entire forest area travel Monkey Forest. The population is also about social community that will be associated with the data collection of local genius. The sample used of this research are all plant species in the forest Monkey Forest travel with the square size of 10x10 m2 as 36 squares. The sample for this community is a social community leaders, pemangku/ penglingsir, balian, and the general public. The technique of sample collection used a systematic sampling and purposive sampling. The results of this research shows (1) from 3.600 m2 area of Monkey Forest, species composition composed by 63 species with total of 28 species of herbs. Based on Usada Taru Pramana as many as 12 species of herbs, while the results of the public interview as many as 26 species (between both of them ,there are some similarities and differences until become 28 species); (2) In data herbs species, if there is one part that can be used, so, which has the most numbers is leaves with 8 species has 28,8% of percentage. Whereas, if there are two parts that can used, so, which has the most numbers are leaves and fruit with total 4 species and has 14,3% percentage. And if there are 3 part that can be used, so, which has the most numbers of species are root, stick, and leaves with 7,1% percentage; (3) How the processing of herbs can be processed in some way that is made of herbs, herbal or boreh, chewed and then sprayed, rubbed or smeared and burned then inhaled the smoke; (4) The use of recorded plant species can be used for topically for example a drug burns, contusions or bruises, paralysis, swelling or tuju brahma, and many more. Whereas, as a inner medicine that is a drug dizziness, diarrhea, dysentery, liver, high blood pressure and others; (5) climatic factors including air temperature that is 31.6 0 C, light intensity and other 368.1, while edafik factors including soil pH of 7.1, Soil Organic Matter 28% and more.keyword : Monkey Forest, Herbs, Usada Taru Pramana
PEMANFAATAN DAUN MINDI (Melia azedarach L.) PADA BERAT DAN LAMA WAKTU DEKOMPOSISI BERBEDA SEBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN GUMITIR (Tagetes erecta L.) ., I Gede Ria Mahendra; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.; ., I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pemberian daun mindi dengan berat yang berbeda sebagai media tanam meningkatkan perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.). (2) Pemberian daun mindi dengan lama waktu dekomposisi yang berbeda sebagai media tanam meningkatkan perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.). (3) Kombinasi antara pemberian berat daun mindi dengan lama waktu dekomposisi yang berbeda sebagai media tanam meningkatkan perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.). Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan (true experimental research). Sampel yang digunakan adalah tanaman gumitir (Tagetes erecta L.) dengan ciri morfologi yang sama yaitu dengan tinggi 5 cm. Penelitian ini menggunakan 3 pengulangan dengan 20 perlakuan. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Anava dua arah (Anava Two Way) dengan rancangan desain faktorial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Ada perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.) akibat pemberian berat daun mindi. Perlakuan pada berat 75 gr menghasilkan berat rata-rata tertinggi. (2) Tidak ada perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.) akibat pemberian lama waktu dekomposisi daun mindi. (3) Tidak ada perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.) akibat pemberian kombinasi lama waktu dekomposisi dan berat daun mindi. Kata Kunci : Pertumbuhan optimal, Limbah daun mindi, Konsentrasi, Masa dekomposisi This research aimed to find out: (1) The provision of mindi leaves with different weights as planting media increases the difference in the growth of Gumitir plants (Tagetes erecta L.). (2) The provision of mindi leaves with a long time different decomposition as a medium of planting increases the difference in the growth of Gumitir plants (Tagetes erecta L.). (3) The combination of heavy delivery of mindi leaves with a long time different decomposition as a medium of planting increases the difference in the growth of Gumitir plant (Tagetes erecta L.). This research is a real experimental research. The sample is the Gumitir (Tagetes erecta L.) plant with the same morphological characteristic of 5 cm. This study used 3 repetitions with 20 treatments. The Data was analyzed using a two-way Anava two Way statistical test with factorial design. The results of this study show that: (1) There were differences in the growth of Gumitir plants (Tagetes erecta L.) due to the heavy administration of mindi leaves. The treatment at weight 75 gr produces the highest average weight. (2) There was difference in the growth of Gumitir plants (Tagetes erecta L.) due to the prolonged administration of mindi leaf decomposition. (3) There was difference in the growth of Gumitir plants (Tagetes erecta L.) due to the combination of long-time decomposition and heavy leaf mindi.keyword : optimal growth, waste of mindi leaves, concentration, period of decomposition
Co-Authors ., Devita Kurnia Sari ., Gusti Ayu Oka Utami ., I Gede Andy Wira Sanjaya ., I Gede Eka Saputra ., I Gede Ria Mahendra ., I Gede Surya Natha ., I Gusti Ayu Apti Purbayani ., I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. ., I Putu Eka Suakarya Utama ., I Putu Gede Eka Handrayana Putra ., IB PUTU EKA WEDANTA ., IDA AYU KADE ERAWATI ., Juni Artawan I Kadek ., Kadek Agus Priady Wahyu Winantha ., Kadek Pande Evi Enitasari ., Kadek Sudarsini ., Komang Adi Purnama Putra ., Komang Ayu Yulia Ari Winandi ., Ni Kadek Arini ., NI KADEK LISMAYANI ., Ni Kadek Mita Purnama Yanti ., Ni Luh Putu Puspitasari ., Ni Luh Sasih Nurcahyani ., Ni Luh Seri Eka Desi Susanti ., NI LUH SRI ARI SUKERTININGSIH ., Ni Made Ayu Pratiwi ., Ni Made Ninda Pradani ., Ni Made Widnyani ., Ni Nyoman Januantari ., Ni Putu Asrini ., Nyoman Edi Supartawan ., PUTU PRIMA DHARMAPATNI ., Putu Rahma Dewi ., YULY SAFNA MEGAWATI A. A. Istri Agung Rai Sudiatmika Desak Made Citrawathi Devita Kurnia Sari . Drs.I Nengah Sumardika,M.Pd. . Gusti Ayu Oka Utami . I Gede Andy Wira Sanjaya . I Gede Astra Wesnawa I Gede Eka Saputra . I Gede Ria Mahendra . I Gede Surya Natha . I Gusti Ayu Apti Purbayani . I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si. . I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. . I Made Sutajaya I Nengah Suartha I NYOMAN MASTIKA . I Nyoman Wijana I Putu Eka Suakarya Utama . I Putu Gede Eka Handrayana Putra . I Wayan Sadia I Wayan Sukra Warpala IB PUTU EKA WEDANTA . IDA AYU KADE ERAWATI . Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Jelantik Swasta Ida Bagus Putu Arnyana JOHARI MARJAN . Juni Artawan I Kadek . Kadek Agus Priady Wahyu Winantha . Kadek Pande Evi Enitasari . Kadek Sudarsini . Komang Adi Purnama Putra . Komang Ayu Yulia Ari Winandi . MADE AYU SRI ARIANI . MADE EKA ADNYANA . Ni Kadek Arini . NI KADEK LISMAYANI . Ni Kadek Mita Purnama Yanti . Ni Luh Pt. Cariastini . Ni Luh Pt. Cariastini ., Ni Luh Pt. Cariastini NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI Ni Luh Putu Puspitasari . Ni Luh Putu Ratih Widianingtias . Ni Luh Sasih Nurcahyani . Ni Luh Seri Eka Desi Susanti . NI LUH SRI ARI SUKERTININGSIH . Ni Made Adi Kencana Wati Tira . Ni Made Ayu Pratiwi . Ni Made Ninda Pradani . Ni Made Widnyani . Ni Nym.Yuli Adelina . Ni Nym.Yuli Adelina ., Ni Nym.Yuli Adelina NI NYOMAN AYU SUCIATI . Ni Nyoman Januantari . Ni Putu Asrini . Ni Putu Ratih Widiasari . Ni Putu Ratih Widiasari ., Ni Putu Ratih Widiasari Ni Putu Ristiati Ni Wayan Septiari . Ni Wayan Yeti Ratnadi . Nyoman Edi Supartawan . Putu Budi Adnyana Putu Eva Yustini Putu Indah Rahmawati PUTU PRIMA DHARMAPATNI . Putu Rahma Dewi . S.Pd.,M.Si. I M P Anton Santiasa . Sagung Inten Astari . Sagung Inten Astari ., Sagung Inten Astari Sanusi Mulyadiharja Suartha, I Nengah TRIANA KARTIKA SANTI . YULY SAFNA MEGAWATI .