Claim Missing Document
Check
Articles

The Service Quality of Telemedicine in Indonesia During Covid-19: a Survey within Jakarta Area Dodi Permadi; Richardus Eko Indrajit; Handri Santoso; Erick Dazki
JTKSI (Jurnal Teknologi Komputer dan Sistem Informasi) Vol 5, No 1 (2022): JTKSI (Jurnal Teknologi Komputer dan Sistem Informasi)
Publisher : JTKSI (Jurnal Teknologi Komputer dan Sistem Informasi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

During the Covid-19 pandemic, many countries had different strategies to stop the spread of the novel virus and help patients. Challenges arise from the character of the virus that needs social distancing to prevent and stop transmission.  It brings us to the era of health technologies faster than it should. In this case, a telemedicine service is part of the strategy to reach out to the patient while keeping the bed occupancy ratio in the hospital low because many have light symptoms. But how the service quality of telemedicine and what to expect from its service, demands an analysis for further improvement. This paper using survey method with certain criteria to give clear understanding of the telemedicine service and what should improve.
Analisis Kombinasi Teknologi Baru Pengembangan Aplikasi Pengantar Makanan Pada Digital IT Service Melalui Workflow Dan Process Automation Isra Ruddin; Handri Santoso; Richardus Eko Indrajit; Erick Dazki
JURNAL LENTERA : Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi Vol 21 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : LP2M STAI Miftahul 'Ula (STAIM) Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/lentera.v21i1.626

Abstract

Penyedia layanan pengiriman makanan dapat dikategorikan sebagai Pengiriman Restoran-ke- Konsumen atau operasi pengiriman Platform-ke-Konsumen. Penyedia Pengiriman Restoran-ke- Konsumen membuat makanan dan mengirimkannya, seperti yang ditunjukkan oleh penyedia, seperti KFC, McDonald's, Pizza Hut dan lainnya. Urutan dapat dibuat langsung melalui platform online. Food Delivery Online membutuhkan layanan pengiriman real-time yang sangat efisien dan dapat diskalakan. Kombinasi dari teknologi baru memberikan kesan yang besar jumlah peluang bisnis bagi para pengusaha. Pada bagian ini menargetkan untuk menunjukkan konvergensi teknologi baru ini dalam dimensi bisnis dan mengeksplorasi titik sayatan untuk perusahaan rintisan di masa depan melalui contoh spesifik mobil self-driving. IoT memecahkan masalah konektivitas, yang berarti perangkat pintar yang berbeda di masa depan bisa mendapatkan terhubung dan bertukar data satu sama lain. AI sangat meningkatkan tingkat otomatisasi mesin sehingga mereka dapat melakukan tugas yang sama seperti manusia. Persimpangan AI dan IoT tidak bisa lagi dipandang sebelah mata dan efek sinergi di antara mereka sangat menjanjikan. Pengusaha dengan latar belakang bisnis yang lebih tradisional memberikan peringkat yang lebih tinggi pada bagian saluran. Di sektor tradisional, saluran dapat dipandang sebagai aset penting dalam operasi bisnis. Perusahaan yang memiliki saluran distribusi premium dapat diberkahi dengan keunggulan luar biasa dalam persaingan pasar, dan pola pikir seperti itu akan diwariskan kurang lebih dalam kegiatan bisnis berikut. Berbeda dengan sektor tradisional, saluran masuk ekonomi baru biasanya transparan. Sama seperti di E-commerce atau industri digital, media internet bagi semua perusahaan untuk menjangkau pelanggan
Penerapan Arsitektur Enterprise Berkelanjutan Untuk Perusahaan Sistem Integrator Teknologi Informasi Yadi Karyadi; Richardus Eko Indrajit; Erick Dazki
Jutisi : Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol 11, No 1: April 2022
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.554 KB) | DOI: 10.35889/jutisi.v11i1.824

Abstract

Abstrak. Keberadaan perusahaan sistem integrator teknologi informasi yang menyediakan solusi Internet of Thing (IoT) semakin memegang peranan penting untuk memenuhi kebutuhan inisiatif transformasi digital yang dilakukan di pelanggan sektor swasta dan pemerintahan. Karakteristik tiap pelanggan sangatlah berbeda satu sama lainnya, sehingga diperlukan perusahaan sistem integrator yang mempunyai keunggulan dalam hal kustomisasi sistem, baik sistem hardware, software, firmware, dan jasanya. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan perencanaan arsitektur enterprise perusahaan sistem integrator teknologi informasi dengan spesialisasi solusi Internet of Thing, dengan menggunakan pendekatan model canvas dan framework TOGAF (The Open Group Architecture Framework) ADM (Architecture Develoment Method). Kajian arsitektur enterprise dilakukan secara menyeluruh termasuk aspek bisnis, aplikasi, informasi, teknologi, manajemen perubahan, dan opportunities and solutions. Hasilnya bidang bisnis ini memiliki arsitektur enterprise yang berkelanjutan, dan mempunyai keunggulan kompetitif.Kata kunci: Arsitektur enterprise; TOGAF; Sistem Integrator; Internet of Thing Abstract. The existence of an information technology system integrator company that provides Internet of Thing (IoT) solutions has important role to address digital transformation initiatives carried out by private sector and government customers. The characteristics of each customer are very different from each other, so a system integrator company need to do system customization, on system hardware, software, firmware, and services. The purpose of this study to obtain an enterprise architecture plan for information technology system integrator company specializing in Internet of Thing solutions, using the canvas model approach and the TOGAF (The Open Group Architecture Framework) ADM (Architecture Development Method) framework. The study of enterprise architecture is carried out thoroughly including aspects of business, applications, information, technology, change management, and opportunities & solutions. As a result, this business has a sustainable enterprise architecture, and has a competitive advantage.Key words: Enterprise Architecture; TOGAF; System Integrator; Internet of Thing 
Rancangan Arsitektur Enterprise Pada Industri Restoran Eka Waras Kristianto; Richardus Eko Indrajit; Erick Dazki
Jutisi : Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol 10, No 3: Desember 2021
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.941 KB) | DOI: 10.35889/jutisi.v10i3.703

Abstract

Abstrak. Industri restoran merupakan industri yang mempunyai potensi menjanjikan dan mengalami perkembangan yang sangat cepat. Dengan berkembangnya teknologi digital, industri restoran juga harus melakukan inovasi dalam pemanfaatan teknologi tersebut. System yang digunakan dalam melakukan pelayanan ke pelanggan, masih kurang maksimal. System informasi hanya menggunakan front end di kasir, serta back end menggunakan system pencatatan barang keluar masuk (system inventory), system keuangan. Management restoran melakukan perubahan system informasi menjadi lebih baik, dengan cara melakukan IT Planning sebelum melakukan perubahan sistem informasi. Penggunaan Enterprise Architecture sebagai landasan dalam melakukan perencanaan, menggunakan Framework TOGAF. Framework TOGAF yang digunakan dalam perancangan adalah Preliminary Phase, Business Architecture, Application Architecture, Information Architecture, Technology Architecture dan Implementation Governance. Implementation Governance dilakukan untuk tahap penerapan dari Enterprise Architecture pada industri restoran.Kata kunci: Enterprise Architecture, Implementation Governance, TOGAF, Business Architecture, Application Architecture Abstract. The restaurant industry is an industry that has promising potential and is experiencing very fast development. With the development of digital technology, the restaurant industry must also innovate in the use of this technology. The system used in providing services to customers is still not optimal. The information system only uses the front end at the cashier, and the back end uses the inventory system and the financial system. Restaurant management changes the information system for the better, by doing IT Planning before making changes to the information system. The use of Enterprise Architecture as a basis for planning, using the TOGAF Framework. The TOGAF framework used in the design is Preliminary Phase, Business Architecture, Application Architecture, Information Architecture, Technology Architecture and Implementation Governance. Implementation Governance is carried out for the implementation stage of the Enterprise Architecture in the restaurant industry.Keyword: Enterprise Architecture, Implementation Governance, TOGAF, Business Architecture, Application Architecture
Kajian Rancangan Sistem Informasi pada Industri Pariwisata menggunakan Arsitektur Enterprise Yakob Jati Yulianto; Richardus Eko Indrajit; Erick Dazki
Jutisi : Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol 11, No 1: April 2022
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.946 KB) | DOI: 10.35889/jutisi.v11i1.761

Abstract

Abstrak. Pandemi Covid-19 menyebabkan masyarakat yang gemar berwisata menjadi tidak bebas untuk melakukan aktivitas di luar rumah akibat adanya kebijakan pemerintah menerapkan pembatasan beraktivitas. Kebijakan pembatasan beraktivitas di luar rumah ini menjadi dasar pemikiran untuk merancang sistem informasi pariwisata secara virtual, dengan memanfaatkan berbagai teknologi cloud computing yang dirancang dengan Enterprise Architecture. Tempat-tempat wisata dan situs-situs budaya yang tidak dioperasikan, diubah menjadi produk digital dengan memanfaatkannya sebagai bahan untuk memproduksi virtual wisata. Paper ini menyajikan rancangan sistem informasi wisata berbasis virtual. Rancangan tersebut digambarkan dalam enterprise architecture yang terdiri dari Business Architecture, Information Architecture, Technology Architecture, application architecture, serta menyajikan opportunities and solution.Kata kunci: Business Architecture; Information Architecture; Technology Architecture; Virtual Wisata Abstract. The Covid-19 pandemic has caused people who like to travel to be not free to carry out activities outside the home due to government policies implementing activity restrictions. This policy of limiting activities outside the home is the rationale for designing a virtual tourism information system, by utilizing various cloud computing technologies designed with Enterprise Architecture. Tourist attractions and cultural sites that are not operated are converted into digital products by using them as materials for producing virtual tours. This paper presents the design of a virtual-based tourist information system. The design is described in an enterprise architecture which consists of Business Architecture, Information Architecture, Technology Architecture, application architecture, and presents opportunities and solutions.Kata kunci: Business Architecture; Information Architecture; Technology Architecture; Virtual Tourism
Komparasi Algoritma Naïve Bayes, Logistic Regression Dan Support Vector Machine pada Klasifikasi File Application Package Kit Android Malware Diana Diana; Richardus Eko Indrajit; Erick Dazki
Jutisi : Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol 11, No 1: April 2022
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1112.786 KB) | DOI: 10.35889/jutisi.v11i1.815

Abstract

Abstrak. Fenomena malware yang terus bertumbuh pada sistem Android menjadikan peneliti berfokus untuk menganalisa malware dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa file-file APK (Application Package Kit) Android dengan mengklasifikasi keluarga malware. File malware akan dijadikan dataset untuk dilakukan training menggunakan algoritma pembelajaran mesin. Pembelajaran mesin yang digunakan adalah Naïve Bayes, Logistic Regression dan Support Vector Machine. Pengukuran performansi dan akurasi juga disajikan dalam perbandingan antara algoritma Naïve bayes, Logistic Regression dan Support Vector Machine yang merupakan algoritma Machine Learning dan bagian dari kecerdasan buatan. Hasil uji akurasi menunjukkan algoritma Naive Bayes mampu mengklasifikasi keluarga malware dengan tingkat akurasi 97.75%, sedangkan algoritma Logistic Regression akurasinya 88.75% dan akurasi Support Vector Machine mencapai 96,75%. Meskipun akurasi tidak setinggi penelitian sebelumnya, teknik analisa statis dengan fitur Permission dan fitur Intent cukup sederhana untuk mendeteksi file APK Android adalah malware atau bukan malware.Kata kunci: Malware Android; Naïve Bayes; Logistic Regression; Support Vector Machine Abstract. The phenomenon of malware that continues to grow on the Android system makes researchers focus on analyzing malware by utilizing artificial intelligence technology. The purpose of this research is to analyze Android APK (Application Package Kit) files by classifying malware families. The malware files will be used as a dataset for training using machine learning algorithms. The machine learning used is Naïve Bayes, Logistic Regression and Support Vector Machine. Performance and accuracy measurements are also presented in a comparison between the Naïve Bayes algorithm, Logistic Regression and Support Vector Machine which is a Machine Learning algorithm and part of artificial intelligence. The accuracy test results show that the Naive Bayes algorithm is able to classify malware families with an accuracy rate of 97.75%, while the Logistic Regression algorithm has an accuracy of 88.75% and an accuracy of Support Vector Machine reaches 96.75%. Although the accuracy is not as high as previous studies, the static analysis technique with the Permission feature and the Intent feature is quite simple to detect Android APK files are malware or not malware.Keyword: Malware Android; Naïve Bayes; Logistic Regression; Support Vector Machine
Konsep Integrasi Micro-Services Menggunakan Enterprise Architecture (Studi Kasus: Perusahaan E-Commerce Indonesia) Andreas Putra Wijaya; Richardus Eko Indrajit; Erick Dazki
Jutisi : Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol 10, No 3: Desember 2021
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.523 KB) | DOI: 10.35889/jutisi.v10i3.727

Abstract

Abstrak. Era digitalisasi setiap perusahaan berusaha melakukan yang terbaik untuk menyediakan layanan kepada pelanggan melalui berbagai inovasi yang dapat membuat pelanggan tertarik menggunakan jasa perusahaan. Micro-services memungkinkan tim developer perusahaan dapat mengembangkan secara optimal, setiap layanan yang diberikan dengan membagi layanan menjadi bagian–bagian kecil yang dapat dikembangkan secara bersamaan. Sehingga dalam tahap pengembangan maupun menerima feedback dari pengguna, dapat secara progresif diperbaiki dan dikembangkan. Terutama bagi pengusaha yang membuat bisnis startup dalam bidang jual/beli online (e-commerce) di Indonesia yang sedang berkembang pesat. Paper ini bertujuan, memaparkan hasil analisis penulis mengenai pengaruh dari penerapan micro-services pada perusahaan e-commerce di Indonesia. Salah satu faktor yang mendukung berkembangannya e-commerce di Indonesia adalah peningkatan sistem layanan yang menyeluruh, dengan melakukan development sistem dengan cepat.Kata Kunci: Microservices, e-commerce, Startup, Enterprise Architecture.Abstract. In the era of digitalization every company is trying to do their best to provide services to customers through any innovations that can make customers interested in using the company's services. Micro-services allow the company's development team to develop optimally, each service provided by dividing the service into small parts that can be developed simultaneously. So that in the development stage as well as receiving feedback from users, it can be progressively improved and developed. Especially for entrepreneurs who make startup businesses in the field of buying/selling online (e-commerce) in Indonesia, which is growing rapidly. This paper aims to describe the results of the author's analysis of the effect of implementing micro-services on e-commerce companies in Indonesia. Where one of the factors in the development of e-commerce in Indonesia is to improve the comprehensive service system, by developing the system quickly.Keywords: Microservices, e-commerce, startup, Enterprise Architecture.
Penerapan Enterprise Architecture Pada Industri Kosmetik dengan TOGAF ADM Diana Diana; Richardus Eko Indrajit; Erick Dazki
Jutisi : Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol 11, No 1: April 2022
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.503 KB) | DOI: 10.35889/jutisi.v11i1.820

Abstract

Abstrak. Industri kosmetik di Indonesia menempati urutan ketiga pasar terbesar Asia, menjadikan peluang besar para pelaku industri kosmetik untuk pasar internasional. Untuk bersaing secara global, perencanaan yang matang terhadap proses bisnis diperlukan. Tulisan ini mengusulkan rancangan dengan memaksimalkan CRM (Customer Relation Management) sistem yang ditujukan untuk menentukan strategi pemasaran efektif. Pengaruh pada penyediaan produk, nilai kualitas, pengalaman yang memuaskan dapat menjangkau segmen pelanggan yang lebih besar. Pengembangan CRM sistem menggunakan kerangka kerja Business Model Canvas yang tepat di industri kosmetik. Adaptasi diperlukan dengan kerangka kerja TOGAF ADM dan bahasa pemodelan Archimate Core Framework, menghasilkan model bisnis proses yang lebih rapi dan mengggambarkan struktur organisasi yang terintegrasi. Dimulai dari penargetan pasar, pengumpulan data, promosi, pemesanan, pembagian informasi, dan layanan konsumen yang saling terhubung. Hasil penelitian ini menambahkan tahapan Migration Planning dan Change Management dimana kedua tahapan ini sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan operasional industri komestik secara baik dan tertata rapi sesuai dengan kebutuhan bisnis.Kata kunci: Customer Relation Management; Business Model Canvas; Archimate Core Framework; Migration Planning; Change Management Abstract. The cosmetic industry in Indonesia is the third largest market in Asia, creating a great opportunity for cosmetic industry players for the international market. To compete globally, careful planning of business processes is required. This paper proposes a design by maximizing the CRM (Customer Relation Management) system aimed at determining an effective marketing strategy. Influence on product provision, quality value, satisfying experience can reach larger customer segments. CRM system development using the Business Model Canvas framework is right in the cosmetics industry. Adaptation is required with the TOGAF ADM framework and the Archimate Core Framework modeling language, resulting in a more streamlined business process model and depicting an integrated organizational structure. Starting from market targeting, data collection, promotion, ordering, information sharing, and connected consumer service. The results of this study add the stages of Migration Planning and Change Management where these two stages are very necessary in carrying out the operational activities of the cosmetic industry well and neatly in accordance with business needs.Keywords: Customer Relations Management;Business Model Canvas; Archimate Core Framework; Migration Planning; Change Management
Adopsi IoT Pada Core Process Trucking di Indonesia Dengan Menggunakan TOGAF Framework bayu Yasa Wedha; Hadri Helmi; Erick Dazki; Richardus Eko Indrajit
JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi) Vol 9 No 1 (2022): JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) STMIK Global Informatika MDP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35957/jatisi.v9i1.1980

Abstract

Logistics costs in Indonesia are still relatively expensive due to the lack of infrastructure, technology, human resource capabilities, government logistics policies, natural disasters, and frequent illegal levies. Customers have not received information in real time. This can have an impact on customer satisfaction and delays in the payment process from customers. To answer these challenges, trucking business actors are required to innovate and improve the performance and utilization of their vehicles, especially by utilizing internet of things technology (IoT). The implementation of IoT technology in trucking companies requires enterprise architecture planning, so that the technology implemented is in accordance with business needs. This journal will discuss how to use IoT technology to support business goals and operational processes in the core process of trucking companies in Indonesia, as well as provide recommendations for enterprise architecture according to TOGAF that can be implemented in the core process of trucking business in Indonesia. Enterprise architecture recommendations are visualized through Archimate, so they can be easily understood and adapted by trucking businesses or the government.
Contingency Planning in IT Risk Audit on Music Digital Recording Company Isra Ruddin; Handri Santoso; Richardus Eko Indrajit; Erick Dazki
Journal of Music Science, Technology, and Industry Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.115 KB)

Abstract

Tujuan: Aplikasi dan layanan musik harus menciptakan pengalaman privasi yang baik dan menghasilkan kepercayaan dan keyakinan. Metode penelitian: Kunci untuk mewujudkan tujuan ini adalah kerangka kerja yang kuat dan efektif untuk perlindungan keamanan, berdasarkan prinsip transparansi, pilihan, dan kontrol. Hasil dan pembahasan: Sistem Apex memperluas Android untuk memungkinkan pengguna secara selektif mengizinkan, menolak, atau membatasi akses dengan izin khusus yang diminta oleh aplikasi. Efek samping dari penolakan akses ke sumber daya adalah aplikasi dapat melempar pengecualian dan menghentikannya. Implikasi: Pengembangan ProtectMyPrivacy (PMP) diharapkan pengguna memiliki perlindungan yang lebih kuat terhadap serangan yang berfokus pada privasi, tetapi kehilangan perlindungan terhadap serangan runtime.