Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi (WSNF)

Potensi dan Aktivitas Antibakteri Madu, Bee Pollen, dan Propolis dari Lebah Kele (Trigona sp.) terhadap Bakteri Penyebab Jerawat Sang Ayu Made Dwi Ariesta Putri; Ni Putu Ariantari
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p15

Abstract

Jerawat merupakan peradangan yang terjadi di bagian tubuh seperti wajah, dada, leher, dan punggung yang lumrah dialami pada usia remaja hingga dewasa. Jerawat dikarakterisasi dengan adanya papula, komedo hitam dan putih, pustula, nodul, dan jerawat batu. Infeksi jerawat dakibatkan dari berlebihnya aktivitas kelenjar minyak serta diperburuk oleh adanya infeksi bakteri. Salah satu sumber daya lokal yang berpotensi sebagai antibakteri adalah lebah Trigona atau yang di Bali lebih dikenal dengan istilah kele. Lebah kele merupakan lebah yang memiliki karakteristik hitam pekat, tidak bersengat, dan menghasilkan rasa madu yang lebih asam dibandingkan madu lainnya. Tujuan review artikel ini adalah untuk mengkaji informasi mengenai potensi dan aktivitas antibakteri dari lebah kele dalam bentuk produk hasilnya berupa madu, bee pollen, dan propolis terhadap bakteri penyebab jerawat serta mengetahui kandungan senyawa kimia yang berperan dalam aktivitasnya sebagai antibakteri. Metode penelitian yang dilakukan ialah studi literatur menggunakan artikel penelitian dari jurnal nasional dan internasional dalam 10 tahun terakhir. Hasil review artikel ini melaporkan produk hasil dari kele memiliki potensi dan aktivitas sebagai antibakteri dalam menghambat bakteri penyebab jerawat yaitu Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis, dan Staphylococcus aureus. Aktivitas antibakteri dari kele diduga karena mengandung antioksidan yang tinggi. Hal ini didukung dengan adanya total fenolik dan flavonoid yang berperan penting dalam membenahi stres oksidatif. Oleh karenanya, madu, bee pollen, dan propolis dari lebah kele berpotensi untuk dijadikan terapi alternatif sebagai antibakteri pada infeksi jerawat. Melalui review artikel ini, diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih lanjut mengenai kandungan antibakteri yang terdapat dalam sumber daya lokal dari lebah kele.
Aktivitas Farmakologi Jamur Endofit Tanaman Suku Zingiberaceae Sebagai Kandidat Produk Kosmetik Hijau Caresya Insani Bangga Nabila; Ni Putu Ariantari
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p38

Abstract

Kosmetik hijau adalah kosmetik yang terbuat dari bahan alami, tanpa pewarna atau pengawet buatan, dan lebih ramah lingkungan. Konsumen yang sadar kesehatan akan memilih produk kosmetik hijau karena tidak mengandung bahan yang dapat membahayakan tubuh. Mikroorganisme yang berpotensi untuk dijadikan bahan kosmetik hijau adalah jamur endofit. Jamur endofit adalah mikroorganisme yang hidup di dalam jaringan tanaman, seperti bunga, akar, daun, batang, hingga biji. Jamur endofit tidak membahayakan atau merugikan tanaman inangnya. Jamur endofit merupakan sumber potensial senyawa metabolit. Kajian ini disusun berdasarkan studi literatur jurnal nasional dan internasional menggunakan basis data Google Scholar, Science Direct, dan PubMed yang kemudian dipilah sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Jamur endofit dari tanaman suku Zingiberaceae seperti Zingiber officinale, Kaempferia galanga, Curcuma longa, dan Curcuma xanthorrhiza menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap strain bakteri Staphylococcus aureus. Diameter zona hambat jamur endofit tanaman tersebut berada pada rentang 8-32 mm. Selain itu, pada jamur endofit dari tanaman suku Zingiberaceae juga terdapat aktivitas antioksidan. Berbagai hasil studi tersebut menunjukkan jamur endofit dari tanaman rimpang berpeluang dikembangkan lebih lanjut sebagai bahan baku produk kosmetik, khususnya untuk produk anti jerawat dan juga anti-aging. Penelitian lebih lanjut untuk menemukan senyawa bioaktif dari jamur endofit tanaman suku Zingiberaceae perlu dilakukan untuk ekplorasi mikroorganisme dalam sebagai sumber bahan baku produk kosmetik hijau.