Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Kinerja Katalis Naoh dan KOH ditinjau dari Kualitas Produk Biodiesel yang dihasilkan dari Minyak Goreng Bekas Winny Andalia; Irnanda Pratiwi
Jurnal Tekno Global Vol 7, No 2
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.61 KB) | DOI: 10.36982/jtg.v7i2.549

Abstract

AbstractThe use of waste cooking oil as raw material for biodiesel is very advantageous in terms of health and also in terms of process. The process of transesterification reaction with an alkali catalyst with NaOH or KOH to produce quality products with excellent biodiesel. The research objective is to find out how to increase the influence of methanol concentration on the quality of biodiesel as determined by ASTM or EN. For all comparisons methanol concentration the result showed of acid number, viscosity and density tends to constant with increasing concentration of methanol, while the water content and methanol content increased slowly with increasing concentrations of methanol and this occurs for both types of catalyst used.Keywords : waste cooking oil, quality of biodiesel, methanol consentration Abstrak Minyak goreng bekas (jelantah) merupakan minyak goreng yang telah mengalami oksidasi selama proses penggunaannya, sehingga tidak aman bagi kesehatan bila terus digunakan. Salah satu pemanfaatan minyak jelantah adalah untuk pembuatan biodiesel. Biodiesel adalah bioenergi atau bahan bakar nabati yang dibuat dari minyak nabati (lemak hewani) melalui proses transesterifikasi. Transesterifikasi  adalah proses reaksi (trigliserida) yang terkandung dalam minyak direaksikan dengan metanol dan dibantu oleh katalis alkali, sehingga menghasilkan alky ester (biodiesel). Tujuan penelitian adalah menentukan kondisi optimum pada katalis NaOH dan KOH dalam mendapatkan produk biodiesel yang berkualitas pada suhu 60-650C yaitu pada katalis KOH dengan FFA 0,2048, water content 0,317, metanol content 0,317, angka asam 0,019635, densitas 0,85806, viskositas 4,5684, konversi 98,89%,  dan yield 90%.Kata kunci : Biodiesel,  transesterifikasi,  methanol dan water content, angka asam,  viskositas, densitas, yield
PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN LAYANAN INTERNET BROADBAND UNTUK FOKUS STRATEGI PEMASARAN DENGAN METODE ANALISA MULTIVARIAT Irnanda Pratiwi
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 1 No.1 Januari 2013
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.684 KB) | DOI: 10.52333/destek.v1i1.158

Abstract

Penelitian ini membahas tentang tingkat kepuasan pelanggan yang merupakan tingkat dari pernyataan perasaanseseorang terhadap kinerja layanan internet broadband. Penelitian ini tentang faktor - faktor yang mempengaruhikepuasan pelanggan pada layanan internet broadband. Penelitian ini menggunakan metode analisa multivariat yaituStructural Equation Modeling (SEM) dan analisa kluster. Metode – metode ini digunakan untuk melihat tingkat signifikanantara variabel – variabel secara umum dan tiap – tiap kategori responden. Dari penelitian ini dihasilkan model strukturaluntuk mengukur tingkat kepuasan layanan internet broadband untuk fokus pada strategi pemasaran layanan internetbroadband.Kata kunci ;Kepuasan pelanggan, layanan internet broadband, analisa multivariat
ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN KAWAT LAS ELECTRODA BERDIAMETER 3,2mm (Studi Kasus PT.SWAKARYA ADHI USAHA) Irnanda Pratiwi; Rita Maria Veranika; Faizah Suryani
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 5 No. 1 JANUARI 2017
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.477 KB) | DOI: 10.52333/destek.v5i1.367

Abstract

PT. Swakarya Adhi Usaha merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang proses manufaktur. Produk yang dihasilkan menggunakan consumable berupa electroda (kawat las) 3,2 mm. Sehingga memerlukan inventory management. Model Economic order quantity merupakan metode pengadaan ekonomis yang sangat baik untuk diterapkan di perusahaan yang memiliki sistem persediaan. Karena semakin tinggi modal atau capital yang tertanam suatu inventory maka semakin buruk aliran atau cash flow suatu perusahaan dan semakin kecil nilai turn over persediaan maka semakin buruk perputaran rasio nya. Maka dengan mengaplikasikan metode ini dalam persediaan di PT Swakarya Adhi Usaha agar tercapainya nilai turn over yang tinggi dan capital ratio yang tinggi. Dari data yang diolah maka didapatkan hasil perbandingan persediaan pembelian dari perusahaan sebanyak 540 kg dan EOQ sebanyak 711,88 kg. Sedangkan total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp 13.233.332,- dan metode EOQ sebesar Rp 12.743.624,- frekuensi pemesanan dari perusahaan sebnyak 3 kali sedangkan menggunakan metode EOQ sebanyak 2 kali, jumlah persediaan safety stock dari perusahaan tidak menentu, sedangkan menggunakan metode yang dibutuhkan perusahaan sebesar 129,34 kg. Waktu pemesanan kembali (re order point) yang harus dilakukan oleh perusahaan menurut metode EOQ sebesar 135 kg.Kata Kunci:Safety Stock, Economic Order Quantity, Reorder Point, Electroda
EVALUASI TINGKAT KECACATAN KEMASAN PUPUK DENGAN METODE SIX SIGMA Aprilyanti, Selvia; Pratiwi, Irnanda; Oktarini, Devie
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 5 No. 2 Juli 2017
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.193 KB)

Abstract

Abstrak: PT. Pusri merupakan salah satu perusahan pupuk urea terbesar di Indonesia dimana pada Unit pengantongan 1B masih sering bermunculan defect atau kecacatan terutama pada kemasan pupuk saat produksi.  Six Sigma adalah metode yang digunakan untuk mengetahui penyebab cacat kemasan dan memberikan perbaikan untuk masa yang akan datang. Untuk menurunkan tingkat kecacatan, perusahaan menggunakan Six Sigma yang terdiri dari 5 tahapan yaitu DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Dari Hasil penelitian diperoleh data kecacatan defect yang sering terjadi yaitu Penjahitan tidak sempurna dengan prosentase sebesar 42,1%, Karung pupuk rusak (pecah) dengan prosentase sebesar 32,9%, Berat packaging pupuk yang tidak sesuai dengan persentase sebesar 23,8%, dan lain-lain dengan persentase sebesar 1,2%. Jenis kecacatan digambarkan dalam bentuk diagram pareto chart untuk mengetahui frekuensi penyebab yang sering terjadi defect. Berdasarkan hasil pengumpulan dan perhitungan data diperoleh level sigma sebesar 4, 798588 dan DPMO sebesar 485.862826 kantong, nilai ini menyatakan bahwa perusahaan belum optimal dalam mengontrol kualitas karena nilai level sigma masih jauh dari target standar sebesar 6σ. Dari Fish bone diagram penyebab cacat terdiri dari faktor manusia, mesin, material , dan lingkungan.Kata kunci:  DMAIC, jumlah cacat, level sigma, six sigma
ANALISIS PENYEBAB KECACATAN PRODUK ROTI PIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS ( FMEA) ( Studi Kasus di Home Industry Sahabat Cake ) Suryani, Faizah; MZ, Hermanto; Pratiwi, Irnanda
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 6 No. 2 Juli 2018
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.193 KB)

Abstract

Abstrak: Perkembangan dunia industri saat ini semakin pesat sehingga harus diiringi dengan perkembangan kualitasyang menuntut perusahaan untuk selalu menghasilkan sesuatu yang benar-benar berkualitas. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengidentifikasi penyebab kecacatan yang akan terjadi pada produksi roti pia berdasarkan Risk PriorityNumber. Kecacatan produksi disebabkan oleh cacat bentuk, cacat gosong, dan cacat kemasan. Kecacatan inimengakibatkan penurunan kualitas roti pia Sahabat Cake. Metode pengendalian kualitas yang digunakan untukmengetahui penyebab kecacatan adalah Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).Hasil akhir dari analisis data menggunakan kedua metode tersebut adalah penyebab kecacatan tertinggi adalah cacatgosong dengan nilai RPN 576, cacat kemasan dengan nilai RPN 448, sementara cacat bentuk dengan nilai RPN 336.Dengan mengetahui kecacatan tersebut maka pihak home industry harus melakukan perbaikan kualitas produksi.Kata kunci: Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Fault Tree Analysis (FTA), kecacatan, kualitas, roti pia
PEMILIHAN SUPPLIER TERBAIK PENYEDIA BARANG CONSUMABLE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (Studi kasus di Departemen Pengadaan Barang PT. PUSRI) Pratiwi (Universitas Tridinanti), Irnanda; MZ (Universitas Tridinanti), Hermanto; Aprilyanti (Universitas Tridinanti), Selvia
JURNAL MANAJEMEN INDUSTRI DAN LOGISTIK Vol 2, No 2 (2018): November 2018 (in press)
Publisher : Politeknik APP Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.934 KB) | DOI: 10.30988/jmil.v2i2.120

Abstract

Pemilihan supplier adalah salah satu hal yang sangat penting dalam aktifitas pengadaan barang atau jasa bagi perusahaan. Salah satu metode  yang dapat digunakan dalam pemilihan supplier adalah Analitycal Hierarchy Process (AHP). Penelitian ini dilakukan di Departemen Pengadaan Barang PT. PUSRI. Penelitian ini fokus kepada supplier penyedia barang consumable karena pengadaan barang ini paling sering dilakukan. Sampel dari penelitian ini adalah karyawan di lingkungan Departemen pengadaan barang yang menghandle pembelian barang consumable. Dari Hasil Penelitian tingkat kepentingan kriteria menghasilkan bobot sebagai berikut: Prioritas I Harga (0,42), Prioritas II Kualitas (0,33), Prioritas III Respon (0,11)  serta Prioritas IV pengiriman dan costumer care (0,07). Bobot keseluruhan (Global Priority) supplier terbaik adalah PT. Kokai Indo Abadi (0,47). Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa PT. Kokai Indo Abadi adalah perusahaan yang paling konsisten dalam pengadaan barang consumable sehingga dapat diikutkan dalam tender selanjutnya.
EVALUASI TINGKAT KECACATAN KEMASAN PUPUK DENGAN METODE SIX SIGMA Devie Oktarini; Irnanda Pratiwi; Selvia Aprilyanti
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 5 No. 2 JULI 2017
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1032.824 KB) | DOI: 10.52333/destek.v5i2.372

Abstract

Pusri merupakan salah satu perusahan pupuk urea terbesar di Indonesia dimana pada Unit pengantongan 1B masih sering bermunculan defect atau kecacatan terutama pada kemasan pupuk saat produksi. Six Sigma adalah metode yang digunakan untuk mengetahui penyebab cacat kemasan dan memberikan perbaikan untuk masa yang akan datang. Untuk menurunkan tingkat kecacatan, perusahaan menggunakan Six Sigma yang terdiri dari 5 tahapan yaitu DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Dari Hasil penelitian diperoleh data kecacatan defect yang sering terjadi yaitu Penjahitan tidak sempurna dengan prosentase sebesar 42,1%, Karung pupuk rusak (pecah) dengan prosentase sebesar 32,9%, Berat packaging pupuk yang tidak sesuai dengan persentase sebesar 23,8%, dan lain-lain dengan persentase sebesar 1,2%. Jenis kecacatan digambarkan dalam bentuk diagram pareto chart untuk mengetahui frekuensi penyebab yang sering terjadi defect. Berdasarkan hasil pengumpulan dan perhitungan data diperoleh level sigma sebesar 4, 798588 dan DPMO sebesar 485.862826 kantong, nilai ini menyatakan bahwa perusahaan belum optimal dalam mengontrol kualitas karena nilai level sigma masih jauh dari target standar sebesar 6σ. Dari Fish bone diagram penyebab cacat terdiri dari faktor manusia, mesin, material , dan lingkungan.Kata kunci:  DMAIC, jumlah cacat, level sigma, six sigma
ANALISIS SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE SIMULASI MZ, Hermanto; Pratiwi, Irnanda; Tamalika, Tolu; Husin, Iskandar
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 7 No. 1 Januari 2019
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.193 KB)

Abstract

Abstrak: Antrian merupakan sebuah bagian yang penting dalam manajemen operasi baik di sektor jasa maupunindustri, dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan sistem antrian yang sangat panjang. Membahas antrian yangsangat panjang masalah yang dihadapi pada Kantor BPJS Ketenagakerjaan Palembang yakni khususnya pada pelayananklaim pelanggan. Penentuan jumlah server pelayanan merupakan hal yang tepat guna mengatasi masalah antrianpelanggan, dalam hal ini metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi, dimana simulasi ini didukungoleh software promodel guna mengetahui seberapa besar tingkat kegunaan fasilitas dengan menambahkan satu serverpelayanan yang di simulasikan. Berdasarkan hasil analisis skenario 1 jumlah peserta yang dilayani sebanyak 238 orang,dengan rata-rata waktu dalam sistem 40,83 menit dan utilitas sebesar 99,87 % sedangkan skenario 2 jumlah pesertayang dilayani sebanyak 339 orang dengan rata-rata waktu dalam sistem 36,05 menit dan utilitas sebesar 99,80 %.Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa skenario 2 adalah skenario terbaik.Kata Kunci: kantor BPJS ketenagakerjaan, simulasi pro model
ANALISIS PENYEBAB KECACATAN PRODUK ROTI PIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS ( FMEA) ( Studi Kasus di Home Industry Sahabat Cake ) Irnanda Pratiwi; Hermanto MZ; Faizah Suryani
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 6 No. 2 JULI 2018
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.194 KB) | DOI: 10.52333/destek.v6i2.394

Abstract

Perkembangan dunia industri saat ini semakin pesat sehingga harus diiringi dengan perkembangan kualitas yang menuntut perusahaan untuk selalu menghasilkan sesuatu yang benar-benar berkualitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab kecacatan yang akan terjadi pada produksi roti pia berdasarkan Risk Priority Number. Kecacatan produksi disebabkan oleh cacat bentuk, cacat gosong, dan cacat kemasan. Kecacatan ini mengakibatkan penurunan kualitas roti pia Sahabat Cake. Metode pengendalian kualitas yang digunakan untuk mengetahui penyebab kecacatan adalah Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil akhir dari analisis data menggunakan kedua metode tersebut adalah penyebab kecacatan tertinggi adalah cacat gosong dengan nilai RPN 576, cacat kemasan dengan nilai RPN 448, sementara cacat bentuk dengan nilai RPN 336. Dengan mengetahui kecacatan tersebut maka pihak home industry harus melakukan perbaikan kualitas produksi.Kata kunci: Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Fault Tree Analysis (FTA), kecacatan, kualitas, roti pia
Usulan Model Keputusan Multikriteria Untuk Pemilihan UKM Penerima Pinjaman Modal Kerja di Kota Palembang Irnanda Pratiwi; Abu Amat HAK; Alfonsius Erdiyansyah
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 2 No. 2 Juli 2014
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.623 KB) | DOI: 10.52333/destek.v2i2.9

Abstract

Abstrak : Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu metodepengambilan keputusan terhadap masalah penentuan prioritas pilihan dariberbagai alternatif, termasuk dalammenentukan urutan prioritas UKMpenerimapinjaman modal kerja. Penggunaan AHP dimulai dengan membuat strukturhirarki. Matriks perbandingan berpasangan digunakan untuk membentukhubungan didalam struktur dan akan dicari bobot dari tiap-tiap kriteria. Nilaivektor eigen normalisasi akan diperoleh darimatriks ini. Pada prosesmenentukanfaktor pembobotan hirarki maupun faktor evaluasi, uji konsistensi harusdilakukan (CR<0,100). PenerapanAHP dalampenelitian ini adalahmenentukanurutan prioritas UKM penerima pinjaman modal kerja. Hasil dari analisisAHPdiperoleh kesimpulan bahwa UKM Percetakan menjadi prioritas pertamapenerima pinjaman modal kerja (0,529), diikuti UKM Pempek (0,381) danterakhir UKM Pedagang Sembako (0,172).Kata Kunci : AHP, UKM, Penerima Pinjaman Modal Kerja