Claim Missing Document
Check
Articles

OPTIMASI DESAIN CETAKAN DIE CASTING UNTUK MENGHILANGKAN CACAT CORAN PADA KHASUS PENGECORAN PISTON ALUMINIUM Widyanto, Susilo Adi; Umardhani, Yusuf; Nugroho, Sri; Syaiful, Syaiful; Bayuseno, Athanasius Priharyoto
ROTASI VOLUME 13, NOMOR 4, OKTOBER 2011
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.972 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.13.4.1-5

Abstract

Komponen mekanis berbahan aluminium telah banyak digunakan sejak puluhan tahun yang lalu. Bahkan beberapa komponen dengan unjuk kerja tinggi juga terbuat dari bahan aluminium. Piston merupakan salah satu contoh produk aluminium yang bekerja pada temperatur dengan variasi beban yang tinggi. Paper ini membahas proses desain die casting produk piston dan optimasi proses casting untuk memperoleh kualitas produk cor terbaik dengan metode gravitasi maupun high pressure die casting (HPDC).Penelitian diawali dengan proses desain die casting, pengujian aspek geometris cetakan, rancang bangun mesin HPDC dan pengujian pengecoran dengan gravitasi maupun dengan menggunakan tekanan (HPDC). Pada pengujian pengecoran, temperatur cetakan divariasikan yang meliputi 250, 300, 350 dan 400 derajat C. Sedangkan bahan baku menggunakan bahan baku aluminium bekas dan campuran dengan master alloy ADC 12.Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan saluran tuang yang sesumbu dengan geomteri piston, cacat terjebaknya gas dibawah cover merupakan cacat permanen yang sulit dihilangkan. Hal tersebut disebabkan karena aliran pembuangan gas berlawanan dengan arah aliran logam cair, sehingga proses pelepasan udara menjadi terhalang. Penggunaan saluran tuang samping merupakan solusi optimum untuk memperoleh produk piston yang bebas cacat terjebaknya gas.
Pengaruh konsentrasi larutan dan kuat arus terhadap ketebalan pada proses pelapisan nikel untuk baja karbon rendah Sugiyarta, Sugiyarta; Bayuseno, Athanasius Priharyoto; Nugroho, Sri
ROTASI VOLUME 14, NOMOR 4, OKTOBER 2012
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.81 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.14.4.23-27

Abstract

Elektroplating adalah proses untuk melindungi logam dari pengaruh lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan dan arus listrik terhadap ketebalan lapisan nikel. Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah arus listrik dan konsentrasi larutan. Arus listrik divariasikan 50, 55, dan 60 A. Konsentrasi larutan divariasikan menjadi 3 yaitu konsentrasi 1 (NiSO4 300 gr, NiCl2 40 gr, H3BO3 40gr, H2O 1000 ml), konsentrasi 2 (NiSO4 325 gr, NiCl2 45 gr, H3BO3 40gr, H2O 1000 ml) dan konsentrasi 3 (NiSO4 350 gr, NiCl2 50 gr, H3BO3 40gr, H2O 1000ml). Spesimen berupa plat baja karbon rendah berukuran 50mm x 30mm x 1.8 mm sebanyak 27 buah. Pada konsentrasi 1, besar arus listrik tidak berpengaruh terhadap ketebalan nikel. Pada konsentrasi 2 dan 3, semakin besar arus listrik akan diperoleh hasil lapisan yang makin tebal. Semakin tinggi konsentrasi NiSO4 dan NiCl2 maka lapisan nikel akan semakin tebal. Ketebalan minimum diperoleh pada konsentrasi 1 pada arus 55 A yaitu 5,06 μm dan hasil pengukuran tertinggi pada konsentrasi 3 dengan arus 60 A ketebalan 23,26 μm.
PENGARUH SIFAT FISIK DAN STRUKTUR MINERAL BATU BARA LOKAL TERHADAP SIFAT PEMBAKARAN Bayuseno, Athanasius Priharyoto; Sulistyo, Sulistyo; Istadi, Istadi
ROTASI Volume 10, Nomor 2, April 2008
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3683.926 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.10.2.26-31

Abstract

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah mengkaji secara seksama tentang potensi kualitas batubara Indonesia yang diambil dari sumber lokal dan selanjutnya menerapkan prosedur/teknologi penyiapan batubara dalam usaha meningkatkan penyalaan dan pembakaran. Sasaran utama didalam teknologi penyiapan batubara diarahkan pada peningkatan penyalaan (ignition) serta hasil pembakaran yang bersih dengan penurunan emisi karbon dioksida dan belerang. Selanjutnya penelitian ini juga mengkaji tentang prospek pengkayaan (enrichment) batubara dalam proses penyiapan batubara lokal. Metode ini diharapkan dapat menaikkan kecepatan penyalaan dan pembakaran nyala api batubara serbuk. Perubahan sifat fisik dan kimia serta struktur mineral sebelum dan setelah proses penyiapan dianalisa dengan metode XRF untuk komposisi kimia dan diffrakasi sinar-X (XRD) untuk komposisi mineral. Sementara nilai kalor batubara dianalisa dengan Bomb Kalorimeter. Pada dasarnya batubara lokal memiliki kandungan mineral utama seperti kaolinite, quartz, jarosite, illite maupun pyrite. Sementara nilai kalor yang dimiliki batubara lokal berkisar antara 4000 -6000 cal/gr dan LOI untuk empat macam batubara berkisar 97-99%. Sebaliknya pengaruh proses pencucian dengan air tidak meningkatkan nilai kalor batubara yang signifikant. Dilain pihak pelaksanaan penelitian ini juga membuat briket bahan bakar batubara dengan campuran polimer dan molase termasuk prosedur mengkaji tingkat penyalaan batubara. Hasilnya menunjukkan bahwa briket batubara dari campuran polyethelene meningkatkan nilai kalor dan mempercepat pembakaran. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas batubara produk lokal tergolong batubara dengan nilai kalor rendah dan perlu penelitian lanjutan dalam meningkatkan kualitas agar bisa kompetitif dengan produk batubara impor.
PENGARUH SUHU DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA-NIKEL PADA BAJA KARBON RENDAH SECARA ELEKTROPLATING TERHADAP NILAI KETEBALAN DAN KEKASARAN Basmal, Basmal; Bayuseno, Athanasius Priharyoto; Nugroho, Sri
ROTASI VOLUME 14, NOMOR 2, APRIL 2012
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.685 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.14.2.23-28

Abstract

Proses elektroplating bertujuan membentuk permukaan logam dasar dengan sifat atau dimensi yang berbeda. Penelitian untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu elektroplating terhadap nilai ketebalan dan kekasaran permukaan, menggunakan spesimen berupa plat baja karbon rendah berjumlah 27 buah dengan panjang 40 mm, lebar 28 mm dan tebal 1.8 mm sebagai logam dasarnya sedangkan tembaga dan nikel sebagai pelapisnya. Kondisi pelapisan tembaga dengan variasi suhu 300C, 400C dan 500C, waktu pencelupan 5, 10 dan 15 menit dan voltase 6 Volt. Sedangkan pelapisan nikel dengan variasi suhu 450C, 550C dan 650C menit, waktu pencelupan 10, 20 dan 30 menit dan voltase 9 Volt. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa suhu dan waktu pelapisan berpengaruh signifikan terhadap nilai ketebalan dan kekasaran permukaan namun demikian pengaruh suhu lebih besar dari pada waktu. Untuk ketebalan tembaga dengan suhu 300 - 500C, waktu 5 -15 menit naik dari 9.4 μm sampai 42.8 μm, sementara itu ketebalan nikel dengan suhu 450- 650C, waktu 10 -30 menit naik dari 24 μm sampai 65.4 μm demikian pula dengan nilai kekasaran, naik dari 0.24 μm sampai 0.63 μm.
PENGEMBANGAN DAN KARAKTERISASI MATERIAL KERAMIK UNTUK DINDING BATA TAHAN API TUNGKU HOFFMAN K1 Bayuseno, Athanasius Priharyoto
ROTASI Volume 11, Nomor 4, Oktober 2009
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.351 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.11.4.5-10

Abstract

Keramik alumina komposit banyak diterapkan sebagai bahan tahan api tungku pemanas. Disamping itu tungku Hoffman K1 yang dimiliki laboratorium metalurgi fisik selama ini mengalami kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengetahui ketahanan kejut termal bata tahan api untuk tungku Hofmann K1 dengan menggunakan uji karakterisasi, yang meliputi: pengujian densitas dan porositas, mikrografi serta pengujian kekuatan lentur (three point bending test). Komposisi sampel keramik refraktori terdiri dari Al2O3, CaO, Fe2O3 dan SiO2; selanjutnya sampel disinter pada suhu 1200 OC dengan penahanan waktu selama 2 jam. Penelitian kejut termal menggunakan variasi beda suhu 300 OC, 400 OC , 500 OC. Dari uji karakterisasi material menunjukkan hasil bahwa semakin tinggi beda suhu kejutan termal maka nilai kekuatan lentur dan porositas semakin rendah. Hal ini ditunjukkan oleh hasil pengukuran pada beda suhu 300 OC, nilai porositas: 8.26 % dan nilai MOR: 6,59 MPa; pada beda suhu 400 OC, nilai porositas: 6.91% dan nilai MOR: 4,27 MPa; pada beda suhu 500 OC, nilai porositas: 4.73%, dan nilai MOR 2,54 MPa.
Peningkatan Nilai Kekerasan pada Bucket Teeth Excavator dengan Metode Pack Carburizing dan Media Quenching Oli SAE 20W-50 Serta Cangkang Kerang sebagai Energizer Bayuseno, Athanasius Priharyoto; Negoro, Dipo Adi
ROTASI Vol 20, No 4 (2018): VOLUME 20, NOMOR 4, OKTOBER 2018
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.374 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.20.4.195-201

Abstract

Pada ekskavator, bagian ujung dari bucket yang berperan seperti cakar-cakar disebut bucket teeth. Bucket teeth merupakan salah satu bagian yang paling mungkin terjadi kegagalan ketika excavator digunakan. Untuk mengatasi kegagalan, dilakukan peningkatan sifat mekanis terutama nilai kekerasan dengan cara pack carburizing. Pack carburizing merupakan salah satu jenis dari carburizing dimana proses ini merupakan proses pengerasan pada permukaan (surface hardening) dengan cara menambahkan unsur karbon dengan cara difusi yang dilakukan pada suhu 950oC dengan variasi waktu penahanan 2,4 dan 6 jam ditambah dengan variasi serbuk cangkang kerangyang berperan sebagai energizer sebesar 30%, 40% dan 50%. Setelah dilakukan pack carburizing, bucket teeth dilakukan proses quenching dengan media oli SAE 20W-50 untuk meningkatkan nilai kekerasan. Setelah itu dilakukan proses pengujian kekerasan, mikrografi, dan uji komposisi kimia untuk membandingkan material setelah dan sebelum proses pack carburizing. Hasil menunjukkan bahwa terjadi kenaikan nilai kekerasan seiring dengan banyaknya karbon dan waktu tahan, dimana kekerasan tertinggi terjadi pada variasi 70% Charcoal – 30% serbuk cangkang kerangdengan waktu penahanan 4 jam sebesar 84.9 HRA. Unsur karbon yang terdifusi ke dalam material akan meningkat seiring penahanan waktu yang semakin lama dimana difusi karbon paling dalam terjadi pada penahanan 6 jam dengan variasi 70% C – 30% serbuk cangkang kerang.
KAJIAN PUSTAKA TENTANG KEAUSAN PADA PAHAT BUBUT Bayuseno, Athanasius Priharyoto
ROTASI Volume 12, Nomor 2, April 2010
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.435 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.12.2.38-41

Abstract

Pembubutan merupakan salah satu proses permesinan benda kerja yang sayatannya (feeding) dilakukan dengan cara memutar benda kerja terhadap gerakan pahat secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Dalam hal ini pahat memiliki peran penting yang berhubungan dengan kualitas hasil permukaan. Dalam tulisan ini akan disajikan tentang review keausan pahat yang secara khusus membahas tentang umur pahat. Selanjutnya umur pahat itu sendiri dapat ditentukan berdasarkan (i) keausan secara perlahan-lahan pada ujung atas pahat dan (ii) kegagalan pahat secara mendadak. Umur pahat dapat diprediksi dengan rumus VTn = C, yang ditemukan oleh Fred W. Taylor pada tahun 1906. Umur pahat biasanya ditentukan berdasarkan seberapa besar keausan yang terjadi pada profil pahat. Selanjutnya dalam tulisan ini juga disajikan hasil kajian pustaka tentang pengaruh kecepatan potong terhadap keausan pada pahat baja kecepatan tinggi (HSS). Disamping itu juga disajikan berbagai jenis bahan pendingin untuk menurunkan keausan pahat.
PHYSICAL AND MECHANICAL CHARACTERIZATION OF AL-SI ALLOYS WITH THE ADDITION OF MG AS MATERIAL OF THE CHASSIS MODEL MADE BY THE HIGH-PRESSURE DIE-CASTING (HPDC) Bayuseno, Athanasius Priharyoto; Kelana, Akhmad Ibrahim Jayeng; Agusta, Dedas
ROTASI Vol 18, No 1 (2016): VOLUME 18, NOMOR 1, JANUARI 2016
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.72 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.18.1.%p

Abstract

Aluminium alloys have been developed for the automotive material, especially in the chassis structure. One of the development of aluminum alloy focuses on the system of Al-Mg-Si. This paper presents results on a manufacturing chassis car model made by Al-Si alloys with variety of magnesium content through the HPDC process. In this study, the selected raw material is ADC12, while HPDC was performed at a constant pressure of 7 MPa. The optimal composition of a super ductile alloy of Al-Mg-Si was related to the Mg variation in wt.%; 0, 3, 4 and 5 and the pouring temperature of 750 OC. The heat treatment was performed at the age hardening treatment at 540 OC for 60 minutes and artificial aging of 150 OC for 4 hours. Material characterization includes porosity, hardness testing and micro structure evaluation using an optical microscope. The measured data of porosity, hardness, tensile strength were compared to that of standard data for automotive chassis material. It shows that the measured hardness met the required standard of automotive material
IDENTIFIKASI MATERIAL DAN KERUSAKAN DISC REFINER AIRAGHI DI PT. PURA NUSA PERSADA UNIT PAPER MILL 8 KUDUS Sofyarto, Bakti; Bayuseno, Athanasius Priharyoto; Nugroho, Sri
ROTASI Vol 15, No 3 (2013): VOLUME 15, NOMOR 3, JULI 2013
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.6 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.15.3.8-13

Abstract

Refining adalah proses penggilingan bubur serat lanjut untuk menghasilkan bubur serat yang lebih halus. Setelah itu bubur serat tersebut diolah kembali dengan cara dipotong dan digiling dengan menggunakan 2 buah pisau pemotong yang berbentuk bilah plat (disc plate atau disc refiner). Masalah yang dihadapi pada proses refining adalah kegagalan pada pisau disc refiner akibat proses abrasif dan keausan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan identifikasi material disc refiner yang digunakan, studi metallografi terhadap material disc refiner yang digunakan, menentukan dan mencari penyebab terjadinya kerusakan pada disc refiner ,memberikan rekomendasi pada perusahaan mengenai disc refiner yang terbaik. Diperlukan pengujian dari yang paling sederhana sampai diperlukan alat yang canggih mulai dari uji percik dengan melihat percikan material, pengamatan struktur micro , mencari tahu besarnya kekerasan dan kandungan komposisi kimia yang terdapat pada material dan selanjutnya dibandingkan dengan data pembanding standar. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dari disc refiner airaghi yang dipakai di unit paper mill 8 merupakan material Stainless steel UNS S41000, dengan kerusakan seperti serration dan deformasi platis. Pemilihan pola disc refiner yang disesuaikan dengan kondisi pulp, di PT PNP PM 8 Kudus yang cocok adalah menggunakan pola dengan 3 bagian Breaker bar, Intermediate bar dan Fine bar.
PENGEMBANGAN MATERIAL SEMEN BERBAHAN DASAR INSINERASI LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN TEKNOLOGI HIDROTERMAL Ade Ramos Ferdinand; Agus Tri Prasetyo; Athanasius Priharyoto Bayuseno
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2013): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 4 2013
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abu berat (bottom ash) hasil pembakaran incinerator limbah rumah sakit digunakan sebagai material semen, bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dalam pembuatan semen. Abu hasil insinerasi diuji  dengan  XRF  (X-Ray Fluorescence)  dan XRD  (X-Ray Diffraction)  untuk mengetahui kandungan unsur logam dan fasa-fasa yang terbentuk di dalamnya. Hasil XRD menunjukkan fasa  utama  yang terbentuk antara lain Calcite (CaCO3), Quartz (SiO2), Halite (NaCl), Calcium Titanate  (CaTiO3), Gehlenite (Ca2Al2SiO7)  dan Aluminate (Al2O3). Adapun besar  kandungan logam yang  menunjang dalam pembuatan semen berdasarkan hasil XRF adalah Ca  46%, Si 8,21%, Al 1,8%,  dan  S 1,5% sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai material semen. Hasil uji AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) menunjukkan nilai pelepasan unsur Pb dari abu sebesar 2,89 ppm sehingga termasuk aman untuk lingkungan dimana nilai maksimal dari Kementerian Lingkungan  Hidup  adalah 5 ppm.  Pengujian hidrotermal dengan larutan NaOH dan KOH dengan konsentrasi 2M dilakukan untuk mempromosikan terbentuknya fasa  semen  di  dalam abu  untuk menambah nilai kekuatan semen. Abu dan semen dicampur air dengan perbandingan air/pengikat 0,5. Didapat bahwa komposisi semen-abu 90%-10%, 70%-30%, maupun 50%-50% memiliki nilai kekuatan  yang cukup baik. Kata kunci: limbah rumah sakit, abu berat, hidrotermal, bahan semen