Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

KONSEP PENDIDIKAN ISLAM IBNU KHALDUN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN NASIONAL Syamsul Hidayat; Ana Nur Wakhidah
Profetika: Jurnal Studi Islam Vol. 16, No. 1, Juni 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/profetika.v16i1.1836

Abstract

Ibn Khaldun with all efforts to find a concept of Islamic education with some of them about the idea of learning known as malakah theory, generalization, tadarruj, and continuity, which until now is still used as a guide in the world of education. For this research trying to uncover the relationship between Islam Ibn Khaldun's Concept of Education in Relevance of National Education. This study aims to provide an overview of the reasons behind Ibn Khaldun's ideas with regard to the concept of Islamic education and describes the relevance of the concept of Islamic education Ibn Khaldun to the National Education. This research is a library research by using the method of collecting data is documentation research method, the research model by searching the data using the record of events that have passed such monumental works of Ibn Khaldun. From the analysis that has been done can be concluded that there is relevance of Ibn Khaldun's concept of Islamic education to national education is characterized among other things by the similarity of the concept that the main object of education is a human being, in which man is composed of several basic elements are interrelated and can not be separated from each other.
TAFSIR JAMA’I UNTUK PENCERAHAN UMMAT Syamsul Hidayat
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 4, No 2 (2017): Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v4i2.2079

Abstract

This study aims to examine the interpretation of At-Tanwir, published by theMuhammadiyah Central Executive, by looking at his position in the map of the study of Qur’anic commentary in present-day Indonesia.  e study focused on the form, method and style of interpretation used by the interpretation.According to several studies conducted by Howard M. Federspiel, Islah Gusmian and Ahmad Arif Junaidi, the study of the Qur’anic commentary in Indonesia that has grown long enough, even since the entry of Islam in Indonesia, begins with a study of the Arabic tafsir classic, later developed into the writing of the tafsir books in Arabic, Malay (Indonesian), as well as interpretations in several regional languages. Diff erent forms of interpretation, methods and styles. However, more is the interpretation of bil ra’yi, by the method of ijmali and tahlily, by combining linguistic complexities, legal fiqh, theology, and social culture literature. Nevertheless, there is also a very limited number of maudhu’i (tematic) interpretations. In general, the book of exegesis is written by individuals (tafsir fardi) and a little interpretation written by the team in institutional (tafsir jama’i).Tafsir at-Tanwir attempts to interpret the Quran with the principle of responsiveness, awakening the dynamics, generating ethos: the ethos of worship, the economic ethos,the social ethos, and the scientië c ethos. However, the weakness of this Tafsir At-Tanwir does not or has not expressed the characteristics of this exegesis as compared with other interpretations as it is done by the interpretation of the Ministry of Religious Aff airs, which provides a description in the Preamble which is recorded in a special volume, so that the reader must be careful in groping model and content of this book of exegesis.
Relevansi pendidikan ‘aqidah dalam kitab Al-Ushûl Al-Tsalâtsah terhadap Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Khodijah Mufidah; Moh. Abdul Kholiq Hasan; Syamsul Hidayat
TA`DIBUNA Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v11i2.7137

Abstract

This writing aims to explain the concept of ‘aqidah education in the book al-Ushûl al-Tsalâtsah to national education laws. This study is library research that uses the original primary source. This writing found about the concept of ‘aqidah education in the book of al-Ushûl al-Tsalâtsah is seen from the four aspects of the goal, material, educational environment, and educational methods, The relevance to national education acts is, 1) the purpose of education is to make human faithful and having a soul of a social and noble deed. 2) education materials include material that can improve faith and taqwa, morals and increase the potential, intelligence, and interest study in students. 3) the education environment is involving the community as a nonformal center. 4) educational methods use fun methods for the student. Among these methods are the question-and-answer, targhib, tarhib, and advise method. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan relevansi pendidikan ‘aqidah dalam kitab al-Ushûl al-Tsalâtsah terhadap Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian library research. Penelitian ini menemukan bahwa konsep pendidikan ‘aqidah dalam kitab al-Ushûl al-Tsalâtsah dilihat dari empat aspek yaitu aspek tujuan pendidikan, materi pendidikan, lingkungan pendidikan dan metode pendidikan. Adapun relevansinya terhadap Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional adalah 1) tujuan pendidikan yaitu menjadikan manusia yang memiliki iman, takwa, jiwa sosial dan akhlak mulia. 2) materi pendidikan yaitu kurikulum peningkatan iman, takwa, akhlak mulia serta meningkatkan potensi, kecerdasan dan minat belajar murid. 3) lingkungan pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat yang menjadi pusat pendidikan formal, informal dan nonformal. 4) metode pendidikan yaitu metode menyenangkan bagi murid sehingga materi mampu diserap oleh murid, di antaranya adalah metode tanya jawab, targhib, tarhib, nasehat. 
ANALYSIS OF BEHAVIORS OF SIDODADI MARKET TRADERS BASED ON TAFSĪR AL-JᾹMI' LI AḤKᾹM AL-QUR'ᾹN IMAM AL-QURṬUBĪ ABOUT CHARACTERISTICS OF MADYAN TRADERS Andri Nirwana; Riza Tamami; Syamsul Hidayat; Sayed Akhyar
Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur'an dan Tafsir Vol 6 No 2 (2021): Volume 6 No. 2, Desember 2021
Publisher : The Department of the Qur'anic Studies, Faculty of Ushuluddin, Adab, and Da'wah, State Institute of Islamic Studies (IAIN) Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at-tibyan.v6i2.3255

Abstract

The behavior of the Madyan people mentioned in the Qur'an reflects inappropriate behavior in trading. Imam al-Qurṭubī in his tafsir, al-Jāmī' li Aḥkām al-Qur'ān, mentioned that three things they did were mentioning untrue prices, hiding product defects, and cheating in weighing and measuring. This paper aims to analyze these three behaviors of traders at the Sidodadi market, Kleco. Through the interview method, there are three points that are able to be concluded. First, as many as 66% of Kleco market traders always explain the aspects of goods defects. Second, there are 68% of them consistently provide the same price to buyers. Third, there are 88% of them do not cheat in scales and measures. In general, it can be understood that the majority of Kleco market traders do not have trading behavior like the Madyan people
Fungsi Pendidikan Kenabian dalam Peningkatkan Prestasi Belajar Islam Disekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus dan Madrasah Ibtidaiyah Al Islam Wonosegoro Tahun Ajaran 2021-2022 Kholifatul Hidayah; Syamsul Hidayat; Badaruddin Badaruddin
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.979 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.6377

Abstract

Pendidikan Islam yang seharusnya memberikan perubahan kearah positif namun pada realitasnya pada era kontemporee ini belum dapat memberikan perubahan yang sangat signifikan. Krisis tersebut bersumber dari krisis moral, akhlak (karakter), yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan pendidikan yang disebabkan kerusakan individu-individu masyarakat yang terjadi secara kolektif sehingga menjadi budaya. Rasulallah SAW merupakan guru pertama yang mengajarkan Pendidikan Islam kepada umatnya. Rasulallah SAW telah mendidik para sahabat dan generasi muslim dengan sungguh-sungguh, sehingga mereka memiliki kesempurnaan akhlak, kesucian jiwa, dan karakter yang bersih. Sekolah Dasar Muhammadiyah Progam Khusus dan Madrasah Ibtidaiyah Al Islam Wonosegoro merupakan sekolah yang sudah menerapkan pendidikan kenabian dalam pembelajarannya untuk meningkatkan prestasi belajar agama Islam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan fungsi pendidikan kenabian dalam meningkatkan prestasi belajar agama Islam dan faktor-faktor pendukung dan penghambat di Sekolah Dasar Muhammadiyah Progam Khusus dan Madrasah Ibtidaiyah Al Islam Wonosegoro. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Sesuai dengan tema yang peneliti bahas, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research). Yaitu peneliti berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang suatu fenomena dalam suatu keadaan ilmiah. Teknik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lokasi penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Muhammadiyah Progam Khusus dan Madrasah Ibtidaiyah Al Islam Wonosegoro. Hasil dari penelitian penulis menunjukkan bahwa penerapan fungsi pendidikan kenabian dalam meningkatkan prestasi belajar agama Islam di Sekolah Dasar Muhammadiyah Progam Khusus dan Madrasah Ibtidaiyah Al Islam Wonosegoro diterapkan dengan model pembelajaran pembiasaan dan keteladanan, penanaman misi dan nilai-nilai fungsi pendidikan kenabian kepada peserta didik melalui materi pembelajaran, metode dan evaluasi pembelajarannya. Beberapa faktor pendukung dalam penerapannya adalah adanya kegiatan tahfidz, kegiatan ektrakurikuler, pendampingan guru, keteladan guru dan motivasi dari kepala sekolah. Sedangkan faktor penghambat dalam penerapannya adalah kurangnya tenaga pendidikan agama Islam, sarana dan prasarana serta dukungan dari lingkungan maupun orang tua peserta didik. Hasil dari penerapan fungsi pendidikan kenabian dalam meningkatkan prestasi belajar agama Islam dapat membangun dan membentuk akhlak serta moral peserta didik, sehingga peserta didik mempunyai sifat menghormati, menghargai dan toleran. Menumbuhkan tingkat keagamaan dan motivasi ibadah peserta didik, sehingga intelektual, emosional, akhlak dan moral peserta didik dapat berkembang secara utuh dan meningkatkan prestasi belajar agama Islam.
Basic Competency Level Of Vocational Teachers In Understanding The Curriculum 2013 Wachidi Wachidi; Harun Joko Prayitno; Syamsul Hidayat; Muh. Nur Rochim Maksum
International Journal of Educational Review Vol. 4 No. 2 (2022): INTERNATIONAL JOURNAL OF EDUCATIONAL REVIEW
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/ijer.v4i2.24107

Abstract

The general purpose of this research is to determine the basic level of Competence of vocational teachers in understanding the Curriculum in 2013 in Bengkulu City. The specific purpose of this research is: (1) To find out the level of professional Competence of vocational teachers in understanding the Curriculum in 2013 in Bengkulu City; (b) To find out the level of pedagogic Competence of vocational teachers in understanding the Curriculum in 2013 in Bengkulu City; (c) To find out the level of personality competence of vocational teachers in understanding the Curriculum in 2013 in Bengkulu City; (d) To find out the level of social Competence of vocational teachers in understanding the 2013 curriculum in Bengkulu City. This research method uses a descriptive-analytical research approach. This research wants to describe the basic competency level of vocational teachers in understanding the Curriculum in 2013. This research place is at SMK in Bengkulu City. The population in this research were all vocational teachers in Bengkulu City. This research sample relates to the level of Competence of vocational teachers in understanding the Curriculum in 2013, amounting to 50 teachers. Sampling is used using random sampling techniques with lottery techniques—data collection techniques using questionnaires and documents. Questionnaires are used to trace data on the basic level of Competence of vocational teachers in understanding the Curriculum in 2013. To see and prove that the questionnaire is valid is done expert validation. The document was used to collect data on the number of teachers in SMK Kota Bengkulu. After the data is verified, processed with statistical percentage techniques, analyzed, and made conclusions. The study concluded that: (1) The level of pedagogical Competence of teachers of SMK Kota Bengkulu in understanding the Curriculum in 2013 amounted to 52% (Very UnderstandingUnderstanding) and 48% (Sufficient Understanding); (2) The level of professional Competence of teachers of SMK Kota Bengkulu in understanding the Curriculum in 2013 amounted to 31.5% (Sufficient Understanding) and 68.5 % (Very UnderstandingUnderstanding); (3) The level of personality competence of teachers of SMK Kota Bengkulu in understanding the Curriculum in 2013 amounted to 17.3% (Sufficient Understanding) and 82.6 % (Very UnderstandingUnderstanding); (4) The level of social Competence of teachers of SMK Kota Bengkulu in understanding the Curriculum in 2013 amounted to 42.4% (Sufficient Understanding) and 56.6% (Very UnderstandingUnderstanding).
The Urgence of Values in Islamic Education (Syed Muhammad Naquib al-Attas Thought Study) Arif Rahmatullah; Syamsul Hidayat; Muh. Nur Rochim Maksum
TSAQAFAH Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/tsaqafah.v18i2.8249

Abstract

human life, including in the world of education. However, behind the rapid development that has occurred, it turns out that there is also a severe problem, namely the crisis of values which includes morals, manners, and human spirituality. The emergence and development of these problems stem from a secular worldview, where God and religion are not central and influential in life activities. This has resulted in the deconsecration of values, which in the end everything that is done in life is only materialistic. Even in the education sector, it is more directed to produce pragmatic education so the education mostly only prioritizes job skills without paying attention to the morality of educational output. Therefore, many people have the skills to work, but in terms of morals, etiquette, and spirituality, they are left behind. This differs diametrically from the Islamic worldview which makes God the primary goal of life. Thus, Islam does not experience problems regarding the relationship of religion and life. Islam views on education is not only to fulfill worldly needs but also more than that, education is something that people needs to make themselves the best human being (Insan Kamil). Education in Islam also serves to get closer to Allah SWT, with the increase of knowledge that people gain through education, the quality of their worship of Allah SWT will also increase. Therefore, the worldview of values in education will determine how the process and the output of education itself. Assuming that the worldview has been embedded in educators and students. Then, the value of education will be the value of quality, because the educational process carried out of aims to produce quality outputs and outcomes. This is the reason why S.M.N al-Attas uses the concept of Ta’dib orders to instill the values that need to be built in Islamic education. Hence, this article is expected to provide the following implications: First, the shift in the worldview of educators and students; Second, provide orientation to the process of Islamic education; Third, encourage improvements and refinements to the process of Islamic education. 
Fungsi Pendidikan Kenabian dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Agama Islam di Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus dan Madrasah Ibtidaiyah Al Islam Wonosegoro Tahun Ajaran 2022/2023 Kholifatul Hidayah; Syamsul Hidayat; Badaruddin Badaruddin
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8814

Abstract

Pendidikan Islam yang seharusnya memberikan perubahan kearah positif namun pada realitanya pada era kontemporer ini belum dapat memberikan perubahan yang sangat signifikan. Krisis tersebut bersumber dari krisis moral, akhlak (karakter), yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan pendidikan yang disebabkan kerusakan individu-individu masyarakat yang terjadi secara kolektif sehingga menjadi budaya. Rasulullah SAW merupakan guru pertama yang mengajarkan Pendidikan Islam kepada umatnya. Rasulullah SAW telah mendidik para sahabat dan generasi muslim dengan sungguh-sungguh, sehingga mereka memiliki kesempurnaan akhlak, kesucian jiwa, dan karakter yang bersih. Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus dan Madrasah Ibtidaiyah Al Islam Wonosegoro merupakan sekolah yang sudah menerapkan pendidikan kenabian dalam pembelajarannya untuk meningkatkan prestasi belajar agama Islam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan fungsi pendidikan kenabian dalam meningkatkan prestasi belajar agama Islam dan faktor-faktor pendukung dan penghambat di Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus dan Madrasah Ibtidaiyah Al Islam Wonosegoro. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Sesuai dengan tema yang peneliti bahas, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research). Yaitu peneliti berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang suatu fenomena dalam suatu keadaan ilmiah. Teknik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lokasi penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus dan Madrasah Ibtidaiyah Al Islam Wonosegoro. Hasil dari penelitian penulis menunjukkan bahwa penerapan fungsi pendidikan kenabian dalam meningkatkan prestasi belajar agama Islam di Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus dan Madrasah Ibtidaiyah Al Islam Wonosegoro diterapkan dengan model pembelajaran pembiasaan dan keteladanan, penanaman misi dan nilai-nilai fungsi pendidikan kenabian kepada peserta didik melalui materi pembelajaran, metode dan evaluasi pembelajarannya. Beberapa faktor pendukung dalam penerapannya adalah adanya kegiatan tahfidz, kegiatan ekstrakurikuler, pendampingan guru, keteladan guru dan motivasi dari kepala sekolah. Sedangkan faktor penghambat dalam penerapannya adalah kurangnya tenaga pendidikan agama Islam, sarana dan prasarana serta dukungan dari lingkungan maupun orang tua peserta didik. Hasil dari penerapan fungsi pendidikan kenabian dalam meningkatkan prestasi belajar agama Islam dapat membangun dan membentuk akhlak serta moral peserta didik, sehingga peserta didik mempunyai sifat menghormati, menghargai dan toleran. Menumbuhkan tingkat keagamaan dan motivasi ibadah peserta didik, sehingga intelektual, emosional, akhlak dan moral peserta didik dapat berkembang secara utuh dan meningkatkan prestasi belajar agama Islam.
Studi Komparatif Matan al-Ghayah Wa at-Taqrib dan Matan Zaad al-Mustaqni Tentang Metode Shalat Bambang Priyambodo; Syamsul Hidayat; M Muthoifin; Ahmad Imam Hambali
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya lebih dari satu madzhab fiqih dalam satu daerah atau negara menyebabkan adanya perbedaan di dalam amaliah satu ibadah. Seringkali perbedaan amaliah tersebut di anggap sesuatu hal yang salah oleh satu pihak atau saling menyalahkan di antara mereka dan tidak jarang diakhiri dengan permusuhan. Misalnya dalam satu tempat ada sekelompok jamaah yang berkeyakinan imam harus mengeraskan bacaan bismillah pada sholat jahr sedangkan kelompok lain tidak mengeraskan bacaan bismillah pada sholat jahr kemudian mereka sholat jama‟ah dalam satu masjid, tentu hal ini akan menimbulkan permasalahan. Contoh lain, bacaan qunut dalam sholat shubuh. Penelitian ini akan membandingkan amaliah shalat jama‟ah di antara madzhab Imam Syafi‟i dan madzhab Imam Ahmad di dalam Matan Ghayah wa at-Taqrib dan Matan Zaad Al-Mustaqni. Fokus penelitian adalah menganalisis perbedaan amaliah sholat berjamaah serta bagaimana cara menyikapi perbedaan-perbedaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis komparatif dan termasuk penelitian kepustakaan (library research). Data primer yang ada, yaitu kitab Matan Ghayah wa at-Taqrib dan kitab Zaad Al-Mustaqni akan dibandingkan dan dianalisis satu persatu kemudian di cari perbedaan di antara kedua matan tersebut. Selanjutnya akan dijelaskan cara menyikapi perbedaaan-perbedaan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan-perbedaan pokok di antara kedua matan. Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain: hukum shalat jama‟ah, hukum niat menjadi imam bagi imam, hukum membaca surat Al-fatihah bagi makmum, keabsahan keimaman anak kecil (yang belum baligh) dan keabsahan posisi makmum laki-laki sendirian berdiri di sebelah kiri imam atau makmum sendirian di belakang imam atau di belakang barisan seorang diri. Perbedaan-perbedaan fiqih sudah terjadi pada masa awal agama Islam yang disebabkan perbedaan metode istimbath atau menyimpulkan hukum dari dalil (Al-Qur‟an dan Sunnah). Maka, perbedaan fiqih pada umumnya dan khususnya di dalam permasalahan sholat harus disikapi dengan ilmu yang benar, akal pikiran terbuka, lapang dada dan tidak fanatik kepada satu kelompok (golongan) atau madzhab.
Implementasi Pendidikan Berbasis Fitrah Di Sekolah Karakter Imam Syafi’i Semarang Rizqi Will Ramadlan; Syamsul Hidayat; Muthoifin Muthoifin
Al-Mudarris Vol 5, No 1 (2022): Al-Mudarris
Publisher : Jurusan Tarbiyah,IAIN PALANGKARAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/mdr.v5i1.4023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan juga menjelaskan implementasi pendidikan berbasis fitrah di Sekolah Karakter Imam Syafi’ Semarang dengan fokus kajian mencakup : (1) bentuk proses perencanaan pendidikan berbasis fitrah, (2) bentuk proses pelaksanaan pendidikan berbasis fitrah, dan (3) bentuk evaluasi dalam pelaksanaan pendidikan berbasis fitrah di Sekolah Karakter Imam Syafi’i Semarang. Penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif dengan penelitian lapangan yaitu studi kasus. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini dengan teknik yang digunakan adalah berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Latarbelakang dari adanya penelitian ini dikarenkan sekolah dianggap sebagai sebuah media untuk mencetak anak-anak hebat dan cerdas yang kemudian para orangtua pun abai dari mendidik anak saat berada di rumah. Kenyataan yang ada sekarang ini bahwa proses pendidikan cenderung kurang memperhatikan perihal keimanan, kurang memberikan stimulus bernalar dengan baik, potensi dan bakat tidak digali sebagaimana mestinya, padahal setiap anak itu unik dan hebat sesuai dengan potensi dan bakatnya masing-masing, dan pemberian materi pelajaran tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak. Adapun hasil dari penelitian ini adalah dimulai dari proses perencanaan dengan memilih komunitas yang satu visi dan misi, memahami framework yang menjadi acuan, memetakan anak sesuai usia dan bakatnya dan membuat program yang menunjang fitrah tersebut, sedangkan dalam tataran penerapanya maka fokus untuk tercapainya 4 fitrah menurut teori Hary Santosa  yaitu fitrah iman,fitrah belajar, fitrah bakat yang diselaraskan dengan fitrah perkembangan dan bentuk evaluasi dalam sekolah ini adalah menggunakan alat bantu berupa indeks karakter dan pemetaan potensi anak yang yang dilakukan minimal setiap semester sekali. Kata kunci : Pendidikan Berbasis Fitrah, Pendidikan Karakter, Pendidikan Islam