Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap

DISTRIBUSI SPASIO-TEMPORAL POPULASI RAJUNGAN (Portunus pelagicus) BETINA MENGERAMI TELUR DI PERAIRAN PESISIR LAMPUNG TIMUR Zairion Zairion; Yusli Wardianto; Achmad Fahrudin; Mennofatria Boer
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 6, No 2 (2014): (Agustus 2014)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.481 KB) | DOI: 10.15578/bawal.6.2.2014.95-102

Abstract

Distribusi spasio-temporal populasi rajungan betina yang mengerami telur (BEF) telah dikaji di perairan pesisir Lampung Timur. Penelitian dilakukan pada tiga stratifikasi kedalaman perairan: <5 m (strata S1), antara 5-10 m (strata S2), dan >10 m (strata S3) serta empat sub-area (A1-A4) di setiap stratum dari bulan Maret 2012-Februari 2013. Kelimpahan populasi rajungan BEF diindikasikan dengan proporsi rajungan BEF/betina tidak mengerami telur (NBF) dan BEF/total individu. Perbedaan proporsi dianalisis dengan uji ANOVA satu arah. Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi rajungan BEF bervariasi secara spasial, ditemukan mulai dari strata S1 dan meningkat ke strata S3. Daerah pemijahan dan pembiakan yang dominan terdapat pada kedalaman air >5 m dan di sub-area A2 dan A3. Secara agregat, BEF ditemukan sepanjang tahun dengan dua puncak kelimpahan (Mei dan September-Oktober) sebagai puncakmusimpemijahan dan pembiakan. Proporsi rajungan BEF secara spasio temporal tumpang tindih dengan daerah penangkapan rajungan pada hampir semua musim. Diperlukan strategi pengelolaan pemanfataan yang sesuai untukmenunjang keberhasilan reproduksi, diantaranya penangkapan menggunakan alat yang dapat mempertahankan BEF dalam keadaan hidup selama terperangkap, kemudian melepaskannya atau memeliharanya di area tertentu sampai menetaskan telurnya sehingga dapat meningkatkan produksi larva dan pada akhirnya dapat mempertahankan populasi dan stok.Spatial-temporal distribution of berried females (BEFs) Portunus pelagicus was studied in East Lampung coastal waters. An investigation was conducted at three water depth stratifications, i.e., less than 5 m (stratum S1), between 5-10 m (stratum S2) and more than 10 m (stratum S3), as well as four sub-areas (A1 A4) in each of stratifications from March 2012 to February 2013. The abundance of BEF population was indicated by their proportion to non-berried females (NBFs) and to the total individual crabs, while the differences among the results were tested by one-way ANOVA test. The results showed that the proportions of BEFs varied spatially, increased from stratum S1 to S3. Spawning and breeding seemed to dominantly occur at water depth more than 5 m and A2 and A3 sub-areas. BEFs were found throughout the year with two peaks of its occurrence, i.e. in May and in September to October, and those months were considered as peak of spawning and breeding seasons. The spatial and temporal occurrence of BEFs overlapped with crab fishing grounds in most fishing seasons. An appropriate fisheries management strategy is required for their reproduction success. Capturing crab by using eco-friendly fishing gear that render caught BEFs alive and releasing them or keeping them in certain area for hatching their eggs would enhance larvae production to maintain population and stock.
Co-Authors . Zairion Aditiyawan Ahmad Agus Sadeli Alimudin Laapo Andronicus Andronicus Arif Trihandoyo Aris Budoyoni Artika Nanda Magfiroh Asfriyati Ayu Annisa Kumalah Ayyu Rahayu Bambang Juanda Bambang Pramudya N. Pramudya N. Bobby Afyudi Damar, Ario Daniel Djokosetiyanto Dewayany Sutrisno Dietriech Geoffrey Bengen Djokosetiyanto Djokosetiyanto Dwi Wijanarko Dyah Ika Nugraheni Ernik Yuliana Erwan Sulistianto Esza Cahya Dewantara Etty Riani Eva Anggraini Fathiah Fathiah Ferdinand Hariyanto Triwibowo Fredinan Yulianda Galih Rakasiwi Gatot Yulianto Hades Mandela Hamzah Hamzah Handoko Adi Susanto Harpasis S. Sanusi Heffni Efendi Henny Fitri Nawati I Dewa Putu Darma I Ketut Ginantra Ida Yustina Ifan R Suhelmi Iman Wahyudin Indra Cahyadinata Iryadi, Rajif Isdradjad Setyobudiandi Ismudi Muchsin Jenny Thalia Komang Kartika Indi Swari Kusdiantoro Kusdiantoro Luky Adrianto M Mukhlis Kamal M. Mukhlis Kamal M. Nur Arkham M. Tahmid Machfud Machfud Majariana Krisanti Marthen Welly Martini Djamhur Mennofatria Boer Mohammad Mukhlis Kamal Mudjirahayu Mudjirahayu Muhammad Reza Pahlevi Muhammad Yusuf Munawarah Neksidin Neviaty P. Zamani Novit Rikardi Rahmat Kurnia rani hafsaridewi Roni Bawole Sigid Hariyadi Sonny Koeshendrajana Sri Fitriani Monoarfa Sugeng Putranto Sugeng Putranto Sulistiono Sulistiono Sulistiono Sulistiono Suparman Supardi Surya Gentha Akmal Sutomo Sutomo Suwandi Suwandi Syakina Syakina Syamsul Bahri Agus, Syamsul Bahri Taryono Tia Azira Sharif Tomi Ramadona Tridoyo Kusumastanto Trisla Warningsih Yonvitner - Yudi Wahyudin Yuliati Yuliati Yusli Wardianto Yusli Wardiatno Zairon