Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan

HUBUNGAN ANTARA MINUM TEH DENGAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM Al-AZHAR Artha Budi Susila Duarsa; Rahmat Hidayat
JURNAL KEDOKTERAN Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36679/kedokteran.v5i2.233

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2014), proporsi diabetes mellitus pada penduduk usia ≥ 15 tahun sekitar 5,7% pada tahun 2007. Sedangkan ada tahun 2013, didapatkan proporsi diabetes mellitus sekitar 6,9%. Provinsi NTB khususnya kota Mataram, prevalensi diabetes mellitus sebesar 1,8%. Sesuai dengan data riskesdas (2013) yang menunjukan jumlah penderita diabetes mellitus terus meningkat dari tahun ke tahun mengikuti gaya hidup dan tingkat obesitas yang semakin tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara minum teh dengan glukosa darah sewaktu pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah pre eksperimental dengan rancangan one group pretest posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar. Sampel dalam penelitian ini sebesar 35 responden. Hasil penelitian dianalisis dengan uji-t berpasangan. Dari 35 subjek yang menjadi sampel dalam penelitian, 26 subjek (74,3%) mengalami penurunan kadar glukosa darah sewaktu dan 9 subjek (25,7%) tidak mengalami penurunan kadar glukosa darah sewaktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara minum teh dengan glukosa darah sewaktu pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar (p<0,01) sehingga Ada hubungan antara minum teh dengan glukosa darah sewaktu pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar.
FAKTOR RISIKO, EFEK KONTEKSTUAL DAN DETERMINAN KONTEKSTUAL PADA RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT Artha Budi Susila Duarsa
JURNAL KEDOKTERAN Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Riwayat alamiah penyakit perlu diketahui untuk memahami masing-masing penyakit, dengan memahami berbagai faktor risiko dan determinan kontekstual yang mempengaruhi terjadinya penyakit tersebut. Faktor risiko merupakan sebuah konsep yang dikenal dalam riwayat alamiah perjalanan penyakit. Riwayat alamiah perjalanan penyakit terdiri dari empat fase (Gertsman, Rothman, Mausner dan Kramer dalam Murti, 2003): a) Fase rentan (susceptibel), b) Fase subklinis (presimptomatic), 3) Fase klinis dan Fase penyembuhan, cacat dan kematian (disability or recovery. Efek kontekstual tidak akan terlepas dari studi ekologi (ecologic study) atau studi agregat (aggregate study) yang sering menggunakan pendekatan analisis multilevel (multilevel analysis). Analisis ini menggabungkan analisis tingkat individual dan analisis ekologis. Efek kontekstual dan faktor (deteminan) kontekstual di dalam health care dan variable kontekstual, maka pemahaman faktor (determinan) kontekstual di dalam epidemiologi dapat didefinisikan sebagai faktor (determinan) kontekstual yaitu : faktor risiko pada tingkat pengukuran ekologis seperti ukuran agregat (agregat measure), ukuran lingkungan (environmental measure) dan ukuran global (global measure) yang mempengaruhi perkembangan suatu penyakit atau status kesehatan dari individu. efek kontekstual dari suatu pajanan ekologi pada karakteristik individu dengan mengendalikan efek pada individu, yang juga merupakan bentuk dari biologic inference.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SUSUNAN KOTA BANDAR LAMPUNG Rosbiatul Adawiyah; Artha Budi Susila Duarsa
JURNAL KEDOKTERAN Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pneumonia merupakan pembunuh utama anak dibawah usia lima tahun (balita) di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti AIDS, Malaria dan Campak. Namun, belum banyak perhatian terhadap penyakit ini. Di dunia, dari 9 juta kematian balita lebih dari 2 juta balita meninggal setiap tahun akibat pneumonia atau sama dengan 4 balita meninggal setiap menitnya. Dari lima kematian balita, satu diantaranya disebabkan pneumonia. Di Puskesmas Susunan Baru pada bulan Februari 2012 terjadi 1 (satu) kematian balita akibat pneumonia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Kejadian Pneumonia pada Balita di Puskesmas Susunan Kota Bandar Lampung Tahun 2012. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi case control, dilakukan pada bulan Oktober-Nopember 2012 pada 130 balita yang tediri 65 kasus dan 65 kontrol di Puskesmas Susunan Baru yang dipilih sebagai sampel. Variabel dependen adalah kejadian Pneumonia pada balita, sedangkan variabel Independen adalah umur balita, status gizi balita, kelengkapan status imunisasi, pemberian Vitamin A, pemberian ASI Eksklusif, pendidikan ibu, dan asap pembakaran keluarga. Analisa data secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh kelengkapan status imunisasi, pemberian Vitamin A, pemberian ASI Eksklusif, dan asap pembakaran keluarga dengan kejadian Pneumonia pada balita. Variabel yang merupakan faktor paling dominan berpengaruh terhadap kejadian Pneumonia pada balita adalah asap pembakaran keluarga setelah dikontrol variabel kelengkapan status imunisasi, pemberian Vitamin A, pemberian ASI Eksklusif, dan pendidikan ibu, dengan nilai OR = 13,363 yang berarti balita dengan asap pembakaran keluarga yang tidak baik akan berisiko terkena Pneumonia 13 kali lebih tinggi dibandingkan balita dengan asap pembakaran keluarga yang baik. Saran yang dapat penulis berikan adalah perlu dilakukan pendekatan secara komprehensif dalam menurunkan kasus Pneumonia balita melalui pendekatan dan advokasi ke legislatif untuk mengalokasikan pembiayaan untuk pembuatan leaflet, poster, tentang bahaya asap pembakaran keluarga dan asap rokok bagi kesehatan balita
ANALISIS HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU BTA POSITIF DI PUSKESMAS KOTABUMI II, BUKIT KEMUNING DAN ULAK RENGAS KAB. LAMPUNG UTARA TAHUN 2012 Sumarmi Sumarmi; Artha Budi Susila Duarsa
JURNAL KEDOKTERAN Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit TB Paru atau yang lebih dikenal dengan TBC masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia bahkan dunia dimana TB paru di Indonesia menjadi penyebab kematian utama ketiga setelah penyakit jantung dan saluran pernafasan. Di Kabupaten Lampung Utara angka insiden TB Paru cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Puskesmas Kotabumi II, Puskesmas Bukit Kemuning dan Puskesmas Ulak Rengas merupakan tiga puskesmas dengan insiden tertinggi di Kabupaten Lampung Utara. Tujuan penelitian ini mengetahui kejelasan hubungan antara variabel independen dengan kejadian TB Paru BTA Positif di wilayah kerja puskesmas Kotabumi II, puskesmas Bukit Kemuning dan puskesmas Ulak Rengas tahun 2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan rancangan case control dengan sampel 62 kasus yang merupakan total populasi dan 62 kontrol dengan menitikberatkan pada dominasi hubungan yang benar benar bersih terhadap variabel yang diduga sebagai variabel utama penyebab kejadian penyakit TB Paru. Hasil analsis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara kejadian TB Paru BTA positif dengan kondisi fisik rumah (OR = 3,72), umur (OR = 2,32), pendidikan (OR = 2,55), pekerjaan ( OR = 2,75 ) dan kepadatan hunian (OR = 3,13 ). Sedangkan hasil analisis multivariat ternyata ada hubungan bermakna antara kejadian TB Paru BTA positif dengan kondisi fisik rumah (OR = 7,033), umur (OR = 3,06), jenis kelamin (OR = 2,22), pendidikan (OR = 2,33) , kondisi fisik rumah dengan pendidikan (OR = 0,12) dan interaksi antara pekerjaan dengan kepadatan hunian (OR = 6,08). Kesimpulannya diperoleh hubungan yang sesungguhnya antara kondisi fisik rumah dengan kejadian TB Paru BTA positif umur, jenis kelamin, pendidikan, kondisi fisik rumah dengan pendidikan dan interaksi antara pekerjaan dengan kepadatan hunian. Disarankan, peningkatan frekuensi penyuluhan rumah sehat, jangka pendek menambahkan genteng kaca dan membuka jendela setiap pagi hari untuk membantu masuknya sinar matahari dan sirkulasi udara, jangka panjang dengan peningkatan perbaikan kondisi lingkungan rumah dengan lebih memperhatikan aspek sanitasi rumah sehat pada saat membangun rumah dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA TIMBULNYA KEJADIAN PLACENTA PREVIA Indah Trianingsih; Artha Budi Susila Duarsa
JURNAL KEDOKTERAN Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyumbang terbesar angka kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, dimana placenta previa menyumbang 3% dari perdarahan di Indonesia. Pada tahun 2010 Angka kematian ibu di provinsi lampung sebanyak 144 kasus dengan perdarahan 54 orang (37,5%), dimana kasus perdarahan terbanyak di Bandar lampung yaitu 12,97%. kejadian placenta previa Provinsi Lampung yaitu sebesar 2,12%.Pada tahun 2011 di RSUDAM Provinsi Lampung terdapat 3856 persalinan dan 117 (3.034%) merupakan perdarahan antepartum dengan placenta previa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh dengan kejadian Placenta Previa. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik case control dan dilakukan pada 306 ibu yang bersalin di RSUDAM Provinsi Lampung dari tahun 2010 sampai tahun 2012, terdiri dari 153 kasus dan 153 kontrol. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh umur, paritas, riwayat kuretage, operasi caesar, dan riwayat placenta previa terhadap kejadian placenta previa. Tidak ada pengaruh kehamilan ganda, dan tumor terhadap kejadian placenta previa. Riwayat placenta previa merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kejadian placenta previa setelah mengendalikan variabel umur, paritas, riwayat kuretage, operasi caesar, dan kehamilan ganda dengan nilai OR 6,668. Saran yang diberikan perlu adanya penyuluhan atau konseling usia reproduksi sehat termasuk konseling KB pada pasutri, disamping itu Tenaga Kesehatan hendaknya melaksanakan pemeriksaan Antenatal Care yang intensif pada ibu-ibu hamil dengan usia dan paritas beresiko, yang memiliki riwayat kureatage, riwayat SC, dan riwayat placenta previa sebelumnya
RESIKO MALARIA DAN TRANSMISI POTENSIAL MALARIA Artha Budi Susila Duarsa
JURNAL KEDOKTERAN Vol 3 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malaria adalah salah satu penyebab utama penyakit dan kematian di seluruh dunia. Sekitar 2,4 milyar manusia berhadapan dengan risiko penyakit ini. Saat ini malaria endemik di 92 negara, dan terdapat pada kantung-kantung penularan malaria di berbagai negara (WHO dalam Martens, 2002). Terdapat 300-500 juta kasus klinis malaria, dimana lebih dari 90% terjadi di Sub Sahara Afrika. Di seluruh dunia, malaria menyebabkan dua juta kematian setiap tahun, dan kematian ini terbanyak terjadi pada anak-anak dibawah lima tahun. Dari semua penyakit menular, malaria selalu menjadi penyebab terbesar penderitaan dan kematian di dunia. (Martens dalam Casman, 2002). Istilah risiko malaria dan Transmisi Potensial Malaria telah digunakan dalam berbagai tulisan ilmiah untuk menyatakan hal yang sama, walaupun sebenarnya berbeda maksudnya. Tulisan ini mencoba menjelaskan perbedaan keduanya dan implikasinya terhadap timbulnya kejadian infeksi malaria
PENANGGULANGAN KOMPREHENSIF TUBERCULOSIS PARU SEBAGAI TANGGUNG JAWAB BERSAMA PEMERINTAH DAN MASYARAKAT Artha Budi Susila Duarsa
JURNAL KEDOKTERAN Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis, dimana diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB di dunia, terjadi pada negara-negara berkembang. Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB di dunia adalah kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat, kegagalan Program TB selama ini, tidak memadainya tata laksana kasus, infrstruktur kesehatan yang buruk akibat krisis ekonomi, perubahan demografi, karena meningkatnya penduduk dunia dan perubahan stuktur umur kependudukan dan dampak pandemi HIV. Untuk menanggulangi TB, WHO telah mengembangkan strategi penanggulangan TB dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) dengan fokus utama penemuan dan penyembuhan pasien. Strategi ini memutuskan penularan TB dan dengan demikian menurunkan insiden TB di masyarakat. Pemerintah telah menyediakan layanan gratis bagi penderita TB di Indonesia, khususnya di tempat pelayanan kesehatan pemerintah dan sebagian kecil pelayanan kesehatan swasta. Banyak faktor yang berpengaruh dalam memfasilitasi akses potensial menjadi akses nyata dalam pelayanan suspek penderita TB, apabila penyediaan pelayanan kesehatan tidak mempertimbangkan faktor-faktor tersebut maka permintaan/akses tidak terjadi, walaupun pelayanan kesehatan telah tersedia. Kegiatan penangulangan TB secara komprehensif seluruh pembiayaannya menjadi area dari program yang public goods dan harus menjadi tanggung jawab pemerintah bersama masyarakat sesuai dengan apa yang telah tertuang dalam UUD 1945 dan UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Aan Kardiana, Aan Agusta Dian Ellina Ahmad Syauqi Mubarok Ahmad Syauqi Mubarok Ahmad Syauqi Mubarok Ahmad Syauqi Mubarok Ahmad Syauqi Mubarok Ajeng Wafa Awalia Akbar, Prima Soultoni Alfian Muhajir Aliffiyah Dewi Anasulfalah, Hakim Andri Setyo Dwi Nugroho Angelica Vanini WT Anggun Fitri Handayani Anita Dina Arjita, I Putu Dedy Asifa Choiri Asruria Sani Fajria Astri Yunita Astri Yunita Aulia Mahdaniyati S Ayu Anulus Ayu Anulus Budi Setiawan Manarung Dany Karmila Daryanto Daryanto Desy Fitri Yani Dian Mardhiyah Elmi Nuryati Fachrudi Hanafi Faisal Muhammad, Faisal Fajriah, Asruria Sani Fara Khansa Azizah Handayani, Rina Tri Hendra Dwi Kurniawan Hendra Dwi Kurniawan Hendra Dwi Kurniawan Hendra Dwi Kurniawan Hendra Kurniawan Herliana Saputria Ningsih Iing Iing Ilham Muhammad Firnanda Indah Trianingsih Isnani Nurhayati Joko Tri Atmojo Joko Tri Atmojo Kadek Dwi Pramana Kardiana, Aan Karmila, Dany Kholis Ernawati Krisnanda Aditya Pradana Leona Puspita Gading Martaliza livana ph Mardiah, Aena Maria Paula Marla Nahak Mei Ahyanti Meita Putri Moh. Reza Aulia Rahman Muhammad Faishal Al Firdaus Muhammad, Faisal Musyarafah Ndaru Sukma Putra Ndaru Sukma Putra Nike Agustina Nindita Arum Veibiani Nova Rahma Widyaningrum Nur Fadhilah Nur Fitriana Zahra Nurrul Novianti Nursyirwan Effendi, Nursyirwan Radiatam Mardiah Rahmat Hidayat Reihana Reihana Reihana, Reihana Restu Syamsul Hadi Rio Aji Rizanda Machmud Rokhmayanti Rokhmayanti Rosalinda Permatasari Rosbiatul Adawiyah Rusmiatik Rusmiatik Santi Yuliani Santy Irene Putri Santy Irene Putri Santy Irene Putri Satriyo Mowo Panuluh Satriyo Mowo Panuluh Selvia Anggitasari Siti Luthfiah Zulfa Siti Mar’atul Munawaroh Sri Lestariningsih Sulistyaningsih Miya Sumarmi Sumarmi Syerlita Yossi Tio Guntur Prabowo Titiek Djannatun TITIEK DJANNATUN Tiyas Larasati Umi Fatonah Wahyu Prayoga Wahyu Prayogi Wanadiatri, Halia Widiyanto, Aris Wiliarisa Prita Purwanti Yudhia Fratidhina Yuly Peristiowati Zainur Rofiq