Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Studi Komparasi Kinerja Konselor dalam Layanan Konseling Individual Berdasarkan Self Evaluation dan Peer Evaluation Muya Barida; Sutarno Sutarno
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.674 KB)

Abstract

Abstract: The purpose of this study was to evaluate school counselor performance in organizing individual counseling services using self evaluation and peer evaluation. This study uses descriptive survey approach through descriptive comparative study. Subjects are school counselors in Special Region of Yogyakarta, especially Bantul District. Data analysis used Mann-Whitney U test. Based on result obtained by Mann-Whitney U significance value between self evaluation with peer evaluation is 0,657 (> 0,05). This means that there is no significant difference in counselor performance evaluation based on self evaluation and peer evaluation instruments.Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi kinerja konselor sekolah dalam menyelenggarakan layanan konseling individual melalui self evaluation dan peer evaluation. Penelitian ini menggunakan pendekatan descriptive survey melalui rancangan descriptive comparative study. Subjek adalah konselor di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), khususnya Kabupaten Bantul. Teknik analisis menggunakan rumus Mann-Whitney U. Berdasarkan analisis hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi Mann-Whitney U antara self evaluation dengan peer evaluation yaitu sebesar 0,657 (>0,05). Artinya tidak ada perbedaan signifikan penilaian kinerja konselor berdasarkan pengisian instrumen self evaluation dan peer evaluation.DOI: https://doi.org/10.17977/um001v3i12018p033
Perbedaan Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menyelenggarakan Konseling Individual Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman Bekerja Muya Barida; Alif Muarifah
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.137 KB) | DOI: 10.17977/um001v4i12019p022

Abstract

Abstract: The particular study aimed to determine the differences performance between school counselors in organizing individual counseling services in schools in terms of educational background and work experience. The research approach was descriptive survey through a descriptive comparative study design. The subjects were school counselor in Daerah Istimewa Yogyakarta, especially at Bantul Regency. The data analysis technique used two way ANOVA. Based on the statistical tests, the educational background and work experience did not significantly affect the performance of school counselors in providing individual counseling services in schools.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK) dalam menyelenggarakan layanan konseling individual di sekolah ditinjau dari latar belakang pendidikan dan pengalaman bekerja. Pendekatan penelitian dengan descriptive survey melalui rancangan descriptive comparative study. Subjek penelitian ini adalah guru BK di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), khususnya Kabupaten Bantul. Teknik analisis menggunakan rumus two way ANOVA. Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa latar belakang pendidikan dan pengalaman bekerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Guru BK dalam menyelenggarakan layanan konseling individual di sekolah.
Kajian Bahan Bimbingan dan Konseling dalam Serat Wedhatama Sutarno Sutarno; Muya Barida
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 2, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.984 KB)

Abstract

Abstract: School Counselor or Counselor have to perform professional guidance and counseling services, such as developing guidance and counseling materials from various sources including international, national, and local sources. The purpose of this study is to obtain the guidance and counseling materials contained in the Serat Wedhatama which contains the teachings about morals and virtuous as a source of local teaching. This qualitative research using ethnographic model and explorative content analysis procedures, with a content analysis procedure. Results show that the teachings contained inside Serat Wedhatama are the values and teachings of virtuous morals that can be used as guidance and counseling materials, and can be packaged in the composition of information services and library display.Abstrak: Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dituntut untuk dapat melaksanakan layanan bimbingan dan konseling secara profesional, diantaranya adalah dengan mengembangkan bahan bimbingan dan konseling dari berbagai sumber internasional, nasional, dan lokal. Tujuan kajian ini adalah untuk memperoleh bahan-bahan bimbingan dan konseling yang terkandung di dalam Serat Wedhatama yang berisi ajaran tentang akhlak dan budi luhur sebagai sumber ajaran yang bersifat lokal. Kajian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, model etnografi prosedur analisis isi yang bersifat eksploratif, dengan prosedur analisis isi. Analisis data kajian menunjukkan bahwa ajaran yang terkandung di dalam Serat Wedhatama yaitu nilai-nilai dan ajaran akhlak budi luhur dapat dijadikan sebagai bahan bimbingan dan konseling, dan dapat dikemas dalam susunan bahan layanan informasi dan tampilan pustaka.Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um001v2i32017p114
Analisis Kebutuhan Mode Deactivation Counseling untuk Mengendalikan Agresivitas Seksual Siswa Sekolah Menengah Pertama Inklusi Muya Barida; Dian Ari Widyastuti
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.728 KB) | DOI: 10.17977/um001v5i22020p072

Abstract

Abstract: This study seeks to analyze the description of the need for Mode Deactivation Counseling (MDC) as an effort to control adolescent sexual aggressiveness. The research method used literature study and quantitative approach through a survey of 27 inclusive secondary school counselor across several regions in Indonesia. The MDC literature study rested on Mode Deactivation Therapy (MDT), while the survey results were analyzed through descriptive statistical analysis techniques by looking at the categorization of school counselors’ answers. The results show that school counselors need an effective way to control adolescent sexual aggressiveness and this can be done through the application of MDC.Abstrak: Penelitian ini berupaya untuk menganalisis deskripsi kebutuhan MDC sebagai upaya untuk mengendalikan agresivitas seksual remaja. Metode penelitian digunakan studi literatur dan pendekatan kuantitatif melalui survei kepada 27 guru bimbingan dan konseling (BK) yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Studi literatur MDC berpijak pada MDT, sedangkan hasil survei dianalisis melalui teknik analisis statistik deskriptif dengan melihat kategorisasi dari jawaban guru BK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru BK memerlukan suatu cara efektif untuk mengendalikan agresivitas seksual remaja dan hal ini dapat ditempuh melalui penerapan MDC.
INTERAKSI SOSIAL SISWA TUNARUNGU muya barida
Psikodidaktika Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Psikodidaktika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v7i1.2493

Abstract

The problem of social interaction of deaf students is very diverse. This study aims to describe the social interaction skills of deaf students. The research uses a qualitative approach with a case study method. The research subjects were two deaf students. Data were collected through interview, observation, and documentation studies. The data were analyzed using the Miles and Hubermasn flow, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that each student has different interaction skills starting from aspects of communication, attitudes, group behavior, and social norms. Guidance and counseling teachers should provide social interaction skills training in order to be able to develop their social potential optimally.
Upaya Meningkatkan Kemampuan Public Speaking melalui Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 4 Yogakarta Nurwahyu Nengtias; Muya Barida; Niken Susilowati
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.505 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5719

Abstract

Hasil AKPD sebanyak 32 siswa atau 88,8% dari 36 siswa yang memilih “Saya masih merasa kurang lancar berkomunikasi di depan orang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan public speaking siswa masih sangat rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan public speaking siswa menggunakan teknik sosiodrama pada siswa kelas XI Di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Sampel terdiri dari 36 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan berbicara di depan umum siswa. Ditandai dengan hasil pre test 41% siswa yang memiliki kemampuan Public Speaking kemudian pada siklus I meningkat sebesar 63,8% siswa dan siklus II sebesar 86,1% siswa.
Efektivitas Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Akademik Melalui Bimbingan Kelompok Ita Agni Safitri; Niken Susilowati; Muya Barida
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.126 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5720

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling untuk menguji teknik modeling dalam meningkatkan self-efficacy akademik. Populasi dalam penelitian ini adalah 29 siswa kelas X-4 MIPA SMA N 1 Jamblang di Cirebon. Self-efficacy siswa kelas X-4 MIPA termasuk kategori sedang. Namun, 8 siswa di kelas X-4 MIPA berada pada kategori rendah. Alat ukur yang digunakan adalah skala self-efficacy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-efficacy dapat ditingkatkan dengan teknik modeling. Hal ini dibuktikan dari 8 siswa yang mengikuti bimbingan kelompok pada siklus I terdapat 5 siswa yang mengalami peningkatan dari kategori rendah ke kategori sedang dalam self-efficacy akademiknya. Artinya 62,5% siswa pada siklus I yang mengikuti bimbingan kelompok berhasil meningkatkan self-efficacy akademik melalui teknik modeling. Pada siklus II, dari 8 siswa yang mengikuti bimbingan kelompok terdapat 6 siswa yang mengalami peningkatan dari kategori rendah menjadi kategori sedang. Artinya 75% siswa siklus II yang mengikuti bimbingan kelompok berhasil meningkatkan self-efficacy akademiknya. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti menganggap teknik modeling sebagai salah satu teknik yang efektif dalam meningkatkan self-efficacy akademik siswa
Upaya Meningkatkan Kemampuan Regulasi Emosi Siswa Melalui Konseling Kelompok Dengan Teknik Coping di SMK Sakti Gemolong Nur Afifah Hilmy; Muya Barida; Niken Susilowati
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.17 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5903

Abstract

Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas yang berfokus dalam layanan Bimbingan dan Konseling atau PTBK ini adalah upaya meningkatkan kemampuan regulasi emosi siswa melalui konseling kelompok dengan teknik Coping di SMK Sakti Gemolong. Penelitian ini berawal dari keprihatinan peneliti melihat masih banyak siswa yang masih kurang dalam mengontrol emosi. Dikuatkan berdasarkan penyebaran angket kebutuhan peserta didik yang hasilnya diketahui masalah regulasi pada siswa tergolong tinggi, yaitu mencapai 69,7%. Artinya masalah ini masuk kategori hambatan yang perlu segera ditemukan solusinya. Kemudian, berbagai cara diusahakan untuk membantu mencari solusi yang efektif dan dapat diterima oleh para siswa sekarang. Peneliti berupaya membantu para siswa ini membentuk regulasi emosi dalam diri agar mampu memenuhi salah satu tugas perkembangannya, yaitu mencapai kemandirian emosi. Sehingga kedepannya para siswa ini bisa melanjutkan tugas perkembangan dengan maksimal dan tanpa hambatan. Karena itu, peneliti memberikan opsi teknik konseling yang bisa membantu siswa untuk membentuk regulasi emosi, yakni menggunakan teknik coping dari konseling kognitif-behavior. Teknik ini merupakan salah satu teknik konseling yang prosesnya melibatkan aktivitas kognisi dan perilaku. Penelitian yang menguatkan salah satunya penelitian yang sudah dilakukan oleh Bettis dkk (2017), mengenai strategi coping merupakan salah satu strategi konseling yang bisa digunakan untuk mengurangi penekanan dalam emosi.
Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Sikap Kebiasaan Belajar Yang Baik Bagi Peserta Didik Siswa Kelas VII A SMP Negeri 3 Tolitoli Diaz Gathan Ansrangi; Niken Susilowati; Muya Barida
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.361 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5916

Abstract

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah meningkatkan sikap kebiasaan belajar yang baik pada siswa. Tujuan utama penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh bimbingan belajar terhadap peningkatan sikap kebiasaan belajar yang baik pada siswa. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Alat pengumpulan data menggunakan angket kebiasan belajar, dan dokumentasi. Sampel penelitian ini berjumlah 20 siswa. Data diolah dan dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis dilakukan melalui analisis statistik menggunakan rumus Wilcoxon Sign Rank Test pada taraf kepercayaan 95% ( =0,05). ). Hasil analisis deskriptif sesudah mengikuti layanan bimbingan belajar bahwa 10% siswa memiliki sikap kebiasaan belajar yang baik klafikasi sangat tinggi, 75% siswa memiliki sikap kebiasaan belajar yang baik klafikasi tinggi. Hasil analisis inferensial uji Wilcoxon Sign Rank Test memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan ada pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap peningkatan sikap kebiasaan belajar yang baik bagi peserta didik siswa kelas VIII A di SMP Negeri 3 Tolitoli
Upaya Meningkatkan Identitas Vokasional Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Experiential Learning Pada Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Gombong Mei Rosita Sari; Muya Barida; Niken Susilowati
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.365 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.6064

Abstract

Hasil AKPD sebanyak 35 peserta didik menunjukkan bahwa 31 peserta didik atau 88,6% memilih poin pernyataan “Cita-cita atau rencana karir saya masih selalu berubah-rubah”. Hasil tersebut menunjukkan bahwa identitas vokasional peserta didik masih sangat rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan idenitas vokasional peserta didik menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan experiential learning pada peserta didik kelas XII SMK Negeri 1 Gombong. Peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Sampel terdiri dari 8 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada identitas vokasional peserta didik yang dibuktikan dengan hasil pretest 0% kategori tinggi, kemudian pada siklus I meningkat menjadi 25%, dan dilanjutkan pada siklus II menjadi 87,5%.