Claim Missing Document
Check
Articles

Sistem Kendali Atap Dan Pengeringan Gabah Berbasis Internet Of Things Irham Irham; Syamsul Bahri; Uray Ristian
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 11, No 2 (2023): Edisi September 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v11i2.59032

Abstract

Gabah adalah nama olahan padi yang telah dirontokan dari tangkai tanaman  padi. Setelah dirontokan, gabah yang sudah terkumpul kemudian dijemur di  lapangan terbuka supaya dapat memaksimalkan cahaya matahari. Faktor cuaca  menjadi salah satu penyebab permasalahan penjemuran gabah. Untuk mengatasi  permasalahan tersebut dibangunlah sebuah sistem kendali atap untuk penjemuran  gabah. Dengan menggunakan sistem kendali ini petani tidak perlu berjaga  selama penjemuran berlangsung dan melakukan pemantauan dari jarak jauh.  Penerapan konsep Internet of Things pada sistem sehingga komunikasi data yang  dilakukan perangkat keras dan perangkat lunak dilakukan melalui media internet. Pengujian  proses pengendalian dan pemantauan pada sistem kendali atap adalah kondisi  berdasarkan nilai suhu, nilai cahaya dan nilai hujan. Hasil pengujian dari sensor  suhu dan termometer memiliki nilai perbandingan sebesar 3,4% yang membuktikan bahwa suhu yang dideteksi sensor yang digunakan tidak jauh berbeda dengan suhu yang dideteksi oleh alat pengukur suhu, sensor LDR memiliki output digital dan mengindikasikan terang dengan nilai 0 dan gelap dengan nilai 1,  sensor hujan menggunakan interpretasi nilai 1 jika  sensor dalam kondisi basah dan nilai yang dideteksi oleh sensor kurang dari 950 dan akan bernilai 0 jika sensor dalam keadaan kering dengan nilai yang dideteksi sensor lebih dari 950.
IMPLEMENTASI TEKNIK SCALING PADA SISTEM MANAJEMEN BALANCING SERVER BERBASIS WEBSITE Ridho Subhi; Ikhwan Ruslianto; Uray Ristian
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 9, No 02 (2021): Edisi September 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v9i02.49659

Abstract

Peningkatan jumlah pengguna internet dapat menyebabkan jumlah pengunjung website meningkat. Meningkatnya jumlah pengunjung website mengakibatkan kinerja server tidak optimal dalam menyediakan sumber daya untuk menerima request. Salah satu permasalahan yang akan terjadi adalah server dapat menjadi down. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan teknik scaling untuk mengalihkan request yang terjadi diserver. Dengan melakukan scaling, server dapat mengontrol storage ketika terjadi request dengan jumlah tinggi sehingga sistem dapat melakukan balancing terhadap server. Pada penelitian ini, server yang digunakan adalah elastice compute (EC2) dan berjumlah 2 server. Teknik scaling dilakukan untuk mengelola jaringan server menggunakan konsep horizontal scaling dengan parameter CPU dan memori. Sistem menggunakan tools httperf untuk melakukan request dan iptables untuk melakukan reject semua koneksi request dari protokol ICMP pada server. Penolakan request pada server menyebabkan penurunan penggunaan CPU dan memori. Output yang dihasilkan mencakup tiga data yaitu CPU, memori serta response time dengan scaling dan tanpa scaling server. Hasil akhir menunjukkan bahwa request yang dilakukan reject dapat berpengaruh pada penggunaan CPU dan memori dengan rata-rata nilai selisih tiap penurunan adalah 6,07% perdetik dan 2,9 MB perdetik. Nilai rata-rata response time tanpa scaling adalah 564,4 ms. Sedangkan response time dengan scaling tidak memiliki nilai request karena koneksi ditolak oleh server.
PERBANDINGAN METODE TEMPLATE MATCHING DENGAN K-NEAREST NEIGHBOUR DALAM IDENTIFIKASI KARAKTER (STUDI KASUS: PADA PLAT KENDARAAN) Andry Tanu Wijaya; Sampe Hotlan Sitorus; Uray Ristian
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 10, No 01 (2022): Edisi April 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v10i01.54209

Abstract

Identifikasi karakter plat nomor kendaraan merupakan salah satu upaya mempermudah pelacakan plat kendaraan. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan cara mengidentifikasi citra karakter plat nomor kendaraan pribadi dengan keluaran berupa text dan angka. Salah satu permasalahan dalam identifikasi karakter pada plat nomor yang biasa dihadapi adalah identifikasi plat nomor yang masih dilakukan secara manual, Penelitian ini bertujuan membangun aplikasi untuk identifikasi karakter plat nomor kendaraan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Template Matching dengan mencocokan setiap angka dan huruf yang di uji dengan mencari nilai eror terkecil, dan K-Nearest Neighbour dengan mengklasifikasikan nilai tetangga terdekat dari perbandingan data latih yang digunakan dengan membandingkan kedua metode yang digunakan dalam penelitian, metode K-Nearest Neighbour mendapatkan nilai akurasi terbaik dikarenakan hasil yang lebih akurat. Pengujian dilakukan menggunakan 30 data uji, data yang diuji menggunakan 3 varian jarak yaitu 25cm, 75cm, dan 150cm. Setiap jarak diambil 10 data uji dengan keadaan kendaraan tidak bergerak. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai akurasi dalam membaca karakter pada plat kendaraan dengan menggunakan metode Template Matching sebesar 70,4% dan akurasi  dalam membaca plat kendaraan sebesar 3,33%. Adapun nilai akurasi dari metode K-Nearest Neighbour sebesar 74,6% dan akurasi dalam membaca plat kendaraan sebesar 3,33%.
RANCANG BANGUN SMART GREEN HOUSE BERBASIS INTERNET OF THINGS Hendra Hendra; Dedi Triyanto; Uray Ristian
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 9, No 03 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v9i03.50473

Abstract

Green house merupakan tempat pembudidayaan tanaman, penelitian pertumbuhan tanaman, atau pemeliharaan tanaman agar terhindar dari hama maupun kondisi lingkungan yang ekstrim. Selain itu, fungsi lainnya adalah untuk memanipulasi kondisi lingkungan meliputi suhu, air, kelembapan tanah, kelembapan udara, pH tanah dan cahaya yang  berpengaruh pada proses pertumbuhan. Akan tetapi, untuk memanipulasi kondisi tersebut masih menggunakan bantuan pengguna untuk mengendalikan perangkat konvensionalnya. Sehingga dibuat sistem yang dapat melakukan pemantauan dan pengontrolan suhu, air, kelembapan udara, kelembapan tanah dan pH tanah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pada penelitian Green House ini digunakan sistem Internet of Things, NodeMCU ESP32 sebagai kendali keseluruhan komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak. Sensor DHT11 untuk pembacaan nilai suhu dan kelembapan udara, sensor capacitive soil moisture untuk pembacaan nilai kelembaban tanah, dan sensor pH tanah untuk pembacaan nilai tingkat keasaman pada tanah. Pengguna dapat melakukan pengontrolan perangkat keras  secara manual ataupun otomatis melalui antarmuka website. Pengujian pembacaan suhu mendapatkan nilai error sebesar 0,1%, nilai error kelembapan udara sebesar 0,9%, nilai error kelembapan tanah sebesar 1%, serta nilai error pH tanah sebesar 1,3%. Hasil pengujian sistem yang diterapkan langsung pada tanaman sawi menunjukkan pertumbuhan daun dan ketinggian batang yang cepat dibandingkan pembibitan yang dilakukan secara manual.Kata kunci: Green House, Internet of Things, Sensor, Website
IMPLEMENTASI METODE COMPOSITE PERFORMANCE INDEX (CPI) DALAM PENENTUAN CALON PENERIMA BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT) (STUDI KASUS: KELURAHAN TAMBELAN SAMPIT) Syarifah Fatimah Azzahra; Syamsul Bahri; Uray Ristian
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 11, No 1 (2023): Edisi April 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v11i1.57847

Abstract

Bantuan sosial pangan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia disebut juga sebagai Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada setiap bulan dengan mekanisme perbankan. Untuk mendapatkan BPNT, masyarakat diusulkan oleh ketua RT setempat kepada Kelurahan dengan cara mengisi kuesioner sehingga menjadi calon peserta KPM yang dikelola oleh Dinas Sosial di Kota Pontianak. Guna membantu Kelurahan dalam proses seleksi kelayakan penerima BPNT, diperlukan adanya sistem yang dapat mempermudah dan mempercepat proses penentuan rekomendasi calon penerima bantuan di Kelurahan Tambelan Sampit, Kota Pontianak. Sistem penentuan calon penerima BPNT dapat diselesaikan menggunakan salah satu metode dengan sistem Multiple Criteria Decision Making (MCDM) yang dapat menyelesaikan masalah dengan kriteria yang banyak dan tidak seragam, salah satunya metode Composite Performance Index (CPI). Metode CPI ialah metode yang dapat diaplikasikan dalam penentuan peringkat dari banyak alternatif berdasarkan beberapa kriteria yang tidak seragam dan akan dibedakan menjadi dua jenis kriteria yaitu kriteria tren positif dan negatif. Penentuan peringkat menggunakan metode CPI dilakukan dengan mengurutkan nilai tertinggi hingga nilai terendah, dengan nilai tertinggi sebagai alternatif terbaik. Hasil akhir dari penelitian juga akan dipengaruhi oleh kriteria, tren dan bobot. Hasil penelitian ini merupakan sistem pendukung keputusan dalam penentuan calon penerima BPNT dengan mengimplementasikan metode CPI yang dibangun berbasis website guna mendukung proses seleksi yang lebih efektif dan efisien. Berdasarkan 30 data calon penerima BPNT dan 14 kriteria yang digunakan didapat rekomendasi penentuan calon penerima BPNT dengan ranking pertama A26 dengan nilai indeks alternatif 8400.
RANCANG BANGUN ALAT REKAYASA IKLIM MIKRO UNTUK TANAMAN KAKTUS PADA DAERAH BERIKLIM TROPIS DI INDONESIA BERBASIS INTERNET OF THINGS Ridhwan Darmawan Mulya; Dedi Triyanto; Uray Ristian
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 9, No 03 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v9i03.50863

Abstract

Mammillaria Prolifera merupakan spesies kaktus asal Meksiko yang memiliki iklim subtropis. Saat ini Mammillaria berada dalam posisi apendiks I dan apendiks II yaitu semua satwa dan flora yang dilarang atau dibatasi perdagangannya dikarenakan statusnya yang mulai langka. Sehingga diperlukan budidaya tanaman kaktus guna melestarikannya agar tidak punah. Dalam proses budidaya yang dilakukan secara generatif, terdapat bunga yang memiliki peranan penting dalam proses perkawinan tanaman. Pada habitat aslinya siklus mekarnya bunga kaktus dimulai ketika kaktus memasuki musim dingin hingga musim semi, siklus inilah yang tidak dimiliki oleh negara beriklim tropis seperti di Indonesia. Berlatar belakang masalah yang ada dibuatlah sebuah sistem rekayasa iklim mikro guna menyelesaikan permasalahan tersebut. Dengan perkembangan teknologi salah satunya Internet of Things, proses dalam merekayasa iklim mikro menjadi lebih mudah. Penerapan dari IoT dalam rekayasa iklim mikro berupa pengendalian otomatis perangkat lampu dan peltier menggunakan mikrokontroller ESP32-CAM. Terdapat parameter pendukung sistem yaitu suhu, kelembapan, dan lamanya penyinaran cahaya yang kemudian data tersebut ditampilkan melalui Bot Telegram, dari hasil pengukuran sistem didapat selisih error suhu sebesar 1,66% pada kondisi siang, 3,05% pada suhu kondisi malam dan error sebesar 4% pada kelembapan. RTC memiliki selisih sebesar 12 detik dari waktu nyata. Selanjutnya dampak kaktus yang diberikan perlakuan khusus dapat memekarkan bunganya lebih cepat dibandingkan dengan kaktus yang tidak diberi rekayasa iklim mikro.Kata Kunci: Bunga Kaktus, Internet of Things, ESP32-CAM, DHT22, Bot Telegram.
SISTEM MANAJEMEN PENGAIRAN PADA BUDIDAYA TANAMAN ANGGUR BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT) Sabang Firdaus; Tedy Rismawan; Uray Ristian
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol 11, No 3s1 (2023)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v11i3s1.3389

Abstract

Terdapat beberapa kondisi yang perlu diperhatikan dalam membudidayakan tanaman anggur di daerah tropis, salah satunya adalah kelembapan tanah. Pengendalian untuk menambah nilai kelembapan tanah dapat dilakukan dengan menyiramkan air. Penyiraman secara manual memiliki kendala yaitu perlu memantau kondisi kelembapan tanah secara berkala. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem berbasis Internet of Things yang dapat melakukan pemantauan kondisi kelembapan tanah dan mengendalikan penyiraman tanaman anggur secara otomatis. Pada penelitian ini, ESP32 digunakan sebagai mikrokontroler, sensor soil moisture digunakan untuk mengukur kelembapan tanah, dan relay digunakan untuk kendali solenoid valve dan pompa air. Website digunakan untuk menampilkan hasil pengukuran, status kendali, serta memasukkan jadwal penyiraman. Sistem akan melakukan penyiraman saat nilai kelembapan tanah ≤60%, atau saat nilai kelembapan tanah 61-74% serta waktu sesuai dengan jadwal masukkan pengguna. Hasil pengujian pengukuran kelembapan tanah oleh sensor pertama, sensor kedua, dan sensor ketiga mendapatkan nilai error rata-rata sebesar 2,24%, 1,68%, dan 1,11%. Rata-rata waktu respon on pada relay1, relay2, relay3, dan relay pompa adalah 2,32 detik, 2,68 detik, 2,67 detik, dan 3,41 detik. Sedangkan rata-rata waktu respon off adalah 2,62 detik, 2,61 detik, 2,73 detik, dan 3,76 detik. Dengan waktu respon tersebut, tanaman akan tersiram lebih lama, sehingga kelembapan tanah bisa melebihi 75%.
Sistem Pintu Cerdas dengan QR Code berbasis Internet of Things sebagai Penerapan Edge Computing MADAJABBAR PALAPA HAKIM; URAY RISTIAN; SUHARDI SUHARDI
Jurnal Elkomika Vol 11, No 4 (2023): ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektr
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v11i4.907

Abstract

ABSTRAKSistem pintu cerdas telah merevolusi kontrol akses dengan metode seperti pengenalan sidik jari, kata sandi, dan QR Code. Namun, tantangan seperti ketergantungan pada internet, keterlambatan pengiriman data, dan pembatasan penjadwalan tetap ada. Penelitian ini menerapkan Edge Computing pada sistem pintu cerdas berbasis IoT dengan QR Code dan menambahkan fitur penjadwalan. Tujuannya adalah meningkatkan respons, kinerja, dan fleksibilitas dengan meminimalkan keterlambatan dan pembatasan jaringan, serta memungkinkan akses pengguna sesuai jadwal yang ditentukan. Hasil pengujian menunjukkan variasi waktu akses dan status pintu dalam kondisi normal dan offline, dengan rata-rata keterlambatan 3,35 detik (normal) dan 3,01 detik (offline). Penelitian inimemiliki potensi untuk pengembangan sistem pintu cerdas yang lebih efisien dan responsif menggunakan Edge Computing, memberikan kontribusi pada sistem keamanan canggih dan terpercaya dengan kemampuan penjadwalan terintegrasi di berbagai lingkungan.Kata kunci: Edge Computing, Sistem Pintu Cerdas, QR Code, Internet of Things ABSTRACTSmart door systems have revolutionized access control with methods like fingerprint recognition, passwords, and QR Codes. However, challenges such as internet dependency, data transmission delays, and limited scheduling persist. This study implements Edge Computing in an IoT-based QR Code smart door system and introduces a scheduling feature. The objective is to enhance responsiveness, performance, and flexibility by minimizing delays and network limitations, while allowing user access based on predetermined schedules. Test results show variable access times and door statuses under normal and offline conditions, with average delays of 3.35 seconds (normal) and 3.01 seconds (offline). This research offers potential for a more efficient and responsive smart door system using Edge Computing, contributing to advanced and reliable security systems with integrated scheduling capabilities across diverse environments.Keywords: Edge Computing, Smart Door System, QR Code, Internet of Things
Perancangan Arsitektur Node Nirkabel dalam Efisiensi Bandwidth Smart Greenhouse Berbasis Protokol MQTT Uray Ristian; Ikhwan Ruslianto; Hirzen Hasfani; Kartika Sari
JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika) Vol 9, No 2 (2023): Volume 9 No 2
Publisher : Program Studi Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jp.v9i2.63885

Abstract

Pertanian Greenhouse merupakan salah satu sistem dan media pertanian di dalam ruangan. Dalam hal ini, tanaman yang dipantau pertumbuhannya adalah tanaman anggur di Greenhouse di Pondok Pesantren Darul Fikri, Kabupaten Kubu Raya. Greenhouse ini menggunakan node-node nirkabel yang terhubung ke sensor-sensor pembacaan kondisi tanaman seperti suhu udara, kelembapan udara dan kelembapan tanah pada pot anggur untuk disimpan dan diolah web server menjadi sistem informasi. Akan tetapi, makin banyak node nirkabel yang digunakan, maka penggunaan bandwidth dan latency semakin meningkat. Penelitian ini memanfaatkan protokol MQTT (Queuing Telemetry Transport) untuk jalur komunikasi dengan perangkat IoT. Selain itu, protokol MQTT juga dibandingkan dengan protokol HTTP untuk melihat efisiensi dari kecepatan respon time dan latency saat pengiriman data ke server. Perbandingan waktu respon antara MQTT dengan HTTP untuk pengiriman data ke server setiap 1 jam adalah 0.08 detik (MQTT) dan 0.4 detik (HTTP). Kemudian, perbandingan antara pengiriman data ke server setiap 10 menit adalah 0.04 detik (MQTT) dan 0.5 detik (HTTP). Selanjutnya, perbandingan antara pengiriman data ke server setiap detik adalah 0.08 detik (MQTT) dan 1.12 detik (HTTP). Hasilnya, pengiriman data menggunakan protokol MQTT lebih stabil dan waktu responnya lebih cepat dibandingkan dengan HTTP.
Sistem Monitoring Smart Greenhouse pada Lahan Terbatas Berbasis Internet of Things (IoT) Uray Ristian; Ikhwan Ruslianto; Kartika Sari
JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika) Vol 8, No 1 (2022): Volume 8 No 1
Publisher : Program Studi Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jp.v8i1.52770

Abstract

Beberapa faktor lingkungan yang sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan kesuburan tanaman adalah Faktor suhu, air, kelembapan tanah, kelembapan udara, dan cahaya. Pengembangan metode bercocok tanam cerdas semakin luas didukung dengan teknologi Greenhouse yang mana kondisi iklim bercocok tanam dapat direkayasa. Tidak menutup kemungkinan bahwa tanaman yang tidak cocok ditanam di Indonesia dapat di tanam didalam Greenhouse. Untuk itulah dikembangkan sebuah sistem “Rancang Bangun Smart Greenhouse berbasis IoT (Internet of Things)” berbasis agroteknologi. Sistem Monitoring Smart Greenhouse berhasil diimplementasikan dengan membaca kondisi Suhu, pH Tanah, Kelembaban Tanah dan Udara, dan data tersebut dikirimkan ke server untuk ditampilkan ke pengguna sistem. Data yang diperoleh dari Smart Greenhouse diolah menggunakan operator logika untuk mengendalikan perangkat-perangkat outputan didalam Smart Greenhouse yaitu Lampu, Kipas Masukan, Kipas Keluaran, Mist Maker dan Pompa Air. Sistem ini dapat memudahkan pengguna untuk memonitoring dan mengendalikan suhu, air, kelembapan tanah, kelembapan udara, dan cahaya didalam Smart Greenhouse yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.